SISTEM TIGA FASA Energi listrik yang sudah kita nikmati seperti sekarang ini, yang dibangkitkan oleh pembangkit tenaga listrik baik pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga gas-uap (PLTGU), pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP bumi) atau pembangkit lainnya, dapat disalurkan dan didistribusikan dengan menggunakan system tegangan tiga fasa yang seimbang atau bisa juga dikenal dengan tegangan tiga fasa simetris. Sistem tegangan tiga fasa yang seimbang terdiri dari tegangan satu fasa yang mempunyai besar(magnitude) dan arah (sudut/argument) yang sama, namun antara satu dengan yang lainnya mempunyai beda fasa sebesar 120 0 dalam satuan (derajat) atau (2/3)π dalam satuan (radian) seperti pada gambar 2.1, 2.2, dan 2.3. Tegangan tiga fasa mempunyai tegangan tiga kali satu fasa, yang mana hubungan dari ketiga tersebut dapat dihubungakan secara Y(star) seperti gambar 2.1 atau ∆(delta) seperti gambar 2.2. Sedangkan perbedaan ketiga fasa yang sebesar 120 0 dapat dilihat seperti gambar 2.3 yang dikenal sebagai system yang mempunyai urutan fasa ABC (urutan positif), disamping itu juga masih ada urutan fasa CBA (urutan negative). Pemberian notasi tegangan tiga fasa dari hubungan Y adalah E a , E b , E c atau E an , E bn , E cn , kita menyebutnya sebagai tegangan fasa atau tegangan fasa-netral dan pemberian notasi tegangan tiga fasa dari hubungan ∆ adalah E ab , E bc , E ca , kita menyebutnya sebagai tegangan fasa fasa. Adapun untuk pemberian notasi arus tiga fasa dari hubungan Y adalah I a , I b , I c , atau I an , I bn , I cn , kita menyebutnya sebagai arus fasa atau arus fasa-netral dan pemberian notasi arus tiga fasa dari hubungan ∆ adalah I ab , I bc , I ca , kita menyabutnya sebagai arus fasa-fasa. Hubungan Y dan ∆ tersebut diatas merupakan dari sisi pembangkit baik (generator sinkron tiga fasa ataupun