Top Banner
SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN GPS MODUL DAN ARDUINO BERBASIS ANDROID SKRIPSI Disusun oleh: HOKI UTAMA 20141010310 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA TANGERANG 2018
119

SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR

MENGGUNAKAN GPS MODUL DAN ARDUINO BERBASIS

ANDROID

SKRIPSI

Disusun oleh:

HOKI UTAMA

20141010310

TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA

TANGERANG

2018

Page 2: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR

MENGGUNAKAN GPS MODUL DAN ARDUINO BERBASIS

ANDROID

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk kelengkapan gelar kesarjanaan pada

Program Studi Teknik Informatika

Jenjang Pendidikan Strata 1

Disusun oleh:

HOKI UTAMA

20141010310

TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA

TANGERANG

2018

Page 3: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Mengetahui saja tidak cukup, kita harus mempraktekkanya,

Berkeinginan saja tidak cukup, kita harus mengerjakanya.”

(Andrie Wongso)

Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa, Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. (Alm) Bapak Kwan Sin Yung dan Ibu Thio Giok Lie

tercinta yang telah membesarkan aku dan selalu

membimbing, mendukung, memotivasi dan memberi

apa yang terbaik bagiku serta selalu mendoakan aku

untuk meraih kesuksesanku.

2. Kedua adiku Melisa Utami dan Mega Utami yang

telah menjadi curahan hatiku, yang telah memberiku

semangat.

3. Teman - temanku, yang telah mendukungku dan

menyemangatiku dalam penyelesaian skripsi ini.

Tanpa mereka,

Aku dan karya ini tak akan pernah ada

Page 4: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

)

Page 5: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …
Page 6: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …
Page 7: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …
Page 8: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …
Page 9: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan

Skripsi ini dengan judul “SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR

MENGGUNAKAN GPS MODUL DAN ARDUINO BERBASIS ANDROID”. Tujuan

utama dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagi salah satu syarat kelengkapan dalam

menyelesaikan program pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Informatika di

Universitas Buddhi Dharma. Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak menerima

bantuan dan dorongan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harimurti Kridalaksana, sebagai Rektor Universitas Buddhi

Dharma

2. Ibu Dr. rer. Nat, Gregoria Illya, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

3. Bapak Rino, M.Kom., sebagai Ketua Program Studi Teknik Informatika

4. Bapak Yusuf Kurnia, M.Kom., sebagai pembimbing yang telah membantu dan

memberikan dukungan serta harapan untuk menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

5. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan baik moril dan materiil.

6. Teman-teman yang selalu membantu dan memberikan semangat

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu-persatu sehingga

terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih belum

sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para

pembaca yang berminat pada umumnya.

Tangerang 03 Agustus 2018

Penulis

Page 10: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

ii

SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN GPS

MODUL DAN ARDUINO BERBASIS ANDROID

93 + xi halaman/ 37 gambar/ 2 tabel/ 20 pustaka

ABSTRAK

Seiring pesatnya perkembangan teknologi saat ini membuat banyak orang berlomba untuk

membuat sebuah teknologi yang tentunya dapat mempermudah manusia dalam melakukan

pekerjaan dalam segala bidang. Diantaranya dengan dibuatnya sebuah teknologi yang

dapat meminimalisir angka kriminalitas akan terjadinya kehilangan kendaraan bermotor

yang sangat meresahkan masyarakat. Dengan dibuatnya sistem pelacak kendaraan dengan

memanfaatkan fungsi dari GPS (Global Positioning System) diharapkan pemilik kendaraan

dapat memantau kendaraanya dari jarak jauh yang diakses melalui smartphone berbasis

android. Pada kesempatan kali ini, Penulis merancang Simulasi Alat Pelacak Kendaraan

Bermotor Menggunakan GPS Modul dan Arduino Berbasis Android. Dalam prosesnya

pembuatan simulasi alat pelacak ini menggunakan beberapa modul yang diantaranya yaitu

SIM 900A sebagai modul koneksi antara alat dengan aplikasi android, dan GPS Ublox

NEO 6M sebagai modul yang dapat memberikan informasi lokasi kendaraan.Semua modul

tersebut dikombinasikan dengan papan mikrokontroller Arduino Uno R3. Setelah

melakukan beberapa kali percobaan hasil menunjukan bahwa Sistem Pelacak ini bekerja

sesuai dengan apa yang diharapkan dan keakuratan gps yang memberikan informasi lokasi

sesuai dengan dimana lokasi kendaraan berada.

Kata Kunci : Simulasi, alat pelacak, kendaraan bermotor, GPS (Global Positioning

System), Arduino, Android

Page 11: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

iii

SIMULATION OF MOTOR VEHICLE TRACKING USING GPS MODULE AND

ARDUINO BASED ON ANDROID

93 + xi pages/ 37 images/ 2 tables/ 20 libarys

ABSTRACT

Along with the rapid development of technology currently make a lot of people race for

make a technology which of course can make it easier for humans to do work in all fields.

Among them is the creation of a technology that can minimize the crime rate will be the

loss of motorized vehicles which is very disturbing to the public. With the creation of a

vehicle tracking system using the functions of the GPS (Global Positioning System), it is

expected that the owner can use the monitor connected via an Android-based smartphone.

On this occasion, the author designed a Simulation of Motor Vehicle Tracking Devices

Using GPS Modules and Arduino Based on Android. In the process of making these tools

using several modules consisting of SIM 900A as a connection module between the device

with the android application, and GPS Ublox NEO 6M as a module that can provide

information on the location of the vehicle. All modules are combined with the Arduino Uno

R3 microcontroller board. After several attempts, the results show that this Tracking

System works according to what is expected and the accuracy of the gps that provides

location information according to where the vehicle is located.

Keywords: Simulation, tracking device, motor vehicle, GPS (Global Positioning System),

Arduino, Android

Page 12: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL SKRIPSI DEPAN

LEMBAR JUDUL SKRIPSI DALAM

LEMBAR PERSEMBAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Hal.

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

ABSTRAK ......................................................................................................................... ii

ABSTRACT ....................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1

1.2. Rumusah Masalah ................................................................................................... 2

1.3. Ruang Lingkup ....................................................................................................... 2

Page 13: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

v

1.4. Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 3

1.4.1. Tujuan .............................................................................................................. 3

1.4.2. Manfaat ............................................................................................................ 3

1.5. Metode Penelitian ................................................................................................... 4

1.5.1. Analisa Penelitian ............................................................................................ 4

1.5.2. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 5

BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS ............................................................ 6

2.1. Teori Umum ............................................................................................................ 6

2.1.1. Perancangan ..................................................................................................... 6

2.1.2. Konsep Dasar Sistem ....................................................................................... 6

2.1.3. Pengertian Program ....................................................................................... 11

2.1.4. Interaksi Manusia dan Komputer .................................................................. 12

2.2. Teori Khusus ......................................................................................................... 13

2.2.1. Pengertian Simulasi ....................................................................................... 13

2.2.2. Pengertian Sistem Android ............................................................................ 14

2.2.3. Pengertian GPS (Global Positioning System) ............................................... 15

2.2.4. Arduino .......................................................................................................... 15

2.2.5. Jenis – Jenis Arduino ..................................................................................... 19

2.2.6. Bagian – bagian Arduino Uno ....................................................................... 33

2.2.7. Konsep Dasar Mikrokontroler ....................................................................... 34

2.2.8. Internet Of Things .......................................................................................... 41

2.3. Teori Perancangan ................................................................................................ 42

Page 14: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

vi

2.3.1. Flowchart ...................................................................................................... 42

2.3.2. Konsep Dasar Algoritma ............................................................................... 47

2.3.3. Bahasa C ........................................................................................................ 48

2.3.4. Perangkat Lunak ............................................................................................ 49

2.3.5. Black Box Testing ......................................................................................... 51

BAB III PERANCANGAN APLIKASI ...................................................................... 55

3.1. Tinjauan Jurnal Nasional ...................................................................................... 55

3.1.1. Sistem Pengaman dan Pelacak Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS dan

SMS (Sulistyo Warjono, Samuel Beta K, Andi Kristanto, Hendra Pratama,

Rifkah Retno Andriyani). .............................................................................. 55

3.1.2. Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS Berbasis SMS

Gateway (Ahmad Hanafi, Bahar) .................................................................. 56

3.2. Perbandingan Jurnal .............................................................................................. 61

3.3. Perancangan Flowchart Alat ................................................................................ 62

3.4. Permasalahan ....................................................................................................... 66

3.5. Alternatif Pemecahan Masalah ............................................................................. 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 67

4.1. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 67

4.1.1. Metode Penelitian .......................................................................................... 67

4.2. Speifikasi Hardware ............................................................................................. 69

4.2.1. Arduino Uno R3 ............................................................................................ 69

4.2.2. Modul SIM900A ........................................................................................... 71

Page 15: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

vii

4.2.3. SIM Card ....................................................................................................... 72

4.2.4. Modul GPS uBlox neo 6m v2 ....................................................................... 73

4.2.5. Indikator LED (Light Emiting Dioda) ........................................................... 74

4.2.6 Kabel Jumper Dupont .................................................................................... 75

4.3. Spesifikasi Software .............................................................................................. 76

4.4. Hasil Pengujian Alat ............................................................................................. 76

4.4.1. Pengujian Arduino IDE ................................................................................. 76

4.4.2. Pengujian Modul Arduino ............................................................................. 79

4.4.3. Pengujian Modul GPS ................................................................................... 80

4.4.4. Pengujian Modul SIM .................................................................................... 80

4.5. Hasil Pengujian Sistem ......................................................................................... 81

4.5.1. Pengujian Ionic Framework........................................................................... 81

4.5.2. Pengujian Keseluruhan .................................................................................. 84

4.6. Pengujian Black Box ............................................................................................. 89

BAB V ............................................................................................................................... 90

5.1. Simpulan ............................................................................................................... 90

5.2. Saran ..................................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 91

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... 93

LAMPIRAN ..................................................................................................................... L1

Page 16: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Arduino Uno ....................................................................................................... 20

Gambar 2. 2 Arduino Due ........................................................................................................ 21

Gambar 2. 3 Arduino Mega ...................................................................................................... 22

Gambar 2. 4 Arduino Leonardo ................................................................................................ 23

Gambar 2. 5 Arduino Fio .......................................................................................................... 24

Gambar 2. 6 Arduino Lilypad................................................................................................... 25

Gambar 2. 7 Arduino Nano ...................................................................................................... 26

Gambar 2. 8 Arduino Pro Mini ................................................................................................. 27

Gambar 2. 9 Arduino Micro ..................................................................................................... 28

Gambar 2. 10 Arduino Ethernet ............................................................................................... 29

Gambar 2. 11 Arduino Esplora ................................................................................................. 30

Gambar 2. 12 Arduino Robot ................................................................................................... 31

Gambar 2. 13 Arduino Galileo ................................................................................................. 32

Gambar 2. 14 Arduino Uno ...................................................................................................... 41

Gambar 2. 15 Simbol Flowchart .............................................................................................. 47

Gambar 3. 1 Flowchart Jurnal Pertama .................................................................................... 62

Gambar 3. 2 Flowchart Jurnal Kedua ...................................................................................... 63

Gambar 3. 3 Flowchart Login .................................................................................................. 64

Gambar 3. 4 Flowchart Lacak Kendaraan................................................................................ 65

Gambar 3. 5 Flowchart Skripsi Alat ........................................................................................ 65

Gambar 4. 1 Arduino Uno R3 .................................................................................................. 69

Gambar 4. 2 Modul SIM900A .................................................................................................. 71

Gambar 4. 3 SIM Card ............................................................................................................. 71

Page 17: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

ix

Gambar 4. 4 Modul GPS uBlox neo 6m v2 .............................................................................. 73

Gambar 4. 5 Indikator LED (Light Emiting Dioda) ................................................................. 74

Gambar 4. 6 Kabel Jumper Dupont .......................................................................................... 75

Gambar 4. 7 Proses Verify/Compile (berjalan dengan baik) .................................................... 77

Gambar 4. 8 Proses Upload berjalan dengan baik.................................................................... 78

Gambar 4. 9 Proses Serial Monitor .......................................................................................... 79

Gambar 4. 10 Tampilan Login Aplikasi ................................................................................... 81

Gambar 4. 11 Tampilan Menu Aplikasi ................................................................................... 82

Gambar 4. 12 Historti Pelacakan Kendaraan............................................................................ 82

Gambar 4. 13 Tampilan Pelacakan Kendaraan ........................................................................ 83

Gambar 4. 14 Tampilan Tentang System ................................................................................. 83

Gambar 4. 15 Tampilan Menu Bantuan ................................................................................... 84

Gambar 4. 16 Skema Perancangan Alat ................................................................................... 84

Gambar 4. 17 Tampilan Keseluruhan Alat ............................................................................... 86

Gambar 4. 18 Pengecekan Lokasi 1 ......................................................................................... 87

Gambar 4. 19 Pengecekan Lokasi 2 ......................................................................................... 88

Gambar 4. 20 Pengecekan Lokasi 3 ......................................................................................... 88

Page 18: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Tabel Perbandingan Jurnal ...................................................................................... 61

Tabel 4. 1 Pengujian Black Box ................................................................................................ 89

Page 19: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran .............................................................................................................................L1

Page 20: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan jaman dan daya pemikiran manusia teknologi telah

berkembang dengan sangat pesat. Sudah banyak teknologi telah diciptakan yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk melakukan segala aktivitas,

baik yang disadari maupun yang tidak disadari secara langsung.

