Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR rahun 2006 ISSN 0852 - 2979 REVITALISASI SISTEM PENGAMAT CUACA KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2006 Agus Gindo Simanjuntak Pusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN ABSTRAK REVITALISASI SISTIM PENGAMAT CUACA (METEOROLOGI) KAWASAN NUKLIR SERPONG (SNA). Revitalisasi sistem Meteorologi SNA pada tahun 2006 telah dilakukan. Sistem ini sejak tahun 2003 tidak berfungsi oleh karena sambaran petir yang mengakibatkan sistem pengamat cuaca tidak berfun!;Jsi. Tujuan revitalisasi ini adalah agar sistim pengamat cuaca dapat beroperasi kembali sehingga keadaan cuaca disekitar SNA dapat diperoleh. Data cuaca yang diperoleh adalah arah dan kecepatan angin, suhu udara, kelembaban, intensitas matahari dan curah hujan. Data cuaca terse but akan digunakan untuk menentukan stabilitas udara kemudian data terse but akan digunakan untuk kajian dampak radiologi dari pengoperasian instalasi nuklir di SNA baik pada operasi nornal maupun bila terjadi kedaruratan nuklir. Revitalisasi dilakukan dengan cara mengganti sensor-sensor (arah dan kecepatan angin, suhu udara, kelembaban, intensitas matahari dan curah hujan), pasang baru catu daya listrik, pengadaan grounding, pengadaan motor menara, pengadaan data logger (akusisi) dan pengadaan perangkat lunak pengolahan data MicroMetPlus 2.2. Hasil yang diperoleh adalah data arah dan kecepatan angin serta suhu udara setiap jam, harian, bulanan dan tahunan pada ketinggian 60m dan 10m. Data kelembaban relatif, titik embun, intensitas matahari dan curah hujan pada ketinggian '10 dan 4 meter akan digunakan untuk menentukan kelas kestabilan udara. Data arah dan kecepatan angin selanjutnya dapat dibuat dalam bentuk cakta angin (wind-rose) periode haria!l, bulanan dan tahunan. Data cuaca lainnya digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik. ABSTRACT REVITALIZATION OF METEOROLOGICAL SYSTEM IN SERPONG NUCLEAR AREA (SNA). Revitalizatuion of meteorological System in Serpong Nuclear Area has been carried out in 2006. This system had been out of function since 2003 caused of thunder- strike. The aim of revitalizations is to refunction the meteorological system so then the weather conditions around SNA could be obtained. The weather data obtained are wind direction and velocity, temperature, humidity, solar intensity and rain volume. The data will be used for determining the stability of air and for the radiological risk assessment from nuclear instalation in SNA, both in normal operation and nuclear emergency condition. Revitalization was carried out by replacing the sensors (wind direction and velocity, air temperature, humidity, solar intensity and rain volume), new installment of electric power supply, set a grounding, a tower motor, data logger (acquicition) and software for data processing MicroMetPlus 2.2. The results obtained are data of wind direction and velocity, air temperature everyone hour, day, mont and year at 60m and 10m height. Data of relative humidity, solar intensity and rain volume at 10 and 4m height would be used for determining the clasification og air stability. The wind direction and speed data would then be made as wind-rose for daily, monthly and yearly. Other weather data are presented in table and graphical mode. PENDAHULUAN Sistem pengamat cuaca (Meteorologi) di Kawasan Nuklir Serpong (KSN) dibangun tahun 1985. Semenjak dibangun telah mengalami beberapa kali kerusakan yang diakibatkan oleh petir. Sambaran petir terakhir kali pad a awal bulan Desember 2002 yang mengakibatkan 340
7
Embed
REVITALISASI SISTEM PENGAMAT CUACA KAWASAN …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/Penelit...Revitalisasi dilakukan dengan cara ... baru catu daya listrik, pengadaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR rahun 2006 ISSN 0852 - 2979
REVITALISASI SISTEM PENGAMAT CUACA KAWASAN NUKLIR SERPONGTAHUN 2006
Agus Gindo SimanjuntakPusat Teknologi Limbah Radioaktif, SATAN
ABSTRAKREVITALISASI SISTIM PENGAMAT CUACA (METEOROLOGI) KAWASAN
