EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI SUBADI 09319385 IKIP PGRI SEMARANG FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA SEMARANG 2011
228
Embed
sampul paling depan.doc - · PDF fileSimpulan dari penelitian tindakan kelas ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan ... Kiat Meningkatkan Penguasaan Bahasa Matematika. ... (kamus
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM
MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A
SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
SUBADI
09319385
IKIP PGRI SEMARANG
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEMARANG
2011
i
EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM MENINGKATKAN
PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A
SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAK
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
IKIP PGRI Semarang Untuk memenuhi sebagian dari syarat guna
memperoleh derajat Sarjana Pendidikan
SUBADI
09319385
IKIP PGRI SEMARANG
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEMARANG
2011
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Kami selaku pembimbing I dan pembimbing II dari Mahasiswa IKIP PGRI
Semarang.
Nama : SUBADI
NPM : 09319385
Jurusan : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM
MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI
1 GUNTUR- DEMAK TAHUN PELAJARAN
2010/2011
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh mahasiswa tersebut
diatas telah selesai dan diujikan.
Semarang, 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Nizaruddin, M. Si Drs. Sudargo, M.Si
NIP. 196803251994031004 NIP. 196011131992031001
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi Berjudul
EFEKTIVITAS MODEL KONSTRUKTIVIS DALAM MENINGKATKANPENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A
SMP NEGERI 1 GUNTUR- DEMAKTAHUN PELAJARAN 2010/2011
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
SUBADI
NPM : 09319385
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian SkripsiFakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI
SemarangPada hari Jum’at, 4 Maret 2011
Panitia Ujian
Ketua
Drs. Nizaruddin, M. SiNIP. 196803251994031004
Sekretaris
Drs. Rasiman, M. PdNIP.195602181986031001
Anggota Penguji1. Drs. Nizaruddin, M. Si
NIP. 196803251994031004( )
2. Drs. Sudargo, M.SiNIP. 196011131992031001
( )
3. Drs. Rasiman, M. PdNIP.195602181986031001
( )
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat
serta petunjuknya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis telah melakukan penelitian tentang peningkatan
kedisiplinan dan prestasi belajar matematika pokok bahasan dalil phytagoras
dengan pendekatan model kontruktivis pada siswa kelas VIII-A semester satu
SMP N 1 Guntur-Demak tahun ajaran 2010/2011, sebagai salah satu upaya
pendekatan pembelajaran efektif yang digunakan dalam proses pembelajaran
matematika. Skripsi ini dapat dikerjakan dengan bimbingan dan dorongan serta
bantuan dari berbagai pihak pada kesempatan ini pula penulis secara khusus
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Niaruddin, M.Si
2. Bapak Drs. Sudargo, M.Si
3. Istri dan anak-anakku yang tercinta
4. Semua pihak yang membantu menyelesaikan skripsi ini
Harapan penulis mudah-mudahan skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembaca dan dijadikan informasi dalam pengembangan penelitian tentang
pendidikan
Semarang…………….2011
Penulis
ABSTRAK
Subadi, 2011. Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan
Dalil Pythagoras dengan Pendekatan MODEL KONSTRUKTIVIS Pada SIswa Kelas
VIII-A Semester I SMP Negeri 1 Guntur Tahun Ajaran 2010 / 2011. Skripsi Drs.
Dari perhitungan di atas pada siklus 2 diperoleh nilai reliabilitas, r 11 =
0,651. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai reliabilitas soal uji coba pada siklus 1
nilai reliabilitasnya tinggi. Analisis realibilitas dapat dilihat pada (lampiran 16
dan 33).
c). Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar,
soal yang terlalu mudah tidak memotivasi siswa untuk meningkatkan usaha
memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa
59
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena
diluar jangkauannya atau kemampuannya (Suharsimi Arikunto, 2005)
Dalam penelitian ini penulis menetapkan batas lulus ideal adalah 65%
dari skor maksimal tingkat kesukaran tes bentuk essay dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
TK = 100%Xsiswajumlah
ideallulusbatasdibawahsiswaskorJumlah
Untuk menginterpretasikan nilai kesukaran itemnya digunakan tolak ukur
sebagai berikut :
a. Jika jumlah soalnya yang gagal mencapai 27% termasuk kategori soal
mudah.
b. Jika jumlah soalnya yang gagal mencapai 28%—72% termasuk kategori soal
sedang.
c. Jika jumlah soalnya yang gagal mencapai 72% ke atas termasuk kategori soal sukar.
Contoh perhitungan taraf kesukaran soal pada siklus 1 nomor 1 sebgai berikut :
TK = 100%Xsiswajumlah
ideallulusbatasdibawahsiswaskorJumlah
= %10033
29x
= 87.87 % atau 88%
Pada tingkat kesukaran soal nomor 1 siklus 1 ini memperoleh prosentase
sebesar 88%. Dari prosentase tersebut dapat dikategorikan dalam kategori soal
sukar. Untuk nomor 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12 termasuk kategori soal sukar
sedangkan nomor 5 dan 6 termasuk dalam kategori soal sedang (lampiran 17)
60
Contoh perhitungan taraf kesukaran soal pada siklus 2 nomor 1 sebgai berikut :
TK = 100%Xsiswajumlah
ideallulusbatasdibawahsiswaskorJumlah
= %10033
6x
= 18%
Pada tingkat kesukaran soal nomor 1 siklus 2 ini memperoleh prosentase
sebesar 18%. Dari prosentase tersebut dapat dikategorikan dalam kategori soal
mudah. Untuk soal nomor 2, 3, 4, 8, 9, 10 termasuk kategori soal sukar
sedangkan soal nomor 5 dan 6 termasuk dalam kategori soal sedang dan soal
nomor 7 termasuk kategori soal mudah (lampiran 34)
d). Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah).
Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda bagi tes bentuk
essay adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata (mean) yaitu
antara rata-rata dari kelompok atas dengan rata-rata dari kelompok bawah untuk
tiap-tiap item.
Rumus: t =
1
22
21
ii nn
xx
MLMH
Keterangan:
61
MH = Rata-rata dari kelompok atas
ML = Rata-rata dari kelompok bawah
21x = Jumlah kuadrat deviasi individu dari kelompok atas
22x = Jumlah kuadrat deviasi individu dari kelompok bawah
n i = 27% x N
N = Jumlah siswa
Dengan tingkat kepercayaan 0,01 dan dk = 11 2 nni . Jika harga
t hitung > harga t tabel maka daya pembeda item soal tersebut signifikan.
Contoh perhitungan daya beda soal nomor 1 siklus 1
MH = 2.33 2
1X = 2.000 = jumlah kelompok atas
ML = 1.89 2
2X = 0.889 = jumlah kelompok bawah
n = 9
jika dimasukkan dalam rumus diatas sebagai berikut :
t =
199
889.0000.2
89.133.2
t =
72
889.2
44.0
t =040125.0
44.0
t =200312256.0
44.0
t = 2.197
62
Dari tabel distribusi t, untuk = 5% dan dk = (9-1) + (9-1) = 16
diperoleh t tabel = 1.75 karena t hitung > t tabel maka daya beda no .1 signifikan
Dengan cara yang sama , untuk soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12
juga signifikan (lampiran 15). Dan untuk daya pembeda siklus 2 dapat dilihat
pada lampiran (lampiran 31).
Berdasarkan analisis validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda
yang diperoleh, selanjutnya digunakan untuk menyeleksi item tes uji coba. Hasil
seleksi menunjukkan item tes tersebut baik dan setelah diadakan pemilihan
didapat tujuh soal yang valid baik siklus 1 ataupun siklus 2. Tujuh soal
tersebutlah yang akan digunakan sebagai tes evaluasi pada kelas penelitian
yaitu kelas VIII-A.
C. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2011
pukul 07.00 WIB untuk siklus 1, dan tanggal 19 Februari 2011 pada pukul 07.00
WIB untuk siklus 2 dikelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur tahun ajaran
2010/2011. setelah persiapan dilakukan maka langkah selanjutnya adalah
pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dirancang dalam dua siklus, yaitu siklus 1
dan siklus 2 yang terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan refleksi. Adapun tahapan tiap siklus adalah sebagai berikut :
63
Siklus 1
Pertemuan pertama
a. Perencanaan
1). Guru dan peneliti secara kolaboratif merancang pembelajaran dengan model
Konstruktivis pada materi Pythagoras dengan membuat rencana pembelajaran
baik dalam Bahasa Indonesia (lampiran 6 dan 7)
2). Membuat Lembar Kerja Siswa/ LKS (lampiran 8)
3). Membuat kisi-kisi soal uji coba (lampiran 9)
4). Membuat soal latihan untuk dikerjakan bersama
kelompok masing-masing
5). Membuat kelompok/ membagi kelompok
6). Membuat lembar observasi kinerja guru (lampiran 23)
7). Membuat lembar observasi kedisiplinan siswa (lampiran 19)
8). Membuat analisis kedisiplinan berdasar indikator kedisiplinan (Lampiran
21)
9). Membuat lembar observasi kerjasama siswa (lampiran 22)
b. Pelaksanaan Tindakan
Hari/ Tanggal : Senin 1 Februari 2011
Waktu : 07.00 – 08.20
Tempat : Ruang kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur
64
Pada pertemuan pertama siklus 1, hal yang dilakukan yaitu penyampaian
materi Pythagoras kepada siswa sesuai dengan kompetensi dasar, standar
kompetensi dan indikator yang benar. Setelah penyampaian materi kepada siswa
dan siswa memehami materi segitiga dengan jelas maka guru akan membagi
kelompok dalam satu kelas dan kelompok tersebut akan diberi masalah atau
pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan tadi untuk didiskusikan dan
hasilnya harus dipresentasikan terhadap kelompok lain.
c. Pengamatan
Hasil pengamatan pada siklus 1 pertemuan pertama adalah sebagai
berikut:
1). Pengamatan terhadap kedisiplinan siswa
Guna mendapatkan data yang tepat mengenai kedisiplinan siswa maka
pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru mata pelajaran. Data pengamatan
diambil dari lembar observasi kedisiplinan siswa selama proses belajar mengajar
(lampiran 19). Adapun perhitungan prosentase kedisiplinan siswa adalah :
Skor Penilaian : %100xN
n
n : jumlah skor
N : Skor maksimal
% : Tingkat prosentase yang ingin dicapai
Kriteria Penilaian :
> 75% : Kedisiplinan Sangat Tinggi
56 – 75% : Kedisiplinan Tinggi
65
35 – 55% : Kedisiplinan Cukup
< 35% : Kedisiplinan Kurang
Contoh analisis lembar observasi kedisiplinan dari kelompok 1 siswa nomor
absen 1 diperoleh prosentase sebagai berikut :
Skor Penilaian : %100xN
n
: %10016
10x
: 62,50%
Hasil observasi kedisiplinan siswa dengan menggunakan pendekatan
Konstruktivis pada materi Pythagoras diketahui siswa yang disiplinnya kurang
ada 8 siswa dengan prosentase kurang dari 35%, siswa yang disiplinnya cukup
ada 20 siswa dengan prosentase antara 35%—55%, siswa yang disiplinnya tinggi
ada 5 siswa dengan prosentase lebih dari 75%. Nilai rata-rata kedisiplinan
kelompok yaitu 46% yang berati kedisiplinan cukup dan kategori kelompok yang
disiplinnya tinggi ada 2 kelompok yaitu kelompok 1 dengan prosentase 62,50 %
dan 2 dengan prosentase 58,04%, sedangkan kelompok yang disiplinnya cukup
ada 3 yaitu kelompok 3 dengan prosentase 36,61%, kelompok 4 dan kelompok 5
masing-masing dengan prosentase 37,50% (lampiran 19).
2). Pengamatan kedisiplinan berdasarkan indikator
Pada siklus 1 siswa yang ketertiban waktunya (indikator A) tergolong
kurang (skor 1) berjumlah 12 siswa atau 36%, siswa yang teretiban waktunya
cukup (skor 2) berjumlah 14 siswa atau 42,2%, siswa yang ketertiban waktunya
tinggi/ baik (skor 3) berjumlah 7 siswa atau 21,2%, dan siswa yang ketertiban
66
waktunya sangat tinggi/sangat baik (skor 4) berjumlah nol atau tidak ada 0%.
Siswa yang tergolong kurang (skor 1) dalam mematuhi peraturan sekolah
(indikator B) berjumlah 9 siswa atau 27,3%, siswa yang tergolong cukup (skor
2) dalam mematuhi peraturan sekolah berjumlah 13 siswa atau 39,4%, siswa
yang tergolong baik (skor3) dalam mematuhi peraturan sekolah berjumlah 11
siswa atau 33,3%, siswa yang tergolong sangat baik (skor 4) dalam mematuhi
peraturan sekolah berjumlah 0% atau tidak ada. Siswa yang tergolong kurang
(skor 1) dalam mengikuti proses KBM (indikator C) (skor 1) berjumlah 9
siswa atau 27,3%, siswa yang tergolong cukup (skor 2) dalam mengikuti proses
KBM berjumlah 16 siswa atau 48,5%, siswa yang tergolong baik (skor 3) dalam
mengikuti proses KBM berjumlah 8 siswa atau 24,2%, siswa yang tergolong
sangat baik (skor 4) dalam mengikuti proses KBM berjumlah 0% atau tidak ada.
Siswa yang tergolong kurang (skor 1) keaktifannya dalam diskusi atau
kegiatan kelompok (indikator D) berjumlah 17 siswa atau 51,5%, siswa yang
tergolong cukup (skor 2) keaktifannya dalam diskusi atau kegiatan kelompok
berjumlah 10 siswa atau 30,3%, siswa yang tergolong baik (skor 3) keaktifannya
dalam diskusi atau kegiatan kelompok berjumlah 15,2%, siswa yang tergolong
sangat baik keaktifannya (skor 4) dalam diskusi atau kegiatan kelompok
berjumlah 0% atau tidak ada. Selengkapnya dapat dilihat pada analisis
kedisiplinan tiap indikator pada (lampiran 21).
3). Pengamatan terhadap kerjasama kelompok
Hal yang sama dilakukan juga pada pengamatan terhadap kerjasama
kelompok, baik rumus yang digunakan, dan kriterianya pun juga sama. Didapat
67
hasil pengamatan siswa yang kerjasamanya kurang ada 5 dengan prosentase
kurang dari 35%, siswa yang kerja samanya cukup ada 25 dengan prosentase
antara 35%—55%, siswa yang kerjasamanya baik ada 3 dengan prosentase antara
56%—75%. Nilai rata-rata kerja sama kelompok 44% yang berarti kerjasama
kelompok cukup dan kelompok 1 sampai dengan kelompok 5 termasuk dalam
kategori kerjasamanya cukup (Lampiran 22).
4). Pengamatan Aktifitas Guru
Dalam proses mengajar guru memperoleh skor 39 dengan prosentase 65%
secara keseluruhan proses belajar mengajar pada pertemuan pertama ini termasuk
dalam kategori Baik (Lampiran 23).
