Top Banner
Nama : Endah Kurniawati NIM : 12306141019 Kelas : Fisika B STRUKTUR ATOM Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. ] Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut. Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para
24

Ringkasan Atom

Jan 24, 2016

Download

Documents

tugas
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ringkasan Atom

Nama : Endah Kurniawati

NIM : 12306141019

Kelas : Fisika B

STRUKTUR ATOM

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta

awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.] Inti atom mengandung

campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali

pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom

terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat

berikatan satu sama lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung

jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung

jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan ion.

Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron pada inti atom tersebut.

Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron

menentukan isotop unsur tersebut.

Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong

ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang

tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada

abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan

menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan

metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan

berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom,

membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika

kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.

Relatif terhadap pengamatan sehari-hari, atom merupakan objek yang sangat kecil

dengan massa yang sama kecilnya pula. Atom hanya dapat dipantau menggunakan

peralatan khusus seperti mikroskop penerowongan payaran. Lebih dari 99,9% massa

atom berpusat pada inti atom, dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama.

Page 2: Ringkasan Atom

Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil yang dapat

mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi yang

mengubah jumlah proton dan neutron pada inti. Elektron yang terikat pada atom

mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami

transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai

dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi

sebuah unsur dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut.

Perkembangan Model Atom

Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda

dibelah terus menerus, maka pada saat tertentu akan didapat akan didapat bagian yang

tidak dapat dibelah lagi. Bagian seperti ini oleh Democritus disebut atom. Istilah atom

berasal dari bahasa yunani “a” yang artinya tidak, sedangkan “tomos” yang artinya

dibagi. Jadi, atom artinya tidak dapat dibagi lagi. Pengertian ini kemudian disempurnakan

menjadi, atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibelah lagi

namun namun masih memiliki sifat kimia dan sifat fisika benda asalnya.

Atom dilambangkan dengan ZXA, dimana A = nomor massa (menunjukkan massa atom,

merupakan jumlah proton dan neutron), Z = nomor atom (menunjukkan jumlah elektron

atau proton). Proton bermuatan positif, neutron tidak bermuatan (netral), dan elektron

bermuatan negatif. Massa proton = massa neutron = 1.800 kali massa elektron. Atom-

atom yang memiliki nomor atom sama dan nomor massa berbeda disebut isotop, atom-

atom yang memiliki nomor massa sama dan nomor atom berbeda dinamakan isobar,

atom-atom yang memiliiki jumlah neutron yang sama dinamakan isoton.

Macam-macam Model Atom

Dalton mengatakan bahwa atom atom seperti bola pejal atau bola tolak peluru

JJ.Thomson mengatakan bahwa atomm seperti roti kismis E.Rutherford mengemukakan

atom seperti tata surya

Page 3: Ringkasan Atom

1. Model Atom John Dalton

Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris, melakukan

perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom

Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal.

Dalam renungannya Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom:

1. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom

2. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama

3. Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula

4. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi

kimia, atom tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan

5. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul

6. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada

tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:

Teori atom Dalton mulai membangkitkan minat terhadap penelitian mengenai model

atom. Namun, teori atom Dalton memiliki kekurangan, yaitu tidak dapat menerangkan

suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimana mungkin bola pejal dapat

menghantarkan arus listrik padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada

partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik

materi, Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan, Model atom  Dalton

tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.

2. Model Atom J.J. Thomson

Kelemahan dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson, eksperimen yang dilakukannya

tabung sinar kotoda. Hasil eksperimennya menyatakan ada partikel bermuatan negatif

Page 4: Ringkasan Atom

dalam atom yang disebut elektron. Suatu bola pejal yang permukaannya dikelilingi

elektron dan partikel lain yang bermuatan positif sehingga atom bersifat netral.

Konsep Atom Menurut Thomson:

a. Tabung Lucutan Gas

Adalah peristiwa mengalirnya muatanmuatan listrik di dalam tabung lucutan gas

pada tekanan yang sangat kecil. Sebuah tabung lucutan adalah tabung yang berisi udara,

didalam tabung berisi elektrode-elektrode, yang biasanya disebut anoda (elektrode +) dan

katode (elektrode -). Udara dalam tabung ini tidak dapat mengalirkan arus listrik

walaupun ujung-ujung elektroda tersebut dihubungkan dengan induktor Ruhmkorf.

