Top Banner
EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 133 ISSN 2086 - 3918 Analisis Korelasi Antara Respon Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Berbasis Neuro Linguistics Programming (NLP) Tipe Reframing dengan Motivasi Belajar Matematika Mahasiswa Semester VII IAIN Syekh Nurjati Cirebon Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana Tadris Matematika, IAIN Syekh Nurjati Cirebon Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon Abstrak A fun learning is one of ways to increase studentslearning motivation. Generally, students tend not to have learning motivation, because they do not understand delivered material. With a new learning, it will ease lecturers to deliver materials to students. One of ways which can be used in order to understand the materials is with re-framing perception activity based on neuro linguistics programming (NLP) reframing type. The goal of this research is to know the studentsresponse towards linear programming learning based on Neuro-Linguistics Programming Reframing Type, to know learning motivation of linear programming based on Neuro-Linguistics Programming Reframing Type and to know how big studentsresponse towards linear programming learning based on Neuro-Linguistics Programming Reframing Type in relation to learning motivation. In doing learning activity, everyone needs a certain demand in order to get learning achievement in learning activity as the goals which expected. One of factors which demands students is motivation. This research uses quantitative approach with analysis method and data collecting technique using questionnaire. This research takes an amount of same population and sample 48 students of Semester VII from class B of IAIN Syekh Nurjati Cirebon in Linear Programming Course. The data processing uses normalitas test, homogeneity test, correlation test and hypothesis test. Based on calculation result, score of t count is 2,29, meanwhile score of ttable is 2,01. So, score of tcount >ttable (2,29 > 2,01), so that H0 is rejected and Ha is accepted. It means there is significant influence towards studentsmotivation given treatment with Method of Neuro-Linguistics Programming (NLP) reframing type in linear programming discussion. Key Words : NLP, fun learning, learning motivation PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu penentu agar bangsa kita dapat melangkah lebih maju dan dapat bersaing dengan negara–negara lainnya. Melihat kekayaan alam Indonesia yang melimpah, sangat disayangkan apabila semua kekayaan alam di Indonesia tidak dapat diolah dan dimanfaatkan oleh anak Indonesia sendiri. Hal ini terjadi karena kurangnya sumber
16

Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 133ISSN 2086 - 3918

Analisis Korelasi Antara Respon MahasiswaTerhadap Pembelajaran Berbasis Neuro

Linguistics Programming (NLP) Tipe Reframingdengan Motivasi Belajar Matematika Mahasiswa

Semester VII IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

Tadris Matematika, IAIN Syekh Nurjati CirebonJl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon

AbstrakA fun learning is one of ways to increase students’ learning motivation. Generally,students tend not to have learning motivation, because they do not understand deliveredmaterial. With a new learning, it will ease lecturers to deliver materials to students.One of ways which can be used in order to understand the materials is with re-framingperception activity based on neuro linguistics programming (NLP) reframing type. Thegoal of this research is to know the students’ response towards linear programminglearning based on Neuro-Linguistics Programming Reframing Type, to know learningmotivation of linear programming based on Neuro-Linguistics Programming ReframingType and to know how big students’ response towards linear programming learningbased on Neuro-Linguistics Programming Reframing Type in relation to learningmotivation. In doing learning activity, everyone needs a certain demand in order to getlearning achievement in learning activity as the goals which expected. One of factorswhich demands students is motivation.

This research uses quantitative approach with analysis method and data collectingtechnique using questionnaire. This research takes an amount of same population andsample 48 students of Semester VII from class B of IAIN Syekh Nurjati Cirebon inLinear Programming Course. The data processing uses normalitas test, homogeneitytest, correlation test and hypothesis test. Based on calculation result, score of tcount is2,29, meanwhile score of ttable is 2,01. So, score of tcount > ttable (2,29 > 2,01), so that H0

is rejected and Ha is accepted. It means there is significant influence towards students’motivation given treatment with Method of Neuro-Linguistics Programming (NLP)reframing type in linear programming discussion.

Key Words : NLP, fun learning, learning motivation

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatupenentu agar bangsa kita dapatmelangkah lebih maju dan dapatbersaing dengan negara–negaralainnya. Melihat kekayaan alam

Indonesia yang melimpah, sangatdisayangkan apabila semuakekayaan alam di Indonesia tidakdapat diolah dan dimanfaatkan olehanak Indonesia sendiri. Hal initerjadi karena kurangnya sumber

Page 2: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 134ISSN 2086 - 3918

daya manusia yang berkualitas, dimana pendidikan menjadi titiktolak dari keberhasilan suatunegara.

Manusia memiliki kekuatanyang luar biasa untuk menciptakanmahakarya. Kekuatan terbesardalam diri manusia itu terdapatpada pikiran yang apabila dapatdikelola, maka menjadi kekuatanyang luarbiasa. Ketikamembuktikan kekuatan pikirantersebut, kita sering terjebak dalamzona nyaman atau kebiasaantertertu. Sehingga selamanya tidakdapat mencari kemungkinan yanglebih baik atau perubahan nasibyang berarti.

Menurut Totokpdy (2013 :12) Pikiran manusia terarahkanuntuk membimbing dan mendorongmanusia menjadi lebih baik.Bimbingan oleh pikiran sifatnyaadalah mengarahkan, tetapi apabilamanusia tidak dapat membimbingpikirannya, pikirannya akanmembahayakan dirinya. Bahayapikiran ketika ketika manusia tidakmemperhatikan pola-pola atau caraberpikirnya. Pola berpikir yangbagus ketika bertemu dengan suatumasalah, dia tetap merasa tenangdan nyaman dengan kondisi yangsedang di alaminya. Pikiranmanusia itu dapat dikatakansebuah perpustakaan yang canggih,atau mungkin lebih tepatnya mesinsearch engine yang lebih muhtahir,yang memiliki sistem opratingsistem sendiri mungkin lebihcanggih dari Windows Fiestakeluaran dari Microsoft. Pada suatuperpustakaan atau mesin pencari,kita hanya bisa mengakses dataatau keyword yang kita cari, sisadata yang tidak terpancing keluaradalah terbentuk database yangluar biasa dahsyatnya.