Pertemuan kedua
a. Perencanaan
1). Guru dan peneliti secara kolaboratif merancang pembelajaran dengan model
Konstruktivis pada materi segitiga dengan membuat rencana pembelajaran
baik dalam bahasa indonesia (lampiran 6 dan 7)
2). Membuat soal evaluasi untuk diselesaikan masing-masing siswa
3). Mengoreksi hasil ujian individu
4). Membuat daftar nilai siswa (lampiran 4).
b. Pelaksanaan Tindakan
Hari/ anggal : Sabtu, 19 Februari 2011
Waktu : 07.00 – 08.20
Tempat : Ruang kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur
68
Tahapan pelaksanaan RPP yang telah disiapkan pada tahap perencanaan
Setelah penyampaian materi diskusi kelompok dan presentasi tarhadap
kelompok, guru akan memberikan tes evaluasi kepada seluruh siswa VIII-A
tentang materi segitiga untuk mengetahui tingkat kemempuan siswa dalam
menyelesaikan atau memecahkan masalah terkait dengan Teorem Pythagoras.
Setelah diadakan tes evaluasi individu pada siklus 1 tepatnya pada tanggal
1 Februari 2011 diperoleh hasil belajar sebagai berikut :
a). Rata –rata nilai
Untuk menghitung rata-rata nilai digunakan rumus sebagai berikut :
Nilai rata-rata =siswabanyak
siswaseluruhnilaijumlah
=33
1866
= 56,55
Jadi nilai rata-rata siswa pada siklus 1 56,55.
b) Menghitung ketuntasan belajar individu
1. Ketuntasan belajar individu
Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan
belajar individu menggunakan prosentase perhitungan :
Ketuntasan belajar individu = %100xmalnilaimaksijumlah
siswadiperolehyangnilaijumlah
Dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar individu pada siklus 1
diperoleh 14 siswa tuntas belajar dan 19 siswa tidak tuntas belajar.
2). Ketuntasan belajar klasikal
69
Data yang diperoleh dari hasil ketuntasan belajar siswa dapat ditentukan
ketuntasan belajar klasikal, perhitungan sebagai berikut :
Ketuntasan belajar klasikal = %100xsiswabanyak
belajartuntasyangsiswajumlah
Dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar individu pada siklus 1
diperoleh ketuntasan belajar klasikal 57,58 %.
D. Refleksi
Dari pelaksanaan siklus 1 didapat hasil refleksi sebagai berikut :
1). Berdasarkan pengamatan siklus 1 yang dilakukan oleh Bpk Soegeng Waseso
S.Pd, kinerja guru yaitu Subadi dalam proses pembelajaran dan
menyampaikan materi kepada siswa sudah tergolong baik. Hal ini
ditunjukkan dengan obesrvasi kinerja guru yang mencapai 65% (Lampiran
23), menurut pengamat yaitu Bpk Soegeng Waseso S. Pd kinerja guru yang
dilakukan Subadi Masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada siklus 2
2). Berdasar analisis evaluasi siklus 1 (lampiran 18) dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan TPS diperoleh :
Siklus 1
Keterangan Jumlah siswa prosentase
Ketuntasan belajar nilai 65 14 42%
Ketuntasan belajar > 65 19 58%
Dari analisis nilai evaluasi 1, siswa yang tidak mampu menyelesaikan
soal dan belum tuntas belajar berjumlah 14 dengan prosentase 42% sedangkan
siswa yang mampu menyelesaikan soal dan mencapai ketuntasan belajar ada 19
siswa dengan prosentase 58% dengan nilai rata-rata kelas 56,55. Karena hasil
70
evaluasi pada siklus 1 belum memenuhi indikator yakni sekurang-kurangya 85%
siswa yang memperoleh nilai > 65 maka perlu diadakan tes evaluasi kembali
pada siklus 2.
3). Kedisiplinan siswa dalam proses belajar mengajar siklus 1 mencapai 46% dan
ini tergolong cukup. Kedisiplinan dirasa peneliti (Bpk Soegeng Waseso S. Pd
dan Subadi) masih perlu ditingkatkan lagi pada siklus 2.
4) Tingkat kerja sama siswa dalam diskusi dan presentasi pada siklus 1 tergolong
cukup, ditunjukkan dengan prosentase kerja sama mencapai 44%. Tingkat
kerjasama dirasa peneliti (Bpk Soegeng Waseso S. Pd dan Subadi) kerjasama
siswa masih perlu ditingkatkan lagi pada siklus 2.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 penerapan pendekatan
Konstruktivis dan media LKS (Lembar Kerja Siswa) belum bisa meningkatkan
kedisiplinan dan prestasi belajar matematika pokok bahasan segitiga.
Siklus 2
Pada refleksi siklus 1 dinyatakan belum berhasil atau belum menunjukkan
suatu peningkatan yang diharapkan dan belum memenuhi kriteria ketuntasan
belajar secara keseluruhan, maka perlu diadakan tindakan siklus 2 sebagai
berikut:
Pertemuan Pertama
a. Perencanaan
1). Guru dan peneliti secara kolaboratif merancang pembelajaran dengan model
Konstruktivis pada materi segitiga dengan membuat rencana pembelajaran
baik dalam Bahasa Indonesia (lampiran 24 dan 25)
71
2). Membuat Lembar Kerja Siswa/ LKS (lampiran 26)
3). Membuat kisi-kisi soal uji coba (lampiran 27)
4). Membuat soal latihan untuk dikerjakan bersana kelompok masing-masing
5). Membuat kelompok / membagi kelompok
6). Membuat lembar observasi kinerja guru (lampiran 40)
7). Membuat lembar observasi kedisiplinan siswa (lampiran 36)
8). Membuat analisis kedisiplinan berdasarkan
indikator kedisiplinan (Lampiran 38)
9). Membuat lembar observasi kerjasama siswa (lampiran 39)
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Senin 19 Februari 2011
Waktu : 07.00 – 08.20
Tempat : Ruang kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur
Tahapan pelaksanaan RPP yang telah disiapkan pada tahap perencanaan
pada pertemuan pertama siklus 2, hal yang dilakukan yaitu penyampaian materi
segitiga kepada siswa sesuai dengan kompetensi dasar, standar kompetensi dan
indikator yang benar. Setelah penyampaian materi kepada siswa dan siswa
memehami materi Pythagoras dengan jelas maka guru akan membagi kelompok
dalam satu kelas dan kelompok tersebut akan diberi masalah atau pertanyaan
sesuai dengan materi yang disampaikan tadi untuk didiskusikan dan hasilnya
harus dipresentasikan terhadap kelompok lain.
72
c. Pengamatan
Hasil pengamatan pada siklus 2 pada pertemuan pertama adalah sebagai
berikut :
1). Pengamatan terhadap kedisiplinan siswa
Guna mendapatkan data yang tepat mengenai kedisiplinan siswa maka
pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru mata pelajaran. Data pengamatan
diambil dari lembar observasi kedisiplinan siswa selama proses belajar mengajar
(lampiran 36). Adapun perhitungan prosentase kedisiplinan siswa adalah :
Skor Penilaian : %100xN
n
n : jumlah skor
N : Skor maksimal
% : Tingkat prosentase yang ingin dicapai
Kriteria Penilaian :
> 75% : Kedisiplinan Sangat Tinggi
56 – 75% : Kedisiplinan Tinggi
35 – 55% : Kedisiplinan Cukup
< 35% : Kedisiplinan Kurang
Contoh analisis lembar observasi kedisiplinan dari kelompok 1 siswa
nomor absen 1 diperoleh prosentase sebagai berikut :
Skor Penilaian : %100xN
n
73
: %10016
13x
: 81,25%
Hasil observasi kedisiplinan siswa dengan menggunakan pendekatan
Konstruktivis dan media LKS (Lembar Kerja Siswa) pada materi Pythagoras
diketahui siswa yang disiplinnya cukup ada 1 siswa dengan prosentase antara
35%—55%, siswa yang disiplinnya tinggi ada 19 siswa dengan prosentase
56%— 75%, siswa yang disiplinnya sangat tinggi ada 13 siswa dengan
prosentase lebih dari 75%. Nilai rata-rata kedisiplinan kelompok yaitu 78% yang
berarti kedisiplinan sangat tinggi. Kategori kelompok yang disiplinnya sangat
tinggi ada 1 kelompok yaitu kelompok 1 dengan prosentase 81,25% dan kategori
kelompok yang disiplinya tinggi ada 4 kelompok yaitu kelompok 2, 3, 4, 5
masing-masing dengan prosentase 76,79% (lampiran 36).
