ISSN 2355-7966 Warta MATOA Vol. III No. 1, April 2016 1 Salam Rimbawan !!! Warta Matoa kembali lagi di volume ke-3 edisi pertama pada awal tahun 2016. Pada edisi kali ini akan mengulas sedikit tentang Seminar ROP 2016, Pembinaan Pegawai BPK Manokwari, Pela- han/Workshop Web Meeng dan Pengelolaan e-Jurnal, Aset Arbore- tum Inamberi. Selain itu juga ulasan tentang bergabungnya kembali Doktor baru setelah menempuh study S3. Semoga arkel maupun ulasan dari redaksi Warta Matoa dapat sedikit memberi warna hiburan bagi pembaca semuanya.Kami selaku redaksi Warta Matoa mengucapkan selamat membaca dan selamat menikma. Pengantar Redaksi Warta MATOA Balai Penelian Kehutanan Manokwari merupakan media komunikasi dan informasi ilmiah populer di bidang penelian dan pengembangan hutan, konservasi alam, sosial dan ekonomi kehutanan serta yang berkaitan dengan hal -hal tersebut di Indonesia. REDAKSI Penanggung Jawab: Kepala Balai Penelian Kehutanan Manokwari Dewan Redaksi Dr. Ir. Pudja Mardi Utomo, MP. (Ketua) Sarah Yuliana, S.Hut., M.App.Sc. (Sekretaris) Redaksi Pelaksana Kepala Seksi Data, Informasi, Sarana dan Prasarana Penelian Yobo Endra Prananta, S.Si, M.Eng. Muthmainnah Syarifuddin, S.Hut Abdullah Tuharea, S.Hut., M.Si. (Anggota) Melky B Panie, S.Hut Dwi Korani (Manokwari, 01-03-2016)_ Bertempat di Kampus Inam- beri, Balai Penelitian Kehu- tanan Manokwari menye- lenggarakan Seminar Rencana Operasional Penelitian (ROP) tahun 2016. Seminar ini merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum tim peneliti turun ke lapangan. Bagus Novian- to, Kepala Balai Penelitian Kehutanan Manokwari menyampaikan bahwa “Kegiatan ini bukan hanya rutinitas saja, namun perlu ditekankan kembali pent- ingnya kegiatan ini. Ma- sukan dari tim pembahas dan audiens sangat diper- lukan”. “Terima kasih kepa- da nararsumber dari Fakultas Kehutanan Universi- tas Negeri Papua yang setia menjadi mitra kita. Mohon masukan dari tim Pembahas baik secara subtantif, metodologi maupun output yang akan dicapai nanti, apakah sudah sesuai atau belum” tambah Bagus N o v i a n t o . Acara dimulai jam 09.00 WIT dan dihadiri tujuhpuluhan orang yang terdiri dari Dek- an Fakultas Kehutanan UNI- PA, pejabat fungsional (PEH, Penyuluh) lingkup Kemen- terian LHK, KPHP Sorong Se- SEMINAR RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN TAHUN 2016 Daftar Isi Alamat Redaksi Balai Penelian Kehutanan Manokwari Jl. Inamberi Susweni PO Box 159 Manokwari 98313 Telp. 0986 213437, 213440 Fax 0986 213441 SEMINAR RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN TAHUN 2016 1 PEMBINAAN PEGAWAI 2016 “PENINGKATAN EKSISTENSI PENELITI: MEMBACA, MENULIS DAN BERBICARA” 3 SATU LAGI DOKTOR DARI MANOKWARI 4 PELATIHAN WEB MEETINGS DAN JABBER 5 ENAM KOMITMEN BERSAMA PEGAWAI BPK MANOKWARI 7 WORKSHOP E-JOURNAL BLI „TINGKATKAN SKILL PENGELOLA JURNAL ILMIAH” 8 INAMBERI “SARANA HUTAN PENELITIAN DAN DIKLAT DI MANOKWARI” 11 MANFAAT MANGROVE 12 Vol. III. No. 1, April2016
12
Embed
SEMINAR RENCANA OPERASIONAL - balithutmanokwari.or.id · ISSN 2355-7966 Warta MATOA Vol. III No. 1, April 2016 1 Salam Rimbawan !!! Warta Matoa kembali lagi di volume ke-3 edisi pertama
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ISSN 2355-7966
Warta MATOA Vol. III No. 1, April 2016 1
Salam Rimbawan !!!
