Konsep-konsep dalam PPM
Konsep-konsep dalam PPM
Dasar Pemikiran
Sosial Ekonomi Rendah
Ketidakmampua
n & Ketidaktahuan
Derajat Kesehatan rendah
Produktivitas
Rendah
Adam Curle (1970) ahli pengembangan masyarakat berpendapat bahwa:
“Sumber – sumber keterbelakangan masyarakat bukan terletak pada kurangnya pendayagunaan sumber – sumber ekonomi, tetapi pada penggunaan yang salah dari sumber daya manusiawi ( …… the wrong use of people…….)”.
Pembangunan masyarakat sebagai fenomena sosial
Selalu ada upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya
Umumnya manusia menginginkan kondisi kehidupan berkembang semakin baik
Titik pangkal yang menjadi awal suatu proses perubahan adalah faktor yang menjadi pendorong perubahan tersebut, sementara itu tujuan akan menjadi arah perubahan (kondisi sejahtera)
Muller (2006): Titik awal yang menjadi landasan perubahan adalah penderitaan
Kecepatan gerak perubahan
Faktor pendorong, Kondisi yang tidak diharapkan
Potensi dan energi masyarakat Faktor penarik
Gambaran masyarakat sejahtera
Asumsi Dasar
1. Masyarakat punya kepentingan terhadap perubahan;
2. Perubahan tidak pernah datang sendiri melainkan membutuhkan perjuangan untuk dapat mendapatkannya;
3. Setiap usaha perubahan (sosial) pada dasarnya membutuhkan daya tekan tertentu, dimana usaha memperkuat (daya tekan) juga memerlukan perjuangan.
Pengertian PPM
Menurut Ross Murray: Suatu proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan dan menentukan prioritas dari kebutuhan – kebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan – kebutuhan sesuai dengan skala prioritas berdasarkan atas sumber – sumber yang ada dalam masyarakat sendiri maupun yang berasal dari luar dengan usaha secara gotong royong.
Unsur-unsur PPM
Proses Serentetan tindakan mulai dari identifikasi
hingga evaluasi Masyarakat
Batasan geografis Kelompok orang yang memiliki kesamaan
fungsi/minat Proses “menentukan kebutuhan2 dan
tujuan2” Fokus perhatian pada masalah yang
mengganggu
Unsur-unsur PPM
Menyusun kebutuhan2 dan tujuan Perlunya usaha menentukan prioritas
Penemuan sumber2 Peralatan, orang2, teknik, bahan2
Mengambil tindakan2 Melakukan rangkaian kegiatan
Mengembangkan sikap2 dan praktik2 kooperatif dan kolaboratif
Prinsip-prinsip PPM
KeberpihakanPendekatan
holistikPemberdayaa
nHAMKemandirianBerkelanjutan
PartisipatifKeterbukaanTanpa
kekerasanPraxis (belajar dari
pengalaman - selalu memperbaiki)
Kesetaraan
Prinsip tersebut dirumuskan dari satu cuplikan ajaran Lao Tse (700 sm) yang lebih kurang berbunyi sebagai berikut :
“Datanglah kepada rakyat, hiduplah bersama mereka, belajarlah dari mereka, cintailah mereka, mulailah dari apa yang mereka tahu; bangunlah dari apa yang mereka punya; tetapi pedamping yang baik adalah, ketika pekerjaan selesai dan tugas dirampungkan, rakyat berkata, “Kami sendirilah yang mengerjakannya”.
Model PPM
Jack Rothman (1995): Model pengembangan masyarakat lokal (Locality
Development = LD) Melibatkan partisipasi aktif yang luas Lebih berorientasi pada ‘tujuan proses’ daripada ‘tujuan hasil’
Model Perencanaan Sosial (Social Development = SD) Proses pemecahan masalah secara teknis terhadap masalah
sosial yg subtantif Perencanaan yg matang untuk ‘tujuan hasil’
Model Aksi Sosial (Social Action = SA) Pentingnya penanganan secara terorganisasi dan sistematis Tujuan dan sasarannya perubahan fundamental; sistem dan
kebijakan Berorientasi pada ‘tujuan proses’ dan ‘tujuan hasil’ sekaligus
Bias PPM (1)
Spasial bias Hanya dilakukan di lokasi2 yg mudah
dijangkau Project bias
Dilakukan pada masyarakat yang telah menerima sebelumnya
Person bias Mereka yang kerap menerima program
Dry season bias Beda musim dengan musim masalah
Bias PPM (2)
Profesional bias Hegemoni oleh para teknokrat, birokrat, dan
konglomerat Phisycal bias
Umumnya hanya mengakui program fisik; berapa sarana fisik yang didirikan
Financial bias Besarnya anggaran yang dikeluarkan dipandang
sebagai bukti keberhasilan program Indicator bias
Dampak keberhasilan sulit diukur karena kekurang-sempurnaan indikator yang dirumuskan
Analisis Kekuatan Masyarakat
Fokus Perhatian PPM
Masalah
(a) Pelajari literatur mengenai konsep dan definisi masalah dan kebutuhan, teori yang berhubungan dengan sebab dan akibat dari masalah; data dan informasi yang relevan;
(b) Wawancarai mereka yang terkena masalah untuk memahami sejarah perkembangan masalah pada tingkat lokal dan mengidentifikasi para pelaku utama dan sistem-sistem yang terkait.
Populasi
(a) Pelajari literatur untuk mengetahui sebanyak mungkin populasi yang terkena masalah, memahami kebudayaan dan kelompok-kelompok etnis yang mewakili, dan memahami isu-isu jender;
(b) Wawancarai mereka yang terkena masalah untuk mengidentifikasi pandangan-pandangan personal, memahami pengalaman-pengalaman personal dalam kaitannya dengan masalah dan kebutuhan dan usaha-usaha meresponnya, memahami bagaimana masalah atau kebutuhan dipandang atau didefinisikan oleh berbagai kelompok dalam organisasi atau komunitas.
