1 I. P;PENDAHULUAN I.1 Letak Geografis PT. Kadila Lestari Jaya terletak di Jalan Raya Cijapati Km. 4,5 Kecamatan Cikancung Majalaya, Desa Sri Rahayu, Bandung. Topografi tanah PT Kadila relatif tidak datar, kombinasi dataran tinggi, dataran rendah dan lembah, sehingga ketinggian tempat berkisar ± 800 meter dari permukaan laut. Luas perusahaan keseluruhannya ± 172 Ha. Batas-batas wilayah PT. Kadila farm 2 sebagai berikut : Sebelah Utara lahan kosong, sebelah Timur jalan, sebelah Selatan lahan kosong, sebelah lahan kosong. Jarak lokasi perusahaan ke pemukiman penduduk terdekat yaitu 100 meter. Hal ini tidak sesuai dengan keputusan Direktorat Jendral Peternakan No. 777/DJPD/DEPTAN/1982 yang menyatakan bahwa jarak peternakan ke pemukiman penduduk itu minimal 250 meter. Hal ini karena setelah berdirinya PT. Kadila, banyak orang yang ingin bekerja di sana dan membuat rumah yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
I. P;PENDAHULUAN
I.1 Letak Geografis
PT. Kadila Lestari Jaya terletak di Jalan Raya Cijapati Km. 4,5 Kecamatan
Cikancung Majalaya, Desa Sri Rahayu, Bandung. Topografi tanah PT Kadila
relatif tidak datar, kombinasi dataran tinggi, dataran rendah dan lembah, sehingga
ketinggian tempat berkisar ± 800 meter dari permukaan laut. Luas perusahaan
keseluruhannya ± 172 Ha. Batas-batas wilayah PT. Kadila farm 2 sebagai
berikut : Sebelah Utara lahan kosong, sebelah Timur jalan, sebelah Selatan lahan
kosong, sebelah lahan kosong.
Jarak lokasi perusahaan ke pemukiman penduduk terdekat yaitu 100
meter. Hal ini tidak sesuai dengan keputusan Direktorat Jendral Peternakan No.
777/DJPD/DEPTAN/1982 yang menyatakan bahwa jarak peternakan ke
pemukiman penduduk itu minimal 250 meter. Hal ini karena setelah berdirinya
PT. Kadila, banyak orang yang ingin bekerja di sana dan membuat rumah yang
dekat dengan perusahaan untuk memudahkan akses menuju tempat kerja.
1.2 Riwayat Perusahaan
Perusahaan ini merupakan wujud kerjasama antara Bapak Joni dengan
Bapak Sondi. Awalnya Bapak Joni dan Bapak Sondi hanya mendirikan rumah
potong hewan di Bandung sampai tahun 1990. Mereka berinisiatif mendirikan
usaha penggemukan sapi potong karena melihat peluang usaha yang lebih
menjanjikan. Mereka memulai bisnis penggemukan sapi potong dengan populasi
awal sebanyak sepuluh ekor.
Pada tahun 1990, Bapak Joni dan Bapak Sondi mendirikan perusahaan
khusus di bidang penggemukan sapi bernama PT. Kadila Lestari Jaya yang
2
bertempat di Cijapati, Bandung. Perusahaan ini semakin meningkat dengan
jumlah populasi sapi 7.000 ekor, sehingga pada tahun 2002 PT. Kadila membuka
cabang baru yang bertempat di daerah Cikancung. Cijapati dengan satu komplek
kandang Cijapati Dua (C2) yang dapat menampung 4.000 ekor sapi potong.
Kemudian diikuti dengan pembukaan komplek kandang lain Cijapati Tiga dan
Empat (C3 dan C4) di lokasi yang sama pada tahun 2008 hingga sekarang.
Identitas Perusahaan :
Nama Perusahaan : PT. Kadila Lestari Jaya
Alamat : Jalan Raya Cijapati, Desa Sri Rahayu, Kecamatan
Cikancung
Bentuk Usaha : Perorangan
Jenis Perusahaan : Kandang Penggemukan Sapi
Pemilik : Bapak Joni dan Bapak Sondi
Luas lahan : 172 Ha
Status lahan : Milik PT. Kadila Lestari Jaya
1.3 Bidang Usaha
PT. Kadila bergerak di bidang usaha penggemukan sapi potong yaitu
memelihara bakalan sapi potong sampai waktu dan bobot badan tertentu
kemudian dijual. Tujuan pemasaran perusahaan adalah rumah potong - rumah
potong yang ada di Bandung dan daerah-daerah sekitarnya. Sapi potong
merupakan ternak yang sengaja dikembangkan dengan tujuan utamanya untuk
menghasilkan daging. Bangsa sapi yang digemukan di PT. Kadila adalah sapi
Brahman Cross, Shorthorn dan Santa Gertrudis berasal dari Australia dan sapi PO
didatangkan dari Tanjungsari, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
3
Adapun cirri-ciri yang dimiliki sapi Brahman Cross (BX) berdasarkan
pengamatan lapangan adalah sebagai berikut :
1. Warna kulit bervariasi mulai dari coklat muda, coklat tua, putih
kecoklatan.