Pada jaman modern ini teknologi telah digunakan bukan hanya untuk

perusahaan saja tetapi teknologi juga bisa digunakan oleh perorangan. Salah satu

teknologi yang banyak dibutuhkan manusia saat ini yaitu sebuah inovasi yang dapat

meminimalisir dan mencegah terjadinya kehilangan kendaraan bermotor. Banyak

cara untuk mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya kehilangan kendaraan

bermotor yaitu dengan menerapkan alat pendeteksi yang digunakan sebagai alat

pelacak kendaraan bermotor menggunakan gps, sehingga informasi yang diberikan

oleh alat pelacak tersebut akurat, agar kendaraan yang hilang dapat segera

ditemukan.

Simulasi alat pelacak kendaraan bermotor ini dibuat menggunakan gps modul

yang berguna untuk mengetahui daerah sekitar yang dipancarkan oleh sensor alat

pelacak, dan arduino berbasis android yang digunakan untuk menampilkan lokasi

yang diberikan oleh gps modul dapat langsung diaplikasikan ke smartphone.

Maka dari itu, dibuatlah sebuah teknologi “Simulasi Alat Pelacak

Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS Modul Dan Arduino Berbasis

Android” untuk melacak kendaraan bermotor secara optimal.

Page 21: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

2

1.2. Rumusah Masalah

Dengan adanya latar belakang yang tersaji, maka dapat dibuat suatu

perumusan masalah yang dihadapi dalam penyajian media informasi mengenai

simulasi alat pelacak kendaraan bermotor, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana cara meminimalisir dan mencegah terjadinya kehilangan

kendaraan bermotor?

2. Bagaimana cara agar kendaraan yang hilang dapat segera ditemukan?

3. Bagaimana cara alat pelacak kendaraan memberikan suatu informasi yang

akurat?

1.3. Ruang Lingkup

Pada umumnya ruang lingkup suatu informasi mengenai simulasi sistem

pelacak kendaraan bermotor sangat luas, untuk itu perlu dibuat batasan –

batasannya agar penulis dapat menjelaskan dengan jelas sesuai dengan tujuan

penulis.

Ruang lingkup analisa simulasi alat pelacak kendaraan bermotor dirancang

hanya sebatas :

1. Modul gps yang digunakan untuk mengetahui daerah sekitar sistem.

2. Modul SIM900A berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan jaringan ke

android yang digunakan untuk menampilkan hasil pelacakan kendaraan

kedalam smartphone.

3. Arduino UNO R3 berfungsi sebagai alat mikrokontroler yang dipilih oleh

penulis untuk membuat alat pelacak kendaraan bermotor.

Page 22: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

3

1.4. Tujuan dan Manfaat

1.4.1. Tujuan

Adapun tujuan dari dibuatnya simulasi sistem pelacak kendaraan

bermotor ini adalah sebagai berikut :

a. Dibuatnya simulasi alat pelacak kendaraan bermotor menggunakan gps

modul dan arduino berbasis android diharapkan dapat bermanfaat untuk

menjaga keamanan kendaraan bermotor.

b. Simulasi alat pelacak kendaraan bermotor menggunakan gps modul dan

arduino berbasis android mudah di akses dengan menggunakan

smartphone.

c. Simulasi alat pelacak kendaraan bermotor menggunakan gps modul dan

arduino berbasis android dapat mencegah terjadinya kehilangan

kendaraan bermotor.

1.4.2. Manfaat

Selain itu juga terdapat beberapa manfaat di dalam simulasi alat

pelacak kendaraan bermotor, yaitu sebagai berikut :

a. Pemilik dapat memantau dimana kendaraan bermotor tersebut berada.

b. Jika terjadi kehilangan kendaraan bermotor maka dapat ditemukan

dengan segera

c. Sistem ini bermanfaat dalam meminimalisir terjadinya kehilangan

kedaraan bermotor.

Page 23: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

4

1.5. Metode Penelitian

1.5.1. Analisa Penelitian

a. Perencanaan

Pada tahap ini, memahami permasalahan yang muncul dan

mendifinisikan secara rinci, kemudian menentukan tujuan

pembuatan simulasi sistem dan mengidentifikasi segala kendala yang

akan dihadapi. Adapun tahapan – tahapannya, yaitu :

1. Menyadari permasalahan.

2. Mendefinisikan permasalahan.

3. Menentukan pembuatan simulasi alat.

4. Mengindentifikasi kendala pembuatan alat simulasi.

5. Membuat studi kelayakan.

6. Menyiapkan usulan penelitian alat simulasi.

7. Menetapkan mekanisme pengendalian.

b. Analisa

Setelah melakukan perencanaan dan mekanisme pengendalian yang

diterapkan, selanjutnya adalah menganalisa sistem simulasi yang

berjalan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Mendefinisikan kebutuhan informasi.

2. Mendefinisikan kriteria performasi sistem simulasi.

c. Desain

Pada tahap ini penulis melakukan perancangan skema pemasangan

alat, mulai dari alur hingga tampilan simulator tersebut.

Page 24: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

5

d. Implementasi

Setelah melalui tahap perencanaan, analisa, dan desain, selanjutnya

akan masuk pada tahap implementasi. Pada tahap ini, penulis

membuat simulator tersebut dan melakukan uji coba serta melakukan

penilaian.

1.5.2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka yang

dilakukan untuk memperoleh landasan teori yang berkaitan dengan

penyusunan sistem yang diusulkan.

a. Observasi

Mengumpulkan materi dengan melakukan pengamatan secara

langsung terhadap komponen yang dipakai dan melakukan

perbandingan terhadap fungsi dari komponen – komponen tersebut

sehingga dapat mengambil kesimpulan dan prinsip kerja dari komponen

dan sistem yang digunakan dalam pembuatan simulasi alat tersebut.

b. Studi Pustaka

Mengumpulkan materi-materi dari berbagai buku penunjang dan

materi-materi lainnya dari internet, jurnal atau yang lainnya, yang

berhubungan dengan pembuatan simulasi tersebut.

Page 25: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

6

BAB II

LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS

2.1. Teori Umum

Teori umum yang digunakan dalam “simulasi alat pelacak kendaraan

bermotor menggunakan gps modul dan arduino berbasis android.” Didalam

teori ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli komputer dibidangnya yang

menjelaskan serta menguatkan simulasi yang dibuat.

2.1.1. Perancangan

Menurut Yakub (2012:145), “perancangan sistem dapat

didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa

atau pengaturan dari beberapa elemen terpisah kedalam satu kesatuan yang

memiliki suatu fungsi. Tujuan dari rancangan sistem adalah untuk

memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, dan untuk memberikan

gambaran secara jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemogram

komputer dan ahli – ahli teknik lainnya.”

2.1.2. Konsep Dasar Sistem

A. Pengertian Sistem

1) Menurut Hutahaean (2014:2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja

dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk membuat

sesuatu dengan tujuan tertentu”.

Page 26: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

7

2) Menurut Mulyanto (2009:4), yaitu ”sistem adalah suatu jaringan dari

beberapa elemen yang saling berhubungan, membentuk satu

kesatuan yang berfungsi untuk menjalankan suatu tujuan pokok dari

sistem tersebut.”

3) Menurut Kusrini (2008:11), yaitu ”sistem adalah sebuah tatanan

yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan

tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-

sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu”

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan

bahwa sistem merupakan jaringan daripada elemen-elemen yang

terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi

khusus) yang saling berhubungan serta membentuk satu kesatuan

dan melaksanakan suatu tujuan pokok secara bersama-sama

sehingga dapat memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu dari

sistem tersebut.

B. Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:54), Suatu sistem mempunyai suatu

karakteristik, diantaranya yaitu sebagai berikut ini:

1) Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem

(components) atau subsistem-subsistem.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang

saling berhubungan, yang artinya saling bekerja sama dalam

membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat

berupa suatu bentuk sub-sistem.

Page 27: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

8

2) Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang

lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

3) Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada

diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi

operasi sistem tersebut.

4) Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem

dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu

integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

5) Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem

(objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai

sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan

maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

C. Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini (2009:53), Suatu sistem dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

1) Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide

yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu

sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia

dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

Page 28: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

9

2) Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human

made system)

Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara

alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem

buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem

alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan

planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat

berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi

yang dikembangkan manusia.

3) Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu

(probobalistic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat

ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu

sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem

aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya

dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan

dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang

jelas, terstruktur dan baku.

4) Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak

dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka

mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem

aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena

tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh

kondisi yang terjadi diluar sistem.

Page 29: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

10

Menurut Hutahaean (2014:3), bahwa suatu sistem mempunyai

karakteristik dalam beberapa sudut pandang sebagai berikut:

1) Sistem Abstrak (abstact system) dan Sistem Fisik (phisical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide

yang tidak tampak secara fisik. Sebaliknya sistem fisik merupakan

sistem yang ada secara fisik.

2) Sistem Alamiah (natural system) dan sistem Buatan Manusia

(human made system). Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi

melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sebaliknya sistem

buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia.

3) Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tidak Tentu

(probalistic system). Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi

dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sebaliknya,

sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4) Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak terpengaruh dan tidak

berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem

terbuka adalah sistem yang terpengaruh dan berhubungan dengan

lingkungannya.

Page 30: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

11

D. Sistem Kontrol

Menurut Zain (2013 : 148), “Sistem kontrol berdasarkan cara

kerjanya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem kontrol loop

terbuka dan tertutup.

a. Sistem Loop Terbuka

Pada sistem kendali loop terbuka, hasil keluaran tidak mempunyai

pengaruh terhadap aksi kontrol dengan kata lain pada sistem kendali

ini keluaran tidak dapat digunakan sebagai perbandingan atau umpan

balik dengan masukan sistem.

b. Sistem Loop Tertutup

Sistem yang dapat memanfaatkan keluaran sebagai acuan dari

masukan suatu sistem disebut sebagai sistem kendali loop tertutup

atau sering dikatakan sebagai sistem kontrol umpan balik.

Sederhananya sistem kontrol umpan balik dan sistem kendali loop

tertutup selalu berarti penggunaan aksi kontrol umpan balik untuk

mengurangi kesalahan sistem.

2.1.3. Pengertian Program

Sunarto (2010:90), “Program komputer adalah sekumpulan intruksi

yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain,

yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan

komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi

- fungsi khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi - instruksi

tersebut”.

Page 31: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

12

Simarmata (2010:403), “Program komputer merupakan suatu aplikasi

yang dibuat dengan menggunakan bahasa program tertentu dan telah

terinstal didalam komputer”.

Dari beberapa pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

program computer adalah himpunan atau kumpulan perintah tertulis yang

dibuat dengan bahasa program sehingga perintah tersebut bisa dijalankan

atau dioperasikan dengan menggunakan komputer agar dapat

mempermudah pekerjaan manusia.

2.1.4. Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Santoso (2009:5), “Interaksi Manusia dan Komputer (untuk

seterusnya disingkat dengan IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang

mempelajari perancangan, implementasi dan evaluasi sistem komputasi

interaktif dan berbagai aspek terkait”.

Ilmu ini berusaha menemukan cara yang paling efisien untuk

merancang pesan elektronik. Sedangkan interaksi manusia dan komputer

sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh

manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling

memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk

memperoleh hasil akhir yang diharapkan.

Dengan perspektif ilmu komputer, fokus IMK adalah pada interaksi,

khususnya interaksi antara satu atau lebih manusia (sebagai pengguna

komputer) dengan satu atau lebih mesin komputasi (komputer).

Menurut Shneiderman dan Plaisant (2010:4), ”Interaksi Manusia dan

komputer dimulai dengan mengkombinasikan metode pengumpulan data

Page 32: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

13

dan psikologi yang dikembangkan dengan teknologi informasi. Perpaduan

tersebut menghasilkan interaksi yang kuat antara user interface dan

computer user.”

2.2. Teori Khusus

Teori khusus adalah teori yang berkaitan dengan fakta – fakta khusus. Teori

ini menjelaskan fakta khusus satu dengan yang lainnya. Pada teori ini akan dibahas

secara sistematik bagaimana pembuatan simulasi yang akan dibuat oleh penulis dan

menjalankannya berbasis mikrokontroler.

2.2.1. Pengertian Simulasi

Menurut Syaefudin Sa’ud (2009:129), “Simulasi adalah sebuah

replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah

perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu.

Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi

seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan

yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang

menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasikan secara

nyata.” Tujuan simulasi adalah untuk pelatihan (training), studi perilaku

sistem (behaviour), dan hiburan/permainan (game). Simulasi memeiliki

beberapa kelebihan, diantaranya :

1) Simulasi mampu menggambarkan suatu prosedur operasional untuk

rentang waktu yang lebih singkat dari perencanaan.

Page 33: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

14

2) Simulasi mampu menyajikan sistem nyata yang lebih besar dan rumit

atau kompleks, dibandingkan dengan model matematika yang masih

konvensional.

3) Dengan simulasi, penggunanya dapat menjadikan hasil simulasi sebagai

pengambilan keputusan misalnya untuk penerapan sistem maupun

memutuskan langkah-langkah prefentif aspek lainnya.

