Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi LAPORAN PRAKTIKUM RESTORASI COMPOSITE RESIN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TEORI SINGKAT Resin Komposit adalah bahan restorasi yang mengandung 3 komponen utama, yaitu matriks organik, partikel pengisi (filler), dan coupling agent, dengan komponen tambahan lainnya seperti inisiator-akselerator dan pigmen. Resin komposit merupakan gabungan material organik dan anorganik. Sifat-sifat Resin Komposit Sama halnya dengan bahan restorasi kedokteran gigi yang lain, resin komposit juga memiliki sifat. Ada beberapa sifat – sifat yang terdapat pada resin komposit, antara lain: 1. Warna Resin komposit resisten terhadap perubahan warna yang disebabkan oleh oksidasi tetapi sensitive pada penodaan. Untuk mencocokan dengan warna gigi, komposit kedokteran gigi harus memiliki warna visual (shading) dan translusensi yang dapat menyerupai struktur gigi. Translusensi atau opasitas dibuat untuk menyesuaikan dengan warna email dan dentin. 2. Strength Tensile dan compressive strength resin komposit ini lebih rendah dari amalgam, hal ini memungkinkan bahan ini digunakan untuk pembuatan restorasi pada pembuatan insisal. Nilai kekuatan dari masing-masing jenis bahan resin komposit berbeda. 3. Setting
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi
LAPORAN PRAKTIKUM RESTORASI COMPOSITE RESIN 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TEORI SINGKAT
Resin Komposit adalah bahan restorasi yang mengandung 3 komponen utama, yaitu
matriks organik, partikel pengisi (filler), dan coupling agent, dengan komponen tambahan
lainnya seperti inisiator-akselerator dan pigmen. Resin komposit merupakan gabungan
material organik dan anorganik.
Sifat-sifat Resin Komposit
Sama halnya dengan bahan restorasi kedokteran gigi yang lain, resin komposit juga
memiliki sifat. Ada beberapa sifat – sifat yang terdapat pada resin komposit, antara lain:
1. Warna
Resin komposit resisten terhadap perubahan warna yang disebabkan oleh oksidasi
tetapi sensitive pada penodaan. Untuk mencocokan dengan warna gigi, komposit
kedokteran gigi harus memiliki warna visual (shading) dan translusensi yang dapat
menyerupai struktur gigi. Translusensi atau opasitas dibuat untuk menyesuaikan dengan
warna email dan dentin.
2. Strength
Tensile dan compressive strength resin komposit ini lebih rendah dari amalgam, hal
ini memungkinkan bahan ini digunakan untuk pembuatan restorasi pada pembuatan insisal.
Nilai kekuatan dari masing-masing jenis bahan resin komposit berbeda.
3. Setting
Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi
LAPORAN PRAKTIKUM RESTORASI COMPOSITE RESIN 2
Dari aspek klinis setting komposit ini terjadi selama 20-60 detik sedikitnya waktu
yang diperlukan setelah penyinaran. Pencampuran dan setting bahan dengan light cured
dalam beberapa detik setelah aplikasi sinar. Sedangkan pada bahan yangdiaktifkan secara
kimia memerlukan setting time 30 detik selama pengadukan.
Apabila resin komposit telah mengeras tidak dapat dicarving dengan instrument yang tajam
tetapi dengan menggunakan abrasive rotary.
4. Adhesi
Adhesi terjadi apabila dua subtansi yang berbeda melekat sewaktu berkontak
disebabkan adanya gaya tarik – menarik yang timbul antara kedua benda tersebut.Resin ko
mposit tidak berikatan secara kimia dengan email. Adhesi diperoleh dengan dua cara.
Pertama dengan menciptakan ikatan fisik antara resin dengan jaringan gigi melalui etsa.
Pengetsaan pada email menyebabkan terbentuknya porositas tersebut sehingga tercipta
retensi mekanis yang cukup baik. Kedua dengan penggunaan lapisan yang diaplikasikan
antara dentin dan resin komposit dengan maksud menciptakan ikatan antara dentin dengan
resin komposit tersebut (dentin bonding agent).
5. Kekuatan dan keausan
Kekuatan kompresif dan kekuatan tensil resin komposit lebih unggul dibandingkan
resin akrilik. Kekuatan tensil komposit dan daya tahan terhadap fraktur memungkinkannya
digunakan bahan restorasi ini untuk penumpatan sudut insisal.Akan tetapi memiliki derajat
keausan yang sangat tinggi, karena resin matriks yang lunak lebih cepat hilang sehingga
akhirnya filler lepas.
6. Knop hardness
Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi
LAPORAN PRAKTIKUM RESTORASI COMPOSITE RESIN 3
Resistensi suatu material terhadap indentasi dibawah tekanan fungsional. Resin
komposit memiliki knop hardness 22-80 kg/mm2. Dimana lebih rendah dibandingkan email
343 kg/mm2 dan amalgam 110 kg/mm2.
