Top Banner
PRAKTEK SANITASI LINGKUNGAN KERJA/ INDUSTRI Tim Pengajar: 1. Hadi Suryono, ST, MPPM 2. Erna Triastuti, SKM, M.Kes. 3. S. Bambang Eko W, SKM, M.Kes. 4. Musta’in, SKM, M.Mkes.
26
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sanitasi industri

PRAKTEKSANITASI LINGKUNGAN KERJA/

INDUSTRI

Tim Pengajar:1. Hadi Suryono, ST, MPPM2. Erna Triastuti, SKM, M.Kes.3. S. Bambang Eko W, SKM, M.Kes.4. Musta’in, SKM, M.Mkes.

Page 2: Sanitasi industri

KEREANGKA KONSEP:- Fasilitas Sanitasi

Industri - Suhu- Kelembaban- Kebisingan- kebersihan

- Penerangan Cukup- Peralatan yg

ergonomis (K3)- Identifikasi faktor

risiko Kec. Kerja (K3)

- Identivikasi titik2 kritis yg berpotensi menimbulkan bahaya bagi pekerja

- Ventilasi Industri

RTL

EVAL U ASI

Page 3: Sanitasi industri

SISTEMATIKA LAPORAN PBL PRAKTEK SANITASI LINGKUNGAN KERJA/ INDUSTRI

Bab I PENDAHULUANa. Latar Belakangb. Tujuan PBL Praktek Sanitasi Lingkungan Kerja/ Industric. Manfaat Praktikum

Bab II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI(Berisi sejarah singkat persh , gambaran data kepemilikan fasilitas, data/dokumen kegiatan-kegiatan yg berkaitan dg. San. Industri)

Bab III PELAKSANAAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGANa. Perencanaan Kegiatan (Jadual/program selama PBL)b. Pelaksanaan Kegiatan:

- Cara Pengambilan Data- Pengolahan Data

Bab IV EVALUASI HASIL KEGIATAN(berisi pembahasan dari hasil kegiatan/ pengolahan data yang diperoleh, selanjutnya dibahas berdasarkan teori Sanitasi Industri dan parameter standar serta peraturan-peraturan yang terkait)

Bab V KESIMPULAN DAN SARANMerupakan tindak lanjut yang diharapkan praktikan (mahasiswa) dari permasalahan yang ditemukan.

Lampiran

Page 4: Sanitasi industri

PRINSIP-PRINSIP DASAR SANITASI INDUSTRI

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

Pengertian :Pengertian Sanitasi Industri tidak terlepas dari pengertian sanitasi secara umum, yaitu pencegahan timbulnya penyakit yang berkaitan dengan faktor-faktor lingkunganSanitasi industri adalah serangkaian praktek-praktekyang dirancang untuk melindungi kesehatan dankeselamatan pekerja di lingkungan industri, selainuntuk melindungi lingkungan alam dari limbah industridan polusi

Page 5: Sanitasi industri

RUANG LINGKUP

Penyediaan Air (air minum dan air bersih) di perusahaan

Fasilitas Toilet.

Fasilitas Cuci.

Pelayanan Personal/individual (dalam rangkamenyediakan fasilitas kebersihan atau kenyamananbagi tenaga kerja)

Housekeeping (pemeliharaan fasilitaskerumahtanggaan).

Page 6: Sanitasi industri

Penyediaan Air Minum (Water Supply)

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan :

1. Penyediaan Air Bersih harus tersedia di tempat kerja :

Bersih (fisik bau, warna, rasa)

Segar

Sehat

Aman ( Air Minum yang aman )

1. Air yang tersedia harus sesuai dengan PeraturanDaerah / Pusat

2. Suhu air minum antara 40oF–80oF ( 4oC–27oC )

Page 7: Sanitasi industri

1. Jika air minum disediakan perusahaan, konstruksi dan typenyaharus diperhatikan. Minimal satu tempat untuk setiap 50karyawan.

2. Jika menggunakan pendingin dengan es, maka tidak bolehkontak langsung dengan air minum.

3. Tidak boleh menyediakan minuman dalam bentuk cangkir.4. Apabila disediakan cangkir sekali pakai, harus tersedia

penampung sampahnya.5. Perusahaan tidak boleh menyediakan tempat minum yang cara

pengambilannya di masukkan ke dalamnya.

