Top Banner
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN MESIN JAHIT PADA UD. ANEKA BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT S K R I P S I Diajukan sebagai bagian dari syarat-syarat untuk mencapai kebulatan program Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Mataram OLEH : IRMA NINGSIH A1B 107 119 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MATARAM 2012
89

S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

Aug 19, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENAMBAHAN

MESIN JAHIT PADA UD. ANEKA BUSANA

KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI

DI KEDIRI LOMBOK BARAT

S K R I P S I

Diajukan sebagai bagian dari syarat-syarat untuk mencapai

kebulatan program Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi

Universitas Mataram

OLEH :

IRMA NINGSIH

A1B 107 119

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MATARAM

2012

Page 2: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

Halaman Persetujuan

Judul Skripsi : ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

PENAMBAHAN MESIN JAHIT PADA UD. ANEKA

BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI

DI KEDIRI LOMBOK BARAT

Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH

Nomor Mahasiswa : A1B 107 119

Jurusan : MANAJEMEN

Menyetujui,

Pembimbing Utama

. Drs. H. Burhanudin, M.Si. .

NIP. 19650323 199003 1 004

Pembimbing Pendamping

. Drs. Sulaiman Sarmo, M.Si. .

NIP. 19621231 199001 1 001

Tanggal Lulus : 11 Agustus 2012

Page 3: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

Halaman Pengesahan Hasil Ujian

Judul Skripsi : ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

PENAMBAHAN MESIN JAHIT PADA UD. ANEKA

BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI

DI KEDIRI LOMBOK BARAT

Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH

Nomor Mahasiswa : A1B 107 119

Jurusan : MANAJEMEN

Naskah Skripsi ini telah dipertahankan pada sidang ujian,

Tanggal 11 Agustus 2012

Tim Penguji:

Drs. H. Burhanudin, M.Si. Ketua :……………………...

NIP. 19650323 199003 1 004

Drs. Sulaiman Sarmo, M.Si. Anggota I :……………………...

NIP. 19621231 199001 1 001

Drs. H. Mutawalli Hasan Anggota II :...................................

NIP. 19531231 197702 1 001

Page 4: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

Halaman Pengesahan

Judul Skripsi : ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

PENAMBAHAN MESIN JAHIT PADA UD. ANEKA

BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI

DI KEDIRI LOMBOK BARAT

Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH

Nomor Mahasiswa : A1B 107 119

Jurusan : MANAJEMEN

Skripsi ini telah diterima sebagai suatu kebulatan studi Program Strata Satu (S1)

pada Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

Mataram, Agustus 2012

Dekan,

Prof. Drs. H. Thatok Asmony, MBA., DBA.

NIP: 19600617 198903 1 001

Program

Manajemen Reguler Sore

Ketua,

Drs. Surati, M.Si.

NIP:19621231 199001 1 001

Page 5: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil ‘allamin. Segala puji hanya milik Allah SWT yang

tidak pernah putus memberikan rahmat, nikmat dan karunia-NYA berupa

kesehatan, kemudahan petunjuk serta hidayah yang menjadi kekuatan bagi penulis

untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kelayakan Investasi

Penambahan Mesin Jahit pada UD. Aneka Busana Khususnya Usaha

Produksi Peci di Kediri Lombok Barat”.

Tak lupa shalawat teriring salam penulis haturkan kepada junjungan alam

Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang tak pernah lelah memperjuangkan

umatnya menuju jalan yang penuh ilmu pengetahuan. Orang tua penulis yang

terkasih dan tersayang, Ibunda Siti Aisyah dan Ayahanda Saefudin atas segala

rasa kasih sayang, didikan dan pengorbanannya demi kehidupan penulis. Suami

tercinta Budiono dan buah hati yang tersayang Khalisa Najwa Fairus, serta

seluruh keluarga besar yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu. Terima

kasih atas segala doa, perhatian dan dukungannya. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat kebulatan studi Program Strata Satu (S-1) pada Fakultas

Ekonomi Universitas Mataram Jurusan Manajemen.

Penulis mendapat banyak bantuan dan bimbingan moril maupun materil

dari berbagai pihak dalam penyelesaian skripsi ini. Maka daripada itulah, dengan

penuh kerendahan hati perkenankan pada kesempatan ini penulis mengucapkan

Page 6: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

ii

terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Drs. H. Thatok Asmony, MBA., DBA. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Mataram.

2. Bapak Drs. Surati, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Reguler Sore

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.

3. Bapak Drs. Sarifudin Serip, MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Reguler Sore Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.

4. Bapak Drs. H. Burhanudin, M.Si. selaku dosen pembimbing utama yang

dengan penuh kesabaran selalu memberikan begitu banyak ilmu, bantuan,

dukungan dan semangat kepada penulis.

5. Bapak Drs. Sulaiman Sarmo, M.Si. selaku dosen pembimbing pendamping

yang dengan penuh kesabaran selalu memberikan begitu banyak ilmu,

bantuan, dukungan dan semangat kepada penulis.

6. Bapak Drs. H. Mutawalli Hasan selaku dosen penguji netral yang telah

memberikan koreksi dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen, staf Akademik dan Security Fakultas Ekonomi yang

telah memberikan banyak bantuan dan informasi bagi penulis, baik selama

kuliah maupun selama penyusunan skripsi.

8. Teman-teman kelas B, teman-teman seperjuangan Manajemen Keuangan serta

teman-teman Manajemen Reguler Sore Angkatan 2007.

Page 7: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

iii

Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna dikarenakan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Oleh karena itu,

kritik, saran dan koreksi akan sangat bermanfaat dalam melengkapi dan

menyempurnakan langkah selanjutnya demi hasil yang lebih baik. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Mataram, Agustus 2012

Penulis

Page 8: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

ix

ABSTRAK

Sesuai dengan judul skripsi ini, yaitu “Analisis Kelayakan Investasi

Penambahan Mesin Jahit pada UD. Aneka Busana Khususnya Usaha

Produksi Peci di Kediri Lombok Barat”, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui apakah rencana investasi penambahan mesin jahit pada UD.

Aneka Busana layak untuk dilaksanakan, ditinjau dari segi kelayakan finansialnya

dengan menggunakan alat-alat analisis yaitu Trend Linier, Net Present Value

(NPV), Discounted Payback Period (DPP) dan Internal Rate of Return (IRR).

Penelitian ini dilaksanakan pada UD. Aneka Busana yang berlokasi di

Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat. Adapun variabel-variabel yang

digunakan adalah initial investment, pendapatan (cash inflow) dan biaya (cash

outflow). Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan metode

pengumpulan data yaitu studi kasus mengenai rencana penambahan mesin jahit

pada UD. Fajar Raya, serta teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara

wawancara dan dokumentasi.

Dari hasil evaluasi dengan menggunakan kriteria investasi pada tahun

2012 sampai dengan tahun 2016 yang akan datang diperoleh nilai NPV yang

positif yaitu Rp158.009.648 yang berarti investasi tersebut dapat dilanjutkan. DPP

yang dihasilkan adalah 8 bulan 20 hari berarti jangka waktu penggunaan modal

lebih pendek dari jangka waktu pengembalian modal maksimum yang telah

ditetapkan oleh perusahaan yaitu selama 5 tahun dan IRR yang diperoleh sebesar

193,57% lebih besar dibandingkan dengan Cost of Capital yaitu sebesar 28,21%

sehingga investasi dapat diterima.

Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa keputusan untuk

menambah jumlah unit mesin jahit sebanyak sepuluh unit bila diestimasi pada

tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yang akan datang layak bila ditinjau dari

kriteria penilaian investasi NPV, DPP dan IRR.

Page 9: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................... ix

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................... 13

1.3. Perumusan Masalah ................................................................................ 13

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................. 13

1.4.1. Tujuan Penelitian ........................................................................ 13

1.4.2. Manfaat Penelitian ...................................................................... 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 15

2.2. Tinjauan Teoritis ..................................................................................... 17

2.2.1. Pengertian Investasi .................................................................... 17

2.2.2. Pengertian Aktiva Tetap ............................................................. 18

2.2.3. Investasi dalam Aktiva Tetap ..................................................... 20

2.2.4. Penilaian serta Proceeds dalam Melakukan Usulan Investasi ... 21

2.2.5. Capital Budgeting ....................................................................... 25

2.2.6. Biaya Modal (Cash Of Capital) ................................................. 26

2.2.7. Cash Flow .................................................................................. 27

2.2.8. Biaya Modal Keseluruhan .......................................................... 28

2.2.9. Proceeds (Net Cash Flow) .......................................................... 28

2.2.10. Kriteria Investasi ........................................................................ 30

2.3. Kerangka Konseptual Penelitian ............................................................. 35

2.4. Perumusan Hipotesis .............................................................................. 36

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ........................................................................................ 37

3.2. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 37

3.3. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 38

3.4. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 38

3.5. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 39

3.5.1. Jenis Data .................................................................................... 39

Page 10: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

v

3.5.2. Sumber Data ............................................................................... 39

3.6. Identifikasi Variabel ................................................................................ 40

3.7. Definisi Operasional Variabel ……………………………..................... 40

3.8. Prosedur Analisis ..................................................................................... 42

3.8.1. Analisis Trend ............................................................................ 42

3.8.2. Analisis Kelayakan Investasi ...................................................... 44

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 47

4.2. Deskripsi Data ......................................................................................... 47

4.2.1. Initial Investment ........................................................................ 48

4.2.2. Pendapatan dan Biaya ................................................................ 49

4.2.3. Penyusutan Mesin …………………………............................... 55

4.2.4. Cost of Capital ............................................................................ 56

4.2.5. Tingkat Pajak .............................................................................. 57

4.2.6. Data Arus Kas ............................................................................. 58

4.3. Analisis Data ........................................................................................... 62

4.3.1. Net Present Value ....................................................................... 62

4.3.2. Discounted Payback Period ....................................................... 63

4.3.3. Internal Rate of Return ............................................................... 65

4.4. Interpretasi Hasil Analisis ....................................................................... 67

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 69

5.2. Saran ........................................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Data Produksi Sentral Industri Garmen yang Beroperasi di Daerah

Kediri Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011 .................................. 5

Tabel 1.2. Data Perkembangan Volume Produksi dan Nilai Penjualan

(Pendapatan) UD. Aneka Busana dari Tahun 2007 – 2011 ............... 7

Tabel 1.3. Peralatan Mesin Jahit pada UD. Aneka Busana Periode Tahun 2007

– 2011 .............................................…............................................... 8

Tabel 1.4. Data Jumlah Biaya dalam Kegiatan Operasional UD. Aneka

Busana Periode Tahun 2007 – 2011 (dalam satuan rupiah) .............. 9

Tabel 1.5. Data Perkembangan Laba Bersih UD. Aneka Busana Periode

Tahun 2007 – 2011 ............................................................................ 10

Tabel 2.1. Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang ..... 17

Tabel 4.1. Pendapatan dengan Mesin Baru pada UD. Aneka Busana Periode

Tahun 2012 – 2016 ............................................................................ 50

Tabel 4.2. Pendapatan tanpa Mesin Baru pada UD. Aneka Busana Periode

Tahun 2012 – 2016 ............................................................................ 50

Tabel 4.3. Biaya dengan Mesin Baru pada UD. Aneka Busana Periode Tahun

2012 – 2016 ....................................................................................... 54

Tabel 4.4. Biaya tanpa Mesin Baru pada UD. Aneka Busana Periode Tahun

2012 – 2016 ....................................................................................... 54

Tabel 4.5. Data Jumlah Penyusutan Mesin Jahit Baru yang Dikeluarkan dalam

Kegiatan Operasional UD. Aneka Busana Selama Tahun 2012 –

2016 ................................................................................................... 55

Tabel 4.6. Data Return on Equity (ROE) pada UD. Aneka Busana Periode

Tahun 2007 – 2011 ........................................................................... 57

Tabel 4.7. Data Arus Kas Bersih dengan Mesin Baru pada UD. Aneka Busana

Periode Tahun 2012 – 2016 ............................................................... 59

Tabel 4.8. Data Arus Kas Bersih tanpa Mesin Baru pada UD. Aneka Busana

Periode Tahun 2012 – 2016 ............................................................... 60

Tabel 4.9. Data Selisih Arus Kas pada UD. Aneka Busana Periode Tahun

2012 – 2016 ....................................................................................... 61

Tabel 4.10. Perhitungan Net Present Value (NPV) UD. Aneka Busana Periode

Tahun 2012 – 2016 ............................................................................ 63

Tabel 4.11. Perhitungan Discounted Payback Period (DPP) pada UD. Aneka

Busana Tahun 2012 – 2016 ............................................................... 64

Tabel 4.12. Perhitungan Internal Rate of Return UD. Aneka Busana .................. 66

Page 12: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian ......................................... 35

Page 13: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Peramalan Cash Inflow Tanpa Mesin Baru

Lampiran 2. Perhitungan Peramalan Cash Outflow Tanpa Mesin Baru

Page 14: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Suatu usaha yang bergerak dalam bidang jasa tentunya memiliki tujuan

yang hendak dicapai. Pada umumnya setiap usaha memiliki tujuan jangka pendek

yaitu untuk memperoleh keuntungan/laba, sedangkan tujuan jangka panjang

adalah berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya agar terjamin dan

diharapkan dalam periode tertentu perusahaan akan terus berkembang dan

menjadi lebih besar.

Menurut Haming dan Salim (2003:1), tujuan perusahaan dirincikan

menjadi 8 (delapan) macam yang terdiri dari:

1. Memaksimalkan laba.

2. Memaksimalkan penjualan.

3. Mempertahankan eksistensi perusahaan.

4. Mencapai tingkat laba yang memuaskan.

5. Mencapai pangsa pasar tertentu.

6. Meminimalkan karyawan yang meninggalkan perusahaan.

7. Kedamain internal atau tidak adanya pertentangan di antara

jajaran manajemen.

8. Memaksimalkan kesejahteraan manajemen.

Suatu perusahaan di dalam upaya mengembangkan usahanya, perusahaan

dituntut untuk dapat melaksanakan kegiatannya semaksimal mungkin sehingga

dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah kegiatan

pembelanjaan, bagian ini seringkali mendapatkan perhatian khusus dari

manajemen perusahaan. Sebab apabila terjadi kegagalan dalam kegiatan

pembelanjaan akan berakibat menghambat jalannya kegiatan perusahaan secara

Page 15: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

2

keseluruhan. Dalam hubungannya dengan pembelanjaan, masalah investasi

merupakan kegiatan perusahaan yang harus diperhitungkan dengan tepat karena

memerlukan modal atau dana yang relatif besar.

