Top Banner

of 26

REVISI EVAPRO RENGAS

Jun 03, 2018

Download

Documents

Hadiyanto Tiono
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    1/26

    Evaluasi Program

    Keluarga BerencanaPuskesmas Rengasdengklok

    Oleh: Melian Anita / 11-2011-119

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    2/26

    Latar Belakang

    Indonesia merupakan negara denganjumlah penduduk ke-empat terbesar di

    dunia setelah Cina, India dan AmerikaSerikat. Jumlah penduduk di Indonesiasebesar 3,41% dari jumlah penduduk didunia, dimana jumlah penduduk duniamenurut Population Reference Bureautahun 2012 adalah 7.057.075.000jiwa.

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    3/26

    Latar Belakang

    Laju pertumbuhan penduduk Indonesiadalam dekade 2000 2010, yaitu 1,49 %.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, terusdilakukan upaya untuk menurunkan laju

    pertumbuhan penduduk, yaitu denganupaya pengendalian fertilitas yanginstrumen utamanya adalah programKeluarga Berencana (KB)

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    4/26

    Latar Belakang

    Tingginya jumlah penduduk di Indonesiadipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain

    laju pertumbuhan penduduk (LPP),angka kelahiran kasar (Crude Birth

    Rate/CBR),angka fertilitas total (Total Fertility

    Rate/TFR),angka kematian ibu (AKI),angka kematian bayi (AKB), danpersentase jumlah pasangan usia subur yang

    menggunakan alat kontrasepsi/akseptorKeluarga Berencana.

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    5/26

    Latar Belakang

    Data BKKBN menunjukkan AngkaFertilitas Total/Total Fertility Rate (TFR)

    menurun dari 5,6% pada tahun 1971dengan potensi rata-rata kelahiran wanitapada usia subur 5-6 anak menjadi 2,6%pada tahun 2010

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    6/26

    Latar Belakang

    Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari390/100.000 kelahiran hidup (SDKI 1991)

    menjadi sebesar 228/100.000 kelahiranhidup (SDKI 2007).

    Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar34/1.000 kelahiran hidup.

    Tingkat Pemakai Alat Kontrasepsi /Contraceptive Prevalence Rate (CPR) diIndonesia mengalami peningkatan dari

    60,3% pada tahun 2002-2003 menjadi61,4% pada tahun 2007.

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    7/26

    Latar Belakang

    Walaupun dari data SDKI didapatkanbahwa adanya keberhasilan program KB,

    dari sumber data yang sama terungkapbahwa perempuan berstatus kawin yangtidak ingin punya anak lagi atau inginmenjarangkan kelahiran berikutnya tetapitidak menggunakan cara kontrasepsi(unmet need) masih cukup tinggi yaitu9,0%

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    8/26

    Latar Belakang

    Demikian juga proporsi tingkat putuspemakaian kontrasepsi (discontinuitation

    rate) masih cukup tinggi sebesar 26%,

    Angka kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)masih sekitar 7%.6

    Hal ini menunjukkan bahwa masih banyakterjadi kehamilan yang perlu dihindari danmasih banyaknya pasangan yang belummemiliki kesadaran yang mantap untuk ber-

    KB.

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    9/26

    Latar Belakang

    Hal lain yang masih memprihatinkanadalah masih tingginya angka ibu hamil

    dengan kondisi 4 Terlalu yaitu sebesar62,7%.

    Hasil kinerja program Keluarga Berencanadi Puskesmas Rengasdengklok yangdimulai pada periode Januari 2012 sampaidengan Desember 2012 belum diketahui

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    10/26

    Pembahasan

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    11/26

    Pembahasan

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    12/26

    Pembahasan

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    13/26

    Perumusan Masalah

    Masalah menurut keluaran (masalah sebenarnya) Cakupan peserta KB aktif 57,07% dari target

    70% (masalah sebesar 18,47%)

    Cakupan peserta KB Implant 3,25% dari target10% (masalah sebesar 67,5%)

    Cakupan peserta KB IUD 3,68% dari target 13%

    (masalah sebesar 71,7%)

    Cakupan peserta KB MOW 2,76% dari target 9%(masalah sebesar 69,3%)

    Cakupan peserta KB MOP 0,9 % dari target 2%(masalah sebesar 55,0%)

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    14/26

    Perumusan Masalah

    Masalah menurut unsur lain (penyebab lain) :

    Dari Masukan:

    Kurangnya sarana alat kontrrasepsi disposiblesyringe

    Kurangnya sarana alat kontrasepsi IUD - T380

    Kurangnya sarana alat kontrasepsi Implant

    Dari Proses:

    Laporan bulanan dan triwulanan ada tetapi tidaklengkap

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    15/26

    Perumusan Masalah

    Masalah menurut unsur lain (penyebab lain) :

    Dari Umpan balik:

    Pencatatan dan pelaporan tentang kegiatanprogram KB yang digunakan sebagai masukandalam program KB tidak lengkap

