Agung Julian Perkasa (03111004022) PERCOBAAN IV SALURAN TRANSMISI 1. JUDUL PERCOBAAN Saluran Transmisi 2. TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami makna ateunasi dan pengaruh pergeseran fase 2. Memahami pengaruh parameter-parameter saluran (R, L, C, dan G) terhadap ateunasi dan pergeseran fase. 3. Memahami pengaruh impedansi keluaran sumber sinyal terhadap ateunasi dan pergeseran fase. 4. Memahami pengaruh Impedansi beban terhadap ateunasi dan pergeseran fase. 3. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN a) Alat yang digunakan : 1. 2 (dua) multimeter 2. 1 (satu) osiloskop 3. 1 function generator b) Bahan percobaan 1. Resistor Saluran Transmisi Gustra Nugraha
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Agung Julian Perkasa (03111004022)
PERCOBAAN IV
SALURAN TRANSMISI
1. JUDUL PERCOBAAN
Saluran Transmisi
2. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami makna ateunasi dan pengaruh pergeseran fase
2. Memahami pengaruh parameter-parameter saluran (R, L, C, dan G)
terhadap ateunasi dan pergeseran fase.
3. Memahami pengaruh impedansi keluaran sumber sinyal terhadap ateunasi
dan pergeseran fase.
4. Memahami pengaruh Impedansi beban terhadap ateunasi dan pergeseran
fase.
3. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
a) Alat yang digunakan :
1. 2 (dua) multimeter
2. 1 (satu) osiloskop
3. 1 function generator
b) Bahan percobaan
1. Resistor
2. Kabel transmisi
Keterangan : Peralatan percobaan disimulasikan dalam software Multisim
dengan menggunakan Personal Computer (PC).
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
4. DASAR TEORI
Karakteristik sebuah saluran ditunjukkan oleh persamaan Telegrapher di
bawah ini :
Dengan batasan dan nilai awal sebagai berikut :
Di mana saluran dianggap terletak pada sumbu x sampai l di mana l = panjang
saluran.
Kecepatan Gelombang elektromagnetik pada saluran dapat dihitung dengan
persamaan :
Untuk ruang hampa µ = µ0 = 4 π x 10-7H/m dan ε=8,85 x 10-12F/m sehingga :
Untuk saluran transmisi, permeabilitas dapat dimisalkan sama dengan nilai
ruang hampa. Akan tetapi permitivitas boleh jadi berbeda dengan nilainya
pada ruang hampa karena tergantung dengan dielektrik yang digunakan.
Persamaan untuk permtivitas adalah :
Di mana εr adalah permitivitas relative (konstanta dielektrum). Jadi kecepatan
gelombang pada saluran dengan permitivitas εr adalah :
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
Jika vpangkal adalah tegangan sinyal pada sisi pengirim dan vujung adakah
tegangan di sisi penerima, maka ateunasi yang dialami sinyal itu adalah :
, jika gelombang di pangkal saluran memotong x (waktu) pada waktu
T1, gelimbang di ujung saluran memotong sumbu x (waktu) pada waktu T2,
dan periode sinyal T, maka pergeseran fase dapat dihitung dengan rumus :
Parameter-parameter saluran transmisi beserta nilai defaultnya :
No. Simbol Nama ParameterNilai
DefaultSatuan
1. Zen Panjang saluran
transmisi
100 M
2. Rt Resistansi per
satuan panjang
0,1 W
3. Lt Induktansi per
satuan panjang
1e-6 H
4. Ct Kapasitansi
persatuan panjang
1e-12 F
5. Gt Konduktansi per
satuan panjang
0 Mho
Modul Praktikum Dasar Sistem Komunikasi
(KUTIPAN 1)
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
Transmisi
Supaya data dapat diterima oleh penerima diperlukan suatu medium untuk
membawa data tersebut. Medium ini disebut saluran transmisi. Di dalam
transmisi ada beberapa hal yang haurs diperhatikan antara lain:
Mode transmisi
Metode transmisi
Karakteristik
Bentuk fisik
Macam saluran
Gangguan
Macam-macam Sistem Transmisi
Dalam dunia komputer ada beberapa macam transmisi yang digunakan, yaitu:
1. Sistem transmisi data berdasar arah transmisinya.
2. Sistem transmisi data berdasar data transmisinya.
Sistem Transmisi Berdasarkan Arah Transmisinya
Berdasarkan arahnya transmisi data dibedakan dalam 3 macam yaitu:
A. Simplex
Pada sistem ini komunikasi terjadi hanya satu arah saja, dari pengirim (A)
ke penerima (B), penerima B tidak dapat mengirim sinyal atau data menuju A.
