Top Banner

of 25

Sari Rosiati Nur Khasanah_UNY_PKM-K

Jan 08, 2016

Download

Documents

senja fitriana

pkm-k
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • i

    i

    PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    NISTEG (BROWNIS TEPUNG GADUNG): MAKANAN SEHAT

    PENCEGAH RADANG KANTONG EMPEDU

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM KEWIRAUSAHAAN

    Diusulkan oleh:

    Sari Rosiati Nur Khasanah 14307144004/2014

    Senja Fitriana 14304241023/2014

    Anisa Dwi Yuniyanti 13307141048/2014

    Afrilia Hidayati 14307141003/2013

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    YOGYAKARTA

    2014

  • ii

    ii

  • iii

    iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i

    HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii

    DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

    DAFTAR TABEL ..................................................................................................iii

    RINGKASAN.........................................................................................................iv

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang......................................................................................1

    1.2 Perumusan Masalah...............................................................................2

    1.3 Tujuan Program......................................................................................3

    1.4 Luaran yang Diharapkan........................................................................3

    1.5 Kegunaan Program.................................................................................3

    BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA..........................................3

    A. Analisis Produk.....................................................................................4

    B. Analisis Pasar........................................................................................4

    BAB 3. METODE PELAKSANAAN...................................................................3

    A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................8

    B. Alat dan Bahan......................................................................................8

    C. Metode Pelaksanaan..............................................................................8

    D. Pemasaran..............................................................................................9

    BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1 Anggaran Biaya....................................................................................10

    4.2 Jadwal Kegiatan...................................................................................12

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing............................12

    Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan..........................................................22

    Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas...............24

    Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Kegiatan.....................................................25

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Analisis SWOT ..................................................................................... 5

    Tabel 2. Biaya ..................................................................................................... 6

    Tabel 3.Biaya Produksi ....................................................................................... 6

    Tabel 4. Anggaran Biaya ..................................................................................... 10

    Tabel 5. Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 10

  • iv

    iv

    RINGKASAN

    Gadung merupakan tanaman umbi-umbian asli Indonesia. Persebaran

    tanaman gadung cukup mudah di daerah Asia Tenggara. Gadung kebanyakan

    tidak ditanam melainkan tumbuh secara alami. Gadung menghasilkan umbi yang

    bisa dimakan, namun mengandung racun yang dapat mengakibatkan pusing dan

    muntah apabila kurang benar pengolahannya.

    Selama ini gadung dimanfaatkan dengan diolah menjadi tepung gadung

    maupun keripik gadung. Padahal, potensi gadung dapat sebagai obat berbagai

    penyakit, terutama radang kantong empedu. Oleh karena itu, diperlukan inovasi

    untuk mengobati penyakit radang kantong empedu secara alami dengan

    memanfaatkan penemuan tepung gadung berbahan dasar gadung. Inovasi tersebut

    yaitu Brownies tepung gadung.

    Langkah-langkah pembuatan brownies tepung gadung diawali dengan

    memanaskan margarine sampai meleleh, lalu masukkan potongan cokelat, garam

    dan aduk sampai cokelat meleleh, angkat dinginkan. Kemudian kocok telur

    hingga mengembang. Kemudian masukkan tepung terigu dan gula, aduk perlahan

    hingga rata. Selanjutnya tuang margarin, cokelat dan gula yang telah dilelehkan ke

    adonan telur, aduk hingga rata. Tambahkan ppotongan kacang almond kemudian

    aduk lagi hingga rata. Tuanglah ke dalam loyang yang telah dilapisi kertas roti

    dan diolesi margarin, saatnya toping taburi atasnya dengan irisan kacang aalmond

    atau strawberry, pisang, bluebrry dan lain sebagainya sesuai selera. Panggang di

    oven panas 170 derajat celcius selama 45 menit.

