Top Banner
1 Berita Puslitbangtan 41 Juni 2009 SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menua S ekitar satu dekade yang lalu, sebagian kalangan merisaukan perkembangan SDM penelitian yang seperti tersendat akibat kebijakan zero growth. Rekruitmen peneliti baru kelihatan berjalan timpang bila di- bandingkan dengan jumlah tenaga yang menyusut karena pensiun, pindah tugas, atau meninggal. Akibatnya, secara kasat mata kita bisa melihat tidak jalannya pengkaderan secara mulus. Senjang antara peneliti senior dan junior menganga lebar dan yang lebih memprihatinkan lagi hampir tidak ada pengkaderan untuk bidang pendukung yang juga diperlukan. Dalam beberapa tahun terakhir terlihat mulai adanya perhatian dari pimpinan Departemen Pertanian dengan alokasi tenaga baru untuk penelitian. Akan tetapi timbul pula keluhan bahwa tenaga yang didrop dari atas sering kurang sesuai dengan kebutuhan yang dikaitkan dengan disiplin ilmu yang bersangkutan. Padahal penyaringan tenaga baru tersebut sudah dilakukan demikian ketat. Sentralisasi dan desentralisasi rekruitmen tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perubahan Organisasi dan SDM Peneliti Kasus Puslitbangtan berikut mungkin bisa dipakai sebagai contoh. Instansi yang sebelumnya dikenal dengan nama Lembaga Pusat Penelitian Pertanian (LP3) ini cukup populer sebagai gudang peneliti Badan Litbang Pertanian. Hal itu disebabkan oleh usia (LP3 sudah lama berdiri sebelum Badan Litbang Pertanian terbentuk pada tahun 1974) dan strategisnya komoditas yang ditangani serta relatif besarnya organisasi yang mencakup hampir meliputi seluruh wilayah Indonesia. Dalam perjalanan waktu, Puslitbangtan pernah mengkoordinasikan Balai Penelitian Tanaman Pangan Sebagian besar tenaga peneliti di lingkup Puslitbangtan telah berusia lebih dari 51 tahun
13

SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

Nov 05, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

1Berita Puslitbangtan 41 �Juni 2009

SDM Peneliti Puslitbangtan:

Kuantitas dan Usia yang Menua

Sekitar satu dekade yang lalu, sebagian kalanganmerisaukan perkembangan SDM penelitian yangseperti tersendat akibat kebijakan zero growth.

Rekruitmen peneliti baru kelihatan berjalan timpang bila di-bandingkan dengan jumlah tenaga yang menyusut karena

pensiun, pindah tugas, atau meninggal. Akibatnya, secara

kasat mata kita bisa melihat tidak jalannya pengkaderansecara mulus. Senjang antara peneliti senior dan juniormenganga lebar dan yang lebih memprihatinkan lagi hampirtidak ada pengkaderan untuk bidang pendukung yang jugadiperlukan.

Dalam beberapa tahun terakhir terlihat mulai adanyaperhatian dari pimpinan Departemen Pertanian denganalokasi tenaga baru untuk penelitian. Akan tetapi timbul pulakeluhan bahwa tenaga yang didrop dari atas sering kurangsesuai dengan kebutuhan yang dikaitkan dengan disiplinilmu yang bersangkutan. Padahal penyaringan tenaga barutersebut sudah dilakukan demikian ketat. Sentralisasi dandesentralisasi rekruitmen tentu punya kelebihan dankekurangan masing-masing.

Perubahan Organisasi dan SDM Peneliti

Kasus Puslitbangtan berikut mungkin bisa dipakai sebagaicontoh. Instansi yang sebelumnya dikenal dengan namaLembaga Pusat Penelitian Pertanian (LP3) ini cukup populersebagai �gudang� peneliti Badan Litbang Pertanian. Hal itudisebabkan oleh usia (LP3 sudah lama berdiri sebelumBadan Litbang Pertanian terbentuk pada tahun 1974) danstrategisnya komoditas yang ditangani serta relatif besarnyaorganisasi yang mencakup hampir meliputi seluruh wilayahIndonesia.

Dalam perjalanan waktu, Puslitbangtan pernahmengkoordinasikan Balai Penelitian Tanaman Pangan

Sebagian besar tenaga peneliti di lingkup Puslitbangtan telah berusialebih dari 51 tahun

id7567592 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com

Page 2: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

2 Berita Puslitbangtan 41 � Juni 2009

Penanggungjawab: Kepala Puslitbang Tanaman Pangan, Prof Dr Ir SuyamtoDewan Redaksi: Hermanto, Husni Kasim, Unang Gunara Kartasasmita, Dedik SadikinTata Letak: Edi HikmatAlamat: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Jalan Merdeka 147, Bogor, 16111Telp. (0251) 8334089, 8311432, Faks. (0251) 8312755; E-mail: [email protected]

ISSN 0852-6230

Dari Redaksi

Sebagian besar tenaga peneliti di lingkupPuslitbangtan dewasa ini telah berusia lebihdari 51 tahun. Di sisi lain, beberapa penelitiPuslitbangtan mendapat kepercayaan untukmemimpin Balai Pengkajian Teknologi Per-tanian, jabatan struktural lainnya, dan se-bagian telah memasuki masa purna bhakti.Hal ini tentu merupakan tantangan bagiPuslitbangtan dalam menghasilkan inovasi

teknologi ke depan.

Berita Puslitbangtan kali ini lebih banyakmenyorot status SDM peneliti yang merupa-kan satu dari beberapa pilar yang sangatmenentukan kinerja lembaga penelitian. Se-bagai lembaga penelitian publik, Puslitbang-tan senantiasa dituntut untuk menghasilkaninovasi teknologi yang tidak hanya mampumeningkatkan produksi tanaman pangan,tetapi juga harus mampu meningkatkanpendapatan petani.

Selamat membaca.

