Top Banner

of 52

Seorang Laki-Laki 26 Tahun Dengan Keluhan BAB Berdarah 1

Oct 30, 2015

Download

Documents

hemorrhoid
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Seorang Laki-laki 26 Tahun Dengan Keluhan BAB Berdarah

Seorang Laki-laki 26 Tahun Dengan Keluhan BAB BerdarahKELOMPOK 3LAPORAN KASUSSeorang laki-laki umur 26 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan bila buang air besar selalu berdarah. Tidak ada nyeri di daerah anus. Tidak ada nyeri perut. Darah yang keluar adalah merah segar. Bila BAB keluar benjolan yang tidak bisa masuk sendiri karena didorong baru bisa masuk. Tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan rectal toucher: tidak teraba benjolan, tonus sfingter ani normal, tidak ada nyeri tekan, disarung tangan terdapat darah, lender dan feses.Pemeriksaan lab: pemeriksaan darah rutin normal kecuali Hb = 9 g %Pemeriksaan anoskopi tempat ada bagian rectum yang mengeluarkan darah dan terlihat beberapa tonjolan yang berwarna pucat merah kebiru-biruan.Pemeriksaan proktosigmoidoskopi: tidak tampak kelainan di daerah sigmoid.Pemeriksaan radiologis: barium enema dan foto abdomen 3 posisi tidak ada kelainan.

PEMBAHASAN KASUS

Identitas PasienNama : -Umur : 26 tahunJenis kelami: laki-lakiPekerjaan : -Tanggal lahir : -Alamat : -Status : -Agama : -

Keluhan utamaBAB selalu berdarahKeluhan tambahanDarah yang keluar adalah merah segar. Bila BAB keluar benjolan yang tidak bisa masuk sendiri karena didorong baru bisa masuk.

Anamnesis tambahanRiwayat penyakit sekarang

Apakah BAB berwarna merah terang atau berwarna gelap seperti kopi? Merah terang= Hematochezia (distal Lig. Treitz)Gelap seperti kopi= Melena (proximal Lig. Treitz)Merah marun= Marunstool (perdarahan bagian kolon proximal)Apakah ada nyeri abdomen saat BAB?Apakah ada mual atau muntah?Apakah berat badan menurun sejak BAB mulai menimbulkan keluhan?Pada saat BAB, darah menetes atau bercampur dengan feses?Menetes= HemoroidBercampur dengan feses= ColitisSejak kapan BAB berdarah tersebut berlangsung?Apakah pernah mengkonsumsi OAINS ?Apakah merasakan nyeri dianus saat BAB?Ada konstipasi?Bagaimana konsistensi dari tinjanya? (bau busuk=melena, encer atau keras bikin luka pada daerah rectum/anus, infeksi bakteri invasif menyebabkan perdarahan)Darah yang keluar masif atau sedikit demi sedikit?Apakah mengalami gatal atau iritasi pada daerah dubur?Saat BAB merasakan rasa tidak nyaman?Riwayat penyakit dahulu

Apakah sudah pernah mengalami hal yang sama sebelumnya?Post operasi GIT?Pernah mengalami hepatitis?

Riwayat keluarga

Apakah ada keluarga atau orang sekitar yang mengalami keluhan yang sama?

HIPOTESIS MASALAHMasalahHipotesaBAB disertai darah segarPerdarahan saluran cernaBagian bawah = HematocheziaDiverticulosisHemoroidColitis ulceratifDiverticulitis colonCHRON diseaseHemangiomaIntususepsiCa colon-rectalAngiodisplasi (colon dan rectum)Polip kolon Multiple kolon\Polip rectalPEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum Kesadaran: compos mentisKesan sakit : -

Tanda VitalTekanan Darah: -Nadi: -Suhu: -Pernafasan: -Berat Badan: -Tinggi Badan: -

Tanda vital dalam batas normalStatus Generalisata

KepalaRambut: -Mata: -Hidung: -Telinga: -Mulut: -Gigi Geligi: -Tenggorok: -Leher: -Tengkorak: -

ThoraxJantung: -Paru: -

Abdomen Hepar: -Lien: -Ekstremitas : -

Status GeneralisataKepalaRambut: -Mata: -Hidung: -Telinga: -Mulut: -Gigi Geligi: -Tenggorok: -Leher: -Tengkorak: -

ThoraxJantung: -Paru: -

Abdomen Hepar: -Lien: -Ekstremitas : -Status LokalisPemeriksaan rectal toucher :Tidak teraba benjolanTonus sfingter ani normalTidak ada nyeri tekanPada sarung tangan terdapat darah, lender dan feses

