BAB 22 : [ PERUBAHAN AKUNTANSI DAN ANALISIS KESALAHAN ] 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam penyusunan dan pelaporan keuangan adakalanya terjadi kesalah dalam pencatatan transaksi keuangan yang secara signifikan akan terhadap kondisi kinerja suatu entitas. Kesalahan yang terjadi dalam pe akuntansi mengakibatkan informasi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan menjadi bias. Penyusunan dan penyajianlaporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan transaksi yang dilakukan entitas pelaporan. Untuk menjaga inform keuangan tidakmenyesatkan maka laporan keuangan harus bebas dari kesalahan. Para pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari suatu enti pelaporan dari waktu ke waktu untuk mengetahui trend posisi keuangan, dan aruskas.Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang digunakan harus diterapkan secara konsisten pada setiap periode. Kebijakan akuntansi, sekali dipilih harus diterapkan secara untuk transaksi sejenis, peristiwa lain, dan kondisi kecuali su interpretasi secara khusus membutuhkan atau mengijinkan kategorisasi da posuntukkebijakan yang berbeda itulayak. Bilamanasuatu standar atau interpretasi mensyaratkan atau mengizinkan kategorisasi tersebut, kebijakan akuntansi yang memadai harus dipilih dan diterapkan secara ko terhadap setiap kategori.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
dalam pencatatan transaksi keuangan yang secara signifikan akan
berpengaruh
terhadap kondisi kinerja suatu entitas. Kesalahan yang terjadi
dalam pencatatan
akuntansi mengakibatkan informasi yang disajikan dalam bentuk
laporan
keuangan menjadi bias.
menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan
seluruh
transaksi yang dilakukan entitas pelaporan. Untuk menjaga informasi
laporan
keuangan tidak menyesatkan maka laporan keuangan harus bebas
dari
kesalahan.
Para pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari suatu
entitas
pelaporan dari waktu ke waktu untuk mengetahui trend posisi
keuangan, kinerja,
dan arus kas. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang digunakan
harus
diterapkan secara konsisten pada setiap periode.
Kebijakan akuntansi, sekali dipilih harus diterapkan secara
konsisten
untuk transaksi sejenis, peristiwa lain, dan kondisi kecuali suatu
standar atau
interpretasi secara khusus membutuhkan atau mengijinkan
kategorisasi dari pos-
pos untuk kebijakan yang berbeda itu layak. Bilamana suatu
standar atau
interpretasi mensyaratkan atau mengizinkan kategorisasi tersebut,
maka suatu
kebijakan akuntansi yang memadai harus dipilih dan diterapkan
secara konsisten
terhadap setiap kategori.
2
IAS 8 menguraikan dasar untuk pemilihan kebijakan akuntansi
dan
perubahannya, menjabarkan ketentuan dan pengungkapan
perubahan yang dibuat di
dalam estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan periode yang lalu.
Tujuan standar ini
adalah untuk memperkuat relevansi dan keandalan laporan keuangan
entitas dan
dapat diperbandingkan sepanjang waktu, dan juga dengan laporan
keuangan entitas
lainnya (Ankarath, 2012:53).
konvensi dan aturan serta praktik-praktik tertentu yang diterapkan
oleh suatu entitas
dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan.
Perubahan estimasi akuntansi (change in accounting estimates)
merupakan
suatu penyesuaian terhadap jumlah yang tercatat dari suatu asset
atau suatu liabilitas,
atau jumlah konsumsi berkala suatu asset, yang merupakan hasil dari
penilaian status
sekarang dari, dan harapan imbalan masa depan dan kewajiban yang
terkait dengan
asset dan liabilities.
Kesalahan periode lalu adalah kelalaian untuk mencantumkan, dan
kesalahan
dalam mencatat, dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau
lebih periode lalu
yang timbul dari kegagalan untuk menggunakan atau kesalahan
penggunaan
informasi andal yang tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan
untuk periode
tersebut, dan secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan
dipergunakan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kesalah tersebut
termasuk dampak
kesalahan perhitungan matematis, kesalahan penerapan kebijakan
akuntansi,
kekeliruan (oversights) atau kesalahan interpretasi fakta dan
kecurangan.
I. Perubahan Akuntansi
IASB telah membentuk kerangka pelaporan, yang melibatkan tiga jenis
perubahan
akuntansi yaitu :
3
yang lain. Contoh perubahan metode depresiasi peralatan pabrik dari
double
declining (saldo menurun berganda) ke straight line (garis
lurus).