Redaksi

Daftar Isi

SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitasdan Usia yang Menua ............................. 1

Beberapa Peneliti Tanaman PanganMendapat Kepercayaan MemimpinBPTP .......................................................... 4

Prof Dr Andi Hasanuddin MemasukiMasa Purna Bhakti .................................. 5

Prof Dr Zulkifli Zaini, Ketua Tim AKTPyang Baru .................................................. 6

Wakil Presiden RI, H.M. Jusuf Kalla:Lembaga Penelitian Harus Berorientasike Depan .................................................. 7

Puslitbangtan, Wilayah Bebas dariKorupsi ...................................................... 8

Pak Hidajat telah Tiada .......................... 9

Dr Arifin Kartohardjono telahdikukuhkan sebagai Profesor Riset ..... 10

Pengurus Baru DKM Nurul �IlmiPuslitbangtan ............................................ 11

Publikasi Baru .......................................... 12

(Balittan) yang tersebar mulai dariSukarami (Sumbar), Bogor, Sukamandi,Malang, Banjarbaru, sampai Maros.Kemudian terjadi perubahan mandatberdasarkan komoditas. Puslitbangtanmengkoordinasikan Balai PenelitianBioteknologi (Balitbio), Balai PenelitianTanaman Padi (Balitpa), Balai PenelitianKacang-kacangan dan Umbi-umbian(Balitkabi), dan Balai Penelitian TanamanSerealia (Balitsereal). Terakhir, Balitbiodan Balitpa menjadi Balai Besar dengancatatan Balai Besar Penelitian danPengembangan Bioteknologi danSumber Daya Genetik Pertanian (BBBiogen) berdiri sendiri sedangkan BalaiBesar Penelitian Tanaman Padi untuksementara masih bernaung di bawah�koordinasi� Puslitbangtan. Dengandemikian Puslitbangtan dewasa initinggal mengkoordinasikan BB Padi,Balitkabi, dan Baslitsereal plus satu LokaPenelitian Penyakit Tungro (Lolit Tungro)di Lanrang, Sulawesi Selatan.

Sementara itu, perkembanganorganisasi Badan Litbang Pertaniandengan pembentukan Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP) di setiapprovinsi, secara langsung juga mem-pengaruhi Puslitbangtan. Sejumlahpeneliti berpendidikan S2 dan S3 yangsebelumnya bekerja di instansi ini telahberalih tugas. Ada yang dipercayasebagai pejabat eselon 1 dan 2 di dalamdan di luar Badan Litbang Pertanian,dan ada pula yang menjadi kepala ataupeneliti BPTP.

Ketika mencermati data SDM Puslit-bangtan, sejenak kita mungkin terkesan

oleh jumlah yang demikian besardengan gelar pendidikan yang lumayan.Lembaga ini, menurut data yang ada,didukung oleh lebih dari seribu orangpegawai, 55 orang di antaranya ber-pendidikan S3, 101 orang S2, dan 163orang S1 (Tabel 1). Apabila rumus criticalmass yang dianut (agar suatu lembagapenelitian dapat menjalankan tugas danfungsinya dengan efektif) adalah 1:2:3untuk peneliti dengan jenjang pen-didikan S3, S2, dan S1 maka kondisi SDMPuslitbangtan sudah tergolong bagus.Akan tetapi bila dilihat dari segi usia,maka kondisi yang ada sekarang dapatdikatakan sudah mengkhawatirkan.Jumlah tenaga peneliti S3 dan S2 yangberusia di atas 57 tahun masing-masingadalah 22 dan 18 orang berdasarkandata Januari 2008 (Gambar 1). Gambarini dengan jelas memperlihatkan bahwalebih dari 70% tenaga peneliti denganpendidikan S3 sudah berusia di atas 51tahun dan hanya seorang yang berusia30an tahun.

Perhatikan juga jumlah tenaga yangberusia di atas 50 tahun bagi tenagaberpendidikan S1 dan SLTA. Tenaga S1yang berusia di bawah 30 tahun tampak-nya adalah yang baru direkrut dalambeberapa tahun terakhir sedangkanjumlah yang berusia lanjut mendekatipensiun lebih dari dua kali lipat. Jumlahtenaga SLTA yang kebanyakan bekerjadi bidang administrasi dan teknisikelihatannya akan menyusut secaraalamiah. Hal ini tercermin dari relatiftingginya angka yang berada di atas 51tahun sedangkan yang berusia di

SUMBER DAYA MANUSIA

Page 3: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

3Berita Puslitbangtan 41 �Juni 2009

Tabel 1. Sebaran SDM berdasarkan pendidikan lingkup Puslitbangtan (Januari, 2008).

Unit Kerja S3 S2 S1 SM D3 D2 SLTA SLTP SD Jumlah

Pusat 7 7 19 0 9 0 62 6 20 130BB Padi 18 29 46 5 3 3 170 19 59 352Balitkabi 17 34 46 3 6 1 87 26 41 261Balitsereal 12 30 46 12 4 0 98 10 30 242Lolit Tungro 1 1 7 1 0 0 10 0 5 25

Jumlah 55 101 164 21 22 4 427 61 155 1010

bawah 30 tahun sangat sedikit. Dengandemikian nanti jumlah tenagaadministrasi yang kini lebih dari separuhtotal tenaga yang ada akan semakinberkurang. Sebagai perbandingan,PhilRice (Lembaga Penelitian PadiFilipina) yang didukung oleh 354 te-naga, hanya 150 orang yang menanganiadministrasi.

Critical Mass Institusi Penelitian

Kepala Bagian Tata Usaha Puslitbangtan,Ir. Hardono MSc, mencoba meng-

analisis kondisi ideal (TCM = TheoreticalCritical Mass) peneliti lingkup Puslit-bangtan dengan kondisi saat ini (ECM= Empirical Critical Mass). Kesimpulan-nya, untuk mencapai Critical Mass,Puslitbangtan dalam 5 tahun ke depanmasih membutuhkan 24 penelitidengan komposisi kekurangan 12orang S3 dan 17 S1, tetapi kelebihan 5S2. Di sisi lain, pada periode 5 tahuntersebut, peneliti Puslitbangtan akanberkurang sebanyak 38 orang karenapensiun dengan komposisi 14 S3, 18 S2,dan 6 S1. Sedangkan peneliti yang

sedang tugas belajar dan kembali keUPT sampai 2013 adalah 27 orang S3dan 15 S2. Selain itu telah terjadi mutasipeneliti antar-UPT lingkup Puslitbangtandan ada 3 orang peneliti mutasi keluarPuslitbangtan. Dengan demikian sampaitahun 2013, Puslitbangtan masihmemerlukan tambahan 23 S2 dan 39 S1.Angka ini tentu saja belum memper-hitungkan kalau terjadi perubahanorganisasi dan ditugaskannya sebagiantenaga tersebut ke instansi lain.