PEMERIKSAAN PENUNJANGDarah rutin LED : normalLeukosit : normalDiff count : normalHb : 9 g % anemia (N = 12-14 g %)Pemeriksaan RadiologisBarium enema dan Foto abdomen 3 posisiTidak terdapat kelainan indikasi ke arah keganasan dapat disingkirkanPemeriksaan AnoskopiAda bagian rectum yang mengeluarkan darahTerlihat beberapa tonjolan yang berwarna pucat merah kebiru-biruan benjolan berasal dari vena yang mengalami dilatasi.Pemeriksaan proktosigmoidoskopiTidak tampak kelainan di daerah sigmoid indikasi keganasan disingkirkan.DIAGNOSIS KERJAHemoroid Interna derajat 3Derajat hemoroid internaDerajat IPada anoskopi bantalan hemoroid masuk ke dalam lumen kanalis anorektalis tetapi tidak prolaps.Derajat IIhemoroid prolaps keluar dari anus dengan defekasi atau jongkong tetapi masuk lagi secara spontan.Derajat IIIhemoroid prolaps dengan defekasi atau jongkong dan butuh bantuan manual agar bisa masuk kembali.Derajat IVhemoroid sudah sangat prolaps dan berisiko untuk terjadinya strangulasiDIAGNOSIS BANDINGPolip rectalColitis ulcerativaCa colon-rectalPENATALAKSANAANNon medikamentosaperbaikan pola hidup (kurangi kegiatan yang meningkatkan tekanan intraabdominal)perbaikan pola makan dan minumPerbaikan defekasi disebutBowel ManagementProgram (BMP)yang terdiri atas diet, cairan, serat tambahan, pelicin feses, dan perubahan perilaku defekasi (defekasi dalam posisi jongkok/squatting)Hygienitas dengan tindakan kebersihan lokal merendam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali sehariUntuk anemia diet tinggi zat bezi.MedikamentosaObat yang memperbaiki defekasiSuplement serat (fiber suplement)Yang banyak dipakai antara lainpsylium atau isphaluga Husk(ex.: Vegeta, Mulax, Metamucil, Mucofalk) berasal dari kulit biji plantago ovate yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk.Obat ini bekerja dengan cara membesarkan volume tinja dan meningkatkan peristaltik ususEfek samping antara lain ketut dan kembung. Pelicin tinja (stool softener)laxant atau pencahar (ex.: laxadine, dulcolax, dll).Obat simptomatikMenghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, atau kerusakan kulit di daerah anus.Jenis sediaan misalnya Anusol, Boraginol N/S dan Faktu.Sediaan yang mengandung kortikosteroid digunakan untuk mengurangi radang daerah hemoroid atau anus, misalnya Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct.Obat penghenti perdarahanPsyllium, citrus bioflavanoida yang berasal dari jeruk lemon dan paprikaBerfungsi memperbaiki permeabilitas dinding pembuluh darah.Obat penyembuh dan pencegah seranganMenggunakan Ardium 500 mg dan plasebo 32 tablet selama 4 hari, lalu 22 tablet selama 3 hari.Untuk perbaikan gejala inflamasi, kongesti, edema, dan prolaps.OperatifRubber-band ligationHemorrhoidektomiBedah laserKOMPLIKASIAnemia Hemoroid strangulataAbses Fistula para analSepsis PROGNOSISAd Vitam : BonamAd Fungtionam: BonamAd Sannationam: Dubia ad bonamPatofisiologi

TINJAUAN PUSTAKAANATOMI SALURAN CERNAMulutPharynxOesophagusLambungDuodenumJejunumIleumCaecumcolon ascendenscolon transversumcolon dencendensColon sigmoidRectumAnus

Anatomi Gastrointestinal Saluran BawahCaecumTerletak sekitar dua atau tiga inchi pertama dari usus besarTerdapat katup ileosekal dan appendiks yang melekat pada ujung caecumKatup ileosekal mengendalikan aliran kimus dari ileum ke dalam caecum dan mencegah terjadinya aliran balik bahan fekal dari usus besar ke usus halus.

KolonKolon asendensKolon transversumKolon desendenKolon sigmoid dimulai setinggi krista illiaca dan membentuk lekukan berbentuk S. Tempat colon membentuk kelokan tajam pada abdomen kanan dan kiri atas berturut turut disebut sebagai fleksura hepatica dan fleksura lienalis.

Rectummembentang dari colon sigmoid hingga anus (muara ke bagian luar tubuh).Satu inchi terakhir dari rectum disebut sebagai kanalis ani dan dilindungi oleh otot sftinger ani eksternus dan internus.

