1 ANALISA SISTEM INFORMASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SHEQ-IS) PT BADAK NGL BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TEKNIK PENYAJIAN PROGRAM AJAX TUGAS AKHIR Oleh: Aries Soesetijoko NIM: 200512041 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BONTANG (STITEK) PEMERINTAH KOTA BONTANG JUNI 2009
84
Embed
Sistem Inf. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( SHEQ IS) PT Badak NGL Bontang - Junaini SKom MKom
Sistem Informasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( SHEQ IS) PT Badak NGL Bontang oleh Aries Soesetijoko, mahasiswa STITEK Pemerintah Kota Bontang.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
ANALISA SISTEM INFORMASI KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SHEQ-IS) PT BADAK NGL
BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TEKNIK
PENYAJIAN PROGRAM AJAX
TUGAS AKHIR
Oleh:
Aries Soesetijoko
NIM: 200512041
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BONTANG (STITEK)
PEMERINTAH KOTA BONTANG
JUNI 2009
2
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISA SISTEM INFORMASI KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SHEQ-IS) PT BADAK NGL BERBASIS
WEB MENGGUNAKAN TEKNIK PENYAJIAN PROGRAM AJAX
TUGAS AKHIR
Oleh:
Aries Soesetijoko
NIM: 2005 12 041
Telah disetujui dan disahkan sebagai Proposal Tugas Akhir
Dalam memproduksi barang dan produk yang dihasilkan kepada
pelanggan masih adanya bahaya terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
terhadap aktivitas kerja bidang industri. Isu terhadap Kesehatan dan Keselamatan
Kerja sangat diperhatikan pada bidang industri yang terus berkelanjutan setiap
waktu selama proses produksi berlangsung, isu tersebut adalah kecelakaan akibat
kerja. Karena tingginya angka kecelakaan kerja bidang industri, adanya bahaya
kebakaran sampai dengan menghilangkan seluruh asset perusahaan, adanya
kecelakaan lalu lintas menuju dan dari tempat kerja dari karyawan yang
bersangkutan sehingga asset perusahaan berupa tenaga kerja/tenaga ahli, waktu
bekerja yang hilang menjadi hilang atau bahkan bahkan sampai dengan proses
produksi terhenti akibat dari tenaga ahli tidak berada ditempat kerja. Hal ini akan
merugikan suatu perusahaan dan karyawan itu sendiri.
Isu yang tak kalah penting juga adalah Kesehatan Kerja dari gangguan
kesehatan di tempat kerja bidang industri diantaranya : penyakit paru, cedera otot
tulang, kanker, gangguan pendengaran akibat bising, maupun penyakit akibat
kerja.
Permasalahan-permasalahan tersebut diatas adalah diantaranya dari
berbagai masalah khususnya bidang industri terhadap isu Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3). Permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja akibat
4
dari : 1. Tidak adanya sistem; 2. Kurangnya standar kerja; 3. Kurang peduli
tentang masalah K3; dan 4. Masih memakai paradigma lama.
Dari isu Keselamatan dan Kesehatan tersebut diatas perlu adanya : 1.
Mengelola K3 secara terstruktur, berkesinambungan dan sistematis; 2.
Menciptakan tempat kerja yang “safe”; 3. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
dan penyakit akibat kerja; 4. Meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja; dan
5. Memenuhi peraturan yang berlaku (UU No.1 1970 dan Per.05/Men/96) untuk
tempat kerja yang jumlahnya seratus orang atau lebih, yang mengandung potensi
bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi, dan yang
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan kerugian.
Isu tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh PT Badak NGL
khususnya di Safety Health and Environment (SHE) Department dapat
dimonitoring dengan adanya “Sistem Informasi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja” atau disebut juga Safety, Health, Environment & Quality Information
System (SHE-Q IS). SHE-Q IS diperlukan guna membantu pekerja PT Badak
NGL beserta kontraktor pada umumnya, agar lebih mudah mendapatkan informasi
khususnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Penerapan Sistem informasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SHE-Q
IS) masih adanya kendala, sistem informasi SHE-Q IS berfungsi untuk mengelola
data K3, proses bisnis, dan informasi yang berkaitan dengan keselamatan,
kesehatan, pengendalian lingkungan, dan pengendalian mutu di lingkungan PT
Badak NGL.
