Pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang
berarti mencegah/menghalangi dan konsepsi yang berarti pembuahan
atau pertemuan antara sel telur dengan sperma. Jadi kontrasepsi
dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma.
Kontrasepsi dapat menggunakan berbagai macam cara, baik dengan
menggunakan hormon, alat ataupun melalui prosedur operasi. Tingkat
efektivitas dari kontrasepsi tergantung dari usia, frekuensi
melakukan hubungan seksual dan yang terutama apakah menggunakan
kontrasepsi tersebut secara benar. Banyak metode kontrasepsi yang
memberikan tingkat efektivitas hingga 99 % jika digunakan secara
tepat. Jenis kontrasepsi yang ada saat ini adalah : kondom (pria
atau wanita), pil (baik yang kombinasi atau hanya progestogen
saja), implan/susuk, suntik, patch/koyo kontrasepsi, diafragma dan
cap, IUD dan IUS, serta vasektomi dan tubektomi. Jenis-Jenis
Kontrasepsi Yang dibahas disini adalah jenis kontrasepsi yang
banyak digunakan di Indonesia, yaitu : 1. Kondom
Kondom merupakan jenis kontrasepsi penghalang mekanik. Kondom
mencegah kehamilan dan infeksi penyakit kelamin dengan cara
menghentikan sperma untuk masuk ke dalam vagina. Kondom pria dapat
terbuat dari bahan latex (karet), polyurethane (plastik), sedangkan
kondom wanita terbuat dari polyurethane. Pasangan yang mempunyai
alergi terhadap latex dapat menggunakan kondom yang terbuat dari
polyurethane. Efektivitas kondom pria antara 85-98 % sedangkan
efektivitas kondom wanita antara 79-95 %. Harap diperhatikan bahwa
kondom pria dan wanita sebaiknya jangan digunakan secara
bersamaan.
2. Suntik
Suntikan kontrasepsi diberikan setiap 3 bulan sekali. Suntikan
kontrasepsi mengandung hormon progestogen yang menyerupai hormon
progesterone yang diproduksi oleh wanita selama 2 minggu pada
setiap awal siklus menstruasi. Hormon tersebut mencegah wanita
untuk melepaskan sel telur sehingga memberikan efek kontrasepsi.
Banyak klinik kesehatan yang menyarankan penggunaan kondom pada
minggu pertama saat suntik kontrasepsi. Sekitar 3 dari 100 orang
yang menggunakan kontrasepsi suntik dapat mengalami kehamilan pada
tahun pertama pemakaiannya.
3. Implan
Implan atau susuk kontrasepsi merupakan alat kontrasepsi yang
berbentuk batang dengan panjang sekitar 4 cm yang di dalamnya
terdapat hormon progestogen, implan ini kemudian dimasukkan ke
dalam kulit di bagian lengan atas. Hormon tersebut kemudian akan
dilepaskan secara perlahan dan implan ini dapat efektif sebagai
alat kontrasepsi selama 3 tahun. Sama seperti pada kontrasepsi
suntik, maka disarankan penggunaan kondom untuk minggu pertama
sejak pemasangan implan kontrasepsi tersebut.
4. IUD & IUS
IUD (intra uterine device) merupakan alat kecil berbentuk
seperti huruf T yang lentur dan diletakkan di dalam rahim untuk
mencegah kehamilan, efek kontrasepsi didapatkan dari lilitan
tembaga yang ada di
badan IUD. IUD merupakan salah satu kontrasepsi yang paling
banyak digunakan di dunia. Efektivitas IUD sangat tinggi sekitar
99,2-99,9 %, tetapi IUD tidak memberikan perlindungan bagi
penularan penyakit menular seksual (PMS). Saat ini sudah ada
modifikasi lain dari IUD yang disebut dengan IUS (intra uterine
system), bila pada IUD efek kontrasepsi berasal dari lilitan
tembaga dan dapat efektif selama 12 tahun maka pada IUS efek
kontrasepsi didapat melalui pelepasan hormon progestogen dan
efektif selama 5 tahun. Baik IUD dan IUS mempunyai benang plastik
yang menempel pada bagian bawah alat, benang tersebut dapat teraba
oleh jari didalam vagina tetapi tidak terlihat dari luar vagina.
Disarankan untuk memeriksa keberadaan benang tersebut setiap habis
menstruasi supaya posisi IUD dapat diketahui.