Selain kelebihan, tentunya simulasi juga memiliki beberapa kelemahan,

seperti :

i. Simulasi bukan merupakan proses optimasi, tetapi menghasilkan

cara untuk menilai suatu solusi, simulasi tidak menghasilkan solusi.

ii. Pembuatan simulasi memerlukan waktu yang cukup lama

mengingat harus merepresentasikan kondisi nyata dan juga biaya

yang diperlukan cukup besar untuk simulasi kasus yang kompleks.

iii. Tidak semua kasus dapat disimulasikan karena untuk kasus yang

menuntut kepastian akan sangat sulit menggunakan simulasi.

2.2.2. Pengertian Sistem Android

Menurut Hermawan (2011 : 1), Android merupakan OS (Operating

System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang

dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan

masih banyak lagi. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan

memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi

yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya

keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel,

Page 34: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

15

berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak

ketiga untuk platform mereka.

2.2.3. Pengertian GPS (Global Positioning System)

Global Potioning System (GPS) adalah sistem navigasi yang dapat

menentukan posisi sasaran dengan kecepatan tinggi dalam waktu yang

singkat (Widodo, 2009).

2.2.4. Arduino

Menurut Budiharto (2010 : 74), “Arduino adalah pengendali mikro

single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform,

dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya

memiliki bahasa pemrograman sendiri. Arduino adalah sebuah board

mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino

mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan

sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz,

sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat

tombol reset. Arduino memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang

mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan

sebuah kabel USB atau menyuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC

atau menggunakan baterai untuk memulainya”.

A. Sumber daya

Menurut Budiharto (2010 : 75), “Arduino dapat diaktifkan melalui

koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih

Page 35: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

16

secara otomatis. Untuk sumber daya Eksternal (non-USB) dapat berasal

baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan

dengan memasukkan 2.1 mm jack DC ke colokan listrik board. Baterai

dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor daya”.

Board dapat beroperasi pada pasokan eksternal dari 6 sampai 20

volt. Jika Anda menggunakan tegangan kurang dari 6 volt mungkin

tidak akan stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan

bisa panas dan merusak papan. Rentang yang dianjurkan adalah 7

sampai 12 volt.

Pin listrik yang tersedia adalah sebagai berikut:

1) VIN. Input tegangan ke board Arduino ketika menggunakan

sumber daya eksternal. Anda dapat menyediakan tegangan

melalui pin ini, atau, jika Anda ingin memasok tegangan melalui

colokan listrik, gunakan pin ini.

2) 5V. Pin ini merupakan output 5V yang telah diatur oleh

regulator papan Arduino. Board dapat diaktifkan dengan daya,

baik dari colokan listrik DC (7 - 12V), konektor USB (5V), atau

pin VIN board (7-12V). Jika Anda memasukan tegangan melalui

pin 5V atau 3.3V secara langsung (tanpa melewati regulator)

dapat merusak papan Arduino.

3) Tegangan pada pin 3V3. 3.3Volt dihasilkan oleh regulator on-

board. Menyediakan arus maksimum 50 mA.

4) GND. Pin Ground.

5) IOREF. Pin ini di papan Arduino memberikan tegangan

referensi ketika mikrokontroler beroperasi. Sebuah shield yang

Page 36: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

17

dikonfigurasi dengan benar dapat membaca pin tegangan IOREF

sehingga dapat memilih sumber daya yang tepat agar dapat

bekerja dengan 5V atau 3.3V.

B. Memory

ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk

bootloader). ATmega328 juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB

EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan / library

EEPROM).

C. Input dan Output

Menurut Budiharto (2010 : 76), Masing-masing dari 14 pin digital

Uno dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi

pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Mereka beroperasi pada

tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima

maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal (terputus

secara default) dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki

fungsi spesial:

1) Serial: pin 0 (RX) dan 1 (TX) Digunakan untuk menerima (RX)

dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung

dengan pin ATmega8U2 USB-to-Serial TTL.

2) Eksternal Interupsi: Pin 2 dan 3 dapat dikonfigurasi untuk

memicu interrupt pada nilai yang rendah (low value), rising atau

falling edge, atau perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt()

untuk rinciannya.

Page 37: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

18

3) PWM: Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 Menyediakan 8-bit PWM

dengan fungsi analogWrite()

4) SPI: pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK) mendukung

komunikasi SPI dengan menggunakan perpustakaan SPI

5) LED: pin 13. Built-in LED terhubung ke pin digital 13. LED

akan menyala ketika diberi nilai HIGH

Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampai

A5, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024

nilai yang berbeda). Secara default mereka mengukur dari ground

sampai 5 volt, perubahan tegangan maksimal menggunakan pin

AREF dan fungsi analogReference(). Selain itu, beberapa pin

tersebut memiliki spesialisasi fungsi, yaitu TWI: pin A4 atau SDA

dan A5 atau SCL mendukung komunikasi TWI menggunakan

perpustakaan Wire.

D. Komunikasi

Menurt Budiharto (2010 : 77), “Arduino Uno memiliki sejumlah

fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau

mikrokontroler lainnya. ATmega328 menyediakan UART TTL (5V)

komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX).

Pada ATmega16U2 saluran komunikasi serial melalui USB dan muncul

sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer.

Firmware 16U2 menggunakan standar driver USB COM, dan tidak ada

driver eksternal diperlukan. Namun, pada Windows, diperlukan file .inf.

Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan

Page 38: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

19

data tekstual sederhana akan dikirim ke dan dari papan Arduino. RX dan

TX LED di papan akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui

chip USB-to-serial dan koneksi USB komputer (tetapi tidak untuk

komunikasi serial pada pin 0 dan 1)”.

ATmega328 juga mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI.

Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan Wire berfungsi

menyederhanakan penggunaan bus I2C. Untuk komunikasi SPI,

menggunakan perpustakaan SPI.

2.2.5. Jenis – Jenis Arduino

(Ajang Rahmat 2014, Jenis – Jenis Arduino,

http://www.kelasrobot.com/2014/jenis-jenis-microcontrollerarduino.html)

seperti Microcontroller yang banyak jenisnya, Arduino lahir dan

berkembang, kemudian muncul dengan berbagai jenis. Diantaranya adalah:

Arduino Uno. Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan.

Terutama untuk pemula sangat disarankan untuk menggunakan Arduino

Uno. Dan banyak sekali referensi yang membahas Arduino Uno. Versi

yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3), menggunakan

ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital

dan 6 pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan

koneksi USB type A to To type B. Sama seperti yang digunakan pada

USB printer.

Page 39: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

20

Gambar 2. 1 Arduino Uno

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Arduino Due. adalah board mikrokontroler yang berbasis pada CPU

Atmel SAM3X8E ARM Cortex-M3. Ini adalah board Arduino pertama

yang berbasis pada mikrokontroler ARM inti 32-bit. Ini memiliki 54 pin

input / output digital (12 di antaranya dapat digunakan sebagai output

PWM), 12 input analog, 4 UART (port serial perangkat keras), jam 84

MHz, koneksi USB OTG yang mampu, 2 DAC (digital to analog) , 2

TWI, colokan listrik, header SPI, header JTAG, tombol reset dan

tombol hapus.

Peringatan: Tidak seperti kebanyakan board Arduino, board Arduino

Due berjalan pada 3.3V. Tegangan maksimum yang dapat ditoleransi I /

O pin adalah 3.3V. Menerapkan voltase yang lebih tinggi dari 3.3V ke

pin I / O manapun dapat merusak board. Board berisi segala sesuatu

yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler; cukup hubungkan

Page 40: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

21

ke komputer dengan kabel micro-USB atau nyalakan dengan adaptor

AC-ke-DC atau baterai untuk memulai. The Due kompatibel dengan

semua perisai Arduino yang bekerja di 3.3V dan sesuai dengan pinout

Arduino 1.0.

Gambar 2. 2 Arduino Due

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Arduino Mega 2560 adalah papan pengembangan mikrokontroller

yang berbasis Arduino dengan menggunakan chip ATmega2560. Board

ini memiliki pin I/O yang cukup banyak, sejumlah 54 buah digital I/O

pin (15 pin diantaranya adalah PWM), 16 pin analog input, 4 pin UART

(serial port hardware). Arduino Mega 2560 dilengkapi dengan sebuah

oscillator 16 Mhz, sebuah port USB, power jack DC, ICSP header, dan

tombol reset. Board ini sudah sangat lengkap, sudah memiliki segala

sesuatu yang dibuthkan untuk sebuah mikrokontroller. Dengan

Page 41: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

22

penggunaan yang cukup sederhana, anda tinggal menghubungkan

power dari USB ke PC anda atau melalui adaptor AC/DC ke jack DC

Gambar 2. 3 Arduino Mega

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Arduino Leonardo adalah papan mikrokontroler yang didasarkan

pada ATmega32u4 (datasheet).Ini memiliki 20 pin input / output digital

(dimana 7 dapat digunakan sebagai output PWM dan 12 sebagai input

analog), osilator kristal 16 MHz, koneksi micro USB, colokan listrik,

header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi semua yang dibutuhkan untuk

mendukung mikrokontroler; cukup hubungkan ke komputer dengan

kabel USB atau nyalakan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk

memulai. Arduino Leonardo berbeda dari semua papan sebelumnya

karena ATmega32u4 memiliki komunikasi USB built-in, sehingga

menghilangkan kebutuhan akan prosesor sekunder. Hal ini

Page 42: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

23

memungkinkan Leonardo untuk tampil ke komputer yang terhubung

sebagai mouse dan keyboard, selain port serial / COM virtual (CDC).

Gambar 2. 4 Arduino Leonardo

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Arduino Fio adalah papan mikrokontroler dengan mikrokontroler

ATmega328P bekerja pada tegangan 3.3V dan 8 MHz. Arduino ini

memiliki 14 digital pin input / output (dimana 6 dapat digunakan

sebagai output PWM), 8 input analog, resonator on-board, tombol reset,

dan lubang untuk pemasangan pin header. berbeda dengan arduino

lainya, arduino fio memiliki koneksi untuk baterai LithiumPolymer.

Arduino Fio juga mempunyai Soket XBee tersedia di bagian bawah

papan. Arduino Fio ditujukan untuk aplikasi nirkabel. Pengguna dapat

meng-upload sketsa dengan kabel FTDI atau Sparkfun breakout

board.Selain itu, dengan menggunakan modifikasi USB-to-XBee

Page 43: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

24

adaptor seperti XBee Explorer USB, pengguna dapat meng-upload

sketsanirkabel menggunakan kabel. Arduino Fio dirancang oleh Shigeru

Kobayashi dan SparkFun Electronics, dan diproduksi oleh SparkFun

Electronics. Ukuran dari arduino cukup kecil dengan panjang 2,6 inch

dan lebar 1,1 inch. membuat arduino ini cukup laris di pasaran

Mikrokontroler dan Robotika.

Gambar 2. 5 Arduino Fio

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Arduino Lilypad dirancang untuk proyek e- tekstil dan wearables

projects. Arduino ini dapat dijahit pada kain dan juga beri aliran listrik,

sensor dan aktuator dengan benang konduktif. Arduino Lilypad USB

adalah papan mikrokontroler yang berbasis pada ATmega32u4.

Arduino ni memiliki 9 pin input / output digital (dimana 4 dapat

digunakan sebagai output PWM dan 4 sebagai input analog), resonator

Page 44: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

25

8 MHz, koneksi micro USB, konektor JST untuk baterai LiPo 3.7V, dan

tombol reset. Berisi semua yang dibutuhkan untuk mendukung

mikrokontroler; cukup hubungkan ke komputer dengan kabel USB atau

nyalakan dengan baterai untuk memulai. Arduino USB berbeda dari

papan LilyPad sebelumnya karena ATmega32u4 memiliki komunikasi

USB built-in, sehingga menghilangkan kebutuhan akan adaptor USB-

to-serial yang terpisah. Ini memungkinkan LilyPad Arduino USB

muncul ke komputer yang terhubung seperti mouse dan keyboard,

selain port serial / COM virtual (CDC).

Gambar 2. 6 Arduino Lilypad

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Page 45: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

26

Arduino Nano adalah salah satu papan pengembangan

mikrokontroler yang berukuran kecil, lengkap dan mendukung

penggunaan breadboard. Arduino Nano diciptakan dengan basis

mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau

ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih

memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam

paket yang berbeda. Arduino Nano tidak menyertakan colokan DC

berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke komputer menggunakan port

USB Mini-B. Arduino Nano dirancang dan diproduksi oleh perusahaan

Gravitech.

Gambar 2. 7 Arduino Nano

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Page 46: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

27

Arduino Pro Mini adalah papan pengembangan (development

board) mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P dengan bentuk

yang sangat mungil dan paling minimalis. Secara fungsi tidak ada

bedanya dengan Arduino Uno, dan sangat mirip dengan Arduino Nano.