Ditinjau dari jabatan fungsionalpenelitian, Puslitbangtan dewasa inididukung oleh 42 Peneliti Utama, 63Peneliti Madya, 29 Peneliti Muda, dan 27Peneliti Pratama. Data November 2008menunjukkan bahwa 17 orang dariPeneliti Utama tersebut berhak me-nyandang gelar Profesor Riset. Angka initampaknya cukup menggembirakanmeskipun aspek lain seperti luaran(output) dan dampak (impact) masihbisa diperdebatkan. Di sisi lain, sebagianorang melihat perlunya Puslitbangtanmemperhatikan disiplin ilmu yang perludiperkuat seperti ekofisiologi dangenetika. (MS)

Gambar 1. Sebaran SDM Puslitbangtan berdasarkankelompok umur (Januari, 2008).

SUMBER DAYA MANUSIA

2954

123

207

266

289

42

26-30

31-35

36-40

41-45

46-50

51-56

>57

Umur (th)

Page 4: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

4 Berita Puslitbangtan 41 � Juni 2009

Beberapa Peneliti Tanaman Pangan Mendapat

Kepercayaan Memimpin BPTP

Peneliti tanaman pangan tampak-nya laris manis. Itu terbukti,antara lain, dari kepercayaan

yang diberikan Badan Litbang Pertaniankepada beberapa peneliti lingkupPuslitbang Tanaman Pangan untukmemimpin BPTP. Dr Didiek Harnowodan Dr Rudy Suhendi dari BalaiPenelitian Tanaman Kacang-kacangandan Umbi-umbian (Balitkabi), misalnya,pada tahun 2006 dilantik sebagai KepalaBPTP Sulawesi Tenggara dan BPTPSumatera Selatan, serta Dr Amran Muisdari Balai Penelitian Tanaman Serealia(Balitsereal) dipercaya memimpin BPTPSulawesi Tengah.

Pada 10 November 2008, ber-samaan dengan pelantikan sejumlahpejabat eselon III dan IV lingkup BadanLitbang Pertanian, terdapat nama IrBachtiar, MS dan Ir Syafruddin, MS dariBalitsereal yang masing-masing dilantiksebagai Kepala BPTP Manado dan BPTPGorontalo. Kepercayaan ini merupakantantangan dan sekaligus peluang bagiPuslitbang Tanaman Pangan dalammengembangkan inovasi teknologidalam upaya peningkatan produksi danpendapat petani yang merupakan ujungtombak pembangunan pertanian.

Ir Bachtiar, MS

Lahir di Rubae, Sulawesi Selatan 51tahun yang lalu, peneliti jagung inimudah bergaul. Kesupelannya akanmembantu dirinya untuk dapat cepatberadaptasi di lingkungan yang baru,BPTP Manado. Dalam kesehariannya dirumah, pria berkumis ini didampingioleh istri tercinta, Ir Andi Tentrirawe, MS.

Dua peneliti jagung yang dilantik sebagai Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

beberapa waktu yang lalu menambah jumlah peneliti tanaman pangan yang mendapat kepercayaan

untuk memimpin BPTP.

Ir Syafruddin, MS

Sebagai peneliti, Pak Syafruddin ter-golong rajin menulis hasil penelitiannya.Salah satu tulisannya yang dimuat diJurnal Penelitian Pertanian TanamanPangan dinilai terbaik oleh redaksi. Priakelahiran Ujung Pandang pada 17Oktober 1961 ini menikah denganIdawati, ST, MM, pada pertengahanMaret 2007, dan kini telah dikaruniaimomongan bernama Safira (HMT/HK).

Dalam rangka HUT Badan Litbang Pertanian ke-35, Puslitbang Tanaman Pangan

akan menyelenggarakan Seminar Nasional Tanaman Pangan dengan tema:

Inovasi Teknologi Padi dan Palawija bagi

Keberlanjutan Ketahanan PanganBogor, 14 Agustus 2009

Panitia Penyelenggara

Jl. Merdeka 147 Bogor; Telp. 0251-8334089; 8332537;

Faks 0251-8312755; E-mail: [email protected]

SUMBER DAYA MANUSIA

Page 5: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

5Berita Puslitbangtan 41 �Juni 2009

Prof Dr Andi Hasanuddin Memasuki

Masa Purna Bhakti

Prof Dr Andi Hasanuddin telah berakhir masa jabatan fungsional penelitinya

di penghujung Desember 2008. Artinya, Prof Andi kini telah memasuki masa

purna bhakti.

Waktu seakan bergulir begitucepat. Pak Andi, panggilanakrab bagi Prof Dr Andi

Hasanuddin, rasanya baru saja berakhirmasa jabatannya sebagai Kapuslitbang-tan. Tapi pada bulan Desember 2008ternyata Prof Andi telah berumur 65tahun, usia maksimal bagi pejabatfungsional peneliti.

Bagi sebagian warga Puslitbangtan,pria Makassar yang tetap ganteng di usiapensiunnya dikenal sebagai sosok yangmudah diajak berdiskusi. Sesekali,kelucuannya membuat orang tertawaterpingkal-pingkal. Setelah pensiunsebagai Kapuslitbangtan pada tahun2003, Prof Andi dipercaya sebagai KetuaTim Analisis Kebijakan di Puslitbangtandan Tim Pengarah Primatani BadanLitbang Pertanian, terutama untukkomoditas tanaman pangan. Selain ituPak Andi terlibat pula sebagai anggotaTim Penilai Jabatan Peneliti di tingkatLIPI dan dewan redaksi beberapa jurnalpenelitian, termasuk yang diterbitkanoleh PUSTAKA dan Puslitbangtan.

Sebelum mengakhiri tugasnyasebagai peneliti, Prof Andi mendapatkehormatan untuk memberikan orasiilmiah di Puslitbangtan pada per-tengahan April 2009. Dalam orasinya,ahli penyakit tanaman padi ini meng-

ingatkan bahwa penyakit tungro perluterus diwaspadai, karena pernahmerusak pertanaman padi dengankerugian yang cukup besar.

