1. Pendahuluan Pada era informasi ini, kebutuhan informasi menjadi semakin kompleks dan beragam. Masyarakat memerlukan akses secara cepat dan mudah untuk memperoleh informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, banyak instansi dan masyarakat maju yang telah memanfaatkan teknologi informasi untuk mendapatkan informasi. Salah satu perkembangan teknologi yang berkembang dengan pesat yaitu teknologi internet termasuk didalamnya perkembangan website. Dengan menggunakan Internet, informasi dapat diakses dimanapun dan kapanpun dalam hitungan detik. Informasi yang dibutuhkan masyarakat saat ini, salah satunya adalah kebutuhan informasi geografis. Teknologi SIG (sistem informasi geografis) merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang sangat berkembang. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisa objek serta fenomena yang posisi geografisnya merupakan karakteristik yang penting untuk dianalisis [1]. Dengan adanya perkembangan teknologi internet, teknologi SIG dapat dibangun berbasis web. Web SIG merupakan bentuk dari website yang menggambarkan tentang informasi geografis suatu daerah. Kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan berbagai cara dapat digunakan untuk memperbaiki maupun meningkatkan kualitas kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan kesehatan. Diperlukan dukungan informasi yang tepat dalam mengelola jasa pelayanan kesehatan agar tujuan suatu pelayanan masyarakat dapat terlaksana dengan baik. Salatiga terletak di propinsi jawa tengah memiliki luas 56,78 km 2 [2]. Dalam pelayanan kesehatan di kota Salatiga pelaksanaannya masih kurang efektif dan efisien. pencarian informasi terkait pelayanan kesehatan yang diinginkan masyarakat dalam waktu relatif singkat masih terhambat. Masyarakat umum maupun praktisi kesehatan lain memerlukan tambahan tenaga, waktu dan biaya untuk mencari informasi pelayanan kesehatan yang lebih detil karena informasi mengenai pelayanan kesehatan disediakan oleh masing – masing sarana kesehatan saja. Data sarana kesehatan tersedia di Dinas Kesehatan tetapi tidak terorganisir dan penyimpanan data masih dalam bentuk tekstual bukan secara spasial. Informasi yang tersedia masih sangat terbatas tentang pelayanan kesehatan. Dinas kesehatan belum menetapkan sistem komputerisasi secara maksimal dalam memantau pelayanan kesehatan di kota salatiga. Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan diatas mendasari penulis mengambil judul ” Sistem Informasi layanan Kesehatan di kota Salatiga berbasis Webgis”. Sistem ini akan berisi informasi mengenai pelayanan masing-masing sarana kesehatan. Informasi tersebut berupa gambar sarana kesehatan, peta lokasi sarana kesehatan, pelayanan, fasilitas dan jadwal praktek dokter. Permasalahan dalam pembangunan sistem ini adalah bagaimana merancang aplikasi sistem informasi geografis yang dapat memberikan informasi mengenai pelayanan kesehatan di kota salatiga berbasis webgis. Jurnal ini disusun dengan tujuan untuk membangun sistem informasi geografis pelayanan kesehatan berbasis webgis di Salatiga. Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini yaitu data Dinas Kesehatan menjadi terorganisir, memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi pelayanan kesehatan di kota salatiga secara lengkap yang dapat diakses melalui website.
15
Embed
Sistem Informasi Layanan Kesehatan di Kota Salatiga ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8595/3/T1_672007270_Full text.pdf · berbagai cara dapat digunakan untuk ... mengambil
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. Pendahuluan
Pada era informasi ini, kebutuhan informasi menjadi semakin kompleks dan
beragam. Masyarakat memerlukan akses secara cepat dan mudah untuk memperoleh
informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, banyak instansi dan
masyarakat maju yang telah memanfaatkan teknologi informasi untuk mendapatkan
informasi. Salah satu perkembangan teknologi yang berkembang dengan pesat yaitu
teknologi internet termasuk didalamnya perkembangan website. Dengan menggunakan
Internet, informasi dapat diakses dimanapun dan kapanpun dalam hitungan detik.
