-
SATUAN ACARA PENYULUHAN
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI PUSKESMAS
KECAMATAN PASAR MINGGU JAKATA SELATAN
DISUSUN OLEH :
Parasuci Dewi
Ida Mawaddah
Susi Lidnowati
Yogi Peprian Tedi
Yulius Toda
141.0721.029 141.0721.068
141.0721.051
141.0721.058
141.0721.001
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2015
-
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan
: Konsep Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan tentang pengertian konsep
Infeksi Saluran Pernafasan Akut
Sasaran
Hari / Tanggal
Waktu
Tempat
Penyuluh
Penanggung Jawab
: Ibu An.Y
: Kamis, 19 Maret 2015
: 60 Menit
: Di puskesmas kecamatan ps minggu : Yogi Peprian Tedi
: Susi Lidnowati
I. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 60 menit,
diharapkan ibu An. Y dapat
mengerti dan mengetahui pengertian infeksi saluran pernapasan
akut
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang infeksi saluran pernapasan
akut
diharapkan ibu An.Y mampu :
a. Menyebutkan 5 penyakit yang sering dialami balita
b. Menyebutkan pengertian infeksi saluran pernapasan akut
c. Menyebutkan penyebab infeksi saluran pernapasan akut
d. Menyebutkan komplikasi dan pencegahan infeksi saluran
pernapasan akut
e. Menyebutkan perawatan dan pengobatan ISPA dirumah
3. Materi Penyuluhan
a. Menyebutkan 5 penyakit yang sering dialami balita
b. Menyebutkan pengertian infeksi saluran pernapasan akut
c. Menyebutkan penyebab infeksi saluran pernapasan akut
d. Menyebutkan komplikasi dan pencegahan infeksi saluran
pernapasan akut
e. Menyebutkan perawatan dan pengobatan ISPA dirumah
4. Metode
a. Ceramah
5. Media
Alat tulis, Lembar Balik, Leaflet
-
Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audience Metode Media Waktu
Pembukaan :
1. Salam pembukaan
2. Apersepsi
3. Tujuan
4. Kontrak waktu
- Menjawab salam
- Menyimak
- Mendengarkan
Ceramah 5 menit
Isi :
a. Menjelaskan 5 penyakit
yang sering dialami balita
b. Menjelaskan tentang
pengertian infeksi saluran
pernafasan akut
c. Menjelaskan tentang
penyebab ISPA
d. Menjelaskan tentang
komplikasi, pencegahan,
perawatan dan pengobatan
ISPA di rumah
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Lembar
balik,
alat tulis,
dan
leaflet
35
menit
Evaluasi
Peserta peyuluhan dapat:
1. Mengetahui 5 penyakit
yang sering dialami balita
2. Mengetahui pengertian
ISPA
3. Mengetahui penyebab
ISPA
4. Mengetahui pencegahan,
komplikasi, perawatan dan
pengobatan ISPA
Dapat menjawab
semua pertanyaan.
Diskusi 15
menit
Penutup :
1. Evaluasi
2. Menyimpulkan
3. Salam penutup
Membalas salam dan
terima kasih.
Ceramah 5 menit
6. Kegiatan Penyuluhan
-
II.
Media Alat Sumber
a.
b.
Media
Lembar balik, alat tulis, leaflet
Sumber
Andriana, Dian. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada
Anak.
Jakarta:Salemba Medika.
Bindle, R. & Ball, J. W. (2003). Pediatric nursing: caring
for children. New
Jersey: Pearson Education
Hidayat, A. Aziz Alimut. (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan
Anak. Jilid II.
Jakarta: Salamba Medika.
Ngastiyah.(2005). Perawatan Anak Sakit.Edisi kedua. Jakarta:
Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson. D., Winkelstein, M. L.&
Schwart, P.
(2005). Wongs essentials ofpediatric nursing. Philadelphia:
Mosby
Dahlan A, Aminullah A. (2007). Buku kuliah ilmu kesehatan anak.
