Top Banner
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM MENCAPAI KEUNGGULAN STRATEGI Disusun Oleh : Sofi Indra Kameswara NIM : M.2113.0002 Dosen Pengampu : Drs. Hidup Marsudi, Msi, MM Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
24

Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

Feb 26, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DALAM MENCAPAI KEUNGGULAN STRATEGI

Disusun Oleh :

Sofi Indra Kameswara

NIM : M.2113.0002

Dosen Pengampu : Drs. Hidup Marsudi, Msi, MM

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

Page 2: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ATMA BHAKTI

SURAKARTA

2014

BAB I

PENDAHULUAN

Di era globalisasi yang dinamis dan modern ini Sistem

Informasi merupakan salah satu hal vital dalam membatu

perkembangan suatu organisasi, termasuk juga dalam kehidupan

bisnis.dengan informasi manusia dapat memperoleh apa yang

telah terjadi pada lingkungannya bahkan dari luar

lingkungannya. Informasi dari berbagai unsur perusahaan

menjadi perhatian bagi para manajer perusahaan dalam

pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukan perusahaan.

Selain itu Perkembangan organisasi yang semakin kompleks

dantuntutan untuk selalu melakukan adaptasi terhadap

lingkungan organisasi, mengakibatkan proses pengambilan

keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut

berkaitan dengan informasi yang merupakan hal penting dan

berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi

yang akurat dan cepat dapat sangat membantu tumbuh kembangnya

sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan informasi

dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk

menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal

tersebut menuntut pembelajaran sistem informasi manajemen

Page 3: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

dalam menciptakan, mendistribusikan dan memanfaatkan informasi

guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan

keputusan dalam kebijakan publik. Namun, sayangnya banyak

organisasi perusahaan yang ingin membangun sistem informasi

manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup,

tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya

antara lain adalah struktur organisasi yang kurang wajar,

rencana organisasi yang belum memadai, sumber daya manusia

yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya

partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan

sistem dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat. Hal inilah

yang membuat manfaat sistem informasi manajemen belum dapat

dimaksimalkan dalam membatu pengembangan perusahaan. Untuk

mencapai sebuah keselarsan anatara sebuah sistem informasi dan

organisasi maka diperlukan beberapa pendekatan-pendekatan baru

untuk mendesain ulang sistem dalam suatu organisasi.

1.1 Rumusan Masalah

Beberapa ruusan masalah yang akan dibahas dalam makalah Sistem

Informasi “Pendekatan Untuk Membangun Sistem” adalah:

1. Bagaimana menilai alternatif membangun sistem?

2. Apakah kekuatan dan kelemahan tentang pendekatan yang

dipakai?

Page 4: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

3. Bagaimana solusi ke permasalahan yang diciptakan oleh

pendekatan?

4. Apa saja alat yang digunakan dalam metodologi

pengembangan sistem?

5. Bagaimana peran sistem informasi manajemen untuk mencapai

keunggulan strategis

1.2 Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dalam pembahasan rumusan masalah

di atas antara lain:

1. Untuk mengetahui cara-cara alternatif membangun sistem.

2. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan tentang

pendekatan yang dipakai.

3. Untuk mengetahui solusi ke permasalahan yang diciptakan

oleh pendekatan.

4. Untuk mengetahui alat yang digunakan dalam metodologi

pengembangan sistem.

5. Untuk mengetahui peran sistem informasi manajemen dalam

mencapai keunggulan strategis.

Page 5: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Menilai Alternatif Membangun Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Beberapa pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut para

ahli :

a. Menurut Barry E.Cushing, SIM adalah :

‘Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari

manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi

yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data

untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua

tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan

pengendalian

b. Menurut Frederick H.Wu SIM adalah :

‘Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari

sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung

manajemen

c. Menurut L. James Havery , SIM adalah:

Page 6: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu

rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang

lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu

kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah

ditentukan.

Sistem Informasi merupakan sebuah sarana vital atau

penting dalam suatu perusahaan dikarekan SIM dapat

membantu manajer suatu perusahaan atau organisasi untuk

membuat keputusan dalam menyelesaikan masalah di

manajemen bisnis yang semakin rumit dan dinamis ini.