Tujuan utama investasi adalah untuk memperoleh berbagai macam

manfaat yang layak dikemudian hari, berupa imbalan keuangan misalnya seperti

laba. Dalam pengambilan keputusan investasi, pihak manajemen perlu

mempertimbangkan secara matang hal tersebut dengan memperhatikan

keseluruhan proses baik perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai

pengeluaran dan jangka waktu pengembalian dana investasi.

Menurut Sutrisno (2007:121-122), perencanan terhadap keputusan

investasi sangat penting karena beberapa hal sebagai berikut:

1. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar

dan jumlah dana yang besar tersebut tidak bisa diperoleh

kembali dalam jangka waktu pendek atau diperoleh sekaligus.

2. Dana yang dikeluarkan akan terkait dalam jangka panjang,

sehingga perusahaan harus menunggu selama jangka waktu

cukup lama untuk bisa memperoleh kembali dana tersebut.

Dengan demikian akan mempengaruhi penyediaan dana untuk

keperluan lain.

3. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil

keuntungan di masa yang akan datang. Kesalahan dalam

peramalan akan dapat mengakibatkan terjadinya overlunder

investment, yang akibatnya akan merugikan perusahaan

misalnya proyeksi penjualan terlalu besar dengan investasi juga

besar, ternyata permintaan kecil. Akhirnya banyak kapasitas

yang menganggur dan biaya tetap/penyusutan sangat besar

begitupun sebaliknya.

4. Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan

dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang

panjang dan berat serta kesalahan dalam keputusan ini tidak

dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.

Investasi dalam aktiva tetap yang dilakukan perusahaan akan diterima

kembali seluruhnya oleh perusahaan dalam waktu beberapa tahun dan proses

Page 16: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

3

pengembaliannya berlangsung secara berangsur-angsur melalui penyusutan.

Investasi dalam aktiva tetap tidak bisa dipisahkan dari capital budgeting yang

merupakan keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan

mengenai pengeluaran dana dimana waktu pengembalian dana tersebut melebihi

waktu satu tahun tetapi waktu tersebut tidak mutlak (Riyanto, 1992:121).

Di dalam mengambil keputusan mengenai investasi dalam aktiva tetap,

terlebih dahulu dilakukan analisis kelayakan. Analisis kelayakan perlu dilakukan

karena dalam pelaksanaan suatu proyek akan menyangkut penggunaan dana yang

terbatas sehingga perlu diketahui kelayakan dari proyek tersebut. Inti dari

kelayakan suatu usaha atau proyek yaitu apakah dan seberapa jauhkah proyek

tersebut memberikan keuntungan yang lebih besar kepada yang mengadakannya

sehingga pengeluaran untuk membeli aktiva tetap yang baru menjadi tidak sia-sia.

Menurut Haming dan Salim (2003:94), untuk menentukan kelayakan suatu

investasi, menggunakan 5 kriteria investasi yang terdiri dari:

1. Net Present Value (NPV).

2. Payback Period (PP).

3. Profitability Index (PI).

4. Average Rate of Return (ARR).

5. Internal Rate of Return (IRR).

Sedangkan Husnan dan Suwarsono mengemukakan bahwa di dalam

menentukan kelayakan suatu investasi digunakan 3 (tiga) kriteria, antara lain:

1. Net Present Value (NPV).

2. Discounted Payback Period (DPP).

Page 17: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

4

3. Internal Rate of Return (IRR).

Dalam studi kelayakan rencana investasi, aliran kas merupakan unsur

analisis yang sangat penting kedudukannya. Karena kelayakan finansial sebuah

usulan investasai diukur pada nilai sekarang aliran kasnya. Secara sederhana jika

nilai sekarang aliran kas masuk lebih besar daripada nilai sekarang aliran kas

keluar, maka rencana investasi itu adalah layak untuk dilaksanakan jika dilihat

berdasarkan aspek financial. Demikian pula jika terjadi sebaliknya, maka rencana

investasi itu tidak layak untuk dilaksanakan (Haming dan Salim, 2003:59).

UD. Aneka Busana merupakan salah satu perusahaan yang perlu

menerapkan studi kelayakan investasi di dalam mengembangkan usahanya.

Perusahaan ini bergerak di bidang home industry (industri rumahan) produk

garmen, yang spesialisasinya dalam pembuatan peci. Perusahaan ini berlokasi di

Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat ini sudah berdiri sejak

tahun 1973. Produk yang dihasilkan UD. Aneka Busana sudah menembus pasar

luar negeri meliputi Malaysia, Brunai Darussalam, Singapura, Abudabi dan Arab

Saudi. Sedangkan untuk pasar dalam negeri, sudah dipasarkan ke daerah-daerah

seperti Sumbawa, Kalimantan, Surabaya, Situbondo dan Jakarta.

Untuk saat ini jumlah pesanan yang diterima oleh UD. Aneka Busana dari

beberapa kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta dan Yogyakarta adalah

sebanyak 40 kodi setiap 3 (tiga) bulannya untuk masing-masing kota, sedangkan

untuk wilayah luar negri khususnya Brunai Darusalam sebanyak 50 kodi. Karena

keterbatasan peralatan dan tenaga, saat ini perusahaan hanya mampu menerima

pesanan dari satu negara saja, sedangkan pesanan dari negara lain seperti Arab

Page 18: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

5

Saudi, Abudabi dan Malaysia tidak dapat dilayani. Jumlah pesanan yang

dilakukan oleh negara tersebut adalah sebanyak 2.000 kodi per triwulan yang

tentunya sudah melebihi kapasitas produksi perusahaan.

Berikut ini akan ditampilkan data volume produksi garmen dan nilai

penjualannya pada sentral industri garmen yang beroperasi di daerah Kediri

Lombok Barat selama tahun 2011 yang akan disajikan pada Tabel 1.1. di bawah

ini:

Tabel 1.1. Data Produksi Sentral Industri Garmen yang Beroperasi di

Daerah Kediri Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011

No. Nama Perusahaan Volume Produksi

(Buah)

Nilai Penjualan

(Rp)

1

2

3

4

5

6

7

8

UD. Aneka Busana

UD. Jaya Busana

UD. Busana Makmur

H. Badri

H. Yasin

H. Supratman

Tamrin

Usman

12.168

9.850

9.345

9.000

8.980

8.542

8.000

7.050

182.520.000

147.750.000

140.175.000

135.000.000

134.700.000

128.130.000

120.000.000

105.750.000

Sumber: Disperindag Kabupaten Lombok Barat, data sekunder.

Berdasarkan data pada Tabel 1.1. menunjukkan bahwa UD. Aneka Busana

adalah sentral industri garmen yang produksi pecinya relatif lebih unggul jika

dilihat dari volume produksinya dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Omset

penjualan yang diterima pun merupakan penjualan tertinggi daripada perusahaan

lainnya yaitu sebesar Rp182.520.000. Adapun jenis peci yang diproduksi oleh

UD. Aneka Busana seperti model Dapak, Bundar, Oval, Lonjong, Jengki,

Page 19: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

6

Malaysia dan Ustadz. Dari segi kualitas produk, peci yang dihasilkan tidak kalah

dengan kualitas peci produksi perusahaan nasional.

Selama beroperasi hampir 34 tahun, volume hasil usaha sampai saat ini

sedikit terkendala. Hal ini disebabkan modal dan peralatan utama dalam hal ini

mesin-mesin jahit yang digunakan sudah habis umur ekonomisnya sehingga tidak

memungkinkan untuk meningkatkan produktifitas perusahaan. Dahulu perusahaan

memiliki karyawan sebanyak 40 orang, namun ketika terjadi krisis moneter pada

tahun 1998 mengharuskan perusahaan untuk merumahkan karyawannya sehingga

karyawan yang tersisa sampai saat ini yaitu berjumlah 13 orang.

Melihat peluang bisnis yang semakin terbuka, dimana perusahaan

menerima kelebihan order dari luar negeri sehingga perusahaan harus

meningkatkan produktifitasnya. Dengan demikian UD. Aneka Busana harus

kembali menginvestasikan dananya dalam bentuk aktiva tetap (mesin jahit),

sehingga kebutuhan-kebutuhan pasar luar negeri dapat segera terpenuhi. Namun

pada umumnya untuk melakukan investasi membutuhkan dana yang relatif besar

dan dalam jangka waktu yang panjang serta mengandung risiko, maka diperlukan

pertimbangan yang matang bagi pihak manajemen UD. Aneka Busana sebelum

investasi dilakukan.

Berikut ini akan ditampilkan data perkembangan volume produksi dan

nilai penjualan UD. Aneka Busana selama 5 tahun terakhir dari tahun 2007

sampai dengan tahun 2011.

Page 20: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

7

Tabel 1.2. Data Perkembangan Volume Produksi dan Nilai Penjualan

(Pendapatan) UD. Aneka Busana dari Tahun 2007 – 2011

Tahun

Volume

Produksi

(buah)

Pertum-

buhan

(%)

Harga

per buah

(Rp)

Pendapatan

(Rp)

Pertum-

buhan

(%)

1 2 3 = 1 x 2

2007 9.453 N/a 11.000 103.983.000 N/a

2008 10.210 8,01 12.000 122.520.000 17,83

2009 10.602 3,84 13.000 137.826.000 12,49

2010 11.385 7,39 14.000 159.390.000 15,65

2011 12.168 6,88 15.000 182.520.000 14,51

Total 53.818 26,11 65.000 706.239.000 60,48

Rata-rata 10.764 6,53 13.000 141.247.000 15,12

Sumber: UD. Aneka Busana, data primer diolah.

Data pada Tabel 1.2. menunjukkan tingkat volume produksi selama 5

(lima) tahun terakhir pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 terjadi

peningkatan volume produksi yaitu mengalami peningkatan dimana produksi

rata-rata setiap tahunnya sebesar 10.764 buah atau dengan kata lain terjadi

peningkatan produktifitas perusahaan yaitu sebesar 6,53% setiap tahunnya. Hal

ini disebabkan karena tingginya permintaan akan peci produk UD. Aneka

Busana. Begitu juga dengan tingkat pendapatan perusahaan, dimana selama 5

(lima) tahun terakhir memiliki kecenderungan meningkat dengan rata-rata

peningkatan sebesar 15,12% setiap tahunnya. Rata-rata pendapatan UD. Aneka

Busana setiap tahunnya yaitu sebesar Rp141.247.000. Peningkatan pendapatan

ini disebabkan oleh meningkatnya volume produksi dan harga produk peci per

buah.

Page 21: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

8

Sementara itu dengan adanya order yang terus meningkat dari luar negeri

ini merupakan faktor utama yang menyebabkan UD. Aneka Busana berencana

untuk melakukan penambahan kapasitas mesin sebagai upaya peningkatan

kapasitas produksi yang maksimal. Berikut ini merupakan data inventaris aktiva

tetap yang dimiliki oleh UD. Aneka Busana Kediri Kabupaten Lombok Barat

berupa peralatan mesin jahit yang telah digunakan selama periode tahun 2007

sampai dengan tahun 2011sebagai berikut:

Tabel 1.3. Peralatan Mesin Jahit pada UD. Aneka Busana Periode Tahun

2007 – 2011

No. Merk

Mesin Jahit

Harga per

unit

(Rp)

Mesin

(unit)

Jumlah

(Rp)

Umur

Ekonomis

(tahun)

Penyusutan

(Rp)

1 Brother 1.890.000 3 5.670.000 5 1.134.000

2 Janome 2.100.000 5 10.500.000 5 2.100.000

3 Juki 2.350.000 5 11.750.000 5 2.350.000

4 Singer 2.300.000 1 2.300.000 5 460.000

Total 8.640.000 14 30.220.000 5 6.044.000

Sumber: UD. Aneka Busana, data primer diolah.

Berdasarkan data pada Tabel 1.3. diketahui bahwa UD. Aneka Busana

memiliki 14 unit mesin jahit yang digunakan oleh 13 orang karyawan secara

bergantian dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan. Nilai total ke 14

unit mesin tersebut adalah sebesar Rp30.220.000 dengan umur ekonomis selama 5

tahun tanpa adanya nilai residu (nilai sisa). Dalam menyusutkan nilai peralatan

tersebut, pihak manajemen UD. Aneka Busana menggunakan metode garis lurus

(straight line method) di dalam menyusutkan mesin-mesin jahit yang dimilikinya.

Page 22: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

9

Dengan demikian perusahaan melakukan penyusutan setiap tahunnya dengan nilai

sebesar Rp6.044.000.

Tabel 1.4. Data Jumlah Biaya dalam Kegiatan Operasional UD. Aneka

Busana Periode Tahun 2007 – 2011 (dalam satuan rupiah)

Jenis Biaya Tahun

2007 2008 2009 2010 2011

Biaya Tetap:

Biaya Tenaga Kerja

Biaya Servis

70.897.500

1.400.000

76.575.000

1.400.000

79.515.000

1.400.000

85.387.500

1.400.000

91.260.000

1.400.000

Subtotal 72.297.500 77.975.000 80.915.000 86.787.500 92.660.000

Biaya Variabel:

Biaya Beludru

Biaya Nilon

Biaya Listrik

Biaya Lain-lain

11.816.250

9.925.650

5.229.500

458.000

12.762.500

10.720.500

5.250.000

571.000

13.252.500

11.132.100

5.438.000

610.000

14.231.250

11.954.250

5.791.000

710.000

15.210.000

12.776.400

5.974.000

745.000

Subtotal 27.429.400 29.304.000 30.432.600 32.686.500 34.705.400

Total Biaya 99.726.900 107.279.000 111.347.600 119.474.000 127.365.400

Rata-rata 113.038.580

Sumber: UD. Aneka Busana, data primer diolah.

Berdasarkan Tabel 1.4. di atas secara keseluruhan total biaya operasional

UD. Aneka Busana tampak mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini

disebabkan oleh meningkatnya harga bahan baku untuk memproduksi peci. Pada

tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 UD. Aneka Busana telah mengeluarkan

biaya operasional untuk kelangsungan hidup usaha sebesar Rp565.192.900. Total

biaya tertinggi yang dimiliki oleh UD. Aneka Busana terjadi pada tahun 2011

yaitu sebesar Rp127.365.400, sedangkan biaya terendah terjadi pada tahun 2007

yaitu sebesar Rp99.726.900. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata total biaya

Page 23: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

10

yang terjadi pada UD. Aneka Busana selama 5 tahun terakhir yaitu sebesar

Rp113.038.580 setiap tahunnya.

