Top Banner
[JAKARTA] Mendekati pelaksanaan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, suasana politik di Ibukota makin memanas. Persaingan antarpasangan calon (paslon) bukan hanya tampak pada saling sindir di debat terbuka melainkan juga sejumlah pernyataan yang dimuat di media massa serta lebih banyak lagi di media sosial. Para kandidat beserta pendu- kungnya diimbau dapat mewujudkan pilkada gembi- ra. "Silakan berkompetisi. Karena Pilkada adalah kon- testasi seperti permainan olahraga. Mereka (kandidat) adalah lawan bertanding tapi teman bermain dalam demo- krasi," kata Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, Jumat (3/2). Sedangkan menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, kampanye kreatif dalam bentuk konser musik atau bentuk sejenis mampu membangkitkan keceriaan dan kegembiraan dalam pemilihan kepala daerah. Kampanye kreatif ini meru- pakan wujud substansi pemi- lu yakni pesta demokrasi untuk menentukan pemimpin yang unggul. "Kampanye kreatif seper- ti konser "Gue 2" yang dii- nisiasi oleh pendukung Ahok-Djarot perlu terus digalakkan dan diapresiasi. Bahkan perlu dilakukan paslon lain sehingga unsur pesta dari pemilu itu tampak, seperti keceriaan, kegembi- raan. Jadi tidak terlalu tegang terus," ujar Ray di Jakarta, Sabtu (4/2). Kampanye-kampanye kreatif juga, kata dia bisa meredam berbagai kampanye yang bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dan memecah belah masyarakat. Ketegangan- ketegangan, kata dia, bisa cair dengan kampanye-kam- panye kreatif. "Jangan sampai hanya gara-gara pilkada kita pecah dan bermusuhan satu sama lain. Padahal, kita sedang melakukan pesta untuk menentukan pemimpin yang unggul baik dari segi visi-mi- si dan program," tandas dia. Dalam hal mewujudkan kegembiraan dalam pesta demokrasi di Jakarta, Sumarsono tidak hanya melontarkan imbauan. Ia berrencana memberikan penghargaan berupa Anugerah Demokrasi kepada kelurahan yang berhasil menjaga pelaksanaan pilgub berjalan dengan baik. Tiga indikator penilaian- nya yaitu tingkat partisipasi masyarakat di Tempat Pemungutan Suara (TPS), pelanggaran, dan kegembi- raan. “Tingkat kegembiraan, keamanan dan kenyamanan di kelurahan tersebut dalam Pilkada makin gembira, makin aman, makin nyaman, makin bagus," katanya. Sedangkan Ray Rangkuti berharap, dalam kampanye kreatif tetap diutamakan nilai-nilai edukatif kepada pemilih. Kampanye kreatif harus bisa mendorong pemi- lih agar tetap memilih seca- ra rasional dengan melihat rekam jejak, kinerja, visi-mi- si dan program kandidat kepala daerah. "Kampanye kreatif juga harus bisa menggairahkan pemilih untuk ikut pilkada khusus pemilih pemula. Jadi, kampanye kreatif ini juga bisa mendorong partisipasi pemilih untuk ikut pemilu," pungkas dia. Pengaruh Konser Peneliti Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia, Arif Susanto mengemukakan kampanye kreatif terutama dalam bentuk konser musik terbukti mem- bantu meneguhkan pilihan politik. Ia mencontohkan perhelatan Pilpres 2014. Konser memiliki penga- ruh lebih efektif pada kelom- pok yang telah menentukan pilihan pada kandidat dimak- sud. Konser juga mempenga- ruhi kelompok yang telah memiliki kecenderungan pada paslon tertentu tetapi belum cukup teryakinkan oleh kan- didat dimaksud. "Kita dapat menempatkan Konser Gue 2 untuk Ahok- Djarot pada kerangka serupa. Konser semacam itu tidak dapat dijadikan sebagai instrumen utama pendulang suara. Bukan berarti tidak penting, melainkan bahwa konser tersebut menjadi efektif hanya jika disertai tindakan-tindakan lebih konkret yang menunjukkan keunggulan kandidat," kata Arif, Sabtu (4/2). Ia