Dari hal tersebut maka dalam penelitian penulis menganilisis “Sistem
Informasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SHE-Q IS) PT Badak NGL” dengan
5
Java 2 Paltform Enterprise Edition (J2SE versi 5.0) dan diterapkan pada Web
Server yaitu Aphace Tomcat 6.0 dari Jakarta Tomcat. Pengembangan Sistem
Informasi SHE-Q menggunakan AJAX (Asynchronous JavaScript and XML) dan
diintegrasikan dengan Oracle-Database versi 11.0.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang akan dijadikan dasar dalam penelitian ini. Adapun rumusan
masalah dapat dijabarkan sebagai berikut :
Bagaimana mengetahui secara cepat dan akurat berdasarkan data yang terjadi di
lapangan tentang Safety Performance Indicator (SPI)?
1.2.1. Menganilisis Sistem Informasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
sehingga data yang diterima lebih akurat, terintegrasi, up-to-date, serta
dapat diakses kapan saja dan dari mana saja dengan pemrograman AJAX
berbasis web.
1.2.2. Bagaimana membuat Event Form agar terintegrasi dengan Safety
Performance Indicator (SPI) dalam menentukan Leading Indicator dan
Lagging Indicator?
1.3. Batasan masalah
Agar masalah yang dikemukakan tidak meluas maka peneliti memberikan
batasan masalah pada Sistem Informasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SHEQ-IS):
1. Membuat Event Form pada Event Registrasi?
6
2. Membuat tampilan Event List.
3. Menentukan Event List sebagai Leading Indicator atau Lagging Indicator
oleh Administrator SHEQ-IS.
4. Mengintegrasikan dengan sistem yang lama, untuk penerapan Safety
Performance Indicator (SPI).
1.3. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang ada maka tugas ini bertujuan untuk memahami
sistem dan masalah yang ada, untuk mengguraikan kebutuhan informasi dan untuk
menetapkan prioritas pekerjaan sistem selanjutnya.
Berikut adalah tujuan penelitian, yaitu:
1.3.1. Dapat diketahui secara cepat dan akurat dari hasil lapangan tentang Safety
Performance Indicator (SPI).
1.3.2. Monitoring dari SHEQ-IS dapat memberikan arahan secara lebih jelas
terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan, dengan mengutamakan
masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
1.3.3. Mengetahui kebutuhan sistem informasi yang dibutuhkan dan dibuat
penambahan sistem baru lagi sesuai keinginan pihak manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
1.3.4. Aktifitas pekerja dapat dilihat secara jelas Leading Indikcator dan Lagging
Indicator sejalan dengan visi, misi dan tujuan manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja.
7
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat bagi mahasiswa
Adapun manfaat penelitian ini bagi peneliti, selain mendapat pengalaman,
peneliti pun dapat mengetahui dan menganalisa serta mambantu memberikan
solusi permasalahan yang terdapat di PT Badak NGL Bontang khususnya bagi
Safety Health & Enviroment Quality Department dengan teknologi informasi yang
ada serta kemampuan yang dimiliki peneliti, sehingga dapat mempermudah
memonitoring Safety Performance Indicator (SPI)..
1.4.2. Manfaat bagi perusahaan
Diharapkan dapat meningkatkan kinerja pada PT Badak NGL pada
penerapan Safety, Health, Environment & Quality Information System (SHEQ-IS)
sehingga dengan mudah memonitoring, dengan cepat, akurat dan lancar setelah
adanya sistem yang baru dibuat.
1.4.3. Manfaat bagi Peneliti dan STITEK Bontang
Diharapkan penelitian yang dibuat ini dapat menjadi tolak ukur buat bagi
peneliti lain maupun kalangan akademik untuk menilai sebesar peran dan
kemampuan yang diberikan kepada masyarakat atau instansi pemerintah/swasta,
dan sebesar apa keaktifan peneliti dapat mengelola proyek nantinya. Laporan
penelitian ini pun dapat menjadi bahan acuan buat peneliti lainnya, mahasiswa
atau pihak terkait untuk dapat ditingkatkan dalam menyusun penelitian lebih
lanjut. Hal lain adalah untuk menambah perbendaharaan perpustakaan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori merupakan dasar pendukung yang dipakai dalam membahas suatu
masalah yang akan dijadikan sumber untuk merumuskan hipotensi yang khusus
dan diuji kebenarannya secara umum. Suatu penelitian yang tidak dilandasi
dengan teori yang lengkap, menyebabkan pemecahan masalah tidak akan
mencapai sasarannya.