Ibarat sebuah mesin pencarialam sadar adalah alam yangsedang kita gunakan kata kuncinyaatau jika tampilan yang munculketika kita menggunakan sebuahmesin pencarian, sisanya tidakterlihat atau tidak terdeteksi lagi,jadi alam sadar adalah yang adasaat suatu waktu kita perlukan.Manusia mempunya pikiran positifdan negatif. Pikiran positif ataupunpikiran negatif itu akan membawamanusia itu ke arah yang baikataupun yang tidak baik, sesuaidengan apa yang dipikirkannya.Kejadian yang sedang terjadiataupun kejadian yang akan terjadiitu adalah buah pikiran yangsebelumnya pernah terpikirkan.Buah pikiran atau hasil dari pikiranmerupakan hasil fisik ataupun nonfisik yang dirasakan oleh semuaindra.

Menurut Totokpdy (2013 :15) Pikiran akan mempengaruhiperasaan dan sebaliknya perasaanakan mempengaruhi pikirannya.Ketika pikiran positif, perasaan punakan merasakan hal sama. Danketika pikiran negatif, perasaanpun akan merasakan hal yangsama. Membingkai ulang pikiranmerupakan metode yang digunakanuntuk merubah pandanganmengenai suatu hal. Pandanganterhadap sesuatu hal akan diresponoleh pikiran dan perasaan dan akanmengakibatkan perilaku yang baikataupun tidak baik sessuai denganapa yang dipikirkan dan yangdirasakannya.

Menurut Cormier (1985 :417) reframing yang disebut jugapelebelan ulang adalah suatupendekatan yang mengubah ataumenyusun kembali persepsi klien

Page 3: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 135ISSN 2086 - 3918

atau cara pandang terhadapmasalah atau tingkah laku

Menurut Slameto (2003 :64), seseorang dalam melakukanaktivitas belajar memerlukanadanya dorongan tertentu agarkegiatan belajarnya menghasilkanprestasi belajar sesuai dengantujuan yang diharapkan. Untukdapat meningkatkan prestasibelajar yang maksimal tentu perludiperhatikan beberapa faktor yangmembangkitkan para siswa untukbelajar dengan efektif. Salah satusebab yang mempengaruhinyaadalah motivasi belajar.

Sebenarnya keberhasilandalam pembelajaran pemrogramanlinear tidak jauh dari dosenberperan sebagai informator,komunikator, dan fasilitator.Pembelajaran dilakukan oleh dosendapat mempengaruhi interaksiantara dosen, mahasiswa, danprestasi belajar. Motivasi adalahprasyarat dalam pembelajaran,tanpa motivasi hasil belajar yangdicapai tidak akan optimal danmotivasi sendiri merupakandorongan yang timbul dari dalamdiri sendiri atau ditimbulkan olehlingkungan sekitar. Motivasi yangada pada seseorang akanmewujudkan suatu perilaku yangdiarahkan pada tujuan untukmencapai sasaran. Keberhasilanbelajar seseorang tidak lepas darimotivasi orang yang bersangkutan,oleh karena itu pada dasarnyamotivasi belajar merupakan faktoryang sangat menentukankeberhasilan belajar seseorang.

Hal ini tidak sesuai denganapa yang dikatakan Hamalik (2003:172), belajar tidak cukup hanyamendengar dan melihat tetapi

harus melakukan aktivitas yanglain diantaranya : membaca,bertanya, menjawab, berpendapat,mengerjakan tugas, menggambar,mengkomunikasi presentasi,diskusi, menyimpulkan danmemanfaatkan peralatan.

Pada umumnya mahasiswacenderung tidak memiliki motivasibelajar karena tidak memahamimateri yang disampaikan. salahsatu cara yang digunakan agarmahasiswa dapat lebih memahamidengan mengadakan aktivitasmengalihkan pandangan terhadapsesuatu.

Dari hasil Wawancaradengan dosen matematika IAINSyekh Nurjati Cirebon, Bapak AlifRingga Persada, M.Pd menyatakanpenyebab rendahnya motivasibelajar Pemrograman Linearmahasiswa IAIN Syekh NurjatiCirebon Semester VII ini adalahmahasiswa kurang mampumemahami materi dengan soal yangbersifat soal cerita dan mahasiswakurang bisa menyusun modelmatematika terhadappermasalahan sehari-hari di duniabisnis atau industri padapemrograman linear.

METODE DAN DESAINPENELITIAN

Metode yang digunakan adalahmetode observasi, dimana penelitimemberikan angket kepadamahasiswa. Selain itu penelitian inimenggunakan angket dengan kisi –kisi instrument yang menggunakanpembelajaran berbasis NeuroLinguistik Programming TipeReframing.

Page 4: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 136ISSN 2086 - 3918

Belajar menurut Winkel(Jahidin, 2005:6), adalah

kegiatan guru secaraterprogram dalam desain

KAJIAN TEORI

1. Belajar dan PembelajaranBelajar merupakan unsur

utama dalam prosespembelajaran. MenurutHamalik (2008, 106), “belajarmerupakan suatu proses, danbukan hasil yang hendakdicapai semata”. Ini berartibahwa berhasil atau gagalnyapencapaian tujuan pendidikanitu sangan bergantung padaproses belajar yang dialamimahasiswa, baik ketikamahasiswa berada di sekolahmaupun dilingkungan rumahatau keluarganya sendiri.

Belajar menurut Slameto(2003:2), adalah suatu prosesusaha yang dilakukanseseorang untuk memperolehsuatu perubahan tingkah lakuyang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannyasendiri dalam interaksi denganlingkungannya.

sebagai suatu aktivitas mentalatau psikis yang berlangsungdalam interaksi aktif denganlingkungan, dan akanmenghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,pemahaman, keterampilan,nilai dan sikap. Sama halnyamenurut Thorndike (Sagala,2006:13) ‘Belajar adalah prosesorang memperoleh berbagaikecakapan, keterampilan dansikap’.