Untuk pendapatan bersih yang diperoleh UD. Aneka Busana Kediri

Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat pada Tabel 1.5. berikut ini:

Tabel 1.5. Data Perkembangan Laba Bersih UD. Aneka Busana Periode

Tahun 2007 – 2011

Tahun Laba Kotor

(Rp)

Laba Kotor

(Rp)

Laba Sebelum

Pajak (Rp)

Pajak Laba Bersih

(Rp)

Perkembangan

(%) (Rp) Absolut (Rp) Relatif (%)

2007 103.983.000 99.726.900 4.256.100 10 425.610 3.830.490 N/a N/a

2008 122.520.000 107.279.000 15.241.000 10 1.524.100 13.716.900 9.886.410 258,10

2009 137.826.000 111.347.600 26.478.400 28 7.413.952 19.064.448 5.347.548 38,99

2010 159.390.000 119.474.000 39.916.000 25 9.979.000 29.937.000 10.872.552 57,03

2011 182.520.000 127.365.400 55.154.600 25 13.788.650 41.365.950 11.428.950 38,18

Total 706.239.000 565.192.900 141.046.100 33.131.312 107.914.788 37.535.460 392,29

Rata-rata 141.247.800 113.038.580 28.209.220 6.626.262 21.582.958 9.383.865 98,07

Sumber: Tabel 1.2. dan Tabel 1.4., diolah.

Berdasarkan Tabel 1.5. di atas dapat disimpulkan bahwa laba bersih yang

diperoleh UD. Aneka Busana mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya.

Total laba bersih yang diperoleh selama 5 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai

dengan tahun 2011 yaitu sebesar Rp107.914.788, dengan rata-rata laba bersih

yang diperoleh per tahunnya yaitu sebesar Rp21.582.958. Sementara itu laba yang

diperoleh UD. Aneka Busana dari tahun ke tahunnya mengalami peningkatan

dengan rata-rata peningkatan per tahunnya sebesar Rp9.383.865 atau dengan kata

lain mengalami peningkatan sebesar 98,07% setiap tahunnya. Peningkatan

tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 258,106%, hal ini diakibatkan oleh

tingginya harga jual produk peci di pasar. Sedangkan untuk peningkatan terendah

terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 38,18% dari tahun sebelumnya.

Page 24: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

11

Namun akhir-akhir ini dimana permintaan akan peci produksi UD. Aneka

Busana terus meningkat, hal ini berdasarkan dari banyaknya order yang dilakukan

oleh pihak luar negeri seperti Arab Saudi, Abudabi dan Malaysia membuka

kembali prospek usaha ini. Dengan kenyataan tersebut, maka pimpinan

perusahaan mencoba mencari alternatif lain dengan merencanakan untuk

melakukan investasi berupa penambahan 10 (sepuluh) unit mesin jahit.

Pemecahan masalah yang ditempuh dengan menambah 10 unit mesin jahit

tersebut dilakukan karena perusahaan berasumsi bahwa dengan menambah unit

mesin diharapkan dapat membantu kapasitas mesin yang sudah ada (over

capacity) dan dapat meningkatkan penjualan.

Rencana penambahan mesin akan dilakukan pada bulan Januari tahun

2012 dengan mesin jahit produk Jepang merek Juki seharga Rp3.000.000 per unit,

dengan umur ekonomis selama 5 tahun dan tanpa nilai residu. Harga tersebut

sudah termasuk biaya transportasi dan biaya instalasi mesin. Jadi harga perolehan

keseluruhan mesin sebesar Rp30.000.000 dengan sumber permodalan adalah

100% menggunakan modal sendiri.

Sehubungan dengan hal di atas, maka perlu untuk dilakukan suatu

penelitian terhadap usaha UD. Aneka Busana “Analisis Kelayakan Investasi

Penambahan Mesin Jahit pada UD. Aneka Busana, Khususnya Usaha

Produksi Peci di Kediri Lombok Barat” yang ditinjau dari aspek finansialnya.

Page 25: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

12

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah yang dihadapi oleh perusahaan peci UD.

Aneka Busana sebagai berikut:

1. UD. Aneka Busana selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2007 sampai dengan

2011 berproduksi yaitu sebesar 53.818 buah, dengan rata-rata volume produksi

setiap tahunnya yaitu sebesar 10.764 buah dimana volume produksi tersebut

masih belum mampu memenuhi order dari luar negeri. Sementara itu terus

terjadi penurunan volume produksi diakibatkan oleh menurunnya kinerja mesin

akibat usang dan habis umur ekonomisnya.

2. Pendapatan perusahaan peci UD. Aneka Busana setiap tahunnya selama 5

tahun terakhir yaitu sebesar Rp706.239.000, dengan rata-rata pendapatan per

tahunnya sebesar Rp141.247.000.

3. Total biaya operasional UD. Aneka Busana selama 5 tahun terakhir adalah

sebesar Rp565.192.900, dimana biaya tetap dan biaya variabel yang

dikeluarkan meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata biaya operasional

setiap tahunnya sebesar Rp113.038.580.

4. Total laba bersih yang diperoleh selama 5 tahun terakhir oleh UD. Aneka

Busana yaitu sebesar Rp107.914.788, atau rata-rata sebesar Rp21.582.958

setiap tahunnya, dengan kecenderungan meningkat sebesar 98,07%.

Page 26: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

13

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka dapat

dirumuskan pokok permasalahan yaitu “Apakah rencana investasi penambahan

mesin jahit pada UD. Aneka Busana layak untuk dilaksanakan, ditinjau dari

kriteria penialain investasi NPV, DPP dan IRR?”.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui investasi penambahan mesin

jahit pada UD. Aneka Busana layak untuk dilaksanakan ditinjau dari kriteria

penialain investasi NPV, DPP dan IRR.

1.4.2. Manfaat Penelitian

1. Secara Akademis

Untuk memenuhi salah satu syarat mencapai kebulatan studi program Strata

Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.

2. Secara Teoretis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu

ekonomi pada umumnya dan manajemen keuangan pada khususnya.

3. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi

dan sumbangan pemikiran bagi UD. Aneka Busana dalam memutuskan

rencana penambahan mesin jahit dan pihak lain yang membutuhkan.

Page 27: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Sebagai perbandingan dan untuk lebih memperdalam materi dalam

penulisan ini, maka perlu juga untuk menuangkan penelitian terdahulu yang

pernah dilakukan menyangkut sekitar permasalahan yang akan diteliti saat ini.

Satriani (2002) dengan judul penelitian “Analisis Kelayakan Penambahan

Aktiva Tetap Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi pada Perusahaan

Genteng Press “USAKA” di Kumbung Lombok Barat”. Tujuan dari penelitian ini

yaitu untuk mengetahui investasi penambahan aktiva tetap pada perusahaan

genteng press “USAKA” di Kumbung Lombok Barat layak atau tidak untuk

dilaksanakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Dari

hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan 3 metode yang

digunakan yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan

Dicounted Payback Period (DPP) menyatakan bahwa investasi penambahan Hand

Press tersebut layak untuk dilaksanakan berdasarkan kriteria investasi.

Arwini (2003) dengan judul “Analisis Rencana Investasi Penambahan

Aktiva Tetap pada Percetakan UD. Dirgantara di Mataram”. Tujuannya adalah

untuk mengetahui investasi penambahan aktiva tetap, berupa penambahan 1 unit

mesin cetak oleh UD. Dirgantara layak dilakukan bila ditinjau dari aspek-aspek

investasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Dari hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa rencana investasi penambahan 1 unit mesin

Page 28: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

15

cetak oleh UD. Dirgantara adalah menguntungkan jika ditinjau dari aspek

keuangan khususnya Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan

Payback Period (PP).

Kuswulandari (2009) dengan judul penelitian “Analisis Kelayakan

Investasi Penambahan Armada Bus pada Perusahaan Oto (P.O.) Langsung Indah

Trayek Mataram – Bima di Kota Mataram”. Adapun tujuan dari penelitian ini

yaitu untuk mengetahui pembelian 1 (satu) unit bus yang akan dilakukan oleh

P.O. Langsung Indah layak bila ditinjau dari kriteria investasi. Alat analisis yang

digunakan adalah analisis cash flow. Jenis penelitian adalah deskriptif, sedangkan

metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kasus. Adapun

variabel-variabel yang terkait adalah initial investment, proceeds, pajak, tingkat

bunga dan biaya-biaya. Hasil penelitian menunjukkan investasi pembelian 1 unit

bus baru yang dioperasikan untuk trayek Mataram – Bima pada perusahaan jasa

angkutan P.O. Langsung Indah adalah menguntungkan dan layak dilaksanakan.

Page 29: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

16

Tabel 2.1. Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang

No Nama

Peneliti Judul Persamaan Perbedaan

1 Satriani (2002)

Analisis Kelayakan

Penambahan Aktiva

Tetap Sebagai Dasar

Pengambilan

Keputusan Investasi

pada Perusahaan

Genteng Press

“USAKA” di

Kumbung Lombok

Barat

- Penelitian kelayakan

investasi aktiva tetap

dengan penilaian kriteria

investasi.

- Menggunakan jenis

penelitian deskriptif. - Menggunakan metode

kasus. - Alat analisis NPV, IRR

dan DPP.

- Objek penelitian.

2 Arwini (2003)

Analisis Rencana

Investasi Penambahan

Aktiva Tetap pada

Percetakan UD.

Dirgantara di Mataram

- Penelitian kelayakan

investasi aktiva tetap

dengan penilain kriteria

investasi. - Menggunakan jenis

penelitian deskriptif - Menggunakan metode

kasus. - Alat analisis NPV dan

IRR.

- Menggunakan alat

analisis Payback Period

(PP). - Objek penelitian.

3 Kuswulandari

(2009) Analisis Kelayakan

Investsi Penambahan

Armada Bus pada

Perusahaan Oto

(P.O.) Langsung

Indah Trayek

Mataram – Bima di

Kota Mataram

- Penelitian kelayakan

investasi aktiva tetap

dengan penilaian kriteria

investasi. - Menggunakan jenis

penelitian deskriptif. - Menggunakan metode

kasus. - Tekhnik analisis.

- Menggunakan kriteria

penilaian investasi

analisis cash flow.

Objek penelitian.

Sumber.: Skripsi penelitian terdahulu.

2.2. Tinjaun Teoritis

2.2.1. Pengertian Investasi

Beberapa ahli memberikan pengertian megenai investasi yang berbeda-

beda tetapi pada dasarnya sama. Menurut Awat dan Muljadi (1989:15)

memberikan pengertian mengenai investasi sebagai suatu tindakan melepaskan

dana saat sekarang yang diharapkan untuk memperoleh arus kas masuk pada

Page 30: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

17

waktu-waktu yang akan datang selama umur ekonomis proyek itu. Sedangkan

Anwar (1996:3) menyatakan bahwa investasi adalah menempatkan uang atau dana

dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang

atau dana tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa investasi

merupakan pengeluaran sejumlah dana pada saat sekarang dengan harapan

mendapatkan hasil di masa yang akan datang.

Adapun penggolongan asal investasi menurut Riyanto (1992:110) adalah

sebagai berikut:

1. Investasi Penggantian

Keptusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling

sederhana yaitu suatu aktiva yang sudah aus (wear-out) atau

usang (obsolete) yang harus diganti dengan aktiva baru jadi

secara umum dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari

keputusan mengenai investasi penggantian dapat diperhitungkan

dengan lebih mudah.

2. Investasi Penambahan Kapasitas

Investasi penambahan kapasitas misalnya usul penambahan

jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi

penambahan kapasitas sering juga bersifat investasi penggantian

misalnya mesin yang sudah tua yang sudah tidak efisien akan

diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan

lebih efisien.

3. Investasi Penambahan Jenis Produk Baru

Investasi untuk menghasilkan produk baru di samping tetap

menghasilkan produk yang telah diproduksi pada saat ini.

4. Investasi lain-lain

Yang termasuk dalam investasi lain-lain adalah investasi yang

tidak termasuk dalam ke tiga golongan tersebut seperti misalnya

investasi untuk pemasngan alat pemanas (heater), alat pendingin

(air conditioner) dan lain-lain.

2.2.2. Pengertian Aktiva Tetap

Menurut Nitisemito (1983:115) aktiva tetap adalah elemen dalam aktiva

tetap yang sifatnya relatif tetap dalam jangka pendek sehingga tidak naik turun

Page 31: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

18

dengan naiknya proses produksi. Sedangkan menurut Riyanto (Manulang,

1985:89), aktiva tetap adalah aktiva-aktiva yang tahan lama yang tidak atau secara

berangsur-angsur habis turut serta dalam proses produksi dan jika ditinjau dari

lamanya perputaran, aktiva tetap adalah aktiva yang mengalami proses perputaran

dalam jangka waktu panjang. Dengan demikian aktiva tetap pada umumnya

adalah barang-barang modal pada perusahaan yang cara pengembaliannya

berangsur-angsur melalui penyusutan di dalam jangka panjang.

Menurut Nitisemito (1983:115) aktiva tetap dapat dibedakan menjadi 2

(dua) macam yaitu:

1. Aktiva Tetap yang Tidak Mengalami Perubahan

Untuk aktiva tetap ini, kita tidak perlu mengadakan penyusutan,

sebab nilai aktiva tersebut tidak berkurang nilainya dalam proses

produksi. Misalnya nilai tanah yang di atasnya didirikan suatu

gedung, maka nilai tanah tersebut tidak perlu disusut, yang perlu

disusut adalah nilai gedungnya.

2. Aktiva Tetap yang Mengalami Penyusutan

Aktiva tetap yang ikut campur dalam proses produksi, maka

nilainya sedikit demi sedikit akan berkurang sehingga perlu

diadakan penyusutan setiap tahunnya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dalam aktiva tetap ada yang

berputar dan ada yang tidak ikut dalam proses produksi, dimana nilainya akan

berkurang sedikit demi sedikit melalui proses penyusutan. Bila dilihat dari sudut

jangka waktunya membeli aktiva tetap (kendaraan) sama saja dengan pengeluaran

biaya dalam jangka panjang. Jika biaya ini dibebankan kepada periode (tahun)

sewaktu terjadinya pembelian aktiva, maka dalam periode yang bersangkutan nilai

aktiva tetap ini akan memperbesar biaya produksi. Dengan demikian seorang

pemilik aktiva tetap dapat meramalkan kapan aktiva tetapnya memerlukan

tambahan kapasitas atau tidak dapat dipergunakan lagi. Dengan kata lain, seorang

Page 32: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

19

pemilik aktiva tetap akan meramalkan berapakah umur aktivanya, baik dilihat dari

umur ekonomis maupun umur teknisnya.

Pada umumnya umur ekonomis suatu aktiva tetap relatif lebih pendek bila

dibandingkan dengan umur teknisnya. Hal ini disebabkan oleh adanya dinamika

permintaan akan produk oleh konsumen serta adanya perubahan teknologi yang

terjadi.

2.2.3. Investasi dalam Aktiva Tetap

Investasi dalam aktiva tetap dimaksud sebagai jumlah dana modal yang

ditanam dalam bentuk aktiva tetap, dimana perusahaan berharap untuk

memperoleh keseluruhan dana/modal tersebut dalam jangka waktu beberapa tahun

kemudian secara berangsur-angsur melalui penyusutan.