Contoh: Radio , TV.
B. Half Duflex
Merupakan komunikasi 2 arah (duplex), misalnya A dan B. Kedua-duanya
sama-sama bisa mengirim dan menerima data, tetapi pada saat A mengirim
data B hanya dapat menerima saja. Demikian juga sebaliknya. Contoh: CB,
radio amatir.
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
C. Full Duplex
Merupakan komunikasi 2 arah (duplex) misalnya A dan B, kedua-duanya
bisa mengirm dan menerima data pada saat yang bersamaan. Contoh:
Telephone.
Sistem Transmisi Berdasarkan Data Transmisinya
Pada sistem transmisi juga dikenal dua macam transmisi berdasarkan data
yang ditransmisikan. Kedua jenis itu, yaitu:
A. Serial
Transmisi data serial adalah pengiriman yang mengirimkan data melalui
hanya satu jalur. Dimana setiap bit dikirm berurutan satu demi satu melalui
satu jalur saja.
Keuntungan:
Hanya menggunakan satu jalur saja.
Lebih murah instalansinya.
Mempunyai jarak komunikasi yang tidak terbatas.
Dalam pengiriman data secara serial harus ada sinkronisasi atau
penyesuaian antara pengirim dengan penerima agar data yang dikirim
ditafsirkan secara tepat dan benar oleh penerima. Berdasarkan cara
sinkronsasi dikenal 3 mode transmisi serial,yaitu:
Asinkron (asynchronous)
Sinkron (synchronous)
Isokron (isochronous)
B. Pararel
Pengiriman data yang mempunyai lebar data 8 bit (satu byte) yang dikirim
secara serentak/bersama–sama.
Keuntungannya:
Lebih sederhana dalam proses pengiriman.
Kesederhanaan pemrograman port pararel.
Kecepatan pengiriman yang tinggi dibandingkan transmisi serial.
2. Pastikan nilai parameter-parameter saluran sama dengan nilai default. Cari
ateunasi dan pergeseran fase gelombang pada beberapa nilai Rt. Isi tabel 1.
3. Pastikan nilai parameter-parameter saluran sama dengan nilai default. Cari
ateunasi dan pergeseran fase gelombang pada beberapa nilai Lt. Isi tabel 2.
4. Pastikan nilai parameter-parameter saluran sama dengan nilai default. Cari
ateunasi dan pergeseran fase gelombang pada beberapa nilai Ct. Isi tabel
3.1
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
6. DATA HASIL PERCOBAN
Tabel 1 Pengaruh perubahan Rt terhadap ateunasi dan pergeseran fase
No. Rt (Ω/m)Vpangkal
(Volt)
Vujung (Volt) T2-T1
1.
2.
3.
4.
3
5
7
11
7,071 V
7,071 V
7,071 V
7,071 V
0,942 V
0,803 V
0,688 V
0,522 V
7,506 V
8,805 V
10,277 V
13,545 V
150 ns
135 ns
120 ns
110 ns
54º
48,6º
43,2º
39,6º
Tabel 2 Pengaruh perubahan Lt terhadap ateunasi dan pergeseran fase
No. Lt (µH/m) Vpangkal Vujung T2-T1
1.
2.
3.
4.
3
5
7
11
7,071 V
7,071 V
7,071 V
7,071 V
0,458 V
0,325 V
0,275 V
0,256 V
15,438 V
21,756 V
25,712 V
27,621 V
200 ns
300 ns
295 ns
190 ns
72º
108º
106,2º
68,4º
Tabel 3 Pengaruh perubahan Ct terhadap ateunasi dan pergeseran fase
No. Ct (µF/m) Vpangkal Vujung T2-T1
1.
2.
3.
4.