Dari pendapat para ahlitersebut, dapat disimpulkanbahwa belajar merupakansuatu proses perubahantingkah laku sebagai hasilbelajar dapat ditunjukan dalam

bentuk bertambah danberkembangnya wawasanpengetahuan, keterampilan,emosional stabil yang dimilikioleh setiap orang, sertaperubahan-perubahan yangterjadi pada aspek lainnya.

Pemahaman seorang dosenterhadap pengertianpembelajaran akanmempengaruhi cara dosen itumengajar. Oleh karena itu,untuk mempermudahpengertian yang obyektiftentang pembelajaran terutamapembelajaran di kampus,dibawah ini akan dijabarkanmengenai pengertianpembelajaran yang sudahdikemukakan oleh para pakarpendidikan. Menurut Sagala(2006:61), “Pembelajaranmerupakan proses komunikasidua arah, mengajar dilakukanoleh pihak guru sebagaipendidik, sedangkan belajardilakukan oleh peserta didikatau murid”.

Sedangkan Corey (Sagala,2006:61) menyatakan,pembelajaran adalah suatuproses dimana lingkunganseseorang secara disengajadikelola untuk memungkinkania turut serta dalam tingkahlaku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus ataumenghasilkan respon terhadapsituasi tertentu.

Sejalan dengan pendapat diatas, Dimyati dan Mujiono(Hadi, 2008:9) menjelaskanbahwa, ‘Pembelajaran adalah

intruksional, untuk membuatsiswa belajar secara aktif, yangmenekankan bahwa

Page 5: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 137ISSN 2086 - 3918

penyediaan sumber belajar’.Sementara itu dalam UUSPNNo. 20 tahun 2003 (Sagala,2006:62) menyatakan,‘Pembelajaran adalah prosesinteraksi peserta didik denganpendidik dan sumber belajarpada suatu lingkungan belajar’.

Dari beberapa pengertiantentang pembelajaran di atas,dapat disimpulkan bahwapembelajaran adalah suatuproses saling mempengaruhiantara dosen dan mahasiswayang memungkinkanmahasiswa berkembang dalammencapai tujuan yang telahdirumuskan dan didukung olehlingkungan belajar sertafasilitas kegiatan belajarmahasiswa.

Pembelajaran mengandungmakna adanya kegiatanmengajar dan belajar, di manapihak yang mengajar adalahguru atau dosen dan yangbelajar adalah siswa ataupunmahasiswa yang berorientasipada kegiatan mengajarkanmateri yang berorientasi padapengembangan pengetahuan,sikap, dan keterampilan siswasebagai sasaran pembelajaran.Dalam proses pembelajaranakan mencakup berbagaikomponen lainnya, sepertimedia, kurikulum, dan fasilitaspembelajaran.

Proses pembelajaranmerupakan proses komunikasi,yaitu proses penyampaianpesan dari sumber pesanmelalui media tertentu kepenerima pesan. Pesan, sumberpesan, saluran atau media danpenerima pesan adalahkomponen-komponen proseskomunikasi. Proses yang akan

dikomunikasikan adalah isiajaran ataupun didikan yangada dalam kurikulum, sumberpesannya bisa guru, siswa,orang lain ataupun penulisbuku dan media.

Darsono (2002: 24-25) secaraumum menjelaskan pengertianpembelajaran sebagai suatukegiatan yang dilakukan olehguru sedemikian rupa sehinggatingkah laku siswa berubahkearah yang lebih baik.Sedangkan secara khususpembelajaran dapat diartikandari berbagai teori : TeoriBehavioristik, mendefinisikanpembelajaran sebagai usahaguru membentuk tingkah lakuyang diinginkan denganmenyediakan lingkungan(stimulus). Agar terjadihubungan stimulus dan respon(tingkah laku yang diinginkan)perlu latihan, dan setiaplatihan yang berhasil harusdiberi hadiah dan ataureinforcement (penguatan).Teori Kognitif, menjelaskanpengertian pembelajaransebagai cara guru memberikankesempatan kepada siswauntuk berfikir agar dapatmengenal dan memahami apayang sedang dipelajari. TeoriGestalt, menguraikan bahwapembelajaran merupakanusaha guru untuk memberikanmateri pembelajaransedemikian rupa, sehinggasiswa lebih mudahmengorganisirnya(mengaturnya) menjadi suatugestalt (pola bermakna). TeoriHumanistik, menjelaskanbahwa pembelajaran adalahmemberikan kebebasan kepadasiswa untuk memilih bahan

Page 6: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 138ISSN 2086 - 3918

pelajaran dan caramempelajarinya sesuai denganminat dan kemampuannya.

Arikunto (2004 : 12 -14)mengemukakan pembelajaranadalah suatu kegiatan yangmengandung terjadinya prosespenguasaan pengetahuan,keterampilan dan sikap olehsubjek yang sedang belajar.Lebih lanjut Arikuntomengemukakan bahwapembelajaran adalah bantuanpendidikan kepada anak didikagar mencapai kedewasaan dibidang pengetahuan,keterampilan dan sikap. Jadi,jika pembelajaran ditandai olehkeaktifan guru sedangkansiswa hanya pasif, maka padahakikatnya kegiatan itu hanyadisebut mengajar. Demikianpula bila pembelajaran di manasiswa yang aktif tanpamelibatkan keaktifan guruuntuk mengelolanya secarabaik dan terarah, maka hanyadisebut belajar. Hal inimenunjukkan bahwapembelajaran menuntutkeaktifan guru dan siswa.

Dari berbagai pendapatpengertian pembelajaran diatas, maka dapat ditarik suatukesimpulan bahwapembelajaran merupakan suatuproses kegiatan yangmemungkinkan dosen dapatmengajar dan mahasiswa dapatmenerima materi pelajaranyang diajarkan oleh dosensecara sistematik dan salingmempengaruhi dalam kegiatanbelajar mengajar untukmencapai tujuan yangdiinginkan pada suatulingkungan belajar.