Manulang (1985:89) mengemukakan bahwa investasi dalam aktiva tetap

merupakan suatu penanaman modal dalam aktiva tetap dengan harapan

perusahaan tersebut dapat menghasilkan keuntungan melalui operasinya.

Sedangkan Riyanto (1992:105) berpendapat bahwa jumlah dana yang

diinvestasikan dalam aktiva tetap tidak sama jumlahnya selama periode investasi

atau selama umur penggunaan aktiva tetap tersebut. Jumlah dana yang terikat

dalam aktiva tetap akan berangsur-angsur berkurang sesuai dengan metode

depresiasi yang digunakan.

Page 33: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

20

Dana yang ditanam dalam aktiva tetap seperti halnya dana yang ditanam

dalam aktiva lancar juga mengalami proses perputaran. Tetapi dana yang

ditanamkan pada kedua aktiva tersebut berbeda yaitu (Riyanto, 1992:105):

1. Investasi dalam aktiva tetap mengalami perputaran dalam jangka

waktu yang panjang (lebih dari satu tahun) dan dana yang

tertanam dalam aktiva tersebut akan diterima kembali

keseluruhannya oleh perusahaan dalam waktu beberapa tahun

dan kembalinya secara berangsur-angsur melalui penyusutan.

2. Investasi dalam aktiva lancar diharapkan akan diterima kembali

dalam waktu dekat dan secara sekaligus, yaitu dalam waktu satu

hari, satu minggu atau paling lama satu tahun.

2.2.4. Penilaian serta Proceeds dalam Melakukan Usulan Investasi

Initial investment menurut Syamsuddin (1992:414) menyatakan bahwa

istilah ini menunjukkan kepada cash outflow (pengeluaran-pengeluaran kas) yang

relevan dalam menilai proyek-proyek capital expenditure.

Sementara itu Alwi (1993:239) menjelaskan sebagai berikut:

Initial investment adalah keseluruhan biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan pada Jumlah investasi tersebut

dihitung setelah keseluruhan cash outflow dikurangi dengan cash

inflow (apabila terjadi penjualan aktiva yang lama) dimana

investasi tersebut terjadi pada tahun ke nol ataupun pada saat-saat

lain apabila terjadi tambahan pengeluaran atas aktiva yang sudah

dibeli. Initial investment adalah keseluruhan biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan pada awal periode investasi yang

dinyatakan dalam satuan rupiah.

Menurut Riyanto (1992:111) setiap usul pengeluaran modal (capital

expenditur) mengandung 2 macam aliran kas (cash flow) yaitu:

1. Aliran kas keluar neto (net outflow of cash) yaitu yang diperoleh

untuk investasi baru. Pengeluaran kas adalah keseluruhan

pengeluaran perusahaan yang meliputi pengeluaran untuk

operasional, pengeluaran untuk pemeliharaan serta pengeluaran

untuk administrasi dan umum yang dinyatakan dalam satuan

rupiah.

Page 34: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

21

2. Aliran kas masuk neto tahunan yaitu sebagai hasil dari investasi

tersebut atau sering disebut net cash proceeds. Penerimaan kas

adalah keseluruhan penerimaan yang berasal dari hasil penjualan

tunai maupun kredit yang diperoleh perusahaan setiap tahun

yang dinyatankan dalam satuan rupiah.

Pengambilan keputusan untuk melaksanakan suatu investasi tidak mudah

karena menyangkut masa datang yang penuh risiko dan ketidakpastian. Dengan

pendekatan cash flow tidaklah cukup sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

investasi, ada juga yang menggunakan pendekatan akuntansi sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan investasi.

Dengan menggunakan pendekatan cash flow diperoleh net cash flow

(proceeds) yang merupakan penerimaan kas dikurangi dengan pengeluaran kas

(Riyanto, 1992:158). Sedangkan dengan menggunakan pendekatan akuntansi bila

investasi dibiayai dengan modal sendiri, maka perhitungan proceeds adalah laba

setelah pajak ditambah dengan penyusutan (Syamsuddin, 1992:408).

Jika usulan investasi yang dilakukan dengan menggunakan modal sendiri

dan modal dari luar (pinjaman) maka perhitungan proceeds-nya adalah laba

setelah pajak penyusutan dan ditambah bunga (Husnan, 1989:303).

Dari kedua pendekatan tersebut kita mengetahui bahwa komponen yang

termasuk dalam pendekatan akuntansi adalah:

1. Proceeds adalah pendapatan bersih (pendapatan yang dikurangi biaya-biaya

dan pajak) dan ditambah dengan penyusutan yang dinyatakan dalam satuan

rupiah.

Page 35: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

22

2. Biaya (beban) adalah penurunan dalam modal pemilik, biasanya melalui

pengeluaran uang atau penggunaan aktiva yang terjadi sehubungan dengan

usaha untuk memperoleh pendapatan.

3. Penghasilan/pendapatan adalah jumlah yang dibebankan kepada langganan

untuk barang dan jasa yang dijual dalam bentuk tunai yang dinyatakan dalam

satuan rupiah.

4. Tingkat bunga adalah suku bunga atas pinjaman yang dibebankan kepada

peminjaman dengan tingkat persentase tertentu dari peminjam.

5. Pajak adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak perusahaan atas hasil

usaha yang diperoleh pada tingkat tertentu yang dinyatakan dalam persentase.

6. Penyusutan adalah pengurangan suatu nilai aktiva karena digunakan dalam

kegiatan atau operasional perusahaan.

Dalam perhitungan cash flow dari segi penerimaan hanya

memperhitungkan yang bersifat tunai, sedangkan dari segi pengeluaran hanya

memperhitungkan pengeluaran bersih. Cash flow merupakan kompenen yang

sangat penting dalam penelitian usulan suatu proyek. Perusahaan dalam

menjalankan operasionalnya mempunyai transaksi-transaksi pengeluaran maupun

transaksi penerimaan, dimana untuk seluruh pengeluaran dan penerimaan untuk

seluruh waktu yang direncanakan adalah merupakan cash flow atau aliran kas.

Page 36: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

23

Di dalam mengambil keputusan suatu investasi digunakan konsep cash

flow sebagai landasan dalam perhitungan pendapatan dan pengeluaran modal

bukan menggunakan konsep laba yang dilaporkan dalam laporan akuntansi

(Husnan, 1994:184) karena:

1. Laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk bersih.

2. Yang lebih relevan bagi para investor adalah kas, bukan laba karena dengan

kas itu kita bisa melakukan investasi dan membayar kewajiban finansial.

Menurut Husnan dan Suwarsono (1994:186) aliran kas yang berhubungan

dengan suatu proyek bisa menjadi 3 bagian yaitu:

1. Aliran Kas Permulaan (Initial Cash Flow)

Untuk menentukan initial cash flow ini, pola aliran yang

berhubungan dengan pengeluaran investasi harus

diidentifikasikan. Ini berarti kita harus mengetahui bagaimana

pembayaran untuk tanah, pematangannya, pembuatan pabrik

dan perlengkapan, pembayaran masing-masing dan sebagainya.

2. Operational Cash Flow

Penentuan atau estimasi tentang berapa besarnya operational

cash flow setiap tahunnya, merupakan titik permulaan untuk

penilaian profitabilitas usulan investasi tersebut. Kebanyakan

cara yang dipergunakan untuk menaksir operational cash flow

setiap tahunnya adalah dengan menyesuaikan taksiran rugi laba

yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi dan

menambahkannya dengan biaya yang sifatnya bukan tunai

misalnya penyusutan. Penggunaan cara di atas cukup tepat

apabila pengakuan terhadap penghasilan dan biaya menurut

akuntansi tidak hanya berbeda dengan terjadinya penerimaan

dan pengeluaran kas.

3. Terminal Cash Flow

Terminal cash flow umumnya terdiri dari cash flow nilai sisa

investasi tersebut dan pengembalian modal.

Page 37: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

24

Pola-pola cash flow dari suatu proyek dapat diklasifikasikan ke dalam dua

kelompok besar (Syamsuddin, 1992:417) yaitu:

1. Pola Konvensional danan Non Konvensional

Pola cash flow yang konvensional terdiri dari pengeluaran untuk

investasi (initial investment), kemudian diikuti oleh serangkaian

cash inflow. Jumlah cash inflow dalam pola konvensional dapat

saja tidak sama dari tahun ketahun, karena yang terpenting disini

adalah investasi yang akan menghasilkan serangkaian cash flow

tanpa diselingi oleh out flow.

Pada pola non konvensional ada selingan terhadap cash flow

yang diterima oleh perusahaan. Cash outflow yang pertama

(initial investment) akan menghasilkan serangkaian cash flow,

tetapi pada suatu saat tertentu diperlukan lagi cash outflow.

2. Anuitet dan Non Anuitet (Mixed Stream)

Anuitet adalah pola cash flow yang sama dari tahun ke tahun

dikenal dengan istilah mixed stream of cash flow perhitungan

terhadap pola cash flow yang berbentuk anuitet lebih mudah

dilakukan karena sudah tersedianya tabel-tabel untuk hal

tersebut.

2.2.5. Capital Budgeting

Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai

pengeluaran dana jangka waktu pengembalian dana tersebut melebihi waktu 1

tahun dikatakan sebagai capital budgeting. Batas jangka waktu satu tahun tersebut

tidaklah mutlak. Termasuk dalam golongan pengeluaran dana ini ialah

pengeluaran dan untuk pembelian aktiva tetap, yaitu tanah, bangunan, mesin-

mesin dan peralatan-peralatan lainnya. Demikian pula pengeluaran dana untuk

proyek advertensi jangka panjang, penelitian dan pengembangan termasuk juga

dalam golongan capital budgeting expenditure.

Page 38: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

25

Capital Budgeting mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan

karena (Riyanto, 1992:110):

1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang

panjang. Ini berarti bahwa perusahaan harus menunggu selama

waktu yang panjang atau lama sampai keseluruhan dana yang

tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan. Ini akan

sangat berpengaruh bagi penyediaan dana untuk keperluan lain.

2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil

penjualan di waktu yang akan datang. Kesalahan dalam

mengadakan forecasting akan dapat mengakibatkan adanya over

atau under investment dalam aktiva tetap. Apabila investasi

dalam aktiva tetap terlalu besar melebihi daripada yang

diperlukan akan memberikan beban tetap yang besar bagi

perusahaan. Sebaliknya kalau jumlah investasi dalam aktiva

tetap terlalu kecil akan dapat mengakibatkan perusahaan bekerja

dengan harga pokok yang tinggi sehingga mengurangi daya

bersaingnya atau kemungkinan lain adalah kehilangan sebagian

dari pasar bagi produknya.

3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi

jumlah yang besar. Jumlah dana yang besar itu mungkin tidak

dapat diperoleh dalam jangka waktu yang pendek atau mungkin

tidak dapat diperoleh sekaligus, berhubungan dengan itu maka

sebelumnya harus dibuat rencana yang hati-hati dan teliti.

4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran

modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.

Kesalahan pengambilan keputusan di bidang ini tidak dapat

diperbaiki tanpa adanya kerugian.

2.2.6. Biaya Modal (Cash Of Capital)

Biaya modal merupakan pertimbangan yang penting dalam melaksanakan

suatu investasi. Biaya modal yang dimaksud adalah biaya modal dari suatu

sumber dana yang sama dengan discount rate yang digunakan sebagai dasar

analisis investasi. Konsep biaya modal ini merupakan konsep untuk dapat

menentukan besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahaan

untuk memperoleh dana dari suatu sumber. Biasanya biaya penggunaan hutang

yang dipergunakan sebagai pembanding adalah besarnya tingkat bunga yang

Page 39: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

26

ditetapkan dalam kontrak. Hal ini benar kalau jumlah uang yang diterima sama

besarnya dengan jumlah hutangnya. Konsep cost of capital (COC) ini

dipergunakan sebagai tingkat bunga yang akan dijadikan sebagai pengganda

dalam analisis selanjutnya.

Besarnya biaya penggunaan modal sendiri disesuaikan dengan tingkat

suku bunga deposito yang berlaku pada awal investasi tersebut. Alasan

menggunakan tingkat suku bunga deposito sebagai dasar penetapan besarnya

biaya penggunaan modal sendiri adalah karena alternatif lain dari investasi yang

dilakukan dengan mendepositokan dana yang dimiliki (Riyanto, 1992:121).

Alwi (1993:240) menyatakan bahwa konsep biaya modal digunakan untuk

menentukan, menerima atau menolak suatu usulan proyek investasi yang

berfungsi sebagai pembatas. Usulan proyek investasi dapat diterima apabila

menghasilkan rate of return yang lebih besar dari COC dana yang digunakan

untuk membelanjai investasi tersebut.

2.2.7. Cash Flow

Menurut Riyanto (1992:111) mengapa ada berbagai cara penilaian

investasi didasarkan pada aliran kas (cash flow) dan bukan pada keuntungan yang

dilaporkan dalam buku, jawabannya adalah sangat sederhana yaitu bahwa untuk

dapat menghasilkan keuntungan tambahan, kita harus mempunyai kas untuk

ditanam kembali. Kita mengetahui bahwa keuntungan yang dilaporkan dalam

buku belum pasti dalam bentuk kas, sehingga dengan demikian jumlah

keuntungan yang dilaporkan dalam buku.

Page 40: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

27

Setiap usul pengeluaran modal (Capital Expenditure) selalu mengandung 2

macam aliran kas (Cash Flow) yaitu:

1. Aliran kas keluar neto (Net Out Flow of Cash), yaitu yang diperlukan untuk

investasi baru.

2. Aliran kas masuk neto tahunan (Net Annual Inflow of Cash) yaitu sebagai hasil

dari investasi baru tersebut net cash proceeds.

2.2.8. Biaya Modal Keseluruhan

Untuk menentukan biaya modal secara keseluruhan dilakukan dengan

menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC) yaitu dengan rumus

sebagai berikut menurut (Riyanto, 1992:193):

WACC =

Selanjutnya WACC adalah sebagai discount rate untuk memperhitungkan

nilai sekarang (present value) dari proceeds yang diterima di masa yang akan

datang. Penggunaan konsep biaya modal ini digunakan untuk menentukan ditolak

atau diterimanya suatu proyek investasi. Apabila biaya modal yang ditanamkan

dalam investasi jumlahnya lebih kecil daripada penerimaan, maka proyek

investasi tersebut dapat diterima, sebaliknya bila penerimaan pengambilan hasil

investasi lebih kecil dari biaya modal yang dikeluarkan proyek investasi tersebut.