Lapisan otot longitudinal usus besar tidak sempurna terkumpul dalam tiga pita (taenia coli) bersatu pada sigmoid distalrectum mempunyai satu lapisan otot longitudinal yang sempurnaPanjang taenia lebih pendek daripada usususus tertarik dan berkerut membentuk kantong-kantong kecil haustra. Apendises epiploikakantong-kantong peritoneum yang berisi lemak dan melekat di sepanjang taeniaVaskularisasiArteri mesentrica superior mempendarahi bagian distal colon transversus, colon descendens, dan sigmoid.Cabang ileocolic, colic kanan, dan colic tengah dari arteri mesentrica superior mempendarahi caecum, colon ascendens, dan colon transversus proximal.Vena mesentrica superior berasal dari sisi kanan colon, bergabung dengan vena lienalis dan membentuk vena portal.Vena mesentrica inferior membawa darah dari sisi kiri colon ke vena lienalis.Kumpulan dari pembuluh-pembuluh darah hemoroid bagian superior, media, dan inferior mempendarahi rectosigmoid junction dan rectum.HEMORRHOIDTerbentuk dari dilatasi vena hemoroidalis superior dan inferior yang membentuk pleksus hemoroidalis dalam lapisan submukosa rectum bawah dan esensial untuk fungsi normal dalam kanalis analis.Pleksus hemoroidalis interna dan eksterna vena pudendus internus Vena Cava Inferior

Hemoroida :EksternaTerbentuk dari pleksus vena hemoroidalis inferior di bawah mucocutaneous junction dan dibungkus oleh epitel skuamosa( terdapat banyak reseptor nyeri) sehingga thrombosis dari hemoroid eksterna menyebabkan rasa nyeri yang signifikanInternaTerbentuk dari pleksus vena hemoroidalis superior di atas mucocutaneous junction dari anorektal. Hemoroid ini dibungkus oleh mukosa rectum dan terjadi di tiga lokasi utama: anterior kanan, posterior kanan, dan lateral kiri, walaupun variasi lainnya sering ditemukan.

PatogenesisSecara histologis, hemoroid memiliki tiga bagian penting: lining (mukosa rectum atau epitel skuamosa), stroma (pembuluh darah, otot polos, jaringan ikat penyokong), dan anchoring connective tissue, yang melindungi hemoroid terhadap apparatus sphincter. Dengan bertambahnya usia dan faktor-faktor lainnya, jaringan-jaringan ikat menjadi kurang baik, yang menyebabkan hemoroid menjadi menonjol dan turun. Inilah yang menyebabkan munculnya gejala-gejala. Sekuens kejadian ini didukung dengan meningkatnya insidens hemoroid pada pasien dengan konstipasi kronik, diare, kehamilan, atau tumor pelvis. Pada beberapa individu, sfingter analis internus menjadi hipertrofi dan saluran keluar anal menjadi lebih sempit. Selama meregang atau jongkong, bolus feses berperan sebagai obturator dalam memaksa bantalan hemoroid untuk turun melalui sfingter yang mengalami hipertrofi, membesar, dan menjadi simtomatis.

Hemoroid eksternaThrombosis dari hemoroid eksterna dapat menyebabkan rasa nyeri yang berlebih akibat distensi kulit perianal dan inflamasi yang berhubungan dengan proses thrombosis. Perdarahan dapat terjadi setelah kulit perianal mengalami ulserasi ekstravasasi dari cairan hematoma. Hemoroid eksterna harus dibedakan dengan strangulasi hemoroid interna, yang biasanya lebih besar dan lebih mengitari anus. Thrombosis hemoroid eksterna dapat ditangani dengan warm sitz bath dua sampai tiga kali per hari. Agen pelunak feses, seperti psyllium, mucilloid sintetis, dan garam sodium atau kalsium dari dioctyl sulfosuksinat, dapat mengurangi straining pada tinja dan mencegah perburukan rasa nyeri dan thrombosis. Thrombosis hemoroid eksterna biasanya selesai sendiri dalam waktu 48-72 jam.Apabila rasa nyeri bertambah buruk dalam waktu lebih dari 72 jam setelah onset gejala, maka evaluasi bedah atau eksisi dari thrombosis hemoroid eksterna dapat dilakukan dibawah anestesi local atau terkadang di dalam ruang operasi.