Dalam kegiatanpembelajaran, setiap dosenmenginginkan agar materipelajaran yang sedangberlangsung maupun yangtelah disampaikan dapatditerima dengan jelas oleh paramahasiswa. Untuk itu, dalamproses pembelajaran dosenharus dapat menggunakanmetode-metode pembelajaranyang tepat dan sesuai sehinggamenjamin pembelajaranberhasil. Menurut Sudjana(1989: 30) yang termasukdalam komponen pembelajaranadalah “ tujuan, bahan, metodedan alat serta penilaian“Metode mengajar yangdigunakan guru hampir tidakada yang sisa-sia, karenametode tersebut mendatangkanhasil dalam waktu dekat ataudalam waktu yang relatif lama.Hasil yang dirasakan dalamwaktu dekat dikatakan sebagaidampak langsung(Instructional effect) sedangkanhasil yang dirasakan dalamwaktu yang relatif lama disebutdampak pengiring (nurturanteffect) biasanya bekenaandengan sikap dan nilai.(Djamarah, 2000,194)

2. Pengertian Neuro-Linguistics Programming(NLP)

Menurut Totokpdy (2013 :18) NLP merupakan dasar ilmuyang mempelajari pikiran. NLP(Neuro-LinguisticsProgramming) telah menjadisebuah teknologi pikiran yangpaling populer dan digunakanoleh banyak pihak didunia.Beberapa praktisi sepertitrainer, artis, motivator,terapis, pebisnis, psikolog,

Page 7: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 139ISSN 2086 - 3918

olahragawan bahkan politisimenggunakan NLP. NLPdisebutkan sebagai bukupetunjuk penggunaan otak (TheManual of Brain). Karena NLPmemang mempelajaribagaimana otak bekerja.

Menurut Totokpdy (2013 :19) Neuro merujuk pada otakatau pikiran, bagaimana kitamengorganisasikan kehidupanmental kita. Linguistic adalahmengenai bahasa, bagaimanakita menggunakan bahasauntuk mencipta makna danpengaruhnya pada pikiran dankehidupan kita. Programmingadalah mengenai urutan prosesmental yang berpengaruh atasperilaku dalam mencapaitujuan tertentu, danbagaimana melakukanmodifikasi atas proses mentalitu. Jadi NLP adalah suatumodel keunggulan manusia.Berisi suatu set teknik-teknikcanggih untuk menggunakankeseluruhan dari sumber dayapikiran, mental, dan fisik. NLPmemberikan kemampuan Andauntuk mengubah, mengadopsi,atau menghapuskan perilaku-perilaku sesuai keinginanAnda, dan memberikankemampuan untuk memilihsendiri kondisi mental,emosional, dan kondisi fisik.

Menurut Ariyani, Farida(2008 : 23) Sejarah terciptanyaNLP dimulai ketika seorangmahasiswa Computerprogramming, Dr. RichardBandler dan Ahli Linguistik,John Grinder, memiliki sebuahpertanyaan “Apa perbedaanyang membedakan orang-orangunggul dengan orang yanglainnya?”. Maka dimulailah

sejarah petualangan merekamempelajari keahlian seorangpakar dan terapis yang teramatsukses di bidangnya. Metodeyang mereka gunakan untukmempelajari keahlian inidisebut modeling (IlmuMemodel). Tokoh-tokoh awalyang dimodel adalah : FritzPerls (Gestalt Psychotherapist),Virginia Satir (FamilyTherapist), Gregory Bateson(Anthropologist, cybernetics)dan Milton Erickson(Hypnotherapist).

Menurut Totokpdy (2013 :20) Inti dari NLP adalahmodeling. Modeling dalam NLPmemungkinkan untukmempelajari dan menduplikasikeahlian seseorang. Aplikasimodeling ini sungguh takterbatas, nyaris bisa dikatakan: "Bila ada seseorang pernahmelakukan sesuatu hal, makadengan modeling kita jugadapat menduplikasi agar bisamelakukannya juga". MelaluiNLP kita bisa melakukan suatuperilaku unggul manusia danmemetakannya dalam suatupola-pola inti tertentu.

Pola-pola inilah yangkemudian disusun ulangdengan urutan dan kombinasitertentu dan jadi model ofexcellence yang dengan mudahdiduplikasikan pada orang lain.Beberapa nama besar yangtercatat dalam sejarahmenggunakan ilmu NLP dalammeraih kesuksesannya adalah :Michael Gorbachev, BillClinton, Andre Agassi, Lady Di,dan Nelson Mandela. Corey,Gerald (2005 : 26)

Manusia telah dibekalisebuah kekuatan luar biasa

Page 8: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 140ISSN 2086 - 3918

yang disebut sebagai pikiran.Pikiran yang dibentuk didalamotak manusia menentukanbagaimana kualitas hidupmanusia akan dicapai, segalabentuk ketidak percayaan diri,sikap malas, sikap tidakberprestasi, phobia, kebiasaannegatif, semua itu adalah hasilrespon dari persepsi ataupemaknaan yang didalampikiran, karena ada didalampikiran kita maka menjadiprogram yang dijalankan otaktubuh & jiwa, jika itu satu halyang negatif maka jelastindakan atau perilaku yangmuncul adalah negatif,sebaliknya jika kita mampumengubahnya menjadi positifmaka itu bisa kita jadikanbahan bakar luar biasa untukmencapai prestasi hidup.

Secara singkat, penulismerumuskan NLP adalah:suatu metode peningkatankualitas seseorang dengan caramelakukan pemrograman, bisadari orang lain, bisa juga kediri sendiri, dengan bahasatertentu yang diprogramkan kepikiran.