2.1.2 Rumusan Sistem Informasi

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu

perusahaan atau instansi pemerintahan , karena sistem

sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau

instansi pemerintah , baik yang berskala kecil maupun

besar. Ruang lingkup sistem informasi berlandaskan pada

tiga istilah pemebentuknya yakni sistem, informasi,

manajemen.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. dalam istilah

tersebut yang dimaksud dengan elemen dari suatu sistem

adalah departemen internal seperti persedian barang

mentah, persediaaan barang jadi, produksi, pemasaran

serta departemen eksternal yang terdiri dari supplier dan

konsumen yang saling memebutuhkan satu sama lain untuk

melakukan proses usaha.

Page 7: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

Informasi adalah hasil pemrosesan data yang

diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi

bentuk yang mudah dipahami dan merupakan

pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu

menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada.

Manajemen adalah Manajemen terdiri dari proses

atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola

perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi,

tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan,

memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari ketiga istilah dasar di atas dapat disimpulkan

bahwa sistem informasi manajemen adalah suatu suatu

sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan oleh

suatu kelompok organisasi atau suatu perkumpulan formal

untuk menyediakan informasi-informasi guna membantu

manajer ataupun non manajer untuk mengambil keputusan.

2.1.3 Analisis Sistem

Pengertian analisis sistem adalah Penguraian dari suatu

sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahan , kesempatan-

kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya. Tahap analisis sistem merupakan

tahap yang kritis dan sangat penting , karena kesalahan

Page 8: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

didalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap

berikutnya.Alasan perlunya dilakukan analisis sistem :

a. Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai

dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk

memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai

dengan kebutuhan.

b. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam

organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan

adanya modifikasi atau tambahan sistem informasi

untuk mendukung organisasi.

c. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.

d. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan

2.1.4 Prinsip Dasar Desain Sistem

Ada 2 prinsip dasar desain:

1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada

integrasi sistem. Resource mana yang bisa

diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang

efektif terutama dalam cost.

2. Desain sistem modular. Ditekankan pada

pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki idependensi

rendah menjadi modul-modul (subsistem

fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita

untuk berkonsentrasi mendesain per modul.

2.1.5 Langkah- Langkah Dalam Desain sistem

1.Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal),

tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan

Page 9: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

tetapi juga berupa telaah dari abstraksi

dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi

sistem.

2.Membangun sebuah model konseptual (develop a

conceptual model), berupa gambaran sistem secara

keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional

sebagai unit sistem.

3.Menerapkan kendala-kendala organisasi

(applying organizational contraints). Menerapkan

kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem

yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan

kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus

dioptimalkan adalah: performance, reliability,

cost, instalation schedule, maintenability,

flexibility, grouwth potensial, life expectancy.

Model untuk sistem optimal dapat digambarkan

sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan

sistem dan sumber daya organisasi sebagai

input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi

optimal di atas; dan total nilai yang harus

dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.

4.Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data

(defining data processing activities).

5.Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal

ini diperlukan untuk manajemen apakah proses

selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak.

2.1.6 Perancangan Sistem

Page 10: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun

untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis.

Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan

proses desain system :

Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur

organisasi, yaitu: man, machines, material, money

dan methods.

Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang

diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem.

Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.

Metode pemrosesan data, apakah: manual,

elektromechanical, puched card, atau computer base.

Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l:

capture, classify, arrange, summarize, calculate,

store, retrieve, reproduce dan disseminate.

Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision

table.

2.2 Pendekatan Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan

sistem, yaitu:

a. Pendekatan Klasik

Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga

dengan Pendekatan Tradisional (traditional

approach) atau Pendekatan Konvensional

(conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik

mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-

tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini

Page 11: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila

mengikuti tahapan pada System Life Cycle.

Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada

Pendekatan

Klasik adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit

Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-

teknik di dalam mengembangkan sistem dan sebagai

akibatnya proses pengembangan perangkat lunak

menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan

oleh pemrogram. Lain halnya dengan pendekatan

terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram

arus data (data flow diagram), kamus data (data

dictionary), tabel keputusan (decision table).

Diagram IPO, bagan terstruktur (structured chart)

dan lain sebagainya yang memungkinkan Pengembangan

Sistem Informasi pengembangan perangkat lunak lebih

terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik

tersebut .