2. Punggung lurus dan kaki panjang.
3. Ukuran tanduk sedang, lebar dan besar tetapi ada juga yang tidak
bertanduk.
4. Bergumba dan bergelambir.
Sedangkan ciri-ciri sapi PO brdasarkan pengamatan di lapangan adalah
sebagai berikut :
1. Bergelambir
2. Punuknya besar
3. Ukuran kepala panjang, telinga panjang dan mengatung.
4. Warna bulu umumnya putih keabu-abuan.
PT. Kadila memilih sapi impor dari Australia karena dianggap lebih mudah
dalam pemeliharaannya, tahan panas dan mempunyai kemampuan adaptasi yang
lebih cepat. Pemeliharaan sapi lokal di PT. Kadila dimaksudkan untuk memenuhi
permintaan daging sapi lokal di pasar dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Bangsa
sapi yang dipelihara di perusahaan ini adalah termasuk bangsa sapi tropis
sehingga sangat cocok dengan keadaan iklim setempat, yaitu iklim tropis. Di
daerah tropis, sperti Indonesia tergolong panas dan lembab. Bangsa sapi tropis
memiliki bulu yang tipis, pendek dan licin yang akan memberikan peluang yang
baik pada proses penguapan.
4
Menurut Pane (1986), bangsa sapi Brahman Cross baik untuk digemukkan
karena mempunyai sifat-sifat yang baik seperti tahan terhadap panas, tahan
terhadap gigitan caplak, mempunyai kecepatan pertumbuhan yang baik, dapat
memanfaatkan pakan yang kurang berkualitas dan mempunyai persentase karkas
yang baik. Umur mulai di pelihara yaitu 1,5 – 2 tahun dengan berat masuk sapi
steer ± 260 kg sedangkan heifer ± 230 kg.
1.4 Fasilitas
Fasilitas PT Kadila Lestari Jaya meliputi 2 unit kantor yang berfungsi
sebagai pusat administrasi dan personalia. Selain itu, digunakan untuk kegiatan
yang berhubungan dengan masalah teknis, seperti pencatatan keluar masuk dan
program pemeliharaan sapi. PT Kadila Lestari Jaya juga dilengkapi dengan
beberapa fasilitas lain, diantaranya :
1. Loading chute adalah tempat untuk menaikan dan menurunkan ternak dari
kendaraan.
2. Gudang pakan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan pakan
konsentrat, serta melakukan pembuatan pakan konsentrat dengan
menggunakan mesin pencampur pakan (mixer).
3. Tempat pengolahan limbah, berfungsi sebagai tempat pengolahan limbah
kotoran yang kemudian di jadikan pupuk.
4. Gudang hijauan dan chopper, berfungsi sebagai tempat penyimpanan stock
pakan hijauan dan sebagai tempat pemotongan hijauan sebelum diberikan
pada ternak.
5. Lorong Tatalaksana (crush), dapat dimasuki satu barisan sapi.
5
1.5 Struktur Organisasi
PT. Kadila dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan dan kegiatan operasional perusahaan. Supervisor produksi
membantu manager farm dalam melaksanakan kegiatan perusahaan dan bertugas
mengawasi kegiatan operasional di dalam kandang. Supervisor produksi di bantu
oleh asisten supervisor yang membawahi karyawan kandang dan bertindak
sebagai perantara karyawan kandang dengan supervisor produksi. Karyawan
kandang (caretaker) bertugas melaksanakan semua pekerjaan yang menyangkut di
kandang.