Menurut Totokpdy (2013 :22) Sejarah penemuan NLPdimulai ketika seorang ahliMathematika atau ComputerProgramming (Dr. RichardBandler) dan seorang ProfesorLinguistik (Dr. John Grinder)bertemu di University ofCalifornia Santa Cruz sekitarpertengahan tahun 1970.Mereka tertarik mempelajarikeahlian sejumlah pakar danterapis yang teramat sukses di

bidangnya. Metode yangdipergunakan untukmempelajari keahlian inidisebut sebagai modelling (ilmumemodel). Tokoh-tokoh awalyang dimodel adalah : FritzPerls (Gestalt Psychotherapist),Virginia Satir (FamilyTherapist), Gregory Bateson(Anthropologist, cybernetics)dan Milton Erickson(Hypnotherapist). Setelahbertahun-tahun memodel,mereka berdua berhasilmengembangkan seperangkatteknik mental yang yangsangat berguna dalam duniaterapi.

Fudyartanta (2005 : 24) NLPlantas dipopulerkan olehAnthony Robbins hinggameluas di USA dan seluruhdunia, belakangan AnthonyRobbins membuat mereksendiri, yakni NAC (NeuroAssociations Conditioning).Barisan pelopor NLP lantasmulai mengibarkan sayapnyamerambah dataran aplikasi diluar terapi. Ilmu memodel inidikembangluaskan untukmemodel berbagai keunggulanmanusia; antara lain untukmemodel keunggulan dariorang yang berprestasi ungguldi bidang komunikator,olahraga, leadership, sales,pengajar, bisnisman, karyawan,penyanyi, meditasi, danberbagai orang sukses lainnya.Beberapa nama besar yangmenggunakan ilmu NLP dalammeraih sukses antara lain BillClinton, Andre Agassi, Lady Di,Nelson Mandela dan banyaklagi yang lainnya. Fudyartanta(2005 : 24)

Page 9: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 141ISSN 2086 - 3918

Pada tahun 1980 JohnGrinder dan Richar Blanderberpisah haluan, merekadihadang berbagai masalahhukum kekayaan intelektual.NLP mulai dikembangkan olehbeberapa orang dalam berbagaialiran. John Grinder dankoleganya DeLozierberkolaborasi menyusunpendekatan baru yang diberinama New Code NLP denganmengusung pendekatansistemik antara pikiran dantubuh yang diberi nama NewCode NLP.

Fudyartanta (2005 : 54)Richard Bandler juga menyusuldengan pemodelan terbarumengenai submodalitas danEricksonian hypnosis melaluibukunya Using Your Brain:ForA Change di tahun 1984.Anthoy Robbins yangmempelajari NLP pada akhir1970 juga memulai produksimasal beberapa aspek yangdinamainya sebagai NeuroAssociative Conditioning.Beberapa praktisi dan trainerlainpun tak ketinggalan dalammemodifikasi, memberi nama,dan mengembangkan variasimereka sendiri. NLP akan lebihberdaya guna bila dipadukandengan pengalaman memasukigelombang Alpa Theta di saatkita melakukan meditasi.Bandler berpendapat bahwakondisi meditatif merupakanbagian natural dari kehidupansehari-hari .

Otak manusia diakuisebagai struktur biologi yangpaling canggih yang dikenal dimanapun di bumi. Terletak didalam tengkorak, otakmerupakan organ terlindung

paling baik di seluruh tubuhAnda dan menikmati prioritastertinggi dalam hal pembagiandarah, oksigen, dan zat-zathara. Otak ini melayang dalammedium zat cair yangbersirkulasi dan betul-betulmengapung di dalam sebuahcangkang tahan guncang.

Fudyartanta (2005 : 55)Paul Thomas dalam AdvancedPsycho Cybernetics andPsychofeedback menjelaskanbahwa otak manusia sangatpadat. Beratnya hanya sekitar1400 gram untuk pria dewasadan 1275 untuk wanita. Otakhanya membutuhkan 1 per 10volt listrik untuk dapat bekerjaefisien, namun otak terdiri daripuluhan miliar sel saraf.

Dr. Prabowo Prasetyo Budidan drg. Ervin Rizali (2010 : 19)Otak membuat komputerpaling canggih pun jauhketinggalan dalam halkemampuannya yang betul-betul menakjubkan. Jaringaninterkoneksi (yang disebutsinaps-sinaps) antara milyaransel-sel saraf (neuron) di otaksecara potensial sanggupmemproses kepingan informasidengan cara-cara yangjumlahnya setara dengan 2sampai 10 pangkat 13. Inimerupakan angka yang jauhlebih besar daripada jumlahseluruh atom di alam semesta.

Namun otak manusiademikian rapi susunannyasehingga bahkan untukmendekati kemampuansemacam itu, sebuah komputermodern sekurang-kurangnyaharus 10.000 kali lebih besardaripada rata-rata otak. Fungsiutama otak adalah

Page 10: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 142ISSN 2086 - 3918

mengendalikan semua kerjatubuh dan merancang tubuh itusendiri. Bagian bawahstruktur, dikenal sebagaibatang otak, bersatu dengansumsum tulang belakang untukmembentuk sistem saraf pusat,yang berhubungan dengansemua bagian tubuh. Makasetiap kegiatan otak akanmempengaruhi setiap sel dalamtubuh baik langsung maupuntidak langsung, melaluijaringan syaraf luas yang adadi seluruh jaringan tubuh

Dr. Prabowo Prasetyo Budidan drg. Ervin Rizali (2010 : 20)Dari sudut pandang NLP, yangperlu diketengahkan adalahpembagian otak menjadi duayaitu bagian sadar dan bagiantidak sadar. Bagian otak sadaradalah kemampuan rasional,obyektif, membeda-bedakan.Perannya ialah menampunginformasi dari pengamalansehari-hari. Menentukanapakah informasi itu bermaknaatau tidak, dan mengambilkeputusan. Bagian yang sadarselalu membuat keputusanmenerima atau menolakinformasi yang datang. Masing-masing informasi yang diterimabagian sadar selanjutnyaditerima bagian tidak sadarpula sebagai sesuatu yangdiyakini benar, sebagai faktadan kenyataan.