Hemoroid internaHemoroid interna dapat diketahui dari rasa tidak nyaman, pruritus ani, fecal soiling, atau varias derajat prolaps. Perdarahan, bagaimanapun juga, merupakan keluhan yang tipikal yang membawa pasien datang kepada dokter. Perdarahan pada hemoroid berupa titik merah terang pada toilet tisu dan darah menetes kedalam lubang toilet. Ini biasanya terjadi pada akhir defekasi dan tidak menyatu dengan feses. Perdarahan akut parah yang membutuhkan transfusi , dan kehilangan darah kronis yang menyebabkan anemia defisiensi besi, biasanya sangat jarang. Lebih penting lagi, hemoroid sebaiknya tidak dipikirkan sebagai sumber dari hematochezia sampai sumber perdarahan lain dari kolon dan rectum telah teridentifikasi. Perdarahan yang tidak nyata (occult bleeding) tidak berasal dari hemoroid. Prolaps dari hemoroid harus dibedakan dengan prolaps dari mukosa rectum dan dari prolaps polip rectum atau kanker. Sigmoidoscopy dengan biopsi apabila terdapat lesi yang dicurigai, perlu dilakukan apabila dibutuhkan. Semua derajat dari hemoroid interna dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi hanya hemoroid strangulasi yang menimbulkan resa nyeri yang signifikan. Strangulasi terjadi sekunder dari prolaps dengan berkurangnya suplai darah. Progresi terbentuknya gangrene dengan infeksi merupakan kondisi yang mengancam nyawa dan dapat terjadi apabila tindakan bedah tidak dilakukan segera.Agen topical efektif untuk derajat hemoroid I dan II. Diet tinggi serat berguna untuk melunakkan feses agar tidak terlalu mengiritasi mukosa. Secara umum, hemoroid derajat I dan II dapat ditangani tanpa tindakan operatif. Apabila terapi konservatif tidak memadai, maka diperlukan tindakan definitif.

Rubber-band ligationProsedur ini efektif untuk hemoroid derajat I, II, dan III. Setelah evaluasi anorektal, anoscopy dimasukkan dan bantalan hemoroid ditentukan untuk dipasang pita. Tidak perlu anestesi apabila pita dipasang kurang lebih 0.5 cm di atas dentate line. Umumnya dipasang empat ligasi. Prosedur ini bertujuan untuk membuat hemoroid menjadi nekrosis sehingga gampang terlepas pada saat buang air besar.Injection sclerotherapyPenggunaan sklerosan, seperti sodium morrhuate atau sodium tetradecyl sulfate dapat digunakan pada hemoroid derajat I dan II yang berdarah. Sklerosan diinjeksikan ke dalam ruang submukosa, bukan ke dalam hemoroid tersebut. Reaksi inflamasi yang intens akan timbul sehingga menyebabkan fiksasi mukosa ke otot yang didalamnya, sehingga menghilangkan lapisan submukosa di mana hemoroid tersebut dibentuk. CryrosurgeryCryoprobe yang diaktivasi oleh cairan nitrogen, karbondioksida, atau nitrous oksida digunakan untuk menghancurkan jaringan local dengan cara membekukan jaringan tersebut sehingga menyebabkan nekrosis. PhotocoagulationSinar infrared dan laser digunakan untuk mengatasi hemoroid yang simtomatis dengan cara menstimulasi terjadinya fibrosis jaringan submukosa sehingga menyebabkan jaringan menjadi berkoagulasi dan nekrosis.Hemorrhoidectomy dan hemorrhoidopexyKurang dari 10% pasien dengan hemoroid simtomatik membutuhkan penanganan operatif. Hemoroidektomi dilakukan apabila pasien mengalami relaps dan gagal pada prosedur-prosedur yang sudah disebutkan diatas, begitu pula pada hemoroid derajat II, III, IV dan yang sudah mengalami strangulasi.

Perdarahan GastrointestinalPerdarahan saluran cerna merupakan masalah yang sering dihadapi. Manifestasinya bervariasi mulai dengan perdarahan massif yang mengancam jiwa hingga perdarahan samar yang tidak dirasakan. Pendekatan pada pasien dengan perdarahan saluran cerna adalah dengan menentukan beratnya perdarahan dan lokasi perdarahan. Hematemesis adalah muntah darah yang dapat berwarna merah atau seperti kopi yang menunjukkan perdarahan saluran cerna bagian atas, proksimal dari ligamentum Treitz. Melena adalah tinja berwarna hitam seperti teh dan berbau busuk, biasanya akibat perdarahan saluran cerna bagian atas, meskipun demikian perdarahan dari usus halus atau kolon bagian kanan, juga dapat menimbulkan melena. Hematochezia adalah lewatnya darah merah terang melalui rektum, lazimnya menandakan sumber perdarahan dari kolon, meskipun perdarahan saluran cerna bagian atas yang banyak (brisk bleeding) juga dapat menimbulkan hematochezia atau feses marun. Perdarahan samar (occult bleeding) dapat diidentifikasi karena tidak adanya pendarahan terbuka (tidak tampak secara nyata pada inspeksi feses)3

