Top Banner
SISTEM KOORDINASI (Indra Mata dan Telinga) KELOMPOK 5: Danang Kuncoro Adji (2) Shinta Rafidah (33) Ferdiana Agustin (9) Syahrial Dwi Apriya S (34) Roisyah Nur Arifah (31) Tabita Yuni
29

Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

Apr 15, 2017

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

SISTEM KOORDINASI(Indra Mata dan Telinga)

KELOMPOK 5:

Danang Kuncoro Adji (2) Shinta Rafidah (33)

Ferdiana Agustin (9) Syahrial Dwi Apriya S (34)

Roisyah Nur Arifah (31) Tabita Yuni Susanto (35)

Page 2: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

MATA

Page 3: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

STRUKTUR MATAAnatomi mata :

Page 4: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

1. Seklera

• Merupakan lapisan pembungkus bola mata yang tersusun atas jaringan ikat yang kuat berwarna putih buram dan tidak tembus cahaya, tak berpembuluh, dengan tebal 1mm.

• Fungsi sklera : melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata, membentuk kornea

• Letak sklera :

Page 5: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

2. Konjungtiva

• Merupakan selaput mukosa yang tersusun atas epitel tipis yang membatasi bagian dalam kelopak mata dan bagian depan sklera.

• Fungsi : melindungi kornea, menjaga mata dan dilumasi dengan memproduksi lendir dan beberapa jumlah air mata

• Letak konjungtiva :

Page 6: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

Perbedaan seklera dan konjungtiva:

• Konjungtiva adalah membran tipis yang menutupi bagian depan mata, sedangkan sklera adalah mantel putih tebal yang membentuk lapisan luar bola mata.

• Sklera terdiri dari lapisan putih tebal sedangkan konjungtiva adalah lapisan tembus tipis

Page 7: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

3. Kornea

• Kornea adalah lapisan bening yang berada di depan sklera dan dilindungi oleh konjungtiva, kornea selalu dibasahi oleh air mata.

• Fungsi : membelokkan (membiaskan) cahaya untuk mebantu pemfokusan (pemusatan) cahaya ke retina.

• Letak kornea :

Page 8: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

4. Koroid

• Merupakan suatu lapisan sel-sel berpigmen hitam yang terletak di belakang retina.

• Fungsi : Berisi banyak kapiler darah yang memberi nutrisi dan oksigen, terutama

untuk retinaMencegah pantulan cahaya di bagian dalam bola mata retina dengan cara

menyerap semua cahaya yang masuk ke mata

• Letak koroid : di depan sklera dan di belakang retina

Page 9: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

5. Badan Siliaris

• Tersusun atas otot-otot melingkar dan menjari membentuk suatu cincin di sekeliling lensa pada bagian depan mata.

• Fungsi : Menghubungkan koroid dengan lingkaran

iris Kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris

mengatur cembung pipihny lensa untuk memfokuskan cahaya

Memproduksi aqueous humour, yaitu cairan berlendiryang transparan menyerupai plasma, namun memiliki konsentrasi protein yang rendah

• Letak badan siliaris :

Page 10: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

6. Retina

• Merupakan lapisan terdalam penyusun bola mata dan tersusun atas sel-sel saraf serta sel-sel fotoreseptor.

• Fungsi : menerima cahaya terfokus dari lensa, mengubah cahaya menjadi sinyal saraf, mengirim sinyal saraf itu ke otak

• Letak retina :

Page 11: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

7. Fovea (Bintik Kuning)

• Merupakan suatu bagian kecil pada bagian tengah retina yang tersusun atas sel-sel kerucut.

