AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF STAR-PRO BPKP AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN Disusun Oleh Kelompok 3 : Ahmad Badrus Salam (F1314005) Dony Pratomo (F1314033) Mochammad Riza Hari (F1314060) Yusuf Bastian Wija Martono (F1314094) S-1 JURUSAN AKUNTANSI NON-REGULER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 0 | Page
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF STAR-PRO BPKP
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Disusun Oleh Kelompok 3 :
Ahmad Badrus Salam (F1314005)
Dony Pratomo (F1314033)
Mochammad Riza Hari (F1314060)
Yusuf Bastian Wija Martono (F1314094)
S-1 JURUSAN AKUNTANSI NON-REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
0 | P a g e
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF STAR-PRO BPKP
CHAPTER 02. KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Kecurangan laporan keuangan merupakan satu dari dua ranting dari Fraudulent Statements
yang berkenaan dengan penyajian laporan keuangan, yang menjadi perhatian auditor,
masyarakat, atau para LSM (Lembaga Sosial Masyarakat). Kecurangan ini berupa salah saji
yang terdiri dari dua jenis yaitu penyajian aset atau pendapatan lebih tinggi dari yang
sebenarnya (Asset/ Revenue Overstatements) atau penyajian aset atau pendapatan lebih
rendah dari yang sebenarnya (Asset/ Revenue Understatements).
I. KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DALAM BEBERAPA TAHUN
TERAKHIR
Laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu
organisasi terkadang dengan sengaja salah disajikan sebagai akibat dari adanya tindakan
manipulasi, pemalsuan, atau melakukan perubahan dalam catatan akuntansi. Hal tersebut
menimbulkan kerugian besar bagi para investor, kurangnya kepercayaan pada pasar dan
sistem akuntansi yang ada, serta proses peradilan juga rasa malu yang harus ditanggung
oleh individu atau organisasi yang terlibat dalam kecurangan laporan keuangan.
Beberapa penyelewengan yang terjadi selama periode 2000-2002 dan paling terkenal
dalam sejarah perusahaan di Amerika Serikat:
- Salah saji laporan keuangan atau “pengolahan pembukuan-cooking the books”;
- Pemberian pinjaman secara tidak tepat kepada para eksekutif dan corporate looting;
- Skandal perdagangan yang melibatkan orang dalam perusahaan;
- Mengistimewakan Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering-IPO),
termasuk di antaranya spinning dan laddering;
- Tunjangan pension yang berlebihan pada CEO;
- Kompensasi yang berlebihan (baik secara tunai maupun dalam bentuk saham)
kepada para eksekutif;
- Pinjaman untuk fee perdagangan dan transaksi-transaksi quid pro quo lainnya;
- Kebangkrutan dan utang dalam jumlah yang sangat besar;
- Kecurangan dalam skala besar yang dilakukan oleh pegawai.
- Penanggalan kembali (Backdating), praktik yang secara sengaja mengubah tanggal
efektif dari opsi saham dengan tujuan mendapatkan tambahan kompensasi bagi
manajemen.
1 | P a g e
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF STAR-PRO BPKP
II. MENGAPA PERMASALAHAN INI TERJADI
Terdapat 3 (tiga) elemen yang muncul bersamaan dan mendorong terjadinya
kecurangan secara keseluruhan yang sering disebut dengan istilah “Fraud Triangle”
yaitu:
A. Tekanan yang dirasakan, faktor-faktor pemicunya meliputi: kerugian finansial,
kegagalan dalam memenuhi ekspektasi pendapatan di pasar saham,
ketidakmampuan untuk bersaing dengan entitas lain, atau sistem kompensasi opsi
saham yang melebihi kompensasi dalam bentuk lain.
B. Peluang/ kesempatan yang dimiliki, faktor-faktor pemicunya meliputi: lemahnya
keberadaan dewan direksi, adanya pengendalian internal yang tidak memadai, atau
kemampuan untuk menyembunyikan kecurangan di balik transaksi-transaksi dengan
pihak-pihak terkait lainnya.
C. Kemampuan untuk merasionalisasi kecurangan sebagai sesuatu yang dapat diterima.
Selain itu, terdapat 9 (sembilan) faktor yang muncul secara bersamaan yang
menyebabkab munculnya “Perfect Storm”, antara lain:
- Ledakan ekonomi;
- Kemerosotan nilai-nilai moral;
- Kesalahan alokasi insentif;
- Tingginya ekspektasi Analis;
- Tingginya tingkat utang;
- Fokus pada aturan daripada prinsip akuntansi;
- Kurangnya independensi auditor;
- Keserakahan; dan
- Kegagalan Pendidik.
III. SIFAT DASAR KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Sangat sulit mengetahui seberapa sering kecurangan laporan keuangan terjadi karena
sebagian kecurangan laporan keuangan tidak terdeteksi. Namun, indicator kecurangan
dan sejumlah indicator lainnya yang biasanya dapat diamati. Karena apa yang muncul
sebagai indicator dapat disebabkan oleh faktor lain yang masuk akal, munculnya
indicator kecurangan tidak selalu mengindikasikan adanya kecurangan. Tanpa adanya
pengakuan, dokumen yang benar-benar terlihat fiktif, atau sejumlah tindakan
kecurangan yang sama dan dilakukan berulang-ulang, menuduh seseorang melakukan
kecurangan laporan keuangan dapat menjadi sangat sulit, sehingga investigator harus
2 | P a g e
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF STAR-PRO BPKP
sangat berhati-hati dalam melakukan pemeriksaan kecurangan, menghitung jumlah
kecurangan, atau melakukan berbagai macam perikatan kerja terkait dengan
kecurangan.
