Sistem Peradilan dan Metode Pembuktian di Indonesia Taufik Suryadi,dr,SpF
Sistem Peradilan dan Metode Pembuktian di Indonesia
Taufik SuryadidrSpF
SISTEMATIKA
Sistem Medikolegal Sistem Peradilan Metode Pembuktian Saksi Diam (Silent witness) Visum et Repertum
Sistem Medikolegal
KontinentalMedical examinerCrown (Koroner)
JENIS PERADILAN
UU NO 4 2004 KEKUASAAN KEHAKIMAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH AGUNG
4 PILAR LINGKUNGAN HUKUM PERADILAN UMUM PERADILAN MILITER PERADILAN AGAMA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
MAHKAMAH KONSTITUSI
MENGUJI UU TERHADAP UUD 45 SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA
NEGARA YG KEWENANGANNYA DIBERI OLEH UUD 45
PEMBUBARAN PARTAI PERSELISIHAN HASIL PEMILU
MAHKAMAH AGUNG
MENGADILI PADA TINGKAT KASASI MENGUJI PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH UU BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASI
KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UU
PENGAWASAN PENGADILAN2
PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA hellip
PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK
PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN
ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL
JENJANG PN - PT - MA
(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)
PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH
PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL
PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK
PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN
PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG
BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR
TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL
HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH
BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA
PERSIDANGAN
TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS
KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH
TERDAKWA TIDAK DISUMPAH
PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik
Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem
Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond
reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara
Sita Denda
Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU
PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance
of evidences Sanksi Ganti rugi
rehabilitasi
BEBAN PEMBUKTIAN
BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah
TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN
TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI
BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
SISTEMATIKA
Sistem Medikolegal Sistem Peradilan Metode Pembuktian Saksi Diam (Silent witness) Visum et Repertum
Sistem Medikolegal
KontinentalMedical examinerCrown (Koroner)
JENIS PERADILAN
UU NO 4 2004 KEKUASAAN KEHAKIMAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH AGUNG
4 PILAR LINGKUNGAN HUKUM PERADILAN UMUM PERADILAN MILITER PERADILAN AGAMA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
MAHKAMAH KONSTITUSI
MENGUJI UU TERHADAP UUD 45 SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA
NEGARA YG KEWENANGANNYA DIBERI OLEH UUD 45
PEMBUBARAN PARTAI PERSELISIHAN HASIL PEMILU
MAHKAMAH AGUNG
MENGADILI PADA TINGKAT KASASI MENGUJI PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH UU BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASI
KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UU
PENGAWASAN PENGADILAN2
PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA hellip
PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK
PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN
ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL
JENJANG PN - PT - MA
(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)
PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH
PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL
PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK
PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN
PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG
BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR
TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL
HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH
BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA
PERSIDANGAN
TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS
KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH
TERDAKWA TIDAK DISUMPAH
PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik
Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem
Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond
reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara
Sita Denda
Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU
PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance
of evidences Sanksi Ganti rugi
rehabilitasi
BEBAN PEMBUKTIAN
BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah
TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN
TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI
BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Sistem Medikolegal
KontinentalMedical examinerCrown (Koroner)
JENIS PERADILAN
UU NO 4 2004 KEKUASAAN KEHAKIMAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH AGUNG
4 PILAR LINGKUNGAN HUKUM PERADILAN UMUM PERADILAN MILITER PERADILAN AGAMA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
MAHKAMAH KONSTITUSI
MENGUJI UU TERHADAP UUD 45 SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA
NEGARA YG KEWENANGANNYA DIBERI OLEH UUD 45
PEMBUBARAN PARTAI PERSELISIHAN HASIL PEMILU
MAHKAMAH AGUNG