Rapi dan Sopan

Dalam acara pelepasan Pak Andimemasuki masa purna bhakti, Prof DrSubandi (mantan Kepala Balitsereal danmantan Kepala Balitkabi) yang mewakiliwarga Puslitbangtan, menyampaikanbeberapa hal positif dari Pak Andi.Menurut Pak Subandi, ada tiga halpenting yang melekat dengan diri PakAndi: (1) rapi dan sopan, (2) tidakpernah marah pada bawahan, dan (3)senantiasa berupaya meringankanbeban bawahan yang dilanda ke-susahan.

Bagaimanapun, manusia tentutidak terlepas dari kekurangan dankelemahan. �Hanya satu kekuranganPak Andi yang saya tahu dan itu tidakbisa disebut di sini� ujar Prof Subandiberseloroh dan disambut tepuk tanganoleh hadirin. Ketika diminta suka dandukanya bertugas di Puslitbangtan,mata Pak Andi berkaca-kaca dan lidah-nya seakan kelu. Ini mengisyaratkanbetapa besarnya cinta Pak Andi kepada

Puslitbangtan yang telah membesarkannamanya.

Diangkat sebagai PNS pada 13Agustus 1970, ayah dari empat anak dankakek dari empat cucu ini memulaikarier strukturalnya sebagai Kepala KPLanrang, Sulawesi Selatan. KemudianPak Andi dipercaya sebagai KepalaBalittan Maros yang kini bernamaBalitsereal, Kepala Balittan Sukamandi(kini BB Padi), Direktur PengelolaanLingkungan Ditjen P2HP, dan terakhirsebagai Kapuslitbangtan. (HMT)

SUMBER DAYA MANUSIA

Page 6: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

6 Berita Puslitbangtan 41 � Juni 2009

Prof Dr Zulkifli Zaini,

Ketua Tim AKTP yang Baru

Tidak sama dengan unit pelaksanateknis (UPT) penelitian seperti BBPadi, Balitsereal, Balitkabi, dan

Lolit Penyakit Tungro yang diberimandat untuk menghasilkan inovasiteknologi, Tim Analisis KebijakanTanaman Pangan (AKTP) bertugasmenganalisis dan mencari alternatifpemecahan masalah yang dihadapidalam penelitian dan pengembangantanaman pangan. Puslitbangtan tentuberuntung memiliki Tim AKTP denganSDM yang handal. Sebut saja Prof DrSumarno, mantan Kapuslitbangtan,mantan Direktur Jenderal Hortikultura,

Andi genap berusia 65 tahun danpensiun dari PNS.

Tugas Pak Andi sebagai Ketua TimAKTP kini digantikan oleh Prof Dr ZulkifliZaini yang tidak asing lagi oleh sebagianwarga Puslitbangtan. Prof Dr ZulkifliZaini, yang di Puslitbangtan lebih akrabdipanggil Pak Zul, adalah peneliti yanglebih banyak menghabiskan waktunyasebagai pejabat struktural. Selaindipercaya sebagai Kepala BalittanSukarami (kini BPTP Sumatera Barat)dan BPTP Sumatera Utara, Pak Zul jugapernah menjabat Kepala BidangEvaluasi dan Program Puslitbangtansebelum memimpin BP2TP (kiniBBP2TP) dan BPTP Lampung. Menelisikperjalanan kariernya, pria kelahiranSumatera Barat yang mudah senyum initentu penting artinya bagi Tim AKTPPuslitbangtan.

Kapuslitbangtan, Prof Dr Suyamto,di ruangan kerjanya beberapa waktuyang lalu mengungkapkan kegembira-annya dengan kembalinya Pak Zul kepangkuan Puslitbangtan. Di bawahkoordinasi Prof Dr Zulkifli Zaini, TimAnjak diharapkan mampu memberikansumbangsih yang lebih besar bagikemajuan penelitian dan pengembang-an tanaman pangan. (UGK/HMT)

dan peneliti kedelai; Prof Dr AndiHasanuddin, mantan Direktur Penge-lolaan Lingkungan Ditjen P2HP, mantanKapuslitbangtan, dan peneliti padi; ProfDr Made Oka Adnyana, mantan KabidProgram dan Evaluasi Puslitbangtan,dan peneliti sosial-ekonomi pertanian;Prof Dr A. Karim Makarim, penelitiekofisiologi padi, yang tentu tidakdiragukan lagi keahlian dan pro-fesionalismenya.

Meski belum terdengar luasgaungnya, Tim AKTP telah berupayamembantu Kepala Puslitbangtan dalammencarikan solusi bagi pemecahanmasalah tanaman pangan. Pada saatterjadi penurunan produksi padibeberapa tahun yang lalu, misalnya, TimAKTP turun ke lapangan untuk mem-pelajari penyebab penurunan produksi.Hasil survei mereka dijadikan sebagaisalah satu materi oleh Kapuslitbangtandan bahkan Kepala Badan LitbangPertanian dalam pertemuan denganpara petinggi Departemen Pertanian.

Dibentuk pertama kalinya padatahun 2000 yang saat itu diketuai olehDr. Soetjipto Partohardjono, Tim AKTPpada tahun 2005 dikoordinasikan olehProf Dr Andi Hasanuddin setelah habismasa jabatannya sebagai Kapuslit-bangtan. Sejak awal Januari 2009, Pak

SUMBER DAYA MANUSIA

Page 7: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

7Berita Puslitbangtan 41 �Juni 2009

Wakil Presiden RI, H.M. Jusuf Kalla: Indonesiatelah berhasil meraih kembali swasembadaberas pada tahun 2008

Wakil Presiden RI, H.M. Jusuf Kalla:

Lembaga Penelitian Harus Berorientasi ke Depan

tahun 1984. �Meskipun krisis panganterjadi di seluruh dunia tetapi Indonesiatidak mengalaminya�, kata Wapres.�Kalau swasembada beras pada tahun2008 tidak tercapai, seluruh kantorDepartemen Pertanian dijual saja untukmembeli beras�, guyon Wapres sembaritertawa.

Keberhasilan ini tentu diperoleh me-lalui kerja keras semua pihak, termasukpara peneliti yang telah menghasilkanberbagai inovasi teknologi. Oleh karenaitu, Balitsereal perlu memacu danmengembangkan diri, jangan jadikanmuseum, tetapi jadikan sebagai lem-baga penelitian. �Museum selalu melihatke belakang, lembaga penelitian harusmelihat ke depan� ujar Wapres meng-ingatkan.