IV. MOTIVASI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Motivasi untuk menyajikan laporan keuangan yang mengandung unsur kecurangan
cukup beragam, beberapa di antaranya yaitu untuk:
- memberikan dukungan agar harga saham tetap tinggi;
- memberikan dukungan terhadap penawaran obligasi dan saham;
- meningkatkan harga saham perusahaan; atau
- memaksimalkan bonus bagi manajemen.
V. KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN
KEUANGAN
Untuk mengidentifikasi eksposur kecurangan dengan benar, seorang auditor dan
investigator harus memahami secara jelas antara lain: (1) kegiatan operasional dan sifat
dasar dari organisasi; (2) Pengelolaan suatu organisasi dan apa yang memotivasi
mereka; (3) hubungan organisasi dengan pihak-pihak lain dan pengaruh dari masing-
masing pihak tersebut terhadap manajemen. Selain ketiga hal tersebut, seorang auditor
dan investigator harus menggunakan penalaran strategik yang mengacu pada
kemampuan untuk mengantisipasi kemungkinan metode penyembunyian kecurangan
yang digunakan oleh pelaku kecurangan.
Kecenderungan manajemen untuk melakukan kecurangan tergantung dari audit yang
telah diperhitungkan sebelumnya dan pendekatan auditor untuk mendeteksi kecurangan
dipengaruhi oleh potensi manajemen untuk melakukan kecurangan.
Ada berbagai tingkatan penalaran strategic dalam pengaturan audit, yaitu:
1. Zero-order Reasoning, auditor dan auditee hanya mempertimbangkan kondisi yang
secara langsung mempengaruhi mereka, tetapi bukan pihak-pihak lain;
2. First-order Reasoning, auditor mempertimbangkan kondisi yang secara langsung
mempengaruhi auditee; dan
3. Higher-order Reasoning, auditor mempertimbangkan adanya tambahan tingkatan
kompleksitas termasuk bagaimana manajemen mengantisipasi perilaku auditor.
Ketika menerapkan penalaran strategic, auditor akan mempertimbangkan berbagai
pertanyaan berikut:
3 | P a g e
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF STAR-PRO BPKP
- Skema kecurangan apa yang mungkin akan digunakan oleh manajemen untuk
melakukan kecurangan laporan keuangan?
- Jenis pengujian seperti apa yang akan digunakan untuk mendeteksi skema tersebut?
- Bagaimana manajemen dapat menyembunyikan skema tersebut dari jenis pengujian
yang akan dilakukan?
- Bagaimana jenis pengujian tertentu dapat dimodifikasi agar dapat mendeteksi skema
penyembunyian aset?
VI. MANAJEMEN DAN DEWAN DIREKSI
Dalam mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan, terdapat 3 (tiga) aspek
manajemen yang harus diinvestigasi:
- Latar belakang manajemen, dimana investigator harus memahami jenis organisasi
dan aktivitas pihak manajemen dan direksi yang terkait di periode sebelumnya;
- Motivasi manajemen; dan
- Pengaruh manajemen dalam pembuatan keputusan untuk organisasi, karena
melakukan kecurangan jauh lebih mudah ketika satu atau dua individu memiliki
kekuasaan besar dalam pengambilan keputusan daripada ketika organisasi memiliki
pola kepemimpinan yang lebih bersifat demokratis.
VII. HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK LAIN
Kecurangan laporan keuangan sering kali dilakukan dengan bantuan dari organisasi
lain, baik secara riil ada ataupun yang fiktif. Hubungan dengan pihak-pihak lain yang
harus diuji untuk menentukan apakah hubungan tersebut memberikan peluang atau
eksposur kecurangan bagi manajemen, antara lain:
1. Hubungan dengan lembaga keuangan;
2. Hubungan dengan organisasi dan individu yang terkait;
3. Hubungan dengan auditor;
4. Hubungan dengan pengacara;
5. Hubungan dengan investor; dan
6. Hubungan dengan badan regulasi.
Selain hubungan dengan pihak-pihak lain, beberapa hal yang harus diuji oleh auditor
dan investigator untuk mendeteksi potensi kecurangan laporan keuangan yaitu: (1) Sifat
yang melekat pada organisasi dan jenis industry dari organisasi tersebut; dan (2) Pola
hubungan-hubungan keuangan dan ukuran kinerja non-keuangan organisasi.
4 | P a g e
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF STAR-PRO BPKP
CHAPTER 03. KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN TERKAIT
PENDAPATAN DAN PERSEDIAAN
I. KECURANGAN PENDAPATAN
Akun yang paling sering dimanipulasi ketika melakukan kecurangan laporan keuangan
adalah pendapatan dan/ atau piutang dagang. Ada dua alasan umum kecurangan laporan
keuangan terkait pendapatan, yaitu: (1) Ketersediaan berbagai alternative yang dapat
diterima dalam pengakuan pendapatan; dan/ atau (2) mudahnya manipulasi pendapatan
bersih menggunakan akun pendapatan dan piutang dagang.
Bagaimana cara mengidentifikasi kecurangan laporan keuangan terkait pendapatan?
Ada beberapa tahap untuk mengidentifikasi terjadinya kecurangan laporan keuangan
terkait pendapatan:
A. Identifikasi Eksposur Kecurangan Pendapatan
Eksposur kecurangan pendapatan melibatkan berbagai macam skema yang dapat
digunakan untuk memanipulasi pendapatan dan sering kali juga digunakan untuk
memanipulasi piutang. Beberapa skema kecurangan pendapatan yang umum
dilakukan, meliputi: Transaksi dengan pihak terkait; Penjualan fiktif; Faktur
diterbitkan tetapi barang ditahan (bill-and-hold sales); Kesepakatan sepihak;
Penjualan konsinyasi; Channel Stuffing; Lapping atau Kitting; Penanggalan atau