1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknik Informasi dan Sistem Informasi Teknik informasi adalah alat yang berbasis kompuiter yang digunakan oleh orang untuk bekerja dengan informasi dan men-support informasi dan mengolah informasi sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sedangkan sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarluaskan informasi untuk tujuan tertentu (R.Kelly Rainer Jr., 2015) 2.2 Supply Chain Supply Chain adalah alur material, informasi, dana dan servis dari material mentah supplier ke pabrik atau warehouse sampai ke end customers. Supply Chain berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi antar mitra supply chain, dimana akan meningkatkan transparansi supply chain dan kecepatan inventory. Transparansi supply chain adalah kemampuan organisasi dalam supply chain untuk melihat data relevan untuk material yang dibeli dimana material ini berpindah antar supplier, proses produksi, dan dikirimkan sampai ke tempat penerimaan perusahaan. Sebagai tambahan, organisasi dapat melihat data relevan pada barang outbound dimana akan dibuat, digabungkan atau disimpan dalam inventory dan akan dikirimkan sampai ke tempat penerimaan customer. Kecepatan inventory adalah kecepatan perusahaan dalam mengirimkan barang sampai ke area penerimaan customer (R.Kelly Rainer Jr., 2015). 2.3 Supply Chain Management Fungsi dari supply chain management untuk meningkatkan cara perusahaan menemukan material mentah sebagai bahan produksi produk atau servis dan pengiriman sampai ke customer. Komponen supply chain management (R.Kelly Rainer Jr., 2015): 1. Plan Planning adalah komponen strategis dari SCM. Organisasi harus mempunyai strategi untuk me-manage semua resource untuk memenuhi permintaan barang atau jasa customer. Planning melibatkan pembuatan metrics (standard yang dapat diukur) untuk me-monitor
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teknik Informasi dan Sistem Informasi
Teknik informasi adalah alat yang berbasis kompuiter yang digunakan oleh
orang untuk bekerja dengan informasi dan men-support informasi dan mengolah
informasi sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sedangkan sistem informasi
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarluaskan
informasi untuk tujuan tertentu (R.Kelly Rainer Jr., 2015)
2.2 Supply Chain
Supply Chain adalah alur material, informasi, dana dan servis dari material
mentah supplier ke pabrik atau warehouse sampai ke end customers. Supply Chain
berfungsi untuk meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi antar mitra supply chain,
dimana akan meningkatkan transparansi supply chain dan kecepatan inventory.
Transparansi supply chain adalah kemampuan organisasi dalam supply chain untuk
melihat data relevan untuk material yang dibeli dimana material ini berpindah antar
supplier, proses produksi, dan dikirimkan sampai ke tempat penerimaan perusahaan.
Sebagai tambahan, organisasi dapat melihat data relevan pada barang outbound
dimana akan dibuat, digabungkan atau disimpan dalam inventory dan akan dikirimkan
sampai ke tempat penerimaan customer. Kecepatan inventory adalah kecepatan
perusahaan dalam mengirimkan barang sampai ke area penerimaan customer (R.Kelly
Rainer Jr., 2015).
2.3 Supply Chain Management
Fungsi dari supply chain management untuk meningkatkan cara perusahaan
menemukan material mentah sebagai bahan produksi produk atau servis dan
pengiriman sampai ke customer. Komponen supply chain management (R.Kelly
Rainer Jr., 2015):
1. Plan
Planning adalah komponen strategis dari SCM. Organisasi harus
mempunyai strategi untuk me-manage semua resource untuk
memenuhi permintaan barang atau jasa customer. Planning melibatkan
pembuatan metrics (standard yang dapat diukur) untuk me-monitor
2
supply chain dari organisasi yang dapat memastikan efesiensi, kualitas
tinggi, dan nilai yang tinggi untuk customer dengan harga terendah.
2. Source
Source adalah cara organisasi dalam memilih supplier untuk mengirimkan
barang dan jasa yang dibutuhkan untuk membuat produk atau servis. Supply
chain manager mengembangkan harga, pengiriman, dan proses pembayaran
dengan supplier dan mereka menciptakan metric untuk me-monitor dan
meningkatkan relasi perusahaan dengan supplier. Supply chain manager juga
mengembangkan proses untuk me-manage barang dan jasa inventory termasuk
receiving dan memverifikasi pengiriman dan autorisasi pembayaran supplier.
3. Make
Make adalah proses pembuatan component. Supply chain manager membuat
jadwal aktivitas yang diperlukan untuk produksi, testing, packaging dan
persiapan untuk pengiriman barang. Pada komponen ini, organisasi akan
mengukur kualitas, hasil produksi dan produktivitas pekerja.