Keuntungan dan kerugian resin komposit
Keuntungan
1) Mempunyai estetik yang baik
2) Mempunyai konduktivitas termal yang rendah
3) Tidak menimbulkan reaksi galvanism
4) Melindungi struktur gigi yang tersisa
5) Sebagai alternative bagi yang alergi terhadap amalgam
Kerugian
1) Polymerization shrinkage
2) Menyerap air
3) Marginal leakage
Komposisi
Komposisi resin komposit tersusun dari beberapa komponen. Kandungan utama
yaitu matriks resin dan partikel pengisi anorganik. Disamping kedua bahan tersebut,
beberapa komponen lain diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan ketahanan bahan.
Suatu bahan coupling (silane) diperlukan untuk memberikan ikatan antara bahan pengisi
anorganik dan matriks resin, juga aktivator-aktivator diperlukanuntuk polimerisasi resin.
Sejumlah kecil bahan tambahan lain meningkatkan stabilitas warna (penyerap sinar ultra
violet) dan mencegah polimerisasi dini (bahan penghambat seperti hidroquinon).
Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi
LAPORAN PRAKTIKUM RESTORASI COMPOSITE RESIN 4
Komponen-komponen tersebut diantaranya:
Resin Matriks, Kebanyakan bahan komposit menggunakan monomer yang merupakan
diakrilat aromatik atau alipatik.Bisphenol-A-Glycidyl Methacrylate (Bis- GMA), Urethane
Dimethacrylate (UDMA), dan Trietilen Glikol Dimetakrilat (TEGDMA) merupakan
Dimetakrilat yang umum digunakan dalam resin komposit
Gambar 1.Resin Bis-GMA, UDMA digunakan sebagai basis resin , sementara TEGDMA
digunakan sebagai pengencer.
Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi
LAPORAN PRAKTIKUM RESTORASI COMPOSITE RESIN 5
Partikel Bahan Pengisi (filler), Penambahan partikel bahan pengisi kedalam resin matriks
secara signifikan meningkatkan sifatnya. Seperti berkurangnya pengerutan karena jumlah
resin sedikit, berkurangnya penyerapan air dan ekspansi koefisien panas, dan meningkatkan
sifat mekanis seperti kekuatan, kekakuan, kekerasan, dan ketahanan abrasi. Faktor-faktor
penting lainnya Yang menentukan sifat dan aplikasi klinis komposit adalah jumlah bahan
pengisi yang ditambahkan, ukuran partikel dan distribusinya, radiopak, dan kekerasan.
Bahan Pengikat (coupling agent), Bahan pengikat berfungsi untuk mengikat partikel
bahan pengisi dengan resin matriks. Adapun kegunaannya yaitu untuk meningkatkan sifat
mekanis dan fisik resin, dan untuk menstabilkan hidrolitik dengan pencegahan air. Ikatan
ini akan berkurang ketika komposit menyerap air dari penetrasi bahan pengisi resin. Bahan
pengikat yang paling sering digunakan adalah organosilanes (3-metoksi-profil-trimetoksi
silane) (Gambar 2).Zirconates dan titanates juga sering digunakan.
Gambar 2.3-methacryloxypropyltrimethoxysilane.
Fungsi bagi coupling agent adalah:
Memperbaiki sifat fisik dan mekanis dari resin
Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi
LAPORAN PRAKTIKUM RESTORASI COMPOSITE RESIN 6
Mencegah cairan dari penetrasi kedalam filler-resin
Gambar 3. Struktur komposit dengan matriks resin filler dan coupling agent.
Bahan Penghambat Polimerisasi, Merupakan penghambat bagi terjadinya polimerisasi
dini.Monomer dimethacrylate dapat berpolimerisasi selama penyimpanan maka dibutuhkan
bahan penghambat (inhibitor).Sebagai inhibitor, sering digunakan hydroquinone, tetapi
bahan yang sering digunakan pada saat ini adalah monometyhl ether hydroquinone.
Pigmen Warna, Bertujuan agar warna resin komposit menyamai warna gigi geligi asli. Zat
warna yang biasa dipergunakan adalah ferric oxide, cadmium black, mercuric sulfide, dan
lain-lain. Ferric oxide akan memberikan warna coklat-kemerahan. Cadmium black
memberikan warna kehitaman dan mercuric sulfide memberikan warna merah.
Klasifikasi Resin komposit berdasarkan:
a) Unsur/material penyusun :
Fiber Composite (Komposit Serat) : Serat didalam sebuah matrik
Particulate composite (Komposit Partikel) : Partikel didalam sebuah komposit
Flake composite (Komposit Serpihan): Serpihan dalam matrik
Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi
LAPORAN PRAKTIKUM RESTORASI COMPOSITE RESIN 7
Filled composite : matrik lembaran diisi dengan material kedua
Laminar composite : terdiri dari berlapis-lapis unsur penyusun
b) Distribusi unsur/material penyusun :
Unidirectional continuous: serat panjang searah/dalam satu arah
Bidirectional continuous : serat panjang dalam dua arah biasanya tegak lurus satu
sama lain.
Unidirectional discontinuous: serat pendek searah/dalam satu arah
Random discontinuous: serat pendek dengan arah acak.
c) Matriks yang digunakan:
MMC : Metal Matriks Composite (menggunakan matriks logam)