Perbedaan utama terletak pada ketiadaan jack power DC dan konektor

Mini-B USB, sehingga harus menggunakan modul FTDI atau USB to

TTL untuk menghubungkan ke komputer. Disebut sebagai papan

pengembangan karena board ini memang berfungsi sebagai arena

prototyping sirkuit mikrokontroller. Dengan menggunakan papan

pengembangan, anda akan lebih mudah merangkai rangkaian

elektronika mikrokontroller dibanding jika anda memulai merakit

ATMega328 dari awal di breadboard. Terdapat dua versi Arduino Pro

Mini. Versi 3.3 volt dan versi 5 volt, yang dipilih menurut kebutuhan

rangkaian mikrokontroller yang anda gundakan.

Gambar 2. 8 Arduino Pro Mini

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Page 47: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

28

Arduino Mikro adalah board mikrokontroler berdasarkan

ATmega32u4 (lihat datasheet) yang dikembangkan. ini memiliki 20

digital pin input / output (yang dapat digunakan sebagai output PWM

dan 12 input analog sebagai), osilator 16 MHz kristal, koneksi USB

mikro, header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi semua yang diperlukan

untukmendukung mikrokontroler; hanya menghubungkannya ke

komputer dengan kabel USBmikro untuk memulainya. Arduino Micro

mirip dengan Arduino Leonardo in bahwa ATmega32u4 telah built-in

USB komunikasi. Dengan menghilangkan kebutuhan untuk prosesor

sekunder. Hal ini memungkinkan Micro muncul ke komputer yang

terhubung sebagai mouse dan keyboard, selain virtual (CDC) serial /

COM port. Ini juga memiliki implikasi lain untuk pemanfaatan board.

Gambar 2. 9 Arduino Micro

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Page 48: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

29

Arduino Ethernet. Ini arduino yang sudah dilengkapi dengan

fasilitas ethernet. Membuat Arduino kamu dapat berhubungan melalui

jaringan LAN pada komputer. Untuk fasilitas pada Pin I/O Digital dan

Input Analognya sama dengan Uno.

Gambar 2. 10 Arduino Ethernet

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Arduino Esplora. Arduino Esplora adalah papan mikrokontroler

yang berasal dari Arduino Leonardo. Esplora berbeda dari semua papan

Arduino sebelumnya karena menyediakan sejumlah sensor onboard

built-in dan siap pakai untuk interaksi. Hal ini dirancang untuk orang-

orang yang ingin membuat dan menjalankan Arduino tanpa harus

belajar tentang elektronik terlebih dahulu. Esplora memiliki suara

Page 49: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

30

onboard dan keluaran cahaya, dan beberapa sensor input, termasuk

joystick, slider, sensor suhu, accelerometer, mikrofon, dan sensor

cahaya. Hal ini juga memiliki potensi untuk memperluas

kemampuannya dengan dua konektor input dan output Tinkerkit, dan

soket untuk layar LCD TFT berwarna.

Seperti papan Leonardo, Esplora menggunakan mikrokontroler

ATmega32U4 AVR dengan osilator 16 MHzcrystal dan koneksi USB

mikro yang mampu bertindak sebagai perangkat klien USB, seperti

mouse ataupun keyboard.Di sudut kiri atas papan ada tombol tekan

reset, yang bisa Kamu gunakan untuk merestart board. Ada empat status

LED yaitu:

a. ON [hijau] menunjukkan apakah papan menerima catu daya

b. L [kuning] terhubung langsung ke mikrokontroler, bisa diakses

melalui pin 13

c. RX dan TX [kuning] menunjukkan data yang dikirim atau diterima

melalui komunikasi USB

Gambar 2. 11 Arduino Esplora

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Page 50: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

31

Arduino Robot. Ini adalah paket komplit dari Arduino yang sudah

berbentuk robot. Sudah dilengkapi dengan LCD, Speaker, Roda, Sensor

Infrared, dan semua yang dibutuhkan untuk robot sudah ada pada

Arduino.

Gambar 2. 12 Arduino Robot

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Arduino Intel Galileo adalah papan mikrokontroler berdasarkan

Intel ® Quark SoC X1000Application Processor, 32-bit sistem

Pentium-kelas Intel pada sebuah chip(datasheet). Ini adalah board

pertama berdasarkan arsitektur Intel ® dirancang untuk menjadi

hardware dan software pin-kompatibel dengan perisai

Arduinodirancang untuk Uno R3. Digital pin 0-13 (dan AREF

berdekatan dan pin GND),Analog input 0 sampai 5, header listrik, ICSP

header, dan pin port UART (0 dan 1),semua di lokasi yang sama seperti

pada Arduino Uno R3. Hal ini juga dikenalsebagai Arduino 1.0 pinout.

Page 51: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

32

Galileo dirancang untuk mendukung shield yang beroperasi di kedua

tegangan 3.3V atau 5V. Tegangan operasi inti Galileo adalah 3.3V.

Namun, jumper di boardmemungkinkan terjemahan tegangan 5V di pin

I / O. Hal ini memberikan dukungan untuk 5V shield Uno dan perilaku

default. Dengan beralih posisi jumper, terjemahantegangan dapat

dinonaktifkan untuk menyediakan operasi 3.3V di pin I / O. Tentu saja,

board Galileo juga perangkat lunak yang cocok dengan Arduino

Software Development Environment (IDE), yang membuat kegunaan

dan pengenalan snap. Selain hardware Arduino dan kompatibilitas

software, Arduino Galileo memiliki beberapa industri PC standar I / O

port dan fitur untuk memperluaspenggunaan asli dan kemampuan luar

ekosistem perisai Arduino. Sebuah ukuranpenuh Slot mini-PCI Express,

pelabuhan 100Mb Ethernet, slot Micro-SD, RS-232 port serial, port

host USB, port USB Client, dan 8MByte NOR Flash.

Gambar 2. 13 Arduino Galileo

Sumber : http://www.kelasrobot.com

Page 52: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

33

2.2.6. Bagian – bagian Arduino Uno

Menurut Fatoni dan Rendra (2014:24) bagian yang terdapat pada

arduino uno sebagai berikut :

1. 14 pin input/ output digital (0-13). Berfungsi sebagai input atau output,

dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan

11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan

output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram

antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

2. USB, berfungsi untuk:

a. Membuat program dari komputer ke dalam papan

b. Komunikasi serial antara papan dan komputer

c. Memberi daya listrik kepada papan

d. Sambungan SV1

Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari

sumber eksternal atau menggunakan USB. Q1-Kristal (quartz crystal

oscillator).

3. Tombol Reset S1, Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai

lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk

menghapus program atau mengosongkan microcontroller.

4. In-Circuit Serial Programming (ICSP). Port ICSP memungkinkan

pengguna untuk memprogram microcontroller secara langsung, tanpa

melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini

sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.

5. IC 1 – Microcontroller Atmega. Komponen utama dari papan Arduino,

di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.

Page 53: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

34

6. X1 – sumber daya eksternal. Jika hendak disuplai dengan sumber daya

eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan DC antara 9 - 12V.

7. 6 pin input analog (0-5). Pin ini sangat berguna untuk membaca

tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu.

Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana

hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

2.2.7. Konsep Dasar Mikrokontroler

A. Definisi Mikrokontroler

Menurut Setiawan (2011:1), “Mikrokontroler adalah suatu IC

dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang

diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping,

biasanya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), RAM (Random

Access Memory), EEPROM/EPROM/PROM/ROM, I/O, Serial &

Parallel, Timer, Interupt Controller”.

Menurut Setiawan (2011:10), “Seperti umumnya komputer,

mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang

diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu

sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh

seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk

melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk

melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh

programmer.”

Page 54: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

35

B. Arsitektur Mikrokontroler

Menurut Setiawan (2011:11), “arsitektur adalah rancangan

hardware internal yang berkaitan dengan: tipe, jumlah dan ukuran

register serta rangkaian lainnya. Arsitektur pada sebuah

mikrokontroler sangat mempengaruhi kinerja pada saat melakukan

proses pengendalian (control)”.

Menurut Setiawan (2011:11) Semua jenis mikrokontroler didasarkan

pada arsitektur Von-Neuman atau arsitektur Harvard.

1) Arsitektur Von-Neuman

Mikrokontroler yang di disain berdasarkan arsitektur ini

memilik sebuah data bus 8-bit yang dipergunakan untuk "fetch"

instruksi dan data. Program (instruksi) dan data disimpan pada

memori utama secara bersama-sama. Ketika kontroler

mengalamati suatu alamat di memori utama, hal pertama yang

dilakukan dalah mengambil instruksi untuk dilaksanakan dan

kemudian mengambil data pendukung dari instruksi tersebut.

2) Arsitektur Harvard

Arsitektur ini memilik bus data dan instruksi yang

terpisah, sehingga memungkinkan eksekusi dilakukan secara

bersamaan. Secara teoritis hal ini memungkinkan eksekusi yang

lebih cepat tetapi dilain pihak memerlukan desain yang lebih

kompleks.

Page 55: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

36

C. Intruksi Mikrokontroler

Menurut Setiawan (2011:12) Instruksi pada mikrokontroler dikenal

ada 2 yaitu:

1) CISC

Saat ini hampir semua mikrokontroler adalah mikrokontroler

CISC (Complete Instruction Set Computer). Biasanya memiliki

lebih dari 80 instruksi. Keunggulan dari CISC ini adalah adanya

instruksi yang bekerja seperti sebuah makro, sehingga

memungkinkan programmer untuk menggunakan sebuah

instruksi menggantikan beberapa instruksi sederhana lainnya.

2) RISC

Saat ini kecenderungan industri untuk menggunakan

disain mikroprosesor RISC (Reduced Instruction Set Computer).

Dengan menggunakan jumlah instruksi yang lebih sedikit,

memungkinkan lahan pada chip digunakan untuk meningkatkan

kemampuan chip. Keuntungan dari RISC adalah kesederhanaan

disain, chip yang lebih kecil, jumlah pin sedikit dan sangat sedikit

mengkonsumsi daya.

D. Memory Mikrokontroler

Menurut Setiawan (2011:12) Mikrokontroler mempunyai beberapa

macam memory antara lain :

1) Eeprom - Electrically Erasable Programmable Read Only Memory

Beberapa mikrokontroler memiliki EEPROM yang

terintegrasi pada chipnya. EEPROM ini dugunakan untuk

Page 56: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

37

menyimpan sejumlah kecil parameter yang dapat berubah dari

waktu ke waktu. Jenis memori ini bekerja relatif pelan, dan

kemampuan untuk dihapus/tulis nya juga terbatas.

2) FLASH (EPROM)

FLASH memberikan pemecahan yang lebih baik dari

EEPROM ketika dibutuhkan sejumlah besar memori non-volatile

untuk program. FLASH ini bekerja lebih cepat dan dapat

dihapus/tulis lebih sering dibanding EEPROM.

3) Battery Backed-Up Static RAM

Memori ini sangat berguna ketika dibutuhkan memori yang

besar untuk menyimpan data dan program. Keunggulan utama dari

RAM statis adalah sangat cepat dibanding memori non-volatile,

dan juga tidak terdapat keterbatasan kemampuan hapus/tulis

sehingga sangat cocok untuk aplikasi untuk menyimpan dan

manipulasi data secara lokal.

4) Field Programming/Reprogramming

Dengan menggunakan memori non-volatile untuk

menyimpan program akan memungkinkan mikrokontroler tersebut

untuk diprogram ditempat, tanpa melepaskan dari sistem yang

dikontrolnya. Dengan kata lain mikrokontroler tersebut dapat

diprogram setelah dirakit pada PCB.

5) OTP - One Time Programmable

Mikrokontroler OTP adalah mikrokontroler yang hanya dapat

diprogram satu kali saja dan tidak dapat dihapus atau dimodifikasi.

Biasanya digunakan untuk produksi dengan jumlah terbatas. OTP

Page 57: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

38

menggunakan EPROM standard tetapi tidak memiliki jendela

untuk menghapus programnya.

6) Software Protection

Dengan "encryption" atau proteksi fuse, software yang telah

diprogramkan akan terlindungi dari pembajakan, modifikasi atau

rekayasa ulang. Kemampuan ini hanya dipunyai oleh komponen

OTP atau komponen yang dapat diprogram ulang. Pada komponen

jenis Mask ROM tidak diperlukan proteksi, hal ini dikarenakan

untuk membajak isi programnya seseorang harus membacanya

(visual) dari chip nya dengan menggunakan mikroskop elektronic.

E. Input/Output Mikrokontroler

Menurut Setiawan (2011:14) Mikrokontroler mempunyai beberapa

Input/Output diantaranya yaitu :

1) UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter) adalah

adapter serial port adapter untuk komunikasi serial asinkron.

2) USART (Universal Synchronous/Asynchronous Receiver

Transmitter) merupakan adapter serial port untuk komunikasi serial

sinkron dan asinkron. Komunikasi serial sinkron tidak memerlukan

start/stop bit dan dapat beroperasi pada click yang lebih tinggi

dibanding asinkron.

3) SPI (serial peripheral interface) merupakan port komunikasi serial

sinkron.

4) SCI (serial communications interface) merupakan enhanced UART

(asynchronous serial port).

Page 58: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

39

5) I2C bus (Inter-Integrated Circuit bus) merupakan antarmuka serial

2 kawat yang dikembangkan oleh Philips. Dikembangkan untuk

aplikasi 8 bit dan banyak digunakan pada consumer elektronik,

otomotif dan indistri. I2C bus ini berfungsi sebagai antarmuka

jaringan multi-master, multi-slave dengan deteksi tabrakan data.