Informasi yang dibutuhkan masyarakat saat ini, salah satunya adalah kebutuhan
informasi geografis. Teknologi SIG (sistem informasi geografis) merupakan suatu
teknologi mengenai geografis yang sangat berkembang. SIG dirancang untuk
mengumpulkan, menyimpan dan menganalisa objek serta fenomena yang posisi
geografisnya merupakan karakteristik yang penting untuk dianalisis [1]. Dengan adanya
perkembangan teknologi internet, teknologi SIG dapat dibangun berbasis web. Web SIG
merupakan bentuk dari website yang menggambarkan tentang informasi geografis suatu
daerah.
Kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan
berbagai cara dapat digunakan untuk memperbaiki maupun meningkatkan kualitas
kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan
kesehatan. Diperlukan dukungan informasi yang tepat dalam mengelola jasa pelayanan
kesehatan agar tujuan suatu pelayanan masyarakat dapat terlaksana dengan baik.
Salatiga terletak di propinsi jawa tengah memiliki luas 56,78 km2 [2]. Dalam
pelayanan kesehatan di kota Salatiga pelaksanaannya masih kurang efektif dan efisien.
pencarian informasi terkait pelayanan kesehatan yang diinginkan masyarakat dalam waktu
relatif singkat masih terhambat. Masyarakat umum maupun praktisi kesehatan lain
memerlukan tambahan tenaga, waktu dan biaya untuk mencari informasi pelayanan
kesehatan yang lebih detil karena informasi mengenai pelayanan kesehatan disediakan
oleh masing – masing sarana kesehatan saja. Data sarana kesehatan tersedia di Dinas
Kesehatan tetapi tidak terorganisir dan penyimpanan data masih dalam bentuk tekstual
bukan secara spasial. Informasi yang tersedia masih sangat terbatas tentang pelayanan
kesehatan. Dinas kesehatan belum menetapkan sistem komputerisasi secara maksimal
dalam memantau pelayanan kesehatan di kota salatiga.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan diatas mendasari penulis
mengambil judul ” Sistem Informasi layanan Kesehatan di kota Salatiga berbasis
Webgis”. Sistem ini akan berisi informasi mengenai pelayanan masing-masing sarana
kesehatan. Informasi tersebut berupa gambar sarana kesehatan, peta lokasi sarana
kesehatan, pelayanan, fasilitas dan jadwal praktek dokter.
Permasalahan dalam pembangunan sistem ini adalah bagaimana merancang
aplikasi sistem informasi geografis yang dapat memberikan informasi mengenai pelayanan
kesehatan di kota salatiga berbasis webgis. Jurnal ini disusun dengan tujuan untuk
membangun sistem informasi geografis pelayanan kesehatan berbasis webgis di Salatiga.
Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini yaitu data Dinas Kesehatan menjadi
terorganisir, memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi
pelayanan kesehatan di kota salatiga secara lengkap yang dapat diakses melalui website.
2. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian yang berjudul “ Sistem informasi kota salatiga berbasis Web GIS
“. Penelitian ini menggunakan PHP Mapscript CGI dengan media pemetaan ArcView GIS.
Pada Penelitian tersebut memiliki kelemahan tidak dapat melakukan penambahan fiture
secara langsung melalui web interface, dan masih membutuhkan aplikasi desktop SIG
untuk penambahan fiture, sehingga sulit untuk melakukan update terhadap fiture yang
dimiliki. [3]
Sementara itu, pada penelitian dengan judul “Pemanfaatan Sistem informasi
geografis untuk pemetaan lokasi Sarana kesehatan berbasis Web di kota salatiga “. Dari
penelitian ini dihasilkan suatu aplikasi SIG berbasis web yang melakukan pemetaan
terhadap lokasi sarana kesehatan di kota salatiga yang dapat melakukan update terhadap
data spasial geografis secara on the fly (remote) tanpa menggunakan aplikasi desktop SIG.
