REVIEW JURNAL TEKNIK INDUSTRISUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Dengan Judul:PENENTUAN LOKASI WAREHOUSE BARU DENGAN PENDEKATAN
MULTI CRITERIA GOAL PROGRAMMING UNTUK MENCAPAI EFISIENSI RUTE
PENGIRIMAN
(Studi Kasus: PT.Coca-Cola Amatil Indonesia unit Balinusa)
Oleh:I Dewa GD. Eka Wirya Guna, I Nyoman Pujawan
Moh. Zainal Abiddin201210140311053
JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG2015
LATAR BELAKANGAlasan penulis melakukan penelitian ini karena
adanya permasalahan yang dihadapi PT. Coca Cola Amatil Indonesia
(PTCCAI). Permasalahan ini muncul pada pertengahan tahun 2010,
yaitu terjadi penumpukan botol kosong di warehouse plant barat
untuk produk RGB. Over load pada kapasitas warehouse ini
menyebabkan sebagian produk jadi yang seharusnya berada di dalam
harus ditempatkan di luar yang langsung terkena sinar matahari
sehingga dapat merunkan kualitas dari minuman tersebut. Kondisi ini
terjadi karena beberapa hal yaitu : Meningkatnya pengembalian botol
kosong Peningkatan permintaan dari tahun 2006-2010 Layout/
kapasitas gudang tidak memadai Sehingga diperlukan penentuan lokasi
gudang baru untuk mengagantikani gudang lama yang sebelum sudah di
sewa . Dalam jurnal tersebut akan dilakukan analisis terhadap
penentuan letak lokasi gudang baru yang bertujuan untuk :
Mendapatkan lokasi warehouse baru bagi PT.CCAI unit Balinusa. Dapat
menentukan rute pengiriman yang optimal dari warehouse ke sales
center hingga kembali lagi ke warehouse. Mampu menemukan solusi
dalam permasalahan penentuan lokasi warehouse. Mampu dalam
penentuan rute pengiriman dan pengembalian yang tepat dalam
mendistribusikan produk. Beberapa jurnal terkait dalam penyelesaian
masalah tersebut :1. Combining the analytic hierarchy process and
goal programming for global facility location-allocation problem
(Badri, 1998) Pada Jurnal ini membahas kombinasi metode AHP dengan
Multi-Objektif yaitu Goal programming untuk penentuan lokasi
fasilitas global dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang harus
diseleksi2. Fuzzy group decision-making for facility location
selection (Kahraman et al., 2003) Pemilihan lokasi fasilitas antar
alternatif adalah multi-kriteria pengambilan keputusan masalah
termasuk kriteria kuantitatif dan kualitatif. Dalam jurnal ini
dibahas memecahkan masalah tentang fasilitas lokasi dengan
pendekatan fuzzy multi-atribut3. Multi-kriteria fuzzy optimization
for locating warehouses and distribution centers in a Supply chain
network (Chen et al., 2007) Dalam penelitian ini mempertimbangkan
perencanaan multi-produk, multi periode, dan multi-eselon dari
jaringan Supply chain dalam penentuan lokasi warehouse dan
distribusi pusat dalam melayani zona pelanggan4. Analytic hierarchy
process to assess and optimize distribution network (Sharma et al.,
2008) Dalam penelitian ini bahwa upaya integrasi jaringan Supply
chain dilihat dari optimal biaya dan kinerja pelayanan sebagai
kriteria keputusan.5. Comperative analysis of multi-kriteria
decision making methodologies and implementation of a warehouse
location selection problem (Ozcan et al., 2011) Dalam penelitian
ini dikatakan bahwa dalam pengambilan keputusan dengan
multi-kriteria dapat menggunakan berbagai macam metode yaitu dalam
hal ini adalah AHP, TOPSIS, ELECTRE dan Grey teor
Dalam penelitian tugas akhir ini penulis mengacu pada penelitian
dengan metode AHP GP ((Badri, 1998);(Sharma et al., 2008)) dengan
memperhatikan routing yang optimal yaitu rute pengiriman yang
efisien. Keuntungannya dalam hal ini adalah dalam penentuan lokasi
warehouse baru tidak hanya berdasarkan nilai kriteria subjektifitas
dan kriteria objektifitas tetapi peneliti menambahkan berdasarkan
efisiensi transportasi dengan rute pengiriman yang optimal.