Mengingat sangat pentingnya peranan teori dalam suatu penelitian
sehingga tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Dalam membahas
teori-teori yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti peneliti
menyajikan beberapa teori yang berkaitan dengan isi penelitian ini.
2.1. Definisi Sistem
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Mc.Leod (2001).
Sedangkan menurut Hall (2001), sistem adalah sebuah rangkaian prosedur
formal. Menurut Ludwig Von Bartalanfy, sistem merupakan seperangkat unsur
yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut Anatol Raporot, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan
perangkat hubungan satu sama lain. Menurut L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau
fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Menurut Jogianto (2001), sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang akan saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
9
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem Mempunyai beberapa karakteristik yaitu : a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi prases sistem secara keseluruhan.
b. Batas sistem Batas sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar sistem Lingkunan luar (Environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi opersai sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka ekan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung sistem Penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainya. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masuksn (Input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
e. Masukkan Sistem Masukan (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukkan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
f. Keluaran Sistem Keluaran (Output) adalah hasil adari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukkan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
g. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan yang lain dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran Manjemen Suatu sistem mempunyai tujuan (Goal) atau sasaran (Objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan
10
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenal sasaran atau tujuan.
Syarat-syarat sistem : • Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah. • Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. • Adanya hubungan diantara elemen sistem. • Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari
pada elemen sistem. • Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
2.2. Definisi Informasi
Menurut Jogiyanto (2001), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.
Informasi ini adalah suatu keterangan, baik berupa data-data atau fakta,
maupun analisis, pandangan dari yang menyampaikannya, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan di dalam memutuskan bidang pemasaran (Tedjasutrisna, 1996).
Waluya (1996) / karakteristik informasi ada 4 yaitu :
a. Relevance Informasi adalah relevan bilamana berguna dalam decision making.
b. Timeliness Timeliness suatu informasi juga penting dalam kontek manajemen, informasi sistem semakin lama, nilai informasi akan turun.
c. Accuracy Disebut akurat apabila informasi bebas dari kesalahan (free of eror).
d. Variabelity Variabelity artinya ketepatan (accuracy) dari informasi dapat di konfirmasikan. Informasi dapat diperbaiki dengan cara membandingkan dengan informasai yang lain sehingga menjadi akurat.
2.3. Defenisi Sistem Informasi
Menurut Oetomo (2002), sistem informasi (SI) dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan katra lain, SI merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan.
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen
dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi (Indrajit, 2001).
11
2.4. Analisis Sistem
Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang yang
membentuk tim. Orang yang merancang sistem ini disebut Sistem Analis.
Ada yang mendefinisikan Sistem Analis sebagai :
• Seorang yang menggunakan pengetahuan aplikasi komputer yang dimilikinya
untuk memecahkan masalah-masalah bisnis, dibawah petunjuk Manajer
Sistem.
• Seorang yang bertanggung jawab menterjemahkan kebutuhankebutuhan si
pemakai sistem (user) ke dalam spesifikasi teknik yang diperlukan oleh
Programmer dan diawasi oleh Manajemen.
Pengertian sistem analis ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Proses Analisis Sistem
Fungsi Analisis Sistem adalah
• Mengidentifikasikan masalah-masalah dari user.
• Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi
kebutuhan user.
• Memeilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah.
4.Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan
user
12
2.5. Tomcat
Gambar 2. Tampilan utama Aphace Tomcat
Aplikasi web mengimplementasikan teknologi client-server. Proses
pembangunan aplikasi dilakukan di sisi server. Ada tiga hal yang dibutuhkan oleh
developer dalam hal ini, web server, web editor, dan resource. Web server yang
diperkenalkan pada modul ini ada dua, yaitu Apache Tomcat 5.5.1 dan Apache
Ant. Apache Tomcat ini digunakan untuk menjalankan aplikasi atau website
berbasis Java Servlet dan Java Server Pages (JSP) yang memiliki keamanan
tinggi.