2.
informasi baru atau bertambahnya pengalaman. Contoh, perubahan
taksiran
umur kegunaan aktiva yang didepresiasi.
Kategori ketiga memerlukan perubahan akuntansi, meskipun
tidak
diklasifikasikan sebagai perubahan akuntansi, yaitu :
3. Kesalahan dalam laporan keuangan. Kesalahan sebagai
akibat dari kesalahan
matematis, kesalahan dalam menerapkan kebijakan akuntansi, atau
kelalaian
atau penyalahgunaan fakta yang ada ketika penyusunan laporan
keuangan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin salah menerapkan
metode
persediaan eceran untuk menentukan nilai persediaan
akhir.
1.1. Perubahan Kebijakan Akuntansi
dan aturan serta praktik-praktik tertentu yang diterapkan oleh
suatu entitas
dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Menurut definisi,
suatu
perubahan kebijakan akuntansi melibatkan perubahan dari satu
kebijakan
akuntansi yang berlaku ke yang lain. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan
mungkin mengubah dasar harga persediaan dari biaya rata-rata ke
FIFO. Atau
mungkin mengubah metode pengakuan pendapatan untuk kontrak
konstruksi
jangka panjang dari biaya pemulihan ke metode persentase
penyelesaian.
Dalam PSAK 25, manajemen menggunakan pertimbangan dalam
mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi untuk
menghasilkan informasi yang :
dan
-
kas.
lainnya dan bukan hanya bentuk hukum.
4
- Pertimbangan sehat, dan
Tiga pendekatan untuk memperlakukan (melaporkan) perubahan
kebijakan
akuntansi yaitu :
Merupakan suatu penerapan kebijakan akuntansi yang baru
terhadap
transaksi, peristiwa lain atau kondisi seolah-olah kebijakan
tersebut telah
diterapkan.
keuangan pada awal periode harus dihitung. Penyesuaian retrospektif
atas
laporan keuangan kemudian dibuat, dengan menyusun kembali
laporan
keuangan tahun sebelumnya atas dasar yang konsisten dengan
prinsip
yang baru diterapkan.
kembali laporan periode sebelumnya yang dapat menyebabkan
perubahan prinsip akuntansi untuk laporan keuangan yang
dapat
dibandingkan. Jika pendekatan ini tidak digunakan, maka
laporan
keuangan tahun sebelum perubahan akan disajikan dengan metode
lama;
sementara laporan keuangan pada tahun perubahan akan
melaporkan
keseluruhan penyesuaian kumulatif atas laba; dan laporan
keuangan
setelah tahun perubahan akan menyajikan laporan keuangan atas
dasar
baru tanpa pengaruh kumulatif perubahan. Konsistensi dianggap
penting
dalam menyediakan data kecenderungan-laba yang berarti dan
hubungan
keuangan lainnya yang diperlukan untuk mengevaluasi bisnis.
2.
kemudian dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan sebagai
pos
khusus dengan judul “pos- pos luar biasa” dan “ laba bersih”.
Pendukung
metode ini berpendapat bahwa menyatakan kembali laporan
keuangan
5
3.
Merupakan suatu perubahan didalam kebijakan akuntansi dan
mengakui
efek suatu perubahan estimasi akuntansi, masing-masing adalah
:
a.
peristiwa lainnya atau kondisi yang terjadi setelah tanggal
bilamana
kebijakan diubah, dan
berjalan dan periode masa depan yang dipengaruhi oleh
perubahan.
Hasil yang telah dilaporkan sebelumnya biasanya tetap; tidak
ada
perubahan yang dilakukan. Saldo awal tidak perlu disesuaikan,
dan tidak
ada upaya yang dilakukan untuk mengalokasikan beban atau kredit
atas
peristiwa sebelumnya itu. Pendukung pendekatan ini berargumen
bahwa
setelah manajemen menyajikan laporan keuangan berdasarkan
prinsip
akuntansi yang dapat diterima, maka laporan tersebut sudah
final;
manajemen tidak dapat mengubah periode sebelumnya dengan
menerapkan prinsip baru.
(Retrospektif)
1. Hal ini diperlukan oleh IFRS; atau
2. Ini menghasilkan laporan keuangan yang menyediakan
informasi
yang lebih dapat diandalkan dan relevan.