Penelitian tersebut menggunakan MapServer-CGI dengan framework Chameleon untuk
menampilkan peta berbasis web dan PHP script untuk user interface nya. Pada sistem ini
pelayanan dari sarana kesehatan belum disajikan secara lengkap dan menyeluruh karena
sistem ini lebih menekankan pada pemetaan lokasi sarana kesehatan. [4]
Berdasarkan beberapa penelitian diatas, maka dalam penelitian ini “ Sistem
informasi pelayanan kesehatan di kota salatiga berbasis Webgis “ lebih menekankan pada
informasi pelayanan dari masing – masing sarana kesehatan yang ada dikota salatiga.
Sistem ini akan memberikan dan menampilkan informasi pelayanan kesehatan yang lebih
menarik dan dapat diakses oleh masyarakat umum. Sistem ini dibangun dengan
menggunakan bahasa pemrograman Php, database menggunakan MySql sedangkan peta
memanfaatkan peta dari layanan Google Maps.
WebGIS adalah Sistem Informasi Geografis berbasis web, yaitu suatu aplikasi
berbasis GIS yang dapat dijalankan dan diaplikasikan pada suatu web browser apakah
aplikasi tersebut dalam jaringan komputer global yaitu internet ataupun dalam suatu
jaringan komputer berbasis LAN atau dalam suatu komputer PC namun memiliki dan
terkonfigurasi dalam setting jaringan dalam web server-nya. Sedang menurut Prahasta [5],
WebGIS adalah aplikasi yang memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi
yang berfungsi mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan,
mengkomunikasikan dan menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta digital serta
menjalankan fungsi–fungsi analisis dan query yang terkait dengan SIG melalui jaringan
internet. Sementara menurut Setiawan dan Rabbasa [6], penggunaan data spasial dirasakan
semakin diperlukan untuk berbagai keperluan seperti penelitian, pengembangan dan
perencanaan wilayah, serta manajemen sumber daya alam. Pengguna data spasial
merasakan minimnya informasi mengenai keberadaan dan ketersediaan data spasial yang
dibutuhkan. Penyebaran (diseminasi) data spasial yang selama ini dilakukan dengan
menggunakan media yang telah ada yang meliputi media cetak (peta), cd rom, dan media
penyimpanan lainnya dirasakan kurang mencukupi kebutuhan pengguna. Pengguna
diharuskan datang dan melihat langsung data tersebut pada tempatnya (data provider). Hal
ini mengurangi mobilitas dan kecepatan dalam memperoleh informasi mengenai data
tersebut, karena itu dirasakan perlu adanya WebGIS.
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan
layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr.
Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan)
dengan sasaran masyarakat [7].
Sedangkan menurut Levey dan Loomba [8], Pelayanan kesehatan adalah upaya
yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
Menurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis pelayanan kesehatan secara umum
dapat dibedakan atas dua, yaitu pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan
masyarakat. Pelayanan kedokteran adalah pelayanan kesehatan yang termasuk dalam
kelompok pelayanan kedokteran (medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian
yang dapat bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu
organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan,
serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga. Sedangkan pelayanan
kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok
kesehatan masyarakat (public health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang
umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi. Tujuan utamanya untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta sasarannya untuk
kelompok dan masyarakat. [9]
Sistem informasi geografis yang dibangun menggunakan tool google map API.
Google Map API adalah sebuah antarmuka pemrograman aplikasi yang menyediakan
berbagai fungsi yang dapat digunakan untuk menampilkan peta dari Google Map ke dalam
website. Tidak hanya menampilkan saja, dengan menggunakan antarmuka pemrograman
ini, pengembang dapat mengolah serta menambahkan berbagai grafis pada peta yang telah
disediakan sehingga fungsionalitas peta menjadi semakin luas dan dapat dikembangkan
sesuai dengan keinginan pengembang. Google Map API dikembangkan oleh Google
sebagai layanan yang gratis serta dapat digunakan oleh semua website. Google Map API
pada dasarnya terdiri dari berbagai sub teknologi yang sangat luas. Sub-sub teknologi
tersebut adalah: Maps JavaScript API, Map API for Flash, Google Earth API, Static Maps
API dan Map Web Services API. [10] Teknologi yang digunakan adalah Maps JavaScript
API yaitu digunakan untuk menanamkan Google Map ke dalam website dengan
menggunakan teknologi JavaScript. Dengan teknologi tersebut peta dapat dimanipulasi
serta dapat ditambahkan berbagai konten sesuai dengan layanan yang telah disediakan.
