Pengertian Konsep Nilai dan Sistem Nilai Budaya KONSEP NILAI Theodorson dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai merupakan sesuatu yang abstrak, yang dijadikan pedoman serta prinsip – prinsip umum dalam bertindak dan bertingkah laku. Keterikatan orang atau kelompok terhadap nilai menurut Theodorson relatif sangat kuat dan bahkan bersifat emosional. Oleh sebab itu, nilai dapat dilihat sebagai tujuan kehidupan manusia itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan nilai budaya itu sendiri sduah dirmuskan oleh beberapa ahli seperti : Koentjaraningrat Menurut Koentjaraningrat (1987:85) lain adalah nilai budaya terdiri dari konsepsi – konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga masyarakat mengenai hal – hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh karena itu, nilai budaya yang dimiliki seseorang mempengaruhinya dalam menentukan alternatif, cara – cara, alat – alat, dan tujuan – tujuan pembuatan yang tersedia. Clyde Kluckhohn dlam Pelly Clyde Kluckhohn dalam Pelly (1994) mendefinisikan nilai budaya sebagai konsepsi umum yang terorganisasi, yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal – hal yang diingini dan tidak diingini yang mungkin bertalian dengan hubungan orang dengan lingkungan dan sesama manusia. Sumaatmadja dalam Marpaung Sementara itu Sumaatmadja dalam Marpaung (2000) mengatakan bahwa pada perkembangan, pengembangan, penerapan budaya dalam kehidupan, berkembang pula nilai – nilai yang melekat di masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan, serta keseimbangan. Nilai tersebut dikonsepsikan sebagai nilai budaya. Selanjutnya, bertitik tolak dari pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa setiap individu dalam melaksanakan aktifitas vsosialnya selalu berdasarkan serta berpedoman kepada nilai – nilai atau system nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat itu sendiri. Artinya nilai – nilai itu sangat banyak mempengaruhi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Pengertian Konsep Nilai dan Sistem Nilai Budaya
KONSEP NILAI
Theodorson dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai merupakan sesuatu yang abstrak, yang dijadikan pedoman serta prinsip – prinsip umum dalam bertindak dan bertingkah laku. Keterikatan orang atau kelompok terhadap nilai menurut Theodorson relatif sangat kuat dan bahkan bersifat emosional. Oleh sebab itu, nilai dapat dilihat sebagai tujuan kehidupan manusia itu sendiri.Sedangkan yang dimaksud dengan nilai budaya itu sendiri sduah dirmuskan oleh beberapa ahli seperti : Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat (1987:85) lain adalah nilai budaya terdiri dari konsepsi – konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga masyarakat mengenai hal – hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh karena itu, nilai budaya yang dimiliki seseorang mempengaruhinya dalam menentukan alternatif, cara – cara, alat – alat, dan tujuan – tujuan pembuatan yang tersedia. Clyde Kluckhohn dlam Pelly
Clyde Kluckhohn dalam Pelly (1994) mendefinisikan nilai budaya sebagai konsepsi umum yang terorganisasi, yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal – hal yang diingini dan tidak diingini yang mungkin bertalian dengan hubungan orang dengan lingkungan dan sesama manusia. Sumaatmadja dalam Marpaung
Sementara itu Sumaatmadja dalam Marpaung (2000) mengatakan bahwa pada perkembangan, pengembangan, penerapan budaya dalam kehidupan, berkembang pula nilai – nilai yang melekat di masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan, serta keseimbangan. Nilai tersebut dikonsepsikan sebagai nilai budaya.Selanjutnya, bertitik tolak dari pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa setiap individu dalam melaksanakan aktifitas vsosialnya selalu berdasarkan serta berpedoman kepada nilai – nilai atau system nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat itu sendiri. Artinya nilai – nilai itu sangat banyak mempengaruhi tindakan dan perilaku manusia, baik secara individual, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan tentang baik buruk, benar salah, patut atau tidak patutSuatu nilai apabila sudah membudaya didalam diri seseorang, maka nilai itu akan dijadikan sebagai pedoman atau petunjuk di dalam bertingkahlaku. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari – hari, misalnya budaya gotong royong, budaya malas, dan lain – lain. Jadi, secara universal, nilai itu merupakan pendorong bagi seseorang dalam mencapai tujuan tertentu.Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai budaya adalah suatu bentuk konsepsi umum yang dijadikan pedoman dan petunjuk di dalam bertingkah laku baik secara individual, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan tentang baik buruk, benar salah, patut atau tidak patut.
Sistem NilaiTylor dalam Imran Manan (1989;19) mengemukakan moral termasuk bagian dari kebudayaan, yaitu standar tentang baik dan buruk, benar dan salah, yang kesemuanya dalam konsep yang lebih besar termasuk ke dalam ‘nilai’. Hal ini di lihat dari aspek penyampaian pendidikan yang dikatakan bahwa pendidikan mencakup penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai.Kedudukan nilai dalam setiap kebudayaan sangatlah penting, maka pemahaman tentang sistem nilai budaya dan orientasi nilai budaya sangat penting dalam konteks pemahaman perilaku suatu masyarakat dan sistem pendidikan yang digunakan untuk menyampaikan sisitem perilaku dan produk budaya yang dijiwai oleh sistem nilai masyarakat yang bersangkutan.Clyde Kluckhohn mendefinisikan nilai sebagai ………. sebuah konsepsi, eksplisit atau implisit, menjadi ciri khusus seseorang atau sekelompok orang, mengenai hal-hal yang diinginkan yang mempengaruhi pemilihan dari berbagai cara-cara, alat-alat, tujuan-tujuan perbuatan yang tersedia. Orientasi nilai budaya adalah ……. Konsepsi umum yang terorganisasi, yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal-hal yang diingini dan tak diingini yang mungkin bertalian dengan hubungan antar orang dengan lingkungan dan sesama manusia.Sistem nilai budaya ini merupakan rangkaian dari konsep-konsep abstrak yang hidup dalam masyarakat, mengenai apa yang dianggap penting dan berharga, tetapi juga mengenai apa yang dianggap remeh dan tidak berharga dalam hidup. Sistem nilai budaya ini menjado pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam hidup yang memanifestasi kongkritnya terlihat dalam tata kelakuan. Dari sistem nilai budaya termasuk norma dan sikap yang dalam bentuk abstrak tercermin dalam cara berfikir dan dalam bentuk konkrit terlihat dalam bentuk pola perilaku anggota-anggota suatu masyarakat.Kluckhohn mengemukakan kerangka teori nilai nilai yang mencakup pilihan nilai yang dominan yang mungkin dipakai oleh anggota-anggota suatu masyarakat dalam memecahkan 6 masalah pokok kehidupan. Ada beberapa pengertian tentang nilai, yaitu sebagai berikut: Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai denagn tututan hati nuraninya (pengertian secara umum)
Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap pribadi seseorang tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau prilaku yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang (simon,1973).
Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran atau keinginan mengenai ide-ide, objek, atau prilaku khusu (Znowski, 1974)
pancasila merupakan sumber utama nilai – nilai di Indonesia. Adapun nilai nilai yang terkandung pada pancasila antara lain:
a. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa artinya aanya pengakuan terhadap adanya tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dengan adanya ini bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religious bukan Negara Atheis . nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan dan kebebasan memilih dan memeluk agama sesuai dengan keyakinannya masing masing serta tidak berlaku diskriminatif terhadap kepercayaaan agama lain.Namun pada faktanya , saat Pemilihan umum di Jakarta banyak sekali dijumpai ketidak pahaman akan nilai ketuhanan. Mmisalnya adanya penyebaran isu SARA yang menyerang salah satu calon pasangan gubernur. Mereka beranggapan pemimpin yang tidak seiman akan memberikan mudharat daripada manfaat.Dengan cara tersebut pasangan cagub yang menyerang tersebut agar mampu memenangkan pilkada Jakarta tersebut. Cara yang demikian ini sangat bertentengan dengan nilai ketuhanan pancasila yang sangat menghargai keberagaman agama. Semoga kita tidak seperti contoh diatas.
b. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adill dan beradap memiliki arti bahwa setiap manusia meiliki kelebihan dan kekuangan dari orang lain. Nilai ini mengajjarkan bagaimana kita bersikap dengan orang lain, menjaga perasaan orang lain, dll.Berbicara tentang nilai kemanusiaaan tentu tak lepas dari HAM atau hak asasi manusia yang insyaAllah Akan Kami posting pada kesempatan berikutnya.
c. Nilai Persatuan
Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha kearah bersatu dan kebullatan rakyat membina rasa nasionalisme dalam Negara kesatuan republic Indonesia . persatuan juga merupakan penghargaan terhadap keberagaman kebudayaan , sesuai semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.Namun saat ini , nilai persatuan tersebut semakin berkurang. Yang paling teranyar adalah bentrokan mahasiswa satu kampus di Makassar beberapa waktu lalu. Hanya karena masalah sepele namun menggunakan otot bukan otak. Bahkan ada yang tak segan membunuh temannya sendiri. Miris jika kita melihatnya. Seharusnya sebagai generasi muda kita bersatu untuk berkarya dan menciptakan sesuatu yang berguna bagi masyarakat inndonesia, bukan malah tawuran dan saling memmbunuh.
d. Nilai kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perrwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari,,oleh dan untuk rakyat. Nilai kerakyatan ini sangat erat dengan proses demokrasi yang ada di Indonesia yang insyaAllah Akan Kami terbitkan pada kesempatan yang akan datang.e. Nilai Keadilan
Nilai keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar
sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriyah dan batiniyah.Namun kenyataannya di Indonesia sangat sulit sekali dijumpai sebuah keadilan. Misanya pembangunan. Nampak jelas pembangunan hanya dipusatkan pada pulau jawa saja, namun untuk daerah atau pulau lainnya jaarang sekali terjamah, lihat saja di Kalimantan. Jarag sekali dijumpai jalan beraspal sehingga transportasi disana sangat sulit. Bandingkan dengan di jawa yang sangat mudah untuk transportasi.Nilai nilai tersebut bersifat abstrak dan normative , karena sifatnya itu maka isinya belum bias dioperasionalkan. Agar mampu mengoperasionalkan nilai tersebut dijabarkan dalam suatu undang undang dasar (UUD 1945) dan peraturan perundang undangan lainnya.
.Nilai merupakan suatu ciri, yaitu sebagai berikut: Nilai-nilai membentuk dasar prilaku seseorang
Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola prilaku yang konsisten.
Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi prilaku seseorang.
Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang secara intelektual diyakinkan tentang sutu nilai serta memegang teguh dan mempertahan kannya.