Jilid 2.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
www.who.int (diakses tgl 18 maret 2015 pukul 20.21)
-
III. Evaluasi
1. Prosedur
2. Waktu
3. Bentuk soal
4. Jumlah Soal
: Tanya jawab
: 10 menit
: Lisan
: 3 butir
Butir:
a. Apakah Ibu yang mempunyai anak dapat menjelaskan
pengertian infeksi saluran pernafasan akut
b. Apakah Ibu yang mempunyai anak dapat menjelaskan
penyebab infeksi saluran pernafasan akut
c. Apakah Ibu yang mempunyai anak dapat menjelaskan
kompliksi dan pencegahan infeksi saluran pernafasan akut
-
MATERI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN PADA ANAK
A. 5 Penyakit yang sering diderita oleh Balita
1. Diare. Menurut para ahli kesehatan anak, diare adalah problem
kesehatan yang
paling sering terjadi pada bayi dan balita. Perlu diketahui
bahwa ada banyak hal yang
dapat menyebabkan si kecil mengalami diare, termasuk diantaranya
adalah infeksi
bakteri, sensitif terhadap beberapa jenis makanan, dan terlalu
banyak minum jus
buah. Jika dalam 24 jam kondisi si buah hati tidak membaik,
apalagi disertai muntah
dan demam, segera hubungi dokter anak. Perbanyak asupan cairan
terutama air putih
atau oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
2. Demam. Perlu diketahui ayah bunda bahwa demam bukanlah
penyakit. Demam
adalah kondisi dimana tubuh mengalami kenaikan suhu sebagai
respon dari berbagai
kondisi termasuk infeksi, tumbuh gigi, atau setelah imunisasi.
Hubungi dokter segera
jika bayi yang berusia dibawah 3 bulan memiliki suhu 38oC dan
berusia 3-6 bulan
memiliki suhu 38.3 oC, melalui pengukuran suhu lewat anus.
Kompres kepala dan
tubuh bayi menggunakan kain basah atau kompres siap pakai.
Upayakan bayi minum
ASI banyak dan jangan kenakan pakaian terlalu tebal atau
berlapis-lapis.
3. Sembelit. Cara gampang untuk mendeteksi sembelit pada bayi
atau balita adalah
dengan cara mengamati pada saat mereka buang air besar. Jika
mereka menangis
setiap kali BAB dan feses nya berbentuk padat dan cukup keras,
maka kemungkinan
si buah hati mengalami sembelit. Menambahkan asupan cairan yang
berasal dari ASI
atau jus buah biasanya akan membatu meringankan tanda-tanda
sembelit. Hubungi
dokter anak segera jika kondisi si kecil tidak membaik.
4. Ruam. ruam pada kulit bayi dapat disebabkan oleh beberapa
faktor meliputi kulit
kering, lecet, infeksi, atau alergi. Kulit bayi jauh lebih
sensitif bila dibanding kulit
orang dewasa, sehingga lebih rentan ternadap penyebab ruam.
Untuk menghindari
ruam akibat pemakaian popok, jangan biarkan popok basah terlalu
lama. Jika popok
sudah penuh, segera ganti dengan yang baru. Gunakan lotion
khusus bayi atau baby
oil untuk mengatasi kulit kering bayi.
-
5. Batuk. Ada banyak penyebab batuk pada bayi dan balita,
penyebab yang paling
umum adalah infeksi virus. Jika batuk disertai dengan demam
sedang, kemungkinan
disebabkan oleh infeksi virus. Para ahli kesehatan anak
mengingatkan bahwa obat
batuk sebaiknya tidak diberikan kepada bayi yang berusia dibawah
4 bulan. Berikan
ASI lebih sering, pantau kondisi demamnya, jika dalam beberapa
hari tidak
membaik, segera hubungi dokter. Ayah bunda harus waspada,
beberapa batuk dapat
huga disebabkan oleh infeksi bakteri dan biasanya kondisi ini
jauh lebih berbahaya
dibanding batuk yang disebabkan oleh infeksi virus.
B. Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut,
istilah ini
diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory
Infections (ARI).
Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan sekelompok penyakit
kompleks dan
heterogen yang disebabkan oleh berbagai penyebab dan dapat
mengenai setiap lokasi
di sepanjang saluran nafas (WHO, 2007).
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran
pernafasan dan akut,
dengan pengertian sebagai berikut:
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh
manusia
dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan
adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ
adneksanya seperti
sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara
anatomis mencakup
saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah
(termasuk jaringan
paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan
ini, jaringan paru
termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract).
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14
hari. Batas 14
hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk
beberapa penyakit
yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung
lebih dari 14 hari.
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang
terjadi pada setiap
bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan
oleh jasad
remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai
radang dari parenkim. (
Wong, 2005 ).