2). Pengamatan kedisiplinan berdasarkan indikator
Pada siklus 2 siswa yang ketertiban waktunya (indikator A) tergolong
kurang (skor 1) berjumlah 0 siswa atau 0%, siswa yang keteretiban waktunya
cukup (skor 2) berjumlah 2 siswa atau 6,1%, siswa yang ketertiban waktunya
tinggi/ baik (skor 3) berjumlah 23 siswa atau 69,7%, dan siswa yang ketertiban
waktunya sangat tinggi/sangat baik (skor 4) berjumlah 8 siswa atau tidak ada
24,2%. Siswa yang tergolong kurang (skor 1) dalam mematuhi peraturan
sekolah (indikator B) berjumlah 0 siswa atau 0%, siswa yang tergolong cukup
(skor 2) dalam mematuhi peraturan sekolah berjumlah 3 siswa atau 9,1%, siswa
yang tergolong baik (skor3) dalam mematuhi peraturan sekolah berjumlah 22
siswa atau 66,7%, siswa yang tergolong sangat baik (skor 4) dalam mematuhi
74
peraturan sekolah berjumlah 8 siswa atau 24,2%. Siswa yang tergolong kurang
(skor 1) dalam mengikuti proses KBM (indikator C) (skor 1) berjumlah 0
siswa atau 0%, siswa yang tergolong cukup (skor 2) dalam mengikuti proses
KBM berjumlah 3 siswa atau 9,1%, siswa yang tergolong baik (skor 3) dalam
mengikuti proses KBM berjumlah 13 siswa atau 39,4%, siswa yang tergolong
sangat baik (skor 4) dalam mengikuti proses KBM berjumlah 17 siswa atau
51,5%. Siswa yang tergolong kurang (skor 1) keaktifannya dalam diskusi atau
kegiatan kelompok (indikator D) berjumlah 0 siswa atau 0%, siswa yang
tergolong cukup (skor 2) keaktifannya dalam diskusi atau kegiatan kelompok
berjumlah 10 siswa atau 30,3%, siswa yang tergolong baik (skor 3) keaktifannya
dalam diskusi atau kegiatan kelompok berjumlah 20 atau 60,6%, siswa yang
tergolong sangat baik keaktifannya (skor 4) dalam diskusi atau kegiatan
kelompok berjumlah 3 atau 9,1%.
3). Pengamatan terhadap kerjasama kelompok
Hal yang sama dilakukan juga pada pengamatan terhadap kerjasama
kelompok, baik rumus yang digunakan, dan kriterianyapun juga sama. Didapat
hasil pengamatan siswa yang kerjasamanya kurang ada 1 dengan prosentase
kurang dari 35%, siswa yang kerja samanya cukup ada 6 dengan prosentase
antara 35%—55%, siswa yang kerjasamanya baik ada 12 dengan prosentase
antara 56%—75%, siswa yang kerjasamanya baik sekali ada 14 dengan
prosentase diatas 75%.
Nilai rata-rata kerja sama kelompok 78% yang berarti kerjasama
kelompok baik sekali dan kelompok 1 termasuk dalam kategori kerjasamanya
75
baik sekali, kelompok 2 termasuk dalam ketegori kelompok yang kerjasamanya
baik dan kelompok 3 sampai 5 termasuk dalam kategori kelompok yang
kerjasamanya baik sekali. Analisis kedisiplinan tiap indikator dapat dilihat pada
(lampiran 38).
4). Pengamatan Aktifitas Guru
Dalam proses mengajar guru memperoleh skor 55 dengan prosentase
91,67% secara keseluruhan proses belajar mengajar pada pertemuan pertama ini
termasuk dalam kategori Sangat Baik (Lampiran 40).
Pertemuan kedua
a. Perencanaan
1). Guru dan peneliti secara kolaboratif merancang pembelajaran dengan model
Konstruktivis pada materi segitiga dengan membuat rencana pembelajaran
baik dalam bahasa indonesia (lampiran 24 dan 25)
2). Membuat soal evaluasi untuk diselesaikan masing-masing siswa
3). Mengoreksi hasil ujian individu
4). Membuat daftar nilai siswa (lampiran 5)
b. Pelaksanaan Tindakan
Hari/ anggal : Sabtu, 19 Februari 2011
Waktu : 07.00 – 08.20
Tempat : Ruang kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur
Tahapan pelaksanaan RPP yang telah disiapkan pada tahap perencanaan
Setelah penyampaian materi segitiga kepada siswa dan diskusi kelompok serta
76
presentasi terhadap kelompok guru akan memberikan tes evaluasi kepada siswa
untuk mengukur tingkat kemempuan siswa dalam menyelesaikan masalah terkait
dengan segitiga. Setelah diadakan tes evaluasi individu pada siklus 2 tepatnya
pada tanggal 29 Mei 2010 diperoleh hasil belajar sebagai berikut :
a). Rata –rata nilai
Untuk menghitung rata-rata nilai digunakan rumus sebagai berikut :
Nilai rata-rata =siswabanyak
siswaseluruhnilaijumlah
=33
2814
= 85,27
Jadi nilai rata-rata siswa pada siklus 2 85,27.
b) Menghitung ketuntasan belajar individu
1. Ketuntasan belajar individu
Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan
belajar individu menggunakan prosentase perhitungan :
Ketuntasan belajar individu = %100xmalnilaimaksijumlah
siswadiperolehyangnilaijumlah
dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar individu pada siklus 2 diperoleh
29 siswa tuntas belajar dan 4 siswa tidak tuntas belajar.
2). Ketuntasan belajar klasikal
Data yang diperoleh dari hasil ketuntasan belajar siswa dapat ditentukan
ketuntasan belajar klasikal, perhitungan sebagai berikut :
Ketuntasan belajar klasikal = %100xsiswabanyak
belajartuntasyangsiswajumlah
77
dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar individu pada siklus 2 diperoleh
ketuntasan belajar klasikal 87,88 %.
D. Refleksi
Dari pelaksanaan siklus 2 didapat hasil refleksi sebagai berikut :
1). Berdasarkan pengamatan disiklus 2 yang dilakukan oleh Bapak Soegeng
Waseso S.Pd terhadap kinerja guru yaitu Subadi dalam menyampaikan materi
Teorema Pythagoras sudah sangat baik ditunjukkan dengan prosentase
91,67% (Lampiran 40).
2). Berdasar analisis evaluasi siklus 2 (Lampiran 35) dalam proses pembelajaran
dengan model Konstruktivis diperoleh :
Siklus 2
Keterangan Jumlah siswa prosentase
Ketuntasan belajar nilai 65 4 12,12%
Ketuntasan belajar > 65 29 87,88%
Dari analisis nilai evaluasi 2, siswa yang mampu menyelesaikan soal dan
belum tuntas belajar berjumlah 4 siswa dengan prosentase 12,12% sedangkan
siswa yang mampu menyelesaikan soal dan mencapai ketuntasan belajar ada 29
siswa dengan prosentase 87,88% nilai rata-rata kelas 85,27%. Sehingga hasil
evaluasi pada siklus 2 telah memenuhi indikator keberhasilan.