Gambar 1. Struktur Organisasi
Bapak BayuGM
Administrasi
Bapak MichaelManager Ternak
HRD
Bapak RayManager Non Ternak
Bapak HerlambangWakil GM
Ka.Div.Penggemukan
Ka.Div.Makanan
Ternak
Ka.Div.Trading
Div. Penanganandan Limbah
Div.Perawatan dan Perbaikan
6
II. METODE
2.1 Materi
Materi yang digunakan dalam praktik kerja dibagi dalam masing-masing
kegiatan, yaitu:
2.1.1 Kegiatan Rutin
Materi yang digunakan dalam kegiatan rutin adalah : (1) Sapi Brahman
cross sebanyak 3.181 ekor (2) Sapi Peranakan Ongole sebanyak 1500 ekor, (3)
Perlengkapan kandang meliputi bak air, tempat pakan, tempat minum, sapu lidi,
kayu pendorong kotoran, (4) Perlengkapan dalam pengolahan limbah meliputi
kotoran ternak, skop, gerobak feses, traktor, truk, dan (5) Timbangan.
2.1.2 Kegiatan Insidental
Materi yang digunakan dalam kegiatan insidental adalah : (1) peralatan
penimbangan seperti timbangan digital, cat, kuas dan penomoran telinga
(Eartake), (2) kamera digital untuk keperluan dokumentasi.
2.1.3 Kegiatan Penunjang
Materi yang digunakan dalam kegiatan penunjang adalah alat tulis untuk
mencatat hasil wawancara dari narasumber.
2.2 Cara Kerja
2.2.1 Kegiatan rutin
Pemeliharaan ternak
1. Kandang dibersihkan dari feses menggunakan bulldozer.
2. Bak air minum dikuras dan dibersihkan menggunakan sikat.
7
3. Bak air minum diisi kembali dengan air bersih secara adlibitum.
4. Ternak diberi pakan jerami atau hijauan dan konsentrat pada pagi hari.
5. Lingkungan di sekitar kandang dibersihkan.
6. Ternak diberi pakan pada pagi dan siang hari.
7. Ternak diawasi sampai waktu kerja habis.
2.2.2 Kegiatan Insidental
Kunjungan ke RPH
1. Sapi yang akan dipotong dan telah diketahui bobotnya digiring masuk
ke area RPH melalui lorong tatalaksana.
2. Dilakukan pemingsanan di bagian kepala sapi.
3. Bagian kepala sapi ditarik sehingga sapi menengadah, gelambir di leher
ditarik lalu disembelih menggunakan pisau tajam sampai
kerongkongannya putus.
4. Sapi dikuliti kemudian bagian kepala, carpal dan tarsal dipisahkan.
5. Pengulitan dilanjutkan secara menyeluruh kemudian bagian viscera
dikeluarkan.
6. Karkas sapi digantung pada sebuah katrol berantai besi.
7. Karkas dibelah menjadi dua bagian dan dipartisi sesuai kebutuhan
pembeli.
8. Persentase karkas dihitung dengan cara menggunakan rumus sebagai
berikut :
8
(Soeparno, 1998)
2.3 Waktu dan Tempat
2.3.1 Kegiatan rutin
A. Pemeliharaan ternak
Tempat : PT. Kadila lestari Jaya
Tanggal : 17 Januari sampai 17 Februari 2012
B. Pengolahan limbah dan pembuatan pupuk organik
Tempat : PT. Kadila lestari Jaya
Tanggal : 18 Januari sampai 16 Februari 2012
C. Kunjungan ke Rumah Pemotongan Hewan
Tempat : RPH PT Kadila Lestari Jaya
Kecamatan Cikancung Bandung.
Tanggal : 10 Februari 2012
Waktu : 21.00-22.00 WIB
D. Kunjungan ke Gudang Feed Meal
Tempat : PT. Kadila lestari Jaya
Tanggal : 17 Januari sampai 17 Februari 2012
9
E. Kunjungan ke Gudang DeLaval
Tempat : PT. Kadila lestari Jaya
Tanggal : 17 Januari sampai 17 Februari 2012
2.3.3 Kegiatan Penunjang
Kegiatan wawancara dengan anak kandang dilakukan disela-sela waktu
kerja dan istirahat. Mahasiswa praktik kerja melakukan pengumpulan data
wawancara dengan Manager PT. Kadila pada tanggal 1 Februari 2012 bertempat
di kantor Manager PT. Kadila lestari Jaya. Wawancara juga dilakukan dengan
pegawai RPH pada tanggal 10 Februari 2012 bertempat di kantor RPH Kadila
Lestari Jaya.
10
III. KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin yaitu kegiatan yang dilakukan secara rutin atau teratur
setiap hari. Kegiatan rutin selama praktik kerja di PT. Kadila lestari Jaya meliputi
pembersihan kandang, pembersihan tempat pakan dan minum, serta pembuatan
konsentrat.
