PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS DAN REFLEKS PATOLOGIS PENDAHULUAN Standar Kompetensi : Mahasiswa mapu melakukan pemeriksaan refleks-refleks fisiologis dan patologis secara lengkap dan benar. Kompetensi dasar: 1. Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan alat yang akan digunakan dalam pemeriksaan refleks-refleks fisiologis dan patologis. 2. mahasiswa mampu mempersiapkan pasien dalam rangka pemeriksaan refleks-refleks fisiologis dan patologis. 3. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan reflex- refleks regangan/tendo profunda secara baik dan benar. 4. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan refleks – refleks superfisial secara baik dan benar 5. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan refleks – refleks patologis secara baik dan benar. 6. Mahasiswa dapat melakukan intepretasi hasil pemeriksaan refleks I. PEMERIKSAAN REFLEK FISIOLOGIS
21
Embed
Revisi Pem. Refleks Fisiologis Dan Patologis FK Unmul
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGIS DAN REFLEKS PATOLOGIS
PENDAHULUAN
Standar Kompetensi : Mahasiswa mapu melakukan pemeriksaan refleks-
refleks fisiologis dan patologis secara lengkap dan
benar.
Kompetensi dasar:
1. Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan alat yang akan
digunakan dalam pemeriksaan refleks-refleks fisiologis dan patologis.
2. mahasiswa mampu mempersiapkan pasien dalam rangka
pemeriksaan refleks-refleks fisiologis dan patologis.
3. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan reflex-refleks
regangan/tendo profunda secara baik dan benar.
4. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan refleks –refleks superfisial
secara baik dan benar
5. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan refleks –refleks patologis
secara baik dan benar.
6. Mahasiswa dapat melakukan intepretasi hasil pemeriksaan refleks
I. PEMERIKSAAN REFLEK FISIOLOGIS
Refleks fisiologis adalah gerak otot skeletal yang timbul sebagai
jawaban atas rangsang. Hasil pemeriksaan refleks merupakan informasi
penting yang sangat menentukan. Penilaian refleks selalu berarti penilaian
secara banding antara sisi kiri dan sisi kanan. Respon terhadap suatu
perangsangan tentu tergantung pada intensitas. Oleh karena itu refleks
kedua belah tubuh yang dapat dibandingkan harus merupakan hasil
perangsangan yang berintensitas sama.
Refleks fisiologis yang dibangkitkan untuk pemeriksaan klinis meliputi
refleks superficial dan refleks tendon atau periosteum. Pada penderita
penyakit syaraf tertentu dapat dibandingkan refleks patologis atau juga
refleks primitif. Dari penilaian terhadap refleks fisiologis dan patologis ini kita
dapat memperkirakan letak / jenis lesi
A. REFLEK REGANGAN/REFLEKS TENDON
Gerak otot reflektoris yang timbul atas jawaban stimulasi terhadap
tendon dinamakan refleks tendon. Untuk membangkitkan suatu refleks
tendon harus dipastikan bahwa pasien rileks. Hal tersebut dapat dicapai
dengan cara pemeriksa menyokong sendi yang diperiksa sehingga ototnya
rileks. Palu refleks dipegang diantara ibu jari dan jari telunjuk, dan diayunkan
dengan gerakan pada pergelangan tangan, bukan siku (Gambar 1). Pada
umumnya yang dipakai adalah ujung runcing palu refleks berbentuk segitiga.
Ketukan ringan pada tendo yang diperiksa seharusnya menimbulkan
kontraksi otot. Untuk menilai kontraksinya pemeriksa kadang juga harus
mempalpasi disamping mengamati otot itu. Perhatian tidak hanya pada ada
atau tidaknya refleks, tetapi juga pada kecepatan dan kekuatan respon yang
diberikan, batas pergerakan yang ditimbulkan dan lama kontraksi.
Periksalah setiap refleks dan bandingkanlah dengan sisi lainnya. Refleks
harus sama secara simetris.
Gambar 1. Cara Memegang palu refleks
Ada variasi yang luas dalam respons refleks. Hanya dengan
pengalaman pemeriksa akan dapat membuat penlaian yang baik tentang
refleks normal. Refleks biasanya dinilai berdasarkan skala 0-4+ sebagai
berikut
0 Tidak ada respons
1+ Berkurang
2+ Normal
3+ Meningkat
4+ Hiperaktif
Refleks regangan atau tendon dapat berubah pada keadaan sehat
dan sakit. Refleks hiperakif merupakan ciri penyakit traktus
ekstrapiramidalis, kelainan elektrolit, hipertiroidisme dan kelainan metabolik
lainnya. Hiperrefleksi dapat juga ditemukan pada orang yang tegang dan
cemas dan pada orang tua.
Berkurangnya refleks merupakan ciri kelainan sel cornu anterior dan
miopati. Hiporefleksi juga dapat ditemukan pada bayi, anak kecil dan
kadang pada orang tua. Pemeriksa harus selalu mempertimbangkan
kekuatan refleks dengan besarnya massa otot. Seorang pasien mungin
mempunyai refleks yang berkurang sebagai akibat penurunan masa ototnya.
Pasien dengan hipotiroidisme mengalami penurunan relaksasi setelah suatu
refleks tendon yang disebut refleks tergantung.
Pada pasien dengan refleks yang berkurang, teknik memperkuat
mungkin berguna. Dengan meminta pasien untuk melakukn kontraksi
isometric pada otot-otot yang lainnya, aktivitas refleks secara umum
mungkin meningkat. Pada pemeriksaan refleks ekstremitas atas, mintalah
pasien untuk mengatubkan gigi atau menekan ke bawah tempat tidur
dengan kedua pahanya. Pada pemeriksaan refleks ekstremitas bawah,
pasien diminta mengunci jari-jarinya dan berusaha menariknya pada waktu
pemeriksaan. Prosedur ini kadang-kadang disebut Jendrassik.
Refleks tendo dalam yang dipeiksa secara rutin adalah;
Biseps
Brakioradialis
Triseps
Patella
Achilles
a. Pemeriksaan Refleks Tendo Biseps
Pemeriksaan refeks tendo biseps ini dilakukan dengan menggunakan
palu refleks. Refleks ini menguji saraf pada radiks C5-C6.
Langkah-langkah pemeriksaan
Pasien diminta duduk dengan relaks.
Pemeriksa meminta pasien melemaskan lengannya dan melakukan
pronasi lengan bawah dipertengahan di antara fleksi dan ekstensi.
Pemeriksa harus meletakkan ibu jarinya dengan kuat pada tendo
biseps.
Palu refleks kemudian dipukulkan pada ibu jari pemeriksa
(Gambar. 2)
Pemeriksa harus mengamati kontraksi biseps yang diikuti denan fleksi
pada siku. Pemeriksa dapat pula mempalpasi kontraksi otot ini.
Gambar 2. Pemeriksaan reflek tendo biseps
b. Pemeriksaan Refleks Tendo triceps
Pemeriksaan refeks tendo biseps ini dilakukan dengan menggunakan
palu refleks. Refleks ini menguji saraf pada radiks C6-C8