Berdasarkan refleksi siklus 2 dihasilkan bahwa kegiatan berlangsung
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari evaluasi yang menunjukkan prosentase
78
ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 87,88% lebih besar dari 85%
yang merupakan tolak ukur keberhasilan dan dikategorikan tinggi sehingga tidak
perlu diadakan perbaikan lagi pada penelitian disiklus beriktnya.
3). Tingkat kedisiplinan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus 2 sudah
tinggi, dan ini ditunjukkan dengan prosentase kedisiplinan mencapai 78%.
Peneliti merasa tingkat kedisiplinan dikelas VIII-A sudah baik dan tidak perlu
diadakan pengamatan lagi disiklus berikutnya.
4). Tanggapan siswa tentang pendekatan Konstruktivis yang digunakan dalam
proses pembelajaran matematika materi segitiga yaitu pendekatan TPS sangat
baik digunakan dalam proses pembelajaran matematika materi segitiga.
Berdasarka hasil penelitian pada siklus 2 penerapan pendekatan
Konstruktivis dan media LKS (Lembar Kerja Siswa) dapat meningkatkan
kedisiplinan dan prestasi belajar matematika pkok bahasan segitiga.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dari siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan
bahwa pendekatan Konstrutivis dapat meningkatkan kedisiplinan belajar siswa
dan hasil belajar siswa dikelas VIII-A SMP N 1 GUNTUR Tahun ajaran
2010/2011 pada Teorem pythagoras.
Hal ini dapat ditunjukkan dari peningkatan kedisiplinan siswa yang semula
mencapai 46% pada siklus 1 menjadi meningkat 78% pada siklus 2 dengan
kategori kedisiplinan sangat tinggi.
Dari hasil evaluasi pada siklus 1 nilai rata-rata 56,55 dengan ketuntasan
belajar 57,58% sehingga belum memenuhi indikator keberhasilan. Sedangkan
79
hasil evaluasi pada siklus 2 diketahui siswa yang tuntas belajar 87,88% dengan
nilai rata-rata 85,27 sehingga indicator keberhasilan tercapai. Keberhasilan siswa
dalam belajar juga tidak terlepas dari kerjasama siswa dalam kelompok, mereka
saling tukar pikiran dan pendapat untuk menyelesaikan suatu masalah yang
diberikan oleh guru. Kerjasama mereka meningkat dari 44% tergolong cukup
meningkat 78% tergolong sangat baik dalam berdiskusi atau kerjasama. Selain itu
keberhasilan ini tidak terlepas dari penerapan pendekatan Konstruktivis.
Peningkatan, karena dalam proses belajar dengan pendekatan Konstruktivis siswa
dituntut untuk aktif dan mandiri dalam meyelesaikan suatu masalah, supaya
siswa mampu menyelesaikan masalah yang diberikan guru maka siswa harus
membiasakan atau menanamkan sifat disiplin. Maka dengan penerapan
pendekatan Konstruktivis hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Kinerja guru pada siklus 1 dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan Konstruktivis dikategorikan baik dengan prosentase 65% pada siklus
1. Sedangkan pada siklus 2 kenerja guru meningkat 91,67% dikategorikan sangat
baik Peningkatan terjadi karena pada saat pembelajaran berlangsung dituntut
untuk dapat memberikan tugas yang baik kepada siswa.
Dalam pembelajaran ini guru juga melekukan bimbingan kepada siswa
yang mengalami kesulitan belajar atau suluit bicara didepan kelas ketika
mempresentasikan hasil diskusi mereka. Selain itu guru juga harus memotivasi
siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berdasar pembahasan diatas penelitian tindakan kelas ini dengan
pendekatan Konstruktivis dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Respon atau
80
tanggapan siswa terhadap pendekatan Konstruktivis dalam pembelajaran
matematika juga baik prosentasenya sebesar 82,14% ini berati siswa beranggapan
bahwa pendekatan Konstrutivis sangat baik diterapkan dalam proses
pembelajaran matematika.
Dari tanggapan siswa pendekatan Konstrutivis sangat sesuai digunakan
karena dapat melatih siswa mandiri, berusaha menyelesaikan masalah yang ada
tidak tergantung pada guru serta dapat melatih siswa berbagi pengetahuan, tidak
ada sifat individu dalam kelas. Selain itu dapat membuat siswa memiliki sifat
berusaha dan disiplin.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Dreikurs Rudolf dan Cassel Pearl
(1986:6) yang menyatakan bahwa disiplin adalah titik pusat dalam pendidikan.
Tanpa disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan murid dan hasil
pelajaranpun berkurang, yang intinya kedisiplinan adalah kunci untuk
mendapatkan hasil belajar yang baik dan memuaskan.
81
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan,
dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Konstrutivis dengan media LKS
(Lembar Kerja Siswa) dapat meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar
matematika siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Guntur tahun ajaran 2010/2011.
Hal ini dapat dilihat dari :
1. Meningkatnya kedisiplinan siswa dalam bersekolah dan belajar dalam kelas.
Hal ini dapat ditunjukkan pada prosentase kedisiplinan yang semula 46%
pada siklus 1 menjadi meningkat 78% pada siklus 2.
2. Meningkatnya hasil belajar matematika siswa, ditunjukkan dengan hasil tes
evaluasi yang semula siswa yang tuntas belajar 19 siswa dengan nilai rata-
rata siswa 56,55 dan prosentase ketuntasan belajar klasikal 57,58% pada
siklus 1 menjadi meningkat menjadi 29 siswa yang tuntas belajar dengan nilai
rata-rata 85,27 dan prosentase ketuntasan belajar klasikal 87,88% pada siklus
2.
3. Meningkatnya kerja sama siswa dalam menyelesaikan suatu masalah yang
diberikan oleh guru, ditunjukkan dengan prosentase kerja sama yang semula
44% pada siklus 1 menjadi meningkat 78% pada siklus 2.
82
B. Saran
Dari hasil penelitian dan refleksi, maka saran yang dapat diajukan adalah
sebagai berikut :
1. Perlunya guru dalam setiap pembelajaran untuk menanamkan kebiasaan pada
setiap siswa untuk berdisiplin sekolah dan belajar dalam kelas.
2. Guru perlu meningkatkan hasil belajar matematika dengan memilih
pendekatan yang tepat untuk memperlancar kegiatan belajar didalam kelas.
3. Guru perlu melatih siswa untuk saling berdiskusi kelompok, hal ini juga dapat
membantu hasil belajar siswa, dan menghindarkan sifat individu pada siswa.
4. Pembelajaran dengan pendekatan Konstrutivis sangat baik diterapkan dalam
kegiatan belajar mengajar karena dapat meningkatkan kedisiplinan dan hasil
belajar matematika siswa.
5. Bagi seorang guru yang menerapkan pendekatan Konstruktivis hendaknya
dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, bersemangat dan berdisiplin
dalam belajar.
83
84
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. 1982. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi.Bandung:CV. Angkasa Bandung.
Arikunto, Suharsimi. 2006. prosedur Penelitian Suatu Pensekatan Praktik.Jakarta:PT. Rineka Cipta
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Darsono; Admojo, Suwondo. 2005. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia;Indonesia-Inggris edisi Lux. Semarang: CV. Widya Karya Semarang
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan StandarKompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Maletsky, Evan M; Max A. Sobel. 2001. Mengajar Matematika. Jakarta:Penerbit Erlangga
Muktar; Rusmini. 2008. Pengajaran Remedial Teori dan Penerapan dalamPembelajaran. Jakarta: PT. Nimas Multima
Simanjuntak, Wilson; Sukino.2004. Matematika Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta:Penerbit Erlangga
Soerdjadi, R. 1999/2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
__________. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesias edisi Kedua. Jakarta:Balai Pustaka.
Wahyudi. 2008. Pembelajaran dan Model-Model Pembelajaran(Peloengkap Untuk Mengkatkan Kompetensi Pedagogis Para Guru danCalon-guru Profesional) seri 1-5. Jakarta: Io IPA Abong
Keterangan :Hasil ini rata-rata tanggapan siswa tentang penerapan pendekatan model konstruktivis dalam pembelajaran matematika 82, 14 %Hal ini menunjukan bahwa pendekatan model konstruktive sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran matematika serta disenangi siswa.