Maka bila Anda menerimagagasan bahwa Anda gagal,maka bagian tidak sadar akanmenyetujui keyakinan tersebutdan bertindak mewujudkannya.Bagian tidak sadar ini miripdatabase di komputer. Yangberfungsi menyimpan danmengambil lagi data yang

berkaitan dengan setiappengalaman, gagasan,gambaran atau ide yang pernahAnda hadapi. Bagian tidaksadar selalu bekerja untukmembuat setiap perkataan dantindakan Anda sesuai dengansebuah pola yang konsistendengan pemrograman sadarAnda sebelumnya.

Bagian tidak sadarmenjamin agar Anda tetapsetia kepada citra yang Andamiliki tentang diri Anda (caraberjalan, berbicara, berpikir,bertindak) dengan cara yangkonsisten dengan informasiyang telah diterima oleh bagiansadar sebagai hal yangmewakili Anda sesungguhnya.Kunci sukses terletak padapengendalian apa yang Andapikirkan, sebab Anda selaluakan memperoleh apa yangterus menerus Anda katakankepada pikiran Anda bahwaAnda menginginkannya. BilaAnda membuat pikiran sadarAnda terpancang pada apayang Anda inginkan dan bukanpada apa yang Anda hindari,maka ini akan berkembangdalam pengalaman.

3. Strategi ReframingMenurut Cormier (1985)

dalam Winkel, W.S dan SriHastuti (2004) “reframing(sometimes also calledrelabeling) is an approach thatmodifies or structures a client’sperception or views of a problemor a behavior”. Yangmenerangkan bahwareframing yang disebut jugapelebelan ulang adalah suatu

Page 11: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 143ISSN 2086 - 3918

pendekatan yang mengubahatau menyusun kembalipersepsi klien atau carapandang terhadap masalahatau tingkah laku. Cormier(1985) menyebutkan ada duastrategi reframing antara lain :

a. Meaning ReframingMeaning reframing(susunan makna)menekankan pada prosesuntuk memberi istilah baruperilaku tertentu yangkemudian diikuti denganperubahan makna.

b. Contexs ReframingContext reframing (susunankonteks) menekankan padaproses yang memberikankemampuan individu untukmelihat perilaku sebagaisesuatu yang dapat diterimaatau diinginkan dalam satusituasi, tetapi tidak padasituasi lain. Meaningreframing (susunan makna)dan context reframing(susunan konteks), yangkeduanya dapat digunakansebagai bagian integral dariproses terapi reframing.Strategi Reframing dapatmulai diterapkan dengancatatan kondisi individuyang menjadi klien harusmemahami beberapa konsepberikut, yaitu: (a) seluruhperilaku, apakah yangdipersepsikan secara negatifatau positif, memiliki maknapositif untuk dirinyasehingga yang perluditekankan adalah maknapositif yang diinginkan dariperilaku baru; (b) setiapperilaku diatur sesuaibagian masing-masing dan

bagian tersebut dapatdilibatkan dalamkomunikasi; (c) setiapindividu memiliki sumberdaya kreatif yang dapatmembantu dalammengidentifikasi alternatifsolusi; (d) bagian tertentumungkin tidak sesuaidengan alternatif yangmuncul karena interferensiantar fungsi positif dariberbagai perilaku yang ada.Karena itu, sebelummemilih alternatif baru,fungsi positif dari tiapperilaku harusdipertimbangkan terlebihdahulu.Menurut Cormier (1985 :417) dalam Corey, Gerald(2005) “reframing(sometimes also calledrelabeling) is an approachthat modifies or structures aclient’s perceptions or viewsof a problem or a behavior.”Yang menerangkan bahwareframing yang disebut jugapelabelan ulang adalahsuatu pendekatan yangmengubah atau menyusunkembali persepsi klien ataucara pandang terhadapmasalah atau tingkah laku.Menurut Watzlawick,Weakland and Fisch (1974)describe the 'gentle art ofreframing' thus: To reframe,then, means to change theconceptual and/or emotionalsetting or viewpoint inrelation to which a situationis experienced and to place itin another frame which fitsthe 'facts' of the sameconcrete situation equallywell or even better, and

Page 12: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 144ISSN 2086 - 3918

thereby changing its entiremeaning.Mendreskripsikan seni yanglembut dari reframing‟dengan demikian: jadi,membingkai ulang berartimengubah konsepsidan/atau cara pandangdalam hubungannyaterhadap situasi yang sudahpernah dialami danmeletakannya di bingkailain yang sesuai denganfakta-fakta dari situasikonkrit yang sama baik ataulebih baik, dan dengandemikian merubah artinyasecara keseluruhan. Darikedua pendapat di atasdapat disimpulkan bahwastrategi reframing adalahsuatu strategi yangmengubah cara pandangsuatu masalah yang pernahdialami dan mengubah carapandang tadi menjadi carapandang yang lebih baikyang sesuai dengan fakta-fakta yang ada.

4. Tahap-Tahap ReframingMenurut Zakki (2011 : 23)Tahap-tahap prosedurpelaksanaan teknik reframing :

1. Rasional.Sebelum menggunakan teknikini, terlebih dahulu dicarirasionalisasinya atau alasanmengapa menggunakan teknikini, misalnya melihatbanyaknya pikiran-pikiranirasional yang dimilikikonseling hingga ia mengalamidepresi. Pikiran konseling yangselalu melihat segalasesuatunya negatif dan tidakmenyeluruh ini dapatmenjadikan rasionalisasi

mengapa terapi menggunakanteknik ini. Pertimbanganlatarbelakang budaya jugadapat dijadikan rasionalpenggunaan teknik ini, efektifdan tidaknya.

2. Identifikasi.Jika pilihan terapi untukmenggunakan teknik ini sudahmatang, maka langkahselanjutnya adalahmengidentifikasi pikiran-pikiran dan frame berfikirirasional konseling.

3. Menentukan Suatu Penjabarandari sistem persepsi.Tahapan ini adalah tahap yangmenguji keterampilan sikonselor dalam menentukanproses konseling. Hal inididasarkan bahwa teknik inidifokuskan pada aspek kognitif,sehingga perlu adanyapenjabaran secara operasionalagar mudah difahami dandimengerti oleh kedua belahpihak.