Warta Matoa kembali lagi di volume ke-3 edisi pertama pada
awal tahun 2016. Pada edisi kali ini akan mengulas sedikit tentang
Seminar ROP 2016, Pembinaan Pegawai BPK Manokwari, Pelati-
han/Workshop Web Meeting dan Pengelolaan e-Jurnal, Aset Arbore-
tum Inamberi. Selain itu juga ulasan tentang bergabungnya kembali
Doktor baru setelah menempuh study S3.
Semoga artikel maupun ulasan dari redaksi Warta Matoa dapat
sedikit memberi warna hiburan bagi pembaca semuanya.Kami selaku
redaksi Warta Matoa mengucapkan selamat membaca dan selamat
menikmati.
Pengantar Redaksi
Warta MATOA Balai Penelitian Kehutanan Manokwari
merupakan media komunikasi dan informasi ilmiah populer di bidang
penelitian dan pengembangan hutan, konservasi alam, sosial dan ekonomi
kehutanan serta yang berkaitan dengan hal-hal tersebut di Indonesia.
REDAKSI
Penanggung Jawab: Kepala Balai Penelitian Kehutanan
Manokwari
Dewan Redaksi Dr. Ir. Pudja Mardi Utomo, MP. (Ketua)
Sarah Yuliana, S.Hut., M.App.Sc. (Sekretaris)
Redaksi Pelaksana
Kepala Seksi Data, Informasi, Sarana dan Prasarana Penelitian
Redaksi mengundang para peneliti, teknisi, praktisi dan pemerhati kehutanan untuk menulis artikel dan tulisan ilmiah populer secara bebas, kreatif dan bertanggung jawab menyangkut bidang kehutanan di seluruh Indonesia.
Naskah tulisan berisi maksimal 5 halaman dengan font Calibri 12 spasi 1,5 dan ditulis dalam bahasa Indonesia. Naskah dikumpulkan ke Dewan Redaksi dalam bentuk print out dan file elektronik, dapat disertai gambar dan foto yang
beresolusi baik dan berhubungan dengan isi tulisan. Naskah akan disunting terlebih dahulu oleh Dewan Redaksi tanpa mengubah maksud dan isi tulisan.
ISSN 2355-7966
Warta MATOA Vol. III No. 1, April 2016 11
Balai Penelitian Kehutanan Manokwari
menerima kunjungan siswa dan siswi ke-
las 3 (tiga) dari Sekolah Menengah Keju-
ruan (SMK) Kehutanan Negeri Manokwari
sebanyak 40 (empat puluh) orang. Did-
ampingi oleh Rizal M.H Waas selaku
pengajar di SMK Kehutanan, siswa-siswi
bersemangat untuk melakukan praktek
inventarisasi hutan sekaligus pengenalan
jenis pohon di Wanariset Inamberi pada
Balai Penelitian Kehutanan Manokwari.
Hujan rintik-rintih tidak menyurutkan se-
mangat para siswa.
Selain agar siswa lebih mengenal jenis-
jenis pohon yang ada, diharapkan
kedepannya siswa juga dapat mengenal
jenis pohon apa saja berdasarkan bentuk
daun. Adapun dari Balai Penelitian Kehu-
tanan Manokwari menunjuk Bapak La-
ban Mandibodibo sebagai pembimbing
kegiatan tersebut. Laban Mandibo-dibo
adalah salah satu pengelola wanariset
Inamberi. Dengan pengalaman yang
banyak di lapangan, Laban menyam-
paikan bagaimana tip dan cara
mengenal pohon baik dari daunnya,
getah, buah maupun bijinya. Para siswa
menyimak dengan seksama apa yang
disampaikan oleh Laban. Seperti
diketahui Inamberi adalah arboretum
yang dimiliki oleh Balai Penelitian Kehu-
tanan Manokwari, dengan luasan sekitar
3 ha, koleksi yang ada di Inamberi cukup
lengkap. Bahkan ada satu plot yang
merupakan hutan yang masih alami.