KLARIFIKASI
JUMLAH
RATA-RATA
Lampiran 1
1 F-4279 Agus Munir L2 F-4249 Ani Farikhah P3 F-4180 Anita Suharti P4 F-4285 Danang Restu Nugroho L5 F-4185 David Mulyo Pratomo L6 F-4287 Dewi Wulandari P7 F-4290 Fuadatul Fitriyah P8 F-4223 Ghulam Qirbatul Azis L9 F-4224 Ida Nugrahaningrum P10 F-4226 Jana Eva Erawati P11 F-4260 Karunia Wiji Astuti P12 F-4329 Lailatul Badriyah P13 F-4194 Muhammad Agus Asanaya L14 F-4195 Muhammad Edi Siswanto L15 F-4301 Muhammad Suroso L16 F-4332 Muhammad Sutrisno L17 F-4302 Naila Nurul Aulia P18 F-4333 Ninditya Yoga Anuraga L19 F-4368 Robby Sugara L20 F-4201 Sabar L21 F-4370 Sholikhul Hadi L22 F-4334 Siswanto L23 F-4371 Siti Rofiatun P24 F-4238 Siti Rubiasih P25 F-4338 Sujianto L26 F-4374 Sulikah P27 F-4341 Susi Rahayuningsih P
28 F-4274 Teguh Waluyo L29 F-4377 Tika Mafitasari P30 F-4311 Tri Puji Lestari P31 F-4208 Wahyu Ulfiah P32 F-4242 Welly Sumardi L33 F-4345 Yogi Aryanto K L
2 A-4245 Afif Adiya Mahendra L 3 2 2 1 2 1 1 67 67 % V
3 A-4177 Ali Mahsum L 2 3 2 2 2 1 1 67 67 % V
4 A-4179 Anisatul Khoiriyah P 3 3 3 2 2 1 1 67 67 % V
5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi P 2 2 2 2 1 1 2 40 40 % V
6 A-4251 Baedowi L 3 4 3 3 2 2 2 67 67 % V
7 A-4215 Budi Raharjo L 2 1 1 1 1 1 1 40 40 % V
8 A-4353 Budi Santoso L 3 3 3 3 2 1 1 73 73 % V
9 A-4216 Candra Adi Prahana L 4 3 2 3 2 2 2 67 67 % V
10 A-4254 Dita Natalia P 3 2 2 2 2 1 1 43 43 % V
11 A-4289 Faiyul Fikriyah P 3 2 3 3 2 2 2 67 67 % V
12 A-4256 Fathur Rohim L 3 2 2 3 2 2 1 49 49 % V
13 A-4325 Hariyanto L 3 2 3 2 2 1 1 67 67 % V
14 A-4258 Hendri Ardiyanto L 3 3 2 2 2 1 1 46 46 % V
15 A-4295 Laili Novita Anggraini P 3 2 2 2 3 2 3 73 73 % V
16 A-4361 Laras Utami P 2 2 2 1 2 1 1 37 37 % V
17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis L 3 2 3 2 1 2 2 49 49 % V
18 A-4296 Muhamad Nur Kholis L 3 3 3 2 3 2 2 67 67 % V
19 A-4263 Muhammad Isroqi L 3 3 2 2 2 1 1 46 46 % V
20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah L 1 2 2 2 2 3 2 67 67 % V
21 A-4365 Nanang Santoso L 4 3 2 3 2 1 1 70 70 % V
22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa P 3 2 2 1 2 1 1 40 40 % V
23 A-4268 Rica Mustikaningrum P 3 3 2 2 2 1 1 67 67 % V
24 A-4235 Saefudin L 1 2 2 2 3 2 1 37 37 % V
25 A-4306 Saroya Dzatinisrina P 3 2 2 1 1 2 1 40 40 % V
26 A-4307 Setyarini P 3 2 2 2 2 2 1 67 67 % V
27 A-4308 Siri Nursanti P 3 4 3 3 2 2 1 70 70 % V
28 A-4203 Siti Kristina P 2 2 2 2 2 2 2 73 73 % V
29 A-4339 Sulistyani P 3 2 1 2 1 1 1 37 37 % V
30 A-4340 Supriyadi L 2 2 1 1 1 1 1 31 31 % V
31 A-4378 Tri Ariyati P 2 2 2 2 2 2 2 67 67 % V
32 A-4209 Wahyuningsih P 2 0 3 1 1 1 1 31 31 % V
33 A-4345 Yogi Aryanto L 2 2 2 1 2 1 1 67 67 % V
Jumlah siswa yang tuntas 19
Jumlah siswa yang tidak tuntas 14
Ketuntasan Belajar Klasikal = 19/33 x 100% = 57,58 %
Analisis Hasil Evaluasi Kelas VIII-A
SIKLUS 1
NO KODE NAMA SISWA L/PSKOR ITEM TUNTAS%
Ketercapaian
lampiran 35
NILAI
5 10 10 5 10 5 5 AKHIR YA TIDAK
1 A-4210 Abdul Mujib L 3 6 8 4 5 5 4 70 70 % V
2 A-4245 Afif Adiya Mahendra L 4 6 7 4 6 5 5 74 74 % V
3 A-4177 Ali Mahsum L 5 7 5 5 5 4 4 70 70 % V
4 A-4179 Anisatul Khoiriyah P 5 9 10 5 8 5 5 94 94 % V
5 A-4181 Apriyana Efi Pratiwi P 5 10 8 5 7 5 5 90 90 % V
6 A-4251 Baedowi L 5 9 10 5 10 5 5 98 98 % V
7 A-4215 Budi Raharjo L 3 5 5 5 4 3 3 56 56 % V
8 A-4353 Budi Santoso L 5 9 10 5 10 5 5 98 98 % V
9 A-4216 Candra Adi Prahana L 5 8 7 5 7 5 5 84 84 % V
10 A-4254 Dita Natalia P 5 10 10 5 10 4 4 96 96 % V
11 A-4289 Faiyul Fikriyah P 4 8 6 5 7 5 5 80 80 % V
12 A-4256 Fathur Rohim L 5 9 9 5 10 5 4 94 94 % V
13 A-4325 Hariyanto L 4 8 7 5 10 5 5 88 88 % V
14 A-4258 Hendri Ardiyanto L 5 8 8 5 6 5 4 82 82 % V
15 A-4295 Laili Novita Anggraini P 5 9 10 5 6 4 5 88 88 % V
16 A-4361 Laras Utami P 4 5 5 4 5 4 5 64 64 % V
17 A-4330 Muhamad Abdul Kharis L 5 8 8 5 8 5 5 88 88 % V
18 A-4296 Muhamad Nur Kholis L 5 10 8 5 10 5 5 96 96 % V
19 A-4263 Muhammad Isroqi L 5 8 8 5 10 5 4 90 90 % V
20 A-4299 Muhammad Ni'am Lutfillah L 5 10 10 5 9 5 4 96 96 % V
21 A-4365 Nanang Santoso L 5 9 10 5 10 4 5 96 96 % V
22 A-4267 Nurul Kholifatin Nisa P 5 5 9 5 8 4 4 80 80 % V
23 A-4268 Rica Mustikaningrum P 5 7 9 5 7 5 5 86 86 % V
24 A-4235 Saefudin L 3 5 5 5 5 5 4 64 64 % V
25 A-4306 Saroya Dzatinisrina P 5 8 8 5 10 5 4 90 90 % V
26 A-4307 Setyarini P 5 10 10 5 9 5 5 98 98 % V
27 A-4308 Siri Nursanti P 5 9 10 5 8 5 5 94 94 % V
28 A-4203 Siti Kristina P 5 10 10 5 8 5 5 96 96 % V
29 A-4339 Sulistyani P 5 7 8 5 8 5 5 86 86 % V
30 A-4340 Supriyadi L 5 3 5 4 5 4 4 60 60 % V
31 A-4378 Tri Ariyati P 5 9 9 5 8 5 5 92 92 % V
32 A-4209 Wahyuningsih P 5 8 7 5 6 5 5 82 82 % V
33 A-4345 Yogi Aryanto L 5 8 9 5 10 5 5 94 94 % V
Jumlah siswa yang tuntas 29
Jumlah siswa yang tidak tuntas 4
Ketuntasan Belajar Klasikal = 29/33 x 100% = 87,88 %
Analisis Hasil Evaluasi Kelas VIII-A
SIKLUS 2
NO KODE NAMA SISWA L/PSKOR ITEM % TUNTAS
Ketercapaian