4. Mengidentifikasi persepsialternatifTahapan ini sudah memulaimencari alternative-alternatifpersepsi lain/frame-frame lainyang terkait bagaimanmamandang masalah yangdihadapi konseli. Konselorbersama konseli mencaripersepsi-persepsi yangterluapakan atau tidak disadarioleh klien.

5. Modifikasi.Pada tahapan ini konselormemulai “memodifikasi” ataumempengaruhi pikiran-pikiranklien dengan persepsi-persepsibaru yang telah merekatemukan.

Page 13: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 145ISSN 2086 - 3918

6. Homework assignment danFollow up.Pada tahapan ini konselormemberi “tugas-tugas rumah”atau pekerjaan atas dasarpersepsi-persepi atau sudutpandang yang ditemukan tadi,dimana klien harus ataudiupayakan semaksimalmungkin agar konseli bersediauntuk melakukan ataskesadaran dan persetujuanklien itu sendiri. Denganmenyadari esensi tugas tersebutklien akan memilki tujuan yangjelas mengapa ia harusmelakukan atau mengerjakan“tugas rumah” tersebut.Sedangkan follow up adalahtindak lanjut yang diberikanoleh konselor menyikapipemberian homeworkreframing.

5. Konsep Motivasi Belajara. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi merupakan suatudorongan dari dalam tubuhyang menggerakan seseorangbertingkah laku, dorongan iniberada pada diri seseorangyang menggerakan untukmelawan sesuatu yang sesuaidengan dorongan dalamdirinya. Menurut Sardiman(2003:73) kata motivasiberasal dari kata “motif” yangberarti daya penggerak yangmendorong seseorang untukmelakukan perbuatan.Berawal kata motif diatasjuga dapat dikatakan sebagaisubjek untuk melakukanaktivitas-aktivitas tertentudari tercapainya suatutujuan.

Dengan kata lain motivasidapat diartikan juga sebagai

daya pendorong yang telahmenjadi aktif. Hal ini sesuaidengan pendapat Purwanto(2007 : 71) yang menyatakanbahwa motivasi adalahpendorong suatu usaha yangdisadari untukmempengaruhi tingkah lakuseseorang agar ia tergerakhatinya untuk bertindakmelakukan sesuatu.

Motivasi akan menyebabkanterjadinya perubahan energiyang ada pada diri manusia,sehingga akan berlanjutdengan persoalan gejalkejiwaan, perasaan dan jugaemosi untuk kemudiabertindak atau melakukansesuatu. Hal tersebut sesuaidengan pendapat Mc Donaldyang dikutif oleh Hamalik(2008 : 158), motivasi adalahperubahan energi dalam diriseseorang yang ditandaidengan timbulnya perasaandan reaksi untuk mencapaitujuan. Dengan pengertianini, maka dapat dikatakanmotivasi adalah sesuatu yangkompleks.

Motivasi bisa dikatakanjuga sebagai suatu sugestiatau dorongan yang munculkarena diberikan olehseseorang kepada orang lainatau diri kita sendiri,dorongan tersebut bermaksudagar orang tersebut menjadiorang yang lebih baik dariyang sebelumnya.

Hal tersebut sesuai denganbukunya Ngalim Purwanto(2007:61), Sartainmengatakan bahwa motivasiadalah suatu pernyataanyang kompleks di dalamsuatu organisme yang

Page 14: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 146ISSN 2086 - 3918

mengarahkan tingkah lakuterhadap suatu tujuan (goal)atau perangsang (incentive).Tujuan adalah yangmembatasi atau menentukantingkah laku organisme itu.Berdasarkan pendapat -pendapat diatas maka dapatdisimpulkan bahwa motivasiadalah usaha yang disadariyang mendorong seseoranguntuk melakukan kegiatanyang berasal dari dalam diridan juga luar agartercapainya suatu tujuan.Dalam kegiatan belajarmengajar, motivasi danbelajar sangat berhubungankarena tiap-tiap kegiatanbelajar dipengaruhi dandidahului oleh motivasi yangtimbul dari individu ataupengaruh dari luar individu.Siswa yang memiliki motivasibelajar yang kuat akanmempunyai banyak energiuntuk melakukan kegiatanbelajar.Prayitno menjelaskan,motivasi belajar sebagaikecenderungan untukmembangkitkan danmempertahankan kecakapandalam semua bidang denganstandar kualitas sebagaipedomannya (Prayitno, 2005:14), sedangkan menurutDimyati dan Mudjiono (2002:75) motivasi belajarmerupakan kekuatan mentalyang mendorong terjadinyaproses belajar.Motivasi belajar ialahkeseluruhan daya penggerakpsikis di dalam diri siswayang menimbulkan kegiatanbelajar, menjaminkelangsungan kegiatan

belajar dan memberikan arahpada kegiatan belajar itudemi mencapai suatu tujuan(Winkel, 2005: 92). Motivasibelajar mahasiswa memegangperanan penting dalammemberikan gairah atausemangat dalam belajar,sehingga mahasiswa yangmemiliki motivasi kuatmemiliki energi banyak untukmelakukan kegiatan belajar.Jadi motivasi belajar adalahsesuatu keadaan pada diriseseorang individu dimanaadanya suatu dorongan untuktercapainya suatu tujuan ataukebutuhan, tujuan ataukebutuhan inilah yang akanmenimbulkan tindakantertentu, dimana diyakinibahwa jika perbuatan itutelah dilakukan, makatercapailah keadaankeseimbangan dan timbulahperasaan puas pada individu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah peniti melakukanpenelitian selama 2 bulan di IAINSyekh Nurjati Cirebon, dilakukanpenyebaran angket untukmengetahui korelasi antara responmahasiswa terhadap pembelajaranberbasis Neuro LinguisticsProgramming (NLP) tipe reframingdengan motivasi belajar mahasiswa.