3. Metode Penelitian
Tahapan penelitian diawali dengan membuat hipotesa yang bersifat kualitatif
mengenai sumber data, siapa saja yang akan menjadi pengguna sistem dan data apa saja
yang dibutuhkan dan perlu dipelajari. Adapun sumber data atau kebutuhan yang
digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara
dengan pihak Dinas Kesehatan kota salatiga tentang kebutuhan aplikasi yang dibuat dan
dilakukan survey (melakukan pencarian langsung di daerah kota Salatiga) langsung ke
tempat- tempat yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan di kota salatiga untuk
mengetahui lokasinya. Data yang didapatkan berupa nama sarana kesehatan, alamat sarana
kesehatan, informasi detil pelayanan kesehatan, gambar sarana kesehatan, fasilitas dan
jadwal dokter. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung baik dari
buku literatur, internet, arsip – arsip dan dokumen – dokumen yang dimiliki oleh
organisasi yang bersangkutan mengenai informasi pelayanan kesehatan kota salatiga.
Setelah data dikumpulkan, maka dapat dimulai proses perancangan sistem. Metode
yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah metode Waterfall. Waterfall dipilih
karena jika terdapat suatu kesalahan, pengembang tidak perlu mengulangi fase dari awal,
tetapi hanya cukup mengulang satu tahapan sebelumnya dan jika masalah belum
terselesaikan cukup kembali ke tahap berikutnya lagi. Tahap-tahap metode waterfall
terlihat pada Gambar 1 [11].
Gambar 1 Metode Waterfall [11]
Gambar 1 merupakan tahapan umum dari model proses ini. Aktifitas yang
dilakukan pada setiap tahap di model waterfall. Tahapan pertama adalah requirements
definition dimana dilakukan pengumpulan kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melakukan interview ke dinas kesehatan kota
salatiga terkait dengan informasi pelayanan kesehatan di kota salatiga. serta
mengumpulkan data dengan mencari, membaca kemudian mempelajari buku-buku
pustaka dan sumber-sumber referensi lain yang relevan dengan penelitian yaitu mengenai
informasi pelayanan kesehatan.
Tahap kedua adalah system and software design. Pada proses ini terdiri dari
penentuan desain kebutuhan hardware, sofware, komponen, modul, antar muka pengguna
dan data untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan pada tahap requirements definition.
Setelah tahap system and software design, tahap selanjutnya adalah implementation and
unit testing dimana proses perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau perangkat lunak. Kemudian dilanjutkan ke tahap integration
and system testing dimana unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji
sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi.
Tahap terakhir adalah operation and maintenance dimana sistem diimplementasikan,
dipakai dan dipelihara. Pemeliharaan sistem mencakup koreksi dari berbagai error yang
tidak ditemukan pada tahap – tahap terdahulu, perbaikan atas implementasikan unit sistem
dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan – persyaratan baru
ditambahkan.
Perancangan sistem menggunakan diagram UML (Unified Modeling Language)
meliputi use case diagram, activity diagram, class diagram dan sequence diagram.
