Top Banner
1 SEKSI FINISH MILL 3-4 TUBAN Presented by: M. Ircham, ST
37

Seksi Finish Mill Tuban

Jul 11, 2016

Download

Documents

Apriyanto Ahmad

finish mill
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Seksi Finish Mill Tuban

1

SEKSI FINISH MILL 3-4

TUBANPresented by:M. Ircham, ST

Page 2: Seksi Finish Mill Tuban

2

COMPANYPROFILE

Page 3: Seksi Finish Mill Tuban

3

THE MAJORPLAYERS

Page 4: Seksi Finish Mill Tuban

4

SEKILAS PABRIKTUBAN

Page 5: Seksi Finish Mill Tuban

5

SEKILAS PABRIKTUBAN

Page 6: Seksi Finish Mill Tuban

6

SEKILAS PABRIKTUBAN

Page 7: Seksi Finish Mill Tuban

7

SEKILAS PABRIKTUBAN

Page 8: Seksi Finish Mill Tuban

8

JENISSEMEN

Ordinary Portland Cement (OPC) 30%

Pozzolan Portland Cement (PPC) 70%

Dipakai untuk semua konstruksi

Tidak memerlukan persyaratan khusus

Punya sifat pozzolan Ada penambahan

trass Tahan terhadap asam

& garam Cocok untuk

bangunan dekat laut

Page 9: Seksi Finish Mill Tuban

9

PROSESPEMBUATAN SEMEN

ADA

5

TAHAPAN4

32

1

5

PENYEDIAAN BAHAN MENTAH

PENGGILINGAN BAHAN MENTAH

PEMBAKARAN

PENGGILINGAN AKHIR

PENGANTONGAN / PENGEMASAN

Page 10: Seksi Finish Mill Tuban

10

DIAGRAM ALIRPEMBUATAN SEMEN

Page 11: Seksi Finish Mill Tuban

11

BAHANBAKU

CLINKER

LIMESTONE

GYPSUM

TRASS

FLY ASH

Page 12: Seksi Finish Mill Tuban

12

TYPECEMENT MILL

HORIZONTAL MILL (MILL 1,2,3,4,5,6)

VERTICAL MILL (MILL 7,8,9)

Page 13: Seksi Finish Mill Tuban

13

HORIZONTALMILL

Page 14: Seksi Finish Mill Tuban

14

CCRVIEW

Page 15: Seksi Finish Mill Tuban

15

CCRVIEW

Page 16: Seksi Finish Mill Tuban

16

CCRVIEW

Page 17: Seksi Finish Mill Tuban

17

HORIZONTAL MILLOVERVIEW

Pada Horizontal Mill terdapat 3 gaya yang bekerja (Impact, press, attrition)

Terdiri dari 2 Chamber Material masuk dari chamber 1 untuk dihancurkan kemudian bergerak

menuju chamber 2 untuk proses penghalusan dengan kehalusan tertentu

Metode penggilingan dengan menggunakan media grinding ball dengan ukuran bervariasi (70mm – 40mm)

Pada chamber 1 digunakan grinding ball ukuran 70mm-40mm, sedamgkan pada chamber 2 digunakan grinding ball berukuran 20mm-17mm

Page 18: Seksi Finish Mill Tuban

18

HORIZONTAL MILLOVERVIEW

Pada bagian dalam Mill terdapat liner yang berfungsi untuk mengangkat grinding ball untuk menumbuk material

Diantara chamber 1 & 2 terdapat sekat (Screen chamber) yang berfungsi sebagai media penyaring material yang telah halus, sehingga material yang masih kasar tidak terbawa menuju chamber 2

OVERVIEW

Page 19: Seksi Finish Mill Tuban

19

HORIZONTAL MILLOVERVIEW

LIFTING LINER CHAMBER 1

SCREEN CHAMBER 1

WAVING LINER CHAMBER 2

SCREEN CHAMBER 2

GRINDING BALL

Page 20: Seksi Finish Mill Tuban

20

( Standart FULLER )                         

CEMENT MILL 1,2,3,4 dan 6   CEMENT MILL 5  Dia = 4.6 m           Dia = 4.6 m        Panjang chamber 1 = 2,5 m       Panjang chamber 1 = 4 m    Panjang chamber 2 = 10,5 m     Panjang chamber 2 = 9 m    Power = 36 kwh/ton semen       Power = 36 kwh/ton semen                             CHAMBER SIZE KOMPOSISI       CHAMBER SIZE KOMPOSISI   

I

70 mm 15.6 ton      

I

70 mm 29ton    60 mm 21.4 ton       60 mm 35ton    50 mm 11.7 ton       50 mm 20ton    40 mm 9.7 ton       40 mm 13ton      58.4ton         97ton                             CHAMBER SIZE KOMPOSISI       CHAMBER SIZE KOMPOSISI   

II20 mm 128 ton      

II

25 mm 48ton    17 mm 128 ton       20 mm 96ton      257 ton       17 mm 96ton                    240ton                            

Total 315.2 ton     

Total 337 ton 

                                  