Wapres menyambut baik pe-nyelenggaraan pelatihan pertanian bagipara Camat, Danramil, dan Babinsa se-Sulawesi Selatan. Pelatihan semacam initentu perlu pula diselenggarakan didaerah lainnya. �Saya berharap programpelatihan yang dimotori oleh PemdaSulawesi Selatan ini dapat memberimanfaat yang besar bagi masyarakat�kata Wapres di akhir sambutannya.

Kritik Membangun

Dalam kunjungannya ke Balitsereal,Wapres melihat langsung saranapenunjang penelitian, di antaranya

Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal) beberapa waktu yang lalu mendapat kunjungan Wapres, H.M. Jusuf

Kalla, terkait dengan open house inovasi teknologi dan pencanangan Pelatihan Peningkatan Produksi Pertanian

bagi para Camat, Danramil, dan Babinsa se-Sulawesi Selatan. Ini tentu penting artinya bagi upaya pengembangan

inovasi teknologi tanaman pangan di negeri Angin Mamiri.

Badan Litbang Pertanian mene-kankan pentingnya sosialisasiinovasi teknologi hasil penelitian

kepada pengguna, termasuk parapejabat di daerah. Kalau para pejabatdi daerah tidak mengetahui inovasiteknologi pertanian bagaimanamungkin mereka meyakininya untukdikembangkan di wilayah masing-masing. Inilah antara lain yang menjadidasar kerja sama Balitsereal denganPemda Sulawesi Selatan dalam upayapengembangan inovasi teknologipertanian di propinsi ini. Terkait dengansosialisasi inovasi teknologi pertanian diSulawesi Selatan, Balitsereal menye-lenggarakan Open House InovasiTeknologi di penghujung Desember2008, dan Wapres Jusuf Kalla ber-kesempatan hadir dalam acara ini.

Gubernur Propinsi Sulawesi Selatan,H.M. Yasin Limpo, dalam sambutannyamelaporkan keberhasilan prorampeningkatan produksi tanaman pangandi Sulawesi Selatan. Menurut Gubernur,produksi padi di Sulawesi Selatan padatahun 2008 telah mencapai 4,07 juta ton,jagung 1,12 juta ton, dan kedelai 28,3ribu ton, atau masing-masing me-ningkat 11,9%, 15,5%, dan 48,9% di-banding tahun 2007. Angka ini tertinggidalam kurun waktu 10 tahun terakhir.�Kita berharap peningkatan produksipertanian akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang� ujar Gubernur.

Sebagaimana di daerah lainnya,program peningkatan produksitanaman pangan di Sulawesi Selatanperlu pula didukung oleh semua pihak,termasuk para aparatur di tingkatkecamatan dan desa atau kelurahan.�Mereka adalah motivator, karena ituperlu dibekali dengan berbagai programmelalui pelatihan. Pelatihan ini memangdiperuntukkan bagi aparat kecamatandan desa di Sulawesi Selatan� kataGubernur optimistis.

Melihat ke Depan

Wakil Presiden RI, H.M. Jusuf Kalla, yangberkesempatan hadir dalam acara inimengemukakan bahwa Indonesiapada tahun 2008 telah berhasil meraihkembali swasembada beras untukkedua kalinya, yang pertama pada

KUNJUNGAN WAPRES

Page 8: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

8 Berita Puslitbangtan 41 � Juni 2009

perpustakaan yang merupakan sumberinformasi bagi para peneliti. Merasacukup puas dengan kinerja Balitsereal,Wapres pada kunjungannya kali inimenyarankan untuk memperbaikisistem akses internet yang masihlamban dan perlu penambahan bukuatau jurnal yang baru di perpustakaan,baik yang bertaraf nasional maupuninternasional.

Sebelum mengakhiri kunjungannyadi Balisereal, Wapres juga melihatlaboratorium marka molekular danmemberikan apresiasi yang tinggiterhadap program yang akan di-implementasikan. Wapres menyaran-kan untuk menyelenggarakanpelatihan bagi tenaga pengelolalaboratorium dalam upaya peningkatan

kemampuan mereka dalam meng-hasilkan inovasi teknologi.

Terkait dengan perbaikan aksesinternet dan pengelolaan perpustakaandi Balitsereal, termasuk Loka Tungro,Kepala Puslitbang Tanaman Pangan,Prof Dr Suyamto, yang dikonfirmasi diBogor baru-baru ini, minta KepalaBidang Kerja Sama dan PendayagunaanHasil Penelitian (KSPHP), Dr MuchlishAdie bersama staf yang kompeten keBalisereal dan Lolit Tungro untuk mem-bantu membenahi sistem informasi,termasuk perpustakaan.

Penyerahan Benih Unggul

Menteri Pertanian, Anton Apriyantono,yang mendampingi Wapres dalam

kunjungan ke Balitsereal kali inimenyerahkan 3 ton benih padi varietasunggul Cigeulis dan 1,5 ton benihjagung varietas unggul Sukmaraga danSrikandi Kuning kepada perwakilanCamat, Danramil, dan Babinsa se-Sulawesi Selatan. Mereka adalah Drs. H.Ahmar Hasbulwatan, Camat Bungoro,Kabupaten Pangkep; H. Jihad Husain,SIP, Camat Galesong, Takalar; KaptenUntung Sudiyono, Danramil 142201Kecamatan Lau, Kabupaten Maros; danSerka Sirajuddin, Babinsa Pandang-Pandang, Kabupaten Gowa.

Pengembangan benih unggultersebut diharapkan dapat memper-cepat upaya peningkatan produksi padidan jagung di Sulawesi Selatan. (HMT)

Puslitbangtan, Wilayah Bebas dari Korupsi

Puslitbangtan, Balitkabi, dan Lolit Tungro mendapat predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

BB Padi dan Balitsereal diharapkan segera menyusul.

Korupsi adalah penyakit yang harus diberantas karenaberdampak buruk terhadap kehidupan dan masa depanbangsa. Di era reformasi ini, tuntutan terhadap pem-berantasan korupsi makin kuat. Untuk itu, Pemerintahbersama DPR sejak beberapa tahun yang lalu membentukKomisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, di sampingmeningkatkan fungsi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).Meskipun belum maksimal, kinerja KPK telah mem-buahkan hasil, sebagaimana tercermin dari makin banyak-nya kasus korupsi yang dibongkar dan dilimpahkankepada pengadilan untuk diproses lebih lanjut.

