PERILAKU AGRESI TERITORI BURUNG CAMAR PUNGGUNG HITAM (Larus
marinus) DAN BURUNG CAMAR HERRING (Larus argentatus)
Disusun oleh Kelompok 4 / Pendidikan Biologi A1. Agustina Sekar
Puspita(14304241020)2. Fitri Febriani(14304241021)3. Neny
Andriyani(14304241022)4. Senja Fitriana(14304241023)5. Dhias
Kartika Ningrum(14304241024)
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2014
PERILAKU AGRESI TERITORI BURUNG CAMAR PUNGGUNG HITAM (Larus
marinus) DAN BURUNG CAMAR HERRING (Larus argentatus)
Klasifikasi Ilmiah Burung Camar :Kingdom: AnimaliaFilum:
Chordata Kelas: AvesOrdo: CharadriiformesUpaordo: LariFamili:
LaridaeGenus : LarusSpesies: Larus sp.Burung camar adalah burung
yang besar dan kuat dengan kaki berselaput. Ada sekitar empat puluh
jenis burung camar yang hidup di seluruh pesisir pantai seluruh
dunia, kadang juga hidup di perkotaan. Bayi burung camar sangat
lembut dan halus, ia diberi makan oleh orang tuanya hingga sayap di
tubuhnya tumbuh. Burung camar memakan ikan, telur, cacing dan
serangga, kadang juga mencari makanan di tempat sampah. Burung
Camar adalah penerbang yang hebat, mereka membuat sarang di
tebing-tebing, hidup dalam kelompok yang besar dan bersuara sangat
ribut. Burung ini juga sering berkelahi untuk melindungi anaknya
atau untuk mempertahankan wilayahnya (John Farndon, 2003:
70)Ekologi organisme (organismal ecologi) berhubungan dengan cara
berperilaku, fisiologis dan morfologis yang digunakan oleh
organisme individu dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh
lingkungan sekitarnya. Ekologi terdiri dari beberapa tingkatan
antara lain : populasi yang berfokus pada faktor-faktor yang
mempengaruhi komposisi dan keadaan populasi, komunitas yang
membahas cara berinteraksi antar organisme (predasi, kompetisi,
penyakit) yang mempengaruhi struktur dan organisasi komunitas, dan
tingkat ekosistem mengenai hubungan faktor-faktor biotik dan
abiotik (Campbell, 2005: 272).Menurut Alikodra (1990) perilaku
adalah kebiasaankebiasaan satwa liar dalam aktivitas hariannya
seperti sifat kelompok, waktu aktif, wilayah pergerakan, cara
mencari makan, cara membuat sarang, hubungan sosial, tingkah laku
bersuara, interaksi dengan spesies lainnya, cara kawin dan
melahirkan anak. Teritori adalah tempat yang khas yang selalu
dipertahankan dengan aktif misalnya tempat tidur untuk primata,
tempat beristirahat untuk binatang pengerat dan tempat bersarang
untuk burung.Karena esensial untuk kesintasan dan reproduksi,
perilaku mengalami seleksi alam penting sepanjang waktu. Seleksi
yang bekerja terhadap perilaku berpengaruh terhadap anatomi, karena
bentuk dan penampilan tubuh berkontribusi langsung terhadap
pengenalan dan komunikasi yang mendasari banyak perilaku. Misalnya,
tarian burung jenjang-mahkota-merah memungkinkan jantan dan betina
membentuk pasangan kawin seumur hidup. Bentuk tubuh yang
berbeda-beda, warna yang mencolok, dan pola vokalisasi yang khas
merupakan calon pasangan saling mengenali dan berkomunikasi satu
sama lain selam percumbuan (Campbell, 2008: 295)Lingkungan
memberikan dampak yang berbeda pada tubuh hewan sehingga hewan
melakukan perilaku tertentu karena stimulus yang diterimanya dari
lingkungan ataupun dari organisme lain. Setiap lingkungan akan
menjadi rangsang bagi hewan yang akan ditanggapi secara khusus.
Setiap rangsang atau stimulus menuntut adanya respon yang berbeda
antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, dan akan
semakin kompleks sebanding dengan tingkatan makhluk hidup
tersebut.Komunikasi hewan adalah semua perpindahan informasi pada
bagian dari salah satu hewan yang memiliki efek pada perilaku
sekarang atau masa depan dari hewan lainnya. Kajian mengenai
komunikasi hewan disebut Zoosemiotik (didefinisikan sebagai ilmu
komunikasi sinyal atau semiosis pada hewan; dibedakan dengan
antroposemiotik, ilmu komunikasi manusia) memainkan peranan penting
dalam metodologi dari etologi, sosiobiologi, dan ilmu kognisi
hewan.Kebanyakan hewan berkomunikasi lewat vokalisasi. Komunikasi
lewat vokalisasi adalah esensial bagi banyak pekerjaan termasuk
ritual-ritual perkawinan, teriakan peringatan, menyampaikan lokasi
dari sumber makanan, dan pembelajaran sosial. Teriakan peringatan
merupakan sinyal-sinyal yang dibuat saat adanya suatu ancaman dari
pemangsa, membuat semua anggota dari grup sosial atau anggota dari
spesies lain berlari untuk berlindung, menjadi berhenti, atau
berkumpul menjadi sebuah grup untuk mengurangi resiko
diserang.Resume Video Gull Territoriality :TUJUAN PENGAMATAN 1.