Mengacu terhadap penelitianyang sudah dilaksanakan olehsaudari Cory eureika yang berjudulpengaruh penggunaan metodeNeuro Linguistics Programmingterhadap kemampuan komunikasimatematis siswa (kasus pada siswakelas VIII semester genap SMP ITBaitul Muslim Way Jepara

Page 15: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 147ISSN 2086 - 3918

Lampung Timu berkesimpulanbahwa adanya pengaruh yangsignifikan penggunaan metodeNeuro Linguistics Programmingterhadap kemampuan komunikasimatematis siswa. ( Cory eureikha,2014)

Pada kesempatan ini penulismelakukan penelitian dengan judulrespon mahasiswa terhadappembelajaran berbasis Neuro-Linguistics Programming (NLP)Tipe Reframing dengan motivasibelajar matematika mahasiswatadris matematika semester VIIIAIN Syekh Nurjati Cirebon matakuliah pemrograman linear. Darihasil analisis hasil angket motivasibelajar matematika mahasiswayaitu diperoleh persentase 78,53yang menunjukan kategori baik.Selain itu juga bahwa pembelajaranberbasis neuro linguisticsprogramming tipe reframing padamata kuliah pemrograman lineartadris matematika IAIN SyehNurjati Cirebon juga memberisemangat baru, pembelajaran yangbaru bagi mahasiswa dalampembelajaran matematika, sehinggapembelajaran lebih efektif danmeningkatkan semangat belajarmahsiswa. Hal tersebut dapatdilihat pada hasil angket responmahasiswa terhadap menerapanmetode neuro linguisticsprogramming tipe reframingdiperoleh persentase 90,36% yangmenunjukan kategori sangat baik.Dari gambaran hasil angket bisadilihat secara umum bahwamahasiswa memberikan responpositif penerapan metode neurolinguistics programming tipereframing dan motivasi belajarmatematika lebih meningkat ketikapembelajarannya berbasis neuro

linguistics programming tipereframing.

Penelitian tahap akhir terlihatbahwa hasil uji hipotesismenyatakan terdapat korelasi yangsignifikan antara respon mahasiswaterhadap pembelajaran berbasisneuro linguistics programming(NLP) tipe reframing denganmotivasi belajar matematika,dengan thitung > ttabel = 2,29> 2,01.Hal ini menunjukan bahwa responmahasiswa terhadap pembelajaranberbasis Neuro LinguisticsProgramming (NLP) tipe reframing(variabel X) memberikan kontribusidalam meningkatkan motivasibelajar matematika.

Dengan demikian adanyapembelajaran yang berbasis neurolinguistics programming tipereframing menghasilkan motivasibelajar yang korelasi antara responmahasiswa terhadap pembelajaranberbasis neuro linguisticsprogramming (NLP) tipe reframingdengan motivasi belajar mahasiswa.Pembelajaran berbasis NeuroLingiustics Programming tipereframing memberikan solusi untukpencapaian suatu kondisi prosespembelajaran yang menyenangkandan penuh motivasi.

DAFTAR PUSTAKA

Andrie Setiawan. (2010).Komunikasi Dahsyat denganHipnosis. Jakarta: Visi Media

Arikunto, S. (2006). ProsedurPenelitian Suatu PendekatanPraktik. Bandung: Alfabeta

Aripin, I. (2008). Model PelatihanTeknik Pengolahan Datadengan Excel 2007 & SPSS.Cirebon: STAIN

Page 16: Reza Oktiana Akbar, Ade Sudjana

EduMa Vol.3 No.2 Desember 2014 148ISSN 2086 - 3918

Bambang Prakuso. (2012).Komunikasi Bawah Sadar.Jakarta: Kompas Gramedia

Desmita. (2006). PsikologiPerkembangan. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Djumarah dan Zain. (2006). StrategiBelajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2008). Dasar-dasarPengembangan Kurikulum.Bandung: RemajaRosdakarya

Hamzah B. Uno. (2012). TeoriMotivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara.

Isjoni. (2009). Cooperative LearningEfektivitas PembelajaranKelompok. Bandung: Alfabeta.

Jahidin, S. (2005). MeningkatkanPrestasi Belajar Siswa denganMenggunakan PembelajaranKooperatif Tipe Jigsawterhadap PembelajaranMatematika di Kelas I SMANegeri 1 Bangodua-Indramayu. FKIP Unswagati:Tidak diterbitkan.

Lie, A. (2008). MempraktikanCooperative Learning diRuang-ruang Kelas. Jakarta:PT. Gramedia WidiasaranaIndonesia.

Nurhayati. (2006). MeningkatkanHasil Belajar Siswa MelaluiPembelajaran MatematikaRealistik di Kelas VII SMPNegeri 1 Widasari IndramayuSkripsi FKIP Unswagati:Tidak diterbitkan.

Pramono, Hadi. (2008). ). EfektivitasPembelajaran Fisika denganStrategi Inkuiri dikemas

dalam CD Interaktif. Tesispada Program PascasarjanaProgram Studi PendidikanIPA Universitas NegeriSemarang: Tidak diterbitkan.

Riduwan. (2007). Belajar MudahPenelitian untuk Guru-Karyawan dan PenelitiPemula. Bandung: Alfabeta.

Ruseffendi. (2005). Dasar-dasarPenelitian Pendidikan danEksakta Lainnya. Bandung:Tarsito.

Sagala, S. (2006). Konsep danMakna Pembelajara.Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2007). PembelajaranBerorientasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta: Sanjaya.

Sudjana. (2005). Metode Statistika.Bandung: Tarsito.

Sudrajat. (2008). Pengertian-Pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran.

Totok PDy. (2013). Buku SakuNeuro LinguisticsProgramming (NLP).Yogyakarta: Pohon Cahaya

Wahana Komputer. (2007).Pengolahan Data Statistikdengan SPSS 15.0. Semarang:Andi.

Yovan P. Putra. (2010). Rahasia diBalik Hipnosis Ericksoniandan Metode PengembanganPikiran Lainnya. Jakarta: PTGramedia

Zakki. (2011). Rahasia KekuatanHipnoterapi dan NLP.Jakarta: Kreatif Publishing