    Alasan kami mengangkat Gadung untuk diproduksi sedemikian rupa

    menjadi brownies sehat adalah agar penderita radang kantong empedu dapat

    diminimalisir. Penyakit Kandung Empedu adalah sekumpulan kondisi medis yang

    ditandai dengan peradangan, infeksi, batu, atau penyumbatan pada kandung

    empedu. Kandung empedu adalah organ kecil yang terletak di bawah hati yang

    menyimpan empedu, yang membantu menguraikan lemak di dalam makanan yang

    kita makan untuk mempercepat proses pencernaan. Ada sekitar 8 tipe penyakit

    kandung empedu, seperti batu empedu (Kolelithiasis), pertumbuhan polip pada

    kandung empedu dan kolesistitis, peradangan pada kandung empedu. Penderita

    radang kantong empedu tergolong banyak, misalnya saja di Amerika, sekitar 12%

    penduduk dewasa atau sekitar 20 juta jiwa menderita batu empedu.

    Kandungan Kimia yang terdapat dalam Gadung antara lain: Alkaloid

    dioskorina, diosgenina, saponin, furanoid norditerpena, zat pati, dan tanin. Dan

    aksi serta penggunaan obat sebagai antispasmodic, yaitu sebagai bantuan terbaik

    dan mencegah kolik empedu. Maka dari itu, kami ingin memanfaatkan khasiat

    yang ada dalam gadung ini agar dapat dimaksimalkan, yaitu dengan cara membuat

    brownies sehat berbahan dasar tepung gadung.

    Keyword : Brownies, Gadung, Tepung Gadung, Makanan Sehat, Radang

    Kantong Empedu

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Gadung (Dioscorea hispida) tergolong tanaman umbi-umbian yang cukup

    populer walaupun kurang mendapat perhatian. Gadung merupkan ubi liar yang

    mengandung karbohidrat tinggi, sehingga gadung dapat dimafaatkan sebagai

    sumber karbohidrat lain pengganti nasi. Kandungan karbohidrat yang terdapat

    pada 100 gram gadung adalah 23,5 gram, sementara lemaknya 0,2 gram per 100

    gram gadung. Kandungan Kimia yang terdapat dalam Gadung antara lain :

    Alkaloid dioskorina, diosgenina, saponin, furanoid norditerpena, zat pati, dan

    tanin. Gadung mentah mengandung racun sianida, yang dapat mengakibatkan

    keracunan pada pengonsumsinya jika gadung tidak diolah dengan benar untuk

    menghillangkan racun sianida tersebut. Namun jangan khawatir, saat ini telah

    ditemukan cara-cara ntuk menghilangkan racun sianida pada gadung. Sehingga

    gadung aman untuk dimakan tanpa menyebabkan keracunan. Gadung juga

    bermanfaat sebagai obat berbagai macam penyakit, terutama radang kadung

    empedu. Gadung telah banyak diteliti dan dimanfaatkan, salah satu contohnya

    adalah pengolahan Gadung menjadi tepung. (dari mana)

    Saat ini pemanfaatan gadung sebagai bahan makanan contohnya kripik

    gadung yang banyak ditemui di masyarakat. Padahal jika menilik kandungan gizi

    pada gadung, gadung dapat dimanfaatkan sebagai alternatif karbohidrat pengganti

    nasi. Disini kami tertarik mengembangkan gadung menjadi bahan makanan yang

    disukai masyarakat luas, brownies misalnya. Kemajuan zaman saat ini telah

    melahirkan berbagai inovasi-inovasi baru dalam berbagai hal. Terutama dalam

    bidang pangan. Brownies merupakan salah satu contohnya. Brownies merupakan

    sebuah penganan yang dipanggang dan berbentuk persegi, datar atau lebar.

    Brownies pertama kali muncul pada tahun 1893 di Amerika. Seiring

    perkembangan zaman, brownies mulai dikembangkan dengan berbagai rasa mulai

    dari coklat, vanila bahkan keju. Tak ayal brownies merupakan makanan kesukaan

    anak-anak, selain karena rasanya yang enak dan manis, brownies juga memiliki

    berbagai varian rasa untuk dipilih. Keeksistensian brownies dari dulu hingga

    sekarang masih terus bergulir, berbagai macam kreativitas manusia telah berhasil

    menghasilkan brownies yang tak hanya enak sebagai makanan pembuka atau

    cemilan, tetapi juga bergizi dan bermanfaat.