6. Air yang digunakan perusahaan untuk proses-proses danpemadam kebakaran, harus diberikan peringatan yangjelas bahwa air tersebut tidak aman untuk diminum, sertaalasan-alasan yang logis harus diberikan untukpencegahan timbulnya penyakit. Jadi tidak boleh adasambungan terbuka di dekat karyawan / tenaga kerjayang menggunakannya untuk minum

Page 8: Sanitasi industri

Fasilitas ToiletFasilitas Toilet terdiri dari :1. Water closed : wastafel2. Chemical closets : closet yang menggunakan bahan kimia3. Privies : kakus

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan :1) Setiap perusahaan harus menyediakan fasilitas toilet yang

memadai dan terpisah antara laki-laki dan perempunan.Apabila toilet dilengkapi jamban harus memenuhi persyaratanjamban sehat.

2) Disediakan tempat sampah tertutup pada toilet wanita3) Harus disediakan tissue toilet pada tempat khusus, dimana

bahannya tidak menyumbat perlengkapan atau perpipaanbangunan.

4) Jika disekitar toilet tidak tersedia wastafel, maka disetiap toilet harus disediakan wastafel.

Page 9: Sanitasi industri

5. Letak toilet harus mudah dijangkau pemakai. Toilet harus adadi setiap lantai, yang memudahkan tenaga kerja memakaitoilet.

6.

No JUMLAH KARYAWAN

JUMLAH KAMARMANDI

JUMLAH JAMBAN

JUMLAH PETURASAN

JUMLAH WASTAFEL

1 S/d 25 1 1 2 2

2 26 s/d 50 2 2 3 3

3 51 s/d 100 3 3 5 5

Setiap penambahan 40-100 karyawan harusditambah satu kamar mandi, satu jamban, dan satupeturasan

Persyaratan

1. Toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet untuk karyawan pria.

2. Setiap kantor harus memiliki toilet dengan jumlah wastafel, jamban dan

peturasan minimal seperti pada tabel-tabel berikut :

Untuk karyawan pria :

Page 10: Sanitasi industri

b. Untuk karyawan wanita :

Di dalam merencanakan pengadaan fasilitas, harusmempertimbangkan pengguna toilet yang berasal dari luartenaga kerja perusahaan

No JUMLAH

KARYAWAN

JUMLAHKAMAR MANDI

JUMLAH

JAMBAN

JUMLAH

WASTAFEL

1 S/d 20 1 1 2

2 21 s/d 40 2 2 3

3 41 s/d 70 3 3 5

4 71 s/d 100 4 4 6

5 101 s/d 140 5 5 7

6 141 s/d 180 6 6 8

Setiap penambahan 40-100 karyawan harusditambah satu kamar mandi, satu jamban, dan satu peturasan

Page 11: Sanitasi industri

7. Dalam beberapa kasus, jumlah urinoir bagi laki-laki dapat di kurangi menjadi⅔ jumlah pada tabel (pemakaian toilet laki-laki).

Untuk 1 buah urinoir, sepanjang ± 60 cm, harus di buat kedap asam.

8. Setiap urinoir yang baru di bangun, harus dibuat dari material yang tahanlembab (kedap air) contoh : besi galvanis, stainless steel, baja. Jikamenggunakan sejenis batuan, harus dengan kualitas yang benar-benar baik.

9. Lantai urinoir sepanjang 61 cm di depan urinoir harus kedap air, dan lantai didepan dinding urinoir dibuat miring ke saluran urinoir.

10. Setiap urinoir harus ada system gelontor (flushing) melalui flushing valve(menyatu) atau yang tersedia secara terpisah.

11. Satu gelontoran minimal menggunakan air 1 gallon (± 19 liter) yangtujuannya, agar urine bisa mengalir dengan lancar di atas lantai urinoir.

12. Ketinggian dinding pemisah antar urinoir boleh lebih rendah dari dindingruangan. Bagian atas tidak kurang dari 6 feet (± 182 cm) dan batas dindingbawah 1 feet (± 30,48 cm) dari lantai.

13. Pintu toilet harus di buat menutup sendiri dan terdapat screen sehinggatidak kelihatan dari ruang kerja. Semua pintu harus ada penguncinya.

Page 12: Sanitasi industri

1. Pada toilet yang baru di bangun, pada jarak 6 inchi (15,24 cm) dari lantai, dindingnya di buatkedap air dan tahan lembab.