3
5
7
11
7,071 V
7,071 V
7,071 V
7,071 V
0,250 V
1,436 V
1,633 V
2,058 V
28,254 V
4,924 V
4,330 V
3,435 V
190 ns
255 ns
255 ns
305 ns
68,4º
91,8º
91,8º
109,8º
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
7. PENGOLAHAN DATA
Pengaruh perubahan Rt terhadap ateunasi dan pergeseran fase
Rt = 3 Ω/m
Vpangkal = 7,071VVujung = 0,942V
7,506 V
T2 - T1 =150 ns
54º
Rt = 5 Ω/m
Vpangkal = 7,071 V
Vujung = 8,805 V
8,805
T2 –T1 = 135ns
48,6º
Rt = 7 Ω/m
Vpangkal =7,071 V
Vujung =0,688 V
10,277
T2 –T1 =120 ns
43,2 º
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
Rt = 11 Ω/m
Vpangkal =7,071 V
Vujung = 0,522 V
13,545 V
T2 –T1 = 110 ns
39,6º
Pengaruh perubahan Lt terhadap ateunasi dan pergeseran fase
Lt = 3 µH/m
Vpangkal =7,071 V
Vujung =0,458 V
15,438 V
T2 –T1 =200ns
72º
Lt = 5 µH/m
Vpangkal =7,071 V
Vujung = 0,325 V
21,756 V
T2 –T1 =300ns
108º
Lt = 7 µH/m
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
Vpangkal =7,071 V
Vujung =0,275 V
25,712 V
T2 –T1 =295ns
106,2º
Lt = 11 µH/m
Vpangkal =7,071 V
Vujung =0,256 V
27,621 V
T2 –T1 =190 ns
68,4º
Pengaruh perubahan Ct terhadap ateunasi dan pergeseran fase
Ct = 3 µF/m
Vpangkal =7,071 V
Vujung =0,250 V
28,254 V
T2 –T1 =190ns
68,4º
Ct = 5 µF/m
Vpangkal =7,071 V
Vujung = 1,436 V
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
4,924 V
T2 –T1 =255ns
91,8º
Ct = 7 µF/m
Vpangkal =7,071 V
Vujung =1,633 V
4,330 V
T2 –T1 =255ns
91,8º
Ct = 11 µF/m
Vpangkal =7,071 V
Vujung = 2,058 V
3,435 V
T2 –T1 =105 ns
109,8º
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
8. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Jelasakan aplikasi kabel fiberoptic dalam kehidupan sehari-hari!
2. Jelaskan aplikasi kabel guided dan unguided!
Jawab:
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
9. ANALISA HASIL PERCOBAAN
Nilai Vpangkal ketika melakukan percobaan pertama yaitu untuk
mengetahui perubahan Rt terhadap ateunasi dan pergeseran fase dimana nilai
R yang kami gunakan adalah 3 ohm, 5 ohm , 7 ohm , dan 11 ohm kami
mendapati nilainya adalah berkisar antara 7,506 V(nilai konstan ketika nilai R
dirubah-ubah) sedangkan nilai Vujungnya yaitu berkisar antara 0,942 – 0,522
V, nilai cendrung lebih menurun. Maka dapat diambil suatu kesimpulan
semakin besar nilai hambatan yang di pakai maka semakin besar pula
perbandingan antara Vpangkal dan Vujung. Tetapi akan berlaku sebaliknya
ketika pencarian pergeseran fasenya,karena pergeseran fasenya akan semakin
kecil (Nilai perbandingan tegangan menaik dan Beda Fase cendrung
menurun).
Dalam pengambilan data yang kedua nilai Induktor yaitu 3 µH/m, 5
µH/m, 7 µH/m, dan 11 µH/m. Dari hasil percobaan didapati bahwa nilai dari
Vpangkal untuk percobaan bernilai konstan 7,071 V yang bernilai sama yang
kami lakukan ketika nilai R yang kami variabelkan dalam percobaan.
Sedangkan untuk nilai Vujungnya kami mendapati sedikit lebih besar dari
pada percobaan yang pertama yang berkisar antara 0,458 – 0,256 V. Dari
beberapa hasil percobaan yang dilukan dapat di ambil kesimpulan bahwa nilai
perbandingan Vpangkal dan Vujung meningkat, data hasil data ini sama
dengan hasil perbandingan tegangan pada R sebelumnya dan untuk pergeseran
fasenya juga semakin meningkat seiring nilai Lt nya semakin besar pula.
Selain itu, data yang diambil telah sesuai dengan teori dasar pengaruh
parameter terhadap atenuasi dan pergeseran fase pada saluran transmisi.