NUKLIR SERPONG (SNA). Revitalisasi sistem Meteorologi SNA pada tahun 2006 telahdilakukan. Sistem ini sejak tahun 2003 tidak berfungsi oleh karena sambaran petir yangmengakibatkan sistem pengamat cuaca tidak berfun!;Jsi. Tujuan revitalisasi ini adalah agarsistim pengamat cuaca dapat beroperasi kembali sehingga keadaan cuaca disekitar SNAdapat diperoleh. Data cuaca yang diperoleh adalah arah dan kecepatan angin, suhu udara,kelembaban, intensitas matahari dan curah hujan. Data cuaca terse but akan digunakan untukmenentukan stabilitas udara kemudian data terse but akan digunakan untuk kajian dampakradiologi dari pengoperasian instalasi nuklir di SNA baik pada operasi nornal maupun bilaterjadi kedaruratan nuklir. Revitalisasi dilakukan dengan cara mengganti sensor-sensor (arahdan kecepatan angin, suhu udara, kelembaban, intensitas matahari dan curah hujan), pasangbaru catu daya listrik, pengadaan grounding, pengadaan motor menara, pengadaan datalogger (akusisi) dan pengadaan perangkat lunak pengolahan data MicroMetPlus 2.2. Hasilyang diperoleh adalah data arah dan kecepatan angin serta suhu udara setiap jam, harian,bulanan dan tahunan pada ketinggian 60m dan 10m. Data kelembaban relatif, titik embun,intensitas matahari dan curah hujan pada ketinggian '10 dan 4 meter akan digunakan untukmenentukan kelas kestabilan udara. Data arah dan kecepatan angin selanjutnya dapat dibuatdalam bentuk cakta angin (wind-rose) periode haria!l, bulanan dan tahunan. Data cuacalainnya digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik.
ABSTRACTREVITALIZATION OF METEOROLOGICAL SYSTEM IN SERPONG NUCLEAR
AREA (SNA). Revitalizatuion of meteorological System in Serpong Nuclear Area has beencarried out in 2006. This system had been out of function since 2003 caused of thunderstrike. The aim of revitalizations is to refunction the meteorological system so then theweather conditions around SNA could be obtained. The weather data obtained are winddirection and velocity, temperature, humidity, solar intensity and rain volume. The data will beused for determining the stability of air and for the radiological risk assessment from nuclearinstalation in SNA, both in normal operation and nuclear emergency condition. Revitalizationwas carried out by replacing the sensors (wind direction and velocity, air temperature,humidity, solar intensity and rain volume), new installment of electric power supply, set agrounding, a tower motor, data logger (acquicition) and software for data processingMicroMetPlus 2.2. The results obtained are data of wind direction and velocity, airtemperature everyone hour, day, mont and year at 60m and 10m height. Data of relativehumidity, solar intensity and rain volume at 10 and 4m height would be used for determiningthe clasification og air stability. The wind direction and speed data would then be made aswind-rose for daily, monthly and yearly. Other weather data are presented in table andgraphical mode.
PENDAHULUAN
Sistem pengamat cuaca (Meteorologi) di Kawasan Nuklir Serpong (KSN) dibangun
tahun 1985. Semenjak dibangun telah mengalami beberapa kali kerusakan yang diakibatkan
oleh petir. Sambaran petir terakhir kali pad a awal bulan Desember 2002 yang mengakibatkan340
Hasi/ Pene/itian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 /SSN 0852 - 2979
sistim catu daya 3 dan 1 fase, modul data translator dan sensor-sensor yang terletak pada
ketinggian 60, 15 dan 4 meter mengalami kerusakan. Data cuaca seperti arah dan kecepatan
angin, suhu udara, kelembaban relatif, curah hujan, intensitas matahari berguna untuk
menentukan kelas kestabilan udara. Kelas kestabilan udara akan digunakan untuk
menghitung besarnya nilai faktor dispersi zat radioaktif di udara yang keluar melalui cerobong
pada kondisi operasi reaktor nuklir normal maupun kecelakaan sehingga prakiraan besarnya
penerimaan dosis radiasi oleh anggota masyarakat yang bermukim disekitar kawasan nuklir
dapat dilakukan. Sistem pengamat cuaca (Meteorologi) mutlak dibutuhkan dan merupakan
persyaratan yang harus dipenuhi sesuai ketentuan yang ditetapkan secara nasional oleh
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan international Atomic Energy Agency
(IAEA).
