1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang ketat di antara para pelaku usaha. Hal ini terbukti dengan banyaknya perusahaan yang keluar- masuk pasar. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di bidangnya. Perusahaan dituntut untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya, dengan cara meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaannya. Dalam meningkatkan profitabilitas, perusahaan perlu mengelola sumber daya yang dimilikinya se-efisien mungkin. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat meliputi, modal, tenaga kerja, mesin- peralatan, dan sebagainya. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan seringkali menemukan banyak hambatan, salah satunya ialah mengelola modal kerja yang tersedia menjadi optimal.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang ketat
di antara para pelaku usaha. Hal ini terbukti dengan banyaknya perusahaan yang
keluar-masuk pasar. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi yang
terbaik di bidangnya. Perusahaan dituntut untuk dapat mengembangkan dan
meningkatkan kinerjanya, dengan cara meningkatkan profitabilitas dan nilai
perusahaannya. Dalam meningkatkan profitabilitas, perusahaan perlu mengelola
sumber daya yang dimilikinya se-efisien mungkin. Sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat meliputi, modal, tenaga kerja, mesin-peralatan, dan sebagainya.
Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan seringkali menemukan banyak
hambatan, salah satunya ialah mengelola modal kerja yang tersedia menjadi
optimal.
Modal kerja adalah dana yang diperlukan perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku,
pembayaran upah buruh, pembayaran utang, dan pembayaran lainnya (Sutrisno,
2009:39). Jadi, dapat disimpulkan bahwa modal kerja merupakan jumlah
keseluruhan aktiva lancar, yang meliputi kas atau bank, surat berharga, piutang
dagang, dan persediaan, yang digunakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
2
operasional perusahaan, serta digunakan untuk melunasi utang lancarnya, di mana
tingkat perputarannya tidak lebih dari satu tahun.
Modal kerja perusahaan harus dikelola seoptimal mungkin. Pengelolaan
modal kerja yang tepat, dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Sedangkan
pengelolaan modal kerja yang tidak tepat, dapat menghambat proses produksi dan
menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Indikator adanya pengelolaan modal kerja yang baik adalah adanya
efisiensi pengelolaan modal kerja (Husnan, 2007). Efisiensi pengelolaan modal
kerja dapat dilihat dari perputaran modal kerja (working capital turnover), yang di
dalamnya terkandung komponen kas, piutang, persediaan, dan utang lancar.
Perputaran modal kerja dimulai saat kas pertama kali diinvestasikan dalam
komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas. Semakin tinggi
perputaran modal kerja, semakin optimal pula pengelolaan modal kerjanya,
sehingga profitabilitas perusahaan juga meningkat.
Dilihat dari sumber permodalannya, perusahaan di Indonesia dapat
dibedakan menjadi perusahaan tertutup (private company) dan perusahaan terbuka
(go public company). Private company mendapatkan tambahan modal dari
pemiliknya, yaitu pemilik individual. Berbeda halnya dengan go public company,
perusahaan ini mendapatkan tambahan modal dari hasil penjualan sahamnya
kepada publik, dan dari laba ditahan. Oleh sebab itu, modal yang dimiliki oleh go
public company pada umumnya relatif lebih besar dibandingkan private company.
Berdasarkan pemaparan di atas, muncul suatu pertanyaan, apakah dengan
semakin banyaknya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh go public company,
3
menyebabkan pengelolaan modal kerjanya pun menjadi lebih optimal
dibandingkan private company? Dapat kita lihat, perusahaan-perusahaan terbaik
di Indonesia memang pada umumnya merupakan perusahaan yang telah go public,
seperti PT. Astra International Tbk., PT. Unilever Indonesia Tbk., dan PT. Bank
Central Asia Tbk.
Berdasarkan pengelolaan modal kerjanya, meskipun perusahaan-
perusahaan terbaik di bidangnya merupakan perusahaan yang go publik, tidak
menutup kemungkinan bahwa private company dapat lebih optimal mengelola
modal kerjanya, sehingga menghasilkan laba yang optimal pula dibandingkan
dengan go public company. Adanya pandangan tersebut menimbulkan suatu gap,
oleh sebab itu penulis akan melakukan penelitian mengenai perbandingan efisiensi
pengelolaan modal kerja yang dilakukan oleh go public food and beverages
company versus private food and beverages company, terkait dengan
profitabilitas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dibentuk
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengelolaan modal kerja pada go public food and beverages company
lebih optimal dibandingkan private food and beverages company?
2. Berdasarkan pengelolaan modal kerjanya, apakah go public food and
beverages company dapat menghasilkan laba yang lebih optimal
dibandingkan private food and beverages company?
4
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui dan mendeskripsikan optimalisasi pengelolaan modal kerja pada
food and beverages go public company dan private company.
2. Mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh pengelolaan modal kerja
terhadap profitabilitas food and beverages go public company dan private
company.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang telah diuraikan di atas, adapun manfaat dari
penelitian ini adalah:
1. Manfaat Akademik:
a. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya terkait tentang
pengelolaan modal kerja.
b. Memberikan informasi dan gambaran riil kepada mahasiswa mengenai
pengelolaan modal kerja perusahaan terbuka dan tertutup.
2. Manfaat Praktik:
a. Sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan yang merupakan obyek
penelitian ini, khususnya dalam mengelola modal kerja se-efisien
mungkin, agar dapat menghasilkan laba yang optimal.
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan dan pengambilan
keputusan, mengenai pengelolaan modal kerja.
5
c. Memberikan informasi dan gambaran riil kepada masyarakat umum
mengenai pengelolaan modal kerja perusahaan terbuka dan tertutup.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima
bab, yaitu:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan tentang penelitian terdahulu, uraian teori yang berkaitan
dengan penelitian, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang desain penelitian, identifikasi variabel, definisi
operasional variabel, jenis dan sumber data, pengukuran variabel, alat dan
metode pengumpulan data, populasi, sampel, dan teknik pengambilan
sampel, dan teknik analisis data.
BAB 4 ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang uraian analisis data yang diteliti serta hasil dari
penelitian.
BAB 5 PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang bermanfaat bagi penelitian
selanjutnya.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang bertema tentang efisiensi pengelolaan modal kerja ini,
mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu. Adapun 3 penelitian terdahulu yang
digunakan ialah sebagai berikut. Penelitian pertama dilakukan oleh Kulkanya
Napompech (2012), dengan judul Effect of Working Capital Management on the
Profitability of Thai Listed Firms, hasil penelitiannya ialah bahwa profitabilitas
perusahaan yang berada di Thailand (yang diproxy-kan dengan laba kotor), dapat
dipengaruhi oleh periode perputaran persediaan, periode perputaran piutang,
periode pembayaran utang, periode keterikatan dana pada modal kerja, serta
ukuran perusahaan.
Penelitian kedua dilakukan oleh Melita, Maria, dan Petros (2010), dengan
judul The Effect of Working Capital ManagementOn Firm’s Profitability:
Empirical Evidence From An Emerging Market, hasil penelitiannya ialah bahwa
profitabilitas perusahaan (yang diproxy-kan dengan ROA), dapat dipengaruhi oleh
periode perputaran persediaan, periode perputaran piutang, periode pembayaran
utang, periode keterikatan dana pada modal kerja, serta pertumbuhan penjualan,
namun dalam penelitian ini ukuran perusahaan tidak mempengaruhi tingkat
profitabilitas.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Dikti Kusmeidi Ruwindas (2011),
dengan judul Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi
7
Kasus pada CV Dandy Handycraft Tasikmalaya), hasil penelitiannya ialah bahwa
profitabilitas perusahaan (yang diproxy-kan dengan laba sebelum pajak), dapat
dipengaruhi oleh pengelolaan modal kerjanya.
Berdasarkan dari ketiga hasil penelitian terdahulu, dapat disimpulkan
bahwa pengelolaan modal kerja dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan,
baik perusahaan yang sudah go publik maupun perusahaan tertutup. Hanya saja,
besarnya pengaruh tersebut, sangat ditentukan oleh pengelolaan modal kerja
masing-masing perusahaan. Adapun penelitian terdahulu dan penelitian sekarang
memiliki persamaan dan perbedaan.
Tabel 2.1 Perbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
mendapatkan informasi berupa gambaran umum perusahaan beserta laporan
keuangannya, serta menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan cara
mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan
keuangan perusahaan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan ICMD serta
dari berbagai buku pendukung, dan literatur lainnya.
3.6 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2008:115). Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan food and beverages tertutup dan terbuka
yang terdaftar di BEI.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 2008:116). Sampel dalam penelitian ini adalah lima
perusahaan food and beverages yang terbuka, dan lima perusahaan food and
beverages yang tertutup. Adapun daftar perusahaan food and beverages yang
terbuka dan tertutup, ialah sebagai berikut.
No.
Perusahaan Tertutup Perusahaan Terbuka
1 PT. Tirta Bahagia PT. Akhasa Wira International Tbk.
2 PT. Sinar Sosro PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.
3 PT. Manohara Asri PT. Mayora Indah Tbk.
4 PT. Garudafood PT. Siantar Top Tbk.
25
5 PT. Wings Food PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
3.6.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling yang digunakan adalah
probability sampling dengan cara simple random sampling. Menurut Sugiyono
(2008:118), probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Simple Random Sampling merupakan pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu.