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 5
Kelompok 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Candra Adi Prahana v v v v 5 31,25 % KurangDita Natalia v v v v 7 43,75 % CukupMuhammad Isroqi v v v v 5 31,25 % KurangMuhammad Ni'am Lutfillah v v v v 7 43,75 % CukupSulistyani v v v v 6 37,50 % Cukup
%%
Jumlah 30 187,50 %
Rata-rata 37,50 %
Klasifikasi Cukup
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
Klasifikasi( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 1
NamaA B C D
SkorProsentase
LAMPIRAN 3
No Nama No Nama
1 Abdul Mujib 1 Ali Mahsum2 Afif Adiya Mahendra 2 Anisatul Khoiriyah3 Faiyul Fikriyah 3 Hariyanto
3 Laili Novita Anggraini 3 Muhamad Abdul Kharis4 Laras Utami 4 Muhamad Nur Kholis5 Saroya Dzatinisrina 5 Siri Nursanti6 Setyarini 6 Siti Kristina7 Tri Ariyati 7 Supriyadi
DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS VIII-A
SMP NEGERI 1 GUNTUR DEMAK
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
No Nama
1 Candra Adi Prahana
2 Dita Natalia3 Muhammad Isroqi4 Muhammad Ni'am Lutfillah5 Sulistyani6
7
KELOMPOK 5
Lampiran 19
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pythagoras
Jumlah Siswa : 6
Kelompok 1
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Abdul Mujib v v v v 10 62,50 % Cukup
Afif Adiya Mahendra v v v v 11 68,75 % Tinggi
Faiyul Fikriyah v v v v 7 43,75 % CukupFathur Rohim v v v v 10 62,50 % TinggiNanang Santoso v v v v 13 81,25 % TinggiNurul Kholifatin Nisa v v v v 11 68,75 % TinggiYogi Aryanto v v v v 8 50,00 % Cukup
Jumlah 70 437,50 %
Rata-rata 62,50 %
Klasifikasi Tinggi
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria Penilaian
A : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat Tinggi
B : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan Tinggi
C : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan Cukup
D : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
Klasifikasi
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 1
NamaA B C D
SkorProsentase
( % )
Sekolah : SMP N 1 Guntur
Kelas/ Semester : VIII/Gasal
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pythagoras
Jumlah Siswa : 7
Kelompok 2
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Ali Mahsum v v v v 4 25,00 % KurangAnisatul Khoiriyah v v v v 11 68,75 % CukupHariyanto v v v v 6 37,50 % CukupHendri Ardiyanto v v v v 11 68,75 % CukupRica Mustikaningrum v v v v 12 75,00 % TinggiSaefudin v v v v 11 68,75 % CukupWahyuningsih v v v v 10 62,50 % Cukup
Jumlah 65 406,25 %
Rata-rata 58,04 %
Klasifikasi Tinggi
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
Klasifikasi( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 1
NamaA B C D
SkorProsentase
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7
Kelompok 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Apriyana Efi Pratiwi v v v v 6 37,50 % CukupBaedowi v v v v 7 43,75 % CukupLaili Novita Anggraini v v v v 6 37,50 % CukupLaras Utami v v v v 4 25,00 % KurangSaroya Dzatinisrina v v v v 6 37,50 % CukupSetyarini v v v v 7 43,75 % CukupTri Ariyati v v v v 5 31,25 % Kurang
Jumlah 41 256,25 %
Rata-rata 36,61 %
Klasifikasi Cukup
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
DSkor
ProsentaseKlasifikasi
( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 1
NamaA B C
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7
Kelompok 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Budi Raharjo v v v v 7 43,75 % CukupBudi Santoso v v v v 8 50,00 % CukupMuhamad Abdul Kharis v v v v 4 25,00 % KurangMuhamad Nur Kholis v v v v 8 50,00 % CukupSiri Nursanti v v v v 7 43,75 % CukupSiti Kristina v v v v 4 25,00 % KurangSupriyadi v v v v 4 25,00 % Kurang
Jumlah 42 262,50 %
Rata-rata 37,50 %
Klasifikasi Cukup
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 1
NamaA B C D
SkorProsentase
Klasifikasi
Lampiran 36
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 2
NamaA B C D
SkorProsentase
Klasifikasi
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
Klasifikasi( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 2
NamaA B C D
SkorProsentase
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
ProsentaseKlasifikasi
( % )
ANALISIS OBSERVASI KEDISIPLINAN
SIKLUS 2
NamaA B C D
Skor
Sekolah : SMP N 1 GunturKelas/ Semester : VIII/GasalMata Pelajaran : MatematikaPokok Bahasan : PythagorasJumlah Siswa : 7
Keterangan 1 Keterangan 2 Kriteria PenilaianA : Tertib Waktu 4 : Sangat Baik > 75 % : Kedisiplinan Sangat TinggiB : Mematuhi Peraturan Sekolah 3 : Baik 56% - 75% : Kedisiplinan TinggiC : Mengikuti KBM dengan Baik 2 : Cukup 35% - 55% : Kedisiplinan CukupD : Aktif dalam kegiatan Diskusi Kelompok 1 : Kurang < 35 % : Kedisiplinan Kurang
50 mLihat gb disampinga. hitung panjang xb.hitung panjang danlebarnya
C
E
D
BA
Liaht gb disampingAE = 5 cm,AB = 8 cm,BC= 8 cma.hiutung panjang BDb.hitung panjang BHc.keliling BDHF
H G
F
8.Hitunglah jari jari ( r ) kerucut gb dibawah ini
9.