.Metode Mempelajari Nilai-Nilai Menurut teori klasifikasai nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu nilai apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria sebagai berikut:
Menjunjung dan menghargai keyakkina dan rilaku seseorang
Menegaskan didepan umum , apabila cocok
Memilih dari berbagai alyernatif
Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
Memilih secara bebas
Bertindak
bertindak denngan pola konsisten
.Keyakinan Ada beberapa pengertian tentang keyakinan, yaitu sebagi berikut:
Keyakinan adalah sesuatu yang diterima sebagai kebenaran melalui pertimbangan dan kemungkinan, tidak berdasarkan kenyataan
Keyakinan merupakan pengorganisasian konsep kogniti, misalnya individu memegang keyakinan yang dapat dibuktikan melalui kejadian yang dapat dipercaya
tradisi rakyat atau keluarga merupakan keyakinan yng berjalan dari satu generasi ke generasi yang lain
.SikapSikap adalh suasana perasaan atau sifat, dimana prilaku yang ditujukan kepada orang, objek, kondisi atau situasi, baik secaa tradisional maupun nulai atau keyakinan. Sikap dapat diajarkan melalui cara:Memberi contoh, teladan atau model peran. Setiap individu belajar dari seperangkat contoh melaui prilaku orang lain yang diterimanya,Membujuk atau meyakinkan .Membujuk atau meyakinkan seseorang mempunyi dasar kognitf. Hal ini tidak terkait dengan aspek emosional dari prilaku seseorang.Mengajarkan melalui budaya. Budaya dan agama mempengaruhi prilaku seseorang tanpa pilihan. Setiap individu dapat menerima keyakinan tersebutpilihan terbatas. Prilaku seseorang dikontrol dengan membatasi pilihan seseorang dengan tidak mempunyai pilihan secara bebasMenetapkan melalui peraturan-peraturan. Ketentuan dan peraturan yang digunakan untuk mengontrol prilaku seseorang adalah sebagai berikut: Perilaku yang dipelajari biasanya dapat diterima secara sosial dan diterapkan dalam situasi yang sama dengan waktu yang akan dating
Berprilaku dalam cara tertentu karena takut diberi sanksi, sehingga tidak mempertimbangkan nilai benar atau salah
Menggunakan nilai untuk mengarahkan prilakunya, berarti dapat membedakan baik dan buru, benar atau salah
.Mempertimbangkan dengan hati nuraniOrang sering mempelajari seperangkat norma prilaku yang dianggap benar. Kegagalan untuk Mengikuti norma ( hati nurani ) dapat mengakibatkan perasaan bersalah
SISTEM NILAI BUDAYA
A. SISTEMSistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli :1. L. James HaveryMenurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.2. John Mc ManamaMenurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.3. C.W. Churchman.Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
4. J.C. HingginsMenurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.5. Edgar F Huse dan James L. BowdictMenurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
B. NILAINilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan bergunabagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau bergunaC. NILAI BUDAYANilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebutKepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).D. SISTEM NILAI BUDAYASistem Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Ideologi. Sistem budaya merupakan tingkatan tingkat yang paling tinggi dan abstrak dalam adat istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai – nilai budaya itu merupakan konsep – konsep mngenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari dari warga suatu masyarakat mengenai apa yang mereka anggap bernilai , berharga, dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan para warga masyarakat itu sendiri. Nilai – nilai budaya ini bersifat umum , luas dan tak konkret maka nilai – nilai budaya dalam suatu kebudayaan tidak dapat diganti dengan nilai-nilai budaya yang lain dalam waktu yang singkat. Dalam masyarakat ada sejumlah nilai budaya yang satu dan yang lain berkaitan satu sama lain sehingga merupakan suatu sistem, dan sistem itu sebagai suatu pedoman dari konsep –konsep ideal dalam kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan masyarakat. Menurut ahli antropologi terkenal C.Kluckhohn , tiap sistem nilai budaya dalam tiap kebudayaan itu mengenai lima masalah dasar dalam kehidupan manusia yang menjadi landasan bagi kerangka variasi system nilai budaya adalah :Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia (disingkat MH)Ada kebudayaan yang memandang hidup manusia itu pada hakekatnya suatu hal yang buruk dan menyedihkan .Pada agama Budha misalnya,pola – pola tindakan manusia akan mementingkan segala usaha untuk menuju arah tujuan bersama dan memadamkan hidup baru. Adapun kebudayaan – kebudayaan lain memandang hidup
manusia dapat mengusahakan untk menjadikannya suatu hal yang indah dan menggembirakan.Masalah mengenai hakekat dari karya manusia ( disingkat MK)Kebudayaan memandang bahwa karya manusia bertujuan untuk memungkinkan hidup,kebudayaan lain menganggap hakekat karya manusia itu untuk memberikannya kehormatan,ada juga kebudayaan lain yang menganggap karya manusia sebagai suatu gerak hidup yang harus menghasilkan lebih banyak karya lagi.Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu (disingkat MW)Kebudayaan memandang penting dalam kehidupan manusia pada masa lampau, keadaan serupa ini orang akan mengambil pedoman dalam tindakannya contoh – contoh dan kejadian- kejadaian dalam masa lampau. Sebaliknya ada kebudayaan dimana orang hanya mempunyai suatu pandangan waktu yang sempit. Dalam kebudayaan ini perencanaan hidup menjadi suatu hal yang sangat amat penting.Masalah mengenai hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya (disingkat MA)Kebudayaan yangh memandang alam sebagai suatu hal yang begitu dahsyat sehingga manusia hanya dapat bersifat menyerah tanpa dapat berusaha banyak. Sebaliknya ,banyak pula kebudayaan lain yang memandang alam sebagai lawan manusia dan mewajibkan manusia untuk selalu berusaha menaklukan alam. Kebudayaan lain masih ad yang menganggap bahwa manusia dapat berusaha mencari keselarasan dengan alam.Masalah mengenai hakekat hubungan manusia dengan sesamanya (disingkat MM)Ada kebudayaan yang memntingkan hubungan vertical antara manusia dengan sesmanya. Tingkah lakunya akan berpedoman pada tokoh – tokoh pemimpin. Kebudayaan lain mementingkan hubungan horizontal antara manusia dan sesamanya. Dan berusaha menjaga hubungan baik dengan tetangga dan sesamanya merupakan suatu hal yang penting dalam hidup. Kecuali pada kebudayaan lain yang tidak menganggap manusia tergantung pada manusia lain, sifat ini akan menimbulkan individualisme.Sumber :http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-dan-konsep-nilai-dalam-islam.html
KONSEP NILAI MORAL, DAN NORMA, DALAM DUNIA KITA DALAM BERMASYARAKAT
BAB IIPEMBAHASAN
A. NILAI1. Pengertian Nilai Ada beberapa pengertian nilai menurut para ahli :a. Dalam Kamus Sosiologi yang disusun oleh Soerjono Soekanto disebutkan bahwa nilai (value) adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap burukb. Horton dan Hunt (1987) menyatakan bahwa nilai adalah gagasan mengenai apakah suatu pengalaman itu berarti apa tidak berarti. Dalam rumusan lain, nilai merupakan anggapan terhadap sesuatu hal. Sesuatu itu dapat berupa benda, orang, tindakan, pengalaman, dan seterusnya. Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan. Nilai bersumber pada budi pekerti yang berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di samping sistem sosial dan karya. Nilai sosial merupakan landasan bagi masyarakat untuk merumuskan apa yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri, dan berperan penting untuk mendorong dan mengarahkan individu agar berbuat sesuai norma yang berlaku
2. Macam-macam Nilai Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama tinggi, maksudnya yaitu adanya tingkatan-tingkatan nilai. Menurutnya nilai dapat dikelompokan dalam empat tingkatan yaitu :a. Nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan indra yang memunculkan rasa senang, menderita atau tidak enak,b. Nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni : jasmani, kesehatan serta kesejahteraan umum, c. Nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan pengetahuan murni,d. Nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci.