Jaringan dapat dipasangkan hingga 128 titik dalam jarak 10 meter.

Setiap titik dalam jaringan dapat mengirim dan menerima data.

Setiap titik dalam jaringan harus memiliki alamat yang unik.

6) Analog to Digital Conversion (A/D). Fungsi ADC adalah merubah

besaran analog (biasanya tegangan) ke bilangan digital.

Mikrokontroler dengan fasilitas ini dapat digunakan untuk aplikasi-

aplikasi yang memerlukan informasi analog (misalnya voltmeter,

pengukur suhu dll). Terdapat beberapa tipe dari ADC sbb:

1. Succesive Approximation A/D converters.

2. 2Single Slope A/D converters.

3. Delta-Sigma A/Ds converters.

4. Flash A/D.

7) D/A (Digital to Analog) Converters. Kebalikan dar ADC seperti

diatas.Comparator.

F. Interupsi

Menurut Setiawan (2011:15) Interupt merupakan metode yang

efisien bagi mikrokontroler untuk memproses periperalnya,

mikrokontroler hanya bekerja memproses peripheral tsb hanya pada

saat terdapat data diperiperal tsb. Pada saat terjadi interupt,

Page 59: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

40

mikrokontroler menunda operasi yang sedang dilakukan kemudian

mengidentifikasi interupsi yang datang dan menjalankan rutin

pelayanan interupsi. Rata-rata mikrokontroler memiliki setidak-

tidaknya sebuah interupsi eksternal, interupsi yang dimiliki bisa dipicu

oleh "edge" atau "level". Edge triggered interupt bekerja tidak

tergantung pada pada waktu terjadinya interupsi, tetapi interupsi bisa

terjadi karena glitch. Sedangkan Level triggered interupt harus tetap

pada logika high atau low sepanjang waktu tertentu agar dapat terjadi

interupsi, interupsi ini tahan terhadap glitch Interrupts ada 2.

1) Maskable Interrupts

Dengan maskable interupt kita dapat bebas memilih untuk

menggunakan satu atau lebih interupsi. Keuntungan maskable

interupt ini adalah kita dapat mematikan interupsi pada saat

mikrokontroler sedang melakukan proses yang kritis sehingga

interupsi yang datang akan diabaikan.

2) Vectored Interrupts

Pada saat terjadi interupsi, interupt handler secara otomatis akan

memindahkan program pada alamat tertentu yang telah ditentukan

sesuai dengan jenis interupsi yang terjadi.

Page 60: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

41

Gambar 2. 14 Arduino Uno

Sumber : http://www.kelasrobot.com

2.2.8. Internet Of Things

Menurut (Arie Ordinary 2016, Internet Of Things,

https://www.tembolok.id/pengertian-internet-of-things-implementasi-dan-

contoh-perangkat-iot/ diakses pada tanggal 20 Mei 2018) internet of things

atau sering disebut IoT adalah sebuah gagasan dimana semua benda di

dunia nyata dapat berkomunikasi satu dengan yang lain sebagai bagian dari

satu kesatuan sistem terpadu menggunakan jaringan internet sebagai

penghubung. misalnya CCTV yang terpasang di sepanjang jalan

dihubungkan dengan koneksi internet dan disatukan di rung kontrol yang

jaraknya mungkin puluhan kilometer. atau sebuah rumah cerdas yang dapat

dimanage lewat smartphone dengan bantuan koneksi internet. pada

dasarnya perangkat IoT terdiri dari sensor sebagai media pengumpul

data,sambungan internet sebagai media komuniakasi dan server sebagai

pengumpul informasi yang diterima sensor dan untuk analisa.

Page 61: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

42

Dasar prinsip kerja perangkat IoT adalah, benda di dunia nyata

diberikan identitas unik dan dapat dikali di sistem komputer dan dapat di

representasikan dalam bentuk data di sebuah sistem komputer.Pada awal-

awal implementasi gagasan IoT pengenal yang digunakan agar benda dapat

diidentifikasi dan dibaca oleh komputer adalah dengan menggunakan kode

batang (Barcode), Kode QR (QR Code) dan Identifikasi Frekuensi Radio

(RFID). dalam perkermbangan nya sebuah benda dapat diberi pengenal

berupa

IP address dan menggunakan jaringan internet untuk bisa

berkomunikasi dengan benda lain yang memiliki pengenal IP address.

Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah

argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu

menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara

otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa

pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin

tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas

bekerjanya alat tersebut secara langsung.

2.3. Teori Perancangan

2.3.1. Flowchart

Menurut Indrajani (2011:22), mengatakan bahwa “Flowchart

merupakan penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan

prosedur suatu program. Biasanya mempermudah penyelesaian masalah

yang khususnya perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Page 62: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

43

Flowchart di bedakan menjadi 5 jenis flowchart, antara lain system

flowchart, document flowchat, schematic flowchart, program flowchart,

process flowchart. Masing-masing jenis flowchart akan di jelaskan berikut

ini:

1. System Flowchart

System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan

urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir

sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.

2. Document Flowchart

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir

formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan

alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk

tembusan-tembusannya.

3. Schematic Flowchart

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang

mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur

di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain

menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan

gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan.

Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan

komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol

bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk

dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.

Page 63: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

44

4. Program Flowchart

Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang

menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan

alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir

program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program

(program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci

(detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program

digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program

komputer secara logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan

oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika

program. Bagan alir program komputer terinci (detailed computer

program flow-chart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-

instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan

oleh pemrogram.

5. Process Flowchart

Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang

banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi

analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

Menurut Krismiaji (2010:71) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Akuntansi, menjelaskan bahwa: ”Bagan alir merupakan teknik

analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi

secara jelas, tepat dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol

standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan

Page 64: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

45

oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah

sistem.”

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan

urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini

dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan

proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan

garis penghubung.

Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan

adanya flowchart urutan proses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada

penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart

selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya

ke bentuk program dengan bahasa pemrograman. Flowchart disusun dengan

simbol-simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan

proses di dalam program.

Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang

bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran

dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart

yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram

lainnya. Namun secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri dari tiga

bagian utama, yaitu:

a. Input berupa bahan mentah.

b. Proses pengolahan.

c. Output berupa bahan jadi.

Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan

dasar untuk pemecahan suatu masalah, yaitu:

Page 65: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

46

a. START: berisi instruksi untuk persiapan peralatan yang diperlukan

sebelum menangani pemecahan masalah.

b. READ: berisi intruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.

c. PROCESS: berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan

sesuai dengan data yang dibaca.

d. WRITE: berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan

output.

e. END: mengakhiri kegiatan pengolahan.

Maka didapat kesimpulan dari gambar flowchart terlihat bahwa

suatu flowchart harus terdapat proses persiapan dan proses akhir. Dan yang

menjadi topik dalam pembahasan ini adalah tahap proses. Karena kegiatan

ini banyak mengandung variasi sesuai dengan kompleksitas masalah yang

akan dipecahkan.

Walaupun tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan

flowchart, namun ada beberapa anjuran yaitu:

a. Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit

sehingga jalannya proses menjadi singkat.

b. Penggambaran flowchart yang simetris dengan arah yang jelas.

c. Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.

Dalam penggunaan flowchart terdapat simbol-simbol dasar yang

sering digunakan yaitu:

Page 66: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

47

Proses Input Output Keterangan

Pengujian Pemberian Nilai

Awal

Awal/Akhir Program

Konektor pada satu

halaman

Konektor pada

halaman lain

Arah

Gambar 2. 15 Simbol Flowchart

Sumber : Indrajani, 2011

2.3.2. Konsep Dasar Algoritma

Menurut Munir (2011:1), “Pemrograman sudah menjadi kegiatan

yang sangat penting di era teknologi informasi saat ini. Program yang

berjalan di berbagai device seperti komputer (personal computer), netbook,

handheld, web (berbasis internet) pada dasarnya tidak dibangun begitu saja,

melainkan ada suatu proses yang menjadi suatu pola kerja dari program itu

sendiri yaitu algoritma”.

A. Sejarah Algoritma

Algoritma mempunyai sejarah yang panjang. Jika dilihat dari asal

katanya yaitu “algoritma”, kata ini tidak muncul dalam kamus Webster

pada tahun 1957.

Page 67: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

48

Menurut Rinaldi Munir (2011:10), Para ahli bahasa menemukan

kata algorism berasal dari nama cendikiawan muslim yang terkenal

yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarijmi (Al-

Khuwarijmi dibaca oleh orang Barat menjadi algorism) dalam bukunya

yang berjudul Kitab Aljabar Wal-muqabala, yang artinya “Buku

Pemugaran dan Pengurangan” (The book of restoration and reduction).

Dari judul buku itu kita memperoleh kata “aljabar” (algebra).

Perubahan dari kata algorism menjadi algorithm muncul karena kata

algorism sering dikelirukan dengan arithmetic sehingga akhiran –sm

berubah menjadi –thm.

Pada tahun 1950 algoritma yang lebih condong ke arah aritmatika

terbukti dengan dipakainya kata algoritma tersebut dalam “Algoritma

Euclidean” yaitu algoritma yang mencari pembagi bersama terbesar

(Great Common Divisor) diantara kedua bilangan. Dalam algoritma ini

sangatmembantu dalam mencari nilai enciphering pada algoritma RSA.

Kemudian dari hal tersebut, algoritma dikembangkan ke arah

prosedur komputasi sehingga komputer dapat bekerja seperti yang

diharapkan seperti saat ini.

2.3.3. Bahasa C

Bahasa Pemrograman C adalah sebuah bahasa pemrograman

komputer yang bisa digunakan untuk membuat berbagai aplikasi (general-

purpose programming language), mulai dari sistem operasi

(seperti Windows atau Linux), antivirus, software pengolah gambar (image

processing), hingga compiler untuk bahasa pemrograman, dimana C banyak

Page 68: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

49

digunakan untuk membuat bahasa pemrograman lain yang salah satunya

adalah PHP.

Meskipun termasuk general-purpose programming language, yakni

bahasa pemrograman yang bisa membuat berbagai aplikasi, bahasa

pemrograman C paling cocok merancang aplikasi yang berhubungan

langsung dengan Sistem Operasi dan hardware. Ini tidak terlepas dari tujuan

awal bahasa C dikembangkan.

Bahasa pemrograman C dibuat pertama kali oleh Dennis M.

Ritchie pada tahun 1972. Saat itu Ritchie bekerja di Bell Labs, sebuah pusat

penelitian yang berlokasi di Murray Hill, New Jersey, Amerika Serikat.

(Andre, 2017, Pengertian Bahasa Pemrograman C,

http://www.duniailkom.com/tutorial-belajar-c-pengertian-bahasa-

pemrograman-c/, diakses pada tanggal 10 Juni 2018).

2.3.4. Perangkat Lunak

A. Pengertian Perangkat Lunak

Pengertian perangkat lunak menurut Simarmata (2010:3),

”menjelaskan bahwa perangkat lunak adalah objek tertentu yang dapat

dijalankan seperti kode sumber, kode objek atau sebuah program yang

lengkap. Produk perangkat lunak memiliki pengertian perangkat lunak

yang ditambahkan dengan semua item dan pelayanan pendukung yang

secara keseluruhan dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Produk

perangkat lunak memiliki banyak bagian yang meliputi manual,

referensi, tutorial, intruksi instalasi, data sampel, pelayanan pendidikan,

Page 69: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

50

pelayanan pendukung teknis dan sebagainya. Semua yang dihasilkan

oleh proyek perangkat lunak adalah produk kerja (work product)”.

Produk kerja meliputi:

a. Dokumen Engineering yang dipakai untuk menentukan, mengontrol,

dan memantau usaha kerja.

b. Objek yang dijalankan seperti prototype, kendali test (test harness),

dan piranti pengembangan tujuan khusus.

c. Data yang digunakan untuk testing, melacak proyek dan sebagainya.

Komputer memerlukan program-program penunjang, yang

biasanya disebut dengan perangkat lunak system yang akan digunakan

untuk mengoperasikan aplikasi perangkat lunak.

Perangkat lunak pada dasarnya merupakan perilaku dinamis dari

program suatu program komputer, sedangkan program adalah ekspresi

intelektual yang dapat dirancang oleh seorang pemakai pada tingkatan

tertentu. Program akan terdiri dari algoritma-algoritma yang terstruktur

bahkan akan mengarah atau berorientasi kepada objek tertentu yang

diinginkan oleh pembuat program.

B. Karakterristik Perangkat Lunak

Penelitian dan pemahaman tentang karakteristik perangkat lunak

sangatlah penting, untuk memperoleh pemahaman tentang perangkat

lunak yang pada dasarnya berbeda dengan hal-hal lain yang dibangun

oleh manusia. Perangkat lunak lebih merupakan elemen logika dan

Page 70: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

51

bukan merupakan elemen system fisik. Sehingga perangkat lunak

memiliki cirri yang berbeda dari perangkat keras:

1. Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan, tidak dibuat dalam

bentuk klasik.

2. Perangkat lunak tidak pernah usang.

3. Sebagian besar perangkat lunak dibuat secara custom-built, serta

dapat dirakit dari komponen yang sudah ada.