Pada gb diatas adalah kubus dengan rusuk 10 cmTentukanlah:a.Panjang BGb. Panjang BHc.Keliling BGHd.Luas BDH
10.Sebuah pesawat terbang sejauh 300km arah selatan,kemudian 225 km ke arahTimur,dan 415 km arah utara.a. Gambar lah dengan sket keterangan di atasb. Berapa selisih arah selatan dan utarac. Tentukan jarak pesawat itu dari tempat semula
.
r
12 cm
13 cm
E
D C
BA
H G
F
Lampiran :28
KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI
PERTEMUAN KE- 2
SIKLUS 2
1.AD : CD : AC = 1 : 3 : 2
CD : AC = 3 : 2
CD : 10 = 3 : 2
2CD = 10 3
CD =2
310
= 5 3
2.KL :KM :LM = 1: 1 : 2
KM :LM = 1 : 2
KM : 12 = 1 : 2
2 KM = 12
KM =2
12
= 6 2
Karena ∆ LKM siku siku di K ,KL = KM sehingga
KL = 6 2
3.Misal BO = x maka AO = x 3 , AB = 2x
AB : AO = 2x : x 3
8 : AO = 2x : x 3
2x AO = 8x 3
AO =x
x
2
38= 4 3
BO 2 = AB 2 - AO 2
= 8 2 - (4 3 ) 2
= 64 – 48
= 16
BO = 4
CO 2 = CB 2 - BO 2
= 25 – 16
= 9
CO = 3
Jadi AC = AO +CO
= 4 3 + 3
4.a < SPR = 2x 60 0 =120 0 , b. < PQR =2
120= 60 0
c. PS : PT :ST = d. QS = QT + ST=10 +10
1 : 3 : 2 = = 20 cm
5 : 5 3 : 10
Jadi PR = PT +TR
=5 3 + 5 3
= 10 3
5.PQ : QO : PO =
2 : 1 : 3 =
14 : 7 : 7 3
PR = PO + OR
= 7 3 +7 3
=14 3
QS = QO +OS
=7 + 7
= 14
6a. 50 2 = (4x) 2 - (3x) 2 b. Panjang = 4x 10 = 40 cm
2500 = 16x 2 - 9x 2 Lebar = 3x 10 = 30 cm
2500 = 25 x 2
x 2 =25
2500
=100
x = 10
7.a. BD 2 = AB 2 + AD 2
= 8 2 + 6 2
= 100
BD = 100 =10
b. BH 2 = BD 2 + DH 2
= 10 2 + 5 2
= 125
BH = 5 5
c. Keliling BDHF =10+10+5+5
=30 cm
8.r 2 = 13 2 - 12 2
=169-144
=25
r = 5
9a. panjang BG =10 2 b.panjang BH = 300 =10 3
c.Kel BGH=10 2 +10 +10 3
d.Luas BDH = 10 2 x 10 : 2 = 50 2
10.a
252 km
300 km
D
P
CB
A
415 km
b.Selisih arah utara dan selatan = CD – AB
= 415km-300km
= 115 km
c.Jarak pesawat dari tempat semula adalah AD
AD 2 = AP 2 + DP 2
AD 2 = 252 2 + 115 2
=63504 +13225
=76729
AD = 76729
= 277 km
Lampiran 31
Hasil Analisis Validitas
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 1
N = 33 1320Y r tabel =0,344
150X 543202 Y 50160.22 YYN
7142 X 17424002Y
22502X 6093 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.3322500714.33
13201506093.33
r xy = 174240017925602250023562
198000201609
r xy = 501601062
3069
r xy =53269920
3069
r xy =624528,7290
3069
r xy = 0,420
Harga r xy > r tabel atau 0,420 > 0,344 maka butir soal nomor 1 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 2
N = 33 1320Y r tabel =0,344
176X 543202 Y 50160.22 YYN
10122 X 17424002Y
309762X 735 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.33309761012.33
13201767235.33
r xy = 174240017925603097633396
232320238755
r xy = 501602420
6435
r xy =1213875200
6435
r xy =58594,11017
3069
r xy = 0,584
Harga r xy > r tabel atau 0,584 > 0,344 maka butir soal nomor 2 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 3
N = 33 1320Y r tabel =0,344
157X 543202 Y 50160.22 YYN
8532 X 17424002Y
246492X 6524 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.3324649853.33
13201576524.33
r xy = 174240017925602464928149
207240215292
r xy = 501603500
8052
r xy =000560175
8052
r xy =90566,24913
8052
r xy = 0,608
Harga r xy > r tabel atau 0,608 > 0,344 maka butir soal nomor 3 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 4
N = 33 1320Y r tabel =0,344
103X 543202 Y 50160.22 YYN
3852 X 17424002Y
106092X 4287 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.3310609385.33
13201034287.33
r xy = 174240017925601060912705
135960141471
r xy = 501602096
5511
r xy =105135360
5511
r xy =55353,25310
3069
r xy = 0,537
Harga r xy > r tabel atau 0,537 > 0,344 maka butir soal nomor 4 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 5
N = 33 1320Y r tabel =0,344
81X 543202 Y 50160.22 YYN
2812 X 17424002Y
65612X 3393 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.336561281.33
1320813393.33
r xy = 1742400179256065619273
920106969111
r xy = 501602712
5049
r xy =920033136
5049
r xy =35801,66311
3069
r xy = 0,433
Harga r xy > r tabel atau 0,433 > 0,344 maka butir soal nomor 5 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 6
N = 33 1320Y r tabel =0,344
122X 543202 Y 50160.22 YYN
4842 X 17424002Y
148842X 4396 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.334396122.33
13201224396.33
r xy = 17424001792560439615972
161040162888
r xy = 501601088
1848
r xy =54574080
1848
r xy =427157,3877
1848
r xy = 0,250
Harga r xy < r tabel atau 0,250 < 0,344 maka butir soal nomor 6 tidak valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 7
N = 33 1320Y r tabel =0,344
156X 543202 Y 50160.22 YYN
7562 X 17424002Y
243362X 6316 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.3324336156.33
13201566316.33
r xy = 174240017925602433694824
920205428208
r xy = 50160612
5082
r xy =97920306
2508
r xy =368570,5405
2508
r xy = 0,453
Harga r xy > r tabel atau 0,453 > 0,344 maka butir soal nomor 7 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 8
N = 33 1320Y r tabel =0,344
158X 543202 Y 50160.22 YYN
8242 X 17424002Y
249642X 6329 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.3324964824.33
13201586329.33
r xy = 174240017925602496427192
208560208857
r xy = 501602228
297
r xy =111756480
297
r xy =49375,10571
297
r xy = 0,028
Harga r xy < r tabel atau 0,028 < 0,344 maka butir soal nomor 8 tidak valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 9
N = 33 1320Y r tabel =0,344
121X 543202 Y 50160.22 YYN
5412 X 17424002Y
146412X 5047 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.3314641541.33
13201215047.33
r xy = 174240017925601464117853
159720166551
r xy = 501603212
6831
r xy =920113161
6831
r xy =06582,12693
6831
r xy = 0,538
Harga r xy > r tabel atau 0,538 > 0,344 maka butir soal nomor 9 valid
Soal Uji Coba Siklus 2
Rumus r xy ( Product Moment)
r xy =
2222 YYNXXN
YXXYN
Soal No. 10
N = 33 1320Y r tabel =0,344
96X 543202 Y 50160.22 YYN
3462 X 17424002Y
92162X 3938 XY
(Data di atas diambil pada lampiran 27)
r xy =
174240054320.339216346.33
1320963938.33
r xy = 17424001792560921611418
126720129954
r xy = 501602202
3234
r xy =110452320
3234
r xy =62987,10509
3234
r xy = 0,308
Harga r xy < r tabel atau 0,308 < 0,344 maka butir soal nomor 10 tidak valid
Lampiran 32
Hasil Analisis Daya Beda
Soal Uji Coba Siklus 2
Untuk menghitung Daya pembeda digunakan rumus :
1
22
21
ii nn
xx
MLMHt
Daya pembeda dikatakan signifikan apabila thitung > ttabel dengan dk
11 2 nni dan taraf signifikan 5 %
Butir soal no. 1
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode ( x1 ) ( x1-MH )1 A-4210 3 0,4442 A-4245 3 0,4443 A-4117 2 0,1114 A-4353 2 0,1115 A-4295 2 0,1116 A-4365 2 0,1117 A-4308 2 0,1118 A-4203 2 0,1119 A-4378 3 0,444