Good Manufacturing Practice (GMP) Good Manufacturing Practice (GMP) atau dalam bahasa Indonesia Cara Produksi yang Baik (CPB) pada dasarnya adalah peraturan tentang cara untuk mencapai kualitas yang konsisten dalam produk yang dibuat. Ada banyak definisi dari kualitas yang merupakan istilah yang agak subjektif tapi secara umum memenuhi harapan konsumen. Ini berarti bahwa produk yang dibeli pada kenyataanya s ama dengan yang diklai m pada labeltepat digun akandan ti dak ter kontami nasi denga n apa pun yang mungkin ber bahaya. Food and DrugAdministration (!"A) mendefinisikan kualitas suplemenbahwa produk tersebut memenuhi spesifikasi yang ditetapkan untuk identitaskemurniankekuatandan komposisi serta telah diproduksidiberi labeldan diselenggarakan di bawah kondisi untuk mencegah pemalsuan. Penerapan Goo d Man ufa cturing Pra ctic e (GMP) pada sebuah pabrik memiliki banyakkeuntungan diantaranya# $. %eningkatkan kepercayaan pelanggan &. %eningkatkan image dan kompetensi perusahaan'organisasi . %eni ngka tkan kese mpa tan peru saha an' organisasi untuk memasuki pas ar glob al melalui produk'kemasan yang bebas bahan beracun (kimiafisika dan biologi) . %eningkatkan wawasan dan pengetahuan terhadap produk*. Berpartisipasi dalam program keamanan pangan +. %enjadi pendukung dari penerapan sistem manajemen mutu Implementasi GMP ,%P dit era pka n ol eh ind ust ri yang pro duknya di kon sumsi dan atau di gunakan ole h konsume n dengan tingkat resik o yang seda ng hingga tinggi yang meli puti produk obat- obatanmakanankosmetikperlengkapan rumah tanggadan semua industri yang terkait dengan produksi produk tersebut. Pada dasarnya tidak ada referensi aturan ,%P yang bersifat gl oba l seper ti halny a I /. ehin gga masi ng- masing negara bia sanya memi liki ,%P tersendiri seperti Amerika0anadaChina dan India. 1egulasi ,%P di Indonesia sendiri
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7/21/2019 SIM Good Manufacturing Practice Stukas Kopi.docx
Pemisahan atau sortasi untuk buah matang muda dan kering' jatuh di tanah rata-rata
belum dilakukan dengan baik. Buah yang kering dan jatuh di tanah juga belum dipisah dan
masih dicampur dengan buah yang sehat. Beberapa petani sebenarnya ada yang sudah
melakukan pemisahan buah yang jatuh dan memisahkannya atau mereka menyebut Biji kopi
yang jatuh di tanah umumnya berwarna coklat kusam dan hitam. Belum adanya kegiatan
sortasi biji yang jatuh tersebut dapat dilihat dari prosentase biji hitam yang hampr ditemukan
pada semua sampel kopi yang diuji mutu cacatnya.
ortasi biji untuk memisahkan buah matang dan muda rata-rata belum dilakukan
namun demikian petani saat ini sudah banyak yang memanenan buah yang sudah matang atau
petik merah. etelah selesai dipetik kopi tidak langsung dijemur sehingga penimbunan buah
rata-rata masih dilakukan oleh petani hal ini terutama disebabkan karena keterbatasan lantai
jemur yang dimiliki. Penimbunan umumnya dilakukan selama &- hari. %enurut 1ahmanda
(&4$&) hal yang harus dihindari adalah menyimpan buah kopi di dalam karung plastik atau
sak selama lebih dari $& jam karena akan menyebabkan prafermentasi sehingga aroma dan
citarasa biji kopi menjadi kurang baik dan berbau busuk ( fermented ).
.&.&. 2ingkat Pengeringan pada pengolahan kopi cara kering
%etoda pengolahan cara kering banyak dilakukan mengingat kapasitas olah kecilmudah dilakukan peralatan sederhana dan dapat dilakukan di rumah petani. Proses
pengolahan kopi robusta yang umum dilakukan petani pada lokasi penelitian ada dua yaitu
secara golondong dan pecah kulit ada pula yang melakukan kedua proses pengolahan
tersebut. Hamun sebagian besar petani mengolah secara pecah kulit. Pada kopi gelondong
buah kopi hasil panenan langsung dilakukan penjemuran sementara untuk kopi pecah kulit
sebelum dilakukan penjemuran buah kopi digiling menggunakan mesin pemecah buah kopi
kemudian dijemur. Berdasarkan pengalaman beberapa petani kopi gelondong menghasilkan
rendemen lebih tinggi dibanding kopi pecah kulit.
2ingkat penanganan pengeringan pada kopi gelondong hampir sama dengan pecah
kulit perbedaan utamanya hanya pada penggunaan alat pemecah kulit buah. Baik pada
pengeringan kopi gelondong maupun kopi pecah kulit semua petani sudah menggunakan
lantai jemur semen atau menggunakan terpal sebagai alas sehingga buah kopi tidak langsung
bersentuhan dengan tanah. 0eterbatasan lahan penjemuran di atasi dengan menjemur kopi
memanfaatkan fasilitas umum seperti jalan beraspal. Proses penjemuran sudah rata-rata sudahdilakukan sesuai standar yaitu tinggi tumpukan kopi cm sehingga panas matahari dapat
7/21/2019 SIM Good Manufacturing Practice Stukas Kopi.docx
ebagian besar petani sudah menyimpan kopi secara terpisah antara kopi gelondong
kopi pecah kulit dan biji kopi. Penyimpanan dalam jangka lama dalam bentuk kopi
gelondong atau biji kopi bercangkang jarang dilakukan petani umumnya penyimpanan
jangka lama dalam bentuk kopi beras yang sudah benar-benar kering. Periode penyimpanan
tidak terlalu lama karena setelah diolah menjadi kopi beras langsung dijual ke pedagang
pengepul. Biji kopi yang disimpan rata-rata sudah memenuhi standar kadar air maksimum
yang ditetapkan yaitu $&*? berdasarkan hasil uji kadar air yang dilakukan sudah memenuhi
HI.
Penyimpanan kopi milik petani yang baik adalah dalam bentuk kopi gelondong
bukan dalam bentuk kopi beras ( green coffe) dengan kadar air berkisar $ $+?. "engan
kadar tersebut kopi gelondong tahan disimpan selama &- tahun. Apabila saat panen harga
kopi rendah petani dapat menyimpannya sampai harga membaik. Penyimpanan sebaiknya
menggunakan karung plastik dan ditumpuk diatas para-para.
ecara umum kondisi tempat penyimpanan belum semuanya memenuhi persyaratan
ideal ruang penyimpanan yang baik. 0ondisi ruangan cenderung lembab belum semua
memiliki entilasi yang memadai dan beberapa masih bercampur dengan bahan-bahan lain
yang dapat mempengaruhi mutu kopi. Beberapa petani sudah mengatur tumpukan karung di
atas landasan tumpukan dari kayu' plastik ( pallet ) namun umumnya tumpukan karung biji
kopi belum diberi jarak terhadap dinding maupun antar tumpukan. jarak ideal tumpukan dari
dinding K $ m.
Pada saat musim penghujan rata-rata petani sudah melakukan proteksi terhadap kopiyang dijemur seperti dengan menutup kopi menggunakan plastik atau terpal tujuannya agar
7/21/2019 SIM Good Manufacturing Practice Stukas Kopi.docx