Indikator KlinisKemungkinan bersumber dari Saluran cerna bagian atasKemungkinan bersumber dari Saluran cerna bagian bawahHematemesisHampir pastiJarangMelenaKemungkinan besarMungkinHematocheziaMungkinKemungkinan besarPerdarahan samar (occult bleeding)MungkinMungkin 4Perdarahan Saluran Cerna bagian Bawah (Lower Gastrointestinal Bleeding)Perdarahan saluran cerna bagian bawah menyumbang sekitar 20-33% dari episode perdarahan gastrointestinal, dengan kejadian tahunan sekitar 20-27 kasus per 100.000 penduduk di negara-negara Barat. Namun, meskipun perdarahan saluran cerna bagian bawah secara statistik kurang umum dari perdarahan saluran cerna bagian atas. Perdarahan saluran cerna bagian bawah terus menjadi penyebab sering masuk rumah sakit dan merupakan faktor dalam morbiditas rumah sakit dan kematian perdarahan saluran cerna bagian bawah berbeda dari perdarahan saluran cerna bagian atas dalam epidemiologi, manajemen, dan prognosis.Perdarahan saluran cerna bagian bawah mencakup spektrum gejala yang luas, mulai dari hematochezia sepele hingga perdarahan besar dengan shock. Perdarahan saluran cerna bagian bawah akut didefinisikan sebagai perdarahan yang durasi baru-baru ini, berasal dari luar ligamen Treitz, yang menyebab ketidakstabilan tanda-tanda vital, dan berhubungan dengan tanda-tanda anemia dengan atau tanpa perlu untuk transfusi darah.5 Perdarahan saluran cerna bagian bawah dapat berasal dari gastroduodenum, usus kecil, colon, atau anorektum. Perdarahan akut gastrointestinal bagian bawah dapat berupa darah berwarna merah terang (hematochezia) yang dimungkinkan berasal dari usus kecil, colon atau mungkin anorektum (hemoroid). Apabila darah berwarna merah gelap dan berwarna hitam (melena) dimungkinkan berasal dari gastroduodenum. (saluran cerna bagian atas) 6 DivertikulosisDefinisiDivertikel adalah suatu kelainan dimana terjadi penonjolan mukosa/submukosa dan hanya dilapisi tunika serosa pada dinding kolon yang lemah, yaitu tempat dimana vasa rekta menembus dinding kolon. Divertikulosis adalah suatu keadaan dimana ditemukan satu atau lebih divertikel di dalam kolon. Etiologi dan PatofisiologiMenurut Painter dan Burkitt penyebab terjadinya divertikulosis adalah kurangnya serat dan rendahnya residu dalam makanan yang dikonsumsi karena telah diolah di pabrik sehingga menyebabkan perubahan milieu interior dalam kolon. Pada orang yang kurang mengkonsumsi serat maka akan terjadi penurunan massa feses yang menjadi kecil-kecil dan keras, waktu transit di kolon yang lebih lambat sehingga absorbsi air lebih lebih banyak dan output menurun menyebabkan tekanan di dalam kolon meningkat untuk mendorong massa feses keluar mengakibatkan segmentasi kolon yang berlebihan. Pada segmentasi yang meningkat akan terjadi oklusi pada kedua ujung segmen sehingga tekanan intraluminal meningkat secara berlebihan dan terjadilah herniasi mukosa/submukosa dan terbentuk divertikel.Usia yang sudah lanjut (biasanya diatas 60 tahun) juga menjadi faktor resiko dimana pada usia lanjut terjadi penurunan tekanan mekanik dinding kolon sebagai akibat perubahan sruktur kolagen dinding usus. Merokok dan dan penggunaan obat NSAID (misalnya asetaminofen) meningkatkan resiko timbulnya komplikasi.Herniasi pada mukosa/submukosa yang hanya dibatasi oleh lapisan serosa yang tipis dengan vasa rekta yang menembus dinding kolon, dapat mengalami inflamasi kronik akibat iritasi isi atau meterial dalam kolon sehingga dapat terjadi ruptur dan perdarahan. Selain itu perdarahan juga dapat terjadi pada divertikel akibat trauma kronik dari vasa recta pada aspek luminal misalnya pada kontraksi dan relaksasi pada sekitar muskularis propria yang mengakibatkan penipisan eksentrik dan dapat menyebabkan erosi dari pembuluh darah. KelainannyaApabila terjadi perforasi dan terjadi perdarahan pada divertikulum, biasanya tidak nyeri. Dapat menimbulkan nyeri apabila timbul divertikulitis dengan komplikasinya, biasanya menimbulkan nyeri pada kuadran kiri bawah, demam dan leukositosis. Namun dapat pula ditemukan kelainan berupa kejang perut ringan pada perdarahan intraluminal yang dipicu oleh spasmodik kontraksi pada dinding kolon. Pada kasus perdarahan yang banyak dan cepat dapat ditemukan tanda-tanda shock. Tinja biasanya berwarna merah marun kadang-kadang juga bisa menjadi merah.7 AngiodisplasiaDefinisi Suatu keadaan dimana kolon membengkak, pembuluh darah menjadi rapuh di kolon dan menyebabkan malformasi arterioenosus yang dapat menyebabkan perdarahan pada GIT. EtiologiAngiodysplasia is merupakan kelainan vaskular yang sering ditemukan di GIT. Lesinya dapat ditemukan di seluruh GIT tetapi yang paling sering adalah pada kolon proksimal. Karena perdarahan tersebut berasal dari venocapillary maka perdarahan tersebut kurang apabila dibandingkan perdarahan divertikuler.Angiodysplasia berhubungan dengan beberapa kondisi seperti stenosis aorta, von Willebrand disease dan gcronic renal failure. Insiden terjadinya angiodysplasia meningkat dengan usia karena adannya degenerasi terhadap dinding pembuluh darah. PatofisiologiMalformasi arteriovenous yang terletak di caecum dan kolom ascendens, angiodysplasia merupakan lesi yang menyertai orang-orang yang berusia lebih dari 60 tahun. Kebanyakan dari colonic angiodysplasia merupakan penyakit lesi degenerative yang timbul dari chronic, intermittent, kontraksi kolon yang lemah yang menyebabkan obstruksi dari drainase mukosa vena. Akhirnya mukosa kapiler mengalami dilatasi, menjadi incompetent, dan menyebabkan malformasi arteriovenous dan dapat menyebabkan perdarahan. KelainanPerdarahan signifikan pada angiodysplasia biasanya sama seperti pendarahan divertikular, yaitu tanpa rasa sakit, hematochezia diri terbatas atau melena, dan perdarahan angiodysplasia-terkait pada venocapillary. Tidak seperti pendarahan divertikular, angiodysplasia cenderung menyebabkan episode perdarahan perlahan tapi berulang. Oleh karena itu, pasien dapat datang dengan Hemoccult-positif stools, anemia defisiensi besi, dan sinkop. Kadang-kadang, pasien dapatdatang dengan pendarahan dalam jumlah besar.5