• Disebut juga pusat mata• Fungsi : memberikan ketajaman penglihatan yang tinggi

• Letak fovea :

Page 12: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

8. Bintik buta (blind spot)

• Merupakan suatu bagian kecil pada retina tempat serabut-serabut saraf bertemu menjadi saraf optik

• Tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut

• Fungsi : tidak peka terhadap cahaya karena tidak mengandung sel konus dan sedikit sel batang

• Letak bintik buta :

Page 13: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

9. Iris

• Merupakan jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa

• Tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial , di dalam iris terdapat pigmen yang bertanggung jawab terhadap warna mata

• Di bagian tengah iris terdapat pupil

• Fungsi : mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara mengatur ukuran pupil

• Letak iris :

Page 14: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

10. Pupil • Merupakan lubang yang berada di tengah iris, dan memungkinkan cahaya masuk ke

mata.

• Besar kecilnya pupil akan diatur oleh iris. Pada saat cahaya terang pupil mengecil dan saat cahaya redup pupil membesar• Pupil terlihat hitam karena semua cahaya yang masuk ke mata diserap oleh pigmen melanin dalam koroid

• Fungsi : mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata

• Letak pupil :

Page 15: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

11. Lensa Mata

Bagian mata yang terletak di belakang iris dan didekat pupil. Bersifat transparan, berbentuk

bikonveks serta ditutupi oleh bagian transparan, kapsul elasltis, tempat masuk ligamen masuk

ke badan siliaris. Lensa mata disokong oleh ligamen suspensori yang membuat lensa tetap

diposisinya dan merupakan media yang digunakan otot otot siliaris untuk menarik lensa

sehingga mengubah ketajaman pandangan jarak dekat dan jarah jauh.

12. Ligamen Suspensor

Ligamen kuat yang menghubungkan otot-otot siliaris dengan lensa.

Fungsi : merubah bentuk lensa dengan kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris.

13. Saraf Optik

Sekumpulan serabut saraf sensori yang meninggalkan bagian belakang mata dan membawa

rangsang ke otak

Fungsi : membawa rangsang dari retina menuju otak.

Page 16: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

14. Otot MataBola mata dapat melekat pada tempatnya dengan bantuan otot-otot mata. Fungsi : Menggerakkan bola mata

Page 17: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

FOTORESEPTOR MATA• SEL KERUCUT

Fungsi sel kerucut adalah untuk menerima ransangan cahaya yang berwarna dan terang. Sel kerucut ini mengandung pigmen iodopsin yang terbagi dalam 3 jenis, yaitu iodpsin merah, iodopsin hijau, dan iodopsin biru.

• SEL BATANGFungsi sel batang adalah untuk menerima ransangan berupa cahaya dengan intensitas lemah dan tidak berwarna. Sel batang ini mengandung rodopsin yaitu senyawa antara vitamin A dengan protein. Ketika ada cahaya terang rodopsin ini akan terurai menjadi opsin dan retinal, kemudian saat gelap rodopsin ini akan terbentuk kembali.

Page 18: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

PROSES MELIHAT1. Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, kemudian menembus

kornea dan diteruskan melalui pupil. Diameter pupil dikendalikan oleh bagian mata yang berwarna, terdiri dari jaringan ikat dan otot yakni retina.

2. Cahaya tersebut akan melewati lensa mata lalu ke retina.

3. Daya akomodasi lensa mata mengatur cahaya agar tepat jatuh di bintik kuning.

4. Pada bintik kuning, impuls cahaya disampaikan oleh saraf optik ke otak.

5. Cahaya yang disampaikan ke otak, akan diinterpretasikan, sehingga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.

Page 19: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

Skema Proses MelihatSumber cahaya

Masuk ke mata melalui kornea

Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris

Dibiaskan oleh lensa

Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil

Sel-sel batang dan sel-sel kerucutmeneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik

Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina

Objek terlihat sesuai dengan aslinya

Page 20: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

TELINGA

Page 21: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

STRUKTUR TELINGATelinga Luar

• Daun telinga (Pinna) memusatkan suara yang masuk ke lubang telinga

• Saluran telinga(meatus akustikus eksternus) Memberikan zat lilin untuk melindungi dan sebagai pelumas telinga.