3.1.1 Pemeliharaan Ternak
3.1.1.1 Pembuatan dan Pemberian Pakan
3.1.1.1.1. Pembuatan Pakan
Pembuatan pakan di PT. Kadila lestari Jaya dimulai pada pukul 07.00
WIB dan pukul 14.00
1. Sistem Pembuatan Pakan Secara Manual
Bahan baku pakan dicampur pada mixer yang terpasang di gudang.
Konsentrat yang telah selesai dibuat, di masukkan ke dalam karung kemudian
diangkut menggunakan truk, menuju kandang. Di kandang konsentrat ditumpuk
kembali, setelah itu konsentrat diangkut menggunakan gerobak dan dimasukkan
ke tiap pen. Kapasitas mixer adalah 1,5 ton untuk satu kali pencampuran bahan
pakan. Setiap hari pegawai bagian pakan dapat melakukan 9 kali pencampuran
jadi total bahan yang digunakan sebanyak 13,5 ton. Kebutuhan kandang untuk
pakan sebanyak 250 karung dengan berat per karung 25 kilogram.
11
2. Sistem Pembuatan Pakan Secara Otomatis
Pembuatan pakan secara otomatis yakni bahan baku pakan dicampur
dalam mixer DeLaval yang terpasang pada sebuah traktor. Traktor tersebut
membawa mixer menuju kandang dan pakan dimasukkan langsung ke dalam bak-
bak pakan. Tatalaksana pemberian pakan ini dilakukan pada kandang C4 dan
sebagian pada kandang C3. Mixer
DeLaval merupakan mixer yang telah didesain terpasang pada sebuah
traktor sehingga mixer tersebut dapat dibawa langsung menuju kandang. Mixer
memiliki kapasitas sebesar enam ton sehingga mampu membagikan pakan sampai
10 pen dalam sekali pemberian.
Di dalam gudang 2 terdapat tempat khusus untuk menampung dan
memasukkan bahan baku pakan ke dalam mixer DeLaval. Tempat tersebut
memiliki ketinggian yang sama dengan mixer. Elevator digunakan untuk
mengangkut bahan baku menuju tempat tersebut.
Bahan pakan yang sudah di angkut di masukkan ke dalam mixer,
kemudian dimulai proses mixing. Terkecuali hijauan dan ampas bir dimasukkan
ke dalam mixer menggunakan bulldozer. Setelah selesai proses mixing, mixer
dibawa menuju kandang dan pakan di bagikan ke dalam bak-bak pakan.
Pelaksanaan ini berlangsung sekitar 5-6 kali hingga seluruh pen di kandang terisi.
Susunan dan jumlah bahan pakan konsentrat PT Kadila Lestari Jaya untuk
sekali pencampuran disesuaikan dengan stok bahan jika salah satu bahan ada yang
habis maka susunan jumlah bahan yang digunakan akan di ubah untuk menutupi
kekurangan nutrisi yang ditimbulkan (susunan bahan pakan terdapat dalam
lampiran).
12
3.1.1.1.2. Pemberian Pakan
Menurut Santosa (2000) pemberian pakan ada dua cara yaitu adlibitum,
diberikan dalam jumlah yang selalu tersedia atau tidak dibatasi dan restricted
yaitu pemberian pakan dalam jumlah yang dibatasi. Selanjutnya dinyatakan
bahwa cara pemberian sering kali tidak efisien karena akan menyebabkan bahan
pakan banyak terbuang dan bahan pakan yang tersisa akan menjadi busuk
sehingga tumbuh jamur yang dapat membahayakan ternak apabila termakan.
1 Sistem Pemberian Pakan Secara Manual
Pakan yang diberikan yakni konsentrat, hijauan dan ampas bir diberikan
secara terpisah. Sistem pemberian pakan ini dilakukan pada kandang K,L,M (C3).
Pakan ternak sapi potong dapat berupa Hijauan (rumput dan jerami), konsentrat
dan pakan tambahan (vitamin, mineral dan urea). Jumlah pakan yang diberikan
untuk sapi per ekor setiap hari adalah hijauan sebesar 4 kilogram, atau bervariasi
menurut berat dan besar badan, konsentrat sebesar 12 kilogram dan ampas bir 1
kilogram. Menurut Siregar (2007) dalam pemeliharaan penggemukan sapi, pakan
sangat berpengaruh maka komposisi dari pakan harus diperhatikan.
Pakan yang diberikan di PT Kadila Lestari Jaya berupa hijauan (rumput
raja dan jerami), ampas bir dan konsentrat. Pakan diberikan 2 kali sehari yaitu
pada pukul 08.00 dan 14.00 WIB. Pakan konsentrat yang diberikan di PT Kadila
Lestari Jaya terdiri dari campuran abu jagung, bungkil kelapa, bungkil kapuk,