Mempelajari perilaku hewan (burung camar) dalam menghadapi
stimulus-stimulus yang datang dari lingkungan. 2. Mengetahui
perilaku hewan (burung camar) dalam mempertahankan wilayah
teritorialnya.3. Mempelajari sinyal-sinyal yang dikeluarkan hewan
(burung camar) dalam proses komunikasi dengan kawanannya. Burung
Camar dipilih sebagai model dalam penjelasan teritorial karena
burung Camar terkenal sebagai burung ganas yang mampu
mencabik-cabik pengganggu wilayahnya atau pengganggu anaknya
apabila terdapat stimulus yang sekiranya mengancam wilayahnya atau
anaknya. Respon yang diperlihatkan burung camar ketika mendapat
ancaman terhadap teritorinya dari luar juga beragam, respon
tersebut dapat berupa suara-suara yang beragam untuk beragam
kondisi yang dihadapi, dan kemudian juga diikuti oleh respon
tubuhnya untuk menunjukkan kewibawaannya kepada penyerang atau
musuh. Begitu variatifnya perilaku yang ditunjukkan burung camar
dalam mempertahankan teritorinya sehingga membuat kami tertarik
untuk mempelajarinya. Burung camar berpunggung hitam (Larus
marinus) dan burung camar Herring (Larus argentatus) banyak ditemui
di Appledore pulau di lepas pantai New England. Mereka hidup dengan
dalam kawanan kecil dengan membuat sarang, kawin, bertelur,
membesarkan anak, mengeluarkan suara yang khas. Kedua spesies ini
merupakan predator yang menangkap dan membunuh dengan cara
mencabik-cabik daging mangsanya. Lokasi bersarang dan lokasi
mencari makan burung Camar adalah dua tempat yang berbeda. Oleh
karena itu burung camar harus melakukan perpindahan. Aktivitas
istirahat, mencari makan dan berpindah tempat (terbang)
masing-masing spesies memiliki perilaku tersendiri. Lokasi sarang
Burung Camar punggung hitam (Larus marinus) biasanya berada di
tebing-tebing bersama kawanannya dalam kelompok kecil. Burung Camar
merupakan jenis yang aktif siang akan terbang meninggalkan sarang
pada pagi menuju tempat mencari makan dan terbang kembali ke sarang
pada sore hari. Selain mencari makan, burung Camar menghabiskan
waktunya dengan loafing di tempat-tempat yang aman/terlindungi dari
bahaya. Makanan Burung camar adalah ikan, telur, cacing, dan
serangga. Namun, dia juga tidak segan untuk makan anak burung yang
masih kecil di saat terasa lapar. Mereka juga sering mencari
makanannya di tempat sampah.Burung ini telah memiliki sistem yang
kompleks yang digunakan sebagai komunikasi dan menandai wilayah
teritorinya, yaitu berupa sinyal sosial dengan membuat suara-suara
keras. Burung Camar betina menggunakan sinyal berupa suara-suara
yang dikeluarkan untuk menandai wilayah mereka sekitar 4-5 meter
terpisah dari koloni lain di pulau berbatu. Teritorial dimulai
ketika Camar jantan tiba di musim semi kemudian pasangan mereka
mengikuti dan biasanya pada batu yang sama dengan tahun sebelumnya.
Mereka memeriksa tempat untuk bersarang yang cocok untuk memperkuat
batas-batas teritorial. Bila ada camar lain yang mendekati wilayah
mereka mereka akan bersuara khas untuk mengusirnya.Sinyal-sinyal
yang digunakan burung camar untuk menandai teritorinya antara lain
Panggilan yang panjang (long call), dalam konteks teritorial
panggilan panjang adalah ancaman yang diarahkan kepada penyusup.
Mew juga digunakan dalam sengketa teritorial sering digunakan untuk
memanggil dukungan dari camar sekutunya. Ketika burung camar satu
tidak mampu mengusir penyusup sendirian, dia akan menggunakan
sinyal berupa bunyi mew untuk memanggil kawanan dalam kelompok
teritorialnya baik jantan maupun betina karena hal tersebut
menyangkut wilayah hidup mereka sehingga si burung camar
mempertahankan dengan seluruh tenaganya.Kek-kek digunakan bila
dalam koloni terganggu dan juga untuk menandai teritorinya. Yeaw
memiliki fungsi yang sama dengan kek-kek yaitu untuk menandai
teritori dan bila koloni terganggu. Selain melalui terikan agresi
camar juga terlihat pada tampilan visual atau postur tubuh,
ditunjukkan dengan postur tegak, leher lurus kaku dengan kepala
maju ramping ke bawah, sayap rapi di sisi tubuh siap untuk
menyerang. Sikap lebih agresif dalam ritual serangan diperkuat
dengan membentangkan sayap yang bertujuan agar tubuhnya terlihat
lebih besar. Perlawanan ini terjadi tidak lepas dari sistem sinyal,
pertarungan sangat yang berisiko terjadi cedera parah pada burung
camar.
Daftar Pustaka :Farndon, John & John Kirkwood. (2003).
Ensiklopedia Mini Hewan (alih bahasa : Edia Permata). Jakarta:
ErlanggaAlikodra HS. 1990. Studi ekologi bekantan (Nasalis
larvatus) di Hutan Lindung Bukit Soeharto Kalimantan Timur. Laporan
penelitian kerjasama Depdikbud dan JICACampbell, Neil A. dan Jane
B. Reece. (2005). Biologi, Jilid 3. 5th. ed. (Alih bahasa: Damaring
TyasWulandari, S. Si). Jakarta: ErlanggaCampbell, Neil A. dan Jane
B. Reece. (2005). Biologi, Jilid 3. 8th. ed. (Alih bahasa: Damaring
TyasWulandari, S. Si). Jakarta: ErlanggaDharmojono. (2001). Kapita
Selekta Kedokteran Hewan Veteriner. Jakarta: Pustaka
Oborhttps://www.youtube.com/watch?v=zF8Jl2oBf5I diakses pada Kamis,
13 November 2014 pukul 19.35 WIB