• Gendang telinga Memberikan perlindungan kedap udara antara telinga luar dan tengah.

Page 22: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

Telinga Tengah

• Tulang tulang pendengaran:

1. Tulang martil (malleus)

2. Tulang landasan (incus)

3. Tulang sanggurdi (stapes)

• Saluran Eustashius yang menghubungkan telinga dengan

pangkal tenggorokan

• Jendela oval : Menerima getaran dari membran timpani

melalui osikel.

• Jendela bundar : mentransfer getaran dari jendela oval ke

cairan di telinga bagian dalam.

Page 23: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

Telinga Dalam

• Telinga dalam adalah suatu rongga berisi cairan yang dikelilingi tulang yang keras yaitu tulang

tengkorak(kranium)

• Telinga dalam tersusun atas rongga-rongga(saluran) yang disebut labirin tulang dan labirin

membran

• Labirin membran merupakan membran yang melapisi labirin tulang.Labirin membran teridiri atas

koklea,vestibuli dan saluran setengah lingkaran.

• Labirin tulang merupakan rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan

perilimfe

Page 24: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

A. Koklea (Rumah Siput)

• Koklea berbentuk seperti tabung yang bengkok kebelakang lalu berlilit mengelilingi tulang dan

membentuk seperti kerucut pada ujungnya

• Berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel-sel saraf di dalamnya

• Pada koklea terdapat penampang melintang yang terdiri atas tiga bagian yakni skala vestibuli, skala

media, dan skala timpani. Pada bagian dasar skala vestibuli akan berhubungan dengan tulang

sanggurdi melalui jendela berselaput dan disebut dengan tingkap oval. Di bagian lain yaitu pada skala

timpani, bagian ini akan berhubungan dengan telinga tengah dengan melalui yang dinamakan tingkap

bulat.

• Pada wilayah skala media bagian atas telah dibatasi oleh membran vestibularis atau membran Reissner,

sementara di sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Selanjutnya pada bagian atas membran

basilaris terdapat suatu organ yang disebutorgano corti dimana Organo corti ini terdiri dari sel rambut

dan sel penyokong. Organo corti mempunyai fungsi atau bertugas mengubah getaran suara menjadi

impuls.  Pada sel rambut Organo corti ini, di atasnya terdapat membran tektorial terdiri dari gelatin

yang bertekstur lentur. Sel rambut akan dihubungkan dengan saraf vestibulokoklearis ke bagian otak.

Page 25: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

b. Vestibuli• Vestibuli teridi atas Sakula dan Utrikula yang tersusun atas sel rambut yang memiliki struktur

kusus,sel rambut ini disebut macula acustika

• Sel rambut pada sakula tersusun secara vertikal sedangkan pada utrikula tersusun secara horizonyal

• Pada sel rambut macula acustica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolith

• Cara kerja vestiblu:

Posisi kepala berubah lalu otolith lepas dari sel rambut pada macula acustica ,lalu timbul rangsangan timbulnya respon pendengaran yang direspon oto untuk menjaga keseimbangan

c. Saluran Setengah Lingakran• Loop berisi cairan yang melekat pada koklea dan membantu dalam mempertahankan keseimbangan.

Page 26: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Page 27: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

Getaran bunyi → daun telinga → lubang telinga → gendang telinga bergetar → cairan limfa yang terdapat di rumah siput bergetar → menuju otak melalui saraf

pendengaran

PROSES MENDENGAR

Page 28: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

KELAINAN PADA TELINGA• Radang telinga (otitas media)

Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada anak-anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat memecahkan gendang telinga.

• LabirintitisLabirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.

Page 29: Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)

• TuliTuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada koklea khususnya pada organ korti.

• Presbikubis Suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya pengurangan pendengaran akibat bertambahnya usia yang normal.

• OtosklerosisTuli konduksi yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tak dapat bergerak leluasa.