5. Pil Kontrasepsi
Pil kontrasepsi dapat berupa pil kombinasi (berisi hormon
estrogen & progestogen) ataupun hanya berisi progestogen saja.
Pil kontrasepsi bekerja dengan cara mencegah terjadinya ovulasi dan
mencegah terjadinya penebalan dinding rahim. Apabila pil
kontrasepsi ini digunakan secara tepat maka angka kejadian
kehamilannya hanya 3 dari 1000 wanita. Disarankan penggunaan
kontrasepsi lain (kondom) pada minggu pertama pemakaian pil
kontrasepsi.
Kelebihan & Kekurangan Dari Masing-Masing Alat Kontrasepsi
Setiap metode kontrasepsi pasti memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing, berikut kelebihan dan kekurangan dari
metode kontrasepsi yang telah disebutkan diatas :
No Jenis Kontrasepsi 1. Kondom
Kelebihan
Kekurangan
Bila digunakan secara tepat maka kondom
Kekurarngan
penggunaan
kondom memerlukan latihan dan tidak efisien
dapat digunakan untuk mencegah kehamilan
Karena sangat tipis maka kondom mudah robek bila tidak digunakan
atau
dan penularan penyakit menular seksual (PMS)
Kondom mempengaruhi kesuburan
tidak
disimpan sesuai aturan Beberapa pria tidak dapat
mempertahankan
jika
ereksinya
digunakan dalam jangka panjang
saat menggunakan kondom. Setelah terjadi ejakulasi, pria harus
menarik penisnya dari vagina, bila tidak, dapat terjadi resiko
kehamilan atau penularan penyakit menular seksual.
Kondom mudah didapat dan tersedia dengan
harga yang terjangkau
Kondom yang terbuat dari latex dapat menimbulkan
alergi bagi beberapa orang.
2.
Suntik Kontrasepsi
Dapat digunakan oleh ibu yang menyusui.
Dapat mempengaruhi siklus mentruasi.
Tidak perlu dikonsumsi
Kekurangan
suntik
setiap hari atau dipakai sebelum
kontrasepsi /kb suntik dapat menyebabkan kenaikan berat badan
pada beberapa wanita.
melakukan
hubungan seksual. Darah menstruasi
Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
menjadi lebih sedikit dan membantu mengatasi
Harus
mengunjungi
kram saat menstruasi.
dokter/klinik setiap 3 bulan sekali untuk mendapatkan suntikan
berikutnya.
3.
Implan/Susuk Kontrasepsi
Dapat terjadinya
mencegah kehamilan
Sama
seperti
kekurangan suntik, dapat siklus
kontrasepsi Implan/Susuk mempengaruhi
dalam jangka waktu 3 tahun.
Sama dapat
seperti digunakan
suntik, oleh
mentruasi. Tidak melindungi terhadap penyakit menular
seksual.
wanita yang menyusui.
Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum
melakukan
Dapat
menyebabkan
kenaikan berat badan pada beberapa wanita.
hubungan seksual.
4.
IUD/IUS
Merupakan
metode
Pada
4
bulan dapat
pertama terjadi
kontrasepsi yang sangat efektif.
pemakaian resiko infeksi. Kekurangan
Bagi wanita yang tidak tahan terhadap hormon dapat menggunakan
IUD dengan lilitan tembaga.
IUD/IUS
alatnya dapat keluar tanpa disadari.
Tembaga pada IUD dapat meningkatkan darah
IUS
dapat
membuat
menstruasi menjadi lebih sedikit (sesuai untuk
menstruasi menstruasi. Walaupun
dan
kram
yang sering mengalami menstruasi hebat).
jarang
terjadi,
IUD/IUS dapat menancap ke dalam rahim.
5.
Pil Kontrasepsi/kb
Mengurangi terkena dan endometrium. kanker
resiko rahim kanker
Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
Harus rutin diminum setiap hari.
Mengurangi menstruasi dan
darah kram
Saat
pertama
pemakaian
dapat timbul pusing dan spotting.
saat menstruasi.
Dapat mengontrol waktu untuk menstruasi. terjadinya
Efek samping yang mungkin dirasakan kepala, perubahan adalah
depresi, mood sakit letih, dan
Untuk pil tertentu dapat mengurangi jerawat hirsutism tumbuh
pria). timbulnya ataupun (rambut menyerupai
menurunnya nafsu seksual. Kekurangan Untuk pil kb tertentu
harganya bisa mahal dan memerlukan resep
dokter untuk pembeliannya.
