Top Banner
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
21

Sistem komplemen

May 24, 2015

Download

Education

Sistem Komplemen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sistem komplemen

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.

Page 2: Sistem komplemen

SISTEM KOMPLEMEN

Kelompok 6 Farmasi A

Page 3: Sistem komplemen

Kelompok 6:

• AYU FITRIANITA• AYU TRY SARTIKA• FAHRU RAHMAN

• HASMIA REWA• MIFTAH ANNUR

• MUH. LUTHFI AZZAM

Page 4: Sistem komplemen

PREFACE

SISTEM IMUN

PERTAHANAN NONSPESIFIK

PERTAHANAN SPESIFIK

KOMPONEN SISTEM IMUN(sistem limfoid)

RESPONS IMUN(imunitas humoral, dan selular)

BARIER FISIK, KIMIA, MEKANIK

FAGOSITOSIS

INFLAMASI

ZAT ANTIVIRUS DAN ANTIBAKTERI NONSPESIFIK

INTERFERON SISTEM KOMPLEMEN

Page 5: Sistem komplemen

SISTEM KOMPLEMEN• Sistem komplemen adalah sekelompok protein plasma inaktif yang

bersirkulasi dalam darah yang meningkatkan atau melengkapi sistem pertahanan tubuh.

• Ada sembilan komponen dasar komplemen yaitu C1 sampai C9 yang bila diaktifkan, dipecah menjadi bagian-bagian yang besar dan kecil (C3a, C4a dan sebagainya).

Berupa enzim tersendiri yg mengikat, mengaktifkan molekul lain

• Fragmen

Dapat berinteraksi dgn inhibitor yg menghentikan reaksi selanjutnya

Page 6: Sistem komplemen

• Komplemen sebagian besar disintesis di dalam hepar oleh sel hepatosit, dan juga oleh sel fagosit mononuklear yang berada dalam sirkulasi darah.

• Komplemen yang dihasilkan oleh sel fagosit mononuklear terutama akan disintesis di tempat dan waktu terjadinya aktivasi.

Page 7: Sistem komplemen

AKTIVASI KOMPLEMEN

1. Jalur klasik, untuk aktivasi komplemen memerlukan reaksi antigen-antibodi sebagai pemicunya atau disebut juga immunoglobulin.

2. Jalur alternatif, suatu bentuk tahanan nonspesifik, dipicu oleh bakteri atau produknya tanpa memerlukan raksi antigen-antibodi.

3. Jalur Lektin, diawali oleh stimulasi dari kompleks manosa binding protein pada pada permukaan patogen.

Page 8: Sistem komplemen

Protein dari sistem komplemen sebagian besar mengalami sitesis di dalam hati, yang banyaknya sekitar 10% dari seluruh protein plasma.Komponen protein dari sistem diberi tanda sebagai C1,2,3,4,5,6,7,8,9.

Gambaran Umum

Page 9: Sistem komplemen

Jalur Klasik

• Jalur klasik diaktifkan dengan :• 1. Kompleks antigen-antibodi yang berisi IgG atau IgM • 2. Virus• 3. Produk bakteri

Komponen yang berpengaruh, C1-C9.

Mikroskop elektron memperlihatkan bahwa kompleks ini berbentuk silindris; kompleks ini menembus membrane sel, menghancurkannya dan menyebabkan lisisnya sel

Page 10: Sistem komplemen

Skema Aktivasi Jalur Klasik

Page 11: Sistem komplemen

Jalur Alternatif

• Jalur ini diaktifkan oleh mikroorganisme termasuk bakteri.

• Tidak ditemukan keikutsertaan C1, C2 atau C4. Diperlukan C3b untuk inisiasi subsekuen kaskade yang disiapkan oleh lisis C3 yang pelan berkesinambungan.

• Distabilkan oleh Properdin, yaitu saat terbentuk C3b• Properdin: sejenis protein serum yang meningkatkan

aktivasi komplemen dengan cara menstabilkan protein komplemen tertentu.