3.7 Teknik Analisis Data
Penelitian ini akan menganalisis efisiensi pengelolaan modal kerja, yang
diukur melalui perputaran kas, piutang, persediaan, utang dagang, dan perputaran
modal kerja. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis rasio profitabilitas, yang
diukur melalui Marjin laba kotor (gross profit margin). Guna mengetahui
besarnya pengaruh efisiensi pengelolaan modal kerja terhadap profitabilitas
perusahaan, hasil dari efisiensi pengelolaan modal kerja diregresikan dengan rasio
profitabilitas (marjin laba kotor).
3.7.1 Analisis Efisiensi Pengelolaan Modal Kerja
Untuk menganalisis efisiensi modal kerja menggunakan metode
perputaran modal kerja. Dengan metode ini besarnya modal kerja ditentukan
dengan cara menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja
seperti perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan perputaran
26
utang (Sutrisno 2012:47). Langkah-langkah dalam menentukan efisiensi
pengelolaan modal kerja, ialah sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata aktiva lancar dan utang lancar yang digunakan sebagai
unsur modal kerja.
2. Menghitung perputaran unsur-unsur modal kerja
Perputaran unsur-unsur modal kerja di atas, dihitung dengan menggunakan
metode perputaran (turnover), sebagai berikut:
Rata-rata kas = Kas awal tahun+kas akhir tahun periode
2
Rata-rata piutang = Piutang awal tahun+ piutang akhir tahun periode
2
Rata-rata persediaan = Persediaan awal tahun+ persediaan akhir tahun
2
Rata-rata utang dagang = utangawal tahun+utang akhir tahun periode
2
Perputaran Kas = Penjualan
Rata−rata kas = .... kali
Perputaran Piutang = Penjualan
Rata−rata piutang = .... kali
Perputaran Persediaan = HPP
Rata−rata persediaan = .... kali
Perputaran Utang = HPP
Rata−rata utang = .... kali
27
3. Menghitung periode keterikatan dana pada masing-masing unsur modal kerja
Periode keterikatan dana pada masing-masing unsur modal kerja, dihitung
dengan tujuan untuk mengetahui periode keterikatan dana pada modal kerja
perusahaan.
4. Menghitung periode keterikatan dana pada modal kerja
Periode keterikatan dana pada modal kerja, dihitung untuk mengetahui
perputaran modal kerja perusahaan.
5. Menghitung perputaran modal kerja
Perputaran modal kerja merupakan tolok ukur dari penilaian efisiensi
pengelolaan modal kerja suatu perusahaan. Adapun formula perputaran modal
kerja, ialah sebagai berikut.
Periode terikatnya kas = 360
Perputaran kas x 1 hari = .... kali (p)
Periode terikatnya piutang = 360
Perputaran piutang x 1 hari = .... kali (q)
Periode terikatnya persediaan = 360
Perputaran persediaan x 1 hari = .... kali (r)
Periode terikatnya utang = 360
Perputaran utang x 1 hari = .... kali (s)
Periode keterikatan dana pada modal kerja = p + q + r + s
Perputaran modal kerja= 360
Periode terikatnya dana pada modal kerja = .... kali
28
3.7.2 Analisis Profitabilitas Perusahaan
Rasio profitabilitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah marjin laba
kotor (gross profit margin). Adapun formulanya, ialah sebagai berikut.
3.7.3 Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas
Penelitian ini tidak hanya menghitung besarnya efisiensi pengelolaan
modal kerja perusahaan, dan tingkat profitabilitasnya, namun juga mengukur
besarnya pengaruh efisiensi pengelolaan modal kerja terhadap tingkat
profitabilitas yang dapat dihasilkan perusahaan. oleh sebab itu, peneliti akan
melakukan uji regresi berganda, yang meliputi uji-F dan uji-t. Data yang sudah
dihitung sebelumnya, akan dianalisis dengan menggunakan e-views 7.
Marjin Laba Kotor (GPM) = Laba kotorPenjualan
x 100%
29
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Charitou, M.S., Maria, E., Lois, P., 2010, The Effect of Working Capital Management On Firm’s Profitability: Empirical Evidence From An Emerging Market, Journal of Business & Economics Research, Volume 18 No. 12:63-68.
Horne, J. C. V., dan Wachowicz, J. M., 2009, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
Houston, J. F., dan Brigham, E. F., 2010, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.
Napompech, K., 2012, Effects of Working Capital Management on the Profitability of Thai Listed Firm, International Journal of Trade, Economics and Finance, Volume 3 No. 3:227-232.
Riyanto, B., 2010, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: BPFE.
Ruwindas, K. D., 2011, Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus pada CV Dandy Handycraft Tasikmalaya).
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, 2012, Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonosia.
Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Ekonosia.