2. Lantai, dinding dan kelengkapan ruang toilet, harus terbuat dari bahan yang mudahdibersihkan ( ex. keramik, stainless steel, porselin)

3. Dinding ruang toilet di atas ketinggian 6 feet boleh bebas, boleh diteruskan sampai langit-langit dengan menggunakan bahan tembuscahaya tapi tidak transparan.

4. Pada pemasangan fasilitas toilet ( Lavatory / washtafel, urinoir, closed, dll) memerlukan luasruang, sebagai berikut :

Page 13: Sanitasi industri

No.

Nama Fasilitas

Lebar Minimum

( inchi )

Ketinggian Fasilitas

Minimum ( feet )

Luas Minimum Lantai Yang

Diperhatikan (feet 2 )

1.2.3.

Fasilitas-fasilitasLavatory-lavatoryUrinoir

322424

3,63,63,6

161212

Keterangan : ( Lavatory / Urinoir )

a.Lebar = 61 cm (lebar fasilitas)

b.Ketinggian alat = 110 cm

c. Luas Lantai = 365,76 cm2

Page 14: Sanitasi industri

5. Konstruksi dan pemeliharaan perlengkapan toilet, mengikutiperaturan bangunan dan perpipaan dalam gedung yang ada.

7. Setiap bowl wastafel harus di set sedemikian rupa sehinggadisekitarnya bebas perkakas dan jauh dari barang-barang terbuatdari kayu (karena mudah lapuk), serta daerah sekitarnya terbuatdari bahan yang mudah di bersihkan.

8. Setiap closet type yang jadi satu dengan tempat duduk (closetduduk) seharusnya memiliki bukaan di bagian depan yang terbuatdari bahan yang kuat / kokoh. Jika menggunakan bahan penyeraptempat duduk harus dilapisi pernis atau bahan lain yang tahanlembab dan memakai warna terang.

9. Closet kimiawi dan kakus tidak diijinkan, kecuali tidak terdapatsaluran yang bisa dijangkau. Closet jenis kakus juga tidak diijinkanselama masih mungkin di buat kanstruksi dan perawatan typecloset yang tidak mengkontaminasi sumber air minum

Page 15: Sanitasi industri

10. Jika closet kimia digunakan, harus di dukung peraturankesehatan dan harus di kelola secara bersih dansehat/saniter.

11. Container chemical closet harus diganti pada saatisinya mencapai ⅔ volume container. Isi harus dibuangmengikuti peraturan kesehatan yang ada.

12. Pada setiap perusahaan yang jumlah tenaga kerjanya> 25 orang, dilarang menggunakan kakus, jika diijinkankonstruksi dan perawatannya harus sesuai spesifikasijamban sehat.

13. Lokasi jamban tidak diperbolehkan berjarak 100 feet (dari ruang penyimpanan atau pengolahan makanan)

14. Ruang toilet harus memiliki jendela yang dilengkapikasa.

Page 16: Sanitasi industri

Fasilitas Cuci / Pelayanan Kebersihan Diri(Washing Facility)

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan :1. Fasilitas untuk menjaga kebersihan perorangan harus disediakan

di setiap ruang kerja. Fasilitas tersebut harus memberikan kenyamanan pekerja dan harus dijaga kebersihannya.

2. Minimal satu lavatory dengan penyediaan air yang memadaiharus disediakan untuk 10–100 karyawan dan satu lavatory untuksetiap penambahan 15 orang. Satu buah lavatory berukuran 24 inchi + satu buah kran, diperkirakan sama dengan sebuahbaskom. Sabun yang ditempatkan pada tempat khusus harusdisediakan di setiap tempat cuci / lavatory.

3. Ruang cuci harus terpisah antara laki-laki dan perempuan. Jikaruang lavatory di buat bersebelahan, maka dinding pemisah / pembatas konstruksinya harus kokoh dan rapat.

4. Setiap pembuatan tempat cuci baru harus terbuat dari bahan-bahan yang kuat dan kedap air.Misalnya : bahan dari sejenis kaca, kaca, besi galvanis, besi yang diberi lapisan sejeni kaca, porselin dan sejenisnya.

Page 17: Sanitasi industri

5. Jika tempat cuci umum tidak tersedia pada lantai yang sama dan lokasi dekat toilet, maka minimal satutempat cuci harus disediakan di ruang toilet.

