Capillary Hemangioma of Eyelid
ABSTRAKDEFINISI: Hemangioma Kapilari adalah Tumor jinak pembuluh
darah yang terdiri dari kapiler-kapiler dan berproliferasi dari
sel-sel endothelium serta diikuti involusi terus menerus yang
meyebabkan kelainan, merupakan hasil dari anomali perkembangan
pleksus vascular, yang paling umum terdapat pada kelopak mata, lesi
superfisial tampak kemerahan ( nevus stowberry) dan lesi yang
terletak lebih dalam tampak lebih kebiruan.
ETIOPHATOGENESIS:Hemangioma merupakan tumor jinak pembuluh darah
yang berproliferasi dari sel-sel endothelium pembuluh darah diikuti
involusi terus menerus menyebabkan kelainan yang merupakan hasil
dari anomaly perkembangan pleksus vascular.MANIFESTASI KLINIS:
Manifestasi klinis dari hemangioma kapilari Lesi soliter, batas
tegas, ukuran - 3 cm, warna merah, lobulasi seperti strawberry,
terutama leher dan kepala, sedikit lebih tinggi dari kulit
sekitarnya, paling sering ditemukan pada anakanak.DIAGNOSIS: Secara
klinis diagnosis hemangioma tidak sulit, terutama jika gambaran
lesinya khas adanya strawberry nevus , tapi pada beberapa kasus
diagnosis hemangioma dapa menjadi sulit untuk ditegakkan, terutama
pada hemangioma yang letaknya lebih dalam.3,4 Penegakan Diagnosis
hemangioma selain dengan gejala klinis, juga dapat ditegakkan
dengan pemeriksaan penunjang lain seperti : Radiography,
Ultrasonography, Computerized tomografi, Magnetic Resonance Imaging
. TATALAKSANA: Karena kebanyakan lesi mengalami regresi spontan,
maka adapun tatalaksana yang tepat merupakan standar penanganan
hemangioma kapiler ya yaitu edukasi dan observasi, terapi
kortikosteroid, recombinant Interferon Alfa-2, terapi bedah, terapi
radiasi.PROGNOSIS: PROGNOSISPada umumnya prognosis tergantung letak
tumor, Komplikasi serta penanganan yang baik.Hemangioma kecil atau
hemangioma superfisial dapat hilang serpurna dengan
sendirinya.PENDAHULUANHemangioma Kapilari adalah Tumor Vascular
Kongenital yang paling umum terdapat padakelopak mata, lesi
superfisial tampak kemerahan ( nevus stowberry) dan lesi yang
terletak lebih dalam tampak lebih kebiruan. Terdiri dari
kapiler-kapiler dan berproliferasi dari sel-sel endothelium serta
diikuti involusi terus menerus yang meyebabkan kelainan,merupakan
hasil dari anomali perkembangan pleksus vaskular.Hemangioma
Kapilari tumbuh saat lahir atau beberapa lama setelah lahirdan lesi
cenderung membesar dengan cepat selama tahun pertama dan mengecil
perlahan dalam 6-7 tahun.Hemangioma ini sering terjadi pada bayi
yaitu 1,1% sampai 2,6% dan anak-anak yaitu 10% sampai 12%. Lesi ini
lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria dengan rasio
3:1..3,4.Lesi didalam orbita dapat menyebabkan strabismus atau
proptosis. Keterlibatan kelopak mata akan mencetuskan astigmatisme
atau menutupi penglihatan, yang menimbulkan amblyopia. (AAO,
2014)Pada dasarnya hemangioma dibagi menjadi dua yaitu hemangioma
kapiler dan hemangioma kavernosum.Hemangioma kapiler (superfisial
hemangioma) terjadi pada kulit bagian atas sedangkan hemangioma
kavernosum terjadi pada kulit yang lebih dalam, biasanya pada
bagian dermis dan subkutis.Pada beberapa kasus kedua jenis
hemangioma ini dapat terjadi bersamaan atau disebut hemangioma
campuran.(Henderson & Garrity, 2007).Penyebab hemangioma sampai
saat ini masih belum jelas.Angiogenesis sepertinya memiliki peranan
dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti basic fibroblast
growth factor (bFGF) dan vascular endothelial growth factor (VEGF),
mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan
faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar
angiogenesis inhibitors misalnya gamma-interferon, tumor necrosis
faktorbeta, dan transforming growth faktorbeta berperan dalam
etiologi terjadinya hemangioma.(Wiegand S, et al, 2010). Lesi
Superfisial yang kecil tidak memerlukan terapi dan paling balik
dibiarkan mengecil secara spontan.Namun dilemma yang paling sering
terjadi adalah lesi kelopak mata yang tumbuh secara cepat pada bayi
yang belum dapat berbicara.Orang tua sering tidah sabar menunggu
regresi spontan dan menginginkan terapi walaupun tidak mendapat
ancaman amblyopia(OMahony & ONeill, 2009).ANATOMIEMBRIOLOGI
PALPEBRASecara embriologis, palpebra berkembang dari sel-sel
mesodermal. Pada usia gestasi 5 minggu palpebra superior akan
terbentuk disusul dengan palpebra inferior. Pada masa 1,5 bulan,
kantus lateral akan terbentuk melalui penyatuan lipatan kedua
palpebra. Penutupan ini akan selesai pada usia 10 minggu. Seluruh
struktur pada palpebra akan terbentuk saat terjadi adhesi
desmosomal antara margo palpebra ini. Folikel silia muncul pertama
kali pada palpebra superior dan pada bulan keempat akan muncul
kelenjar Meibom. Separuh bagian belakang palpebra akan menjadi
jaringan kompak yang terdiri dari serat kolagen dan basal lamina
dan akan membentuk lempeng tarsal. Pada usia 2,5 bulan, otot
levator palpebra mulai berkembang dan berpisah dari otot rektus
superior pada usia 4 bulan. Secara klinis, kegagalan pemisahan ini
akan berakibat pada ptosis kongenital. Pada akhir bulan ke-5,
adhesi palpebra akan menghilang. Hal ini karena adanya lipid dari
kelenjar meibom, keratinisasi margo palpebra, dan tarikan oleh otot
retraktor. orbita (Riordan-Eva & Whitcher, 2007).
Gambar. A. Fusi palpebra (8-10 minggu) B. perkembangan struktur
pada margo palpebra; pemisahan palpebra (5-6 bulan)
ANATOMI PALPEBRAFisura interpalpebra normal adalah 10-12 mm dan
fisura horizontalnya 30 mm. Antara umur 12-25 tahun fisura
horizontal ini bertambah lebar sebanyak 10%. Batas atas palpebra
pada anak-anak berada di limbus superior sedangkan palpebra bawah
berada di limbus inferiorBatas palpebra dibagi menjadi lamella
anterior dan posterior.Lamella anterior terdiri dari kulit, otot
orbikularis okuli dan kelenjar-kelenjarnya.Lamella posterior
tersusun atas tarsal plate, konjungtiva dan
kelenjar-kelenjarnya.Lamella anterior dapat dianggap sebagai
kesatuan unit anatomik.Otot orbikularis okuli merupakan protraktor
utama palpebra dan disarafi oleh cranial nerve (CN) VII.Pada
lamella anterior terdapat kelenjar Zeis dan Moll.Kelenjar Zeis
mengeluarkan sebum sedangkan kelenjar Moll adalah kelenjar
keringat.Lamella posterior disusun oleh tarsal plate/tarsus dan
konjungtiva. Tarsus adalah jaringan fibrosa yang padat dengan
ketebalan 1-1,5 mm. Tarsus ini melekat erat pada periosteum medial
dan lateral di mana ketebalannya menurun. Pada palpebra atas,
arkade arteri terletak 2 mm di atas margo palpebra di dekat folikel
silia dan anterior dari tarsus. Kelenjar pada lamella posterior ini
adalah kelenjar meibom yang menghasilkan lipid sebagai bagian dari
tear film.
