KORELASI ANTARA PENGUJIAN PURITY DENGAN DISTILLATION RANGE, SOLIDIFICATION POINT, DAN BROMINE INDEX PADA SAMPEL BENZENA Oleh : Anggia Putri Gustami M0311007 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SEMINAR KMM
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KORELASI ANTARA PENGUJIAN PURITY DENGAN DISTILLATION RANGE,
SOLIDIFICATION POINT, DAN BROMINE INDEX PADA SAMPEL BENZENA
Oleh :
Anggia Putri Gustami
M0311007
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SEMINAR KMM
Selamat Datang :D
Anggia Putri Gustami / M0311007
Seminar Kuliah
Magang Mahasiswa
Contains :
Profil Umum Perusahaan
Landasan Teori
Tugas Khusus
Kesimpulan
Profil Umum PT Pertamina
Visi dan Misi PT Pertamina
Visi menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia
Misi menjalankan usaha minyak,
gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi
berdasarkan prinsip – prinsip komersial yang kuat.
Visi Menjadi laboratorium minyak bumi yang kompetitif dan berskala internasional.
Misi Memberikan jasa pelayanan pengujian sesuai standar mutu nasional / internasional
dan kepuasan customer
Tugas Pokok1. Penjamin mutu produk alir dan produk akhir
kilang2. Menganalisis dan mengevaluasi mutu bahan
baku (crude oil) untuk memperhitungkan kualitas bahan baku yang diolah, produk antara (stream) untuk mengontrol kondisi operasi, dan produk jadi (final product) serta sampel dari pihak ketiga (pihak luar)
3. Menganalisis bahan penunjang untuk proses kilang, seperti air, katalis, dan bahan – bahan kimia yang lain
4. Menganalisis sampel limbah cair, padat, dan gas untuk perlindungan lingkungan
5. Mengikuti korelasi dan uji profisiensi antar laboratorium seluruh Indonesia maupun ASEAN di bidang industri perminyakan
6. Mengadakan riset untuk membantu pengembangan dalam operasional kilang
Struktur Organisasi Laboratorium
Landasan Teori
Kandungan Minyak Bumi
1. Senyawa hidrokarbon
a. n–parafin
b. Naphten
c. Aromatik
d. Olefin
2. Senyawa non-hidrokarbon
a. Senyawa belerang
b. Senyawa oksigen
c. Senyawa nitrogen
d. Senyawa loga
Benzena• Sifat Fisik
1. Berupa cairan tak berwarna
2. Mudah menguap
3. Bersifat racun
4. Bersifat Non-polar
5. Titik didih benzena : 80,10C, Titik leleh benzena: -5,5 oC
6. Benzena berwujud cair pada suhu ruang (270C).
• Sifat Kimia
1. Merupakan senyawa aromatis
2. Tidak melunturkan warna air bromine
3. Lebih mudah mengalami reaksi subtitusi daripada reaksi adisi
4. Mudah terbakar membentuk jelaga
Kegunaan Benzena
1. Sebagai pelarut
2. Sebagai prekusor
3. Untuk menaikkan angka oktan
4. Bahan dasar pembuatan stirena
Korelasi antara Pengujian Purity
dengan Distillation Range,
Solidification Point, dan
Bromine Index pada Sampel
BenzenaTugas
Khusus
Metode Pengujian
1.Purity Benzene ( ASTM D 4492 )
2.Bromine Index ( ASTM D 5576 )
3.Distillation Range ( ASTM D 850 )
4.Solidification Point ( ASTM D 852 )
1. Purity (ASTM D 4492)a. Standar
Kalibrasi Komponen tR Berat Conc Area Respon Faktor
• Besar kandungan sampelHidrokarbon non-aromatik sebanyak 2,7344 % dan aromatik berupa toluena sebesar 0,8525 %.
Distillation Range
IBP (ºC) Dry Point (ºC)
Distillation Range (ºC)
79,2 83,0 3,8
• Prinsip destilasi pemisahan komponen-komponen dari campuran berdasarkan perbedaan tiitk didih
• Selisih antara IBP dan DPT yang terlalu besar menunjukkan produk yang diuji memiliki jumlah impiurities yang besar.
• IBP rendah (79,2 ºC) berasal dari non-aromatik yang terkandung di dalam sampel benzene
• Dry point yang terlalu tinggi (83 ºC ) ini disebabkan oleh adanya kandungan toluene di dalam sampel benzena.
Solidification Point• Temperatur : 5,26 ºC• Faktor koreksi air : 0,09 ºC• Solidification Point : 5,35 ºC• Prinsip
Suhu di mana kristal hidrokarbon yang terbentuk pada pendinginan hilang bila suhu dibiarkan naik.
• Solidification point sampel < solidification point standar karena memiliki jumlah non – aromatik besar dapat membentuk fasa padat (solid) pada suhu di bawah suhu benzene yang membentuk fasa solidnya
Bromine IndexmL Titran untuk Sample
mL titran untuk Blanko
N Bromide-Bromat
Berat Sample (gr) Bromine Index
Bromine Index
0,711 0,257 0,0385 0,1573 887,84
• Metode ini memberikan indikasi banyaknya olefin (alkena) yang terkandung dalam sampel benzena.
• Titik akhir titrasi adalah titik ketika terjadinya perubahan potensial yang drastis oleh penambahan bromide – bromate dalam jumlah yang sangat sedikit.
• Bromine index yang diperoleh di atas 500 maka dilakukan uji bromine number.
Bromine NumbermL Titran untuk Sample
mL titran untuk Blanko
N Bromide-Bromat
Berat Sample (gr) Bromine Index
Bromine Index
0,1267 0,04047 0,3496 0,5450 0,8839
Kesimpulan
No Parameter MetodeHasil
Analisis
Batas
Min Max
1 PurityASTM D-
449296, 413
% 99,99
2Bromine
IndexASTM D-
5776887, 84
20
3Distillation
RangeASTM D-
850 3,8 OC1OC, max. Including
80,1OC
4Solidification
PointASTM D-
852 5,35 OC 5,4• Korelasi antara purity dengan distillation range,
solidification point, dan bromine index adalah semakin rendahnya purity suatu benzena maka distillation range akan semakin besar, solidification point akan semakin rendah, dan bromine index akan semakin besar