2.3.5. Black Box Testing

Menurut Simarmata (2010:316) black box testing adalah sebagai

berikut:

1. Pengujian Fungsional (Functional Testing).

Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah

aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Pengujian fungsional meliputi

seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-

perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis,

pengguna layar, dan integrasi.

2. Pengujian Tegangan (Stress Testing).

Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam

lingkungan.

3. Pengujian Beban (Load Testing).

Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau

masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk

mengetahui apakah aplikasi atau situs gagal atau kinerjanya menurun.

Page 71: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

52

4. Pengujian Khusus (Ad-hoc Testing).

Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian

atau kasus pengujian. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian

khusus adalah untuk penemuan. Pengujian ini membaca persyaratan

atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas

mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan

dokumentasi pengguna tidak menangkap ”look and feel” dari sebuah

program.

5. Pengujian Penyelidikan (Exploratory Testing).

Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan

dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi.

6. Pengujian Usability (Usability Testing).

Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna

akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana

pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka

berinteraksi dengannya.

7. Pengujian Asap (Smoke Testing).

Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut

sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik

tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan.

8. Pengujian Pemulihan (Recovery Testing).

Pada dasarnya dilakukan untuk memeriksa seberapa cepat dan

baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan

hardware, masalah bencana, dan lain-lain.

Page 72: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

53

9. Pengujian Volume (Volume Testing).

Pengujian volume adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat

keras dan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume

data yang diproses adalah subjek dari pengujian.

10. Pengujian Domain (Domain Testing).

Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering

menjelaskan teknik pengujian.

11. Pengujian Skenario (Scenario Testing).

Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dn

memotivasi stakeholder, tantangan untuk program dan mempermudah

penguji melakukan evaluasi.

12. Pengujian Regresi (Regression Testing).

Pengujian regresi adalah gaya pengujian yang berfokus pada

pengujian ulang setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi

berorientasi resiko.

13. Penerimaan Pengguna (User Acceptance).

Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat

pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang

mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna.

14. Pengujian Alfa (Alpha Testing).

Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat

pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang

mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna.

Page 73: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

54

15. Pengujian Beta (Beta Testing).

Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai

sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi disitus

mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada

pengembang.

Black box testing merupakan pendekatan pengujian dimana program

dianggap sebagai suatu ”black box” (kotak hitam). Program test case

berbasiskan spesifikasi Test Planning dapat dimulai sejak awal proses

pengembangan sistem.

Black box testing berfokus pada persyaratan fungsional peraangkat

lunak. Metode ini memungkinkan software developer untuk

mendapatkan serangkaian kondisi input yang mempergunakan semua

persyaratan fungsional program. Black box testing bukan alternatif

white box testing, namun merupakan pelengkap yang mampu

mengungkapkan kesalahan, jika dibandingkan metode white box

testing.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam

kategori:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

Page 74: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

55

BAB III

PERANCANGAN APLIKASI

3.1. Tinjauan Jurnal Nasional

3.1.1. Sistem Pengaman dan Pelacak Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS

dan SMS (Sulistyo Warjono, Samuel Beta K, Andi Kristanto, Hendra

Pratama, Rifkah Retno Andriyani).

1. Pendahuluan

Penelitian tersebut dilakukan oleh tim peneliti yang terdiri dari

Sulistyo Warjono, Samuel Beta K, Andi Kristanto, Hendra Pratama, Rifkah

Retno Andriyani yang berasal dari Jurusan Teknik Elektro, Politeknik

Negeri Semarang, Indonesia. Penelitian dilakukan dengan latar belakang

sebagai berikut:

Kejahatan pencurian kendaraan bermotor semakin meningkat setiap

harinya dan sistem pelacakan kendaraan bermotor masih menggunakan

sistem manual. Sistem manual yang dimaksud yaitu ketika pemilik

kendaraan bermotor kehilangan kendaraan, pemilik hanya dapat

melaporkan ke kantor polisi. Setelah itu pemilik hanya dapat menunggu

informasi dari polisi dan tidak pernah tahu tindak lanjutnya secara jelas.

Selain itu, pemilik kendaraan mengabaikan atau tidak memperhatikan

keamanan dengan tidak memasang sistem alarm atau kunci ganda. Untuk

mengatasi adanya kondisi tersebut, maka dibuatlah rancang bangun

sistem pelacak dan pengaman kendaraan bermotor dengan menggunakan

GPS (Global Positioning System) dan SMS (Short Message Service). Saat

sekarang terdapat banyak jenis GPS untuk pengamanan kendaraan (mobil),

Page 75: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

56

namun harganya relatif mahal dan hanya dapat mengetahui posisi mobil

saja, sedangkan fasilitas untuk mematikan mesin belum ada. Sistem ini

dirancang agar pemilik dapat memantau keberadaan kendaraannya dan

mematikan mesin jika diperlukan (saat terjadi pencurian).

2. Hasil Pembahasan Jurnal

a. Dapat memantau posisi kendaraan dengan menggunakan teknologi

gps.

b. Cukup baik karena sistem ini dilengkapi dengan pengaman

tambahan berupa alat yang dapat mematikan mesin dari jarak jauh.

c. Hanya dapat melacak kendaraan bermotor menggunakan perintah

sms gateway

d. Harga yang relatif mahal

e. Membutuhkan pulsa untuk menggunakan sistem ini.

3.1.2. Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS Berbasis

SMS Gateway (Ahmad Hanafi, Bahar)

1. Pendahuluan

Penelitian tersebut dilakukan oleh Ahmad Hanafi dan Bahar berasal

dari Program Studi Teknik Informatika, STMIK Banjarbau. Penelitian

dilakukan dengan latar belakang sebagai berikut:

Keamanan merupakan suatu hal yang menjadi bahan pertimbangan

penting dalam kehidupan. Setiap manusia membutuhkan jaminan atas

aktifitas yang dilakukan. Seperti halnya kesehatan, keamanan merupakan

salah satu aspek penting dalam kehidupan. Berbagai macam pertimbangan

Page 76: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

57

dalam bidang teknologi diarahkan untuk memberikan atau meningkatkan

keamanan dalam kehidupan manusia. Dewasa ini banyak terjadi kehilangan

barang – barang berharga termasuk kendaraan dan hal ini menyebabkan

kesulitan dalam pencarian karena petunjuk yang sangat minim. Kendaraan

pribadi merupakan aset berharga bagi setiap orang. Setiap pemilik

kendaraan biasanya memiliki cara masing-masing untuk melindungi dari

kerusakan atau kehilangan. Dengan banyaknya kasus pencurian kendaraan

bermotor membuat pemilik kendaraan waspada, apalagi kendaraan yang

hilang akan sulit ditemukan. Salah satu penyebabnya adalah sulitnya untuk

melacak posisi dari kendaraan saat terjadi tindakan pencurian. Ada

beberapa cara untuk melakukan pencarian barang hilang khususnya

kendaraan. Salah satunya adalah dengan melakukan pencarian secara

manual, yaitu dengan menghubungi pihak tukang parkir, satpam atau

kepolisian, atau mencari secara langsung. Namun dengan cara tersebut

masih kurang optimal karena dalam pencarian manual untuk mendapatkan

kendaraan kembali butuh waktu lama dan belum tentu didapatkan kembali.

Saat ini telah dibuat teknologi keamanan kendaraan yang bisa menemukan

kendaraan dengan mudah, namun masih banyak masyarakat yang belum

memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang saat ini untuk

mengamankan dan melacak kendaraan yang sudah dicuri. Pada penelitian

yang dilakukan oleh Muhammad Syamsudin, tahun 2005 dengan judul

Sistem Keamanan Kendaraan Dari Pencurian Berbasis Jaringan Sensor

Nirkabel.

Perkembangan teknologi jaringan sensor sekarang ini bervariasi,

banyaknya kasus pencurian kendaraan bermotor mendorong semakin

Page 77: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

58

berkembangnya sistem keamanan kendaraan tersebut. Salah satu teknologi

yang sedang dikembangkan untuk sistem keamanan kendaraan adalah

menggunakan jaringan sensor nirkabel (Wireliss Sensor), dan berikut

beberapa hasil penelitian tentang bagaimana cara membuat sistem

keamanan dengan menggunakan teknologi yang sederhana dan bpenjelasan

tentang fungsi alat yang digunakan untuk membuat sistem keamanan.

1. Penelitian Doni Karseno, tahun 2011 yaitu sistem keamanan rumah

Security password menggunakan remote berbasis mitrokontroller

arduino. Pada penelitian ini mikrokontroller yang digunakan adalah

Arduino Mega 128 sebagai pengolah dan pemroses data. Dan untuk

sistem keamanan pada penelitian ini menggunakan remote, dan infra

merah sebagai penerima (Receiver) dan pemancar serta Buzzer

sebagai indikator outputnya.

2. Penelitian Dwi Nata Syahputra, tahun 2008 Perancangan dan

pembuatan alat keamanan kendaraan terkoneksi Handphone berbasis

Mikrokontroler AT89S51 dengan megendalikan sistem jarak jauh.

Dengan pengendalian ini digunakan handphone sebagai media

komunikasinya.

3. IComSat merupakan suatu modul yang cocok dengan arduino, yaitu

modul SIM900A Quad-Band GSM/GPRS. IComSat digunakan

untuk pengiriman data yang menggunakansistem SMS (Short

Message Service) maupun GPRS. IComSat dikontrol dengan

menggunakan AT commands.

4. Mikrokontroller ATmega 2560 memiliki arsitektur Harvard, yaitu

memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data

Page 78: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

59

sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelisme. Instruksi –

instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satualur tunggal,

dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya

sudah diambil dari memori program. Konsep inilah yang

memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap

satu siklus Clock.32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk

mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat

dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat

digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode

pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang

memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan

register X ( gabunganR26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan

R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31). Hampir semua

instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori

program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba

guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik

Memory Mapped I/O selebar 64 byte.

5. GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi

dengan bantuan penyelarasan (Synchronization) sinyal satelit.

Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal

gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di

permukaan dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah

dan waktu.

Page 79: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

60

6. Penelitian mengenai penggunaan SMS Gateway untuk sistem

reminder dan penyampaian pesan telah dilakukan oleh dan Achmad

(2008) dalam kasus Alarm Mobile.

7. Sujoko (2017) dalam Sistem Informasi Transfusi Dara berbasis

web.

Untuk membantu manusia dalam pencarian kendaraan bermotor,

munculah ide untuk membuat alat sistem keamanan sepeda motor

yang berfungsi untuk mempermudah melakukan pencarian

kendaraan. Pada penelitian ini berupaya membahas sistem keamanan

kendaraan bermotor yang dapat membantu manusia dalam

melakukan pencarian kendaraan bermotor. Berawal dari hal tersebut

maka pada penelitian ini, penulis melakukan perancangan sistem

keamanan kendaraan bermotor untuk membantu melakukan

pencarian, juga penerapan SIM900A untuk mengirim koordinat dari

GPS.

2. Hasil Pembahasan Jurnal

a. Dapat melacak kendaraan dengan menggunakan modul gps.

b. Hanya dapat melacak kendaraan bermotor menggunakan perintah

sms gateway

c. Tidak adanya keamanan tambahan untuk kendaraan apabila terjadi

pencurian

d. Membutuhkan pulsa untuk menggunakan sistem ini.

e. Sangat berketergantungan dengan sinyal jaringan.

Page 80: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

61

3.2. Perbandingan Jurnal

Tabel 3. 1 Tabel Perbandingan Jurnal

Jurnal Pertama Jurnal Kedua Skripsi

Kategori

Sistem Pengaman dan

Pelacak Kendaraan

Bermotor

Menggunakan GPS

dan SMS

Sistem Keamanan

Kendaraan Bermotor

Menggunakan GPS

Berbasis SMS Gateway

Simulasi Alat

Pelacak Kendaraan

Bermotor

Menggunakan GPS

Modul Dan Arduino

Berbasis Android

Kelebihan

1. Dilengkapi dengan

pengaman tambahan

berupa alat yang

dapat mematikan

mesin dari jarak jauh.

1. Melacak kendaraan

bermotor dengan

menggunakan

perintah sms

gateway.

1. Dapat memantau

lokasi kendaraan

secara real time

(tanpa jeda

waktu).

2. Dapat

diaplikasikan di

smartphone.

3. Mudah untuk

digunakan.

Kekurangan

1. Harga yang relatif

mahal

2. Sangat menguras

pulsa.

1. Hanya mendapat

pemberitahuan berupa

titik terakhir dimana

lokasi kendaraan berada.

1. Tidak adanya

pengaman tambahan

seperti dapat

mematikan mesin dari

jarak jauh.

Dari pembahasan kedua jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua

jurnal itu sama – sama merancang sebuah alat yang dapat membantu manusia

dalam meminimalisir terjadinya kehilagan kendaraan bermotor dengan menerapkan

konsep berupa alat pelacak kendaraan.

Dan setelah memahami isi dari kedua jurnal tersebut penulis mendapatkan

ide untuk membuat sistem alat pelacak kendaraan bermotor yang mudah untuk

diaplikasikan pada jaman era modern ini dengan membuat alat pelacak yang dapat

memantau dimana kendaraan berada yang dapat digunakan dimana saja dan kepan

Page 81: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

62

saja secara real time (tanpa jeda waktu) dan dapat diakses melalui smartphone

berbasis android.