Anatomi palpebra superior & inferior. B. Ligamen
Whitnall10ETIOPATOGENESISHemangioma merupakan tumor jinak pembuluh
darah yang berproliferasi dari sel-sel endothelium pembuluh darah
diikuti involusi terus menerus menyebabkan kelainan yang merupakan
hasil dari anomaly perkembangan pleksus vascular. Hemangioma
kapiler atau hemangioma supervisial berasal dari dermis kapilaris
dan terlihat sebagai massa merah cerah seperti macula atau papul
(Wiegand S, 2010). Sampai saat ini etiologi hemangioma masih belum
jelas dan belum di terima secara universal, tetapi terbanyak banyak
hipotesis yang menyatakan tentang etiologi hemangioma dan mencoba
menjelaskan(Limawararut, 2006). Namun proses angiogenesis memegang
peranan penting. Lesi dalam fase proliferasi akan terlihat sangat
seluler dan terdiri dari sel-sel endotel gemuk yang berproliferasi
dan sel parasite, dan aktifitas mitosis yang tinggi serta banyaknya
sel mast, namun saluran vaskulernya tidak menonjol(Sobhy et al,
2011).Hemangioma kapilari palpebra merupakan jenis tumor vaskuler
terbanyak pada palpebra anak. Bayi dari ibu yang pernah menjalani
amniosentesis dan bayi yang premature disebutkan memiliki resiko
timbulnya hemangioma kapiler. Teori pathogenesis dari tumor ini
masih belum dapat dimengerti sepenuhnya, namun berhubungan dengan
bayi yang memiliki peningkatan kadar fibroplastic growth factor
(AAO, 2014).Gambaran Histologi dari hemangioma kapiler terdiri dari
banyak lobulus kapiler yang dipisahkan oleh jaringan ikat tipis.
Morfologi dari lesi berubah ubah sesuai dengan usia. Pada awal
perkembangan lesi ditemukan memiliki lumen yang kecil dengan sel
endothelial yang gemuk dan padat serta terkadang berada dalam fase
mitosis. Sedangkan pada akhir perkembangan lesi didapatkan memiliki
lumen yang makin melebar dan sel endotel yang menipis, dengan
peningkatan fibrosis serta infiltrasi lemak. Model lain menjelaskan
bahwa hemangioma berasal dari kesalahan perkembangan pada trimester
pertama saat vaskuloginesis. Teori lain lain mengatakan bahwa
hemangioma berasal dari plasenta karena ditemukan insiden
hemangioma meningkat yang lahir pada ibu yang riwayat menjalani
post-chorionic sampling yang merupakan pengambilan sampel
Ttronfoblas dari janin, sehingga menyebabkan embolisasi plasenta
dan transfuri fetomartenal. ( Sobhy etal,2011)Ketidakseimbangan
antara faktor angiogenik dengan factor antiangiogenik, sel endotel
hemangioma mengekspresikan cluster of differentiation- 31 (CD31),
von Willebrand factor vascular endothelial growth factor (VEGF),
proliferating nuclear antigen, urokinase, dan peran hormon
pertumbuhan endogen dikatakan berperan dalam pertumbuhan hemangioma
infantil. Sedangkan tissue inhibitors of metalloproteinase yang
merupakan penghambat angiogenesis diekspresikan pada masa
involusi(Sobhy et al, 2011).