Ketika perusahaan melakukan perubahan prinsip akuntansi,
perusahaan
tersebut harus melaporkan perubahan dengan menggunakan
pendekatan
retrospektif. Pada umumnya, yang harus dilakukan adalah
sebagai
berikut :
1)
disajikan dengan dasar yang sama sebagai kebijakan akuntansi
baru.
2) Mengatur jumlah tercatat aset dan kewajiban pada awal
tahun
pertama disajikan, ditambah saldo awal laba ditahan.
6
Untuk menggambarkan pendekatan retrospektif, asumsikan
Perusahaan Denson telah memperhitungkan labanya dari kontrak
konstruksi jangka panjang menggunakan metode biaya pemulihan
(zero-profit). Pada tahun 2011, perusahaan beralih ke metode
persentase-penyelesaian. Manajemen berpendapat pendekatan
ini
memberikan ukuran yang lebih tepat atas laba yang diperoleh.
Untuk
keperluan pajak, perusahaan menggunakan metode pemulihan
biaya
dan berencana untuk terus melakukannya di masa depan.
(Asumsikan tarif pajak yang berlaku 40 persen.)
2009 2010 2011
400 160 190
160 64 76
2009 2010 2011
600 180 200
240 72 80
METODE PERSENTASE PENYELESAIAN
Laba sebelum pajak penghasilan
Laba sebelum pajak penghasilan
Selama tahun 2011 200 190
Sebelum Tahun 2010 600 400
Selama Tahun 2010 180 160
Laba Sebelum Pajak dari Perbedaan Laba
Persentase Biaya
7
Jurnal yang dibuat pada awal tahun 2010 adalah sebagai berikut
:
Konstruksi dalam proses 220,000 Kewajiban pajak yg ditangguhkan
88,000 Laba ditahan 132,000
Melaporkan Perubahan Kebijakan
yang sangat penting. Pengguna laporan keuangan menginginkan
informasi yang konsisten dari satu periode ke periode
berikutnya.
Persyaratan pengungkapan utama adalah sebagai berikut :
1. Sifat perubahan kebijakan akuntansi;
2.
menyediakan informasi yang lebih dapat diandalkan dan
relevan;
3.
yang lazim, jumlah penyesuaian:
dampak,
sebelumnya yang disajikan, yang lazim.
2011
200
80
120
2010
Perusahaan mengakui pendapatan dan biaya dari kontrak
konstruksi
jangka panjang dengan metode persentase penyelesaian pada
tahun
2011, dimana dalam tahun-tahun sebelumnya pendapatan dan
biaya
ditentukan dengan metode biaya pemulihan. Meode akuntansi
yang
8
(pernyataan justifikasi untuk perubahan prinsip akuntansi) dan
laporan
keuangan tahun-tahun sebelumnya telah dinyatakan kembali
untuk
menerapkan metode baru secara retrospektif. Untuk keperluan
pajak
penghasilan, metode biaya pemulihan akan terus digunakan.
Pengaruh
perubahan akuntansi terhadap laba tahun 2011 adalah
kenaikan
sebersar € 6.000 sesudah pajak dan terhadap laba tahun 2010
seperti
dilaporkan sebelumnya meningkat € 12.000 sesudah pajak
terkait.
Saldo laba ditahan untuk tahun 2010 dan 2011 telah
disesuaikan
terhadap penerapan secara retrospektif metode akuntansi yang
baru.
Sebagai hasil perubahan akuntansi, laba ditahan tanggal 1
Januari
2010 meningkat sebesar € 120.000 dibandingkan dengan yang
dilaporkan dengan menggunakan metode biaya pemulihan.
Penyesuaian Laba Ditahan
Sebelum perubahan
Laba Ditahan, 1 Januari
Perbedaan pengaruh Kumulatif
Perbedaan pengaruh Kumulatif
9
Laba bersih
Ditambah: Penyesuaian pengaruh kumulatif thd
menerapkan pengaruh langsung perubahan kebijakan akuntansi
secara retrospektif.
membuat perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan secara
retrospektif.
Ketidakpraktisan
satu dari kondisi berikut terjadi:
1.
retrospektif.
rencana kerja manajemen pada periode sebelumnya.
3. Penerapan secara retrospektif membutuhkan estimasi
signifikan
bahwa perusahaan tidak dapat berkembang.
1.2. Perubahan Estimasi Akuntansi
Untuk menyiapkan laporan keuangan, perusahan harus melakukan
estimasi
dampak dari kondisi-kondisi dan peristiwa di masa datang. Berikut
ini adalah
contoh pos-pos yang memerlukan estimasi :
1. Piutang Tak tertagih
10
4. Periode yang menerima manfaat dari biaya yg
ditangguhkan
5.