2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi

mahal

Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem

klasik disebabkan karena dokumentasi sistem yang

dikembangkan kurang lengkap dan kurang

terstruktur.Dokumentasi ini merupakan hasil dari

alat-alat dan teknik -teknik yang digunakan. Karena

pendekatan klasik kurang didukung oleh alat-alat dan

teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap dan

Page 12: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas,

sehingga pada waktu pemeliharaan sistem menjadi

kesulitan.

3. Kemungkinan kesalahan sistem besar

Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis

sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem,

sehingga kemungkinan kesalahan-kesalahan sistem

akan menjadi lebih besar.

4. Keberhasilan sistem kurang terjamin

Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja

dari personil-personil pengembang sistem, bukan pada

pemakai sistem, padahal sekarang sudah disadari

bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem

terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan

hal yang vital untuk keberhasilan proyek pengembangan

sistem pada akhirnya.

b. Pendekatan Terstruktur

Pendekatan terstruktur akan dilengkapi dengan alat-alat

dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan

sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang

dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya

didefinisikan dengan baik dan jelas. Melalui

pendekatan struktur,permasalahan yang kompleks dalam

organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari

produktifitas dan kualitasnya lebih baik ( bebas

kesalahan ).

Page 13: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

Keuntungan pendekatan terstruktur :

Mengurangi kerumitan masalah

Konsep mengarah pada sistem yang ideal

Standarisasi

Orientasi kemassa datang

Mengurangi ketergantungan pada desainer

Kekurangan:

SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan

kebutuhan non-fungsional.

Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD.

Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterasi

(waterfall)

Interaksi antara analisis atau pengguna tidak

komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari

awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan

(kebutuhan-kebutuhan baru).

Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak

cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan

pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk

melakukan evaluasi.

c. Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)

Pendekatan ini dimulai dari level bawah

organisasi, yaitu level operasional dimana

transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai

dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani

transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan

kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut.

Page 14: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik.

Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap

analisis sistem disebut juga dengan istilah data

analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data

yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang

akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.

d. Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)

Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)

dimulai dari level atas organisasi, yaitu level

perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan

mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi.

Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah

dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah

kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun

ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output,

input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan

kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-

ciri pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun

bila digunakan pada tahap analis sistem disebut

juga dengan istilah decision analysis, karena yang

menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan

untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih

dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan

menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.

e. Pendekatan Sepotong (piecemeal approach)

Pengembangan yang menekankan pada suatu

kegiatan/aplikasi tertentu tanpa memperhatikan

posisinya di sistem informasi atau tidak

Page 15: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

memperhatikan sasaran organisasi secara global

(memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu

saja).

f. Pendekatan Sistem (systems approach)

Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan

terintegrasi untuk masing-masing

kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran

organisasi secara global.

g. Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach)

Pendekatan pengembangan sistem serentak secara

menyeluruh, sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan

(ciri klasik).

h. Pendekatan Moduler (modular approach)

Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi

modul yang sederhana, sehingga sistem lebih mudah

dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah dipelihara

(ciri terstruktur)

i. Pendekatan Lompatan jauh (great loop approach)

Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara

serentak menggunakan teknologi canggih, sehingga

mengandung resiko tinggi, terlalu mahal, sulit

dikembangkan karena terlalu komplek.

j. Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)

Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk

aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja dan terus

dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti

kebutuhan dan teknologi yang ada.

Page 16: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

2.3 Menilai Solusi Ke Permasalahan Yang Diciptakan Oleh

Pendekatan

Dalam pengembangan sebuah sistem, kita mengenal

konsep SDLC (system development life cycle). Dapat

dikatakan dalam SDLC merupakan usaha bagaimana sebuah

sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis,

rancangan & pembangunan sistem serta delivering-nya kepada

pengguna. Secara umum, tahapan SDLC meliputi proses

perencanaan, analisis, desain dan implementasi.

a. Planning

Proses perencanaan biasanya lebih menekankan pada alasan

mengapa sebuah sistem harus dibuat.

b. Analysis

Tahapan perencanaan ini kemudian dilanjutkan dengan

proses analisis yang lebih menekankan pada siapa, apa,

kapan dan dimana sebuah sistem akan dibuat.

c. Design

Sedangkan pada proses desain lebih menekankan

kepada bagaimana sistem akan berjalan.

e. Implementation

Tahap terakhir dilanjutkan dengan fase implementasi

yaitu proses delivery-nya kepada pengguna.