menambahkan, cara kampanye dengan konser dapat dikatakan sebagai bagian dari buzz marketing dengan menggunakan para musisi berpengaruh untuk menyebarkan informasi posi- tif. Harapannya, orang bukan hanya akan membicarakan konser tersebut dan para musisi yang terlibat, melain- kan ada efek simultan terha- dap reputasi pasangan calon yang diusung dan kemung- kinan keterpilihan mereka. "Efek ini menjadi lebih berdaya jika diperkuat oleh influencer yang menjadi rujukan politik, misalnya kalau dalam Konser Gue 2 ini dihadiri sosok seperti Ibu Megawati. Namun, peneguh- an pilihan tersebut berpenga- ruh pada undecided voters hanya jika Ahok-Djarot mampu menunjukkan keung- gulan tawaran kebijakan mereka dibandingkan tawar- an kandidat lain," tutur Arif. Hal senada diungkapkan peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby. Konser Gue 2 dari paslon nomor urut dua, Ahok- Djarot, Sabtu (4/2) ini bisa menguatkan elektabilitas pasangan tersebut. “Namun tidak selesai dengan konser. Harus ada operasi lapangan dari kegiatan tersebut. Konser Slank akan menguatkan dukungan dari pemilih Ahok-Djarot di seg- men menengah atas yang biasanya malas ke TPS. Dukungan Ahok-Djarot di segmen menengah atas ini memang selama ini sudah cukup kuat," kata Adjie. Ditambahkan pasangan Ahok-Djarot butuh katalisa- tor dan endorsement agar mereka bisa ke TPS. Menurut pengamat komu- nikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, Konser Gue 2 bakal berdampak positif bagi elektabilitas Ahok-Djarot menjelang Pilgub DKI pada 15 Februari 2017. [LEN/YUS/R-14/C-6] 3 Suara Pembaruan Sabtu-Minggu, 4-5 Februari 2017 Utama Wujudkan Pilkada Gembira SP/JOANITO DE SAOJOAO Joko Widodo (depan), yang saat itu adalah calon presiden, melambaikan salam dua jari kepada pendukungnya saat Konser Salam dua Jari di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (5/7/2014). Konser tersebut merupakan puncak rangkaian kegiatan gerakan Revolusi Harmoni untuk Revolusi Mental dalam rangka mendukung pasangan nomor dua capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla. Mengenang Konser Salam 2 Jari K onser melibatkan banyak pesohor yang mendu- kung kandidat dalam kampanye bukan sekali ini. Dukungan para artis pernah dialamatkan kepada pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dalam kontestasi Pilpres 2014. Ketika itu Konser “Salam 2 Jari” yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karni (GBK) pada Sabtu 5 Juli 2014, sangat fenomenal. Bahkan acara itu disebut-sebut sebagai klimaks pembuktian besarnya dukungan rakyat kepada Jokowi-JK. GBK yang berkapasitas 88.000 penonton penuh. Bahkan massa pun menyemut di lapangan dan di luar GBK. Ada yang menyebut jumlah massa waktu itu mencapai 300.000 orang. Hasto Kristiyanto, waktu itu sebagai juru bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, menyatakan ketika masyara- kat berkumpul dan menemukan tambatan hati pada sosok Jokowi, maka alam pun menjadi tanda terhadap kuatnya dukungan bagi Jokowi. "Ini bukti bahwa GBK menjadi tanda bersatunya seluruh elemen masyarakat dan mereka berbahagia di dalamnya," kata Hasto. Solidaritas yang terjadi di alam nyata yakni melalui konser dipadu dengan dukungan dunia maya yakni mela- lui media sosial diyakini sebagai momentum kemenang- an Jokowi. 'Jokowi-JK adalah Kita' menggelora. Setelah konser berakhir, foto Jokowi di tengah ribu- an massa di GBK menjadi viral di dunia maya. Sementara media massa pun tak ketinggalan memasang menjadi berita utama. Pemain gitar Slank, Abdee Negara, waktu itu mengklaim bahwa "Konser Salam 2 Jari" merupakan konser kemanusiaan terbesar yang pernah ada. [A-15]
1