Contoh Obat Kontrasepsi TRINORDIOL*-28
Indikasi: Trinordiol*-28 diindikasikan untuk pencegahan
kehamilan.
Kontra Indikasi: Kontraseptiva oral tak boleh digunakan untuk
wanita dengan keluhan-keluhan di bawah ini: 1. Thrombophlebitis
atau kelainan thromboembolik. 2. Penyakit pembuluh darah ceberal
atau pembuluh darah koroner. 3. Kelainan fungsi hati yang nyata. 4.
Diketahui atau diduga adanya kanker buah dada atau alat-alat
genital. 5. Diketahui atau diduga adanya neoplasia yang tergantung
pada estrogen. 6. Perdarahan genital abnormal yang tak terdiagnosa.
7. Diketahui atau diduga adanya kehamilan. 8. Riwayat masa lalu
dari kelainan pembuluh darah dalam thrombophlebitis atau kelainan
thromboembolik. Deskripsi: Petunjuk-petunjuk penggunaan pil
kontraseptiva oral Trinordiol*-28
Trinordiol*-28 hanya digunakan atas anjuran dokter atau petugas
kesehatan yang ditunjuk.
Pemerian: Tiap kemasan Trinordiol*-28 berisi 28 tablet.
Tablet-tablet ini disusun dalam kemasan menurut urutan sebagai
berikut: 6 tablet kuning tua dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.05
mg
levonorgestrel, 5 tablet putih dari 0.04 mg etinilestradiol dan
0.075 mg levonorgestrel, 10 tablet kuning dari 0.03 mg
etinilestradiol dan 0.125 mg levonorgestrel, 7 tablet innert merah
dari 31.835 mg laktosa. Cara Kerja: Kombinasi kontraseptiva oral
terutama bekerja melalui mekanisme penekanan gonadotropin
disebabkan karena aktivitas estrogenik dan progestasional dari
komponen yang dikandungnya. Cara kerja yang utama ialah menghambat
ovulasi, tetapi perubahan dari saluran genital, termasuk dalam
perubahan mukosa serviks (yang lebih mempersulit penetrasi sperma),
dapat turut ambil bagian dalam aktivitas kontraseptik. Kemasan:
Kemasan Trinordiol*-28 berisi 28 tablet dalam gelembung plastik
disegel dengan foil. Pada foil diberi tanda nam-nam hari dalam
seminggu. Tablet pertama diminum pada hari pertama dari siklus
haid. Mulailah minum tablet dari bagian foil yang berwarna merah
yang sesuai dengan hari dimulainya haid. Tablet-tablet berikutnya
diminum mengikuti arah panah, sampai semua tablet habis. Kemasan
berikutnya dimulai dari bagian foil yang berwarna merah yang
bertanda hari yang sama pada kemasan mula-mula. Dosis dan Cara
Pemakaian: Satu tablet sehari untuk 28 hari berturut-turut dalam
urutan yang tepat seperti diuraikan di atas. Tablet-tablet diminum
terus menerus tanpa dihentikan. Segera setelah satu kemasan habis,
mulailah dengan kemasan yang baru dan diminum seperti diuraikan di
atas. Dianjurkan tablet Trinordiol*-28 diminum setiap hari pada
waktu yang sama, sebaiknya setelah makan atau pada waktu mau tidur.
Bila pemakai merasa mual, sebaiknya tablet diminum dengan susu.
Siklus Pertama: Selama pemakaian siklus pertama, pasien
dianjurkan meminum satu tablet setiap hari selama 28 hari
berturut-turut, dimulai dari hari pertama dari siklus haid (hari
kesatu datangnya haid adalah hari pertama). Perdarahan akan terjadi
sebelum tablet Trinordiol*-28 terakhir diminum.