ColitisDefinisiColitis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan radang usus besar. Ada berbagai penyebab kolitis termasuk infeksi, suplai darah yang kurang, dan reaksi autoimun. Etiologi dan PatofisiologiRadang usus besar dapat disebabkan oleh berbagai penyakit dan infeksi. Beberapa penyebab paling umum dibahas di bawah ini. Usus besar ini terletak di rongga perut dan dibagi menjadi bagian berikut: sekum, usus besar naik, yang melintang, usus turun, yang sigmoid, rektum, dan anus. Usus besar usus besar kanan memuat sekum dan menanjak. Usus besar kiri meliputi segmen melintang sigmoid. Kolon (usus besar atau usus besar) bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menyimpan sisa hasil pencernaan. Ini adalah tabung berotot panjang yang mendorong tercerna makanan terhadap anus untuk dihapuskan sebagai gerakan usus. Makanan dicerna di perut menjadi bubur cair yang melewati usus kecil di mana nutrisi diserap ke dalam tubuh untuk digunakan. Ketika campuran cairan memasuki usus besar, itu bercampur dengan lendir dan bakteri normal yang berada di usus besar. Dinding usus besar memiliki banyak lapisan. Ada lapisan otot polos yang membungkus bagian luar dan bertanggung jawab untuk memeras makanan tercerna melalui panjang usus besar. Lapisan dalam, atau mukosa, datang ke dalam kontak dengan fluida dan memungkinkan penyerapan air dan elektrolit, yang membantu untuk memperkuat tinja (kotoran). Lapisan mukosa adalah tempat peradangan usus besar terjadi dan bertanggung jawab untuk gejala radang usus besar. Seperti organ lain, usus besar memiliki pasokan darah dengan arteri memberikan darah yang kaya oksigen dan nutrisi untuk itu, dan vena yang mengalirkan karbon dioksida dan asam laktat dari itu. Penyakit yang mengurangi suplai darah dapat menyebabkan radang usus besar.