Keadaan akan berubah jika udara dalam tabung dikeluarkan sehingga tekanan

udara menjadi kecil dan letak-letak molekul udara manjadi renggang.

Pada tekanan 4 cmHg, dalam tabung memancarkan cahaya merah-ungu. Cahaya

ini akan menghilang sejalan dengan semakin kecilnya tekanan.

Pada tekanan 0,02 mmHg udara dalam tabung tidak lagi memancarkan cahaya

namun kaca dimuka katoda berpendar kehijauan. Crookes berpendapat bahwa dari katoda

dipancarkan sinar yang tidak tampak yang disebut Sinar katoda. Sinar katoda dapat di

pelajari karena bersifat memendarkan kaca. Sinar Katoda adalah arus elektron dengan

kecepatan tinggi yang keluar dari katoda.

b. Sifat sinar Katoda :

1. Memiliki Energi

2. Memendarkan kaca

3. Membelok dalam medan listrik dan medan magnet.

Page 5: Ringkasan Atom

4. Jika ditembakkan pada logam menghasilkan sinar X

5. Bergerak cepat menurut garis lurus dan keluar tegak lurus dari Katoda.

Simpangan sinar katoda dalam medan listrik dan medan magnet menunjukkan bahwa

sinar ini bermuatan negatif. Thomson dapat menunjukkan bahwa

partikel sinar katoda itu sama bila katoda diganti logam lain. Jadi partikel-partikel sinar

katoda ada pada setiap logam yang disebut elektron.

Tanpa mngenal lelah dan menyerah, akhirnya Thomson dapat mengukur massa elektron,

ternyata muatan elektron 1,6021.10-19 Coulomb dan massa elektron 9,1090.10-31 Kg.

Terjadinya sinar katoda dapat diterangkan sebagai berikut:

Pada tekanan yang sangat kecil, letak molekul-molekul udara sangat renggang, dalam

gerakannya menuju katoda (-), ion-ion positif membentur katoda dengan kecepatan

tinggi. Benturan-benturan tersebut mengakibatkan terlepasnya elektron-elektron dari

logam katoda.

c. Percobaan Thomson

J.J Thomson (1856-1940) menamakan partikel bermuatan negatif tersebut dengan

elektron. Sekitar tahun 1897, dia yang pertama kali menentukan perbandingan antara

muatan dan massa elektron. Thomson menggunakan prinsip bahwa partikel-partikel yang

bergerak melalui medan magnetik akan dibelokkan.

Gambar diatas menunjukkan skema rangkaian peralatan yang digunakan oleh

Thomson. Jika sebuah partikel bermuatan e dan kecepatan v memotong tegak lurus

daerah medan magnetik B, maka partikel akan menempuh lintasan berbentuk lingkaran

dengan jari-jari R = m. vB . e

dengan m dan e adalah massa dan muatan partikel, sehingga

perbandingannya

em

= Vr B

Page 6: Ringkasan Atom

r dan B dapat diukur, sedangkan v belum diketahui. Untuk mengukur v digunakan

Spektrometer massa. Partikel bermuatan e yang diletakkan dalam medan listrik akan

mengalami gaya listrik sebesar Flistrik = e.E partikel bermuatan ini akan menyimpang

dalam medan listrik. Penyimpangan ini dapat ditiadakan dengan memasang medan

magnetik B dan kapasitor, yang arah garis gayanya tegak lurus dengan arah medan listrik

E. alat ini disebut sebagai Selektor kecepatan. Karena dapat memilih kecepatan partikel

yang akan diteruskan.

Partikel bermuatan mula-mula dikirim melalui sebuah alat Selektor kecepatan..

Kemudian partikel ini memasuki daerah medan magnetik B (mengarah kedalam kertas).

Hal ini menyebabkan ion e bergerak dengan lintasan setengah lingkaran dan menumbuk

film fotografik di P.