MANIFESTASI KLINISManifestasi klinis dari hemangioma kapilari
Lesi soliter, batas tegas, ukuran - 3 cm,warna merah, lobulasi
seperti strawberry, terutama leher dan kepala, sedikit lebih tinggi
dari kulit sekitarnya, paling sering ditemukan pada anakanak. Lesi
dapat timbul atau terlihat awal minggu setalah kelahiran, membesar
secara dramatis pada 6-12 bulan kehidupan, 75% lesi berkurang
selama 6-7 tahun kehidupan. Pada Periokular area, Hemangioma
Kapilari memiliki kecenderungan timbul pada area superonasal
quadrat dari orbita dan medial upper eyelid.Lesi ini awalnya
terlihat datar, dibatasi dengan pembuluh darah pada lapisan
superfisial kulit. Dalam beberapa minggu lesi ini akan menonjol dan
memberikan gambaran nodul yang lembut.Penonjolan dan intensitas
warna memberikan gambaran seperti stowberry. Tumor berkembang cepat
pada fase proleferasi.Lesi superfisial tampak merah terang,
sedangkan lesi yang lebih dalam berwarna kebiruang atau
ungu.(AAO.14).
(Jordan M. Graff, MD, 2006 )Hemangioma Capillary Upper
EyelidDIAGNOSISSecara klinis diagnosis hemangioma tidak sulit,
terutama jika gambaran lesinya khas adanya strawberry nevus , tapi
pada beberapa kasus diagnosis hemangioma dapat menjadi sulit untuk
ditegakkan, terutama pada hemangioma yang letaknya lebih dalam.
Penegakan Diagnosis hemangioma selain dengan gejala klinis, juga
dapat ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang lain seperti :
Radiography, Ultrasonography, Computerized tomografi, Magnetic
Resonance Imaging . Penggunaan teknik pencitraan membantu dalam
membedakan kelainan pembuluh darah dari beberapa proses neoplasma
yang agresif. Ultrasonografi dengan Doppler merupakan cara yang
efektif, karena tidak bersifat invasive dan dapat menunjukkan
gambaran aliran darah yang tinggi yang merupakan karakteristik dari
hemangioma, demikian dapat membedakan antara hemangioma dengan
tumor solid.(AAO, 2010; Singh et al, 2007).Hemangioma jenis
kapiler, X-ray jarang digunakan karena tidak dapat menggambarkan
massa yang lunak sedangkan pada hemangioma yang kavernosum biasanya
dapat terlihat karena terdapat area kalsifikasi. Kalsifikasi ini
terjadi karena pembekuan pada cavitas cavernosum (phleboliths).
Isotop scan pada hemangioma kapiler dapat menunjukkan peningkatan
konsistensi dengan peningkatan suplai darah, tapi cara ini jarang
digunakan. Angiografi menunjukkan baik tidaknya pembuluh darah juga
untuk mengetahui pembesaran hemangioma karena
neo-vaskularisasi.Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkan
karakteristik internal dari suatu hemangioma dan lebih jelas
membedakan dari otot-otot yang ada disekitarnya.1.
USGUltrasonografi berguna untuk membedakan hemangioma dari struktur
dermis yang dalam ataupun subkutan, seperti kista atau kelenjar
limfe. USG secara umum mempunyai keterbatasan untuk mengevaluasi
ukuran dan penyebaran hemangioma. Dikatakan juga bahwa USG
doppler(2 kHz) dapat digunakan untuk densitas pembuluh darah yang
tinggi (lebih dari 5 pembuluh darah/m2) dan perubahan puncak
arteri. Pemeriksaan menggunakan alat ini merupakan pemeriksaan yang
sensitif dan spesifik untuk mengenali suatu hemangioma infantil dan
membedakannya dari massa jaringan lunak lain.