PENELITIAN
Subyek dari penelitian ini adalah PT. Coca Cola Amatil Indonesia
pokok permasalahan yaitu pengambilan keputusan dalam menentukan
lokasi gudang baru, dengan batasan : Warehouse pada plant hanya
melayani regional Balinusa yaitu 9 sales center. Produk PT.CCA
Balinusa yang diamati adalah CSD RGB untuk ukuran 220 ml dan 295
ml, dan non-CSD yaitu Frestea (jasmine dan green tea) dan produk
OWP dari luar plant Balinusa.
Kemudian dilakukan pengumpulan data Berupa pencarian data yang
akan gunakan sebagai input seperti data permintaan tiap sales
center, jarak antar plant ke sales center, criteria yang dibutuhkan
dalam penentuan lokasi gudang baru, dan alternatif lokasi warehouse
yang akan dibuat. Pengumpulan data pada PT. CCAI unit Balinusa
merupakan data historis dari perusahaan dan untuk menentukan
kriteria serta alternatif lokasi awal ditentukan oleh pihak PT.
CCAI unit Balinusa.
Setelah diperoleh data dilakukan pengolahan dengan langkah sbb
:Generate Permintaan menggunakan simulas Monte CarloDilakukan
simulasi untuk men-generate data permintaan tiap sales center.
Dilakukan simulasi untuk men-generate data permintaan dikarenakan
permintaan pada PT.CCAI unit Balinusa lumpy. Simulasi yang
dilakukan dengan menggunakan bilangan acak untuk membangkitkan
permintaan sesuai dengan distribusi data permintaan yang ada atau
data historisnya. Hasil generate data permintaan akandigunakan
dalam proses penentuan rute pengiriman atau routing.Pemilihan
keputusan lokasi berdasarkan kriteriaDengan menggunakan AHP yaitu
pembobotan dari beberapa kriteria prioritas secara subjektifitas
yang menjadi pertimbangan perusahaan terhadap alternatif lokasi
yang ada. Kemudian dilakukan kalkulasi bobot-bobot relatif dari
elemen- elemen keputusan dan menguji apakah data input memuaskan
atau tidak dengan menggunakan indeks konsistens (consistency
index). Setelah itu, jumlahkan bobot-bobot relatif tersebut untuk
memperoleh hasil dan akan diperoleh ranking-rangking untuk
alternatif - alternatif keputusan.Optimasi bobot rankingDengan
menggunakan Goal programming dengan software Lindo, rangking bobot
prioritas yang telah didapatkan AHP merupakan nilai subjektifitas,
kemudian digunakan goal programming untuk pencapaian objektif.
Dalam penelitian ini mempertimbangkan nilai subjektifitas dan nilai
objektifitas.Penentuan rute pengiriman terhadap kedua lokasi yang
terpilihDidapat 2 lokasi yang terbaik, kemudian dilakukan simulasi
pengiriman produk atau routing pada tiap lokasi dengan menggunakan
metode VRP SDP. Untuk permintaan kedepan tiap sales center akan
di-generate menggunakan simulasi Monte Carlo, karena permintaan
tiap sales center berubah -ubah dan lumpy. Dilakukan rute
pengiriman yang optimal untuk mendapatkan 1 lokasi yang terbaik
dengan efisiensi transportasi. Metode yang digunakan adalah metode
insertion heuristics dimana merupakan suatu algoritma yang
bertujuan untuk membangun suatu himpunan rute dimana rute dibangun
secara bertahap dengan cara menyisipkan sales center yang belum
dilayani dengan mempertimbangkan kapasitas kendaraan (Campbell,
2004).Analisa perbandingan hasil rute pengiriman antara kedua
lokasiSetelah dilakukan routing, hasil dari antara kedua lokasi
dibandingkan untuk menentukan lokasi yang terbaik dengan
mempertimbangkan rute yang akan didapat efisiensinya transportasi.