Sabtu-Minggu, 4-5 Februari 2017 Utama Wujudkan Pilkada Gembira fileTiga indikator penilaian-nya yaitu tingkat partisipasi masyarakat di Tempat Pemungutan Suara (TPS), ... konser musik

Aug 16, 2019

Download

Documents

danghanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sabtu-Minggu, 4-5 Februari 2017 Utama Wujudkan Pilkada Gembira fileTiga indikator penilaian-nya yaitu tingkat partisipasi masyarakat di Tempat Pemungutan Suara (TPS), ... konser musik

[JAKARTA] Mendekati pelaksanaan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, suasana politik di Ibukota makin memanas. Persaingan antarpasangan calon (paslon) bukan hanya tampak pada saling sindir di debat terbuka melainkan juga sejumlah pernyataan yang dimuat di media massa serta lebih banyak lagi di media sosial. Para kandidat beserta pendu-kungnya diimbau dapat mewujudkan pilkada gembi-ra.

"Silakan berkompetisi. Karena Pilkada adalah kon-

testasi seperti permainan olahraga. Mereka (kandidat) adalah lawan bertanding tapi teman bermain dalam demo-krasi," kata Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, Jumat (3/2).

Sedangkan menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, kampanye kreatif dalam bentuk konser musik atau bentuk sejenis mampu membangkitkan keceriaan dan kegembiraan dalam pemilihan kepala daerah. Kampanye kreatif ini meru-pakan wujud substansi pemi-

lu yakni pesta demokrasi untuk menentukan pemimpin yang unggul.

"Kampanye kreatif seper-ti konser "Gue 2" yang dii-nisiasi oleh pendukung Ahok-Djarot perlu terus digalakkan dan diapresiasi. Bahkan perlu dilakukan paslon lain sehingga unsur pesta dari pemilu itu tampak, seperti keceriaan, kegembi-raan. Jadi tidak terlalu tegang terus," ujar Ray di Jakarta, Sabtu (4/2).

Kampanye-kampanye kreatif juga, kata dia bisa meredam berbagai kampanye yang bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dan memecah belah masyarakat. Ketegangan-ketegangan, kata dia, bisa cair dengan kampanye-kam-panye kreatif.

"Jangan sampai hanya gara-gara pilkada kita pecah dan bermusuhan satu sama lain. Padahal, kita sedang melakukan pesta untuk menentukan pemimpin yang unggul baik dari segi visi-mi-si dan program," tandas dia.

Dalam hal mewujudkan kegembiraan dalam pesta demokrasi di Jakarta, Sumarsono tidak hanya melontarkan imbauan. Ia berrencana memberikan p e n g h a r g a a n b e r u p a Anugerah Demokrasi kepada kelurahan yang berhasil menjaga pelaksanaan pilgub berjalan dengan baik.

Tiga indikator penilaian-nya yaitu tingkat partisipasi masyarakat di Tempat Pemungutan Suara (TPS), pelanggaran, dan kegembi-raan. “Tingkat kegembiraan, keamanan dan kenyamanan di kelurahan tersebut dalam Pilkada makin gembira, makin aman, makin nyaman, makin bagus," katanya.

Sedangkan Ray Rangkuti berharap, dalam kampanye

kreatif tetap diutamakan nilai-nilai edukatif kepada pemilih. Kampanye kreatif harus bisa mendorong pemi-lih agar tetap memilih seca-ra rasional dengan melihat rekam jejak, kinerja, visi-mi-si dan program kandidat kepala daerah.

"Kampanye kreatif juga harus bisa menggairahkan pemilih untuk ikut pilkada khusus pemilih pemula. Jadi, kampanye kreatif ini juga bisa mendorong partisipasi pemilih untuk ikut pemilu," pungkas dia.

Pengaruh KonserPeneliti Pusat Studi Islam

dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia, Arif Susanto mengemukakan kampanye kreatif terutama dalam bentuk konser musik terbukti mem-bantu meneguhkan pilihan politik. Ia mencontohkan perhelatan Pilpres 2014.

Konser memiliki penga-ruh lebih efektif pada kelom-pok yang telah menentukan pilihan pada kandidat dimak-sud. Konser juga mempenga-ruhi kelompok yang telah memiliki kecenderungan pada paslon tertentu tetapi belum cukup teryakinkan oleh kan-didat dimaksud.

"Kita dapat menempatkan Konser Gue 2 untuk Ahok-Djarot pada kerangka serupa. Konser semacam itu tidak dapat dijadikan sebagai instrumen utama pendulang suara. Bukan berarti tidak penting, melainkan bahwa konser tersebut menjadi efektif hanya jika disertai tindakan-tindakan lebih konkret yang menunjukkan keunggulan kandidat," kata Arif, Sabtu (4/2).