    Dari Lingkungan:Sebagian besar penduduk di wilayah kerja

    Puskesmas Rengasdengklok berpendidikanrendah

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    16/26

    Prioritas Masalah

    Masalah Menurut Keluaran Cakupan peserta KB aktif 57,07% dari target 70%

    (masalah sebesar 18,47%)

    Cakupan peserta KB Implant 3,25% dari target 10%(masalah sebesar 67,5%)

    Cakupan peserta KB IUD 3,68% dari target 13%(masalah sebesar 71,7%)

    Cakupan peserta KB MOW 2,76% dari target 9%(masalah sebesar 69,3%)

    Cakupan peserta KB MOP 0,9 % dari target 2%

    (masalah sebesar 55,0%)

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    17/26

    Prioritas Masalah

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    18/26

    Penyelesaian Masalah

    1. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (3,68%)dari target sebesar 13%

    Penyebab :Kurangnya sarana alat kontrasepsi IUD T 380 ALaporan bulanan tidak lengkapPencatatan dan pelaporan tentang kegiatan

    program KB yang digunakan sebagai masukan

    dalam program KB tidak lengkapKurangnya pengetahuan warga mengenaimetode KB IUDMayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas

    Rengasdengklok berpendidikan rendah.

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    19/26

    Penyelesaian Masalah

    Penyelesaian : Mengajukan permintaan penyediaan sarana alat

    kontrasepsi IUD dalam jumlah yang memadai.

    Penyuluhan harus lebih sering dilakukan kepadamasyarakat,

    Semua pencatatan dan pelaporan harus

    dilengkapi,

    Bekerja sama dengan pemuka agama yangberada di wilayah kerja PuskesmasRengasdengklok untuk member pengertian dan

    pemahaman pentingnya menggunakan alatkontrasepsi, khususnya alat kontrasepsi IUD.

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    20/26

    Penyelesaian Masalah

    2. Cakupan peserta KB Implant masih kurang(3,25%) dari target sebesar 10%

    Penyebab :

    Kurangnya sarana alat kontrasepsi Implant

    untuk melakukan metode pemasangan ini.

    Laporan bulanan tidak lengkapMayoritas penduduk di wilayah kerja

    Puskesmas Rengasdengklok berpendidikanrendah dan status sosial ekonomi rendah

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    21/26

    Penyelesaian Masalah

    Penyelesaian : Mengajukan permintaan ke Dinas Kesehatan

    Kabupaten untuk penyediaan sarana alatkontrasepsi Implant dalam jumlah yangmemadai.

    Penyuluhan harus lebih sering dilakukankepada masyarakat,

    Semua pencatatan dan pelaporan harusdilengkapi,

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    22/26

    Kesimpulan

    Cakupan peserta KB baru sebesar 14,75% dari target100%

    Cakupan peserta KB aktif sebesar 57,07% dari target70%,

    PUS 4T ber-KB sebesar 31,07 % dari target 100%

    Cakupan peserta KB yang gagal sebesar 0,03%

    Cakupan peserta KB yang drop-out sebesar 1,65%

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    23/26

    Kesimpulan

    Berdasarkan pemakaian alat kontrasepsi, yaitu Cakupan peserta KB suntik sebesar 58,73% Cakupan peserta KB Pil sebesar 26,75% Cakupan peserta KB IUD masih kurang (3,68%)

    dari target sebesar 13% Cakupan peserta KB Implant masih kurang

    (3,35%) dari target sebesar 10% Cakupan peserta KB MOW masih kurang (2,76%)

    dari target sebesar 9% Cakupan peserta KB MOP masih kurang (0,90 %)

    dari target sebesar 2% Cakupan peserta KB Kondom sebesar 2,90%

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    24/26

    Kesimpulan

    Pembinaan peserta KB sebesar 100% daritarget 100%

    Penanganan efek samping dan komplikasiringan akibat penggunaan alat kontrasepsisebesar 0% dengan target kurang dari 3 %

    Tidak ada kasus berat akibat pemakaian alatkontrasepsi yang membutuhkan pelayananrujukan KB

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    25/26

    Saran

    Membuat usulan kepada Dinas Kesehatan tentang alat-alatkontrasepsi yang memadai dan penyediaan media-mediapromosi KB seperti spanduk, poster, alat peraga untuksimulasi dan pamflet di wilayah kerja PuskesmasRengasdengklok

    Mengadakan kerja sama yang baik dengan Rumah Bersalindan klinik untuk membuat laporan ke puskesmas

    Pelatihan petugas pencatatan dan pelaporan program KBmengenai SP2TP yang digunakan sebagai data dasar untukpenilaian program KB.

    Kepala Puskesmas hendaknya lebih meningkatkanpengawasan terhadap kegiatan program yang dilakukan,baik dalam pencatatan dan pelaporan maupun rapat

    evaluasi bulanan.

  • 8/12/2019 REVISI EVAPRO RENGAS

    26/26

    TERIMA

    KASIH