Infeksi colitis Virus dan bakteri dapat menyebabkan infeksi usus. Kebanyakan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau " keracunan makanan . " Penyebab umum termasuk bakteri Shigella, E Coli , Salmonella dan Campylobacter. Infeksi ini dapat menyebabkan diare berdarah dan dapat mengakibatkan signifikan dehidrasi . Parasit seperti giardia dapat menyebabkan signifikan diare . Parasit dapat masuk ke dalam tubuh ketika air terinfeksi ditelan. Sumber bisa dari air rekreasi seperti sungai, danau, dan kolam renang. Hal ini juga mungkin terkontaminasi dari air sumur atau perigi. Pseudomembran kolitis disebabkan oleh bakteri Clostridium difficile (C. difficile). Gangguan ini sering terlihat pada pasien yang baru-baru ini telah mengambil antibiotik untuk infeksi. Para mengubah antibiotik bakteri normal hadir dalam usus besar dan memungkinkan pertumbuhan berlebih dari bakteri Clostridium. Clostridium bakteri menghasilkan toksin yang menyebabkan diare. Kondisi ini adalah infeksi, dan sering ada disertai demam serta diare biasanya tidak berdarah. 8Mekanisme terjadinya hematochezia pada keadaan ini adalah sebagai berikut:Etiologi Entamoeba histolytica : Trofozoit E histolytica menginvasi dinding usus dengan cara mengeluarkan enzim proteolitik. Penglepasan bahan toksis tersebut menyebabkan reaksi inflamasi dan destruksi mukosa. Bila proses berlanjut, dapat terjadi ulkus berbentuk botol (undermined ulcer) dan kedalamannya bisa mecapai submukosa bahkan lapisan muskularis. Reaksi-reaksi tersebut menimbulkan perdarahan karena telah melewati lamina propria. Etiologi Shigellosis : Setelah melewati lambung dan usus halus, kuman menginvasi sel epitel mukosa kolon dan berkembang biak di dalamnya. Walaupun lesi awal terjadi di lapisan epitel, namun respon inflamasi cukup berat, melibatkan leukosit PMN dan makrofag. Hal tersebut menyebabkan edema, mikroabses, hilangnya sel goblet, kerusakan arsitekur jaringan dan ulserasi mukosa. Bila penyakit beranjut, terjadi penumpukan sel inflamasi pada lamina propria, sehingga dapat menyebabkan perdarahan (pembuluh darah terdapat di lamina propria) dengan abses pada kripta merupakan gambaran utama. Etiologi Escherichia Coli (patogen) : E Coli melekat pad mukosa dan memproduksi toxin (shigalike toxin) yang bekerja secara lokal dan sistemik. Kerusakan pembuluh darah akibat toksin tersebut mengakibatkan perdarahan dan terjadinya respon inflamasi.9

Iskemik colitis Arteri yang memasok darah ke usus besar adalah seperti arteri lain di dalam tubuh. atherosclerosisanginastroke Mereka memiliki potensi untuk menjadi sempit akibat aterosklerosis (seperti pembuluh darah di jantung, yang dapat menyebabkan angina , atau menyempit pembuluh di otak dapat menyebabkan stroke ). Ketika arteri menjadi sempit, usus besar dapat kehilangan suplai darah dan menjadi meradang. Usus juga bisa kehilangan suplai darah untuk alasan mekanik. Beberapa contoh termasuk volvulus , dimana usus twists pada dirinya sendiri, atau dipenjara hernia , di mana sebagian dari usus besar terjebak dalam outpouching dinding perut, yang mencegah darah mengalir ke bagian yang terkena. Pada individu yang berisiko untuk aliran darah turun menjadi usus besar, kolitis iskemik dapat terjadi jika tekanan darah turun. dehydrationanemiashock Hal ini dapat terjadi dengan dehidrasi , anemia , atau shock. Iskemia atau kekurangan suplai darah menyebabkan nyeri yang signifikan, demam , dan buang air besar berdarah.

Penyakit inflamasi usus Ada dua jenis penyakit usus inflamasi yaitu ulseratif kolitis, dan penyakit Crohn's. Ulcerative colitis dianggap penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh menyerang usus besar dan menyebabkan peradangan. Colitis dimulai di rektum dan secara bertahap dapat menyebar ke seluruh usus besar. Tanda-tanda dan gejala termasuk nyeri perut dan buang air besar berdarah. Kolitis ulseratif yang etiologinya belum dikatahui, pada lesi patologis awal terdapat pada lapisan mukosa berupa pembentukan abses dalam kriptus. Pada permulaan penyakit timbul edema dan kongesti mukosa. Edema dapat mengakibatkan kerapuhan hebat sehingga dapat terjadi perdarahan akibat trauma ringan, seperti gesekan ringan pada permukaan. Pada stadium yang lebih lanjut, bses kripte pecah menembus dinding kripte dan menyebar ke dalam lapisan submukosa, menimbulkan terowongan dalam mukosa. Mukosa kemudian terkelupas menyisakan daerah tanpa mukosa (tukak). Tukak mula-mula tersebar dan dangkal tapi pada stadium yang lebih lanjut, mukosa yang hilang sangat luas sehingga mengakibatkan hilangnya jaringan, protein dan darah dalam jumlah banyak. Crohn's disease mungkin melibatkan bagian manapun dari saluran pencernaan dari kerongkongan dan perut, sampai ke seluruh usus besar dan cara kecil untuk rektum. Ini sering melewatkan lesi, yaitu daerah berpenyakit diselingi dengan daerah yang sehat jaringan.10