Di lingkungan Departemen Pertanian, MenteriPertanian telah menetapkan 63 UK/UPT yang mendapatpredikat WBK, dan 12 di antaranya adalah UK/UKT berasaldari Badan Litbang Pertanian, termasuk Puslitbangtan,Balitkabi, dan Lolit Tungro. Namun, predikat WBK ini

sewaktu-waktu dapat dicabut apabila terdapat hal-halyang mengakibatkan tidak terpenuhinya kriteria sebagaiUK/UPT yang bebas dari korupsi. Untuk itu, statusPuslitbangtan, Balitkabi, dan Lolit Tungro sebagai WBKperlu dipertahankan agar tidak dicabut.

Terkait dengan upaya pemberantasan korupsi dijajaran Departemen Pertanian, Inspektor JenderalPertanian juga melakukan pembinaan terhadap parapejabat struktural, PPK, dan bendahara pengeluaran. Halini antara lain diwujudkan melalui pelatihan Tafakkur,Hisab, dan Dzikir (THD), yang hingga April 2009 telahmemasuki angkatan ke-3 dari rencana 10 angkatan, dansetiap angkatan diikuti oleh sekitar 500an peserta. DiPuslitbangtan sendiri, pelatihan THD telah diikuti olehseluruh pejabat struktural, PPK, dan bendaharapengeluaran. (HMT/HK)

WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI

Page 9: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

9Berita Puslitbangtan 41 �Juni 2009

IN MEMORIAN

Pak Hidajat telah Tiada

Meski menganggapEinsten sebagai guru-nya, doktor ekonomipertanian ini seperti takhentinya menyanggahteori relativitas sanggenius.

Pak Hidajat Nataatmadja, yangkadangkala bisa tertawa lepas di tengahdiskusi santai atau serius, berpulangsudah. Dia seakan melepas deritajasadnya ke alam sana setelah sekiankali masuk-keluar rumah sakit. Ketikaberita duka itu disampaikan dalampertemuan yang ikut saya hadiri diSukamandi, peserta rapat sejenakterdiam, menundukkan kepala sambilmengucap �Inna lillahi wa Inna IlaihiRojiun�.

Benar, Pak Hidajat Nataatmadja telahdipanggil sang khalik dalam usianyayang lebih dari 70 tahun tapi belummendekat ke 80. Terakhir, ketika sayabersama Pak Fagi, Inu, Hardono, Didi,Hatta, dan Unang membesuknya dirumah sakit, beliau masih memaksakandiri duduk meski kami sudah minta agartetap berbaring. Tawanya masih sepertiketika dia sehat, dan semangatnya,Masya Allah, masih tinggi seakan merasamaut tak akan segera merenggut nyawa-nya. Beliau masih sempat berbicarakencang setengah bergurau tentangbuku yang sedang diselesaikannya:�Saya khawatir kiai-kiai dan orang yangmerasa ahli agama, akan termasukpenghuni neraka nanti,� ujarnyasetengah tertawa. Kami saling ber-pandangan dengan perasaan penuhtanya. �Ya, saya khawatir mereka akanmendapat hukuman karena merasapaling tahu, paling bersih, dan palingpaling lainnya�. Lalu dia berbicara ten-tang buku yang sedang dia selesaikan.Saya tidak tahu, apakah beliau sempatmenyelesaikan buku itu.

Setelah merampungkan PhD-nyadalam bidang ekonomi pertanian diHawaii, Pak Hidajat menghabiskanbeberapa tahun waktunya di Puslit-bangtan. Di awal kedatangannya, orangdibuat terkaget-kaget karena dia lebihbanyak bicara tentang kelemahan teorirelativitas Einstein. Tak banyak yangmengerti, kalau tidak boleh dikatakantak ada yang paham tentang jalanpikiran fisika beliau. Tapi hampir semuakagum dan menghargai kontribusinyayang cukup besar dalam penelitiansosial-ekonomi dan pola tanam yangdikomandani alm. Pak Suryatna danPak Syarifudin Karama di tahun 1970-80an. Kemudian, seiring dengan per-jalanan waktu dan perubahanorganisasi di Badan Litbang Pertanian,beliau hijrah ke PSE (Pusat PenelitianSosial-Ekonomi Pertanian).

Beberapa kali dia datang ke kamarkerja saya, kadang membawa bukubarunya dan kadang bicara tentang idedan pemikirannya. Adakalanya beliautertawa lepas kalau bicara tentangsesuatu yang menurutnya tidak cerdasatau tak masuk akal. Saya harus mintamaaf karena tak banyak yang sayapahami. Mungkin beliau tahu, tapi tidakambil pusing karena yang pentingbaginya ada yang mau mendengarkanapa yang tersimpan dalam dada dankepalanya.

Tak banyak yang saya ketahuitentang kehidupan Pak Hidajat. Saya puntidak tahu benar bagaimana perasaanbeliau ketika seorang yang lebih mudadarinya menduduki jabatan yangsebenarnya lebih layak baginya. Hanyadia pernah mengatakan dengan nadagetir bahwa orang yang dulu dikenalnyadengan baik kini berubah seakanmenyesuaikan diri dengan kursi yangdidudukinya. Saya hanya bisa menebak-nebak siapa yang dia maksud. Saya pun

tidak tahu benar mengapa beliaupindah dari rumah dinas yang telahdihuninya lebih dari seperempat abadke sebuah rumah di Ciomas sana,tempat dia menghembuskan nafasterakhir.

Dia pernah berujar bahwa mungkindia lahir terlalu cepat dan berharaphasil pemikirannya dihargai orang nanti,suatu waktu, entah kapan. Saya punkadang berharap Pak Hidajat lebih baiktidak mengeluarkan seluruh kemam-puannya dalam mengemukakan idedan pendapat sehingga bisa dicernaorang lain. Dalam beberapa kalikomunikasi saya dengan beliau sekitardua dekade yang lalu, saya pernahkehabisan energi dan kemampuandalam membuat konsep pidato Mentandalam suatu acara Puslitbangtan. Sayaminta tolong beliau, dan esoknya sayamemperoleh sebuah konsep pidatoyang saya rasa sampai kapan pun sayatak akan sanggup menyamainya. Danketika Mentan membaca pidato itu, sayamerasa Pak Hidajat lah yang sedangberbicara mengemukakan pemikiran-nya. Saya menyaksikan bagaimanahadirin seakan terpaku mendengarkanpidato sang Mentan di tengah suasanayang hening sehening-heningnya.Beberapa kali saya melirik beliau meng-harapkan senyuman dan kecerahan diwajahnya, tapi yang saya lihat adalahwajah yang cuek. Saya lalu sadar bahwasaya mengharapkan sesuatu yangkonyol. Bukankah dalam setiap seminaratau pertemuan yang diikutinya, PakHidajat selalu asyik menggambarabstrak seakan tak mendengarkan sangpembicara, tapi kemudian memberikanpertanyaan atau komentar yang cerdas?