Siklus-siklus Berikutnya: Pemakai hendaknya segera mulai kemasan
berikutnya walaupun perdarahan masih berlangsung. Tiap 28 hari
penggunaan Trinordiol*-28 dimulai pada hari yang samaseperti pada
pemakaianpertama kalinya pada bagian foil berwarna merah dan
mengikuti jadual yang sama. Meskipun terjadinya kehamilan sangat
kecilbila tablet digunakan sesuai petunjuk bila perdarahan tidak
terjadi setelah tablet terakhir diminum, kemungkinan hamil harus
dipertimbangkan. Bila pasien tidak menuruti cara penggunaan yang
tertera (lupa satu atau lebih tablet atau mulai minum tablet yang
terlupa pada hari terlambat daripada seharusnya) kemungkinan hamil
harus dipertimbangkan pada saat tidak terjadi haid dan dilakukan
cara-cara dianostik yang tepat sebelum pengobatan dilanjutkan.Bila
pasien telah mengikuti petunjuk pengobatan dan telah minum tablet
dua siklus berturut-turut tidak terjadi haid, tidak terjadinya
kehamilan harus benar-benar dipastikan oleh dokter atau petugas
kesehatan yang ditunjuk sebelum penggunaan tablet kontrasepsinya
dilanjutkan. Tablet-tablet yang Terlupa Diminum: Pemakai harus
diinstruksikan untuk meminum tablet yang terlupa secepatnya setelah
teringat. Bila dua tablet berturut-turut terlupakan, keduanya harus
diminum setelah teringat. Tablet berikutnya harus diminum pada
waktu yang sama. Tiap saat pasien terlupakan satu atau dua tablet ,
ia harus juga mnggunakan cara kontraseptiva tambahan non steroidal
(misalnya cara mekanis) sampai ia telah meminum satu tablet tiap
hari untuk 7 hari berturut-turut. Bila tiga tablet berturut-turut
selain tablet berwarna merah terlupakan, semua pengobatan harus
dihentikan dan sisa obat harus dibuang. Siklus tablet yang baru
harus dimulai pada hari kedelapan setelah tablet terakhir diminum
dan suatu kontraseptiva tambahan non steroidal (misalnya cara
mekanis) sampai ia telah meminum satu tablet tiap hari untuk 14
hari berturut-turut.
Efek Samping: Efek samaping yang ringan termasuk khloasma, sakit
kepala, mual, perubahan berat badan ringan, melunaknya buah dada,
perubahan aliran haid, perubahan libido, sedikit perdarahan
intermenstruasi yang sementara dan jiwa tertekan. Dalam semua
kasus ini pemakai harus melanjutkan penggunaan Trinordiol*-28 dan
ada kemungkinan efek samping akan hilang. Bila efek samping
berlanjut atau sangat mengganggu, pasien harus menghubungi dokter
atau petugas kesehatan yang ditunjuk. Peringatan: 1. Bertambahnya
resiko thromboembolik dan gangguan thrombotik pada penggunaan
kontraseptiva oral telah diketahui. waspada terhadap gejala-gejala
Dokter atau petugas kesehatan yang ditunjuk harus dini dan
gangguang-gangguan ini (misalnya
thrombophlebitis, embolisma paru-paru, gangguan pembuluh darah
otak, penyumbatan koroner thrombosis pada retina, thrombosis
mesentric). Bila salah satu dari gejala-gejala ini nampak atau
dicurigai, obat harus dihentikan dengan segera. 2. Bertambahnya
resiko infark jantung sehubungan dengan penggunaan kontraseptiva
oral telah dilaporkan. Dari penyelidikan-penyelidikan diketahui
bahwa makin banyak dasar dari
faktor-faktor resiko penyakit pembuluh darah koroner (merokok
sigaret, hipertensi, hiperkholesterolemia, obesitas, diabetes,
preeclamtic toxemia) makin tinggi resiko terjadinya infark jantung
tanpa mempedulikan apakah pasien menggunakan kontraseptiva oral,
ternyata merupakan penambah faktor resiko. 3. Merokok sigaret
menambah resiko efek samping serius kardiovaskuler pada penggunaan
kontraseptiva oral. Risiko ini bertambah dengan umur dan merokok
berat (15 atau lebih sigaret setiap hari) dan sangat menonjol pada
wanita berusia lebih dari 35 tahun. Wanita yang menggunakan
kontraseptiva oral harus dianjurkan dengan sangat agar tidak