Arena
(a) Pelajari literatur untuk menggambarkan aspek-aspek demografis dan data lainnya mengenai organisasi atau masyarakat, menciptakan peta masyarakat yang bermanfaat, menghimpun data tentang masalah atau kebutuhan dan bagaimana masalah dan kebutuhan tersebut direspon oleh organisasi atau masyarakat;
(b) Wawancarai mereka yang terkena masalah untuk mengidentifikasi pengalaman-pengalaman masa lalu yang dialami organisasi atau masyarakat, menetapkan batas-batas organisasi atau masyarakat yang berguna bagi perubahan yang diusulkan, mengidentifikasi para pembuat keputusan kunci dan para penyandang dana, memahami berbagai pandangan yang berbeda mengenai sebab dan akibat dari suatu masalah atau kebutuhan
Pendekatan untuk Memahami Masalah, Populasi dan Arena1. Penelitian Aksi Partisipatoris (participatory
action research). Penelitian yang dilakukan secara kolaboratif dengan
melibatkan para anggota masyarakat dalam menegosiasikan topik penelitian, format maupun analisis datanya.
Relasi antara peneliti dan partisipan yang diteliti bersifat resiprokal (timbal-balik dan setara) dimana keduanya sama-sama saling belajar dan mengajari satu sama lain.
Diarahkan agar penelitian menghasilkan aksi yang dirumuskan bersama secara sadar oleh peneliti dan partisipan.
2. Asesmen Kebutuhan atau Aset (needs/assets assessment) Menyediakan data mengenai
kebutuhan, masalah dan potensi yang dimiliki masyarakat
Memberikan data yang dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan advokasi
3. Evaluasi Pemberdayaan (empowerment evaluation) Menggunakan konsep-konsep, teknik-
teknik, dan temuan-temuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan penentuan keputusan-keputusan bersama.
Meneliti efektifitas berbagai jenis kegiatan dalam memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah tertentu.
Meningkatkan kapasitas dalam melakukan evaluasi mandiri.
4. Demistifikasi (demystification) Menggali dan menggarisbawahi isu-isu
atau kejadian-kejadian yang tersembunyi
Menghimpun dan mempertimbangkan suara dan pandangan dari kelompok-kelompok minoritas atau lemah yang seringkali terpinggirkan oleh kelompok-kelompok dominan.
Kerangka Kerja: Memahami Masalah
1. Kaji literatur mengenai kondisi, masalah, kebutuhan atau kesempatan
2. Mengumpulkan informasi dari informan kunci yang ada dalam organisasi atau masyarakat.
3. Pilihlah beberapa faktor yang dapat membantu menjelaskan sebab-sebab utama terjadinya masalah
Kerangka Kerja: Memahami Populasi
1. Pelajari literatur dan dokumen-dokumen yang relevan mengenai populasi sasaran yang khususnya terkena dampak langsung oleh masalah yang teridentifikasi.
2. Pahami berbagai pandangan mengenai populasi. Pemahaman komprehensif terhadap populasi memerlukan beragam perspektif mengenai karakteristik populasi tersebut.
3. Pilih atau tentukan beberapa faktor yang dianggap paling berpengaruh dalam memahami populasi sasaran.
Kerangka Kerja: Memahami Masyarakat
1. Fokuskan pada populasi sasaran yang menyangkut orang, karakteristik dan kebutuhannya.
2. Tentukan karakteristik masyarakat3. Pahami perbedaan-perbedaan
masyarakat. 4. Identifikasi struktur masyarakat.
Kerangka Kerja: Memahami Organisasi
1. Analisis lingkungan tugas organisasi. Ada empat elemen kunci lingkungan tugas organisasi, yaitu: (a) Pelanggan, baik distributor maupun pengguna; (b) Pemasok barang, tenaga kerja, modal, peralatan dan tempat kerja; (c) Pesaing dalam pemasaran maupun penjangkauan sumber-sumber; dan (d) Kelompok-kelompok pembuat keputusan, seperti lembaga-lembaga pemerintah, serikat kerja dan asosiasi-asosiasi internal organisasi
2. Analisis elemen-elemen internal organisasi. Tujuannya untuk mengetahui legalitas dan alasan-alasan utama keberadaan organisasi.
Tugas Individu II
Berdasarkan TUGAS INDIVIDU I, lakukan:
Fokuskan masalah Galilah teori atau hasil-hasil penelitian
untuk memahami kondisi, masalah, kebutuhan
Kumpulkan data pendukung yang mencakup data apa saja yang paling relevan dalam menjelaskan kondisi, masalah, kebutuhan
Jelaskan sebab-sebab utama terjadinya masalah
Tugas Individu II
Pahami populasinya Menyangkut orang, karakteristik dan
kebutuhannya Kebudayaan, nilai-nilai, tradisi-tradisi,
dan keyakinan-keyakinan apa saja yang penting dan dianut masyarakat
Tugas Individu II
Pahami Organisasi Pelanggan, baik distributor maupun
pengguna; Pemasok barang, tenaga kerja, modal,
peralatan dan tempat kerja; Pesaing dalam pemasaran maupun
penjangkauan sumber-sumber; Kelompok-kelompok pembuat keputusan,
seperti lembaga-lembaga pemerintah, serikat kerja dan asosiasi-asosiasi internal organisasi.
Tugas Individu II
Diketik di kertas A4, spasi 1,5, font arial 11. Margin 3 cm.
Jumlah halaman 5-10 Dikumpul pekan depan