Tulisannya tentang sejarah BIMASdan berbagai program peningkatanproduksi padi yang dimuat dalam BukuPadi 1 sekitar dua puluh tahun yang lalu

Page 10: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

10 Berita Puslitbangtan 41 � Juni 2009

PROFESOR RISET BARU

saya rasa merupakan acuan yang sangatbagus. Seminarnya di Badan LitbangPertanian sekitar sepuluh tahun yanglampau tentang penelitian dan pengem-bangan pertanian merupakan salahsatu seminar intern yang terbaik yangpernah saya ikuti. Dia antara lainmengkritik lembaga ini yang terlalumemfokuskan pengembangan SDMpada pendidikan bergelar sehinggakurang memberikan perhatian padapembinaan SDM dalam penelitian yangmendalam. Pak Dimyati yang duduk disamping saya ketika itu berbisik bahwatampaknya Badan Litbang Pertanianmemang perlu mengubah pola pem-binaan SDM-nya. Tapi dia belum sempatmengimplementasikan pemikiran itukarena tak lama kemudian jabatan lainsudah menunggunya.

Kenangan saya pada Pak Hidajat,selain kehebatan dan tawa lepasnyaadalah kesederhanaan dan kisahsepasang kaus kakinya. Selama hampir

tiga dekade saya mengenal Pak Hidajat,rasanya jarang sekali saya melihat beliauberdandan necis dan pakai dasi. Kalauberkomunikasi dengan orang asingatau membuat tulisan dalam bahasaInggris, sulit bagi saya menyembunyikanrasa kagum akan kefasihan dankelancaran narasinya. �Saya nggakmengerti sama si De-Er itu,� ujarnyasuatu kali. �Tulisannya hanya menyitirpemikiran orang lain. Waktunya terlalubanyak dihabiskan untuk membacatapi kurang untuk berpikir.� Lalu beliautertawa lepas sambil menunjuk hidungsaya,� Kau sebaiknya banyak membacadan juga banyak berpikir.�

Kisah sepasang kaus kakinya terjadidi Lembang dua atau tiga dekade yanglalu ketika Badan Litbang Pertanian me-nyelenggarakan pertemuan di sebuahhotel. Saya yang duduk di sampingnya,dia suruh melihat ke bawah, ke kauskaki yang dia pakai. Karena dia melepassepatunya, seperti yang biasa dia laku-

kan, saya bisa jelas melihat perbedaanwarna kaus kaki yang dia gunakan.�Saya sudah ditunggu mobil di luarsehingga main sambar saja kaus kakiyang ada,� ujarnya mencoba menjelas-kan. Tampaknya baru ketika di ruanganrapat itu dia sadar bahwa kaus kaki yangkanan berwarna hitam dan yang kiricoklat.

Mungkin beliau benar dalam halterlahir terlalu cepat atau kita yang tidakserius mencoba memahami jalanpemikirannya. Bagaimanapun kitapantas merasa kehilangan seorangpemikir yang sederhana yang tidakpernah mengecilkan orang lain dantidak merasa kecil di hadapan siapapun, serta selalu berusaha bersahabatdengan siapa saja.

Selamat jalan Pak Hidajat, semogaamal Bapak diterima-Nya dan dosaBapak diampunkan-Nya. (MS).

Dr Arifin Kartohardjono telah Dikukuhkan

sebagai Profesor Riset

Lebih akrab disapaPak Arifin, Prof DrArifin Kartohardjonomemulai kariernyasebagai peneliti sejak1976 di LP3 Bogoryang kini bernamaPuslitbangtan. Re-organisasi di tubuh

Badan Litbang Pertanian pada tahun1990an menuntut Pak Arifin untukpindah ke Balai Penelitian TanamanPangan Bogor (kini BB Biogen) yang saatitu masih menginduk ke Puslitbangtan,dan terakhir berstatus sebagai penelitidi Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

Pengalaman dari penelitiannyaselama ini dipaparkannya dalam orasiilmiah yang berjudul �PenggunaanMusuh Alami sebagai Komponen Pe-ngendalian Hama Padi Berbasis Ekologi�,dalam rangka pengukuhan dirinyasebagai profesor riset Badan LitbangPertanian pada 1 April 2009 di Bogor.

Dilahirkan di Malang, Jawa Timur,pada 10 Pebruari 1947, anak ke-3 dari H.Moh. Kartohardjono (Alm) dan Hj. OeripSetianingsih (Alm) memperoleh gelarInsinyur pada 1971 dari IPB. Setelahbekerja di LP3 Bogor, Pak Arifin men-dapat kepercayaan untuk mengikutiprogram S2 di University of the Philippines

pada 1979 dan gelar MSc diperolehnyapada 1982. Pada tahun 1989 Pak Arifinmelanjutkan studi ke program S3 di IPBdan menyandang gelar Doktor padatahun 1995. Hingga saat ini Prof Arifintelah menghasilkan 137 karya tulisilmiah, sebagian besar telah diterbitkandalam publikasi ilmiah. Selain sebagaipeneliti, Prof Arifin juga dipercayasebagai anggota Tim Penilai P2JPPuslitbangtan pada tahun 2005-2006.

Menikah dengan Ratnawati, BApada tahun 1975, kini Prof Arifin telahdikaruniai dua putri dan satu putra:Gayatri Arifin, Diana Paramita, dan Muh.Zakaria Kartohardjono. (HMT)

Page 11: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

11Berita Puslitbangtan 41 �Juni 2009

SOSIAL

Pengurus Baru DKM Nurul �Ilmi

Puslitbangtan

Masjid Nurul �Ilmi memerlukan sentuhan yang lebih baik agar �tidak kering�. Ini merupakan PR bagi pengurus

baru Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul �Ilmi di bawah koordinasi Drs H Unang Gunara Kartasasmita MS

yang menggantikan Drs Djaelani Achjar MBA yang memasuki masa pensiun pada pertengahan tahun lalu.