Revitalisasi dilakukan agar sistim Meteorologi dapat berfungsi kembali dan
dioperasikan secara terus O1enerus sehingga data cuaca sekitar SNA dapat diperoleh.
TAT A KERJA
Bahan:
Bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah catu daya listrik, sensor-sensor
cuaca, data logger dan pengolah data.
Metoda :
Revitalisasi sistim Meteorologi dilakukan berdasarkan analisis kerusakan yang telah
dilakukan tahun sebelumnya. Tahapan revitalisasi yang dilakukan meliputi ; pemasangan
catu daya listrik, kawat pembumian (grounding), sensor-sensor, data logger dan pengolah
data. Tahapan berikutnya adalah uji fungsi dari sistim Meteo. Tahapan uji fungsi dilakukan
pengecekan data keluaran pad a data logger dan pada keluaran alat pengolah data.
Selanjutnya dilaksanakan pelatihan pengoperasian data logger maupun perangkat lunak
pengolah data sebelum diserahkan kepada pihak pemakai.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sisitim Meteorologi telah dioperasikan secara terus O1enerus sejak awal bulan
Nopember 2006. Sistem Meteorologi dilengkapi dengan sensor-sensor seperti arah dan
kecepatan angin serta suhu yang terpasang di menara pada ketinggian 6001 dan 10m.
Sensor-sensor intentsitas O1atahari, kelembaban relatif dan curah hujan terpasang pada
ketinggian 401. Sinyal dari seluruh sensor dikirm melalui kabel ke data logger yang
ditempatkan di gedung 94. Kemudian diolah dengan data akusisi dan menghasilkan data
cuaca. Data didalam data logger dapat dilihat melalui layar monitor! display atau dapat juga
341
Hasi/ Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852 - 2979
dikirim ke gedung 71 melalui radio modem. Siok diagram sistim Meteorologi seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1. Dengan menggunakan program MicroMetPlus 2.2 seluruh data
cuaca diolah dan dianalisis untuk mendapatkan data nilai rat-rata harian dan bulanan, nilai
maksimun dan minimun dan persen validitas. Data-dat dapat juga ditampilkan dalam bentuk
grafik dan tabulasi. Data maksimum dan minimum diambil dari data harian yang tertinggi atau
terendah yang terjadi dalam bulan yang bersangkutan. Distribusi frekuensi digunakan untuk
analisis data angin, sedangkan untuk menganalisis curah hujan digunakan jumlah curah
hujan bulanan dan intensitas hujan.
Data hasil pemantauan dapat ditampilkan secara langsung berupa data sesaat (real
time data) dan data setelah disimpan untuk tiap jam, harian dan bulanan. Seluruh data cuaca
dapat ditampilkan dalam bentuk tabulasi dan grafis. Setiap data cuaca harian, bualan dan
tahunan dari setiap ketinggian dapat juga ditampilkan dalam bentuk grafik dan tabulasi
seperti yang terlihat pada Gambar 2 dan Tabel 2. Untuk data angin dapat dibuat cakra angin
(Wind rose) seperti pad a Gambar 3.
Catu Daya(Gedung 71)
UPS
Menara
SENSOR1.
Arah dan Kecepatanangin
(60m)2.
Suhu udara (60m)3.
Arah dan Kecepatanangin
(10m)4.
Suhu udara (10m)5.
Kelembaban (10m)
Atap shelter
1. Intensitas Matahari total (4M)2. Curah hujan (4M)
---$-
Shelter
Proteksi Tegangan kejut
DATA LOGGER
Radio Modem
Z9"
Radio rOdem
III~,IIPengolah Data
MicroMet
Gamba." I. Slok Diagram Sistim Meteorologi
342
Hasi/ Pene/itian dan Kegiatan PTLR Tahun 2006 ISSN 0852 - 2979
Nama dan spesifikasi peralatan dari sistim Meteorologi yang direvitalisasi ditampilkan
Date 18 18 5 5 7 5-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Standard# above ----- n n nn n _nn nn_ n_n-----------.-----._----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------