6. Semua lantai di bawah lavatory / tempat cuci tangan / wastafel harus mudah penanganannya dan selaludalam keadaan bersih

7. Tidak boleh menggunakan handuk biasa di dekatlavatory.

8. Harus disediakan lap khusus atau kertas tissue, sertatempat sampah di dekat wastafel / tempat cuci.

9. Penggunaan alat lain pengering tangan bolehdigunakan setelah mendapat ijin dari yang berwenang.

10. Lavatory yang menggunakan air panas dan dingin dalam 1 kran harus disediakan untuk setiap 5 karyawan yang terkontaminasi kulitnya dari bahan beracun, bahan yang menyebabkan infeksi, atau yang menyebabkan iritasi.

11. Harus ada shower dengan air panas dan dingin bagikaryawan yang bekerja dengan bahan beracun, infeksi, irritants, minimal 1 buah shower untuk 15 pekerja

Page 18: Sanitasi industri

12. Tidak diperbolehkan menggunakan sabun basa kuatatau yang bersifat irritant / kuat abrasinya.

13. Untuk kontaminan yang tidak bisa dibersihkandengan air dan sabun, maka bisa dibersihkan denganminyak / larutan tertentu dengan cara mengambilsedikit kemudian diusap-usapkan pada kulit yang terkontaminasi

14. Air yang digunakan untuk keperluan fasilitas cuci di tempat kerja harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 19: Sanitasi industri

PERSONAL SERVICES (PELAYANAN PERSONAL)

1. Pada workshop / bengkel kerja, perusahaan / tempat kerja lainnya dimana terdapat pekerja / karyawan pria dan wanita dan dimungkinkan ganti pakaian, harus disediakan ruang ganti yang layak secara terpisah (dilihat waktu dan jenis pekerjaannya jadi tidak semua perusahaan harus terdapat ruang ganti pakaian).

2. Semua ruang pelayanan personal sebisa mungkin harus terlindung / di cegah dari sarang tikus, serangga dan sejenisnya dan harus dikelola dalam kondisi bersih.

3. Ruang ganti pakaian harus disediakan bagi pekerja yang tipe pekerjaannya terpapar oleh debu, kotoran, panas, fume, kelembaban harus ada peraturan khusus dari yang berwenang.

4. Harus disediakan 2 buah baju locker dalam sebuah ruangan bagi baju kerja karyawan yang terkontaminasi bahan beracun, infeksius, iritan dan disediakan jalan yang terpisah dengan baju kerja tersebut.

Page 20: Sanitasi industri

Jumlah karyawan Jumlah bed / dipan yang disediakan

10-100

100-250

1 buah

2 buah

1 buah untuk tiap penambahan 250 orang karyawan

5. Ketika proses bekerja berjalan dan baju karyawan menjadi basah / harus dicuci pada jam istirahat maka harus merawat dan mengeringkan baju sebelum memulai pekerjaannya lagi.

6. Jika ada / terdapat baju karyawan yang basah maka harus disediakan tempat jemuran diluar.

7. Jika terdapat 10 orang / kurang karyawan wanita tapitidak di sediakan ruang istirahat maka harus disediakan ruang yang sepadan dan terlindung dengan baik.

8. Luas minimal ruang istirahat untuk 10 wanita adalah 60 feet2 dan minimal penambahannya adalah 2 feet2/orang (60 cm2 / 0.6 m2) tenaga wanita.

9. Minimal satu tempat tidur / dipan disediakan untuk 10 orang atau lebih karyawan wanita.

10. Tabel kebutuhan dipan / tempat tidur bagi karyawan wanita

Page 21: Sanitasi industri

11. Sekat / dinding ruang istirahat harus dibuat dari bahan yang kuat dan

minimal setinggi 7 feet. Kaca / bahan tembus cahaya bisa dipasang di

dinding / tempat tersebut. Setiap ruang istirahat harus di bangun dan

di kelola sehingga terjamin privasi dan aman setiap saat serta

disediakan locker untuk tenaga wanita meskipun fasilitas-fasilitas

lain sudah tersedia.

12. Di setiap bangunan perusahaan harus disediakan ruang makan siang

terpisah dan dikelola dengan baik, dengan pertimbangan karyawan

tidak makan diluar

13. Semua perusahaan, workshop dan tempat kerja lain harus mmiliki

waktu istirahat minimal 1/2 untuk tiap periode 5 jam kerja secara

terus-menerus kecuali hari sabtu

14. Pengumuman jam tentang kerja harus ditulis dan diletakkan di

setiap ruang kerja.