Tentunya harus dipastikan terlebih dahulu, bahwa sudah ada J2SE 5.0
yang berjalan di Sistem Operasi Windows anda sebelum proses penginstalan dan
konfigurasi web server dilakukan.
13
Gambar 3. Tampilan Administration Tool pada Aphace Tomcat
Gambar 4. Tampilan penggunaan Java 2 Standard Edition (J2SE) versi 5.0
Setelah penginstalan selesai dilakukan, hal yang dilakukan berikutnya
adalah mengenal pengorganisasian source di web server, melingkupi struktur
direktori, external dependencies, dan file konfigurasi build.xml.
14
Kemudian pada percobaan Proses Pembangunan, anda dapat mencoba
untuk membuat direktori source code, mengedit source code dan page, meng-
compile aplikasi, melakukan uji coba terhadap aplikasi, dan terakhir membuat
release aplikasi.
2.6. Pengertian AJAX
AJAX adalah kepanjangan dari Asynchronous Java and XML. Istilah
AJAX digunakan pada website yang berinteraksi dengan server melalui javascript
secara asinkron (background), sehingga pengguna tidak perlu me-load
keseluruhan isi page. Hal ini menyebabkan pengiritan waktu dan bandwidth, juga
menghasilkan website yang makin interaktif.
AJAX itu sendiri diperkenalkan oleh seorang pakar pembuat program
khususnya pemrograman berbasis web. Orang yang sangat berjasa tersebut tidak
lain dan tidak bukan adalah Rasmus Lerdorf, dari tangan dingin Rasmus Lerdorf
ini pulalah beberapa waktu yang lalu lahirlah PHP.
Untuk mengaplikasikan AJAX dalam website, yang dibutuhkan adalah
browser yang menyediakan layanan Javascript, dan komponen XMLHTTP bagi
pengguna Internet Explorer (IE), dan XMLHttpRequest untuk Firefox, Safary,
Opera dan browser lainnya. Syarat-syarat tersebut hampir pasti sudah terpenuhi,
mengingat pengguna internet banyak yang menggunakan IE dan Firefox.
Sebenarnya tidak ada hal baru dalam AJAX, karena yang digunakan
adalah teknologi javascript, yang notabene sudah lama digunakan. Oleh karena
itu, bagi yang sudah terbiasa dengan javascript, akan mudah sekali mempelajari
AJAX.
15
Pembahasan ini tidak menekankan pada salah satu teknologi (Javascript,
AJAX, HTML, PHP), akan tetapi keseluruhan dari hal tersebut. Hal ini karena
penggunaan AJAX tidak hanya pada sisi client (browser), tapi juga melibatkan
respon dari server.
Dengan menggunakan konsep ini, page HTML bisa membuat koneksi
secara asinkron ke server dengan cara mengambil XML atau dokumen text.
Selanjutnya XML atau dokumen text ini akan digunakan oleh javascript untuk
meng-update atau memodifikasi Document Object Model (DOM) pada page
HTML.
Untuk selanjutnya teknologi ini juga dikenal web remoting atau remote
scripting. Developer Web dapat mengkombinasikan plug in, java applets atau
hidden frame untuk mengemulasikan interaksi antara page HTML dengan
dokumen XML. Dalam teknologi Javascript telah disediakan sebuah object yaitu
XMLHTTPRequest. Object ini sudah banyak disupport oleh banyak browser
seperti Internet Explorer, Firefox, Opera, Netscape dan lain sebagainya.
AJAX merupakan teknologi web terbaru yang memungkinkan interaksi
pengguna dan web lebih aktraktif dan juga lebih efisien dalam transfer data.
Karena dengan AJAX kita dapat me-refresh atau me-load sebagian konten yang
perlu di-update. Dengan demikian, bagian web lainnya seperti header, footer,
sidebar, dan bagian lainnya tidak perlu di-load ulang. Kita hanya me-load konten
yang berubah saja. Dengan demikian akan lebih efisien dalam transfer data,
aplikasi lebih responsif, dan pengguna lebih mudah berinteraksi dengan web
layaknya aplikasi desktop. Pada teknologi web sebelum AJAX untuk
16
menampilkan konten yang berubah kita harus meload halaman web secara
keseluruhan tanpa peduli bahwa ada bagian web yang kontennya tidak berubah.