Jadi, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah penyakit
yang menyerang
salah satu bagian atau lebih saluran pernafasan mulai dari
hidung sampai paru-paru.
-
C. Penyebab ISPA
Etiologi ISPA adalah lebih dari 200 jenis bakteri, virus dan
jamur. Bakteri
penyebabnya antara lain genus streptococus, Stafilococus,
hemafilus, bordetella,
hokinebacterium. Virus penyebabnya antara lain golongan
mikrovirus, adnovirus, dan
virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA di influensa yang
di udara bebas
akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas
yaitu tenggorokan dan
hidung. Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak anak
di bawah usia 2
tahun yang kecepatan tubuhnya lemah atau belum sempurna.
Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menumbulkan resiko
serangan ISPA.
Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontrubusi terhadap
kejadian ISPA pada
anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang,
dan buruknya sanitasi
lingkungan (Ngastiyah, 2005).
D. Tanda dan gejala ISPA
Adapun pembagiannya sebagai berikut :
a. ISPA ringan
Ditandai dengan satu atau lebih gejala berikut :
1) Batuk
2) Pilek dengan atau tanpa demam
b. ISPA sedang
Meliputi gejala ISPA ringan ditambah satu atau lebih gejala
berikut:
1) Pernafasan cepat.
a) Umur < 1 tahun : 50 kali / menit atau lebih.
b) Umur 1-4 tahun : 40 kali / menit atau lebih.
2) Wheezing (nafas menciut-ciut).
a) Sakit/keluar cairan dari telinga.
b) Bercak kemerahan (campak).
Khusus untuk bayi
-
c. ISPA berat
Meliputi gejala sedang/ringan ditambah satu atau lebih gejala
berikut:
1) Penarikan sela iga ke dalam sewaktu inspirasi.
2) Kesadaran menurun.
3) Bibir / kulit pucat kebiruan.
4) Stridor (nafas ngorok) sewaktu istirahat.
5) Adanya selaput membran difteri.
D. Akibat ISPA
1. Menular pada orang lain.
2. Kejang yang dapat menimbulkan kematian.
3. Penurunan daya tahan tubuh.
4. Biaya pengobatan tinggi
E. Pencegahan ISPA
1. Jauhkan anak dari penderita ISPA
2. Jaga kebersihan tubuh dan lingkungan
3. Imunisasi lengkap
4. Beri makan yang bergizi.
5. Tetap berikan ASI untuk usia kurang dari 2 tahun.
F. Pengobatan pada ISPA
1. Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan
antibiotik melalui jalur infus ,
di beri oksigen dan sebagainya.
2. Pneumonia: diberi obat antibiotik melaui mulut. Pilihan
obatnya Kotrimoksasol,
jika terjadi alergi / tidak cocok dapat diberikan Amoksilin,
Penisilin, Ampisilin.
3. Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan
perawatan di
rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau
obat batuk lain
yang tidak mengandung zat yang merugikan.
4. Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol.
Penderita dengan
gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat
adanya bercak
nanah disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher,
dianggap sebagai radang
tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi
antibiotik selama 10
hari.
-
G. Perawatan ISPA di Rumah
1. Mengatasi panas (demam)
Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan
memberikan
parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan
demam harus
segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk
waktu 2 hari. Cara
pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian
digerus dan
diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih,
celupkan
pada air (tidak perlu air es).
2. Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional
yaitu jeruk
nipis 1/2 sendok teh dicampur dengan kecap atau madu 1/2 sendok
teh , diberikan
tiga kali sehari.
3. Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi
berulang-ulang yaitu lebih
sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI
pada bayi yang
menyusu tetap diteruskan.
4. Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya)
lebih banyak dari
biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan
cairan akan
menambah parah sakit yang diderita.
5. Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu
tebal dan rapat,
lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung
yang berguna
untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang
lebih parah.
Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang
berventilasi cukup dan
tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak
memburuk maka
dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk
penderita
yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan
agar obat yang
diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh.
Dan untuk
penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2
hari anak dibawa
kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang.
-
6. Kenali tanda-tanda gawat darurat
a. Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
b. Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih
(grunting)
c. Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak
bernapas
d. Bibir berwarna kebiru-biruan
e. Leher anak kaku
f. Kesulitan menelan
g. Muntah terus menerus
h. Anak tampak sangat lemah