merokok. 4. Hentikan kontraseptiva oral dan gunakan cara diagnostik
dan terapeutik yang tepat bila terjadi kehilangan pengelihatan
mendadak atau berangsur-angsur, proptosis atau diplopia, terjadi
serangan atau bertambah beratnya migrain, atau terjadi sakit kepala
pola baru yang berulang-ulang, yang menetap atau hebat, papilledema
atau setiap adanya tanda-tanda dari memburuknya pembuluh darah
retina. 5. Memburuknya fungsi hati (misalnya adenoma,hepatoma,
hamartoma, timbulnya bisul) yang kadang-kadang fatal yang pernah
dilaporkan pada wanita yang menggunakan kontraseptiva oral. Keadaan
memburuk demikian dapat muncul sebagai massa abdomen atau dengan
tandatanda atau gejala-gejala abdomen akut. Keadaan memburuk ini
harus diperhatikan bila
pemakai menderita sakit abdomen dan melunaknya abdomen atau
adanya perdarahan intra abdomen. Keadaan memburuk ini telah
dilaporkan pada penggunaan kontraseptiva oral jangka pendek maupun
panjang. 6. Pemberian kontraseptiva oral pada masa setelah
melahirkan dapat mengganggu laktasi. Mungkin ada penurunan jumlah
dan mutu air susu ibu, lagipula sebagian kecil dari zat-zat hormon
dalam kontraseptiva oral telah dijumpai dalam air susu ibu yang
menggunakan obat ini. Pengaruhnya bila da terhadap bayi yang
disusuinya belum dapat dipastikan. 7. Penyelidikan melaporkan
bertambahnya risiko pada penyakit kandung empeduyang dipastikan
secara pembedahan pada wanita yang menggunakan kontraseptiva oral
dan estrogen. 8. Peninggian tekanan darah telah dilaporkan pada
pasien yang mendapat kontraseptiva oral. Pada beberapa wanita,
dapat timbul hipertensi dalam beberapa bulan sejak permulaan
menggunakan kontraseptiva oral. Penggunaan pada tahun pertama
pengaruhnya terhadap wanita dengan hipertensi biasanya rendah,
tetapi akan bertambah dengan bertambahnya waktu penggunaan. Umur
juga sangat berhubungan erat dengan terjadinya hipertensi pada
pemakai kontraseptiva oral. Wanita yang sebelumnya telah menderita
hipertensi selama kehamilan lebih mungkin terjadi kenaikan tekanan
darah dengan nyata, pemberian obat harus dihentikan. Hipertensi
yang timbul sebagai akibat penggunaan kontraseptiva oral biasanya
kembali normal setelah berhenti minum obat. 9. 4 - 6 kali
bertambahnya risiko komplikasi setelah operasi thromboembolik telah
dilaporkan pada pemakai kontraseptiva oral. Bila mungkin
kontraseptiva oral harus dihentikan paling sedikit 4 minggu sebelum
operasi disertai dengan bertambahnya risiko thromboembolisme.
Pencegahan: 1. Pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit yang
teliti harus dilakukan sebelum memberikan kontraseptiva oral dan
pemeriksaan secara berkala selama penggunaannya. Perhatian khusus
harus diberikan terhadap tekanan darah, buah dada, rongga mulut dan
organ-organ pelvik, termasuk apusan Papanicolaou.
2. Karena zat-zat ini dapat menyebabkan retensi cairan tubuh,
keadaan yang dapat dipengaruhi oleh faktor ini, seperti epilepsi,
migrain, asma, kelainan fungsi jantung atau ginjal, memerlukan
pengamatan yang hati-hati. 3. Pada perdarahan tiba-tiba dan dalam
semua kasus perdarahan yang tak teratur dari vagina harus diingat
penyebab-penyebab non fungsional. Pada perdarahan vagina yang tak
terdiagnosa, dianjurkan cara-cara diagnostik yang tepat. 4. Pasien
dengan riwayat depresi psikis harus diobservasi hati-hati dan
obatnya dihentikan bila depresi muncul kembali sampai derajat yang
hebat. 5. Berkurangnya toleransi glukosa telah dikehaui dalam
persentase yang berarti pada pemakai kontraseptiva oral. Dengan
alasan ini, maka penderita diabetes harus diawasi dengan hati-hati
selagi menggunakan kontraseptiva oral. 6. Ichterus karena
tersumbatnya saluran empedu telah dilaporkan pada pemakaian
kontraseptiva oral. Bila ini terjadi, harus segera dihentikan.