Biasanya pada aplikasi berbasis web tradisional, untuk merubah isi sebuah
page maka page tersebut harus di-load ulang, akan tetapi dengan menggunakan
javascript atau Cascading Style Sheets (CSS), programmer web bisa membuat
sebuah aplikasi yang dinamis tanpa harus me-load ulang keseluruhn isi page-nya.
Dalam tulisan ini penulis akan mencoba menjelaskan secara detail bagaimana
tehnik membuat aplikasi berbasis web yang menggunakan konsep AJAX.
Berikut ini ilustrasi yang menggambarkan interaksi AJAX dengan Server :
Gambar 5. Ilustrasi interaksi AJAX dengan Web Server
Konsep AJAX ini ide awalnya dikemukakan oleh Rasmus Lerdorf.
Rasmus Lerdorft mengemukakan konsep AJAX ini dalam sebuah miling list
(milist). Berawal dari milist tersebut konsep AJAX kemudian dikenal dan
dikembangkan oleh banyak orang.
17
2.7. Oracle Database Versi 11.0.0
Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer,
Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (Chief
Executive Officer) selama beberapa tahun sampai saat ini. Perusahaan ini
berkonsentrasi pada pembuatan database server di mainframe.
Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi produk Oracle
(versi 6.x) keluar mainframe, yakni ke sistem operasi Unix. Selanjutnya tahun
1996 Oracle Corp mendiversifikasi Oracle (versi 7.x) ke sistem operasi Novell
Netware, Windows NT, dan Linux (versi 8.x, tahun 1997).
Mulai pertengahan tahun 1990an Oracle Corp mulai membuat juga produk-produk
nondatabase-server seperti application server (WebDB, OAS), development tools
(Oracle Developer, Oracle Designer), dan application suite (Oracle Apps).
2.7.1. Model Basis Data Relasional
Model basis data relasional adalah model formal tentang data. Sebagai
model formal, model ini menspesifikasikan struktur (tipe) data yang formal,
operasi-operasi yang formal, dan aturan integritas nilai yang formal.
Basis data relasional memiliki satu struktur logik yang disebut relasi (relation) dan
pada level fisik berupa tabel (table). Atribut (attribute) merepresentasikan elemen
dari data yang berkaitan dengan relasi. Sebagai contoh, relasi Pegawai memiliki
atribut-atribut seperti nama, nomor pegawai, dan alamat. Sebuah relasi
dinotasikan secara konvensional dengan : Relation (attribute1, attribute2,..)
Contoh : Pegawai (Nama, Nomor_Pegawai,Alamat,..)
18
Nilai data dari atribut dari sebuah relasi akan disimpan dalam tuple atau row
(baris) dari tabel.
2.7.2. Relational Database Management System (RDBMS)
RDBMS (Relational Database Management System) adalah perangkat
lunak untuk membuat dan mengelola database, sering juga disebut sebagai
database engine. Istilah RDBMS, database server-software, dan database engine
mengacu ke hal yang sama; sedangkan RDBMS bukanlah database. Beberapa
contoh dari RDBMS diantaranya Oracle, Ms SQL Server, MySQL, DB2, Ms
Access.
2.7.3. Pengertian Oracle Database
Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk
mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi.
Oracle Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya
dalam hal sebagai berikut :
• Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
• Menangani manajemen space dan basis data yang besar
• Mendukung akses data secara simultan
• Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi
• Menjamin ketersediaan yang terkontrol
• Lingkungan yang terreplikasi
2.7.4. Bahasa SQL
SQL (Structured Query Language) digunakan sebagai antarmuka dalam
pengelolaan data. SQL merupakan bahasa yang komprehensif untuk basis data,
19
sehingga dibuat standar untuk bahasa SQL oleh ANSI (American National
Standard Institute) dan ISO (International Standard Organization). Di dalamnya
terdapat perintah untuk pendefinisian data, melakukan query dan update terhadap
data. Perintah tersebut dikelompokkan dalam dua istilah: DDL (Data Definition
Language) untuk pendefinisian data dan DML (Data Manipulation Language)
untuk melakukan update dan query. Kebanyakan vendor dari RDBMS
menggunakan SQL dari ANSI/ISO, tetapi beberapa vendor RDBMS memasukkan
beberapa perintah tambahan sebagai fitur dari produknya. Di antaranya adalah
fitur untuk pemberian hak akses terhadap data ataupun untuk maintenance.