15. Pekerja tidak diperbolehkan makan di ruang atau di tempat kerja.

16. Semua ruang toilet atau wastafel, tempat cuci, ruang ganti baju,

ruang istirahat, semua WC dan semua lantai, dinding, atap,

peralatan harus dipelihara dan dikelola secara bersih, tidak berbau

dan dalam kondisi saniter ( semua harus terlindungi )

Page 22: Sanitasi industri

•Semua ruang tolet yang tertutup, ruang ganti, WC, serta ruang

peralatan (gudang) harus bebas dari coretan atau noda lainnya.

Ketika ditemukan maka pengelola harus segera

membersihkannya.

•Tempat sampah tertutup harus di sediakan untuk sampah

makanan dan pengelola harus menyediakan tempat sampah untuk

bahan-bahan lainnya.

Jumlah karyawan Luas ruang per orang (feet2/orang)

< 25 orang

25-74

75-149

150-499

500 ke atas

8

7

6

5

4

Page 23: Sanitasi industri

HOUSE KEEPING

1. Semua tempat pengelola, gang-gang, ruang penyimpanan (gudang) harus dijaga dalam kondisi sanitair.

2. Atap, gang-gang, lantai, dinding, basement, gudang bawah tanah, jamban, toilet, septick tank, saluran pembuangan, dan lain-lain setiap saat harus bersih dan aman serta dalam kondisi yang sanitair.

3. Setiap bangunan, halaman, gang-gang dan keseluruhan wilayah milik perusahaan harus dijaga bebas dari akumulasi debu dan sampah lainnya.

4. Setaip lantai ruang kerja harus dikelola secara bersih dan sebisa mungkin dalam kondisi kering. Apabila ada kegiatan-kegiatan yang menggunakan air maka sistem drainase / pematusan harus dikelola dengan baik (dimungkinkan dalam kondisi cepat kering). Pekerja harus menggunakan sepatu khusus untuk tempat semacam itu.

Page 24: Sanitasi industri

5. Lantai / permukaan jalan lainnya harus terjaga dalam kondisi baik, bebas minyak / air, semua hal yang bernbahaya yang ada dijalanan harus dihilangkan.

6. Kegiatan sweeping dan pembersihan harus dilaksanakan diluar jam kerja dengan tujuan untuk menghindari pengotoran oleh debu.

7. Setiap lantai, tempat kerja dan jalan / gang harus bebas dari gundukan, serpihan / lubang.

8. Meludah ke dinding, lantai, tempat kerja / lantai bangunan lainnya harus dibuang.

9. Jika disediakan tempat meludah konstruksinya harus bisa dibersihkan dan di desinfeksi serta harus dalam keadaan bersih setiap hari untuk menjaga kesehatan.

10. Jika tempat sampah digunakan untuk sampah basah / yang dapat terurai konstruksinya harus dibuat tidak bocor, nyaman, bersih dan dirawat dengan baik / sanitair.

Page 25: Sanitasi industri

11. Sweeping terhadap sampah dan kotoran lainnya harus dilakukan sesering mungkin.

12. Jika menggunakan mesin / peralatan kimia di dalam mengelola sanitasi pemeriksaan secara periodik harus dilakukan untuk menjamin efisiensi peralatan dan mencatat hasil setiap pemeriksaan.

13. Peralatan penerangan harus sering dibersihkan untuk menjaga intensitas penerangan agar tetap berada pada level yang memenuhi syarat. Jika menggunakan penerangan alami pada siang hari maka jendela harus sering dibersihkan agar pencahayaan diruang tersebut memenuhi syarat.

14. Bahan-bahan buangan yang mudah terbakar harus ditempatkan pada wadah logam yang dapat menutup sendiri dan harus dikosongkan minimal 1 kali dalam sehari

15. Bahan-bahan yang mudah terbakar harus sebaiknya jangan disimpan dibawah tangga.

16. Alat pemadam kebakaran harus dijaga agar mudah dioperasikan dan terlindung dari proses pendinginan. Jika alat pemadam kebakaran memakai tipe asam soda sebaiknya diisi ulang minimal setahun sekali.

Page 26: Sanitasi industri

1. Limbah industri harus diolah dengan menggunakan metode yang sesuai sebelum dibuang kebadan air.

2. Bahan-bahan / material harus di tumpuk dan dihindarkan dari getaran / vibrasi dan sentakan agar tidak mudah jatuh.