Beberapa metodologi yang biasa dikenal antara lain Structural

Design, Rapid Application Development (RAD) dan Agile

Development,

a. Structural Design

Merupakan sebuah metode pengembangan sistem dimana

antara satu fase ke fase yang lain dilakukan secara

Page 17: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

berurutan. Keuntungan menggunakan metodologi ini

requirement harus didefinisikan lebih mendalam sebelum

proses coding dilakukan, sesedikit mungkin perubahan

dilakukan pada saat proyek berlangsung. Kelemahannya,

desain harus komplit sebelum programming dimulai,

serta jika terjadi fase yang terlewati, maka biaya

yang akan ditimbulkan akan lumayan besar.

b. Rapid Application Development (RAD)

Metodologi ini melakukan beberapa penyesuaian

terhadap SDLC pada beberapa bagian sehingga lebih

cepat untuk sampai ke tangan pengguna. Beberapa

kategori RAD yaitu :

Phased Development membagi sistem secara keseluruhan

menjadi beberapa versi sistem. Setelah desain untuk

versi pertama selesai maka akan dilanjutkan ke

implementasi. Setelah versi pertama terselesaikan, maka

pengembang akan memulai lagi ke versi selanjutnya.

Metodologi prototyping melakukan analisis, desain

dan implementasi secara bersamaan, kemudian dilakukan

secara berulang-ulang untuk mendapat review dari

pengguna. Sebuah prototiping adalah sebuah sistem

dalam fungsi yang sangat minimal.

Throwaway Prototyping hampir sama dengan

metodologi Prototyping. Perbedaannya bahwa pada

metodologi ini, analisis dilakukan lebih mendalam lagi.

Untuk memilih metodelogi yang paling baik digunakan dalam

suatu organisasi harus dialukan beberapa pertimbangan yang

matang. Pasalnya tidak semua organiasi bisa sesuai atau cocok

Page 18: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

dengan metodelogi yang ada. Beberapa pertimbangan yang harus

dicermati sebelu memilih metodelogi yang diterapkan adalah :

kejelasan kebutuhan pengguna, penguasaan teknologi, tingkat

kerumitan sistem, tingkat kehandalan sistem , waktu

pelaksanaan dan visibilitas jadwal pelaksanaan.

Lima tahapan yang dapat disebutkan menurut Laudon (1991) untuk

pemecahan masalah:

1) Mengidentifikasi dan menganalisis masalah,

2) Menyelidiki dan memahami masalah,

3) Memilih opsi terbaik,

4) Mendesain solusi, dengan teknik desain fisik atau lagis,

5) Mengimplementasikan solusi.

2.4 Alat Yang Digunakan Dalam Metodologi Pengembangan Sistem

Dalam suatu metodologi pengembangan sistem dibutuhkan

alat dan teknik. Alat yang biasanya digunakan untuk metodologi

sistem adalah gambar, grafik, kamus data, struktur inggris,

pseudocode atau formulir-formulir untuk mencatat atau

menyajikan data.

1. Alat yang digunakan untuk metodologi pengembangan sistem

salah satnya adalah grafik yang meliputi :

Diagram HIPO ( Hierarchy plus Input-Proses-Output ),

Untuk mempresentasikan hierarki modul-modul

program tidak termasuk dokumentasi interface

antar modul

Diagram aliran data ( DFD/ data Flow Diagram )

Diagram keterhubungan entitas ( ERD/ Entity

Relationship Diagram )

Page 19: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

Diagram perubahan status ( STD/ State Transaction

Diagram )

Structured Chart, Untuk mempresentasikan hirarki

modul-modul program termasuk interface antar

modul.

Diagram SATD ( Structure Analysis and desaign

Techniques )

Diagram Warnier/ Orr, Untuk mempresentasikan

struktur program dari gambaran umum sampai detail.

Diagram Jackson . Alat yang berbentuk grafik

yang umum dapat digunakan dalam semua

metodologi antaralain bagan alir system, bagan

alir program, bagan alir proses, bagan

organisasi dll.

2. Teknik Pengembangan Sistem yang dapat digunakan pada

semua metodologi:

Teknik Manajemen Proyek, yaitu CPM ( Critical

Path Metode ) dan PERT (Program Evaluation

dan Review Techniques ), teknik ini digunakan

untuk penjadwalan proyek.

Teknik menemukan fakta, yaitu teknik yang dapat

digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan

fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang

ada. Teknik ini antara lain wawancara,

observasi, kuesioner dan pengumpulan sample.