2.2.9. Proceeds (Net Cash Flow)

Proceeds adalah semua penerimaan kas dikurangi dengan pengeluaran kas

dalam menjalankan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan rupiah. Maka dapat

Weighted Cost

Jumlah Modal

Page 41: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

28

ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan net cash flow (proceeds) adalah

semua penerimaan kas (hasil penjualan produk) dikurangi dengan pengeluaran-

pengeluaran kas perusahaan dalam menjalankan perusahaan selama periode

tertentu. Proceeds atau aliran kas bersih digunakan untuk mengetahui aliran kas

masuk yang diterima dari suatu proyek. Proceeds ini dapat dicari dengan

menjumlahkan laba setelah pajak Earning After Tax dengan penyusutan (Riyanto,

1992:123-125). Proceeds terdiri dari 2 (dua) formula yaitu:

1. Modal sendiri

Yaitu modal yang seluruhnya dikeluarkan oleh satu pihak tanpa ada tambahan

dari modal asing. Dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Modal Sendiri (MS) = EAT + D

Dimana:

EAT : Rasio rata-rata laba setelah pajak

D : Depresiasi

2. Modal Sendiri Ditambah dengan Modal Asing

Yaitu semua modal yang dikeluarkan tidak dari satu pihak tetapi ada tambahan

dari modal lain/modal asing. Maka modal sendiri ditambah modal asing dapat

diketahui dengan rumus sebagai berikut:

NCIF = EAT + D + Bunga (1 – T)

Dimana:

NCIF : 1 Net Cash Inflow

EAT : Rasio rata-rata laba setelah pajak

D : Depresiasi

Page 42: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

29

T : Tax (pajak)

Dari 2 formula tersebut, maka formula yang digunakan dalam penelitian

ini adalah formula yang pertama, karena dalam penelitian ini modal yang

digunakan adalah modal sendiri.

2.2.10. Kriteria Investasi

Dalam melakukan penilaian terhadap suatu investasi kita dapat

menggunakan beberapa kriteria, dimana satu sama lain memiliki kekurangan dan

kelebihan. Jadi dalam penggunaan masing-masing kriteria tersebut harus

disesuaikan dengan situasi dan kondisi proyek tersebut.

Setiap kriteria dapat dipakai untuk menentukan diterima atau tidaknya

suatu investasi. Adapun kriteria yang digunakan yaitu:

1. Metode Discounted Payback Period (DPP)

Metode ini digunakan untuk menghitung berapa lama waktu yang diperlukan

untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas

bersih tahunan (proceeds). Dengan demikian DPP dari suatu investasi

menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam

pada suatu investasi dapat diperoleh seluruhnya. Jika proceeds setiap tahunnya

sama jumlahnya, maka Payback Period (PP) dari suatu investasi dapat dihitung

dengan cara membagi jumlah investasi keseluruhan dengan proceeds tahunan.

Apabila proceeds dari jumlah investasi jumlahnya berbeda dari tahun ke tahun,

maka DPP dapat dihitung dengan cara sebagai berikut (Riyanto, 1992:122):

Page 43: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

30

Initial Investment Rp A

PV Proceeds tahun ke 1 Rp B -

Rp (A-B)

PV Proceeds tahun ke 2 Rp C -

Rp (A-B)-C

Sampai seterusnya hingga investasi tertutup seluruhnya.

Metode ini paling banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan karena

mudah dan sederhana. Namun metode ini memiliki kelemahan antara lain:

a. Metode seterusnya hingga investasi penerimaan-penerimaan investasi atau

proceeds yang diperoleh sesudah PP tercapai.

b. Metode ini mengabaikan time value of money (nilai waktu dari uang).

Untuk mengatasi kelemahan PP maka dilakukan pendiskontoan dengan tingkat

bunga tertentu dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Syamsuddin,

1992:414):

Discounted Payback Period (DPP) = xcd

cbt

−1 tahun

Dimana:

t : Tahun terakhir dimana proceeds belum menutupi investasi awal

b : Initial investment

c : Jumlah kumulatif proceeds pada tahun t

d : Total kumulatif proceeds

Apabila DPP lebih kecil dibandingkan dengan target kembalinya investasi,

maka proyek investasi layak. Sedangkan apabila DPP lebih besar dibandingkan

target kembalinya investasi, maka proyek investasi tidak layak.

Page 44: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

31

2. Metode Net Present Value (NPV)

Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai

sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih baik operational cash flow

maupun terminal cash flow di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai

sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap

relevan (Riyanto, 1992:126-127).

NPV = – Ao NPV + =

n

t 0tk

At

)1( +

Dimana:

NPV : Net Present Value

k : Discount Rate yang digunakan

n : Periode terakhir dimana cashflow diharapkan

At : Aliran kas (proceeds) pada periode t

t : Usia ekonomis (tahun)

Jika NPV > 0 maka proyek tersebut layak dilaksanakan, tetapi apabila NPV < 0

maka proyek tersebut tidak layak dilaksanakan.

3. Metode Internal Rate of Return (IRR)

Riyanto (1992:118) mamberikan pengertian IRR sebagai tingkat bunga yang

akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan

diterima sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal.

Metode ini mencari discount rate yang dapat menyamakan antara PV dari

aliran kas dengan PV dari investasi. Dengan demikian IRR adalah tingkat

Page 45: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

32

discount rate yang dapat menyamakan PV of cash flow dengan PV of

investment. Maka IRR dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

IRR = P1 – C1

12

12

CC

PP

Dimana:

P1 : Tingkat bunga ke 1

P2 : Tingkat bunga ke 2

C1 : NPV ke 1

C2 : NPV ke 2

Jika IRR > COC (Cost Of Capital) tingkat bunga deposito yang dikehendaki

maka suatu proyek layak untuk dilaksanakan. Jika IRR < COC dari tingkat

bunga deposito yang dikehendaki maka suatu proyek dikatakan tidak layak

untuk dilaksanakan.

4. Metode Profitability Index (PI)

PI adalah perbandingan antara nilai sekarang dari aliran kas masuk di masa

yang akan datang dengan nilai investasi. Jika PI yang diperoleh lebih besar dari

pada 1 maka suatu proyek layak untuk dilaksanakan, tetapi jika PI yang

diperoleh lebih kecil atau sama dengan 1 suatu proyek maka tidak layak

dilaksanakan (Riyanto, 1992:131).

5. Metode Average Rate of Return (ARR)

Dalam teknik ini, untuk menentukan layak tidaknya usulan investasi cukup

membandingkan antara perhitungan ARR dengan expected of return dari

investor. Expected of return diukur berdasarkan COC dari ilustrasi dana.

Sedangkan prakteknya adalah rasio rata-rata laba akuntansi setelah pajak

Page 46: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

33

(EAT) dengan rata-rata investasi. ARR > return yang diharapkan usulan

proyek investasi, dinyatakan layak (diterima). begitu juga sebaliknya jika ARR

< return yang diharapkan usulan proyek investasi dinyatakan tidak layak

(ditolak). Kelemahan yang sangat prinsip dalam teknik ARR adalah:

a. Diabaikannya nilai waktu uang (TVOM).

b. Didasarkan pada konsep laba akuntansi.

Berdasarkan 5 kriteria kelayakan investasi di atas, maka dalam penelitian

ini akan digunakan 3 metode kriteria investasi yaitu NPV, IRR dan DPP, karena

ketiga metode ini lebih tampak hasil yang diperoleh dalam menilai kelayakan dari

suatu investasi. Dimana DPP satuan ukurannya dalah waktu, NPV satuan

ukurannya adalah rupiah, dan IRR satuan ukurannya adalah tingkat bunga.

Dengan menggunakan ketiga metode ini, perusahaan akan lebih jelas melihat

berapa rupiah keuntungan yang diperoleh selama umur ekonomis yang ditetapkan,

berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan sejumlah dana

yang diinvestasikan dan tingkat bunga yang dihasilkan dari investasi tersebut.

Page 47: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

34

2.3. Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

Rencana investasi yang akan dilakukan oleh UD. Aneka Busana dalam hal

ini penambahan aktiva tetap (mesin jahit) dengan menggunakan kriteria investasi

DPP, NPV dan IRR sehingga akan dapat diketahui apakah rencana investasi

tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan.

Analisis investasi merupakan suatu analisis pada pengeluaran sejumlah

dana pada saat sekarang yang ditanamkan pada suatu proyek dengan tujuan

tertentu untuk mendapatkan keuntungan atau laba pada masa yang akan datang.

Analisis investasi dapat dilakukan pada berbagai aspek keuangan, salah satunya

pada aktiva tetap. Di dalam penelitian ini analisis investasi pada aktiva tetap yaitu

pembelian mesin jahit.

Investasi pembelian mesin jahit pada UD. Aneka Busana ditunjuk untuk

mendapatkan tingkat pengembalian yang layak atau keuntungan yang maksimal.

Dengan adanya studi kelayakan (feasibility study) dapat membantu

Rencana

Investasi

Kriteria

Investasi

- Discounted Pabyback Period (DPP)

- Net Present Value (NPV)

- Internal Rate of Return (IRR)

Layak Tidak Layak

Page 48: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

35

mempertimbangkan atau membantu dalam pengambilan keputusan, apakah

menerima atau menolak gagasan usaha yang direncanakan. Apakah kemungkinan

gagasan dari usaha tersebut memberikan manfaat baik, dalam arti financial aspect

dan social benefit. Layaknya suatu gagasan usaha dalam arti financial aspect dan

social benefit tergantung dari penilaian yang dilakukan. Jika analisis studi

kelayakan bisnis lebih mengutamakan financial benefit, maka rencana pembelian

mesin jahit dapat diukur layak atau tidaknya usaha tersebut dilaksanakan dengan

menggunakan kriteria investasi.

Analisis investasi pada penelitian ini menggunakan NPV, IRR dan DPP.

DPP dilakukan untuk mengetahui lamanya waktu yang tertanam pada suatu

proyek dapat kembali seluruhnya. NPV dilakukan untuk mengetahui layak

tidaknya suatu proyek untuk dilaksanakan. IRR dilakukan untuk mengetahui

kelayakan investasi yang ditanamkan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari

tingkat keuntungan yang diisyaratkan (required rate of return).

2.4. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah yang diajukan, dapat

dirumuskan hipotesis yaitu “Diduga bahwa rencana investasi penambahan aktiva

tetap berupa mesin jahit oleh UD. Aneka Busana adalah layak untuk dilakukan

jika ditinjau dari kriteria penilaian investasi NPV, DPP dan IRR.

Page 49: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif,

yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu

kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang

(Nazir, 1999:63). Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat

deskripsi gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian ini

mengenai investasi penambahan aktiva tetap yaitu berupa mesin jahit pada UD.

Aneka Busana Kecamatan Kediri Lombok Barat.

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada UD. Aneka Busana yang berlokasi di

jalan TGH. Abd. Hafidz Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat. Adapun

alasan memilih lokasi penelitian pada perusahaan ini adalah sebagai berikut:

1. UD. Aneka Busana merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam bidang

garmen rumahan tepatnya spesialis dalam hal pembuatan peci yang memiliki

volume penjualan tertinggi dibanding dengan perusahaan lainnya di Kecamatan

Kediri Kabupaten Lombok Barat.

2. Adanya rencana untuk melakukan investasi penambahan mesin jahit yang

merupakan masalah yang dihadapi, hal ini yang mendasari untuk melakukan

Page 50: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

37

pengkajian lebih dalam sebagai bahan penelitian berdasarkan studi kelayakan

investasi.

3. Kesediaan pihak perusahaan untuk memberikan data yang diperlukan berkaitan

dengan topik penelitian.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan metode studi kasus. Studi kasus adalah

penelitian tentang status obyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase

spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Nazir, 1999:66). Adapun kasus

yang disoroti dalam penelitian ini adalah mengenai rencana penambahan aktiva

tetap berupa mesin jahit oleh UD. Aneka Busana yang ditinjau dari kriteria

investasi yaitu NPV, IRR dan DPP.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab langsung dengan pimpinan

perusahaan atau karyawan UD. Aneka Busana yang telah diberi wewenang

untuk memberikan keterangan-keterangan ataupun data yang berhubungan

dengan penelitian.

2. Dokumentasi yaitu suatu proses untuk memperoleh data yang dilakukan

dengan cara mencatat data yang diperlukan dari perusahaan UD. Aneka Busana

terkait dengan masalah yang akan diteliti.

Page 51: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

38

3.5. Jenis dan Sumber Data

3.5.1. Jenis Data

1. Data Kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung atau diukur dengan angka

seperti data penjualan, laporan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas

pada UD. Aneka Busana.

2. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak berupa angka tetapi dalam bentuk kalimat

atau keterangan yang berkaitan dengan obyek penelitian seperti profil UD.

Aneka Busana.

3.5.2. Jenis dan Sumber Data

Dalam suatu penelitian, data tidak diperoleh dengan sendirinya. Dalam

penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu:

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung tanpa

melalui perantara pihak lain. Data primer dalam penelitian ini antara lain data

volume penjualan, data penyusutan mesin jahit, biaya operasional, spesifikasi

mesin jahit dan harga mesin jahit pada UD. Aneka Busana.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yang

berhubungan dengan penelitian dan dikumpulkan oleh pihak lain untuk diolah

lebih lanjut, dalam hal ini adalah data laporan keuangan dan lain sebagainya.

Page 52: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

39

3.6. Identifikasi Variabel

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Proceeds

a. Biaya-biaya

b. Pendapatan

c. Pajak

d. Laba bersih setelah pajak (EAT)

e. Penyusutan (depresiasi)

2. Cost Of Capital (COC)

3. Initial Investment

4. Life time (umur ekonomis)

3.7. Definisi Operasional Variabel

Untuk lebih jelasnya mengenai data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

maka perlu diberikan definisi. Berikut definisi variabel-variabel tersebut:

1. Proceeds adalah pendapatan bersih (pendapatan yang dikurangi biaya-biaya

dan pajak) dan ditambah dengan penyusutan, penyusutan yang digunakan

adalah metode garis lurus (Straight Line Method) pada UD. Aneka Busana.

a. Biaya-biaya adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh UD. Aneka

Busana yang berkaitan dengan proses produksi dalam setiap periode yang

dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).

Page 53: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

40

b. Pendapatan adalah penerimaan yang diperoleh dari penjualan peci yang

dilakukan oleh UD. Aneka Busana pada periode tertentu dan dinyatakan

dalam satuan rupiah (Rp).

c. Pajak adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak UD. Aneka Busana

atas hasil usaha yang diperoleh dalam bentuk persentase (%) dan kemudian

dikonversi ke dalam satuan rupiah (Rp).

d. Laba bersih setelah pajak adalah pendapatan bersih perusahaan UD. Aneka

Busana setelah dikurangi beban pajak pada periode tertentu dan dinyatakan

dalam satuan rupiah (Rp).

e. Penyusutan (depresiasi) merupakan alokasi biaya yang timbul karena

digunakannya mesin jahit pada perusahaan UD. Aneka Busana dimana

biaya ini dapat dikurangkan dengan penghasilan dan dinyatakan dalam

satuan rupiah (Rp).