Sementara itu, nilai menurut Notonagoro dibedakan menjadi tiga, yaitu :a. Nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia,b. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu aktivitas atau kegiatan,c. Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang bersifat rohani manusia yang dibedakan dalam empat tingkatan sebagai berikut:1) nilai kebenaran2) nilai keindahan/estetis 3) nilai kebaikan4) nilai religius. Nilai berperan sebagai pedoman yang menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai manusia berada dalam hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai sistem nilai. Wujud nyata dari hubungan antara nilai dan moral tercerminkan pada norma sosial.
3. Ciri-ciri NilaiCiri-ciri nilai antara lain sebagai berikut:a. Nilai sosial merupakan konstruksi abstrak dalam pikiran orang yang tercipta melalui interaksi sosial,b. Nilai sosial bukan bawaan lahir, melainkan dipelajari melalui proses sosialisasi, dijadikan milik diri melalui internalisasi dan akan mempengaruhi tindakan-tindakan penganutnya dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tanpa disadari lagi (enkulturasi),
c. Nilai sosial berkaitan satu dengan yang lain membentuk sistem nilai,
d. Sistem nilai bervariasi antara satu kebudayaan dengan yang lain,
e. Setiap nilai memiliki efek yang berbeda terhadap perorangan atau kelompok,f. Nilai sosial melibatkan unsur emosi dan kejiwaan, dang.Nilai sosial mempengaruhi perkembangan pribadi.
4. Fungsi NilaiNilai Sosial dapat berfungsi:a. Sebagai faktor pendorong, hal ini berkaitan dengan nilai-nilai yang berhubungan dengan cita-cita atau harapan,b. Sebagai petunjuk arah mengenai cara berfikir dan bertindak, panduan menentukan pilihan, sarana untuk menimbang penghargaan sosial, pengumpulan orang dalam suatu unit sosial,c. Sebagai benteng perlindungan atau menjaga stabilitas budaya
Fungsi-fungsi inilah yang harusnya lebih dihayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh nilai-nilai sosial yang mulai pudar/hilang: Nilai toleransi Indonesia merupakan Negara kepulauan yang mana memiliki banyak suku budaya yang berbeda-beda. Perbedaan agama,ras,etnis, seharusnya bukan menjadi peyebab hilangnya nilai-nilai dimasyarakat. Namun kadang kita melihat terjadiya teror dikalangan pemeluk agama, perang suku, diskriminasi ras, etnosentrisme masih terus terjadi. Disini terlihat bahwa banyak nilai-nilai sosial yang pudar seperti rasa toleransi, saling menghargai serta menghormati perbedaan. Namun kadang terjadinya hal ini diprofokatori sejumlah orang yg ingin menghancurkan persatuan dan kedamaian dinegara ini demi kepentingan pribadinya. Dalam sila pertama dan ke tiga dijelaskan bahwa setiap orang harus saling menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup dan juga saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
Nilai gotong-royong
Masyarakat Indonesia dulu merupakan orang-orang yang suka bergotong-royong. Terlihat dari cara mereka memperjuangkan dan menyatukan semangat serta tujuan mereka untuk bisa terlepas dari belenggu penjajah dan terlihat dari bagaimana cara mereka menjaga kelestarian sumber daya alam yang ada. Namun sekarang ini sangat banyak manusia yang hanya memikirkan diri sendiri dan melupakan bahwa mereka merupakan bagian dari negara ini. Hal ini antara lain disebabkan oleh mulai mengenalnya masyarakat terhadap politik dan yang sudah memiliki partai politik. Kita bisa lihat para elit politik, pejabat, pemimpin didalam birokrasi negara semua saling menuding, menuduh, menjatuhkan tanpa peduli jabatan yang sedang dijabatnya. Sehingga memicu terjadinya konflik serta perpecahan.
Nilai nasionalisme
Kita mengenal sebuah kalimat yang berbunyi “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya”. Namun terbukti bahwa generasi muda Indonesia sekarang tidak mengerti makna bersarnya nyawa yang terbunuh, banyaknya darah dan keringat yang mengalir ditubuh para pahlawan. Dalam hal kecil saja kita bisa melihat, ketika upacara bendera disekolah, banyak sekali murid-murid yang malas untuk melaksanakan upacara tersebut. Banyak anak-anak yang sengaja berhenti sekolah karena malas. Padahal melalui pendidikkan, kita bisa meneruskan perjuangan para pahlawan nasional. Inilah sikap apatis dan tidak tahu balas budi terhadap jasa pahlawan dan sangat tidak boleh diturunkan kepada generasi mendatang.
Nilai deferensiasi sosial
Kesenjangan sosial di Indonesia sangat jelas terlihat. Dimana banyak sekali orang-orang yang kaya namun tidak memiliki kesadaran untuk membantu orang yang kurang mampu, malahan justru memamerkan harta yang ia miliki. Kurangnya rasa kepedulian terhadap orang lain. Hal ini menyebabkan yang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya. Padahal sila kedua memiliki arti bahwa seluruh warga negara harus mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Sehingga tidak ada kesenjangan sosial di kalangan masyarakat.
Nilai kebudayaan
Indonesia memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” berbeda-beda namun tetap satu. Namun perbedaan yang ada itu justru sangat sulit disatukan. Terlalu banyak kelompok atau suatu suku menganggap bahwa kebudayaannya lah yang paling baik diantara yang lain. Hal ini jelas mempersulit terjadinya integrasi antar masyarakat berbudaya. Padalah sudah jelas bahwa Pancasila itu sendiri mempunyai fungsi sebagai kepribadian bangsa. Yang bisa dijelaskan bahwa tiap masyarakat yang mendiami suatu provinsi tentu saja akan membentuk suatu kebudayaan daerah sebagai identitas dari tiap daerah, yang apabila semuanya dikumpulkan akan menjadi kebudayaan nasional. Kebudayaan inilah yang kemudian menjadi aspek cerminan bagi kepribadian bangsa Indonesia. Semua provinsi di Indonesia meskipun memiliki kepribadian masing-masing, akan tetapi mereka harus dapat mengintegrasikan diri mereka sebagai suatu bangsa karena memiliki rasa senasib sepenanggungan dan tujuan yang sama yaitu kesatuan dan persatuan bangsa. Belum lagi kita mendapatkan rintangan di Era Globalisasi, yang mana kebudayaan kita semakin lama semakin pudar tertimpa oleh kebudayaan barat. Generasi muda Indonesia sendiripun lebih memilih untuk mengikuti arus globalisasi tanpa berfikir bahwa Indonesia memiliki harta karun kebudayaan yang seharusnya dipertahankan,karna jika kita sadari bahwa orang-orang didunia banyak yang mengagumi keindahan alam dan budaya negri ini. Seharusnya keindahan alam dan kekayaan budaya yg kita miliki ini bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan Indonesia dimata dunia. Pentingnya pemahaman Pancasila sebagai filterisasi di era globalisasi sangatlah bermanfaat.Dengan adanya tantangan globalisasi yang semakin menggila ini, Pancasila dapat dimanfaatkan sebagai filter atau penyaring berbagai pengaruh yang ditimbulkan oleh globalisasi. Tentunya, kita harus bersikap bijaksana dan mau membuka diri terhadap globalisasi dan kemajuan iptek. Namun, diperlukan juga sikap waspada terhadap pengaruh yang ditimbulkannya.Terutama pada ideologi asing dan budaya asing yang tak selaras dgn budaya kita maka fungsi Pancasila sebagai filter yang menyaring pengaruh buruk bagi bangsa dan negara ini sehingga pengaruh buruk itu bisa diwaspadai bersama.