Pemakai dengan riwayat ichterus kandung empedu, harus diawasi
dengan hati-hati selagi menggunakan kontraseptiva oral. 7. Dibawah
pengaruh obat-obatan estrogen-progesteron, uterinleiomyomata yang
sudah ada dapat bertambah dalam ukurannya. 8. Evaluasi endokrin dan
mungkin juga tes fungsi hati dapat terpengaruh pada emberian
Trinordiol*-28, oleh karena itu bila tes-tes tersebut abnormal pada
pemakai yang menggunakan Trinordiol*-28 hentikan pemakainnya dan
ulangi tes dua bulan setelah berhenti minum obat. 9. Pemakai
kontraseptiva oral dapat mengalami gangguan dalam metabolisme
trypthopan normal yang dapat mengakibatkan defisiensi pyridoksina
yang relatif. Keuntungan klinis masih harus ditentukan. 10. Kadar
folat dalam serum dapat tertekan olehterapi kontraseptiva oral.
Wanita yang menjadi hamil dalam waktu singkat setelah berhenti
dengan kontraseptiva oralmempunya peluang besar akan terjadinya
kekurangan folat dan komplikasi yang berkenaan dengan itu. 11.
Dianjurkan pada wanita yang berhenti dengan kontraseptiva oral
dengan maksud untuk menjadi hamil, untuk menggunakan cara
kontraseptiva non steroidal lainnya selama beberapa waktu sebelum
mulai hamil.
Interaksi Obat: Penurunan khasiat dan meningkatnya kejadian
perdarahan telah dihubungkan dengan penggunaan serentak dengan
rifampisin. Hubungan serupa telah dianjurkan dengan barbiturat,
fenilbutazon, fenitoin natrium dan ampisilin. Interaksi antara
estrogen dan antidepresan trisiklik menghasilkan tanda-tanda
keracunan pada wanita. Penyimpanan: Simpan pada suhu ruangan (25
sampai 30 derajat Celsius), sejuk dan kering.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak. HARUS DENGAN RESEP DOKTER *
Merek dagang terdaftar Jenis: Tablet Produsen: PT Sunthi Sepuri
Microgynon
Indikasi: Kontrasepsi oral Kontra Indikasi: Kontrasepsi Oral
Kombinasi (KOK) tidak boleh digunakan jika terdapat salah satu dari
keadaan yang tercantum di bawah ini. Jika salah satu dari keadaan
tersebut terjadi untuk pertama kali sewaktu pemakaian KOK,
pemakaiannya harus segera dihentikan.
-
Adanya atau riwayat trombotik/tromboembolik vena atau arteri
yang pernah terjadi (misatnya trombosis vena dalam, embotisme
paru-paru, infark miokardial) atau serangan pada pembuluh darah
otak.
-
Adanya atau riwayat prodomi trombosis (misalnya serangan iskemik
sementara, angina pectoris).
-
Riwayat migren dengan gejala-gejala neurologi fokal. Diabetes
meillitus yang berkaitan dengan pembuluh darah. Adanya faktor
risiko yang hebat atau berganda pada trombosis vena atau arteri
mungkin pula merupakan suatu kontra indikasi (lihat pada
"Peringatan dan perhatian).
-
Pankreatitis atau riwayatnya yang diasosiasikan dengan
hipertrigliseridemia yang parah. Adanya atau riwayat penyakit hati
yang parah selama fungsi hati belum kembali normal. Adanya atau
riwayat adanya tumor hati (jinak atau ganas). Diketahui atau
dicurigai adanya keganasan yang dipengaruhi oleh hormon seks
(contohnya dari organ kelamin atau payudara).
-
Perdarahan vagina yang tidak bisa terdiagnosa. Adanya atau
diperkirakan adanya kehamilan. Hipersensitivitas terhadap zat aktif
atau zat-zat tambahan. Riwayat herpes gestationis. Sickle-cell
anaemia
Komposisi: 21 tablet masing-masing mengandung 0.15 mg
Levonorgestrel dan 0.03 mg Etinilestradiol serta 7 tablet
plasebo.
Cara kerja obat Efek kontrasepsi KOK (Kontrasepsi Oral
Kombinasi) didasarkan atas interaksi beberapa faktor, yang
terpenting di antaranya terlihat sebagai inhibisi ovulasi dan
perubahan-perubahan sekresi leher rahim. Di samping sebagai
perlindungan terhadap kehamilan, KOK mempunyai beberapa sifat
positif, di samping efek-efek negatif (lihat Peringatan, Efek
samping), yang berguna dalam
menentukan metoda kontrol kelahiran. Siklus menjadi lebih
teratur dan menstruasi tidak terlalu nyeri dan perdarahan menjadi
sedikit. Hal terakhir ini menyebabkan penurunan terjadinya
kekurangan zat besi. Di samping itu, terdapat bukti penurunan
risiko kanker rahim dan kanker indung telur. Terlebih lagi, KOK
dengan dosis yang lebih tinggi (0.05 mg Etinilestradiol),
menunjukkan penurunan terjadinya kista ovarium, penyakit radang
panggul, tumor jinak pada payudara, dan kehamilan ektopik. Apakah
hal ini juga berlaku pada KOK dosis-rendah masih perlu
dibuktikan.