Dimana dari rute tersebut didapat jarak tempuh per hari kemudian
dicari jarak tempuh selama 5 tahun. Dari hasil tersebut lokasi
dengan jarak tempuh rute pengiriman yang terpendek dipilih sebagai
solusi lokasi warehouse baru yang efisien dalam
pengiriman.Penarikan KesimpulanPengambilan kesimpulan dengan
melihat rute pengiriman yang optimal dari 2 lokasi yang ada. Hasil
dari penelitian ini merupakan lokasi baru dimana mempertimbangkan
efisiensi transportasi.
HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASANAlternatif yang dipilih sebagai
warehouse baru PT. CCAI adalah Sempidi, Mengwi, Jalan Kargo,
Tabanan Denpasar. Pada masing masing alternatif diberikan penilaian
secara objektif maupun subyektif dengan kriteria penilaian harga
tanah, jarak gudang baru ke plant, infrastruktur jalan kondisi
akses jalan, keamanan, lingkungan. Kriteria subyektif akan
menggunakan pembobotan sedangkan kriteria objektif dilakukan
pengambilan data di lapangan yang kemudian dimasukkan pada
formulasi goal programing.
Report yang keluar dari program LINDO menyatakan bahwa
alternatif yang dipilih adalah X2 dan X4 yaitu lokasi Mengwi dan
Tabanan.
Generate demand dengan simulasi monte carlo yang akan digunakan
untuk menentukan rute pengiriman pada 2 lokasi alternatif terpilih.
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan simulasi pengiriman rute
pengiriman . Hasil generate demand simulasi monte carlo simulasi
rute pengiriman
Dari hasil simulasi rute pengiriman dapat diketahui total jarak
tempuh dari masing-masing alternatif. Sehingga dapat dilakukan
perbandingan dari kedua alternatif untuk menentukan alternatif
pilihan terbaik.Grafik perbandingan jarak tempuh
Dari hasil tersebut maka lokasi terpilih adalah Mengwi sebagai
gudang baru dengan efisiensi rute pengiriman yang lebih rendah dari
kandidat Tabanan.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Dalam menentukan lokasi warehouse baru pada PT. CCAI unit
Balinusa terdapat 6 kriteria yang dipertimbangkan yaitu: Harga
tanah, jarak lokasi dengan plant, ada infrastruktur jalan, kondisi
jalan, aspek keamanan dan aspek lingkungan. Kemudian, untuk
kandidat lokasi yang akan dipilih berdasarkan rekomendasi
perusahaan adalah Sempidi, Mengwi, Jalan Kargo, Tabanan, dan Jalan
Mahendradata Denpasar.
2. Dari hasil perhitungan dan optimasi AHP-GP, diperoleh 2
kandidat lokasi berdasarkan kriteria subjektifitas dan kriteria
objektifitas yaitu daerah Tabanan dan Mengwi. 3. Selanjutnya,
dilakukan simulasi rute pengiriman untuk data permintaan tahun 2011
terhadap 2 kandidat lokasi yaitu Tabanan dan Mengwi. Hasil simulasi
yang diperoleh bahwa total jarak tempuh rute pengiriman dari gudang
Tabanan selama setahun untuk produk RGB dan OWP adalah 506.365,2
km, sedangkan untuk dari gudang Mengwi 423.733,9 km. Jadi kandidat
lokasi sebagai warehouse baru dengan rute pengiriman yang efisien
adalah lokasi Mengwi dimana hasil yang diperoleh total jarak
pengiriman dari lokasi Mengwi 19,4% lebih rendah dibandingkan
kandidat lokasi Tabanan