2. Cost of Capital (COC) adalah semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh

UD. Aneka Busana dalam bentuk 10 unit mesin jahit merek Juki seharga

Rp30.000.000, dengan perbandingan nilai rata-rata Return On Equity (ROE)

yang dihasilkan selama 5 tahun terakhir.

3. Initial Investment adalah keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan oleh UD.

Aneka Busana pada awal periode investasi yang berupa pengadaan mesin jahit

sebanyak 10 unit, sehingga mesin jahit siap beroperasi, yang dinyatakan dalam

satuan rupiah (Rp).

4. Umur ekonomis adalah umur teknis aktiva tetap berupa mesin jahit yang

digunakan oleh UD. Aneka Busana yang dinyatakan dalam satuan tahun (n).

Page 54: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

41

3.8. Prosedur Analisis

3.8.1. Analisis Trend

Untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan, maka digunakan 2

(dua) prosedur analisis sebagai berikut:

1. Analisis Trend

Analisis trend diterapkan pada perusahaan ini karena setiap perusahaan yang

telah merencanakan investasi dalam hal perluasan usaha membutuhkan

peramalan tentang kegiatan ekonomi di masa mendatang. Rumusan trend ini

digunakan sebagai alat analisis untuk mengetahui kegiatan-kegiatan

perusahaan selama mengoperasikan mesin jahit lama antara lain:

a. Proyeksi besarnya jumlah pembuatan peci.

b. Proyeksi pertumbuhan biaya.

c. Proyeksi pertumbuhan penjualan.

Perkiraan ini menggunakan metode trend least squere dengan rumus sebagai

berikut (Dajan, 1975:269):

Y = a + bx

Dimana, jika ∑x = 0, maka koefisien a dan b dapat dicari dengan cara sebagai

berikut:

a = n

Y

b =

X

Y

Page 55: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

42

Keterangan:

Y : Nilai data hasil ramalan

a : Trend nilai periode dasar

b : Koefisien trend penjualan tahunan

y : Permintaan

n : Periode waktu

x : Unit waktu

2. Menetapkan Asumsi Dasar

a. Harga adalah harga yang ditawarkan kepada konsumen.

b. Biaya-biaya tidak berubah seperti biaya operasional perusahaan dalam

pengoperasian mesin jahit tidak mengalami kenaikan yang berarti.

c. Pesaing adalah jumlah perusahaan pembuat peci di Kecamatan Kediri

Kabupaten Lombok Barat relatif berkurang.

d. Untuk biaya modal (COC), ditetapkan tingkat keuntungan yang akan

dijadikan sebagai pembatas mengenai layak atau tidaknya investasi ini

untuk dilaksanakan. Selanjutnya COC ini digunakan sebagai faktor diskonto

menghitung PV.

e. Proceeds atau aliran dana kas bersih digunakan untuk mengetahui aliran kas

masuk yang diterima dari suatu proyek. Proceeds ini dapat dicari dengan

menjumlahkan laba setelah pajak (EAT) dengan penyusutan (Riyanto,

1992:123).

Page 56: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

43

3.8.2. Analisis Kelayakan Investasi

Untuk menghitung kelayakan investasi yang dilakukan maka digunakan

kriteria investasi yaitu sebagai berikut:

1. Discounted Payback Period (DPP)

Metode ini digunakan untuk menghitung berapa lama waktu yang diperlukan

untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran-

aliran kas bersih tahunan (proceeds). Jika proceeds setiap tahunnya sama

jumlahnya, maka PP dari suatu investasi dapat dihitung dengan cara membagi

jumlah investasi keseluruhan dengan proceeds tahunan. Namun bila proceeds

tidak sama pada setiap tahunnya, maka harus dicari dari tahun ke tahun, yaitu

dengan cara sebagai berikut:

Initial Investment Rp A

PV Proceeds tahun ke 1 Rp B -

Rp (A-B)

PV Proceeds tahun ke 2 Rp C -

Rp (A-B)-C

Seterusnya hingga investasi terhitung seluruhnya (Riyanto, 1992:122).

2. Net Present Value (NPV)

Metode ini digunakan untuk menghitung hasil bersih yang dinilai sekarang

dengan cara mengurangi PV dari proceeds dengan PV dari Initial Investment.

Secara sistematik, NPV dapat dicari dengan rumus sebagai berikut (Riyanto,

1992:116):

NPV = – Ao + =

n

t 0tk

At

)1( +

Page 57: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

44

Dimana:

NPV : Net Present Value

k : Discount rate yang digunakan yaitu rata-rata ROE selama 5

tahun terakhir.

n : Periode terakhir dimana cashflow diharapkan.

At : Aliran kas (proceeds) pada periode t.

t : Usia ekonomis (tahun).

Jika NPV > 0 maka proyek tersebut layak dilaksanakan, tetapi apabila NPV <

0, maka proyek tersebut tidak layak dilaksanakan.

3. Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini mencari discount rate yang dapat menyamakan antara PV dari

aliran kas dengan PV dari investasi. Dengan demikian IRR adalah tingkat

discount rate yang dapat menyamakan PV of cash flow dengan PV of

investment. Maka IRR dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

IRR = P1 – C1

12

12

CC

PP

)(

(

12

12

11NPVNPV

RRNPVR

−−

Dimana:

P1 : Tingkat bunga ke 1

P2 : Tingkat bunga ke 2

C1 : NPV ke 1

C2 : NPV ke 2

Page 58: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

45

Jika IRR > COC dari tingkat rata-rata ROE selama 5 tahun terakhir yang

dikehendaki maka suatu proyek layak untuk dilaksanakan. Jika IRR < COC

dari tingkat rata-rata ROE selama 5 tahun terakhir yang dikehendaki maka

suatu proyek dikatakan tidak layak untuk dilaksanakan.

Page 59: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

46

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Perusahaan UD. Aneka Busana pada mulanya bergerak di bidang garmen

tepatnya usaha rumahan (home industry) produksi peci. Perusahaan yang didirikan

pada tahun 1973 ini mengalami perkembangan yang cukup pesat sehingga mampu

menampung karyawan sejumlah 40 orang. Namun seiring berjalannya waktu pada

saat terjadi krisis moneter mengakibatkan perusahaan untuk merumahkan (PHK)

sebagian karyawannya, hal ini dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup

perusahaan. Sampai saat ini perusahaan hanya mempekerjakan 13 orang karyawan

dengan 14 unit mesin jahit sebagai peralatan di dalam proses produksinya. Selama

5 tahun terakhir ini perushaan selalu mengalami penurunan produktifitas, dimana

volume produksi peci yang dihasilkan selalu mengalami penurunan. Hal ini

diakibatkan oleh kondisi mesin yang sudah usang dan habis umur ekonomisnya.

Sementara itu order produk peci dari luar negeri terus meningkat. Atas dasar

itulah, pihak manajemen perusahaan berinisiatif untuk melakukan investasi berupa

penambahan aktiva tetap yaitu 10 unit mesin jahit, guna meningkatkan volume

produksi dan produktifitas perusahaan.

4.2. Deskripsi Data

Kriteria investasi adalah untuk mengetahui sejauh mana gagasan usaha

atau investasi yang direncanakan apakah dapat memberikan keuntungan yang

Page 60: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

47

maksimal. Analisis terhadap kriteria investasi di sini dilakukan pada sekumpulan

data sekunder yang diolah sendiri oleh peneliti. Untuk perhitungan yang

diperlukan adalah data initial investment, pendapatan, pengeluaran dan

penyusutan. Sementara untuk pendapatan dan pengeluaran digunakan arus kas

sebagai dasar perhitungan Net Present Value (NPV), Discounted Payback Period

(DPP) dan Internal Rate of Return (IRR).

4.2.1. Initial Investment

Seperti yang telah dijelaskan pada bab pendahuluan bahwa jumlah dana

yang digunakan untuk menambah aktiva tetap yaitu 10 unit mesin jahit dimana

harga perolehan mesin pada saat ini untuk merek Juki sebesar Rp3.000.000 per

unit sehingga totalnya adalah sebesar Rp30.000.000, harga perolehan tersebut

sudah termasuk biaya transportasi dan biaya instalasi mesin. Dari hal tersebut

maka perusahaan membutuhkan persediaan tambahan (net working capital) untuk

mendukung operasi mesin barunya yaitu sebesar 10% dari total pembelian aktiva

tetap baru dimana jumlah tersebut ditentukan dari pengalaman perusahaan

terdahulu. Jadi investasi awal yang dikeluarkan sebesar Rp33.000.000 dan dana

ini didapat dari 100% modal sendiri (cost of equity).

Penetuan besarnya initial investment mesin baru adalah sebagai berikut:

Total Pembelian Aktiva Tetap Rp30.000.000

Kenaikan NWC (10%) Rp 3.000.000 +

Total Initial Investment Rp33.000.000

Page 61: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

48

4.2.2. Pendapatan dan Biaya

Dalam hal ini untuk menganalisis pendapatan dan pengeluaran selama

proses operasional UD. Aneka Busana, dimana ada dua jenis pendapatan dan dua

jenis pengeluaran yaitu (1) pendapatan dengan mesin baru dan pendapatan tanpa

mesin baru, (2) pengeluaran dengan mesin baru dan pengeluaran tanpa mesin

baru. Hal tersebut dilakukan agar diketahui berapa perubahan arus kas

inkrementalnya. Berdasarkan perubahan arus kas inkremental tersebut akan

dijadikan dasar perhitungan kelayakan finansial dengan menggunakan alat-alat

analisis NPV, DPP dan IRR.

4.2.2.1. Pendapatan

Ada dua jenis pendapatan yang akan ditampilkan yaitu (1) pendapatan

dengan mesin baru dan (2) pendapatan tanpa mesin baru. Dari estimasi-estimasi

tersebut akan digunakan untuk menghitung arus kas yang dimiliki oleh UD.

Aneka Busana selama umur investasi yaitu 5 tahun.

Page 62: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

49

Pendapatan dengan mesin baru selama umur investasi dapat dilihat pada

Tabel 4.1. berikut ini:

Tabel 4.1. Pendapatan dengan Mesin Baru pada UD. Aneka Busana Periode

Tahun 2012 – 2016

Tahun Kas Masuk

(Rp)

2012

2013

2014

2015

2016

398.862.000

437.650.800

476.439.600

515.228.400

554.017.200

Jumlah 2.382.198.000

Rata-rata 476.439.600

Sumber: Lampiran 1, diolah.

Sementara untuk pendapatan tanpa mesin baru selama umur investasi

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2. Pendapatan tanpa Mesin Baru pada UD. Aneka Busana Periode

Tahun 2012 – 2016

Tahun Kas Masuk

(Rp)

2012

2013

2014

2015

2016

199.431.000

218.825.400

238.219.800

257.614.200

277.008.600

Jumlah 1.191.099.000

Rata-rata 238.219.800

Sumber: Lampiran 1, diolah.

Page 63: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

50

Data tersebut di atas akan digunakan untuk menghitung masing-masing

arus kas bersih yaitu dengan mesin baru maupun tanpa mesin baru.

4.2.2.2. Biaya

Biaya yang rutin dikeluarkan oleh UD. Aneka Busana untuk usaha

produksi peci dalam hal ini tidak termasuk penyusutan, dibagi menjadi dua terdiri

dari:

1. Biaya Tetap

a. Biaya tenaga kerja.

b. Biaya servis.

2. Biaya Variabel

a. Biaya beludru.

b. Biaya benang nilon.

c. Biaya benang katun.

d. Biaya benang kilat.

e. Biaya listrik.

f. Biaya lain-lain.

Untuk mengetahui jenis-jenis pengeluaran pada UD. Aneka Busana, dapat

dilihat pada penjelasan berikut:

1. Biaya Tetap

a. Biaya Tenaga Kerja

UD. Aneka Busana memiliki 13 tenaga kerja dengan masa kerja dari jam

08.00 Wita sampai dengan jam 16.00 Wita dengan masa hari kerja sebanyak

Page 64: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

51

25 hari untuk setiap bulannya. Untuk biaya tenaga kerja digunakan standar

upah minimum propinsi (UMP) sekitar Rp1.100.000 per orang.

b. Biaya Servis

Biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam pemeliharaan mesin. Dalam hal

ini perusahaan melakukan pemeliharaan mesin atau servis berkala setiap dua

bulan sekali pada mesin jahit lama, namun untuk 10 unit mesin jahit baru

tidak dikenakan biaya servis karena masih dalam garansi. Hal ini dilakukan

agar kualitas jahitan dan kelancaran operasional teknis mesin tetap terjaga

dan normal. Untuk biaya servis dianggarkan Rp100.000 per mesin jahit.

2. Biaya Variabel

a. Biaya Beludru

Biaya bahan baku yang dikeluarkan perusahaan yang sifatnya berubah-ubah

sesuai dengan volume produksi.

b. Biaya Benang Nilon

Biaya yang serupa dengan biaya pembelian beludru di atas namun berbeda

fungsi dan wujud.

c. Biaya Benang Katun

Biaya yang serupa dengan biaya pembelian beludru dan benang nilon di atas

namun berbeda fungsi dan wujud.

d. Biaya Benang Kilat

Biaya yang serupa dengan biaya pembelian beludru, benang nilon dan

benang katun di atas namun berbeda fungsi dan wujud.

Page 65: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

52

e. Biaya Listrik

Biaya yang dibayar setiap bulannya dimana besar pembayarannya

tergantung dari aktivitas operasional perusahaan, namun pemakaian listrik

pada perusahaan hampir bersifat konstan tiap bulannya.

f. Biaya Lain-lain

Biaya yang sifatnya tak terduga namun harus tetap dialokasikan atau

disediakan seperti biaya untuk kelancaran dalam proses operasional dan lain

sebagainya.

Dalam hal ini jenis biaya-biaya yang dikeluarkan oleh UD. Aneka Busana

adalah tidak sama, baik biaya yang dikeluarkan oleh mesin baru maupun biaya

yang dikeluarkan mesin lama. Perbedaan tersebut terjadi pada biaya tetapnya yaitu

biaya tenaga kerja bertambah sebesar Rp11.000.000 (tambahan 10 tenaga kerja

baru). Ada dua jenis biaya yang akan ditampilkan yaitu (1) biaya dengan mesin

baru dan (2) biaya tanpa mesin baru.