2.7.5. SQL*Plus
Dalam menerima masukan perintah SQL dari pengguna, vendor RDBMS
telah menyediakan library yang dapat digunakan oleh programmer agar program
yang dibuat dapat melakukan pengaksesan terhadap basis data. Selain itu, para
vendor memberikan pula program yang dapat menerima masukan bahasa SQL
yang kemudian dieksekusi oleh RDBMS. Oracle, sebagai salah satunya, telah
menyediakan program yang dinamakan SQL*Plus. SQL*Plus dapat digunakan
untuk melakukan eksekusi terhadap perintah SQL dari pengguna.
2.7.6. SQL vs SQL*Plus
SQL : Merupakan bahasa yang meliputi perintah-perintah untuk
menyimpan, menerima dan memelihara data dalam basis data.
SQL*Plus : Aplikasi yang dapat mengenali dan mengeksekusi perintah
SQL dan dapat menampilkan hasil dari perintah tersebut ke pengguna.
20
2.7.7. Data Definition Language (DDL)
DDL merupakan bagian dari perintah SQL untuk membuat, memodifikasi
atau menghapus struktur basis data Oracle.
Pembuatan tabel dalam suatu basis data dilakukan setelah melalui tahapan
membuat model data dan membuat desain data. Elemen-elemen yang harus ada
dalam pembuatan suatu tabel yaitu: nama tabel, nama kolom dan tipe data kolom.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan bulan
Juli 2009. Penelitian ini dilaksanakan di PT Badak NGL Bontang.
3.1.1. Sejarah PT Badak NGL
Pemanfaatan gas alam di Bontang diawali dengan adanya perjanjian
kerjasama antara Pertamina dan HUFFCO Inc. pada bulan Agustus 1968 dalam
menyelidiki cadangan minyak dan gas alam. Pada akhir tahun 1971 berhasil
ditemukan cadangan gas alam yang cukup besar di lapangan Badak, Kalimantan
Timur.
Selanjutnya Pertamina dan Huffco Inc. berusaha menjual proyek kepada
konsumen, penyandang dana, dan mitra yang potensial di seluruh dunia. Upaya
tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan disepakatinya kontrak penjualan
LNG terhadap lima perusahaan Jepang : Chubu Electric Co., Kansai Electric
PowerCo., Kyushu Electric PowerCo., Nippon steel Corp., dan Osaka Gas Co.Ltd,
pada 5 Desember 1973.
Kontrak pada tahun 1973 tersebut berisi komitmen dari para pembeli untuk
mengimpor LNG Indonesia selama 20 tahun, yang saat itu kilang LNG belum
selesai didirikan. PT Badak NGL sendiri dibentuk pada 26 November 1974 oleh
Pertamina, dengan Huffco Inc., dan JILCO (Japan Indonesia LNG Company)
dengan komposisi kepemilikan saham : Pertamina (55%), Huffco Inc. (30%) dan
22
JILCO (15%). Dalam perjanjian kerjasama disebutkan bahwa PT Badak NGL
tidak akan memperoleh keuntungan dari usaha ini, dan hanya berperan sebagai
salah satu jaringan di tengah rantai bisnis LNG. Dengan demikian PT Badak NGL
merupakan operating organization yang bersifat non profit.
Dua unit pengilangan pertama, Train A dan B selesai dibangun pada bulan
Maret 1977, dan mulai memproduksi LNG (tetes pertama) pada tanggal 5 Juli
1977 dengan kapasitas produksi 630 m3/hr. Pada tanggal 1 Agustus 1977, kilang
LNG Bontang telah diresmikan. Seminggu kemudian dilakukan pengapalan
pertama dengan menggunakan tanker AQUARIUS dengan kapasitas 125.000 m3.