Pengurus baru DKM Nurul �llmitelah mulai bekerja untuk me-makmurkan masjid yang terletak

di lingkungan kantor Puslitbangtan,sebagaimana tercermin dari perbaikanmasjid, pengecatan, dan pemasangankipas angin yang diperlukan parajamaah pada saat cuaca panas. Tapitugas ini belum selesai sampai di situ,masih banyak lagi yang harusdikerjakan. �Masjid kita seperti kering�,komentar seorang jamaah yang belumpuas dengan kinerja pengurus. Karenaitu pengurus yang baru perlu lebihkreatif dalam menjalankan programkemakmuran masjid Nurul �Ilmi. �Yangperlu dipikirkan pengurus yang baruadalah bagaimana memfungsikanmasjid Nurul �Ilmi sebagaimanamestinya�, komentar jamaah yang lain.�Misalnya, bagaimana upaya pengurusagar masjid ini ramai, termasuk sholatTaraweh pada bulan Ramadhan�, saransalah seorang warga.

Warga Puslitbangtan tentu ber-untung memiliki masjid di lingkungankantor sendiri, karena memberikankenyamanan tersendiri dalam me-nunaikan ibadah. Diresmikan peng-gunaannya pada bulan April tahun1993, masjid Nurul �Ilmu dibangun atasinisiatif Prof Dr H. Ibrahim Manwan yangsaat itu sebagai Kepala Puslitbangtan.Keinginan Pak Ibrahim untukmembangun masjid di lingkungankantor pada saat itu didukung olehbanyak pihak, antara lain Dr H. A.Sjarifuddin Karama yang saat itusebagai Kepala Balittan Bogor (kini BB

Biogen); Prof Dr H. Sumarno, KepalaBalittan Malang (kini Balitkabi); DrAchmad M. Fagi, Kepala BalittanSukamandi (kini BB Padi); Dr H. AhmadDimyati, Kepala Bidang ProgramPenelitian; dan Drs H. Mahyuddin Syam,MPS, Kepala Bidang PengembanganHasil Penelitian Puslitbangtan.

Untuk pertama kalinya pengurusDKM Nurul �Ilmu dipercayakan kepadaDr H. M. Machmud sebagai ketua, Dr H.Hans Anwarhan wakil ketua, R.Zainuddin Natadiningrat sekretaris, danR. Iskandar Surasetja sebagai ben-dahara. Pada Juni 2006, kepengurusanDKM Nurul �Ilmi diserahkan kepada DrsDjaelani Achjar, MBA sebagai ketuakarena sebagian besar pengurus lama

memasuki masa pensiun. Meski telahpensiun, beberapa pengurus lama tetapaktif karena rumahnya tidak berjauhandengan masjid Nurul �Ilmi, antara lainPak Iskandar Surasetja dan Pak H.Suparlan NS, SH.

Penunjukan Pak Unang sebagaiKetua baru DKM Nurul �Ilmu tentuberdasarkan hasil musyawarah TimFormatur dengan Kepala Bagian TataUsaha dan beberapa pegawai Pus-litbangtan. Hasil musyawarah itukemudian disahkan oleh Prof DrSuyamto yang selain sebagai KepalaPuslitbang Tanaman Pangan jugapelindung DKM Nurul �Ilmu untukperiode 2008-2011. (HMT).

Masjid Nurul �Ilmi Puslitbang Tanaman Pangan Bogor dan Drs H. Unang G. Kartasasmita, MS (inset),Ketua DKM Nurul �Ilmi periode 2008-2011

Page 12: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.

12 Berita Puslitbangtan 41 � Juni 2009

PUBLIKASI BARU

Pedoman Umum

PTT Padi Sawah, Jagung, dan Kedelai

Di era revolusi hijau, pengem-bangan varietas unggul yangdibudidayakan dengan input

kimia secara tidak terkendali untukmemacu produksi padi ternyata me-nurunkan kualitas lahan, lingkungan,dan efisiensi sistem produksi, sehinggakeuntungan yang diperoleh petani dariusahatani padi relatif tidak seimbangdengan biaya dan tenaga yang di-investasikan.

Belajar dari pengalaman itu, BadanLitbang Pertanian berupaya meng-hasilkan inovasi yang mampu me-ningkatkan produksi dan pendapatanpetani tanpa merusak kualitas lahandan lingkungan. Inovasi tersebutkemudian populer disebut PengelolaanTanaman Terpadu (PTT). Hal ini sejalandengan tuntutan revolusi hijau kedua

atau revolusi hijau lestari yang lebihmengedepankan peningkatan pen-dapatan petani dan pelestarian sumberdaya alam.

Penelitian di beberapa sentraproduksi padi membuktikan bahwapenerapan inovasi teknologi denganpendekatan PTT mampu meningkatkanproduksi padi 0,5-1,0 t/ha. Hal inimenjadi acuan oleh DepartemenPertanian untuk mengembangkan PTTpadi sawah melalui Program P2BN(Peningkatan Produksi Beras Nasional)yang diimplementasikan sejak 2007 danternyata produksi padi nasional padatahun 2008 meningkat cukup tinggi.

Keberhasilan upaya peningkatanproduksi padi melalui penerapanteknologi dengan pendekatan PTT

mendorong Puslitbangtan untukmeneliti PTT jagung dan kedelai. Hasilpenelitian pun menunjukkan bahwapenerapan PTT mampu meningkatkanproduksi dan efisiensi kedua komoditaspalawija penting ini.

Sejalan dengan upaya pemerintahuntuk meningkatkan produksi gunamendukung ketahanan pangannasional, Departemen Pertanian jugaberupaya mengembangkan PTT jagungdan kedelai. Untuk menyebarluaskaninformasi tentang PTT itu sendiri, BadanLitbang Pertanian menerbitkanPedoman Umum PTT padi sawah,jagung, dan kedelai yang diperuntukanbagi para penyuluh pertanian.Pedoman Umum PTT ini melengkapiPedoman Umum Sekolah Lapang PTTpadi sawah, jagung, dan kedelai yangditerbitkan sebelumnya. (HMT)

Page 13: SDM Peneliti Puslitbangtan: Kuantitas dan Usia yang Menuapangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-41...pendapat petani yang merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.