Page 66: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

53

Biaya dengan mesin baru selama umur investasi dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.3. Biaya dengan Mesin Baru pada UD. Aneka Busana Periode Tahun

2012 – 2016

Tahun Kas Keluar

(Rp)

2012

2013

2014

2015

2016

266.560.360

280.054.760

293.549.160

307.043.560

320.537.960

Jumlah 1.467.745.800

Rata-rata 293.549.160

Sumber: Lampiran 2, diolah.

Sementara untuk biaya tanpa mesin baru selama umur investasi dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4. Biaya tanpa Mesin Baru pada UD. Aneka Busana Periode Tahun

2012 – 2016

Tahun Kas Keluar

(Rp)

2012

2013

2014

2015

2016

133.280.180

140.027.380

146.774.580

153.521.780

160.268.980

Jumlah 733.872.900

Rata-rata 146.774.580

Sumber: Lampiran 2, diolah.

Page 67: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

54

4.2.3. Penyusutan Mesin

Besarnya biaya penyusutan mesin UD. Aneka Busana menggunakan

metode penyusutan rata-rata yaitu metode garis lurus (straight line method).

Untuk mengetahui besarnya penyusutan mesin jahit baru, terlebih dahulu

diketahui informasi sebagai berikut:

1. Harga beli mesin jahit merek Juki seharga Rp3.000.000 per unit dengan jumlah

unit mesin sebanyak 10 unit, jadi totalnya adalah sebesar Rp30.000.000.

2. Umur ekonomis selama 5 tahun.

3. Nilai sisa tidak ada.

Berdasarkan data di atas besarnya biaya penyusutan mesin baru pada UD.

Aneka Busana dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5. Data Jumlah Penyusutan Mesin Jahit Baru yang Dikeluarkan

dalam Kegiatan Operasional UD. Aneka Busana Selama Tahun

2012 – 2016

No. Merek

Mesin

Harga

Perolehan

(Rp)

Nilai Sisa

(Rp)

Umur

Ekonomis

(Tahun)

Penyusutan

Per tahun

(Rp)

Total

Penyusutan Metode

Penyusutan

1 Juki 3.000.000 0 5 600.000 3.000.000 Garis Lurus

Total Biaya 30.000.000 0 5 6.000.000 30.000.000 Garis Lurus

Sumber: UD. Aneka Busana, data primer diolah.

Tabel di atas menjelaskan bahwa mesin jahit merek Juki memiliki harga

perolehan sebesar Rp3.000.000 per unit, tanpa nilai sisa dan total penyusutan

selama 5 tahun sebesar Rp3.000.000 atau penyusutan per tahun sebesar

Rp600.000. Jadi total penyusutan per tahun untuk 10 unit mesin jahit tersebut

adalah sebesar Rp6.000.000.

Page 68: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

55

4.2.4. Cost of Capital (COC)

Untuk biaya modal, perusahaan menetapkan tingkat keuntungan yang akan

dijadikan sebagai ukuran mengenai layak tidaknya usaha tersebut dilaksanakan

apabila ditinjau dari segi kelayakan finansial. Oleh karena UD. Aneka Busana

hanya menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya, maka discount

factor yang akan digunakan dalam perhitungan NPV, DPP dan IRR didasarkan

atas cost of equity. Namun perlu diketahui bahwa dalam perusahan tersebut

menggunakan rata-rata ROE sebelumnya sebagai dasar discount factor-nya. Hal

ini dilakukan perusahaan karena ekspektasi investor terhadap tingkat keuntungan

yang akan diperoleh, dimana perusahaan selalu mendapatkan keuntungan rata-rata

sebesar 37% setiap tahunnya selama 5 tahun terakhir. Sedangkan formula yang

digunakan untuk menghitung ROE menurut Syamsuddin (1985:64), adalah

sebagai berikut:

ROE= Laba Setelah Pajak

Modal Sendiri

Laba setelah pajak (EAT) yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan

adalah laba setelah pajak (EAT) selama 5 tahun sebelumnya. Maka hasil ROE

untuk masing-masing tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 69: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

56

Tabel 4.6. Data Return on Equity (ROE) pada UD. Aneka Busana Periode

Tahun 2007 – 2011

Tahun Laba Bersih

(Rp)

Modal Sendiri

(Rp)

ROE

(%)

2007 4.256.100 100.000.000 4,26

2008 15.241.000 100.000.000 15,24

2009 26.478.400 100.000.000 26,48

2010 39.916.000 100.000.000 39,92

2011 55.154.600 100.000.000 55,15

Total 141.046.100 500.000.000 141,05

Rata-rata 28.209.220 100.000.000 28,21

Sumber: UD. Aneka Busana, data primer diolah.

Tabel di atas menjelaskan ROE yang dihasilkan 5 tahun terakhir dari tahun

2007 sampai dengan tahun 2011. Di mana ROE tertinggi terjadi pada tahun 2011

sebesar 55,15%, dan ROE terendah terjadi pada tahun 2007 sebesar 4,26%.

Dengan total ROE sebesar 141,05% atau dengan rata-rata per tahunnya sebesar

28,21%. Maka rata-rata dari ROE tersebut yang akan digunakan sebagai discount

factor dalam perhitungan alat-alat analisis NPV, DPP dan IRR.

4.2.5. Tingkat Pajak

Tingkat pajak yang dimaksudkan di sini adalah pajak yang dikenakan atas

dasar penghasilan kotor, besarnya tingkat pajak yang dikenakan tergantung pada

besarnya penghasilan kotor yang diterima oleh perusahaan. Adapun tarif yang

digunakan adalah tarif pajak proporsional menurut Undang-Undang Perpajakan

Page 70: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

57

Pasal 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (PPh 21) dimana dalam hal ini

dikenakan tarif Pajak Penghasilan Badan dengan struktur sebagai berikut:

1. Lapisan penghasilan kena pajak Rp0 sampai dengan Rp50.000.000 kena tarif

pajak sebesar 10%.

2. Lapisan penghasilan kena pajak Rp50.000.000 sampai dengan Rp100.000.000

kena tarif pajak sebesar 15%.

3. Lapisan penghasilan kena pajak di atas Rp100.000.000 kena tarif pajak sebesar

30%.

Namun tarif tersebut berlaku sampai dengan tahun pajak 2008 dan

mengalami perubahan mulai tahun pajak 2009, tarif PPh Badan menganut sistem

tarif tunggal atau single tax yaitu 28% dan akan menjadi 25% pada tahun 2010.

Jadi berapapun penghasilan kena pajaknya, tarif yang dikenakan adalah satu yaitu

28% untuk tahun 2009 dan menjadi sebesar 25% pada tahun 2010 dan seterusnya.

Pajak penghasilan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

PPh = 25% x 50% x Laba Sebelum Pajak

4.2.6. Data Arus Kas

Setelah diketahui masing-masing besar pendapatan dan biaya baik dengan

mesin baru ataupun tanpa mesin baru, kemudian barulah dihitung besar arus kas

bersihnya, baik arus kas dengan mesin baru maupun arus kas tanpa mesin baru.

Arus kas bersih dengan mesin baru selama umur investasi dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 71: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

58

Tabel 4.7. Data Arus Kas Bersih dengan Mesin Baru pada UD. Aneka

Busana Periode Tahun 2012 – 2016

No.

Keterangan

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

I Arus Kas Operasi

1.Pendapatan

2.Pengeluaran

3.Penyusutan

4.Laba operasi sebelum pajak

5.Pajak tunggal (25% x 50%)

6.Laba operasi setelah pajak

7.Tambahan penyusutan

398.862.000

266.560.360

6.000.000

126.301.640

15.787.705

110.513.935

6.000.000

437.650.800

280.054.760

6.000.000

151.596.040

18.949.505

132.646.535

6.000.000

476.439.600

293.549.160

6.000.000

176.890.440

22.111.305

154.779.135

6.000.000

515.228.400

307.043.560

6.000.000

202.184.840

25.273.105

176.911.735

6.000.000

554.017.200

320.537.960

6.000.000

227.479.240

28.434.905

199.044.335

6.000.000

Total Arus Kas Operasi 116.513.935 138.646.535 160.779.135 182.911.735 205.044.335

II Arus Kas Tahun Akhir

8.Pengembalian NWC

9.Nilai sisa bersih

-

-

-

-

-

-

-

-

3.000.000

-

Total Arus Kas Akhir - - - - 3.000.000

III Arus Kas Bersih

10.Garis waktu arus kas bersih

116.513.935

138.646.535

160.779.135

182.911.735

208.044.335

Sumber: Hasil olah data penulis.

Page 72: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

59

Sementara arus kas bersih tanpa mesin baru selama umur investasi dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8. Data Arus Kas Bersih tanpa Mesin Baru pada UD. Aneka Busana

Periode Tahun 2012 – 2016

No.

Keterangan

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

I Arus Kas Operasi

1.Pendapatan

2.Pengeluaran

3.Penyusutan

4.Laba operasi sebelum pajak

5.Pajak tunggal (25% x 50%)

6.Laba operasi setelah pajak

7.Tambahan penyusutan

199.431.000

133.280.180

0

66.150.820

8.268.853

57.881.968

0

218.825.400

140.027.380

0

78.798.020

9.849.753

68.948.268

0

238.219.800

146.774.580

0

91.445.220

11.430.653

80.014.568

0

257.614.200

153.521.780

0

104.092.420

13.011.553

91.080.868

0

277.008.600

160.268.980

0

116.739.620

14.592.453

102.147.168

0

Total Arus Kas Operasi 57.881.968 68.948.268 80.014.568 91.080.868 102.147.168

II Arus Kas Tahun Akhir

8.Pengembalian NWC

9.Nilai sisa bersih

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Total Arus Kas Akhir - - - - -

III Arus Kas Bersih

10.Garis waktu arus kas bersih

57.881.968

68.948.268

80.014.568

91.080.868

102.147.168

Sumber: Hasil olah data penulis.

Kemudian barulah dihitung arus kas proyeknya, dimana menurut Atmaja

(1994:187) menyatakan bahwa langkah paling sulit dan paling penting dalam

penganggaran modal adalah memperkirakan arus kas suatu proyek. Konsep

penting yang digunakan dalam proses ini adalah hanya mempertimbangkan arus

Page 73: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

60

kas inkremental/selisih (incremental cash flow) yang didefinisikan sebagai

perbedaan antara arus kas perusahaan jika proyek diambil (dengan mesin baru)

dan arus kas tanpa proyek (tanpa mesin baru). Berikut rumus perhitungan arus kas

proyek dapat dilihat di bawah ini:

Arus Kas Proyek = Arus kas dengan proyek – Arus kas tanpa proyek

Dari rumus perhitungan di atas, maka dapat dilakukan perhitungan arus

kas proyeknya sebagai berikut:

Tabel 4.9. Data Selisih Arus Kas pada UD. Aneka Busana Periode Tahun

2012 – 2016

Tahun

Selisih Arus Kas

Dengan Mesin

Baru

(1)

Tanpa Mesin

Baru

(2)

Perubahan

(3) = (1) – (2)

2012

2013

2014

2015

2016

116.513.935

138.646.535

160.779.135

182.911.735

208.044.335

57.881.968

68.948.268

80.014.568

91.080.868

102.147.168

58.631.967

69.698.267

80.764.567

91.830.867

105.897.167

Jumlah 806.895.675 400.072.840 406.822.835

Rata-rata 161.379.135 80.014.568 81.364.567

Sumber: Tabel 4.8. dan Tabel 4.9., diolah.

Dari tabel di atas dapat dilihat perubahan arus kas secara keseluruhan yaitu

sebesar Rp406.822.835 atau rata-rata Rp81.364.567 setiap tahunnya. Misalnya

pada tahun 2012 perubahan sebesar Rp58.631.967, pada tahun 2013 perubahan

sebesar Rp69.698.267, pada tahun 2014 perubahan sebesar Rp80.764.567,

Page 74: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

61

sementara pada tahun 2015 perubahan sebesar Rp91.830.867. Kemudian pada

tahun 2016 perubahan menjadi sebesar Rp105.897.167.

4.3. Analisis Data

Seperti yang telah dikemukakan di atas metode analisis yang digunakan

untuk mengetahui apakah investasi mesin jahit layak apabila dilihat dari aspek

finansialnya dengan menggunakan kriteria investasi NPV, DPP dan IRR.

4.3.1. Net Present Value (NPV)

Dalam menganalisis investasi penambahan mesin jahit pada UD. Aneka

Busana dengan menggunakan metode NPV diperlukan discount factor, cost of

equity yang dihitung berdasarkan discount rate sebesar 28,21%. Nilai dari NPV

tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

NPV = = +

+−n

0tt

t0

i)(1

AA

= – Rp33.000.000 + Rp191.009.648

= Rp158.009.648

Page 75: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

62

Untuk lebih jelasnya perhitungan NPV dari proceeds yang dihasilkan oleh

UD. Aneka Busana dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10. Perhitungan Net Present Value (NPV) UD. Aneka Busana

Periode Tahun 2012 – 2016

Tahun Proceeds

(Rp)

Discount Factor

28,21%

PV of Proceeds

(Rp)

2012

2013

2014

2015

2016

58.631.967

69.698.267

80.764.567

91.830.867

105.897.167

0,779970

0,608354

0,474498

0,370094

0,288663

45.731.196

42.401.203

38.322.618

33.986.081

30.568.550

Total Present Value 191.009.648

Initial Investment (33.000.000)

NPV 158.009.648

Sumber: Hasil olah data penulis.

Net Present Value (NPV) di atas bernilai positif (+) yaitu sebesar

Rp158.009.648, maka rencana penambahan mesin jahit pada UD. Aneka Busana

layak untuk dilaksanakan.

4.3.2. Discounted Payback Period (DPP)

Metode DPP dimaksudkan untuk mengukur kecepatan suatu investasi

dapat ditutup kembali atau jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali

investasi awal (initial investment), karena satuan hasilnya bukan menggunakan

persentase tetapi satuan waktu seperti tahun, bulan dan hari.

Dengan menggunakan metode DPP, maka layak atau tidaknya suatu

investasi diketahui dari jumlah periode yang diperlukan untuk mengembalikan

Page 76: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

63

investasi. Jika jangka waktu pengembalian modal lebih lama dari jangka waktu

pengembalian investasi maksimum yang telah ditetapkan, maka investasi yang

direncanakan tidak layak untuk dilaksanakan. Sebaliknya, jika jangka waktu

pengembalian modal lebih pendek dari jangka waktu maksimum yang telah

ditetapkan maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan.

UD. Aneka Busana menetapkan target pengembalian investasi selama 5

tahun sesuai dengan umur ekonomis usaha atau bisnis yang berpedoman pada

umur ekonomis mesin jahit. Untuk menghitung DPP maka terlebih dahulu harus

diketahui terlebih dahulu investasi awal (initial invesment) dan perolehan

proceeds-nya.