Medan magnetik B akan menghasilkan gaya Lorentz sebesar FLorentz= B.e.V inilah gaya

yang meniadakan gaya listrik FListrik , sehingga elektron dalam kapasitor tetap berjalan

lurus.

Maka:

Flistrik = FLorentz

e.E = B.e.V

V = EB

E dan B dapat diukur, sehingga kecepatan partikel dapat ditentukan. Dengan demikian

dapat diketahui nilai perbandingan Thomson mendapat hasil

em

=1,7588.1011 coulomb kg-1

Page 7: Ringkasan Atom

Percobaan tetes minyak Millikan (Millikan Oil Drop)

J.J Thomson berhasil menentukan nilai elektron, tetapi belum berhasil mengukur

besar muatan e elektron. Kelemahan model Thomson ini tidak dapat menjelaskan

susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

Orang yang berhasil menentukan besar muatan elektron adalah Robert Andrew

Millikan yang terkenal dengan experimen tetes minyak.

Diagram Skematik peralatan Millikan ditunjukkan pada gambar diatas ini :

Dua keping logam paralel horisontal A dan B diisahkan dengan jarak d dalam orde

milimeter. Minyak disemprotkan pada bagian atas keping dan ada beberapa tetes minyak

yang memasuki lubang kecil pada keping A.

Sinar cahaya diarahkan horisontal diantara keping-keping. Sebuah teleskop diatur

sehingga sumbunya tegak lurus pada sinar cahaya. Minyak yang jatuh disinari oleh

cahaya sehingga dapa diamati melalui teleskop. Tetes itu terlihat seperti bintang kecil

yang sangat terang, jatuh perlahan dengan suatu kecepatan terminal. Kecepatan minyak

dapat ditentukan melalui hubungan berat minyak dengan gaya hambat udara karena

kekentalannya.

Metode sederhana untuk mengukur muatan tetes minyak yang jatuh adalah sebagai

berikut.

Anggap tetes minyak bermuatan negatif. Keping-keping diberi beda potensial sehingga

antara keping-keping terdapat medan listrik kebawah sebesar: dengan

Page 8: Ringkasan Atom

mengatur medan listrik E dapat dihasilkan gaya listrik F= E.q yang tepat sama dengan

berat tetes minyak m.g maka dalam keadaan ini, tetes minyak akan diam.

Flistrik = berat tetes minyak

E.q = m.g

q=m. g

E

massa tetes minyak sama dengan hasil kali massa jenis dan volumenya (Bola) ;

sehingga

semua besaran yang terdapat di ruas kanan dapat diukur, kecuali jari-jari tetes minyak r,

orde tetes minyak 10-5cm sehingga terlalu kecil untuk diukur langsung, jari-jari ini dapat

kita hitung dengan mengukur kecepatan terminal Vt tetes minyak, karena tetesminyak

jatuh melalui jarak d diukur dari garis acuan dalam okuler teleskop.

Kecepatan terminal adalah saat berat m.g tepat setimbang dengan gaya hambat

kekentalan udara f. gaya kekentalan sebuah bola dengan jarijari r yang bergerak dengan

kecepatan v dalam suatu fluida dengan kekentalan η (theta), diberikan oleh

Hukum Stokes sebagai:

f= 6 π.η.r.v

Dengan demikian:

m.g = f

Page 9: Ringkasan Atom

.rho.g=6 π.η.r.vt

jika r3 ini kita masukkan ke dalam persamaan (q=…), kita dapatkan:

Millikan dan asistennya mengukur ribuan tetes minyak. Ia mendapatkan bahwa dalam

batas kesalahan percobaan setiap tetes selalu memiliki muatan yang sama denga kelipatan

muatan elementer (e) dan tidak pernah bernilai desimal kelipatannya (e,2e,3e,…).