Sedangkan hasil rekap data pada pengaruh perubahan Ct terhadap atenuasi
dan pergeseran fase didapat data yang sedikit berbeda dibandingkan dengan
pengaruh R dan L. Perbandingan tegangan pengaruh C cendrung menurun
sedangan perbedaan fase gelombang peridiknya cendrung meningkat.
Secara matematis, ateunasi didefinisikan sebagai perbandingan antara
tengangan sinyal pada sisi/bagian pengirim (Vpangkal) terhadap tegangan sinyal
pada sisi/bagian penerima (Vujung).
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
Sedangkan untuk pergeseran fasenya, kita dapatkan dari perbandingan
antara selisih waktu saat gelombang di ujung saluran memotong sumbu x dan
waktu saat gelombang di pangkal saluran memotong sumbu x ( - ) terhadap
periode sinyal T (T = 1000) kemudian dikali 360º.
Maka setalah mellihat semua hasil data percobaan tentang saluran tranmisi
didapat bahwa nilai perbandingan tegangan pangkal dan tegangan ujung yang
paling besar diapat saat nilai C = µ3 F/m;
= 28,254 V sedangkan nilai
terbesar beda sudut fase terbesarnya adalah saat nilai kapasitansi diberi nilai
Sebesar 11 µ F/m.
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
10. KESIMPULAN
1. Saluran transmisi terdiri dari:
a. Saluran non kabel (wireless):
Omni directional 360º, Contoh: Antena televisi.
Directional point to point, Contoh: Microwave.
Sectoral 90º.
b. Saluran kabel:
Jaringan Lokal: PSTN (Public Switch Telephone Network) KTB
(Kotak Terminal Batas) DP (Distribution Point), terdiri dari 10
kabel yang melayani 10 rumah RK (Rumah Kabel) MDF (Main
Distribution Frame)
2. Ateunasi didefinisikan sebagai rusaknya sinyal yang diterima karena
mengalami redaman yang tidak merata untuk seluruh lebar frekuensi
sinyal sehingga terjadi cacat redaman. Idealnya Sinyal yang baik adalah
sinyal yang tidak mengalami ateunasi/cacat redaman.
3. Secara matematis, ateunasi didefinisikan sebagai perbandingan antara
tengangan sinyal pada sisi/bagian pengirim (Vpangkal) terhadap tegangan
sinyal pada sisi/bagian penerima (Vujung), sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:
4. Sedangkan untuk pergeseran fasenya, kita dapatkan dari perbandingan
antara selisih waktu saat gelombang di ujung saluran memotong sumbu x
dan waktu saat gelombang di pangkal saluran memotong sumbu x ( - )
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
terhadap periode sinyal T (T = 1000) kemudian dikali 360º, sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:
5. Semakin besar nilai parameter transmisi seperti tahanan/hambatan,
kapasitor, serta panjang saluran transmisi akan mengakibatkan ateunasi
dan pergeseran fase semakin besar. Sebaliknya semakin kecil nilai
parameter transmisi tersebut, maka ateunasi dan pergeseran fase pun
semakin kecil, berlaku sebaliknya jika diberi nilai kapasitansi.
Saluran Transmisi Gustra Nugraha
Agung Julian Perkasa (03111004022)
DAFTAR PUSTAKA
Korps Asisten Dasar Sistem Komunikasi. 2013. Modul Praktikum Dasar Sistem
Komunikasi. Inderalaya: Laboratorium Teknik Telekomunikasi dan Informasi
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
______. 2013. Gaeis Besar Telekomunikasi. [online], tersedia pada :http://www.asia.web.id/files/lophe/Garis-Besar-Telekomunikasi.pdf,(25 maret 2013).
______.2013. Media Telekomunikasi. [online], tersedia pada: http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/teknik-elektro/media-telekomunikasi, (25 maret 2013).
______. 2008.Dasar Komunikasi. [online], tersedia pada: http://bobbyfiles.wordpress.com/2008/01/12/dasar-komunikasi/, (25 maret 2013).
______.2010. Gangguan-Gangguan Transmisi. [online], tersedia pada: http://call-lonk.blogspot.com/2010/12/gangguan-gangguan-transmisi-dalam.html, (25 maret 2013).
______.2013. Macam-Macam Saluran Transmisi. [online], tersedia pada: http://www.angelfire.com/id/myhoney/chap-3.htm#Macam-macamSaluranTransmisi, (25 maret 2013).