Tabel 4.11. Perhitungan Discounted Payback Period (DPP) pada UD. Aneka

Busana Tahun 2012 – 2016

Tahun Proceeds

(Rp)

Discount Factor

28,21%

Discount Factor

Proceeds

(Rp)

2012

2013

2014

2015

2016

58.631.967

69.698.267

80.764.567

91.830.867

105.897.167

0,779970

0,608354

0,474498

0,370094

0,288663

45.731.196

42.401.203

38.322.618

33.986.081

30.568.550

Jumlah 406.822.835

191.009.648

Rata-rata 81.364.567 38.201.930

Sumber: Hasil olah data penulis.

Page 77: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

64

Karena proceeds-nya tidak sama dari tahun ke tahun, maka Payback

Period dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut:

Investasi awal............................................................Rp 33.000.000

Proceeds tahun ke-1..................................................Rp 45.731.196–

(kelebihan proceeds).................................................Rp 12.731.196

Oleh karena proceeds yang dibutuhkan dalam tahun ke-1 sudah dapat

menutup initial investment dan memiliki kelebihan yaitu sebesar Rp12.731.196,

maka pada tahun ke-1 jumlah kebutuhan sebesar Rp33.000.000 tersebut hanya

menggambarkan 72,16% dari proceeds tahun ke-1 (Rp33.000.000: Rp45.731.196)

x 100%. Dengan perkataan lain, initial investment sebesar Rp33.000.000 dalam

tahun ke-1 akan terkumpul dalam waktu 8,66 bulan (72,16% x 12 bulan) atau

selama 8 bulan 20 hari (66% x 30 hari). Dengan demikian, Payback Period untuk

investasi tersebut adalah selama 22 hari. Maka Payback Period untuk UD. Aneka

Busana adalah layak, karena waktu pengembaliannya lebih pendek dari umur

ekonomis yang telah ditetapkan yaitu selama 8 bulan 20 hari, sehingga rencana

penambahan mesin jahit layak dilaksanakan.

4.3.3. Internal Rate of Return (IRR)

Dalam menganalisis investasi penambahan mesin jahit pada UD. Aneka

Busana juga dilakukan dengan menggunakan metode IRR. IRR atau yield untuk

suatu investasi adalah tingkat bunga yang menyamakan PV arus kas keluar dan

PV arus kas masuk. Secara matematis IRR dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Page 78: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

65

ICO=1

1

IRR)(1

CF

++

2

2

IRR)(1

CF

++

3

3

IRR)(1

CF

++

4

4

IRR)(1

CF

++

5

5

IRR)(1

CF

+

Rp33.000.000=1IRR)(1

67Rp58.631.9

++

2IRR)(1

67Rp69.698.2

++

3IRR)(1

67Rp80.764.5

++

4IRR)(1

67Rp91.830.8

++

5IRR)(1

167Rp105.897.

+

Untuk lebih jelasnya perhitungan IRR dari proceeds yang dihasilkan oleh

UD. Aneka Busana dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.12. Perhitungan Internal Rate of Return UD. Aneka Busana

Tahun Proceeds

(Rp)

Discount Rate 193% Discount Rate 194%

193% PV Proceeds

(Rp) 194%

PV Proceeds

(Rp)

1

2

3

4

5

58.631.967

69.698.267

80.764.567

91.830.867

105.897.167

0,341297

0,116484

0,039755

0,013568

0,004631

20.010.910

8.118.705

3.210.835

1.246.000

490.395

0,340136

0,115693

0,039351

0,013385

0,004553

19.942.846

8.063.569

3.178.183

1.229.134

482.112

Present Value of Proceeds 33.076.846

32.895.844

Initial Investment 33.000.000 33.000.000

Net Present Value 76.846 (104.156)

Sumber: Hasil olah data penulis.

Berdasarkan tabel di atas, IRR dapat dicari dengan cara interpolasi dengan

persamaan sebagai berikut:

IRR 12

1211

CC

PPCP

−−=

Diketahui: P1 = 193%

P2 = 194%

Page 79: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

66

C1 = Rp78.846

C2 = –Rp104.156

IRR = 193 – 104.156 x 846.78104.156

193194

−−

= 193 – (104.156 x –0,00000546)

= 193 + 0,57

= 193,57%

IRR di atas memiliki nilai yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan

nilai cost of equity yang dihitung berdasarkan ROE sebesar 28,21%. Di mana nilai

IRR yang dihasilkan dalam investasi penambahan mesin jahit pada UD. Aneka

Busana adalah sebesar 193,57%, maka rencana penambahan mesin jahit pada UD.

Aneka Busana layak untuk dilaksanakan.

4.4. Interpretasi Hasil Analisis

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka hasilnya

sebagai berikut:

1. Berdasarkan pada hasil analisis NPV diketahui bernilai positif (+) yaitu sebesar

Rp158.009.648, maka rencana penambahan mesin jahit layak untuk

dilaksanakan.

2. Dari segi DPP adapun jangka waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian

investasi yaitu selama 8 bulan 20 hari, dengan menggunakan ROE sebelumnya

sebagai discount factor. Sedangkan umur ekonomis yang telah ditetapkan yaitu

selama 5 tahun atau selama 60 bulan yang merupakan jangka waktu maksimum

Page 80: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

67

yang dibutuhkan untuk pengembalian seluruh investasi, sehingga waktu

pengembaliannya lebih pendek dari umur ekonomis. Maka rencana

penambahan mesin jahit pada UD. Aneka Busana layak untuk dilaksanakan.

3. Sedangkan dengan menggunakan perhitungan IRR investasi penambahan

mesin jahit pada UD. Aneka Busana menghasilkan nilai IRR sebesar 193,57%,

jauh lebih besar dari nilai ROE yang dihitung berdasarkan discount factor

sebesar 28,21%, maka rencana penambahan mesin jahit layak untuk

dilaksanakan.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan bahwa ketiga metode

yang digunakan yaitu NPV, DPP dan IRR menyatakan bahwa investasi

penambahan mesin jahit pada UD. Aneka Busana layak untuk dilaksanakan

karena dari segi NPV menghasilkan nilai yang positif (+), DPP memperoleh

jangka waktu yang jauh lebih pendek dari umur ekonomis, serta IRR lebih besar

dari nilai rata-rata ROE sebelumnya. Dengan demikian rencana penambahan

mesin jahit pada UD. Aneka Busana layak dilaksanakan.

Page 81: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV terhadap investasi kelayakan

finansial penambahan mesin pada usaha jahit UD. Aneka Busana dengan metode

NPV, DPP dan IRR yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Dengan menggunakan analisis kelayakan finansial NPV diketahui bernilai

positif yaitu sebesar Rp158.009.648, berarti rencana investasi penambahan

mesin jahit pada UD. Aneka Busana layak untuk dilaksanakan.

2. Dari segi kelayakan finansial DPP adapun jangka waktu yang dibutuhkan

untuk pengembalian investasi yaitu selama 8 bulan 20 hari, dengan

menggunakan rata-rata ROE sebelumnya sebagai discount factor. Sedangkan

jangka waktu yang ditetapkan untuk pengembalian seluruh investasi adalah 5

tahun atau 60 bulan, sehingga waktu pengembaliannya lebih pendek dari umur

ekonomis. Maka penambahan mesin jahit layak untuk dilaksanakan.

3. Sedangkan dengan menggunakan analisis kelyakan finansial IRR

menghasilkan nilai sebesar 193,57%, lebih besar dari nilai rata-rata ROE yang

dihitung berdasarkan discount factor sebesar 28,21%, hal ini menandakan

bahwa rencana penambahan mesin jahit layak untuk dilaksanakan.

Page 82: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

69

5.2. Saran

Dari hasil analisis dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Penambahan 10 unit mesin jahit yang dilakukan oleh UD. Aneka Busana dapat

dilanjutkan karena dapat memberikan keuntungan pada perusahaan selama

umur ekonomis yaitu tahun 2012 – 2016, selain itu juga penambahan 10 unit

mesin jahit diharapkan dapat memenuhi permintaan akan produksi peci yang

selama ini terus meningkat.

2. Disarankan pada pimpinan UD. Aneka Busana agar segera mungkin

melaksanakan investasi penambahan mesin jahit tersebut, hal ini perlu

dilakukan untuk menekan tingkat biaya operasional yaitu khususnya biaya

tenaga kerja, biaya servis dan biaya lain-lain. Serta mempertahankan daya

saing dan meningkatkan perolehan laba perusahaan yang selama ini telah

dicapai.

Page 83: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syarafuddinj. 1993. Alat-alat Analisa dalam Pembelajaran. Andi

Affest,Yogyakarta

Anwar. 1996. Teori-teori Manajemen Keuangan. PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Arwini. 2003. Analisis Rencana Investasi Penambahan Aktiva Tetap pada

Percetakan UD. DIRGANTARA di Mataram. Fakultas Ekonomi

Universitas Mataram (Skripsi tidak dipublikasikan.

Awat dan Muljadi. 1989. Teori Keputusan-keputusan Empirik dan Hasil

Pengujian Bisnis. BPFE, Yogyakarta.

Dajan, Anto. 1975. Pengantar Metode Statistik LP3ES, Jakarta

Haming, Murdifin dan Salim, Baslama. 2003. Studi Kelayakan Investasi Proyek

dan Bisnis. Ppm, Jakarta.

Husnan, Suad. 1994. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Panjang). BPFE, Yogyakarta.

_______ dan Suwarsono. 1994. Studi Kelayakan Proyek. AMP YKPN,

Yogyakarta.

Kuswulandari, 2009. Analisis Kelayakan Investasi Penambahan Armada Bus

pada Perusahaan Oto (P.O) Langsung Indah Trayek Mataram-Bima di

Kodya Mataram. Fakultas Ekonomi Universitas Mataram (Skripsi tidak

dipublikasikan).

Manulang, M. 1985. Pokok-pokok Pembelajaran Perusahaan. LP3ES, Jakarta.

Page 84: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

Nazir, Mohammad. 1983. Metode Penelitian. Ghalia Indonesi, Jakarta.

Nitisemito, Alex. 1983. Pembelanjaan Perusahaan. Ghalia Indonesia, Jakarta

Riyanto, Bambang. 1992. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE,

Yogyakarta.

Satriani 2002. Analisis Kelayakan Penambahan Aktiva Tetap sebagai Dasar

Pengambilan Keputusan Investasi. Pada perusahaan Genteng Press

“USAKA” di Kumbung Lombok Barat Fakultas Ekonomi Universitas

Mataram (Skripsi tidak dipublikasikan).

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. CV. Alfabeta, Bandung.

Sutrisno. 2007. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonosia,

Yogyakarta.

Syamsuddin, Lukman. 1992. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi

dalam Perencanaan dan Pengambilan Keputusan. PT. Rajagrafindo,

Jakarta.

Page 85: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

LAMPIRAN

Page 86: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

Tahun Pendapatan (Y) X X2

XY

2007 103,983,000 -2 4 -207,966,000

2008 122,520,000 -1 1 -122,520,000

2009 137,826,000 0 0 0

2010 159,390,000 1 1 159,390,000

2011 182,520,000 2 4 365,040,000

Jumlah 706,239,000 0 10 193,944,000

ΣY

n

a = 141,247,800

ΣXY

ΣX2

b = 19,394,400

Y' = a + bX

Y2012

= 141,247,800 + 3

= 141,247,800 +

= 199,431,000

Y2013

= 141,247,800 + 4

= 141,247,800 +

= 218,825,400

Y2014

= 141,247,800 + 5

= 141,247,800 +

= 238,219,800

Y2015

= 141,247,800 + 6

= 141,247,800 +

= 257,614,200

Y2016

= 141,247,800 + 7

= 141,247,800 +

= 277,008,600

58,183,200

LAMPIRAN 1

BARU UD. ANEKA BUSANA TAHUN 2012-2016

PERHITUNGAN PERAMALAN CASH IN FLOWS TANPA MESIN

a = =706,239,000

5

b = =193,944,000

10

19,394,400

19,394,400

116,366,400

19,394,400

135,760,800

19,394,400

77,577,600

19,394,400

96,972,000

Page 87: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

Tahun Pendapatan dengan 10 Mesin Pendapatan dengan 20 Mesin

2012 199,431,000 398,862,000

2013 218,825,400 437,650,800

2014 238,219,800 476,439,600

2015 257,614,200 515,228,400

2016 277,008,600 554,017,200

Jumlah 1,191,099,000 2,382,198,000

Rata-rata 238,219,800 476,439,600

LANJUTAN LAMPIRAN 1

PERHITUNGAN PERAMALAN CASH IN FLOWS DENGAN MESIN

BARU UD. ANEKA BUSANA TAHUN 2012-2016

Page 88: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

Tahun Biaya (Y) X X2

XY

2007 99,726,900 -2 4 -199,453,800

2008 107,279,000 -1 1 -107,279,000

2009 111,347,600 0 0 0

2010 119,474,000 1 1 119,474,000

2011 127,365,400 2 4 254,730,800

Jumlah 565,192,900 0 10 67,472,000

ΣY

n

a = 113,038,580

ΣXY

ΣX2

b = 6,747,200

Y' = a + bX

Y2012

= 113,038,580 + 3

= 113,038,580 +

= 133,280,180

Y2013

= 113,038,580 + 4

= 113,038,580 +

= 140,027,380

Y2014

= 113,038,580 + 5

= 113,038,580 +

= 146,774,580

Y2015

= 113,038,580 + 6

= 113,038,580 +

= 153,521,780

Y2016

= 113,038,580 + 7

= 113,038,580 +

= 160,268,980

20,241,600

LAMPIRAN 2

BARU UD. ANEKA BUSANA TAHUN 2012-2016

PERHITUNGAN PERAMALAN CASH OUT FLOWS TANPA MESIN

a = =565,192,900

5

b = =67,472,000

10

6,747,200

6,747,200

40,483,200

6,747,200

47,230,400

6,747,200

26,988,800

6,747,200

33,736,000

Page 89: S K R I P S I · BUSANA KHUSUSNYA USAHA PRODUKSI PECI DI KEDIRI LOMBOK BARAT Nama Mahasiswa : IRMA NINGSIH Nomor Mahasiswa : A1B 107 119 Jurusan : MANAJEMEN Skripsi ini telah diterima

Tahun Pengeluaran dengan 10 Mesin Pengeluaran dengan 20 Mesin

2012 133,280,180 266,560,360

2013 140,027,380 280,054,760

2014 146,774,580 293,549,160

2015 153,521,780 307,043,560

2016 160,268,980 320,537,960

Jumlah 733,872,900 1,467,745,800

Rata-rata 146,774,580 293,549,160

LANJUTAN LAMPIRAN 2

PERHITUNGAN PERAMALAN CASH OUT FLOWS DENGAN MESIN

BARU UD. ANEKA BUSANA TAHUN 2012-2016