7. Perubahan metode penyusutan
Kondisi-kondisi dan peristiwa di masa datang serta dampaknya tidak
dapat
dirasakan dengan pasti. Oleh karena itu, estimasi membutuhkan
penggunaan
pertimbangan. Estimasi akuntansi akan berubah apabila terjadi
peristiwa baru,
seperti diperlukannya pengalaman yang lebih banyak, atau
karena
diperolehnya informasi tambahan. Perubahan estimasi harus ditangani
secara
prospektif.
perubahan estimasi dalam :
itu saja, atau
2. Periode perubahan dan periode masa depan jika perubahan
tersebut
mempengaruhi keduanya.
normal yang berulang dan melarang perlakuan retrospektif.
Situasi yang berkaitan dengan perubahan estimasi berbeda dari
situasi
yang meliputi perubahan prinsip akuntansi. Jika perubahan
estimasi
ditangani atas dasar retrospektif, atau atas dasar pengaruh
kumulatif,
maka penyesuaian yang terus menerus terhadap laba tahun
sebelumnya
akan terjadi. Hal itu dipandang cukup tepat untuk menerima
pendapat
bahwa karena munculnya kondisi atau situasi baru, maka revisi
yang
sesuai harus dilakukan terhadap situasi baru dan harus ditangani
dalam
periode berjalan serta di masa depan.
Contoh Perubahan dalam Estimasi setelah 7 tahun
Illustration: SMA Arcadia membeli peralatan seharga $ 510.000
yang
11
10.000 pada akhir waktu itu. Penyusutan telah dicatat selama 7
tahun
secara garis lurus. Pada tahun 2010 (tahun 8), itu ditentukan bahwa
masa
total harus 15 tahun dengan nilai sisa $ 5.000 pada akhir waktu
itu.
Diminta :
sebelumnya?
estimasi
Biaya peralatan $510,000 Nilai Sisa - 10,000 Dasar yg dpt
didepresiasi 500,000 Masa manfaat (original) 10 tahun Depresiasi
tahunan $ 50,000 x 7 tahun = $350,000
Neraca (31 Des 2009)
Nilai buku bersih (NBV) $160,000
Langkah kedua menghitung menghitung beban penyusutan untuk
tahun 2010.
NVB $ 160.000 Nilai sisa (jika ada) 5.000 Dasar yang
dapat didepresiasi 155.000 Masa Manfaat 8 Tahun Depresiasi Tahunan
$ 19.375
Jurnal untuk 2010
Pengungkapan
estimasi akuntansi yang memiliki efek pada periode berjalan
atau
diharapkan memiliki efek di masa mendatang. Perusahaan tidak
perlu
12
bagian dari operasi normal, seperti cadangan piutang tak
terbayar atau
keusangan persediaan, kecuali perubahan tersebut bersifat
material.
II. KOREKSI KESALAHAN
Tidak ada perusahaan, baik yang kecil maupun besar, yang luput dari
kesalahan.
Akan tetapi, resiko dari kesalahan yang material dapat dikurangi
dengan
menyelenggarakan pengendalian internal yang baik dan aplikasi
prosedur
akuntansi yang baik. Jenis Kesalahan Akuntansi:
1. Perubahan dari suatu kebijakan akuntansi yang tidak
berlaku umum ke suatu
kebijakan akuntansi yang dapat diterima.
2.
sebagainya.
3. Perubahan estimasi yang terjadi karena estimasi-estimasi
itu tidak dibuat
dengan jujur.
beban atau pendapatan tertentu pada akhir periode.
5. Penggunaan fakta yang tidak benar, seperti kegagalan untuk
menggunakan
nilai sisa dalam menghitung dasar penyusutan untuk pendekatan garis
lurus.
6. Klasifikasi biaya yang tidak tepat sebagai beban dan bukan
sebagai aktiva
serta sebaliknya.
Segera setelah ditemukan, kesalahan-kesalahan tersebut harus
dikoreksi dengan
ayat jurnal yang tepat dalam akun dan dilaporkan dalam laporan
keuangan.
Koreksi kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian periode
sebelumnya,
dicatat dalam tahun dimana kesalahan itu ditemukan, dan dilaporkan
pada
laporan keuangan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba ditahan.
Jika laporan
komparatif disajikan, maka laporan periode sebelumnya yang
terpengaruh harus
dinyatakan kembali untuk mengkoreksi kesalahan.