Nilai keadilan sosial
Keadilan sosial di Indonesia mulai terlihat ketidak adilannya. Kita tau bahwa hukum di Indonesia ini hanya tajam buat rakyat kecil dan tumpul ketika berhadapan dengan pejabat dan kaum penguasa. Kasus suap dan korupsi marak terjadi di kehidupan sehari-hari. Lembaga hukumpun yang seharunya menegakkan keadilan dalam
penegakkan hukum justru ikut serta dalam menghancurkan nilai-nilai hukum yang terdapat di dalam Pancasila. Jika kita teliti, rakyat adalah representasi dari pemerintahnya, sebagai contoh kasus suap terhadap polisi saat razia kendaraan di jalan, pada dasarnya adalah polisi yang menawarkan kemudahan kepada para pengemudi yang terkena tilang untuk “berdamai ditempat” dalam arti pengemudi ditawarkan untuk memberi uang kepada polisi dengan nominal yang disepakati sebagai tanda damai agar pengemudi tidak peru repot-repot menjalani sidang dipengadilan. Akhirnya hal tersebut tersosialisasi keseluruh masyarakat, sehingga bukan lagi polisi yang menawarkan justru pihak yang ketilang yang menawarkan uang kepada polisi. Inilah mengapa saya sebut rakyat sebagai representasi pemerintahnya. Dalam hal ini pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara. Yang merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai pancasila. Maka pancasila merupakan Sumber dari segala sumber hukum , pancasila merupakan sumber kaidah hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat wilatah, beserta pemerintah Negara.
Itulah beberapa contoh nilai-nilai sosial yang seakan
telah hilang. Nilai-nilai pancasila sudah tidak diingat lagi. Bahkan pejabat negara pun
ada yang lupa ketika mengucapkan butir-butir pancasila. Ironis sekali melihat keadaan
seperti ini. Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia yang
ditemukan kembali setelah lama terpendam pada masa penjajahan bangsa Barat.
Kemudian pada saat bangsa Indonesia bangkit akan hidup mandiri sebagai bangsa
yang merdeka,bangsa Indonesia menemukan kembali Pancasila dalam arti dan makna
yang sesungguhnya. Pada saat akan mendirikan Negara RI, para pemimpin dan tokoh
pendiri negara memusyawarahkan apa yang sebaiknya dijadikan sebagai dasar
negara ,sehingga dirumusah Pancasia sebagai perjanjian luhur seluruh bangsa
Indonesia. Perjanjian luhur yang seharusnya bisa dijalankan dan ditaati seluruh
komponen masyarakat. Sehingga terlihat jelas bahwa Pancasila adalah ideology
negara yang memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional yang mana telah teruji
kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu,
Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa
Indonesia ini adalah sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh para pendiri
negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari
generasi ke generasi. Dengan adanya Pancasila Indonesia menjadi memiliki
pandangan hidup yang jelas untuk memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi,
sosial budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju.
Apa yang dimaksud dengan nilai? Secara sederhana, nilai merupakan suatu hal yang dianggap baik atau buruk bagi kehidupan. Nilai merupakan sesuatu yang abstrak, namun hal tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan masyarakat. Contohnya, orang menganggap menolong bernilai baik dan mencuri bernilai buruk. Adapun nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang terbukti memiliki daya guna fungsional bagi kehidupan bersama. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/05/pengertian-nilai-dan-
Universiti Teknologi Mara Perak, Kampus Seri Iskandar. “Isu, Cabaran Dan Impak Ict –
Satu Pendekatan Dalam Islam” dalam Prosiding Seminar Kebangsaan E-Komuniti 2005
.UKM 6-7 Disember 2005. Putrajaya. Hlm. 8
[15] Prof. Madya Dr. Mohd. Noor Mat Yazid, Program Hubungan Antarabangsa,
Sekolah Sains Sosial, Universiti Malaysia Sabah, Kota Kinabalu. Dalam artikel
“Modenisasi, Masyarakat Malaysia Dan Ict: Isu, Cabaran Dan Penyelesaian.” Hlm. 12-
13
. NILAI DAN NORMADALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT OLEH : - A.Baidowi - M.Yusuf Arifin - Monica Eka - Nissa Hanif - Nusroh Diniyah - Rachma Sari Agustin - Shabrina Ismi Husna - Teguh Saksono
2. Secara umum masyarakat Indonesia menempatkanorang yang tua pada posisi yang lebih dihormatisedangkan orang yang lebih muda ditempatkan padaposisi yang lebih disayangi. Itulah sebabnya, dalampenggunaan bahasa misalnya, masyarakat Sunda, Jawa,Madura, Bali, dan bahkan suku-suku lain di Indonesiamemiliki tingkatan-tingkatan bahasa tertentu sebagaiwujud dari rasa hormat dan rasa sayang dalamkehidupan sosial. Ini berarti terdapat nilai-nilai dannorma-norma yang dianggap
sebagai prinsip dalamperi kehidupan bermasyarakat. Nilai dan normatersebut mengandung sesuatu yang dianggap baik,benar,berharga, dan sekaligus dijadikan patokan dasar dalammelakukan interaksi sosial.