Nilai muatan e yang didapat oleh Millikan adalah: e=1,602192.10-19Coulomb = 1,6.10-19

Coulomb

Page 10: Ringkasan Atom

3. Model Atom Rutherford

Konsep Atom Menurut Rutherford

Dalam percobaannya, Ernest Rutherford (1871-1937) menembakkan partikel α(alfa)

pada kepingan emas yang tipis dengan tebal 1/100 mm. partikel alfa adalah partikel yang

mempunyai massa 7000 kali massa elektron. Hasil pengamatan menunjukkan adanya

partikel-partikel yang dihamburkan, dibelokkan dan dipantulkan. Adalah sangat mustahil jika

partikel alfa dibelokkan oleh elektron yang massanya sangat kecil. Berdasarkan hasil

experimennya, Rutherford menyangkal teori atom J.J Thomson. Pada tahun 1911 ia

menyusun model atom yang baru.

Hasil pengamatan tersebut dikembangkan dalam hipotesis model atom Rutherford.

a. Sebagian besar dari atom merupakan permukaan kosong.

b. Atom memiliki inti atom bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.

c. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan yang sangat tinggi.

d. Sebagian besar partikel α lewat tanpa mengalami pembelokkan/hambatan. Sebagian kecil

dibelokkan, dan sedikit sekali yang dipantulkan.

Demikianlah model atom Rutherford dianggap lebih baik daripada model atom Thomson.

Walaupun demikian model atom Rutherford masih harus diuji dengan percobaan-percobaan.

Menurut Rutherford, elektron-elektron beredar di sekeliling inti. Sebagai contoh, atom

Hidrogen adalah atom yang paling sederhana, karena hanya ada satu elektron. Jika jari-jari

lintasan elektron r, energi potensial elektron pada orbitnya.

Page 11: Ringkasan Atom

e adalah muatan elementer. Gaya tarikmenarik antara inti dan elektron sama dengan gaya

centripetal yang bekerja pada elektron.

Jadi

m adalah massa elektron

Energi kinetik elektron pada orbitnya

Energi total elektron E = Ep+Ek

Dari bahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa semakin kecil jari-jari orbit

elektron, semakin kecil pula energinya. Gerakan elektron adalah arus listrik, akibat gerakan

elektron atom maka terjadi medan magnet. Sehinggga perubahan medan magnet

Page 12: Ringkasan Atom

menimbulkan perubahan medan listrik. Dengan perkataan lain, gerakan elektron

menimbulkan gelombang elektromagnetik.

Jadi selama elektron beredar, senantiasa dipancarkan energi berupa gelombang

elektromagnetik, energi elektron semakin mengecil dengan sejalan dengan mengecilnya jari-

jari elektron

Lintasan elektron tidak lagi berupa lingkaran, tetapi berupa pilin (seperti Obat

Nyamuk) yang pada akhirnya elektron jatuh ke dalam inti jadi atom itu tidak stabil.

Hal itulah yang merupakan kelemahan pertama terhadap teori Rutherford.

Bila lintasan elektron semakin menciut, periode putaran elektron menjadi semakin kecil,

Frekwensi gelombang yang dipancarkan berubah pula. Pengamatan menunjukkan bahwa

spektrum uap hidrogen terdiri atas garis-garis yang frekuensinya tertentu.

Hal itulah yang juga merupakan kelemahan kedua terhadap teori Rutherford.

Kelemahan Model Atom Rutherford

a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan

energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu

akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.

b. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara

rotasinya terhadap inti atom.

c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.

d. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).

4. Model Atom Niels Bohr

Page 13: Ringkasan Atom

Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron bergerak

mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Model atom

Bohr merupakan penyempurnaan dari model atom Rutherford.

Kelemahan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr dengan postulat bohr :

a. Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan energi tertentu.

b. Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan menyerap energi jika

berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan membebaskan energi jika berpindah ke orbit

yang lebih dalam

Model atom Bohr

Hasil pengamatan spektroskopis terhadap spektrum atom Hidrogen telah membuka

kelemahan-kelemahan model atom Rutherford.

Dari kenyataan ini dapat ditafsirkan beberapa kemungkinan:

1. Model atom Rutherford salah, atau

2. Teori Elektrodinamika klasik salah, atau

3. Model atom Rutherford dan teori Elektrodinamika klasik hanya berlaku untuk batas-

batas tertentu.

Pada tahun 1913, Niels Bohr (1885-1962) menyusun model atom Hidrogen berdasarkan

model atom Rutherford dan teori Kuantum.