Edit
Hapus
Tambah
Admin
RS/klinik/puskesmas
Melihat peta sarana kesehatan
Masyarakat
Layanan
Jadwal dokter
Lokasi di peta
Menambah informasi sarana
kesehatan Menghapus informasi sarana
kesehatan
Mengubah informasi sarana
kesehatan
Mengatur detail informasi sarana
kesehatan
Melihat detail informasi sarana
kesehatan
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
Mengatur informasi sarana
kesehatan <<communicate>><<include>>
<<include>>
Admin Dinas
Kesehatan
Hapus user
Tambah user
Edit User
Mengatur User admin
RS/klinik/puskesmas
Gambar 2 Use Case Diagram
Pada gambar 2 Use case diagram pada aplikasi ini terdiri dari tiga aktor yaitu,
masyarakat, admin dinas kesehatan, dan admin RS/klinik/puskesmas. Setiap aktor
memiliki peran yang berbeda pada penggunaan aplikasi ini. Masyarakat dapat melihat peta
sarana kesehatan dan melihat detil informasi sarana kesehatan yang ada. Menambah data
dan mengubah data tidak bisa dilakukan oleh masyarakat karena sistem ini hanya
memberikan akses login dan hak akses hanya pada admin. Terdapat dua admin dalam
sistem ini yaitu admin dinas kesehatan dan admin Rs/klinik/puskesmas. Admin dinas
kesehatan mempunyai hak mengelolah data yaitu menambah informasi sarana kesehatan,
menghapus informasi sarana kesehatan, mengubah informasi sarana kesehatan dan
mengatur user admin Rs/klinik/puskesmas. Sementara admin Rs/klinik/puskesmas
mempunyai hak mengelola data yaitu mengatur detil informasi sarana kesehatan.
start
Log in
Memilih menu
dengan pilihan
Mengelola sarana
kesehatan
Mengelola
dokterMengelola
spesialis dokter
mengelola
jadwal praktek
Mengelola
UserMengelola kategori
sarana kesehatan
apakah perubahan data ingin disimpan ?
Log out
Finish
Validasi
tidak
Menampilkan
Menu utama
ya
Menyimpan perubahan data
ke databaseyayayayayaya
Menyimpan kembali data
semulatidak
tidaktidak
tidak tidak tidak
SistemAdmin Dinkes
Gambar 3 Activity Diagram Admin
Gambar 3 menunjukkan activity diagram admin yang dapat dijelaskan sebagai
berikut. Admin memulai aktivitas dengan login. Jika tidak valid maka sistem akan
menampilkan menu login hingga valid. Setelah masuk, aplikasi sistem akan menampilkan
halaman menu utama admin. Admin dapat memakai aplikasi sesuai hak aksesnya, yaitu
mengelola spesialisasi dokter, mengelola jadwal praktek, mengelola user. Admin dapat
keluar dari aplikasi setelah selesai pemakaian.
Start
Masuk
aplikasi
Memilih menu
utama
Lihat informasi
sarana kesehatan
Lihat informasi
dokter
Lihat home
Finish
Menampilkan
menu utama
Informasi
ditampilkan
SistemMasyarakat
Gambar 4. Activity Diagram Masyarakat
Gambar 4 menunjukkan activity diagram masyarakat yang dapat dijelaskan sebagai
berikut. Hak akses dari masyarakat sangat terbatas karena tidak mempunyai akun untuk
melakukan login. Masyarakat hanya dapat melihat home, melihat informasi detil sarana kesehatan dan informasi dokter. Masyarakat tidak dapat mengolah data.
Gambar 5. Class Diagram
Pada Gambar 5 terdapat 6 class yang digunakan untuk merancang struktur
program dari aplikasi yang dibangun. Class tkatdokter berisi nama kategori dokter yaitu
dokter umum, dokter spesialis serta ahli lainnya, class tdokter berisi nama dokter, class
tpraktekdokter berisi tempat praktek dokter, nama dokter praktek, hari praktek dokter, jam
praktek dokter, class tkategori berisi nama kategori fasilitas layanan kesehatan yaitu RS,
puskesmas, klinik. class tsarana berisi informasi detil sarana kesehatan yaitu nama,
alamat, telepon, fax, website, detil infomasi dan lokasi peta, class tusers berisi user admin
sarana kesehatan yaitu admin RS, admin puskesmas dan admin klinik. Masing – masing
class memiliki relasi antar class yang satu dengan class lainnya.