Ia menambahkan, cara kampanye dengan konser dapat dikatakan sebagai bagian dari buzz marketing dengan menggunakan para musisi berpengaruh untuk menyebarkan informasi posi-tif. Harapannya, orang bukan hanya akan membicarakan konser tersebut dan para musisi yang terlibat, melain-kan ada efek simultan terha-dap reputasi pasangan calon yang diusung dan kemung-kinan keterpilihan mereka.

"Efek ini menjadi lebih berdaya jika diperkuat oleh influencer yang menjadi rujukan politik, misalnya kalau dalam Konser Gue 2 ini dihadiri sosok seperti Ibu Megawati. Namun, peneguh-an pilihan tersebut berpenga-ruh pada undecided voters

hanya jika Ahok-Djarot mampu menunjukkan keung-gulan tawaran kebijakan mereka dibandingkan tawar-an kandidat lain," tutur Arif.

Hal senada diungkapkan peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby. Konser Gue 2 dari paslon nomor urut dua, Ahok-Djarot, Sabtu (4/2) ini bisa menguatkan elektabilitas pasangan tersebut. “Namun tidak selesai dengan konser. Harus ada operasi lapangan dari kegiatan tersebut.

Konser Slank akan menguatkan dukungan dari pemilih Ahok-Djarot di seg-men menengah atas yang biasanya malas ke TPS. Dukungan Ahok-Djarot di segmen menengah atas ini memang selama ini sudah cukup kuat," kata Adjie.

Ditambahkan pasangan Ahok-Djarot butuh katalisa-tor dan endorsement agar mereka bisa ke TPS.

Menurut pengamat komu-nikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, Konser Gue 2 bakal berdampak positif bagi elektabilitas Ahok-Djarot menjelang Pilgub DKI pada 15 Februari 2017. [LEN/YUS/R-14/C-6]

3Sua ra Pem ba ru an Sabtu-Minggu, 4-5 Februari 2017 Utama

Wujudkan Pilkada Gembira

sp/joanito de saojoao

Joko Widodo (depan), yang saat itu adalah calon presiden, melambaikan salam dua jari kepada pendukungnya saat Konser salam dua jari di Gelora Bung Karno, jakarta, sabtu (5/7/2014). Konser tersebut merupakan puncak rangkaian kegiatan gerakan Revolusi Harmoni untuk Revolusi Mental dalam rangka mendukung pasangan nomor dua capres dan cawapres joko Widodo-jusuf Kalla.

Mengenang Konser Salam 2 Jari

Konser melibatkan banyak pesohor yang mendu-kung kandidat dalam kampanye bukan sekali ini. Dukungan para artis pernah dialamatkan kepada

pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dalam kontestasi Pilpres 2014.

Ketika itu Konser “Salam 2 Jari” yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karni (GBK) pada Sabtu 5 Juli 2014, sangat fenomenal. Bahkan acara itu disebut-sebut sebagai klimaks pembuktian besarnya dukungan rakyat kepada Jokowi-JK.

GBK yang berkapasitas 88.000 penonton penuh. Bahkan massa pun menyemut di lapangan dan di luar GBK. Ada yang menyebut jumlah massa waktu itu mencapai 300.000 orang.

Hasto Kristiyanto, waktu itu sebagai juru bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, menyatakan ketika masyara-kat berkumpul dan menemukan tambatan hati pada sosok Jokowi, maka alam pun menjadi tanda terhadap kuatnya dukungan bagi Jokowi. "Ini bukti bahwa GBK menjadi tanda bersatunya seluruh elemen masyarakat dan mereka berbahagia di dalamnya," kata Hasto.

Solidaritas yang terjadi di alam nyata yakni melalui konser dipadu dengan dukungan dunia maya yakni mela-lui media sosial diyakini sebagai momentum kemenang-an Jokowi. 'Jokowi-JK adalah Kita' menggelora.

Setelah konser berakhir, foto Jokowi di tengah ribu-an massa di GBK menjadi viral di dunia maya. Sementara media massa pun tak ketinggalan memasang menjadi berita utama. Pemain gitar Slank, Abdee Negara, waktu itu mengklaim bahwa "Konser Salam 2 Jari" merupakan konser kemanusiaan terbesar yang pernah ada. [A-15]