HORIZONTAL MILLOVERVIEWSTANDAR KOMPOSISI GRINDING BALL

Page 21: Seksi Finish Mill Tuban

21

HORIZONTAL MILLOVERVIEW

Page 22: Seksi Finish Mill Tuban

22

OTHEREQUIPMENTHYDRAULIC ROLLER CRUSHER

Sebagai penggilingan awal (pregrinding) untuk terak sebelum masuk ke dalam mill sehingga ukuran terak dapat direduksi dan tidak memberatkan kerja mill

Bagian-bagian HRC

Page 23: Seksi Finish Mill Tuban

23

OTHEREQUIPMENTSEPARATOR

Sebagai pemisah material dengan memanfaatkan gaya aliran udara yang akan memisahkan material berdasar ukuran dan densitasnya

Back to mill

FeedProduct

Tiap Partikel

Menerima 3 Gaya

Gaya Sentrifugal (Fc)

Gaya Hambat (FL)

Gaya Gravitasi (Fg)

Page 24: Seksi Finish Mill Tuban

24

OTHEREQUIPMENTCYCLONE

Untuk memisahkan antara produk dengan udara yang akan dibuang kelingkungan

Material kasar (Produk) akan keluar melalui bottom akibat gaya sentrifugal & perbedaan densitas

Material halus akan keluar melalui immersion tube

Page 25: Seksi Finish Mill Tuban

25

OTHEREQUIPMENTBAG FILTER

Untuk menangkap debu yang masih terbawa oleh udara yang akan dibuang ke lingkungan

Udara & debu akan mengair melalui bag-bag yang ada disepanjang Bag filter

Debu akan menempel pada bag sedangkan udara bersih dibuang ke lingkungan

Metode pembersihan bag menggunakan pulse jet (Udara bertekanan) secara periodik

Page 26: Seksi Finish Mill Tuban

26

VERTICALMILL

Page 27: Seksi Finish Mill Tuban

27

CCRVIEW

Page 28: Seksi Finish Mill Tuban

28

CCRVIEW

Page 29: Seksi Finish Mill Tuban

29

CCRVIEW

Page 30: Seksi Finish Mill Tuban

30

VERTICAL MILLOVERVIEW

Loesche Mill Type 56.3+3Memiliki 6 Roller (3 Main Roller & 3 Support Roller)

Main Roller berfungsi untuk mengiling material

Support Roller berfungsi untuk menyiapkan grinding bed untuk M-roller dengan cara mengurangi rongga (dearating) antar material sehingga menghasilkan material yang lebih mampat

Page 31: Seksi Finish Mill Tuban

31

VERTICAL MILLWORKING PRINCIPLE

Product

Page 32: Seksi Finish Mill Tuban

32

VERTICAL MILLGRINDINGWORKING PRINCIPLE

• M-Roller (Main- Roller)Merupakan roller utama yang

berfungsi untuk menggiling material dan diberi working pressure.

• S-Roller (Support-Roller)• S-roller menyiapkan grinding bed untuk

M-roller dengan cara mengurangi rongga (dearating) antar material sehingga menghasilkan material yang lebih mampat

• S-roller tidak memiliki fungsi untuk menggiling sehingga tanpa working pressure

• S-roller di kendalikan dengan memperhatikan speed dan ketinggian bed

S-Roller

M-Roller

Page 33: Seksi Finish Mill Tuban

33

VERTICAL MILLGRINDINGWORKING PRINCIPLE

• M-Roller digerakkan oleh sistem hidrolis (HSLM)

• Dengan sistem hidrolis inilah grinding force dapat disesuaikan dengan kebutuhan proses

• Control unit HSLM berfungsi untuk:

1. mengendalikan grinding force2. menaikkan/menurunkan roller

(M-roller)3. menambah/mengurangi

working pressure

Page 34: Seksi Finish Mill Tuban

34

VERTICAL MILLDRYINGWORKING PRINCIPLE

Proses pengeringan dilakukan oleh dua sumber panas:1.Sumber eksternal (HGG)2. Sumber internal (clinker dan gesekan pada proses penggilingan)

Page 35: Seksi Finish Mill Tuban

35

VERTICAL MILLTRANSPORTINGWORKING PRINCIPLE

Material yang sudah digiling melewati tepian table menuju louvre ring. Material tersebut kontak dengan gas panas menuju classifier

Contact antara gas panas dan material memungkinkan terjadinya proses penguapan

Material yang tidak mampu terangkat oleh gas panas jatuh masuk ke dalam ring duct dan menjadi material reject

Material yang memiliki karakteristik kehalusan tertentu keluar mill dan classifier bersamaan dengan aliran gas panas

Material yang kehalusannya tidak sesuai dengan ukuran yang dikehendaki akan di reject dari classifier dan kembali lagi menuju mill

Page 36: Seksi Finish Mill Tuban

36

VERTICAL MILLSEPARATING / CLASSIFYINGWORKING PRINCIPLE

Page 37: Seksi Finish Mill Tuban

3737

Workshop Biro Pengelolaan Persediaan

Main Office:Main Building of Semen Gresik

Jln. Veteran Gresik 61122 – IndonesiaPhone: (62-31) 3981731 -2, 3981745

Fax: (62-31) 3983209, 3972264

Representative Office:Graha Irama Building, 11th Floor,Jln. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta 12950 – IndonesiaPhone : (62-21) 5261174 – 5Fax : (62-21) 5261176

www.semengresik.com