Admin boundary (form
login)control (ceck
user)
boundary (data
record)
control (edit data
record)
entity (database)
1. Log in (user ID, password)
2. are username and password valid = yes and is user = admin
3. access to database
4. return done
5. return down and grant access to next boundary
6. enter query (data name and /or data number)
7. is data name and/or data number in database = yes
8. access to database
9. return done
10. return record and activate editing
11. insert,edit, delete data ()
12. submit data
13. isi data into complete = yes
15. insert,edit, delete data
16. return done
17. return done
Gambar 6. Sequence diagram administrator
Gambar 6 Sequence diagram administrator menunjukkan alur kerja dari
administrator yang mengelola data layanan kesehatan. Dalam skenario ini, administrator
akan memasukkan username dan password yang benar, yang diidentifikasi sebagai admin
yang dapat mengakses dan mengelola data. Sebuah query dikirim ke administrator jika
ingin mengelola data. Contohnya ketika administrator memilih untuk mengubah data
sarana kesehatan, administrator diijinkan untuk mengubah data yang dikelola, jika telah
selesai maka data tersebut akan disimpan dalam database.
user boundary (data
record)
control (check
data record)
entity (database)
1. choose data menu
2. is data menu in database = yes
4. acces to database
6. view data record
5. return done
Gambar 7. Sequence diagram masyarakat
Sequence diagram masyarakat pada Gambar 7 menunjukkan tahapan kerja sistem
dimana masyarakat dapat langsung masuk dalam sistem dan memilih menu tanpa
melakukan login. Sistem akan memproses untuk mengambil data dari database dan
ditampilkan untuk masyarakat. Masyarakat hanya dapat memilih menu dan melihat data
detil. Apabila selesai masyarakat dapat mengakhiri penggunaan aplikasi.
4. Hasil dan Pembahasan
Aplikasi Sistem Informasi layanan kesehatan di kota salatiga berbasis WebGIS ini
memiliki desain antarmuka yang terdiri dari halaman utama yang berisi data-data yang
terkait dengan data lokasi pelayanan kesehatan yang ada. Menu-menu yang terdapat dalam
halaman utama ini, antara lain: Menu sarana kesehatan, Menu dokter. Menu sarana
kesehatan berisi informasi sarana kesehatan berupa rumah sakit, puskesmas,
poliklinik/balaipengobatan. Menu dokter berisi informasi berupa dokter umum, dokter
spesialis, ahli fisioterapi, ahli psikologi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9. Halaman Home
Halaman Home yang ditampilkan pada Gambar 9 ini akan muncul pertama kali
saat pengunjung melakukan browsing site sistem informasi layanan kesehatan kota
salatiga. Pada Halaman Home memberikan informasi peta secara visual mengenai jalan,
lokasi sarana kesehatan dan fungsi-fungsi yang disediakan didalam form ini. Untuk dapat
menggunakan peta pada form ini, disediakan menu untuk view, yang bisa digunakan
masyarakat (user) untuk memposisikan semua objek di tengah viewport, Zoom In, yang
bisa digunakan user untuk memperbesar tampilan peta, Zoom Out, yang bisa digunakan
user untuk memperkecil tampilan peta, Pan Map, yang bisa digunakan user untuk
menggerakkan peta ke berbagai arah dan fungsi search atau cari untuk mencari sarana
kesehatan dan informasi jadwal praktek dokter sesuai dengan yang dibutuhkan. Tampilan
peta pada halaman home dapat dilihat dalam pilihan map dan satellite. Pada pilihan map
dapat dilihat pada gambar 9 sedangkan pilihan satellite dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 10. Tampilan peta satellite
Gambar 10 menunjukan tampilan peta satellite yang berisi lokasi sarana kesehatan,
icon biru menunjukkan rumah sakit, icon merah menunjukkan puskesmas sedangkan icon
kuning menunjukan klinik/balai pengobatan. Dengan dua pilihan tampilan tersebut
pengguna dapat memilih tampilan peta sesuai dengan kebutuhan
Gambar 11. Tampilan daftar Sarana Kesehatan
Gambar 11 menunjukkan halaman tampilan daftar sarana kesehatan. Halaman
tampilan daftar sarana kesehatan digunakan masyarakat untuk melihat daftar sarana
kesehatan yang berada di kota salatiga dan ketika salah satu sarana kesehatan di klik maka
masyarakat dapat melihat informasi detil dari sarana kesehatan yang di klik tersebut.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 12. Halaman Tampilan Detil Sarana Kesehatan
Gambar 12 menunjukkan salah satu halaman tampilan detil sarana kesehatan yaitu