Selain LNG ternyata dihasilkan pula produk sampingan, yaitu berupa LPG
(Liquified Petroleum Gas). Pembahasan untuk perluasan proyek ini diselesaikan
pada bulan Desember 1984 dan kontraknya ditandatangani dengan pembeli dari
Jepang pada tanggal 15 Juli 1986, disusul dengan Chineese Petroleum Co. pada
tahun 1987. Setahun kemudian, proyek LPG selesai dibangun dan produksi
pertama dihasilkan pada tanggal 15 Oktober 1988, dan diresmikan pada tanggal
28 November 1988.
Di tahun 1990 terjadi perubahan kepemilikan dan komposisi saham.
Produsen gas Total Indonesie masuk menjadi stakeholder baru. Dengan adanya
restrukturisasi Huffco Inc. menjadi VICO, kepemilikan saham pun berubah
menjadi : Pertamina (55%), VICO (20%), Total E&P Indonesie (15%) serta
JILCO (10%).
23
Dengan beroperasinya Train H telah menempatkan kilang LNG Badak
merupakan kilang LNG terbesar didunia dengan kapasitas 22.4 juta ton LNG/thn
serta menjadikan Indonesia sebagai pengekspor LNG terbesar di dunia.
Selain memproduksi LNG, PT. Badak NGL Bontang juga sempat
memproduksi LPG selama kurang lebih 16 tahun, yakni dari tahun 1988 sampai
dengan tahun 31 Desember 2005. Alasan tidak diproduksinya LPG ialah karena
pasokan gas dari producer yang semakin berkurang, sehingga seluruh gas diolah
menjadi LNG dalam rangka memenuhi kontrak jangka panjang yang telah
disepakati.
3.1.2. Lokasi PT Badak NGL
Lokasi PT. Badak NGL terletak di pantai timur Kalimantan, tepatnya di
daerah Bontang Selatan, sekitar 105 km sebelah timur laut kota Samarinda.
Sebelum kilang LNG dibangun, Bontang merupakan daerah yang terpencil dan
belum maju. Jumlah penduduknya masih sedikit dan sebagian besar bermata
pencarian sebagai nelayan.
Gambar 6. Lokasi PT. Badak NGL dan daerah-daerah Sumur Gas Alam
24
Gambar 7. Tata Letak Pabrik
PT. Badak NGL dibagi menjadi 3 daerah / zona yang masing-masing
memiliki fungsi sendiri. Zona tersebut adalah:
• Zona 1
Zona 1 merupakan daerah tempat proses berlangsung. Zona ini terdiri dari
pabrik, utilities, dan storage and loading.
• Zona 2
Zona 2 merupakan daerah perkantoran yang berhubungan langsung dengan
proses dan sarana pendukung proses.
• Zona 3
Zona 3 merupakan daerah tempat kantor yang tidak berhubungan langsung
dengan proses, perumahan karyawan, sarana olah raga, dan fasilitas-fasilitas
Utilities Plants
Process Plants
Process Plants
Storage and Loading Plants
25
pendukung perumahan yang lain. Kantor pusat PT. Badak NGL terletak di zona
ini.
Gambar 8. Pembagian Zona
Pabrik tempat pencairan LNG dibagi menjadi 2 modul. Modul I terdiri dari
train A, B, C, D, dan utilitas penunjangnya. Modul II terdiri dari train E, F, G, H,
dan utilitas penunjangnya.
3.1.3. Struktur Organisasi PT Badak NGL
PT Badak NGL dipimpin oleh Presiden Direktur yang berkedudukan di
Jakarta, yang bertanggung jawab kepada Share Holder. Sebagai pelaksana
kegiatan operasi kilang LNG Bontang adalah Direktur / General Manager yang
26
berkedudukan di Bontang untuk memimpin seluruh kegiatan di kilang LNG
Bontang, Kalimantan Timur, dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.
General Manager membawahi tiga divisi dan empat departemen, yaitu:
• Manufacturing Division. • Administration Division. • Development Division. • Finance and Accounting Department. • Internal Audit Department. • Safety Health & Enviroment Quality Department • Strategic Planning department.
PT Badak Natural Gas Liquefaction Organization Chart June 2007
Gambar 9. Bagan Struktur Organisasi PT Badak NGL
27
Gambar 10. Struktur Organisasi Safety Health and Environment Quality
Department
Bertanggungjawab atas keselamatan yang berhubungan dengan
pengoperasian, perencanaan, pengawasan dan pemeliharaan kilang, serta
keselamatan karyawan.