Rizal menyampaikan bahwa “Kegiatan
ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa
menghadapi Uji Kompetensi Keahlian
(UKK) pada tanggal 17 Februari 2016. Per-
hatikan apa yang disampaikan tadi, ka-
rena hal ini akan bermanfaat bagi kalian
di dunia kerja nanti. “ Ujian Praktek UKK
tersebut merupakan salah satu syarat
kelulusan bagi siswa SMK Kehutanan
Manokwari di bidang Konservasi untuk
mendapatkan sertifikat sebagai syarat
kelulusan. Karena lulusan SMK Kehutanan
selain akan mendapatkan ijazah sebagai
bukti kelulusan juga akan mendapatkan
sertifikat. (red)
INAMBERI “SARANA HUTAN PENELITIAN DAN DIKLAT DI MANOKWARI”
ISSN 2355-7966
Warta MATOA Vol. III No. 1, April 2016 12
Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan
salah satu negara yang mempunyai hutan mangrove
terbesar di dunia. Hutan ini merupakan tipe hutan yang
tumbuh di daerah pasang surut. Selain itu, hutan ini
mempunyai peranan penting dan manfaat yang banyak
baik secara langsung maupun tidak langsung bagi ke-
hidupan, terutama di wilayah pesisir.
Manfaat langsung ekosistem hutan mangrove dapat
dilihat dari berbagai hasil
hutan ini, baik berupa
kayu, non-kayu maupun
jasa lainnya. Mayoritas
hasil atau produk hutan
mangrove berasal dari ba-
tang, buah, bunga dan
daun mangrove. Hasil-
hasil tersebut diolah men-
jadi produk atau barang
yang mempunyai nilai
pasar dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Batang pohon mangrove, umumnya digunakan se-
bagai bahan bakar baik sebagai kayu bakar maupun
diolah menjadi arang untuk kebutuhan rumah tangga
maupun industri. Selain itu, batang pohon mangrove
bisa dijadikan bahan dan konstruksi bangunan maupun
penguat tanah.
Pohon mangrove juga bisa diolah menjadi bahan
pembuat obat-obatan, pewarna dan pengawet alami
kain, tanin atau perekat kayu. Selain itu, yang paling
penting daun, buah maupun bunga pohon mangrove
dapat diolah menjadi sumber pangan alternatif.
Pohon mangrove diketahui memiliki kandungan ka-
dar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar
karbohidrat dan kadar vitamin C. Selain itu, Kandungan
nilai gizi pohon mangrove, terutama pada buahnya,
sangat tinggi. Tetapi pengolahannya harus hati-hati dan
tepat karena ada beberapa pohon yang beracun.
Sedangkan manfaat tidak langsung dari hutan ini
dapat dilihat dari aspek ekologisnya. Habitat hutan ini
berperan sebagai tempat mencari makan (feeding
ground), tempat asuhan dan pembesaran (nursery
ground) serta tempat pemijahan (spawning ground)
bagi aneka biota perairan.
Selain itu, habitat mangrove bisa berperan sebagai
pelindung garis pantai dan tebing sungai dari abrasi,
pengendali intrusi air laut, pencegah tsunami, penahan
lumpur dan sedimen, peredam gelombang dan angin
kencang, penghasil bahan organik, pengendali pence-
maran logam berat,
penyerapan karbon dan
sebagai pengatur iklim
mikro.
Ekosistem mangrove apa-
bila dikelola dengan baik
bisa memberikan nilai
tambah, terutama bagi
masyarakat sekitarnya.
Ekosistem hutan ini dapat
dikelola sebagai kawasan
pariwisata atau ekowisata, juga bisa dimanfaatkan se-
bagai lokasi usaha perikanan (Silvofishery) serta se-
bagai sarana pendidikan dan penelitian.
Hutan mangrove merupakan pelindung lingkungan
yang sangat besar. Ekosistem ini menjadi salah satu
solusi yang sangat penting untuk mengatasi berbagai
jenis masalah lingkungan terutama untuk mengatasi
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya
habitat untuk hewan. Kerusakan ini tidak hanya
berdampak untuk hewan tapi juga untuk manusia.
Oleh karena itu, kelestraian hutan mangrove wajib
dijaga. Kestabilan dan kelestarian ekosistem ini sangat
tergantung pada beberapa faktor lingkungan, yaitu
temperatur, curah hujan, tinggi tempat, dan tanah. Se-
dangkan pertumbuhan pohon mangrove dipengaruhi
oleh suplai air tawar, salinitas, pasokan nutrient dan
stabilitas substrat.
Walaupun pohon mangrove dapat berkembang pada
lingkungan yang buruk, tetapi setiap tumbuhan man-
grove mempunyai kemampuan yang berbeda dalam
mempertahankan diri terhadap kondisi lingkungan fisik