Teknik analisis biaya/manfaat adalah suatu teknik

yang digunakan untuk menghitung biaya yang

berhubungan dengan pengembangan sistem

Page 20: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

informasi seperti, biaya pengadaan, biaya

persiapan, biaya proyek dan biaya operasi.

Teknik untuk menjalankan rapat . Tujuan dari rapat

dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk :

mendefinisikan masalah , mengumpulkan ide-

ide ,memecahkan permasalahan dan konflik ,

menganalisis kemajuan proyek, mengumpulkan data atau

fakta

Teknik Inspeksi/walkthrough. Proses dari analisis

dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan

ini dapat dilakukan dengan cara memverifikasi

hasil dari setiap tahap pengembangan sistem.

Verifikasi hasil kerja secara formal disebut dengan

inspeksi sedangkan yang tidak formal disebut

walkthrough.

2.5 Peran Sistem Informasi Manajemen dalam Mencapai Keunggulan

Strategis

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam

sebuah organisasi . sistem informasi memiliki peran dalam

menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen

dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi

kompetetif organisasi. 

Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan

strategis dapat dicontohkan pada suatu perusahaan yang

mutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data

dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung

browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan

Page 21: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang

terstandarisasi dan dapat diakses melalui browser web

mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.

       Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah

organisasi bisnis. Strategi persaingan yang diterapkan oleh

bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi, dengan

memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses.

Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan

mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi

bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi

dan strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi

membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.

       Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan

manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan melalui

beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan

perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan

teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan

antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan

semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi

kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.

Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat

karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas,

sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga

digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja

perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya

teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi

informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak

Page 22: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik

berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain

itu, strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan

untuk mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi

serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan

benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan

informasi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem informasi manajemen adalah suatu suatu sistem yang

berbasis komputer yang dipergunakan oleh suatu kelompok

organisasi atau suatu perkumpulan formal untuk menyediakan

informasi-informasi guna membantu manajer ataupun non manajer

untuk mengambil keputusan. Di era saat ini masih banyak

perusahaan tau organisasi yang masih belum bisa memaksimalkan

penggunaan sistem informasi. Oleh sebab itu perlu adanya

analisi pendekatan sistem kembali untuk menyesuaikan dengan

kebutuhan organisasi tersebut.

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan

sistem, yaitu:Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur,

pendekatan dari bawah ke atas, pendekatan dari atas ke bawah,

Page 23: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

pendekatan sistem, pendekatan sepotong, pendekatan sistem

menyeluruh, pendekatan moduler, pendekatan lompatan jauh,

pendekatan berkembang.

Dalam pengembangan sebuah sistem, kita mengenal

konsep SDLC (system development life cycle). Secara umum,

tahapan SDLC meliputi proses perencanaan, analisis,

desain dan implementasi. Beberapa metodologi yang biasa

dikenal antara lain Structural Design, Rapid Application

Development (RAD) dan Agile Development.

Dalam suatu metodologi pengembangan sistem dibutuhkan

alat dan teknik. Alat yang biasanya digunakan untuk metodologi

sistem adalah gambar, grafik, kamus data, struktur inggris,

pseudocode atau formulir-formulir untuk mencatat atau

menyajikan data.

Sistem informasi manjamen yang dikembangkan dengan alat

dan pendekatan sistem dalam sebuah perusahaan merupakan salah

satu kunci penentu keberhasilan strategi bisnis bagi setiap

perusahaan dalam mengadapi persaingan di era modern.

3.2 Saran

Dengan adanya analisi desin baru suatu sistem perusahaan atau

organisasi diharapkan sistem baru tersebut dapat membantu

tugas manjer dalam membuat keputusan. Selain sistem dirancang

dengan desain baru, SDM yang mengelola sistem juga harus

memilki kemampuan yang mumpuni.

DAFTAR PUSTAKA

Page 24: Sistem informasi Manajemen dan pendekatannya

Chr. Jimmy L.Gaol. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan

Aplikasi. Grasindo

http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/?s=pendekatan++membangun+sistem

http://jemeinulle.blogspot.com/2010/11/pendekatan-pengembangan-

sistem.html

http://fizzulhaq.blogspot.com/2009/11/pengertian-sistem-informasi-

manajemen.html