4. Deliver
Deliver sering disebut juga sebagai logistic, dimana organisasi mengkoordinasi
penerimaan pesanan customer, mengembangkan jaringan warehouse, memilih
pembawa barang atau jasa dari perusahaan ke customer dan membuat sistem
penerimaan pembayaran dari customer.
5. Return
Supply chain manager harus membuat sistem yang responsive dan flexible
dalam menerima barang cacat, dikembalikan atau kelebihan produksi dari
customer, dan juga harus bisa men-support customer yang memiliki kesulitan
atau masalah dari barang yang dikirimkan.
3
2.4 System Development Life Cycle (SDLC)
Adalah framework yang mengidentifikasi semua aktivitas yang dibutuhkan
untuk research, membangun, deploy, dan tidak jarang me-maintain sistem informasi.
Pada umumnya, SDLC melibatkan semua aktivitas yang dibutuhkan untuk
perencanaan, analisis sistem, design, programming, testing, dan pelatihan user. Pada
SDLC terdapat metode waterfall, yaitu metode proyek mengalir turun. Model ini
berasumsi bahwa fase dapat dijalankan secara berurutan. Pertama, rencana detail
dibuat, setelah itu dilakukan identifikasi dan pengelompokan kebutuhan, berikutnya
sistem di-design sampai ke algoritma, dan dilakukan programming, testing, dan
instalasi. Namun apabila fase sudah lanjut ke tahapan berikutnya, metodologi waterfall
tidak dapat kembali ke fase sebelumnya (John W. Satzinger, 2016).
Gambar 2.1 System Development Life Cycle (Sumber: Satzinger, 2016)
2.5 Unified Modelling Language (UML)
Merupakan standart diagram dalam pembuatan model konstruksi dan notasi
yang didefinisikan oleh Object Management Group (OMG), sebagai standart dalam
pengembangan sistem. Dengan menggunakan UML, analis dan pengguna sistem dapat
memahami dan mengambarkan dalam berbagai bentuk diagram tertentu secara
spesifik yang digunakan dalam proyek pengembangan sistem (John W. Satzinger,
2016).
1.5.1 Activity Diagram
Merupakan diagram yang menjelaskan berbagai aktifitas pengguna
atau sistem, orang yang melakukan aktifitas atau aktifitas yang dilakukan oleh
4
sistem dari awal sampai akhir proses aktifitas secara berurutan (John W.
Satzinger, 2016).
Berikut simbol-simbol pada activity diagram:
Gambar 2.2 Simbol Activity Diagram (Sumber: Satzinger, 2016)
Berikut contoh activity diagram :
Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram (Sumber: Satzinger, 2016)
1.5.2 Use Case Diagram
Merupakan bagian dari UML model yang digunakan untuk
mengilustrasikan aktifitas yang dilakukan pada sistem dan berhubungan
5
dengan pengguna. Pengertian Use case adalah aktifitas yang dilakukan pada
sistem terhadap respon dari permintaan pengguna (John W. Satzinger, 2016).
Berikut langkah untuk membuat use case diagram :
1. Mengindetifikasi semua stakeholders dan users yang terlibat sebagai
aktor pada use case diagram.
2. Menentukan apa yang stakeholder atau user butuhkan sebagai aktifitas
yang dilakukan pada use case diagram.
3. Menghubungkan aktor dengan aktifitas yang dilakukan pada use case
untuk menggambarkan dalam bentuk use case diagram.
4. Berhati-hati pada penamaan setiap use case dan mencatat bagaimana
dan kapan diagram digunakan untuk menjelaskan aktifitas yang
dilakukan oleh stakeholders dan users.
Berikut simbol-simbol yang digunakan untuk membuat use case diagram:
Gambar 2.4 Simbol Use Case Diagram (Sumber: Satzinger, 2016)
6
Berikut contoh use case diagram :
Gambar 2.5 Contoh Use Case Diagram (Sumber: Satzinger, 2016)
1.5.3 Full Use Case Descriptions
Use case descriptions merupakan informasi yang lebih detail terhadap
setiap use case dalam bentuk deskripsi. Full developed use case descriptions
adalah metode yang paling formal dalam menjelaskan suatu use case. Dengan
full developed use case description dapat meningkatkan probabilitas dalam
memahami proses bisnis dan hubungan sistem dengan proses bisnis secara
menyeluruh (John W. Satzinger, 2016).
Berikut contoh full developed use case descriptions :
7
Gambar 2.6 Contoh Full Use Case Description (Sumber: Satzinger, 2016)
1.5.4 System Sequence Diagram
Merupakan bagian dari UML diagram yang digunakan untuk
mendeskripsikan interaksi antara aktor dengan sistem dalam bentuk flow, dari
informasi yang diterima dan dikirimkan oleh aktor ke sistem (John W.