MENGADILI PADA TINGKAT KASASI MENGUJI PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH UU BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASI
KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UU
PENGAWASAN PENGADILAN2
PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA hellip
PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK
PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN
ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL
JENJANG PN - PT - MA
(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)
PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH
PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL
PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK
PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN
PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG
BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR
TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL
HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH
BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA
PERSIDANGAN
TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS
KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH
TERDAKWA TIDAK DISUMPAH
PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik
Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem
Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond
reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara
Sita Denda
Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU
PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance
of evidences Sanksi Ganti rugi
rehabilitasi
BEBAN PEMBUKTIAN
BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah
TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN
TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI
BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
JENIS PERADILAN
UU NO 4 2004 KEKUASAAN KEHAKIMAN MAHKAMAH KONSTITUSI MAHKAMAH AGUNG
4 PILAR LINGKUNGAN HUKUM PERADILAN UMUM PERADILAN MILITER PERADILAN AGAMA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
MAHKAMAH KONSTITUSI
MENGUJI UU TERHADAP UUD 45 SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA
NEGARA YG KEWENANGANNYA DIBERI OLEH UUD 45
PEMBUBARAN PARTAI PERSELISIHAN HASIL PEMILU
MAHKAMAH AGUNG
MENGADILI PADA TINGKAT KASASI MENGUJI PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH UU BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASI
KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UU
PENGAWASAN PENGADILAN2
PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA hellip
PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK
PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN
ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL
JENJANG PN - PT - MA
(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)
PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH
PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL
PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK
PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN
PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG
BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR
TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL
HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH
BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA
PERSIDANGAN
TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS
KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH
TERDAKWA TIDAK DISUMPAH
PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik
Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem
Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond
reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara
Sita Denda
Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU
PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance
of evidences Sanksi Ganti rugi
rehabilitasi
BEBAN PEMBUKTIAN
BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah
TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN
TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI
BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
MAHKAMAH KONSTITUSI
MENGUJI UU TERHADAP UUD 45 SENGKETA KEWENANGAN LEMBAGA
NEGARA YG KEWENANGANNYA DIBERI OLEH UUD 45
PEMBUBARAN PARTAI PERSELISIHAN HASIL PEMILU
MAHKAMAH AGUNG
MENGADILI PADA TINGKAT KASASI MENGUJI PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH UU BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASI
KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UU
PENGAWASAN PENGADILAN2
PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA hellip
PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK
PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN
ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL
JENJANG PN - PT - MA
(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)
PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH
PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL
PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK
PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN
PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG
BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR
TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL
HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH
BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA
PERSIDANGAN
TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS
KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH
TERDAKWA TIDAK DISUMPAH
PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik
Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem
Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond
reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara
Sita Denda
Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU
PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance
of evidences Sanksi Ganti rugi
rehabilitasi
BEBAN PEMBUKTIAN
BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah
TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN
TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI
BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
MAHKAMAH AGUNG
MENGADILI PADA TINGKAT KASASI MENGUJI PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN DI BAWAH UU BAIK LANGSUNG KE MA ATAUPUN KASASI
KEWENANGAN LAIN YG DIBERIKAN OLEH UU
PENGAWASAN PENGADILAN2
PERADILAN-PERADILAN DI BAWAHNYA hellip
PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK
PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN
ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL
JENJANG PN - PT - MA
(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)
PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH
PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL
PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK
PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN
PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG
BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR
TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL
HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH
BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA
PERSIDANGAN
TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS
KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH
TERDAKWA TIDAK DISUMPAH
PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik
Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem
Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond
reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara
Sita Denda
Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU
PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance
of evidences Sanksi Ganti rugi
rehabilitasi
BEBAN PEMBUKTIAN
BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah
TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN
TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI
BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
PERADILAN UMUM DISEBUT UMUM MEMERIKSA BAIK
PIDANA MAUPUN PERDATA ADA PENGKHUSUSAN PENGADILAN
ANAK NIAGA HAM TIPIKOR () HUBUNGAN INDUSTRIAL
JENJANG PN - PT - MA
(MA = puncak semua peradilan bukan hanya peradilan umum)
PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH
PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL
PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK
PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN
PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG
BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR
TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL
HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH
BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA
PERSIDANGAN
TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS
KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH
TERDAKWA TIDAK DISUMPAH
PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik
Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem
Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond
reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara
Sita Denda
Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU
PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance
of evidences Sanksi Ganti rugi
rehabilitasi
BEBAN PEMBUKTIAN
BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah
TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN
TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI
BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
PERADILAN MILITER DASAR UU PERADILAN MILITER 1999 BAGI PELANGGARAN PIDANA OLEH
PELAKU ANGGOTA ABRI APARAT POM ODMIL MAHMIL
PERADILAN AGAMA ISLAM WARIS CERAI RUJUK
PERADILAN TATA USAHA NEGARA BAGI PUTUSAN OLEH PEJABAT TUN
PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG
BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR
TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL
HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH
BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA
PERSIDANGAN
TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS
KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH
TERDAKWA TIDAK DISUMPAH
PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik
Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem
Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond
reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara
Sita Denda
Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU
PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance
of evidences Sanksi Ganti rugi
rehabilitasi
BEBAN PEMBUKTIAN
BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah
TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN
TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI
BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
PENGADILAN DI INDONESIA DIBAWAH MAHKAMAH AGUNG
BAIK TEKNIS MAUPUN ADMINISTRATIF HAKIM MAJELIS BUKAN JURI TERPERIKSA PUNYA HAK INGKAR
TERHADAP HAKIM INKUISITORIAL
HAKIM = PEMERIKSA PRADUGA TAK BERSALAH
BANTUAN HUKUM BAGI TERPERIKSA
PERSIDANGAN
TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS
KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH
TERDAKWA TIDAK DISUMPAH
PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik
Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem
Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond
reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara
Sita Denda
Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU
PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance
of evidences Sanksi Ganti rugi
rehabilitasi
BEBAN PEMBUKTIAN
BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah
TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN
TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI
BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
PERSIDANGAN
TERBUKA UNTUK UMUM FORMAL HARUS DINYATAKAN TERTUTUP BILA MEMERIKSA KASUS
KEJAHATAN SEKSUAL FAIR TRIAL SAKSI DAN SAKSI AHLI DISUMPAH
TERDAKWA TIDAK DISUMPAH
PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik
Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem
Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond
reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara
Sita Denda
Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU
PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance
of evidences Sanksi Ganti rugi
rehabilitasi
BEBAN PEMBUKTIAN
BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah
TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN
TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI
BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
PIDANA vs PERDATA Individu vs Publik Publik diwakili Penyidik
Penuntut Umum Pembuktian PU Penengah Hakim sistem
Juri UU KUHP KUHAP dll Kebenaran materiel Kepastian beyond
reasonable doubt Sanksi Mati SH Penjara
Sita Denda
Individu vs Individu Dapat diwakili pengacara Pembuktian penggugat Penengah hakim UU KUHPer KUHD UU
PT dll Kebenaran formil Kepastian preponderance
of evidences Sanksi Ganti rugi
rehabilitasi
BEBAN PEMBUKTIAN
BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah
TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN
TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI
BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
BEBAN PEMBUKTIAN
BERADA DI PENUNTUT (Pidana) PENGGUGAT (Perdata) Asas Praduga Tak Bersalah
TERSANGKA TERDAKWA TIDAK DIBEBANI PEMBUKTIAN
TIDAK BOLEH ADA PEMAKSAAN PELANGGARAN HAK ASASI
BOLEH DIAM SAJA (Miranda Rule ldquoYou have the right to remain silentrdquo )
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
JENIS KEBENARAN
PADA PERDATA CUKUP KEBENARAN FORMIL YAITU
BERDASAR BUKTI YANG SECARA FORMIL TAMPAK
TAK DIPERSOALKAN BAGAIMANA BUKTI FORMIL TSB DIPEROLEH
PADA PIDANA HARUS KEBENARAN MATERIEL APA BAGAIMANA DAN MENGAPA
PERISTIWA TERJADI
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
TINGKAT KEPASTIAN
PERDATA PREPONDERANCE OF EVIDENCE TIMBANGAN 51 - 49 SUDAH CUKUP
PIDANA BEYOND REASONABLE DOUBT MENDEKATI KEPASTIAN ( gt 90 ) TAK ADA LAGI KERAGUAN YANG BERALASAN
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
PENGANTAR HUKUM PEMBUKTIAN
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
PENGERTIAN
PEMBUKTIAN ADALAH UPAYA MEMBUKTIKAN BAHWA BENAR TELAH TERJADI SUATU TINDAK PIDANA DAN BAHWA BENAR SI TERDAKWA ADALAH PELAKU TINDAK PIDANA TERSEBUT
PADA PERDATA MOHON DI-ANALOGI-KAN SAJA
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
BUKTI = EVIDENCE
JENIS DIRECT secara langsung membuktikan
adanya tindak pidana atau identitas pelaku INDIRECT tidak secara langsung namun
beberapa bukti yang terpisah-pisah berhubungan satu sama lain sehingga membuktikan (circumstantial)
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
SISTEM PEMBUKTIAN PIDANADI INDONESIA
PS 183 KUHAP Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya terdapat dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya
NEGATIEF WETTELIJKE BEWIJS THEORIE
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
ALAT BUKTI SAH (HK PIDANA)
PS 184 KUHAP KETERANGAN SAKSI KETERANGAN AHLI SURAT PETUNJUK KETERANGAN TERDAKWA
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
KETERANGAN SAKSI(PASAL 185 KUHAP)
ldquoYG SAKSI NYATAKAN DI SIDANGrdquo TENTANG YG DIALAMI DILIHAT
DIDENGAR SENDIRI UNUS TESTIS NULLUM TESTIS SATU SAKSI + ABS LAIN = ABS PENDAPAT REKAAN TAK DIBENARKAN SAKSI HARUS KOMPETEN SAKSI TAK DISUMPAH BUKAN ABS
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
KETERANGAN AHLI(PASAL 186 KUHAP)
ldquoYG AHLI NYATAKAN DI SIDANGrdquo DAPAT DIBERIKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN OLEH PENYIDIK PU DALAM BENTUK LAPORAN DENGAN MENGINGAT SUMPAH (BAP SAKSI AHLI)
DAPAT MEMBERIKAN PENDAPAT SESUAI KEAHLIANNYA BERDASARKAN DATA YG BENAR
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
SURAT(PASAL 187 KUHAP) DIBUAT BERDASARKAN SUMPAH ATAU
DIKUATKAN SUMPAH MISAL
BA YG DIBUAT PEJABAT UMUM (AKTE) SURAT YG DIBUAT BERDASARKAN PROSEDUR
YG BERLAKU (REKAM MEDIS) KETERANGAN AHLI ATAS PERMINTAAN RESMI
(mis Visum et Repertum) SURAT-SURAT LAIN
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
KETERANGAN AHLI DIAJUKAN KE SIDANG DALAM
BENTUK ALAT BUKTI SAH KA DAPAT DALAM 2 BENTUK
ALAT BUKTI SAH KETERANGAN AHLI BILA SECARA LISAN DI PENGADILAN (186) BILA SECARA LISAN DI PEMERIKSAAN OLEH
PENYIDIK PU (PENJELASAN 186) ALAT BUKTI SAH SURAT
BILA DIBUAT TERTULIS OLEH AHLI
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
KETERANGAN TERDAKWA(PASAL 189 KUHAP)
YG TERDAKWA NYATAKAN DI SIDANG
TENTANG PERBUATAN YG IA LAKUKAN KETAHUI ATAU ALAMI
DAPAT MEMBENARKAN ATAUPUN MENGINGKARI DAKWAAN
HANYA KET TERDAKWA TAK DAPAT MEMBUAT PUTUSAN
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
ALAT BUKTI (HK PERDATA)
Pasal 1866 ALAT BUKTI TERDIRI ATAS
BUKTI TULISAN AKTA OTENTIK DAN DI BAWAH TANGAN
BUKTI DENGAN SAKSI-SAKSI PERSANGKAAN-PERSANGKAAN
BERDASARKAN UU DAN TIDAK
PENGAKUAN SUMPAH