    Alasan kami mengangkat Gadung untuk diproduksi sedemikian rupa

    menjadi brownies sehat adalah agar penderita radang kantong empedu dapat

    diminimalisir. Penyakit Kandung Empedu adalah sekumpulan kondisi medis yang

    ditandai dengan peradangan, infeksi, batu, atau penyumbatan pada kandung

    empedu. Kandung empedu adalah organ kecil yang terletak di bawah hati yang

    menyimpan empedu, yang membantu menguraikan lemak di dalam makanan yang

    kita makan untuk mempercepat proses pencernaan. Ada sekitar 8 tipe penyakit

  • 2

    kandung empedu, seperti batu empedu (Kolelithiasis), pertumbuhan polip pada

    kandung empedu dan kolesistitis, peradangan pada kandung empedu. Penderita

    radang kantong empedu tergolong banyak, misalnya saja di Amerika, sekitar 12%

    penduduk dewasa atau sekitar 20 juta jiwa menderita batu empedu. Dari jumlah

    tersebut pasien wanita lebih banyak daripada pria. Setiap tahun, sekitar 1 juta

    pasien batu empedu ditemukan. Setiap tahun, 500.000 pasien batu empedu

    menjalani operasi pengangkatan batu empedu (kolesistektomi laparoskopi) dengan

    total biaya sekitar 4 triliyun dollar. Di Eropa dan Amerika Utara, angka kejadian

    batu empedu 15%. Di Inggris, berdasarkan penelitian menggunakan USG,

    dilaporkan ada 6,9-8% populasi dewasa yang menderita batu empedu. Hal ini

    berarti ada 4,1 juta pasien batu empedu. Jumlah pasien batu empedu di Indonesia

    sendiri belum diketahui karena belum ada studi mengenai hal tersebut. Namun

    diperkirakan angka penderita penyakit kantong empedu di Indonesia meningkat.

    Dengan memanfaatkan penemuan tepung Gadung berbahan dasar Gadung

    yang dapat mengobati radang kadung empedu ini, kami ingin membuat kreasi

    penganan berbahan dasar tepung Gadung, yaitu Brownies tepung Gadung. Kami

    ingin membuat tepung Gadung yang diolah menjadi brownies ini menjadi lebih

    diminati dan memberikan manfaat posotif bagi konsumennya.

    1.2 Perumusan Masalah

    1. Bagaimana cara pengolahan brownies berbahan dasar tepung gadung tanpa

    mengurangi khasiat kandungan yang ada di dalamnya?

    2. Bagaimana cara agar brownies berbahan dasar tepung gadung ini laku dan

    disukai oleh masyarakat?

    3. Bagaimana peluang usaha brownies berbahan dasar tepung gadung?

    1.3 Tujuan Program

    1. Memanfaatkan dan mengolah tepung gadung sebagai bahan dasar

    brownies yang sehat dan memiliki cita rasa yang disukai oleh masyarakat

    pencegah radang kantong empedu.

    2. Membuat inovasi brownies berbahan dasar tepung gadung untuk menarik

    minat masyarakat.

    3. Mengetahui peluang usaha penjualan brownies pencegah radang kantong

    empedu berbahan dasar tepung gadung.

    1.4 Luaran Yang Diharapkan

    Luaran yg diahrapkan dari bla blab bla Dengan mengolah tepung gadung

    pencegah radang kantong empedu menjadi brownies, kami mengharapkan hasil

    olahan brownies yang enak, inovatis, sehat, dan dapat menarik minat masyarakat.

    Kami juga mengharapkan agar produk ini dapat memiliki nilai jual di masyarakat

    luas.

    1.5 Kegunaan Program

    Manfaat yang akan didapatkan bagi khalayak sasaran antara lain:

    1. Bagi Pelaksana

  • 3

    Dapat melatih jiwa kewirausahaan dan kemampuan berinovasi

    Dapat membentuk kemandirian finansial bagi setiap anggota.

    2. Bagi Masyarakat

    Masyarakat dapat menikmati brownies yang enak dan berkhasiat

    dengan bahan dasar tepung gadung sebagai pencegah radang kantong

    empedu.

    Meningkatkan nilai jual tepung gadung di kalangan masyarakat.

  • 4

    BAB.2

    GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

    A. Analisis Produk

    Produk brownis NISTEG beraneka rasa ini terbuat dari bahan dasar tepung

    gadung. Tepung gadung adalah umbi-umbian liar yang banyak tumbuh di daerah

    dengan panjang musim kemarau kira-kira 2-5 bulan, dan memiliki suhu 20-30

    derajat celcius. Pemanenan umbi gadung dilakukan kurang lebih 3 kali dalam

    setahun, karena pemanfaatan yang masih sangat kurang sehingga

    memungkinkan produksi yang terus beranjut.

    Kandungan Gizi dalam 100 g Umbi Gadung Kukus yang terbesar adaah energi

    yaitu 88 kkal, karbohidrat 20,9 gram sehingga gadung bisa juga dijadikan sebagai

    karbohidrat alternatif pengganti nasi, protein 0,6 gram, lemak 0,3 gram, serat 0,9

    gram, abu 0,8 gram, kalsium 26 mg, fosfor 47 mg, besi 0,4 mg, vitamin B1 0,03 mg

    dan air 0,4 mg sehingga gadung cocok digunakan sebagai makanan diet sehat.

    (Sumber : Slamet, dan Tarwotjo, 1980)

    Melihat manfaat yang sangat baik dari gadung ini, maka produk NISTEG

    dapat dijadikan makanan alternatif sekaligus obat yang menyehatkan dan enak

    rasanya.

    B. Analisis Pasar

    Dalam usaha brownis tepung gadung (NISTEG) ini perlu dilakukan analisis

    SWOT untuk mengetahui kondisi riil usaha yang sedang berjalan dan membuat

    langkah-langkah strategis dalam menghadapi suatu kondisi tertentu. SWOT

    merupakan kependekan dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan),

    Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman). Berikut analisis SWOT dari

    usaha brownis tepung gadung (NISTEG).

    ekstern

    O (Peluang)

    a. Potensi pengembangan produk NISTEG masih

    sangat besar

    b. Produk NISTEG belum ada di pasaran

    c. Tren pasar yang haus akan ide-ide segar dan

    konsumen indonesia yang

    konsumtif merupakan

    lahan bisnis yang

    menjanjikan.

    T

    (Ancaman)

    a. Adanya produk brownis yang

    sudah banyak

    beredar di

    pasaran dengan

    rasa lebih

    nikmat.

    b. Akan muncul produk serupa

    di pasaran

    (berkembang

    Industri

    sejenis).

    intern

  • 5

    S

    (Kekuatan)

    a. Mengandung karbohidrat yang

    cukup sebagai

    alternatif

    pengganti nasi.

    b. Sebagai produk makanan yang

    enak dan

    menyehatkan.

    c. Aman dikonsumsi

    karena telah

    melalui

    pengolahan yang

    baik.

    d. Bahan baku gadung yang

    mudah didapat

    dan tersedia

    melimpah di

    berbagai daerah,

    termasuk di

    Yogyakarta.

    SO

    a. Tetap menjaga kualitas produk NISTEG.

    b. Mengembangkan perkebunan gadung

    sebagai tanaman budi

    daya.

    ST

    a. Selalu melakukan

    inovasi, kreasi,

    dan

    pengembangan

    produk.

    b. Selalu melakukan

    Quality control

    untuk menjaga

    kualitas produk.

    W

    (Kelemahan)

    a. Promosi belum banyak

    dilakukan.

    b. belum memiliki izin resmi.

    c. Kekhawatiran masyarakat

    karena tepung

    gadung beracun

    WO

    a. Melakukan promosi yang gencar di berbagai media

    baik cetak, online, door to

    door, dan pelayanan

    delivery order.

    b. Mengikuti pameran produk-produk UMKM

    atau pameran produk

    sejenis.

    c. Melakukan pengolahan gadung dengan benar

    sehingga aman

    dikonsumsi.

    WT

    a. Mengurus perizinan usaha

    b. Membuat kemasan

    produk yang

    menarik

    c. Melakukan uji kandungan

    produk dan

    kehalalan

    produk.

    Tabel 1. Analisis SWOT

    Dari analisis SWOT di atas, dapat diketahui bahwa produk brownis tepung

    gadung (NISTEG) ini memiliki prospek yang tinggi sebagai unit usaha. Maka dari

    itu, analisis ekonomi terhadap produk minuman NISTEG ini perlu dilakukan

    untuk mengetahui potensi dan kelayakan usaha.

  • 6

    1. Asumsi

    Analisis ekonomi yang dibuat merupakan analisis secara kasar.

    Diasumsikan setiap 3 butir telur , 120 gram tepung terigu, margarin 200 gram,

    dark chocolate 200 gram yang dipotong-potong, gula pasir 150 gram, sendok

    the garam, dan 60 gram potongan kacang almond jika yang diinginkan adalah

    brownies kacang almond.

    2. Biaya Tetap

    Material Kuantitas Harga Satuan

    (Rp) Jumlah (Rp)

    Mixer 1 450.000 650.000

    Oven 1 500.000 700.000

    Loyang 10 15.000 250.000

    Cetakan 6 20.000 220.000

    Pengaduk 6 5.000 70.000

    Panci 2 60.000 220.000

    Baskom 4 10.000 90.000

    Lemari Pendingin 1 950.000 1.250.000

    Kertas roti 20 15.000 300.000

    Keranjang 2 20.000 100.000

    Kompor 1 400.000 600.000

    Plastik 2 25.000 100.000

    Total Biaya Tetap Rp. 4.550.000

    Tabel 2. Biaya Tetap

    3. Biaya Produksi Untuk 1 Kali Produksi

    Material Kuantitas Harga Satuan

    (Rp) Jumlah (Rp)

    Tepung gadung 5 kg 6.000 30.000

    Mentega 5 bungkus 7.000 35.000

    Gula 750 gram 10.000 7.500

    Telur 1 kg 18.000 18.000

    Coklat 5 bungkus 25.000 125.000

    Kacang Almond 3 bungkus 30.000 90.000

    Strawberry 3 bungkus 15.000 45.000

    Keju 3 bungkus 7.000 21.000

    Pisang 4 lirang 15.000 120.000

    Blueberry 3 bendel 30.000 90.000

  • 7

    Kopi 2 bungkus 10.000 20.000

    Krim 6 bungkus 20.000 120.000

    Aquades 2 galon 3.000,00 6.000,00

    Kardus box 20 buah 100,00 126.000,00

    Gas 3 kg 2 15.000,00 30.000,00

    Listrik - - 20.000,00

    Total Biaya 1 kali produksi 903.500

    Tabel 3. Biaya Produksi

    1. Pendapatan

    a. Berdasarkan produksi di atas menghasilkan sekitar 20 kotak brownis

    tepung gadung NISTEG. Pengemas yang digunakan pada produksi

    brownis tepung gadung NISTEG ini terdiri dari pengemas kardus

    berupa box dengan berat bersih kurang lebih 250 gram setiap satu

    kardusnya. Jadi dari 5 kg tepung gadung yang dibuat akan diperoleh

    20 kardus brownis tepung gadung yang kurang lebih berat bersih

    setiap kardusnya adalah 250 gram.

    b. Harga Pokok Penjualan (HPP) = Rp 903.500,00 : 20 kardus

    = Rp 45.175/kardus

    c. Harga Jual = Rp 65.000,00/kardus

    d. Pendapatan = Total Produksi x Harga jual perkardus

    = 20 x Rp 65.000,00

    = Rp 1.300.000,00

    2. Keuntungan

    Keuntungan = Pendapatan Total Biaya Produksi

    = Rp 1.300.000,00 Rp903.500,00

    = Rp 396.500,00

    3. Analisis kelayakan Usaha

    Untuk menganalisa kelayakan usaha NISTEG ini dilakukan

    penghitungan BEP (Breaking Event Point) dan BCR (Benefit Cost Ratio)

    sebagai berikut.

    a. Break Event Point (BEP)

    BEP harga = Total Biaya Produksi : Total Produksi

    = Rp 903.500,00: 20 kardus

    = Rp 45.175/kardus

    Dalam 1 kardus berisi 250 gram. Maka harga satu kardus = Rp

    45.175. Jadi penjualan Brownis Tepung Gadung (NISTEG) ini tidak

    akan mengalami kerugian ataupun keuntungan jika NISTEG dijual

    dengan harga Rp. 45.175/kardus.

    BEP produksi = Total biaya produksi : Harga jual NISTEG

    = Rp 903.500,00: Rp 65.000/kardus

    = 14

  • 8

    Usaha pembuatan NISTEG tidak akan mengalami kerugian ataupun

    keuntungan jika produk yang terjual sejumlah 14 kardus.

    b. Revenue Cost (R/C) Ratio

    R/C ratio = Total pendapatan : Total biaya produksi

    = Rp 1.300.000,00 : Rp 903.500,00

    = Rp 1.438

    Artinya, setiap penambahan biaya sebesar Rp. 1.000 akan memperoleh

    penerimaan sebesar Rp. 1.438,00. Dengan melihat angka R/C Ratio ini, dapat

    disimpulkan bahwa usaha brownis tepung gadung NISTEG tersebut sangat

    layak untuk diteruskan

  • 9

    BAB 3

    METODE PENELITIAN

    3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

    Dalam pelaksanaannya, produk Brownies tepung gadung ini akan diproduksi

    sebanyak 2 kali dalam satu minggu dengan proses produksi periode Februari

    2015 Maret 2015. Proses produksi Brownies tepung gadung akan dilakukan

    di Rumah Produksi yang beralamat di Desa Sempor RT 03 RW 03 Sempor,

    Kebumen, Jawa Tengah.

    3.2 Alat dan bahan

    1. Alat-Alat

    Oven

    Kompor

    Mixer

    Loyang

    Cetakan

    Pengaduk

    Panci

    Baskom

    Lemari Pendingin

    Alumunium foil

    Keranjang

    Plastik

    2. Bahan-Bahan

    Tepung gadung

    Mentega

    Gula

    Telur

    Coklat batang

    Coklat bubuk

    minyak

    Kacang Almond

    Keju

    Pisang

    Blueberry

    Strawberry

    Kopi

    Krim

    Susu kental manis

    Garam

    3.3 Metode Pelaksanaan

    1. Proses Pembuatan Produk

    Dalam proses pembuatan produk terdapat beberapa tahap yang harus

    dilaksanakan. Pertama, tahap persiapan perlengkapan produksi yang meliputi

    persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi. Selanjutnya

    memanaskan margarine sampai meleleh, lalu masukkan potongan cokelat, garam

    dan aduk sampai cokelat meleleh, angkat dan didinginkan. Kemudian mengocok

    telur hingga mengembang. Memasukkan tepung terigu dan gula, aduk perlahan

    hingga rata. Selanjutnya tuang margarin, cokelat dan gula yang telah dilelehkan ke

    adonan telur, aduk hingga rata. Tambahkan potongan kacang almond kemudian

    aduk lagi hingga rata. Tuanglah ke dalam loyang yang telah dilapisi kertas roti dan

    diolesi margarin, saatnya toping taburi atasnya dengan irisan kacang aalmond atau

    strawberry, pisang, bluebrry dan lain sebagainya sesuai selera. Panggang di oven

    panas 170 derajat celcius selama 45 menit.

    D. Pemasaran

    Pemasaran hasil produksi akan digunakan melalui beberapa cara, yaitu:

  • 10

    1. Melalui pameran produk lokal yang diadakan di beberapa daerah di provinsi

    DIY.

    2. Bekerja sama dengan toko obat, apotek, para penjual jamu, warung-warung

    kecil, dan mini market.

    3. Promosi kepada mahasiswa, dosen/karyawati UNY, dan ibu-ibu PKK sekitar

    kampus atau dengan menitipkan di Koperasi Mahasiswa (KOPMA UNY).

    4. Promosi melalui situs web/internet (FB, Twitter, Blog), pamphlet, leaflet, door

    to door, dan delivery order.

    5. Menjadi sponsor dalam suatu kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan

    BAB 4

    BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1 Anggaran Biaya

    No Jenis Pengeluaran Biaya

    1 Alat-alat pembuatan brownies:30% Rp.3.150.000

    2 Bahan-bahan pembuatan brownies:50% Rp. 5.250.000

    3 Mencari bahan dasar yaitu tepung gadung:10% Rp. 1.050.000

    4 Laporan, Publikasi, dan Administrasi:10% Rp. 1.050.000

    Jumlah Rp. 10.500.000

    Tabel 4. Anggaran Biaya

    4.2 Jadwal Kegiatan

    No Jenis Kegiatan Bulan

    1 2 3 4 5

    1 Mencari tepung gadung

    2 Mencari alat

    3 Mencari bahan pembuatan brownies selain

    tepung

    4 Pengenalan dan pemasaran

    5 Evaluasi

    Tabel 5. Jadwal Kegiatan

  • 11

  • 12

  • 13

  • 14

  • 15

  • 16

  • 17

  • 18

    Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan

    1. Peralatan Penunjang

    Material

    Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga

    Satuan

    (Rp)

    Jumlah (Rp)

    Mixer Pencampur 1 450.000 650.000

    Oven Memanggang 1 500.000 700.000

    Loyang Tempat

    Brownis

    10 15.000 250.000

    Cetakan Mencetak 6 20.000 220.000

    Pengaduk Mengaduk 6 5.000 70.000

    Panci Tempat

    memanaskan

    2 60.000 220.000

    Baskom Mencampur

    bahan

    4 10.000 90.000

    Lemari Pendingin Mendinginkan 1 950.000 1.250.000

    Kertas roti Pembungkus 20 15.000 300.000

    Keranjang Tempat

    menyimpan

    brownis

    2 20.000 100.000

    Kompor Memasak 1 400.000 600.000

    Plastik Pembungkus

    siap jual

    2 25.000 100.000

    SUB TOTAL (Rp) 4.550.000

    2. Bahan Habis Pakai

    Material

    Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga

    Satuan

    (Rp)

    Jumlah

    (Rp)

    Tepung gadung Bahan dasar 8kg 6.000 396.000

    Mentega Bahan 6 bungkus 7.000 278.000

  • 19

    Gula Bahan 6kg 10.000 300.000

    Telur Bahan 6kg 18.000 488.000

    Coklat Pelengkap 6 bungkus 25.000 300.000

    Kacang Almond Topping 4 bungkus 30.000 220.000

    Strawberry Topping 6 bungkus 15.000 380.000

    Keju Topping 6 bungkus 7.000 268.000

    Pisang Topping 4 lirang 15.000 220.000

    Blueberry Topping 5 bendel 30.000 500.000

    Kopi Pelengkap 4 bungkus 10.000 260.000

    Krim Pelapis

    brownis

    6 bungkus 20.000 340.000

    SUB TOTAL (Rp) 3.950.000

    3. Perjalanan

    Material

    Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga

    Satuan

    (Rp)

    Jumlah

    (Rp)

    Jogjakarta

    Kebumen

    Sewa Bus 1 unit bus 200.000 800.000

    Ke Pasar 200.000 200.000

    SUB TOTAL (Rp) 1.000.000

    4. Lain-lain

    Material

    Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga

    Satuan

    (Rp)

    Jumlah

    (Rp)

    Penyediaan tempat

    pembuatan

    Tempat

    pembuatan

    1 40.000 1.000.000

    SUB TOTAL (Rp) 1.000.000

    Total (Keseluruhan) 10.500.000

  • 20

    Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

    No Nama/NIM Program

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    (jam/minggu)

    Uraian

    Tugas

    1 Sari Rosiati Nur

    Khasanah/

    14307144004

    Kimia Kimia 30 Jam

    Direktur

    2 Senja Fitriana /

    14304241023

    Pendidikan

    biologi

    Pendidikan

    Biologi 20 jam

    Manajer

    Pemasaran

    3 Anisa Dwi

    Yuniyanti/

    143071441003

    Kimia Kimia 20 jam

    Manajer

    SDM

    4 Afrilia Hidayati/

    13307141048

    Kimia Kimia 20 jam

    Manajer

    Produksi

  • 21