Model atom Bohr

Dibuat berdasarkan dua postulatnya yaitu :

Page 14: Ringkasan Atom

1. Elektron tidak dapat berputar dalam lintasan yang sembarang, elektron hanya dapat

berputar pada lintasan tertentu tanpa memancarkan energi. Lintasan ini

Disebut lintasan stasioner. Besar momentum anguler elektron pada lintasan

Stasioner ini adalah : mvr =

nh2 π

n disebut bilangan kuantum (kulit) utama.

2. Elektron yang menyerap energi (foton) akan berpindah ke lintasan yang energinya tinggi,

dan sebaliknya.

Jari-jari lintasan elektron

elektron yang jari-jari lintasannya r memiliki momentum

Anguler sebesar mvr =

nh2 π

Maka

Energi kinetiknya:

½ m.v2 = ½ k

e2

r

Bila nilai m,e,k dan h kita substitusikan diperoleh:

Page 15: Ringkasan Atom

r=n2 . 5,28.10-11meter

untuk n= 1,2,3,… dst. r= 5,28.10-11m, 4. 5,28.10-11m, 9. 5,28.10-11m , … 5,28.10-11m

Perbandingan jari-jari lintasan elektron

r1 : r2 : r3 : … = 12 : 22 :32 : ….

Kesimpulan Jari-jari lintasan (Kwantum) utama elektron berbanding sebagai kwadrat

bilangan asli.

Spektrum gas Hidrogen menurut Bohr

Bila elektron meloncat dari lintasan yang energinya tinggi (B) ke lintasan yang energinya

rendah, dipancarkan energi sebesar h.f

h.f = EB-EA

adalah bilangan tetap.

Rumus diatas mirip dengan rumus Balmer

1λ=R( 1

nA

2

− 1n

B2

)

2 2 4 2 2 4

2 3 2 3

2 2

B A

c k e m k e m

n h n h

Page 16: Ringkasan Atom

Dengan ketentuan bahwa:

Deret Lyman (Ultra Ungu) nA = 1 nB = 2, 3, 4 ….

Deret Balmer (Cahaya tampak) nA = 2 nB = 3, 4, 5, ….

Deret Paschen (Inframerah I) nA = 3 nB = 4, 5, 6, ….

Deret Brackett (Inframerah II) nA = 4 nB = 5, 6, 7, ….

Deret Pfund (Inframerah III) nA = 5 nB = 6, 7, 8, ….

Energi Ionisasi

Untuk membangkitkan elektron dari Kuantum na ke kuantum nb diserap energi sebesar:

E= EB-EA

=

=

Page 17: Ringkasan Atom

Dengan mensubstitusikan nilai m,e,k,h maka diperoleh

Bila elektron terbangkit sampai kwantum, maka elektron itu lepas dari lingkungan atom dan

atom tersebut menjadi ion (+).

Energi yang diserap untuk meng-ion-kan atom disebut Energi Ionisasi.

Besar Energi Ionisasi atom Hidrogen:

untuk n=1 besar E = 13,6 eV

Jadi bagi atom H dapat ditulis

H + 13,6 eV H+ + e-

Sebaliknya jika ion Hidrogen mengikat sebuah elektron akan dipancarkan energi sebesar:

Besar Frekuensi foton yang dipancarkan

untuk n=2 diperoleh frekwensi yang sesuai dengan salah satu deret balmer.

Bohr dan Stoner menyusun model atom-atom lainnya berdasarkan model atom Hidrogen.

Lintasan elektron dengan bilangan kwantum n=1,2,3,…dst. Disebut kulit (K,L,M,N,…)

Page 18: Ringkasan Atom

Tiap kulit elektron hanya dapat diisi paling banyak oleh 2n2 elektron-elektron, n adalah

bilangan kwantum utama.

Kelebihan model atom Bohr

atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.

Kelemahan model atom Bohr

a. tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.

b. Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan baik, pengaruh

medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang berelektron lebih banyak.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_atom

http://mohammadsofyan.files.wordpress.com/2009/10/perkembangan-teori-atom.pdf