Department ini terdiri dari tiga seksi yaitu:
• Fire Protection Section. • Safety Eng. & Environmental Control Section. • Safety Section.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode
penelitian sebagai berikut:
3.2.1. Studi Literatur
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan dan mempelajari berbagai
macam literatur atau sumber-sumber referensi yang berkaitan erat dengan teori-
teori penunjang penelitian. Hal ini dilakukan agar dari tahap penelitian hingga
penulisan tidak menyimpang dari Rumusan Masalah dan Batasan Masalah.
Safety Health and Environment Quality
Department
Safety Section
Safety Eng. &
Environmental Control Section
Fire Protection
Section
28
3.2.2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang bersangkutan yaitu di
Departemen Safety Health and Environment Quality PT Badak NGL Bontang.
3.2.3. Internet
Dalam pengumpulan bahan penulisan, literatur dan referensi, penulis juga
menggunakan internet sebagai penunjang penulisan penelitian ini.
3.3. Metode Pengembangan Sistem
3.3.1 Teknik Analisis
Teknik analisis merupakan teknik penguraian dari suatu sistem informasi
yang utuh kedalam bagian komponen-komponen dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini mencakup:
3.3.1.1. Analisis Data
Analisis data merupakan identifikasi permasalahan melalui informasi atau
data yang dihasilkan dari suatu proses tertentu yang ditampilkan untuk
menghasilkan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan tujuan untuk membangun
sistem, metode pengumpulan data, dan desain sistem yang dirancang. Seluruh data
yang diperoleh dari hasil penelitian dikumpulkan dan diproses agar dapat
digunakan dalam sistem dan dalam pengembangan sistem nantinya.
3.3.1.2. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan pemilihan sumber daya yang digunakan
pada software, hardware, brainware yang akan dipakai sebagai sarana yang
29
digunakan untuk perancangan dan berjalannya sistem nantinya. Menurut Hartono
(2001), dalam menganalisis kebutuhan sistem, yang harus diperhatikan adalah
keandalan (reability) untuk menunjukkan seberapa besar sistem dapat diandalkan
dalam melakukan suatu proses, ketersediaan (availability) yang berarti sistem
mudah diakses oleh user, installition schedule yang berarti dapat mendesain
sistem yang terbaik dalam batas waktu yang dibutuhkan, keluwesan (flexibility)
untuk menunjukkan bahwa sistem mudah beradaptasi, umur yang diharapkan dan
potensi pertumbuhan (life expectancy and growth potential) dan yang terakhir
adalah kemudahan dipelihara (maintainability). Spesifikasi kebutuhan sistem yang
dibuat antara lain:
3.3.1.2.1. Software
Menganalisis kebutuhan perangkat lunak yang akan dipakai ketika
membangun sistem. Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Sistem Operasi yang digunakan adalah Windows XP Service Pack 2.
2) Bahasa Pemrograman AJAX (Java versi 1.4) dalam mengembangkan Sistem
Informasi SHEQ.
3) Application Server adalah Apache Tomcat 5.5.1 Server.
4) Menggunakan Database Oracle versi 11.0.0.
Pada saat penerapan SHEQ-IS di PT Badak menggunakan komputer
dengan spesifikasi dibawah ini:
1) Sistem Operasi yang digunakan adalah Windows IBM AIX 5.2
2) Bahasa Pemrograman AJAX (Java versi 1.4)
3) Application Server : IBM Websphere 5.1
4) Menggunakan Database Oracle versi 9.2.0
30
3.3.1.2.2. Hardware
Menganalisis kebutuhan perangkat keras yang akan dimanfaatkan untuk
membangun sistem. Spesifikasi komputer yang direkomendasikan untuk
menjalankan aplikasi program ini adalah komputer yang minimal, sebagai berikut:
1) Prosesor minimal Intel Pentium IV 2.00 Ghz atau lebih
2) RAM minimal 1 Gigabyte
3) Resolusi screen minimal 1024 x 768 pixel
4) Hardisk minimal 160 Gigabyte
Di PT Badak NGL digunakan Server IBM.
3.3.2 Desain Sistem
Sistem yang sedang berjalan sampai saat ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 11. Sistem yang sedang berjalan sampai saat ini
Sedangkan dengan Flowchart dapat digambarkan sebagai berikut: