SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PNEUMONIA OLEH KELOMPOK D2 : Putu Anggi Maseni Kuswandari (0902105010) Ni Made Juniari (0902105014) Wayan Dedy Surya Adi Tanaya (0902105026) Ni Kadek Arik Trisnawati (0902105049) Ni Nyoman Mippy Nurya Wardani (0902105073) Ni Made Dwi Kusumayanti (0902105082) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PNEUMONIA
OLEH
KELOMPOK D2 :
Putu Anggi Maseni Kuswandari (0902105010)
Ni Made Juniari (0902105014)
Wayan Dedy Surya Adi Tanaya (0902105026)
Ni Kadek Arik Trisnawati (0902105049)
Ni Nyoman Mippy Nurya Wardani (0902105073)
Ni Made Dwi Kusumayanti (0902105082)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PNEUMONIA
A. TOPIK KEGIATAN
Pendidikan Kesehatan Gangguan Sistem Respiratotik
B. SUB TOPIK KEGIATAN
Pneumonia
C. LATAR BELAKANG
Di tengah munculnya new-emerging disease, penyakit infeksi masih tetap
menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Penyakit infeksi masih menjadi
penyebab utama kesakitan dan kematian, khususnya pada anak-anak, dimana insiden
penyakit ing=feksi meningkat pada usia 1-5 tahun. Di Indonesia sendiri, berdasarkan
data pada tahun 2005, 28% kematian anak masih disebabkan oleh infeksi yakni infeksi
saluran pernapasan.
Salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi pada bayi dan balita adalah
pneumonia. Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan yang
mengenai jaringan paru-paru. Insiden pneumonia masih cukup tinggi di beberapa negara.
Di Eropa dan Amerika Utara, insidennya mencapai 30 sampai 40 kasus per 1000 anak
pada umur kurang dari 5 tahun, 16-20 kasus per 1000 anak pada umur 5-9 tahun. Dan 6-
12 kasus per 1000 anak pada umur 9 tahun dan remaja.
Di Indonesia berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, Pneumonia
merukapan penyebab kematian kedua pada balita setelag diare. Di RSU Dr Soetomo
Surabaya, jumlah kasus pneumonia meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005,
anak yang dirawat dengan pneumonia yang berumur kurang dari 5 tahun sebanyak 547
kasus denganjumlah terbanyak pada umur 1-12 bulan.
Target Millineum Development Goal (MDG) 4 adalah menurunkan angka
kematian pada balita pada tahun 2015. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menurubnkan angka kematian akibat pneumonia sebagai penyebab kematian
kedua pada balita. Agar targer ini tercapai diperlukan upaya pengendalian pneumonia
pada balita yanng komprehensif, inovatif dan terpadu dengan melibatkan semua sektor
terkait. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan
sebagai upaya memberikan informasi mengenai penyakit, penatalaksanaan serta upaya
pencegahan yang dapat dilakukan.
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan keluarga dapat
mengerti dan memahami tentang Pneumonia.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, peserta dapat :
a. Mengerti dan mampu mengungkapkan kembali pengertian Pneumonia.
b. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang penyebab Pneumonia.
c. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang tanda dan gejala Pneumonia.
d. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali penatalaksanaan Pneumonia.
e. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali pencegahan Pneumonia.
E. TEMPAT
Kamar 1 Ruang Jempiring RSUP Sanglah.
F. WAKTU
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Agustus 2013
Pukul : 10.30 s.d. 11.00
G. PESERTA PENYULUHAN
Keluarga Pasien di Ruang Jempiring RSUP Sanglah
H. PENYELENGGARA PENYULUHAN
Penyelenggara penyuluhan pneumonia adalah mahasiswa semester sembilan Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
I. METODE PELAKSANAAN
- Ceramah
- Tanya Jawab
J. STRATEGI PELAKSANAAN
No. Kegiatan Waktu
1. Tahap Persiapan :
1) Menyiapkan materi penyuluhan
2) Menyiapkan alat/media penyuluhan
3 menit
2. Pendahuluan :
1) Memberi Salam
2) Perkenalan
3) Mengingatkan kontrak
4) Menjelaskan maksud dan tujuan
2 menit
3. Pemberian materi:
1) Pengertian Pneumonia
2) Penyebab Pneumonia
3) Tanda dan Gejala Pneumonia
4) Penatalaksanaan Pneumonia
5) Pencegahan Pneumonia
15 menit
4. Diskusi dan Tanya jawab 5 menit
5. Penutup :
1) Menyimpulkan seluruh materi
2) Mengevaluasi peserta
3) Mengakhiri kontrak
4) Memberi salam penutup
5 menit
Total 30 menit
K. MEDIA DAN ALAT
- Flip Chart
- Leaflet
L. SETTING TEMPAT
M. PENGORGANISASIAN
Penyuluh : Ni Made Juniari
Fasilitator : Ni Made Dwi Kusumayanti
Ni Kadek Arik Trisnawati
Nyoman Mippy Nurya Wardani
Wayan Dedy Surya Adi Tanaya
Observer : Putu Anggi Maseni Kuswandari
N. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur :
a. Rencana kegiatan dipersiapkan 3 hari sebelum kegiatan
b. Media dan alat sudah dipersiapkan 15 menit sebelum kegiatan
2. Evaluasi Proses :
Penyuluhan berjalan lancar sesuai dengan waktu yang telah disusun. Peserta
penyuluhan dapat aktif dalam mengikuti penyuluhan dan peserta mengikuti acara
penyuluhan dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi Hasil :
- Sebanyak 60% peserta mengerti dan mampu mengungkapkan pengertian
Pneumonia.
- Sebanyak 60% peserta mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang
penyebab Pneumonia.
- Sebanyak 60% peserta mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang
tanda dan gejala Pneumonia.
1
3 3
Keterangan gambar:
1. Penyuluh
2. Media
3. Peserta
4. Fasilitator
5. Observer3 3
3 3 44
2
544
- Sebanyak 60% peserta mengerti dan mampu menyebutkan kembali
penatalaksanaan Pneumonia.
- Sebanyak 60% peserta mengerti dan mampu menyebutkan kembali pencegahan
Pneumonia.
O. LAMPIRAN
- Materi
- Soal
- Leaflet
- Flipchart
Lampiran 1: Materi
MATERI PENYULUHAN PNEUMONIA
A. PENGERTIAN
Pneumonia yaitu peradangan akut parenkim paru yang berasal dari suatu infeksi
(Price dan Wilson, 2005). Penyakit ini menyebabkan alveoli menjadi radang dengan
penimbunan cairan sehingga mengganggu pertukaran udara. Corwin (2009) juga
menyebutkan bahwa pneumonia adalah infeksi akut pada jaringan paru oleh mikroorganisme,
merupakan infeksi saluran napas bagian bawah.
Pneumonia adalah suatu infeksi dari satu atau dua paru-paru yang biasanya
disebabkan oleh bakteri-bakteri, virus-virus, jamur atau parasit, dan kimia atau bahkan cedera
fisik ke paru-paru. Terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses
infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumonia) (News Medical, 2012).
B. ETIOLOGI
Pneumonia dapat disebabkan oleh mikroorganisme, iritasi dan penyebab yang tidak
diketahui. Penyebab infeksi mikroorganisme adalah jenis yang paling umum. Meskipun lebih
dari seratus jenis mikroorganisme dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit bertanggung
jawab untuk kebanyakan kasus. Penyebab paling umum pneumonia adalah virus dan bakteri,
diikuti oleh jamur dan parasit. Pneumonia juga dapat dikatakan sebagai komplikasi dari
penyakit yang lain terutama penyakit yang terjadi secara kronis. Berikut adalah penyebab
pneumonia antara lain:
1. Bakteri
Bakteri biasanya masuk paru-paru ketika tetesan udara yang terhirup, tetapi juga dapat
mencapai paru-paru melalui aliran darah bila ada infeksi di bagian lain dari tubuh.
Banyak bakteri hidup di bagian saluran pernapasan bagian atas, seperti mulut, hidung
dan sinus, dan dapat dengan mudah terhirup ke dalam alveoli. Setelah masuk, bakteri
bisa menyerang ruang antara sel dan antara alveoli melalui menghubungkan pori-pori.
Invasi ini memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengirim neutrofil, sejenis sel darah
putih defensif, ke paru-paru. Adanya neutrofil dan membunuh organisme yang
melepaskan sitokin, menyebabkan aktivasi umum sistem kekebalan tubuh. Hal ini
menyebabkan demam, menggigil, dan umum kelelahan. Penyebab paling umum
pneumonia adalah bakteri Streptococcus pneumonia dan atipikal bakteri. Bakteri
atipikal adalah bakteri parasit yang hidup intraseluler atau tidak memiliki dinding sel.
Atipikal bakteri umumnya tidak meyebabkan pneumoni yang parah, sehingga gejala
atipikal dapat dengan cepat merespon terhadap antibiotic.
Jenis-jenis bakteri Gram-positif yang menyebabkan pneumonia dapat ditemukan
dalam hidung atau mulut orang sehat banyak. '' Streptococcus pneumoniae'', sering
disebut "pneumococcus", adalah bakteri penyebab paling umum pneumonia pada
semua kelompok umur kecuali bayi baru lahir. Pneumococcus membunuh sekitar satu
juta anak setiap tahunnya, terutama di negara-negara berkembang. Penyebab lain
Gram-positif penting dari pneumonia adalah Staphylococcus aureus, Streptococcus
agalactiae yang menjadi penyebab penting pneumonia pada bayi baru lahir. Bakteri
Gram-negatif menyebabkan pneumonia lebih jarang daripada bakteri gram positif.
Beberapa bakteri gram negatif yang menyebabkan pneumonia termasuk Haemophilus
influenza, Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan
Moraxella catarrhalis. Bakteri ini sering hidup dalam perut atau usus dan bisa masuk
ke paru-paru jika muntahan terhisap. Atypica bakteri yang menyebabkan pneumonia
termasuk Chlamydophila pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, dan Legionella
pneumophila.
2. Virus
Pneumonia virus merupakan tipe pneumonia yang paling umum ini disebabkan oleh
virus influenza yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus yang
merupakan sebagai penyebab utama pneumonia virus. Virus lain yang dapat
menyababkan pneumonia adalah Respiratory syntical virus dan virus stinomegalik.
3. Jamur
Infeksi yang disebabkan oleh jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui
penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran
burung. Jamur yang dapat menyebabkan pneumonia adalah : Citoplasma Capsulatum,
DEPKES RI. Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pusat Promosi Kesehatan Jakarta, 2007.
Juwono, T.A. Faktor-faktor Lingkungan Fisik Rumah yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kawunganten Kabupaten Cilacap. 2008.
Lehninger, A. 2007. Dasar Dasar Biokimia Jilid 3. Jakarta: EGC
Nanda 2012-2014. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC
Price dan Wilson. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed. 6 Vol 2.
EGC. Jakarta.
Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Volume 1. Jakarta: EGC
Widyaningtyas R. Analisis Faktor Risiko Kondisi Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Kabupaten Kebumen Tahun 2008, Semarang, 2008.