3. MACAM-MACAM NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Perwujudan norma sosial dapat berbentuktertulis dan tidak tertulis. Berdasar kekuatanyang mengikat sistem nilai dalam kehidupanmasyarakat, norma sosial dapat digolongkandalam beberapa macam, yaitu cara (usage),kebiasaan (folkways), tata susila (mores), adatistiadat (customs), hukum (laws), dan agama(religion).
4. 1. Cara (Usage) Cara (usage) terbentuk melalui proses interaksi yang berlangsung secara konstan sehingga membentuk sebuah pola perilaku tertentu. Sistem nilai yang terikat dalam bentuk cara (usage) ini relatif lemah sehingga sanksi terhadap pelanggaran norma ini hanyalah sebuah predikat “tidak sopan” saja. Di antara contoh- contoh norma ini adalah berdecak atau bersendawa di waktu makan, mengeluarkan ingus di sembarang tempat, buang air sambil berdiri di pinggir jalan, dan lain sebagainya.
5. 2. Kebiasaan (Folkways) Perilaku yang terjadi secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama akan membentuk kebiasaan (folkways). Norma ini diakui keberadaannya di tengah- tengah masyarakat sebagai salah satu standar dalam interaksi sosial. Kebiasaan (folkways) tergolong sebagai norma ringan sehingga pelanggaran terhadap norma ini akan dikenai sanksi berupa gunjingan, sindiran, atau teguran. Di antara contoh dari norma ini adalah menerima pemberian dengan tangan kanan, makan dengan tangan kanan, mengetuk pintu jika ingin memasuki kamar orang lain, memberi salam pada saat bertamu, menerima tamu dengan ramah dan sopan.
6. 3. Adat Istiadat (Customs) Adat istiadat (customs) adalah tata perilaku yang telah terpola dan terintegrasi secara tetap dalam suatu masyarakat serta mengikat peri kehidupan masyarakat tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pelanggaran terhadap norma adat akan dikenakan sanksi yang cukup berat, seperti dikucilkan dari masyarakat karena dianggap sebagai pangkal masalah dalam tata kehidupan masyarakat tersebut.
7. 4. Agama (Religion) Ajaran-ajaran agama memegang peranan yang sangat vital sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan secara benar, yakni mengajarkan tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antara sesama manusia, dan hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya. Pemahaman dan penerapan ajaran agama secara benar akan menciptakan tata kehidupan yang harmonis. Sebaliknya, pelanggaran terhadap norma-norma agama akan menimbulkan konflik, baik yang bersifat individual maupun yang bersifat sosial.
8. 5. Hukum (Laws) Hukum (laws) merupakan aturan-aturan dalam kehidupan masyarakat yang berupa ketentuan, perintah, kewajiban, dan larangan, agar tercipta keamanan, ketertiban, dan keadilan. Berdasarkan wujudnya, hukum (laws) terdiri atas dua macam, yaitu (1) hukum tertulis, yakni aturan-aturan yang dikodifikasikan dalam bentuk kitab undang-undang. Dan (2) hukum tidak tertulis (konvensi), yakni aturan- aturan yang diyakini keberadaannya secara adat meskipun tidak dikodifikasikan dalam bentuk kitab undang-undang.
9. 6. Mode (Fashion) Mode (fashion) merupakan gaya hidup yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat dalam waktu-waktu tertentu. Pada dasarnya gaya hidup merupakan penampilan tertentu yang sedang trend dalam berbagai bidang kehidupan. Dengan demikian mode (fashion) dapat dilihat pada model rambut, model pakaian, model kendaraan, model rumah, model perilaku yang ditunjukkan dalam acara-acara tertentu, dan sebagainya. Mode (fashion) dianggap sebagai cermin kehidupan modern, sehingga orang yang tidak mengikuti mode biasanya akan dianggap ketinggalan zaman.
10. ADA PERTANYAAN?• Kelompok 1 :--• Kelompok 2 :--• Kelompok 4 :--
11. Kesimpulan Nilai dan norma memegang peranan yangsangat penting sebagai pengatur tatakehidupan bermasyarakat. Nilai dan normabersifat abstrak dan merupakan unsur terpentingdari suatu kebudayaan. Nilai dan norma harusdijunjung tinggi agar peri kehidupan sosialdapat terjalin secara harmonis sehingga terciptastabilitas sosial. Pelanggaran terhadapsistem nilai dan norma akan menimbulkan konflikdalam kehidupan sosial.
NILAI DAN NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
NILAI SOSIAL DAN NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
oleh : Didik Setiawan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dalam berinteraksi dipandu oleh nilai-nilai dan dibatasi oleh norma-norma dalam social. Norma dan nilai pada awalnya lahir tidak disengaja , karena kebutuhan manusia sebagai makluk social dan harus berinteraksi dengan yang lain menuntut adanya suatu pedoman, pedoman itu lama kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara sadar.
Rumusan tentang norma dan nilai menurut para tokoh pada dasarnya sama. Penulis pada kesempatan ini akan memrumuskan pengertian norma dan nilai social sebagai berikut :
Nilai sosial adalah suatu perbuatan atau tindakan yang oleh masyarakat dianggap baik. Nilai social dalam setiap masyarakat tidak selalu sama, karena nilai dimasyarakat tertentu dianggap baik tapi dapat dianggap tidak baik dimasyarakat lain.
Nilai dapat dibagai menjadi tiga bagian yaitu :
Nilai material artinya segala sesuatu yang berguna bagi manusia.
Nilai vital artinya segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melakukan aktivitas atau kegiatan.
Nilai kerohanian artinya segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia Nilai kerohanian ini dibagi menjadi empat macam yaitu :
nilai kebenaran/keyakinan yaitu nilai yang bersumber dari akal manusia
nilai keindahan yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan atau estetika)
nilai moral/kebaikan yaitu nilai yang bersumber dari unsur kehendak /kemauan(karsa,etika)
nilai relegius yaitu nilai yang bersumber dari kekyakinan atau kepercayaan manusia, yang merupakan nilai kebutuhan kerohanian yang tinggi dan mutlak
Fungsi dari nilai social
Secara umum nilai social mempunyai fungsi sebagai berikut :
Nilai berfungsi sebagai petunjuk arah
Nilai berfungsi sebagai pemersatu yang dapat mengumpulkan orang banyak dalam kesatuan atau kelaompook tertentu atau masyarakat.
