Oleh : Eko Nur Febrianto Pembimbing: dr. Sondang Berlian Rosalind Silalahi, Sp.THT, MARS Bagian THT RSUD Cianjur 1 LAPORAN KASUS Rinitis kronis
Oleh : Eko Nur FebriantoPembimbing: dr. Sondang Berlian Rosalind Silalahi, Sp.THT, MARSBagian THT RSUD Cianjur
*LAPORAN KASUSRinitis kronis
Nama: Ny. MMUmur:52 tahunAlamat:CimacanNo. RM: 68-98-85Tanggal berobat: 27 April 2015**
ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS )**
Riwayat Penyakit Sekarang
52 tahunHidung kanan dan kiri tersumbat sejak 6 bulan laluGatal di hidung dan keluar cairan putih beningSetiap pagi hariSering bersin-bersinSesak tanpa disertai bunyi ngik-ngikPusing (+), batuk (+) tanpa lendirDemam dan nyeri disekitar muka disangkal
4
5
6
7
RIWAYAT PENGOBATAN8
9CimacanCianjur7 bulan
10
PEMERIKSAAN FISIK11
12
13
Pemeriksaan Fisik Paru 14
Pemeriksaan Jantung15
Pemeriksaan AbdomenPerut tampak cembung, bekas luka (-)Nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)Perkusi timpani seluruh kuadran abdomenBising usus (+) 10x/menit
16
EKSTREMITAS Superior
Inferior
17
STATUS LOKALIS TELINGA18
ADASNormotiaHiperemis (-)Edema (-)Helix sign (-)Tragus sign (-)AurikulaNormotiaHiperemis (-)Edema (-)Helix sign (-)Tragus sign (-)Tanda radang (-)Pus (-)Nyeri tekan (-)Fistula (-)PreaurikulaTanda radang (-)Pus (-)Nyeri tekan (-)Fistula (-)Hiperemis (-)Nyeri tekan (-)Radang (-)Edema (-)Retroaurikula Hiperemis (-)Nyeri tekan (-)Radang (-)Edema (-)
19STATUS LOKALIS TELINGA
ADASHiperemis (-)udem (-) sekret (-) serumen (-), massa (-)MAE
Hiperemis (-)udem(-) serumen (-) sekret (-) massa (-)Intak, reflek cahaya (+), hiperemis (-), sekret (-)Membran timpani
Intak, reflek cahaya (+), hiperemis (-), sekret (-)(+)Uji Rinne(+)Tidak ada lateralisasiUji WeberTidak ada lateralisasiSama dengan pemeriksaUji SchwabachSama dengan pemeriksa
Status Lokalis Hidung20
Dextra RINOSKOPI ANTERIORSinistra Hiperemis (+) Mukosa Hiperemis (+)+Sekret +Hipertrofi (+)Konka inferior Hipertrofi (+)Deviasi (-)Septum Deviasi (-)(-)Massa (-)(+)Passase udara(+)
Status Lokalis Sinus Paranasal21
*Sinus maksilaris : Terlihat terang Sinus frontalis : Terlihat terangKesan : Sinus normal22
Tes penghidu*23Hiposmik hidung kanan dan kiriDengan kopi
Status Lokalis Tenggorok 24
NASOFARING (Rinoskopi posterior)Konka superior Tidak dilakukan Torus tubarius Tidak dilakukanFossa RossenmullerTidak dilakukanPlika salfingofaringeal Tidak dilakukan
Status Lokalis Tenggorok2525
TES PENGECAPAN*26Normal
Status Lokalis Tenggorok 27
LARINGOFARING (Laringoskopi indirect)Epiglotis Tidak dilakukan Plika ariepiglotika Tidak dilakukanPlika ventrikularisTidak dilakukanPlika vokalis Tidak dilakukanRima glotis Tidak dilakukan
25Pemeriksaan Maksilofasial28
25Pemeriksaan Maksilofasial29
30Pemeriksaan Maksilofasial
31PEMERIKSAAN LEHER
52 tahunHidung kanan dan kiri tersumbat sejak 6 bulan laluGatal di hidung dan keluar cairan putih beningSetiap pagi hariSering bersin-bersinSesak tanpa disertai bunyi ngik-ngikPusing (+), Batuk (+) tanpa lendir
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : Hidung : Sekret berwarna bening(+/+) Mukosa hiperemis (+/+)Konka inferior (hipertrofi/hipertrofi)**
**
PENATALAKSANAAN**
Non Farmakologis Farmakologis Hindari faktor pencetusMeningkatkan daya tahan tubuhOlah raga 2x/minggu @45 menitMakan 4 sehat 5 sempurnaMembersihkan rumah, mengganti kasur dengan selain kapukIstirahat cukupCo amoxiclav 3 x 500mg Cetirizine 1 x 10mgAmbroxol tab 3 x 30mg
*35
PROGNOSISQuo ad vitam : bonamQuo ad functionam : bonam**
Tinjauan Pustaka*
*Hidung luar berbentuk piramidPangkal HidungDorsum NasiNasal TipAla NasiKolumelaLubang HidungAnatomi Hidung38
*Anatomi Hidung39
*Anatomi Hidung40
*Anatomi Hidung41
Diantara konka-konka dan dinding lateral hidung terdapat rongga sempit yang disebut meatus*Meatus nasal InferiorMeatus nasal MediaMeatus nasal SuperiorAnatomi Hidung42
*Anatomi Hidung43
*Bagian rongga hidung depan & atas : persarafan sensoris dari n. Etmoidalis anteriorRongga hidung lainnya : sebagian besar mendapat persarafan sensoris dari n.Maksila melalui ganglion Sfenopalatinum.Anatomi Hidung44
*Fisiologi Hidung45
*Fisiologi Hidung46
*Rinitis kronis47
*Rinitis hipertrofi48
*49
*50
*Terapi51
*Rinitis atrofi52
Etiologi*53
Gejala*54
Pemeriksaan hidung*55
*56
*Rinitis alergiRinitis alergiPenyakit inflamasiReaksi alergi(Von Pirquet, 1986)Kelainan hidungBersin-bersin, rinore, gatal, tersumbat(WHO ARIA, 2001)57
PatofisiologiAlergenMakrofag/monositMakrofag melepas sitokinMengaktifkanTh0 -> Th 1 dan Th2Sel limfosit B aktifPresentasikan pada sel T helperKomplek peptida MHC IIMasuk ke jaringanSirkulasi darahDiikat oleh reseptor IgEPermukaan sel mastosit & basofilHistaminProstaglandinLeukotrienMolekul HLA IIMembentuk fragmen pendek peptidaProduksi IgERAFC58
*59
*Klasifikasi berdasarkan sifatKlasifikasi bedasarkan derajat60
*61
*62
*Pemeriksaan penunjang63
*64
*65
*Rinitis vasomotor66
Gejala*67
Pemeriksaan*68
Diagnosis*69
Penatalaksanaan70
*71
**
************