3.3. Perancangan Flowchart Alat

Dalam perancangan flowchart, digunakan untuk mengetahui alur dan

langkah-langkah dari sistem alat yang telah dibuat oleh penulis, seperti dibawah ini:

1. Sistem Pengaman dan Pelacak Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS

dan SMS.

Gambar 3. 1 Flowchart Jurnal Pertama

Page 82: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

63

2. Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS Berbasis SMS

Gateway

Gambar 3. 2 Flowchart Jurnal Kedua

Page 83: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

64

3. Simulasi Alat Pelacak Kendaraan Bermotor Menggunakan GPS Modul

Dan Arduino Berbasis Android

Gambar 3. 3 Flowchart Login

Gambar 3. 4 Flowchart Lacak Kendaraan

Page 84: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

65

Gambar 3. 5 Flowchart Skripsi Alat

Page 85: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

66

3.4. Permasalahan

Adapun penelitian yang telah dilakukan oleh penulis didapat permasalahan

yang harus diperbaiki yang kemudian menjadi acuan penulis dalam melakukan

penelitian ini, permasalahannya adalah sebagai berikut :

a. Proses pelacakan kendaraan hanya berupa pemberitahuan berupa titik terakhir

dimana lokasi kendaraan berada saat diminta.

b. Sistem tersebut hanya mengirimkan notifikasi sms pada nomor yang telah

terdaftar ketika terjadi kehilangan kendaraan.

c. Masih menggunakan cara konvensional yang kurang efektif.

3.5. Alternatif Pemecahan Masalah

Adapun alternatif penyelesaian dari permasalahan diatas yang didapat adalah

sebagai berikut:

a. Penulis ingin menggunakan modul Arduino Uno sebagai port (dasar) untuk

membentuk sebuah alat pelacak

b. Penulis ingin menggunakan modul gps untuk melacak kendaraan.

c. Penulis ingin menggunakan modul SIM900A sebagai alat penghubung koneksi

antara alat dengan aplikasi android.

d. Penulis ingin membuat aplikasi mobile berbasis android yang dapat terhubung

ke alat pelacak menggunakan ionic framework.

Page 86: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil-hasil dari pengujian terhadap alat yang

telah dirancang dari penelitian ini dan hasil penelitian. Pengujian dimulai dari masing-

masing komponen alat sampai dengan pengujian keseluruhan rangkaian alat.

4.1. Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini seperti apa yang diharapkan oleh penulis simulasi

alat pelacak kendaraan ini dapat memberikan informasi dimana posisi kendaraan

yang hilang berada melalui aplikasi android yang praktis dan mudah digunakan.

Hasil dari penelitian ini berdasarkan dari metode penelitian yang penulis gunakan.

4.1.1. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2) pengertian metode penelitian adalah

sebagai berikut “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode yang penulis pakai adalah metode analisi penelitian, yang

memiliki langkah – langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Pada tahap ini, memahami permasalahan yang muncul dan

mendifinisikan secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan

alat simulasi dan mengidentifikasi segala kendala yang akan dihadapi.

Merencanakan hal dasar untuk merancang sistem ini.

Page 87: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

68

b. Analisa

Setelah melakukan perencanaan dan mekanisme pengendalian yang

diterapkan, selanjutnya adalah menganalisa alat simulasi yang berjalan.

Menganalisa apakah alat atau komponen yang diperlukan mampu

berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.

c. Design

Menentukan kebutuhan proses dan data pada system baru yang akan

dirancang, membuat tampilan alat simulasi menjadi menarik agar user

mampu membayangkan bagai mana sistem berjalan dan tertarik untuk

melihatnya.

Berdasarkan metode yang penulis gunakan untuk membuat simulasi alat

pelacak kendaraan berbasis android, penulis mendapatkan hasil sesuai

dengan yang direncanakan berdasarkan permasalahan yang ada mengenai

tingkat keamanan kendaraan, dan merancangnya sesuai dengan simulasi

agar dapat mudah di mengerti dan dipahami oleh orang awam. Sistem

berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh penulis, sistem dapat

melacak kendaraan bermotor dan dapat diaplikasikan ke smartphone

android.

Page 88: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

69

4.2. Speifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan

perangkat keras atau modul yang digunakan. Adapun perangkat keras (hardware)

yang digunakan meliputi sebagai berikut:

4.2.1. Arduino Uno R3

Arduino Uno R3 disebut juga sebagai papan pengembangan

mikrokontroler, karena board ini memang berfungsi sebagai arena

prototyping sirkuit mikrokontroler.

Gambar 4. 1 Arduino Uno R3

Sumber : https://www.tokopedia.com/daelectronics/arduino-uno-r3

Page 89: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

70

Spesifikasi:

a. Chip Mikrokontroller : Atmega2560

b. Uploader : CH340G USB Serial

c. Tegangan kerja : 5V DC

d. Tegangan Input : 7-12V DC melalui Jack DC IN

e. Jumlah pin digital : 14 (6 PWM)

f. Jumlah pin analog : 6

g. Arus DC pin I/O : 20mA

h. Arus DC 3.3V : 50mA

i. Flash Memory : 32KB

j. SRAM Memory : 2KB

k. EEPROM Memory : 1KB

l. Clock Speed : 16Mhz

m. Dimensi : 68.6mm x 53.4 mm

n. Berat : 25 g

Page 90: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

71

4.2.2. Modul SIM900A

Gambar 4. 2 Modul SIM900A

Sumber : http://www.belajarduino.com/2016/06/sim900a-connect-to-

arduino-getting.html

Spesifikasi :

a. GPRS GSM

b. Quad-Band 850/ 900/ 1800/ 1900 MHz

c. Dual-Band 900/ 1900 MHz

d. GPRS multi-slot class 10/8GPRS mobile station class B

e. Compliant to GSM phase 2/2+Class 4 (2 W @850/ 900 MHz)

Page 91: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

72

f. Class 1 (1 W @ 1800/1900MHz)

g. Control via AT commands (GSM 07.07 ,07.05 and SIMCOM

enhanced AT Commands)

h. Low power consumption: 1.5mA(sleep mode)

i. Operation temperature: -40°C to +85 °C

4.2.3. SIM Card

Gambar 4. 3 SIM Card

Sumber : https://www.google.com/search?q=sim+card+3g&safe

Spesifikasi SIM Card 3G:

a. Layanan : 1.900 MHz

b. Kecepatan : 384 kbps

c. Frekuensi : 900 – 1800 MHz

Page 92: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

73

Spesifikasi SIM Card 4G (LTE):

a. Layanan : 2300 MHz

b. Kecepatan : 300 mbps

c. Frekuensi : 2.4 GHz – 5.8GHz

4.2.4. Modul GPS uBlox neo 6m v2

Gambar 4. 4 Modul GPS uBlox neo 6m v2

Sumber : https://www.tokopedia.com/arduino-robot/module-gps-ublox-neo-

6m-v2

Spesifikasi :

a. Standalone GPS receiver

b. 9600 baud (default setting; can be changed)

c. VCC = 3,3V – 5V

d. Serial TTL 3V3 (PIN IO harus menggunakan resistor pembagi tegangan

atau TTL converter untuk koneksi ke Arduino, lihat foto)

e. Onboard LED which flashes to indicate lock

Page 93: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

74

f. U-blox NEO-6M GPS module

g. Under 1 second time-to-first-for hot and aided starts

h. Indoor GPS -162 dBm tracking sensitivy

i. Anti-jamming technology

j. Support SBAS (WAAS, EGNOS, MSAS, GAGAN)

k. U-blox 6 50 channel positioning engine with over 2 million effective

correlators

l. Timepulse

m. 5Hz position update rate

n. Operating temperature range -40 TO 85C

o. UART TTL socket

p. EEprom to store settings

4.2.5. Indikator LED (Light Emiting Dioda)

Gambar 4. 5 Indikator LED (Light Emiting Dioda)

Page 94: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

75

Spesifikasi :

a. Tegangan : 1,2 – 4,0 v

b. Warna : Merah, Putih, Kuning, Biru, Hijau

4.2.6 Kabel Jumper Dupont

Kabel Jumper Dupont digunakan untuk menghubungkan antar

komponen-komponen alat dalam pembuatan simulasi alat.

Gambar 4. 6 Kabel Jumper Dupont

Sumber : https://www.tokopedia.com/rajacell/kabel-dupont-wire-jumper-

cable-for-breadboard-project-board

Spesifikasi:

a. Panjang : 20cm

b. Jenis : Male – Female (M-F)

Page 95: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

76

4.3. Spesifikasi Software

Spesifikasi dari perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi dan

pengujian berbasis Arduino adalah sebagai berikut :

1. Operating system yang digunakan pada laptop adalah Microsoft Windows 10.

2. Menggunakan bahasa C untuk membuat program pada Arduino Mega 2560 R3

sebagai board controller.

3. Menggunakan Arduino IDE sebagai aplikasi yang akan digunakan untuk

membuat program.

4. Menggunakan Ionic Framework untuk membuat sistem aplikasi Android.

4.4. Hasil Pengujian Alat

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai hasil pengujian sistem secara

keseluruhan. Pengujian tersebut meliputi komponen yang digunakan seperti

pengujian modul arduino, modul sim, modul gps dan indicator lampu led beserta

program pendukung yang digunakan.

4.4.1. Pengujian Arduino IDE

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi program

Arduino IDE (Integrated Development Environment) yang akan diupload ke

Arduino Uno sudah benar atau masih perlu adanya perbaikan. Pengujian ini

dilakukan dengan cara Verify/Compile pada lembar Sketch, bila program

pada lembar sketch berjalan dengan baik setelah kita Verify/Compile maka

akan terlihat seperti gambar 4.5.

Page 96: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

77

Gambar 4. 7 Proses Verify/Compile (berjalan dengan baik)

Setelah proses Verify/Compile berjalan dengan baik langkah

selanjutnya adalah melakuakan upload program dengan cara

menghubungkan Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel

USB (Universal Serial Bus) lalu klik upload pada program Arduino IDE

(Integrated Development Environment) bila proses compile dan upload

berhasil dengan baik akan terlihat seperti gambar 4.6 dan gambar 4.7

Page 97: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

78

Gambar 4. 8 Proses Upload berjalan dengan baik

Setelah proses compile dan upload berhasil dengan baik, maka tahap

selanjutnya adalah melakukan serial monitor yang berguna untuk

mengetahui apakah ada permasalahan di alat atapun sistem.

Page 98: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

79

Gambar 4. 9 Proses Serial Monitor

4.4.2. Pengujian Modul Arduino

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem dapat berjalan

dengan baik atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan memasukan

program kedalam mikrokontroler dengan mengecek input/output pada

setiap port mikrokontroler.

Page 99: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

80

4.4.3. Pengujian Modul GPS

Tujuan pengujian modul gps adalah sebagai alat yang dapat melacak

titik kordinat dari lokasi kendaraan berada. Hasilnya dapat diketahui dari

serial monitor arduino IDE dan web server (sebagai perantara) yang

kemudian dikirim ke aplikasi android. Pengujian modul gps dilakukan

sebagai berikut:

1. Modul gps dihubungkan dengan mikrokontroler Arduino Mega 2560

R3 yang telah ditanam program.

2. Ketika diminta perintah “Lacak Kendaraan” maka system akan

melakukan pelacakan titik kordinat lokasi.

Modul gps yang ada pada simulasi alat pelacak kendaraan bermotor

menggunakan gps modul dan arduino berbasis android mendukung

framework internet of things sehingga dapat berfungsi dengan lebih optimal.

4.4.4. Pengujian Modul SIM

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah modul dapat

berjalan sesuai dengan fungsinya atau tidak, Pengujian dilakukan dengan

memberikan perintah ke modul sim 900A dan mengecek apakah ada

feedback (balasan) yang diberikan dari perangkat sim 900A tersebut.

Page 100: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

81

4.5. Hasil Pengujian Sistem

4.5.1. Pengujian Ionic Framework

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat pelacak dan

aplikasi berbasis android sudah saling terhubung atau tidak. Pengujian ini

dilakukan dengan memberikan perintah dari aplikasi android berupa

“Lacak Kendaraan” lalu alat akan bekerja sesuai dengan fungsinya dan

memberikan balasan berupa kordinat dimana lokasi kendaraan berada.

Gambar 4. 10 Tampilan Login Aplikasi

Page 101: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

82

Gambar 4. 11 Tampilan Menu Aplikasi

Gambar 4. 12 Histori Pelacakan Kendaraan

Page 102: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

83

Gambar 4. 13 Tampilan Pelacakan Kendaraan

Gambar 4. 14 Tampilan Tentang System

Page 103: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

84

Gambar 4. 15 Tampilan Menu Bantuan

4.5.2. Pengujian Keseluruhan

Pengujian “Simulasi Alat Pelacak Kendaraan Bermotor

Menggunakan GPS Modul Dan Arduino Berbasis Android” adalah

pengujian yang dilakukan terhadap gabungan dari seluruh rangkaian

elektronika dan sensor. Pengujian simulasi alat ini dilakukan untuk menguji

apakah alat ini berfungsi sesuai yang diharapkan atau tidak. Peralatan yang

digunakan untuk pengujian adalah :

1. GPS Modul berfungsi sebagai alat pelacak lokasi kendaraan yang akan

mengirimkan kordinat dimana lokasi kendaraan berada.