( Mirjana et al, 2014 )2. MRIMRI merupakan modalitas imaging
pilihan karena mampu mengetahui lokasi dan penyebaran baik
hemangioma kutan dan ekstrakutan.MRI juga dapat membantu membedakan
hemangioma yang sedang berproliferasi dari lesi vaskuler aliran
tinggi yang lain (misalnya malformasi arteriovenus). Hemangioma
dalam fase involusi memberikan gambaran seperti pada lesi vaskuler
aliran rendah (misalnya malformasi vena)
( Nayak, 2013 )3. CT scan Pada sentra yang tidak mempunyai
fasilitas MRI, dapat merggunakan CT scan walaupun cara ini kurang
mampu menggambarkan karakteristik atau aliran darah. Penggunaan
kontras dapat membantu membedakan hemangioma dari penyakit
keganasan atau massa lain yang menyerupai hemangioma.
( Bhat, 2014 )4. Foto polos Pemeriksaan foto polos seperti foto
sinar X, masih bisa dipakai untuk melihat apakah hemangioma
mengganggu jalan nafas.
( Keith et al, 2006 )5. Biopsi kuliBiopsi diperlukan bila ada
keraguan diagnosis ataupun untuk menyingkirkan hemangioma
endotelioma kaposiformis atau penyakit keganasan.Pemeriksaan
immunohisto kimia dapat membantu menegakkan diagnosis. Komplikasi
yang dapat terjadi pada tindakan biopsi adalah perdarahanDIAGNOSIS
BANDING-Tumor dan kelainan pembuluh darah lain-Malformasi
kapiler-Malformasi vena-Malfornmasi
limfatik-Arteriovenosus-Hemangioma kongenital yang tidak
berinvolusi-Hemangioma kongenital nonprogresif-Hemangioma involusi
cepat-Hemangioma kapiler lobular (granuloma piogenik) -Tufted
angioma-Spindle cell hemangioendothelioma-Hemangioendotelioma
Kaposiformis-Fibrosarcoma-Rhabdomyosarcoma-Miofibromatosis
(termasuk hemangioperisitoma)-Nasal
glioma-Lipoblastoma-Dermatofibrosarcoma protuberants (dangiant-cell
fibroblastoma)-Neurofibroma
PENATALAKSANAANKarena kebanyakan lesi mengalami regresi spontan,
maka adapun tatalaksanayang tepat merupakan standar penanganan
hemangioma kapiler yaitu (Singh et al, 2007,Kennerdell et al, 2005,
Turbin et al, 2006) :1.Edukasi dan ObservasiPerjalanan alamiah
penyakit ini munculnya cepat setelah bayi lahir dan menetap hingga
usia balita, antara usia 5-7 tahun. Hemangioma kapilari dengan
ukuran yang kecil sebaiknya dilakukan observasi saja khususnya pada
fase proliferasi dan fase involusi. Setelah sembuh, kulit akan
tampak normal atau hanya mengalami kecacatan yang minimal. Orang
tua pasien perlu diberikan penjelasan mengenai penyakit dan
perjalanan klinisnya sehingga tidak terjadi kecemasan.Memotivasi
orangtua pasien untuk memeriksakan secara berkala untuk follow-up
perkembangan hemangioma Kapilari perlu dilakukan.Pada perjalanan
alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam
bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan sesudah
itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus
mengadakan regresi sampai umur 5 tahun.
2. Terapi KortikosteroidHemangioma Kapilari yang sensitif akan
memperlihatkan respon terapi pada beberapa hari pemberian
kortikosteroid. Jika tidak ada responyang berupa memudarnya warna,
menjadi lembut, atau berkurangnya pertumbuhan maka terapi harus
dihentikan. Jika respon terapi tampak,maka dosis dan durasi
pemberian kortikosteroid dipertahankan sesuaidengan lokasi dan
maturitas hemangioma infantil. Terapi kortikosteroiddapat diberikan
dalam bentuk :a. Kortikosteroid topical, beberapa penelitian
melaporkan bahwagolongan superpotensial efektif untuk pengobatan
hemangiomasuperfisialis dengan ukuran relatif kecil.b.
Kortikosteroid injeksi pada lesi. Triamcinolone 10-20 mg/mL dengan
dosis maksimal 5 mg/kgBB dapat diberikan padahemangioma yang meluas
dengan cepat dan menimbulkankomplikasi berupa ulserasi.c.