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Silent Witness (Saksi Diam)
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
FINDING JUSTICE Judicia by ordeal Judicia Aquae
Judicia ignis Judicia offae Judicia Dei
Pengakuan Kesaksian di bawah sumpah Saksi ahli rdquosilent witnessrdquo
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
The Mother Of Silent Witness
Banyak perkara dipengadilan berhubungan dengan kekerasan pada manusia
Dari semula para penegak hukum telah memerlukan bantuan ldquopenyembuhrdquo (kini dokter) untuk menjelaskan secara medis apa yang dialami korban (pelaku pada penderita gangguan jiwa)
Profesi ldquopenyembuhrdquo telah digunakan sejak dahulu
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
The Mother Of Silent Witness
The medical profession is probably the one which is most likely to be confronted with violence victims at the first instance
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Forensic Sciences
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
KEDOKTERAN FORENSIK
Dari semula telah memeriksa corpus delicti korban kekerasan masih hidup atau telah meninggal masih utuh atau tinggal sisa jaringan tubuh (tulang gigi dan lain-lain)
Tanpa menggunakan peralatan canggih dapat memberikan kontribusi dalam mengungkap apa yang terjadi pada korban
The mother of silent witness
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
SIFAT UMUM KEDOKTERAN FORENSIK
Metodologi ilmiah kedokteran Namun tergantung
SDM kelengkapan fasilitas kemampuan finansiil konformitas dengan hukum
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Silent witnessKendala Barang bukti tidak dapat dihadirkan ke pengadilan Luka
- Infeksi - borok- Sembuh - jaringan parut
Kejahatan seksual- Tanda persetubuhan hilang- Masalah etik kesopanan
Mayat- busuk - tinggal tulang
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Silent witnessPrisip kriminalistik Prinsip locard
ldquoEvery contact leaves a tracerdquo Prinsip individualitas
ldquoDua obyek mungkin tidak dapat dibedakan tetapi tidak ada dua obyek yang identikrdquo
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Produk dokter 1048707 Visum et repertum 1048707 Konsultasi lisan 1048707 Laporan pemeriksaan tkp 1048707 Laporan pemeriksaan barang bukti 1048707 Keterangan ahli di penyidikan 1048707 Keterangan ahli di pengadilan
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Visum et Repertum
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
DEFENISI
Laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpahjanji yang diucapkan pada waktu menerima jabatan dokter memuat berita tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan pada barang bukti berupa tubuh manusiabenda yang berasal dari tubuh manusia yang diperiksa sesuai pengetahuan dgn sebaik-baiknya atas permintaan penyidik untuk kepentingan peradilan
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Jenis VeR
Jenis Permintaan terdiri dari a Visum Orang Hidup Tdd 1) Visum seketika (defenitif)2) Visum Sementara3) Visum Lanjutan b Visum Orang Meninggal atau jenazah1) Pemeriksaan luar jenazah 2) Pemeriksaan luar dan dalam
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Visum seketika visum yang dibuat seketika oleh karena korban tidak memerlukan tindakan khusus atau perawatan dengan perkataan lain korban mengalami luka - luka ringan
Visum sementara
visum yang dibuat untuk sementara berhubung korban memerlukan tindakan khusus atau perawatan Dalam hal ini dokter membuat visum tentang apa yang dijumpai pada waktu itu agar penyidik dapat melakukan penyidikan walaupun visum akhir menyusul kemudian
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Visum lanjutan
visum yang dibuat setelah berakhir masa perawatan dari korban oleh dokter yang merawatnya yang sebelumnya telah dibuat visum sementara untuk awal penyidikan Visum tersebut dapat lebih dari satu visum tergantung dari dokter atau rumah sakit yang merawat korban
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Visum korban meninggal
Visum pemeriksaan luarjenazah dapat diminta oleh penyidik tanpa pemeriksaan dalam otopsi berdasarkan KUHAP pasal 134
Visum pemeriksaan luar dan bedah jenazah sesuai dengan KUHAP pasal 134
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Bentuk dan Susunan VeR
Dibuat secara tertulis Sebaiknya diketik diatas kertas putih
dengan kepala surat institusi yang melakukan pemeriksaan
Dalam bahasa Indonesia tanpa memuat singkatan dan istilah asing
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Prof Muller dkk Kerangka dasar VeR tdd 1 Pro Justitia
- Bagian atas sudut kiri- Untuk pengadilan- Tidak perlu diatas kertas bermaterai
2 Pendahuluan - Identitas Pemohon VeR- Identitas Dokter Pemeriksa - Tempat dilakukannya pemeriksaan - Tanggal amp jam pemeriksaan - identitas korban - Keterangan dll spt kapan dan dimana korban dirawat meninggal cara dan sebab kematian
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
3 Pemberitaan
Hasil pemeriksaan medis secara objektif
4 Kesimpulan
- Bersifat subjektif
- Memuat pendapat pribadi dokter yang memeriksa
- Penyebab kematian
- Jenis Kekerasan
- Cara kematian
- Kualifikasi luka
5 Penutup
ditutup dengan mencantumkan sumpah dokter yang tercantum dalam Staadblad Lembaran Negara Tahun 1937 No 350
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
Tata Cara Permintaan VeRsesuai dengan peraturan Perundang-undangan
1 Diminta oleh penyidik
2 Permintaan Tertulis
3 Dijelaskan pemeriksaan untuk apa
4 Diantar langsung oleh penyidik
5 Mayat dibuat label
6 Tidak boleh visum diminta tanggal yang lalu
The End
The End