Page 12: Sistem komplemen

Skema Aktivasi Jalur Alternatif

Page 13: Sistem komplemen

INTI dari Mekanisme Aktivasi Jalur Klasik dan Alternatif

Page 14: Sistem komplemen

Jalur Lektin

Jalur ini diawali oleh stimulasi dari kompleks manosa binding protein pada permukaan pathogen yang kemudian menstimulasi MBL, MASP-1, MASP-2.

Ketiga komponen ini kemudian menghasilkan komponen enzimatik yang menstimulasi C4.

Page 15: Sistem komplemen

Conclusion

Page 16: Sistem komplemen

FUNGSI KOMPLEMEN1.Inflamasi

Langkah awal menghancurkan benda asing dan m.o, serta membersihkan jaringan yang rusak. Dalam inflamasi, ada 3 hal yang terjadi, yaitu:• Peningkatan pasokan darah ke tempat benda asing dan

mikroorganisme atau jaringan yang rusak• Peningkatan permeabilitas kapiler oleh pengerutan sel endotel

memungkinkan molekul besar seperti antibodi dan fagosit bergerak keluar pembuluh darah menuju ke tempat benda asing, mikroorganisme atau jaringan yang rusak.

• Aktivasi komplemen C3 dan C5 menghasilkan fragmen kecil C3a dan C5a yang merupakan anafilatoksin yang memacu degranulasi sel mast dan atau basofil melepas histamin yang meningkatkan permeabilitas vaskular dan kontraksi otot polos dan keluarnya plasma yang mengandung banyak antibodi, opsonin, dan komponen komplemen ke jaringan.

Page 17: Sistem komplemen

lanjutan…2. Kemokin

Merupakan molekul yang dapat menarik dan mengerahkan sel-sel fagosit. C3a, C5a, dan C5-6-7 merupakan kemokin yang dapat mengerahkan sel-sel fagosit.

3. Opsonin

Opsonin adalah molekul yang dapat diikat di satu pihak oleh partikel (kuman) dan di lain pihak oleh reseptornya pada fagosit sehingga memudahkan fagositosis bakteri atau sel lain.

Page 18: Sistem komplemen

lanjutan…4. Adherens Imun

Merupakan fenomena dari partikel antigen yang melekat pada berbagai permukaan (misalnya permukaan pembuluh darah), kemudian dilapis antibodi dan mengaktifkan komplemen. Akibatnya antigen akan mudah difagositosis. C3b berfungsi dalam adherens imun tersebut.

5. Eliminasi Kompleks Imun

Neutrofil dapat mengeliminasi kompleks imun kecil dalam sirkulasi. Bila antigen tidak larut yang diikat antibodi dan dibentuk dalam darah atau jaringan tidak disingkirkan, akan memacu inflamasi dan dapat menimbulkan penyakit kompleks imun, kompleks besar tidak larut sulit untuk disingkirkan dari jaringan, sejumlah besar C3 yang diaktifkan dapat melarutkan kompleks tersebut.

Page 19: Sistem komplemen

lanjutan…6. Lisis Osmotik Bakteri

Aktivasi komplemen yang terjadi di permukaan sel bakteri akan membentuk Membrane Attack Complex dan akhirnya menimbulkan lisis osmotik sel atau bakteri.

7. Aktivasi Sitolitik

C8-9 merusak membran membentuk saluran-saluran dalam membran sel yang menimbulkan lisis osmotik.

Page 20: Sistem komplemen

RESEPTOR KOMPLEMEN

Beberapa reseptor penting yg berikatan dengan komplemen.• CR1 : menginduksi proses fagositosis bakteri, mengikat

C3b dan C4b.• CR2 : reseptor terhadap virus Epstein-Barr yang

menyebabkan infeksi mononukleosis dan untuk proses migrasi dan adhesi leukosit, mengikat C3b dan C4b.

• CR3 : menginduksi proses fagositosis bakteri• CR4 : respon fagositosis

Page 21: Sistem komplemen