Colitis mikroskopis Dua penyakit membuat kelompok ini peradangan usus besar, kolitis kolagen dan kolitis limfositik . Dalam penyakit ini, peradangan terjadi ketika dinding usus besar menjadi membesar dengan baik kolagen atau limfosit. Penyakit ini adalah penyakit umum yang terlihat lebih sering pada wanita yang lebih tua. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi potensi autoimun mungkin ada. Colitis akibat bahan kimia Jika bahan kimia yang ditanamkan ke dalam, peradangan usus besar dan kerusakan dapat terjadi. Salah satu komplikasi enema adalah peradangan pada lapisan mukosa dari usus besar yang disebabkan oleh bahan kimia.8

Carcinoma ColonDefinisiColon atau Kanker Usus Besar adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon, rektum, dan appendix (usus buntu). Di negara maju, kanker ini menduduki peringkat ke tiga yang paling sering terjadi, dan menjadi penyebab kematian yang utama di dunia barat. Untuk menemukannya diperlukan suatu tindakan yang disebut sebagai kolonoskopi, sedangkan untuk terapinya adalah melalui pembedahan diikuti kemoterapi.PatofisiologiKarsinoma kolon menimbulkan keluhan akibat adanya obstruksi yang ditimbulkannya. Karsinoma kolon dapat menyebabkan hematochezia, atau lebih tepat disebut karsinoma yang berdarah sebagai akibat dari tumor yang rapuh dan mengalami ulserasi. Meskipun perdarahan ummnya tersamar namun hematochezia juga tidak jarang ditemukan. Tumor yang letaknya lebih distal umumnya disertai hematichesia atau darah tumor dalam feses, tetapi tumor yang proksimal sering disertai dengan anemia defisiensi besi.11KlasifikasiTerdapat beberapa macam klasifikasi staging pada kanker kolon, ada klasifikasi TNM, klasifikasi Dukes, namun yang akan saya jabarkan klasifikasinya adalah sebagai berikut (mirip dengan klasifikasi Dukes) :Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding kolonStadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke lapisan otot kolonStadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar limfaStadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain

Penyakit anorektal (Anorectal disease)Anorectal diseases (misalnya hemoroid, fisura anus, fistula anus) bisa menyebabkan perdarahan rektum intermiten. Fisura anus dan Fistula anusDefinisiFisura anus adalah salah satu kelainan anorektal yang paling umum di populasi anak-anak, namun, orang dewasa juga terpengaruh.Suatu fistula anus adalah saluran inflamasi antara saluran dubur dan kulit. 4 kategori fistulas, berdasarkan hubungan fistula ke otot sfingter, intersphincteric, transsphincteric, suprasphincteric, dan extrasphincteric.Fisura akut jika terjadi selama kurang dari 6 minggu, dan kronis jika terjadi lebih dari 6 minggu.PatofisiologiDalam fisura anus, anus distal terlibat ke dentate line. Sekitar 90% dari fisura anus terjadi pada garis tengah posterior dimana serat otot rangka bahwa lingkaran anus yang paling lemah. 10% sisanya ditemukan di garis tengah anterior.Kebanyakan fistula anal berasal kriptus dubur, yang menjadi terinfeksi dengan pembentukan abses. Bila abses dibuka atau pecah, fistula terbentuk.13

Penyebab-penyebab lainnyaInfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyebab jarang dari LGIB. Sebagian besar LGIB disebabkan oleh infeksi oportunistik terkait HIV dan yang terkait etiologi, termasuk cytomegalovirus (CMV) kolitis, borok usus idiopatik, sarkoma Kaposi, dan limfoma. Pasien dengan HIV juga dapat terjadi pendarahan dari wasir dan fisura anus, di mana pendarahan kemungkinan meningkat karena koagulopati bersamaan.Obat induksi perdarahan disebabkan terutama oleh OAINS dan yang menggunakan aspirin, dan lebih umum pada orang tua. Walaupun risiko perdarahan meningkat pada dosis yang lebih tinggi dari agen-agen, bahkan aspirin dosis rendah yang diberikan untuk profilaksis kardiovaskular dapat menghasilkan pendarahan. Aspirin atau antikoagulan dapat mempotensiasi atau memperburuk perdarahan dari lesi yang telah ada sebelumnya. Tahun 2008 Skotlandia antar Pedoman Network (SIGN) pedoman pengelolaan perdarahan akut saluran cerna atas dan bawah memperingatkan bahwa antikoagulan oral atau kortikosteroid harus digunakan dengan hati-hati pada pasien risiko GIB, terutama pada mereka yang mengambil OAINS atau aspirin.5