Kortikosteroid sistemik, merupakan terapi lini pertama untuk
hemangioma kapilari yang besar, destruktif, atau mengancam
jiwa.Prednison dapat diberikan dengan dosis 2 mg/kgBB/hari pada
pagihari selama 4 6 minggu. Selanjutnya dilakukan tapering
dosisselama beberapa bulan.3. Recombinant Interferon
Alfa-2aRecombinant interferon alpha-2a(IFN) merupakan agen baru
untuk terapi hemangioma hemangima yang besar dan mengancam nyawa.
Pemberian IFN tidak boleh di kombinasikan dengan kortikosteroid.
Bila INF akan diberikan, perlu secepatnya dilakukan tappering off
dosis kortikosteroid.Mekanisme kerja IFN akan mempercepat timbulnya
fase involusi padahemangioma kapilari pada infantil. Indikasi
terapi antara lain:a. Tidak respon kortikosteroidb. Kontraindikasi
pemberian kortikosteroid jangka panjangc. Komplikasi pada pemberian
kortikosteroidd. Penolakan dari orang tua dengan penggunaan terapi
kortikosteroid.
4.Terapi BedahTindakan bedah yang dapat dilakukan adalah operasi
eksisi, terutama pada hemangioma kapilari yang tidak mengalami
involusi komplet, hemangioma kapilari yang memberi pengaruh
kosmetik pada wajah, hemangioma kapilari yang berlokasi pada region
periorbita, hidung, mulut,saluran nafas bagian atas, kanal telinga,
dan hemangioma infantil yang mengancam jiwa anak.
5. Terapi RadiasiTerapi ini masih kontroversial, meskipun sampai
saat ini masih sering dilakukan.Komplikasi yang terjadi dapat
berupa kerusakan epipisis, mamae, gonade, kulit, lensa mata, dan
glandula tiroid.Komplikasi berupa karsinoma dan sarkoma pernah
dilaporkan.Pengobatan radiasi pada tahun terakhir ini sudah banyak
ditinggalkan karena :a. Penyinaran berakibat kurang baik pada
anak-anak yang pertumbuhan tulangnya masih sangat aktif b.
Komplikasi berupa keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama c.
Menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan
menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan.
PROGNOSIS
Pada umumnya prognosis tergantung letak tumor, Komplikasi serta
penanganan yang baik.Hemangioma kecil atau hemangioma superfisial
dapat hilang serpurna dengan sendirinya (Singh et al, 2007).
KESIMPULAN
Hemangioma Kapilari adalah Tumor Vascular Kongenital yang paling
umum terdapat pada kelopak mata, lesi superfisial tampak kemerahan
( nevus stowberry) dan lesi yang terletak lebih dalam tampak lebih
kebiruan. Terdiri dari kapiler-kapiler dan berproliferasi dari
sel-sel endothelium serta diikuti involusi terus menerus yang
meyebabkan kelainan, merupakan hasil dari anomali perkembangan
pleksus vaskular.Secara embriologis, palpebra berkembang dari
sel-sel mesodermal. Pada usia gestasi 5 minggu palpebra superior
akan terbentuk disusul dengan palpebra inferior. Pada masa 1,5
bulan, Sampai saat ini etiologi hemangioma masih belum jelas dan
belum di terima secara universal, tetapi terbanyak banyak hipotesis
yang menyatakan tentang etiologi hemangioma dan mencoba
menjelaskan. Namun proses angiogenesis memegang peranan penting.