Illustration: Pada tahun 2012 petugas pembukuan untuk
Perusahaan Selectro
menemukan kesalahan: Pada tahun 2011 perusahaan lalai untuk
mencatat £
20.000 dari akun beban penyusutan pada sebuah gedung yang baru
dibangun.
13
pajak penghasilannya yang harus dibayar.
Illustration: Laporan laba rugi Selectro untuk 2011 dengan dan
tanpa
kesalahan.
Laba sebelum beban penyusutan
Illustration: Tampilan jurnal entri yang Selectro harus susun
dan terlanjur
disusun untuk mencatat beban penyusutan dan pajak
penghasilan.
Jurnal perbaikan tahun 2012 :
Utang Pajak Penghasilan
Utang Pajak Penghasilan
Ayat jurnal yg harus dibuat perusahaan Ayat jurnal yg dibuat
perusahaan
(Tanpa kesalahan) (Dengan kesalahan)
Illustration: Tampilan jurnal entri yang Selectro harus susun
dan terlanjur
disusun untuk mencatat beban penyusutan dan pajak
penghasilan.
14
20,000
20,000
32,000
Ayat jurnal yg harus dibuat perusahaan Ayat jurnal yg dibuat
perusahaan
(Tanpa kesalahan) (Dengan kesalahan)
Akumulasi penyusutan
Utang Pajak Penghasilan
Utang Pajak Penghasilan
Selisih antara jumlah beban penyusutan dan beban pajak penghasilan
: 20.000 +
32.000 = 52.000 (tanpa kesalahan) dengan beban pajak penghasilan :
40.000
(dengan kesalahan) yaitu 12.000, nilai tersebut menjadi saldo laba
ditahan.
Sehingga jurnal koreksi pada tahun 2012 :
Laba ditahan 12.000 Kewajiban pajak yang ditangguhkan 8.000
Akumulasi-penyusutan bangunan 20.000
Illustration (Laporan Periode Tunggal): Asumsikan bahwa
Perusahaan
Selectro memiliki saldo laba ditahan awal pada tanggal 1 Januari
2012, sebesar $
350.000. Perusahaan ini melaporkan laba bersih sebesar $ 400.000
pada tahun
2012.
£350,000
£20,000
Ditambah : Laba bersih
Laba ditahan, 1 Januari, sesuai laporan
Koreksi kesalahan (depresiasi)
Laporan Komparatif
guna mengkoreksi jumlah semua akun yang terpengaruh yang dilaporkan
dalam
laporan keuangan untuk semua periode pelaporan. Data dari setiap
tahun yang
telah disajikan harus dinyatakan kembali samapi benar, dan setiap
penyesuaian
susulan harus ditampilkan sebagai penyesuaian periode sebelumnya
atas laba
15
ditahan selama periode terdahulu yang dilaporkan. Sebagai contoh,
dalam kasus
Selectric Company, kesalahan mengabaikan penyusutan tahun 2011
sebesar £
20.000, yang ditemukan pada tahun 2012, mengharuskan pernyataan
kembali
laporan keuangan tahun 2011.Apabila disajikan sebagai pembandingan
dengan
laporan keuangan tahun 2012, akun-akun berikut ini dalam laporan
keuangan
tahun 2011 akan dinyatakan kembali :
£ 20.000 meningkat
£ 8.000 menurun
£ 12.000 menurun
£ 20.000 meningkat
£ 8.000 menurun
£ 12.000 menurun
£ 12.000 menurun
Dalam Laporan Laba-rugi
a.
b.
c.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
a.
b.
Menyajikan laporan keuangan periode sebelumnya seperti dilaporkan
sebelumnya
Tidak melakukan penyesuaian atas saldo awal periode berjalan yang
berakibat pada periode sebelumnya
Perubahan Karena Kesalahan
Memperbaiki semua laporan keuangan periode sebelumnya yang
disajikan
Menyatakan kembali saldo awal laba ditahan untuk periode pertama
yang disajikan apabila pengaruh
kesalahan terjadi dalam periode sebelumnya
Tidak menyatakan kembali laba tahun sebelumnya
Menggunakan saldo awal aset dalam tahun dimana metode ini diadopsi
sebagai tahun dasar saldo untuk
semua perhitungan selanjutnya
perhitungan pengaruh kumulatif serta jumlah dari tahun
sebelumnya.