Page 104: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

85

2. Modul SIM900A berfungsi sebagai alat penghubung koneksi antara alat

pelacak dengan sistem akan mengirimkan pemberitahuan ke aplikasi.

3. Mikrokontroler arduino uno R3 sebagai penghubung peralatan

elektronika lainnya.

Untuk melihat rangkaian keseluruhan alat dapat bekerja dengan baik,

seluruh alat harus terhubung satu sama lain. Dari hasil pengujian dan data

yang dihasilkan, alat ini bekerja dengan baik dan sesuai dengan yang

diharapkan.

Ketika board Arduino Uno R3 terhubung dengan daya (kelistrikan)

maka lampu indikator board Arduino akan menyalah, kemudian ketika

modul gps mendapatkan sinyal maka indikator led biru berkedip akan

menyalah, kemudian ketika modul SIM900A mendapatkan sinyal maka

indikator led bewarna merah berkedip akan menyalah, dengan demikian alat

sudah dapat digunakan sebagaimana dengan fungsinya.

Page 105: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

86

Gambar 4. 16 Skema Perancangan Alat

Gambar 4. 17 Tampilan Keseluruhan Alat

Page 106: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

87

Ketika alat pelacak terhubung dengan aplikasi system berbasis

android maka aplikasi dapat memberikan perintah “Lacak Lokasi” dan

setelah itu alat pelacak akan bekerja dan memberikan feedback (balasan) ke

aplikasi android berupa lokasi dimana alat pelacak tersebut berada, seperti

pada contoh gambar dibawah ini:

Gambar 4. 18 Pengecekan Lokasi 1

Page 107: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

88

Gambar 4. 19 Pengecekan Lokasi 2

Gambar 4. 20 Pengecekan Lokasi 3

Page 108: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

89

4.6. Pengujian Black Box

Berasumsi tidak mengetahui struktur internal dari program. Fokus untuk

menemukan kondisi dimana program tidak berjalan sesuai dengan spesifikasi

(fungsional) untuk data tes.

Pengujian ini dilakukan setelah alat dibuat dengan menguji semua fungsi

fungsi sensor dan komponen yang terdapat pada tampilan simulasi alat pendeteksi

banjir ini. Pengujian ini untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan

menghasilkan output yang sesuai atau tidak sesuai dengan rancangan.

Berikut adalah dari black box simulasi alat pendeteksi banjir berbasis

arduino untuk mendukung framework internet of things.

Tabel 4. 1 Pengujian Black Box

Kategori Lokasi

Pengecekan

Lokasi Alat Jarak Tempuh Hasil yang

diharapkan

Hasil Uji

Lokasi

Pelacakan

Kendaraan

1. Jalan Gatot

Subroto No. 8,

Cimone,

Tangerang.

2. Jalan Gatot

Subroto No. 8,

Cimone,

Tangerang.

3. Jalan Gatot

Subroto No. 8,

Cimone,

Tangerang.

1. Jalan Gatot

Subroto No. 8,

Cimone,

Tangerang.

(Kantor)

2. Jalan

Sukamulya

gg.nanam no 2,

Tangerang

(Rumah)

3. Jalan Imam

Bonjol no 41,

Tangerang

(Kampus)

Lokasi yang

sama

8,5 km

2,3 km

Gambar 4.18

Gambar 4.19

Gambar 4.20

Sesuai

Sesuai

Sesuai

Page 109: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

90

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Setelah dilakukan perancangan, pembuatan, pengujian dan evaluasi alat,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan adanya modul gps yang terkoneksi dengan modul sim 900A, pemilik

kendaraan dapat memantau kendaraanya dari jarak jauh.

2. Dengan menggunakan Arduino Uno R3 sebagai mikrokontroller maka simulasi

alat pelacak kendaraan dapat memberikan informasi dimana lokasi kendaraan

berada dengan akurat.

3. Dengan adanya simulasi alat pelacak kendaraan bermotor menggunakan gps

modul dan Arduino berbasis android, pemilik kendaraan dapat memantau

kendaraanya dari smartphone.

5.2. Saran

Dalam penerapannya, sistem ini masih jauh dari kata sempurna dan masih

banyak memiliki kekurangan. Agar penggunaan sistem ini dapat lebih maksimal,

penulis memberikan beberapa saran, antara lain:

1. Menambahkan adaptor agar kelistrikan yang diterima alat ini stabil untuk

meminimalisir terjadinya kerusakan.

2. Pada sistem ini perlu ditambahkan notifikasi ketika terjadi kehilangan

kendaraan secara otomatis.

3. Pada sistem ini perlu ditambahkan sistem keamanan tambahan seperti dapat

mematikan mesin dari jarak jauh.

Page 110: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

91

DAFTAR PUSTAKA

Budiharto, Widodo. (2010). Robotika Teori dan Implementasi. Andi, Yogyakarta.

Fatoni, Ahmad & Rendra, Dwi Bayu. (2014). Jurnal Prosisko perancangan prototype

sistem kendali lampu menggunakan handphone android berbasis arduino. ISSN

Volume 1, september 2014.

Indrajani. (2011). Perancangan Basis Data dalam All in 1. Elex Media Komputindo,

Jakarta.

Jeperson, Hutahaean. (2014). Konsep Sistem Informasi. Budi Utama, Yogyakarta.

Krismiaji, (2010). Sistem Informasi Akuntansi edisi ketiga. Yogyakarta: unit Penerbit dan

Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu YKPN.

Kusrini. (2008). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi, Yogyakarta.

Mulyanto, Agus. (2009). Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Pustaka Pelajar,

Yogyakarta.

Mustakini, Jogiyanto Hartono. (2009). Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset,

Yogyakarta.

Munir, Rinaldi. (2011). Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Pascal dan C.

Informatika Bandung, Bandung

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung.

Simarmata, Janner. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak. Andi, Yogyakarta.

Sunarto. (2010). Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Grasindo, Jakarta.

Setiawan, Afrie. (2011). 20 Aplikasi Mikrokontroler ATMega 8535 & ATMega 16

Menggunakan Bascom-AVR. Andi, Yogyakarta.

Yakub. (2012). Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Page 111: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

92

Zain, Ruri Hartika. (2013). Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan. ISSN Volume 6

No 1, maret 2013.

WEB:

Ajang Rahmat (2014), Jenis-Jenis Arduino, http://www.kelasrobot.com/2014/12/jenis-jenis

microcontroller-arduino.html, Diakses pada tanggal 10 Juni 2018.

Andre. (2017). Pengertian Bahasa Pemrograman C, http://www.duniailkom.com/tutorial-

belajar-c-pengertian-bahasa-pemrograman-c/. Diakses pada tanggal 10 Juni 2018.

Arie Ordinary (2016), Internet Of Things, https://www.tembolok.id/pengertian-internet-of-

things-implementasi-dan-contoh-perangkat-iot/ Diakses tanggal 10 Juni 2018.

Yoush Yahya (2015), Pengertian, Cara Kerja Dan Fungsi GPS,

http://www.suluhtani.com/2015/05/pengertian-cara-kerja-dan-fungsi-gps.html ,

Diakses tanggal 16 Juni 2018.

Toni Haryanto (2016), Upload Program Arduino Via Android,

https://www.codepolitan.com/upload-program-arduino-melalui-smartphonetablet-

menggunakan-bluino-loader, Diakses tanggal 16 Juni 2018.

Page 112: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Hoki Utama

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Februari 1995

Jenis Kelamin : Laki - laki

Alamat : Perumahan Pondok Lestari Blok A-4 no 35

Ciledug, Tangerang

Agama : Buddha

Telepon : 081519590977

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2001 – 2007 : SDK Sang Timur

2007 – 2010 : SMP Setia Bhakti

2010 – 2013 : SMK Setia Bhakti

2013 - Selesai : Program Studi Teknik Informatika, Peminatan Jaringan,

Universitas Buddhi Dharma, Tangerang.

Pengalaman Kerja

2014 – 2018 : Sales Representatif di PT. Catur Sentosa Adiprana,Tbk

Tangerang, 03 Agustus 2018

Hoki Utama

Page 113: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

LAMPIRAN

#include <SoftwareSerial.h>

/* Create object named SIM900 of the class SoftwareSerial */

SoftwareSerial SIM900(10, 11);

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial GPSModule(6, 5);

int directionState = 10;

int updates;

int failedUpdates;

int pos;

int stringplace = 0;

String timeUp;

String nmea[15];

String labels[12] {"Time: ", "Status: ", "Latitude: ", "Hemisphere: ", "Longitude: ",

"Hemisphere: ", "Speed: ", "Track Angle: ", "Date: "};

#define gsm_sw 9

bool myNumber;

int state;

void getlok(String a, String b){

Page 114: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

String stringget = "/apps.php?req=insertLokasi&lat="+a+"&lang="+b+"&id=1\r\n\x1A";

ATcmdd("AT+CIPSTART=\"TCP\",\"35.187.121.255\",\"80\"");

ATcmdd("AT+CIPSEND");

SIM900.print("GET /contenttitipan/gps_track/mobile"); /* URL for data to be sent to */

SIM900.print(stringget); /* URL for data to be sent to */

delay(10000);

ShowSerialData();

delay(5000);

}

void gps(){

GPSModule.begin(9600);

Serial.flush();

GPSModule.flush();

while (GPSModule.available() > 0)

{

GPSModule.read();

}

if (GPSModule.find("$GPRMC,")) {

String tempMsg = GPSModule.readStringUntil('\n');

for (int i = 0; i < tempMsg.length(); i++) {

if (tempMsg.substring(i, i + 1) == ",") {

nmea[pos] = tempMsg.substring(stringplace, i);

stringplace = i + 1;

pos++;

Page 115: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

}

if (i == tempMsg.length() - 1) {

nmea[pos] = tempMsg.substring(stringplace, i);

}

}

updates++;

nmea[2] = ConvertLat();

nmea[4] = ConvertLng();

getlok(nmea[2],nmea[4]);

Serial.print(labels[2]);

Serial.print(nmea[2]);

// sms="";

// send_sms("Lokasi kendaraan anda saat ini adalah http://maps.google.com/maps?q=

"+nmea[2] + "," + nmea[4] + "\nTgl : " + nmea[8]);

Serial.print("\n");

Serial.print(labels[4]);

Serial.print(nmea[4]);

//send_sms(nmea[4]);

Serial.print("\n");

delay(1000);

GPSModule.end();

// sim900.begin(9600);

}

else {

Page 116: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

failedUpdates++;

}

stringplace = 0;

pos = 0;

}

String ConvertLat() {

String posneg = "";

if (nmea[3] == "S") {

posneg = "-";

}

String latfirst;

float latsecond;

for (int i = 0; i < nmea[2].length(); i++) {

if (nmea[2].substring(i, i + 1) == ".") {

latfirst = nmea[2].substring(0, i - 2);

latsecond = nmea[2].substring(i - 2).toFloat();

}

}

latsecond = latsecond / 60;

String CalcLat = "";

char charVal[9];

dtostrf(latsecond, 4, 6, charVal);

Page 117: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

for (int i = 0; i < sizeof(charVal); i++)

{

CalcLat += charVal[i];

}

latfirst += CalcLat.substring(1);

latfirst = posneg += latfirst;

return latfirst;

}

String ConvertLng() {

String posneg = "";

if (nmea[5] == "W") {

posneg = "-";

}

String lngfirst;

float lngsecond;

for (int i = 0; i < nmea[4].length(); i++) {

if (nmea[4].substring(i, i + 1) == ".") {

lngfirst = nmea[4].substring(0, i - 2);

//Serial.println(lngfirst);

lngsecond = nmea[4].substring(i - 2).toFloat();

//Serial.println(lngsecond);

}

Page 118: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

}

lngsecond = lngsecond / 60;

String CalcLng = "";

char charVal[9];

dtostrf(lngsecond, 4, 6, charVal);

for (int i = 0; i < sizeof(charVal); i++)

{

CalcLng += charVal[i];

}

lngfirst += CalcLng.substring(1);

lngfirst = posneg += lngfirst;

return lngfirst;

}

void ATcmd(String cmd){

SIM900.println(cmd); /* Check Communication */

delay(5000);

ShowSerialData();

delay(5000);

}

void ATcmdd(String cmd){

SIM900.println(cmd); /* Check Communication */

delay(10000);

ShowSerialData();

delay(5000);

}

Page 119: SIMULASI ALAT PELACAK KENDARAAN BERMOTOR …

void setup() {

SIM900.begin(9600); /* Define baud rate for software serial communication */

Serial.begin(9600); /* Define baud rate for serial communication */

Serial.println("done");

ATcmd("AT");

ATcmd("AT+CIPMODE=0");

ATcmd("AT+CIPMUX=0");

ATcmd("AT+CGATT=1");

ATcmd("AT+CREG?");

ATcmd("AT+CGATT?");

ATcmd("AT+CSTT=\"internet\"");

ATcmd("AT+CIICR");

ATcmd("AT+CIFSR");

// ATcmd("AT+CIPSHUT");

}

void loop() {

gps();

}

void ShowSerialData()

{

while(SIM900.available()!=0) /* If data is available on serial port */

Serial.write(char (SIM900.read())); /* Print character received on to the serial monitor */

}