Nilai social berfungsi sebagai pengawasa dengan daya tekan dan pengikat tertentu
Nilai berfungsi senbagai benteng perlindungan
Nilai berfungsi sebagai alat pendorong atau motivator
Norma social adalah suatu petunjuk hidup yang berisi larangan maupun perintah.
Yang membedakan nilai dan norma adalah nilai merupakan sesuatu yang baik, diinginkan, dicita-citakan dan dipentingkan oleh masyarakat . Sedangkan norma adalah kaidah atau pedoman , aturan berperilaku untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita tersebut , atau boleh dikatakan nilai adalah pola yang diinginkan sedangkan norma adalah pedomana atau cara-cara untuk mencapai nilai tersebut.
Menurut kekuatan yang mengikatnya, norma dibedakan menjadi empat yaitu
Cara (usage) ; cara ini menunjuk pada bentuk perbuatan . cara ini lebih tamapak menonjol dalam hubungan antar individudalam masyrakat. Pelanggaran atau penyimpangan terhadap usage tidak menimbulkan sanksi hukum yang berat tapi hanya sekedar celaan, cemohoon, sindiran, ejekan dsb.
Kebiasaan (folkways) yaitu perbuatan yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama dan merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut.
Tata kelakuan (mors) yaitu kebiasaan yang diterima sebagai norma pengatur, atau pengawas secara sadar maupun tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya.
adapt-istiadat (custum) yaitu tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggaradat-istiadat akan mendapat sanksi keras yang terkadang secara tidak langsung diperlukan.
Fungsi norma social dalam masyarakat.
Fungsi norma social dalam masyarakat secara umum sebagai berikut :
Norma merupakan factor perilaku dalam kelompok tertentu yang memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan akan dinilai orang lain.
Norma merupakan aturan , pedoman, atau petunjuak hidup dengan sanksi-sanksi untuk mendorong seseorang, kelompok , dan masyarakat mencapai dan mewujudkan nilai-nilai social
Norma-norma merupaakan aturan-aturan yang tumbuh dan dan hidup dalam masyarakat sebagai unsur pengikat dan pengendali manusia dalam hidup masyarakat.
Menangis,persahabatan,adalah kata-kata yang mencerminkan bahwa ada interaksi sosial yang terjadi di dalamnya.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,interaksi sosial memiliki arti hubungan sosial yang dinamis antara orang peroseorangan dan kelompok.Setiap tindakan kita dibatasi oleh aturan,nilai maupun nomra sosial sehingga kita tidak senekanya.Apa yang terjadi jika aturan,nilai,dan norma itu tidak ada?.
Nilai dan norma sosial memiliki peranan penting dalam setiap masyarakat beradab.Hal ini penting karena nilai dan norma tersebut berfungsi untuk mengatur tata kehidupan setiap anggota masyarakat sebagai makhluk sosial.
Pengertian Nilai Sosial
Nilai merupakan kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal mengenai baik,buruk,benar,salah,patut-tidak patutu,mulia-hina,penting-tidak penting.Menurut C.Kluckhohn semua nilai kebudayaan alam pada dasarnya ada lima:
a)nilai hakikat hidup manusia
b)nilai mengenai hakikat karya manusia
c)nilai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
d)nilai dari hubungan manusia dengan alam sekitar
e)nilai dari hubungan manusia dengan sesamanya
Bila sikap dan perasaan tentang nilai sosial itu diikat bersama,maka disebut nilai sosial.Ini melahirkan adanya nilai individual dan definisi yang dikemukakakn oleh para ahli misalnya:
a)Kimbali Young .nilai sosial adalah asumsi abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benad dan apa yang penting
b)A.W.Green.nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.
c)Woods.nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan.
Nilai sosial dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
1)Nilai material (berguna untuk jasmani manusia)
2)Nilai vital (berguna untuk aktivitas manusia)
3)Nilai kerohanian (berguna untuk sumber akal,perasaan dan keagamaan)
Norma Sosial
Norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat untuk mengukur apakah tindakan yang dilakukan merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima atau tindakan yang menyimpang.Norma dibangun atas nilai sosial dan norma sosial diciptakan untuk mempertahankan nilai sosial.
Jenis-Jenis Norma Sosial
Norma Sosial Dilihat Dari Sanksinya
1)Tata Cara .merupakan norma yang menunjuk kepada satu bentuk perbuatan sanksi yang ringan terhadap pelanggarnya.Misal:aturan memegang garpu dan sendok saat makan dan penyimpangannya:bersendawa saat makan/
2)Kebiasaan.merupakan cara bertindak yang digemari oleh masyarakan dan dilakukan berulang-ulang,mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar dari tata cara,misal:membuang sampah pada tempatnya dan penyimpangannya:membuang sembarangan dan mendapat teguran bahkan digunjingkan masyarakat.
3)Tata Kelakuan.merupakan norma yang bersumber kepada filsafat,ajaran agama dan ideolagi yang dianut masyarakat.Tata kelakuan di satu pihak memaksakan suatu perbuatan dan di lain pihak melarang suatu perbuatan sehingga secara langsung ia merupakan alat pengendalian sosial agar anggota masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakan itu.
4)Adat.merupakan norma yang tidak tertulis namu kuat mengika sehingga anggota masyarakat yang melanggar adat akan menderita karena sanksi keras yang kadang secara tidak langsung seperti pengucilan,dikeluarkan dari masyarakat,atau harus memenuhi persyaratan tertentu.
5)Hukum.merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis.Sanksinya tegas dan merupakan suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota masyarakat yang beirsi ketentuan,perintah,kewajiban dan larangan agar tercipta ketertiban dan keadilan.
Norma Sosial Dilihat dari Sumbernya
1)Norma agama,yakni ketentuan hidup yang bersumber dari ajaran agama(wahyu dan revelasi)
2)Norma kesopanan,ketentuan hidup yang berlaku dalam interaksi sosial masyarakat
3)Norma kesusilaan,ketentuan yang bersumber pada hati nurani,moral,atau filsafat hidup.
4)Norma hukum,ketentuan tertulis yang berlaku dari kitab undang-undang suatu negara
Fungsi Norma Sosial
a)Sebagai pedoman atau patokan perilaku pada masyarakat
b)Merupakan wujud konkret dari nilai yang ada di masyarakat
c)Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah laku masyaraka
Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
F. Penyebab Terjadinya Perubahan Nilai dan Norma
Norma dan nilai pada dasarnya akan mengalami perubahan atau pergeseran sesuai dengan kebutuhan masyarakat berkaitan dengan pengaturan prilaku warga masyarakat untuk menciptakan tertib sosial. Faktor-faktor penyebab perubahan nilai dan norma diantaranya:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu dan teknologi berkembang dengan seiringnya manusia yang terus berinovasi baru untuk membantu dan mempermudah kehidupan manusia, pengaruh perkembangan iptek juga mempengaruhi nilai dan norma masyarakat.
2. Pengaruh kebudayaan asing;
Dengan meluasnya pergaulan manusia, terutama di era globalisasi dan dan informasi saat ini yang melintas batas-batas negara telah mengakibatkan keinginan-keinginan untuk meniru atau mengadopsi budaya asing tertentu kedalam kebudayaan setempat, seperti cara berpakaian (fashion), sistem pendidikan, sistem pertanian, sistem perdagangan dan sebagainya.
3. Lingkungan baru
Nilai dan norma ccenderung berubah jika seseorang menempati daerah atau lingkungan baru. Dengan perpindahan tersebut terjadi asimilasi yang lambat laun akan mengikuti nilai dan norma sosial yang dianut oleh masyarakat setempat sehingga nilai dan norma yang dibawa dari daerah asal akan memudar.
1.1.1 JENIS-JENIS NILAI
a. Nilai Instrumental (ekstrinsik)kualiti yang diterima atau ditolak sebagai alat
mencapai sesuatu matlamat. Contoh : hukuman gantung sampai mati kepada
pengedar dadah adalah untuk menghapuskan perbuatan mengedar dadah
kepada rakyat di negara kita.
b. Nilai Intrinsik Kualiti yang diterima atau ditolak yang tidak bergantung pada nilai
lain. Nilai dalaman diri seseorang
c. Nilai Subjektif Kualiti yang diterima atau ditolak mengikut pandangan seseorang
individu. Kes Isreal menceroboh Palestin dan Lubnan dilihat baik oleh Amerika
dan sekutunya tetapi dinilai jahat oleh golongan lain.
d. Nilai Objektif Kualiti yang bernilai atau sebaliknya yang bebas daripada pilihan
peribadi. Contohnya, menjadikan orang awam sebagai perisai manusia dalam
peperangan adalah satu kezaliman.
e. Nilai Relatif Nilai yang diterima atau ditolak oleh peraturan sesuatu masyarakat.
contohnya, bersenam adalah amalan hidup sihat.
f. Nilai Mutlak Nilai yang tidak dapat dipertikaikan lagi.Nilai yang berkaitan dengan
kepercayaan atau agama seseorang. Contoh : membunuh diri adalah haram di
sisi Islam.
Pola pemikiran menjadi sesuatu yang sangat berpusat dalam kehidupan
seseorang. Pengaruhnya sampai ke mana-mana. Itu mempengaruhi kehidupan
keluarga, sekolah, kampus, tempat kerja, sampai kepada masyarakat dan pemerintah.
Perlu diperhatikan bahawa ada faktor X yang sangat menentukan perubahan
pola pemikran seseorang ke arah yang positif. Faktor X ini berupaya mengingatkan
para pengurusan atasan, pekerja atau siapa saja bahawa prasyarat untuk terjadinya
perubahan pola pemikiran positif adalah hadirnya pelajaran atau latihan atau di mana
diakhir pelajaran tersebut, kebenaran dihasilkan kepada pendengar atau pekerja atau
siapa saja yang pola pemikirannyanya diharapkan berubah. Oleh kerana begitu luasnya
corak pola pemikiran dalam kehidupan kita, ada baiknya kita memberikan perhatian
terhadap pola pemikiran ini. Pola pemikiran ini akan menentukan corak kehidupan
keluarga, masyarakat dan pemerintahan.
Banyak hal yang perlu dipelajari tentang pola pemikiran. Maklumat yang sedikit ini diharapkan dapat menjadi satu pedoman buat kita untuk menjelajah pola pemikran yang lebih jauh dengan membaca buku-buku lain.
Nilai-Nilai Yang Baik Dari Luar Masuk Ke Dalam Masyarakat Kita
Dari hal-hal di atas membuktikan bagaimana teknologi komunikasi :
1. Dapat menjadi Penetrasi Kebudayaan
Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya.
2. Dapat melakukan Perubahan Budaya
Perubahan budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin melakukan perubahan. Seiring dengan kemajuan teknologi, sebuah budaya dapat terpengaruh dan pada akhirnya terjadi perubahan budaya.
Kesimpulan
Setinggi apapun kemajuan teknologi yang ditawarkan kepada kita akan tetapi kita salah menggunakannya tentu akan membuat hidup kita menjadi salah jalan, justru teknologi tersebut akan menyesatkan hidup kita sehingga nilai – nilai budaya hidup kita tidak lagi sesuai dengan yang kita harapkan, akhirnya ada yang harus dikorbankan dari kejadian tersebut.
Semuanya berpulang kembali kepada kita manusia sebagai makluk sosial, apakah teknologi yang sedemikian canggih ini dapat kita maksimalkan penggunaannya atau justru perkembangan teknologi yang menyeret kita pada hancurnya kebudayaan kita ? Hanya anda dan saya yang bisa menjawabnya.
Jadi, sejauh mana teknologi komunikasi berpengaruh terhadap kebudayaan?
Dengan adanya teknologi komunikasi selain dapat melestarikan dan mengembangkan suatu kebudayaan tetapi dapat juga menghancurkan kebudayaan tersebut.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
http://rizkisightbrother.wordpress.com
http://kukusumama.blogspot.com
http://qolilwicaksono12.wordpress.com
Diposkan oleh insanblogspot di 05.16
Semua nilai ini hendaklah diselitkan dengan percakapan yang berbudi bahasa
kerana bahasa melambangkan bangsa. Selain itu, kita juga diajar dengan nilai
patriotisme iaitu sayangkan negara dan pemerintah yang adil dan saksama. Sekiranya
ada perselisihan atau keraguan pendapat, maka ia hendaklah disusuli dengan