Manifestasi klinis dari hemangioma kapilari Lesi soliter, batas
tegas, ukuran - 3 cm, warna merah, lobulasi seperti strawberry,
terutama leher dan kepala, sedikit lebih tinggi dari kulit
sekitarnya, paling sering ditemukan pada anakanak..Secara klinis
diagnosis hemangioma tidak sulit, terutama jika gambaran lesinya
khas adanya strawberry nevus , tapi pada beberapa kasus diagnosis
hemangioma dapa menjadi sulit untuk ditegakkan, terutama pada
hemangioma yang letaknya lebih dalam.3,4 Penegakan Diagnosis
hemangioma selain dengan gejala klinis, juga dapat ditegakkan
dengan pemeriksaan penunjang lain seperti : Radiography,
Ultrasonography, Computerized tomografi, Magnetic Resonance Imaging
. Karena kebanyakan lesi mengalami regresi spontan, maka adapun
tatalaksana yang tepat merupakan standar penanganan hemangioma
kapiler ya yaitu edukasi dan observasi, terapi kortikosteroid,
recombinant Interferon Alfa-2, terapi bedah, terapi radiasi
DAFTAR PUSTAKAAmerican Academy of Ophthalmology.Orbit, Eyelids,
and Lacrimal System. Edition 2014-2015. Vol. Section 7. San
Fransisco: American Academy of Ophtholmology, 2014.Colombo F,
Cursiefen C, Hofmann-Rummelt C, Holbach LM."Primary Intraosseous
Cavernous Hemangioma of the Orbit." American Journal of
Ophthalmology (Elsevier) 131, no. 1 (January 2006): 151-2.Harris
GJ. "Capillary Hemangioma of the Orbital Apex: Pathogenetic
Considerations in Surgical Management." Am J Ophthalmol (Elsevier),
no. 150 (2010): 764773.Henderson & Garrity. Hendersons Orbital
Tumor. 4th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins, 2007.Leib ML. "Orbital Masquerade: Hyperthyroidism and
Capillary Haemangioma of the Orbit." British Journal of
Ophthalmology, no. 77 (May 2007): 676-7.Limawararut V, Davis G,
Crompton J, Leibovitch I, Selva D. "Recurrent Multiple Cappilary
Hemangiomas of the Orbit in Association With Systemic Tumors."
American Journal of Ophthalmology (Elsevier), no. 141 (2006):
943-5.Maheshwari R & Thool A. "Orbital Cavernous Hemangioma of
Childhood." Indian Journal of Ophthalmology, no. 55 (2007): 313-5.O
Mahony & O Neill. "Recurrent Proptotic Diplopia Due to
Congestive Expansion Cappilary Haemangioma with Relapsing
Right-sided Cardiac Failure." Postgrad Med J (British Medical
Journal), no. 75 (2009): 607-18.Riordan-Eva & Whitche.Vaughan
& Asbury's General Ophthalmology.he McGraw-Hill Companies,
2007.Singh DA, Damato BE, Peer J, Murphree AL, Perry JD. Clinical
Ophthalmic Oncology. Philadelphia: Saunders, Elsevier, 2007.Sobhy
N, Hamza A, Wahib S, Maklad H, Arafa R, Asem M. "The Role of
Endoglin in Hemangioma." Egyptian Dermatology Online Journal
(http:// www.edoj.org.eg) 7, no. 2 (2011): 1-13.Stamm A &
Nogueira JF. "Capilary Hemangioma: Transnasal Endoscopic
Management." OtolaryngologyHead and Neck Surgery Journal, 2009:
794-5.Sullivan TJ, Aylward GW, Wright JE, Moseley IF, Garner A.
"Bilateral Multiple Capillary Haemangiomas of the Orbit." British
Journal of Ophthalmology, 2007: 627-9.Turbin RE & Pokorny L.
"Diagnosis and Treatment of Orbital Optic Nerve Sheath Meningioma."
Cancer Control 11, no. 5 (September 2006).Wiegand S, Zimmerman AP,
Eivazi B, Sesterhenn AM, Bien S, Werner JA, Barth PJ. "Analysis of
Clinically Suspected Hemangioma Capillary." British Journal of
Ophthalmology, no. 94 (2010): 1653-1656.