Perubahan Estimasi Akuntansi
Menggunakan pendekatan periode berjalan dan prospektif dengan
:
Melaporkan laporan keuangan periode berjalan dan masa depan atas
dasar baru
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Menyatakan kembali laporan keuangan dari semua periode sebelumnya
yang disajikan
Mengungkapkan dalam tahun terjadinya perubahan pengaruh thd laba
bersih dan laba per saham dari
semua periode sebelumnya yang disajikan
Melaporkan penyesuaian atas saldo awal laba ditahan dalam laporan
laba ditahan pada awal tahun disajikan
Jika penentuan efek periode lalu tidak praktis :
16
Penelitian yang dilakukan telah memberikan masukan tambahan
tentang
mengapa perusahaan lebih memilih metode akuntansi tertentu.
Beberapa
alasannya adalah sebagai berikut :
1. Biaya politik. Semakin besar perusahaan dan terlihat lebih
transfer
politis, semakin besar para politisi serta pembuat peraturan
mencurahkan
perhatian kepada perusahaan tersebut.
modal perusahaan dapat mempengaruhi pemilihan metode
akuntansi.
3. Pembayaran bonus. Jika pembayaran bonus dilakukan
kepada
manajemen berkaitan dengan laba, maka dapat dikatakan bahwa
manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan
pembayaran bonus mereka.
perhatian dari para politisi, pembuat peraturan, dan pesaing.
Selain itu,
kenaikan laba yang besar juga dapat menciptakan masalah bagi
manajemen karena hasil yang sama akan sulit dicapai pada
tahun
berikutnya.
ditemukan yang tidak memiliki dampak signifikan terhadap
penyajian
laporan keuangan. Mendefinisikan materialitas adalah sulit, dan
pengalaman
serta pertimbangan harus digunakan untuk menentukan apakah
perlu
melakukan penyesuaian atas kesalahan tertentu.
Tiga pertanyaan yang harus dijawab dalam analisis kesalahan :
1.
2. Ayat jurnal apa yang diperlukan untuk mengkoreksi
kesalahan?
3. Bagaimana laporan keuangan dinyatakan kembali setelah
ditemukannya
kesalahan?
sebelumnya dan melaporkannya pada tahun berjalan sebagai
penyesuaian
terhadap saldo awal Laba Ditahan.
17
Pernyajian kesalahan posisi keuangan hanya mempengaruhi
penyajian
aset, kewajiban, atau akun ekuitas.
Kesalahan tahun berjalan - reklasifikasi item ke posisi yang
tepat.
Kesalahan tahun sebelumnya - menyajikan kembali laporan
posisi
keuangan dari tahun sebelumnya untuk tujuan
perbandingan
b. Laporan Kesalahan Laba Rugi
Pengklasifikasian yang tidak tepat dari pendapatan atau
beban.
Kesalahan tahun sebelumnya - menyajikan kembali laporan
laba
rugi dari tahun sebelumnya untuk tujuan perbandingan.
c. Kesalahan Neraca dan Laporan Laba Rugi
Kesalahan yang saling Menyeimbangkan
telah menutup buku :
diperlukan.
menyesuaikan keseimbangan penyajian laba ditahan.
Untuk tujuan komparatif, penyajian kembali yang diperlukan
bahkan
jika entri jurnal koreksi tidak diperlukan.
- Akan diimbangi atau dikoreksi selama dua periode. Jika
perusahaan
belum menutup buku :
kesalahan pada periode berjalan dan untuk menyesuaikan saldo
awal Laba Ditahan.
menyesuaikan saldo awal Laba Ditahan.
Kesalahan yang tidak saling Menyeimbangkan
a. Tidak disajikan pada periode akuntansi berikutnya.
b.
menutup buku.
18
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan untuk
menyediakan
informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh
transaksi yang
dilakukan entitas pelaporan. Untuk menjaga informasi laporan
keuangan tidak
menyesatkan maka laporan keuangan harus bebas dari kesalahan.
2.
undangan atau apabila diperkirakan bahwa perubahan tersebut
akan
menghasilkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan
atau arus
kas yang lebih relevan dan lebih handal.
3. Segera setelah kesalahan ditemukan, kesalahan itu harus
dikoreksi dengan
membuat ayat jurnal yang tepat dalam akun-akun dan dilaporkan dalam
laporan
keuangan.
19
Internasional. Jakarta : PT.Indeks.
Bragg, M.Steven. 2012. Panduan IFRS Referensi Cepat Solusi
Masalah Bagi Para
Eksekutif dan Akuntan, Jakarta : PT.Indeks.
.