Efek samping Efek samping yang sangat serius berkaitan dengan
pemakaian KOK tertera pada bagian "Peringatan". Efek samping lain
telah dilaporkan pada pemakai KOK tetapi yang kaitannya belum
dibenarkan dan juga belum dibantah adalah: Payudara : sensitivitas,
nyeri, pembesaran dan sekresi. Sistem saraf pusat : sakit kepala,
migren, perubahan libido, depresi/perubahan suasana hati. Saluran
pencernaan : mual, muntah dan keluhan lambung lainnya. Kulit :
berbagai gangguan kulit (contohnya: ruam, erythema nodosum,
erythema multiforme). Urogenital : perubahan sekresi vagina,
perubahan menstruasi, perdarahan antar menstruasi. Mata :
intoleransi terhadap lensa kontak. Lain-lain : retensi air,
perubahan berat badan, reaksi hipersensitivitas.
Pada wanita yang sensitif, penggunaan Microgynon kadang-kadang
dapat menimbulkan kloasma yang semakin parah apabila terkena sinar
matahari. Wanita ini harus menghindari paparan sinar matahari yang
terlalu lama.
DIANE 2 mg 0,035 mg
Siproteron Etinilestradiol
INDIKASI : Gejala androgenasi pada wanita ,hirsutisme ringan
,alopesia androgenic. KONTRA INDIKASI : Kehamilan,menyusui,
gangguan fungsi hati parah, sindrom dubin johnson,rotor sindrom ,
proses tromboembolik, anemia sickle cell,kanker payudara atau
peranakan, gangguan metabolisme lemak, riwayat herpes, otosklerosis
yang memburuk selama kehamilan yang lalu ; diabetes parah dengan
perubahan pada vaskular. DOSIS :
Mulai pada hari pertama mentruasi : tiap hari 1 tablet selama 21
hari, lalu 7 hari tanpa tablet, mulai lagi 1 tablet tiap hari
selama 21 hari, demikian seterusnya sekurang-kurangnya 3-4 bulan
setelah tanda-tanda penyakit hilang.
EXLUTON
Indikasi: Kontrasepsi oral. Kontra Indikasi: Kehamilan Penyakit
hati berat atau riwayat keadaan inijika hasil tes fungsi hati gagal
untuk kembali normal, ikterus kolestatik, riwayat ikterus kehamilan
atau ikterus karena penggunaan steroid, sindroma rotor dan sindroma
Dubin-Johnson. Perdarahan vagina yang tidak terdiagnosa. Riwayat
dari kehamilan tuba atau salpingitis.
-
Riwayat selama kehamilan atau sebelum menggunakan steroid dari
pruritus berat atau herpes gestation.
Komposisi: Tiap kemasan EXLUTON 28 terdiri Linestrenol (suatu
progestogen) 0.5 mg. Karakteristik: dari 28 tablet. Tiap tablet
mengandung:
Dosis dan Cara Pemakaian: Tablet diminum dari kemasan pertama
dimulai pada hari pertama haid. Ini juga diterapkan bila berganti
dari kontrasepsi oral merek lain. Satu tablet diminum tiap hari
pada waktu yang sama, tanpa interupsi. Jika interval waktu antara
minum tablet adalah lebih dari 27 jam, khasiat kontrasepsi akan
dipengaruhi. Kemasan berikutnya harus dimulai setelah kemasan lama
habis tanpa interval bebas tablet. Setelah kelahiran, pemakaian
dapat dimulai pada hari pertama haid spontan pertama. Jika
diperlukan untuk dimuali lebih awal, misalnya segera setelah
melahirkan, tindakan pencegahan kontrasepsi tambahan diperlukan
selama 14 hari pertama minum tablet. Setelah keguguran atau aborsi
pemakaian harus dimulai dengan segera. Dalam hal ini tidak
diperlukan tindakan tindakan pencegahan kontrasepsi tambahan.
Kehamilan dan Menyusui: Penggunaan Selama
EXLUTON 28 dikontra-indikasikan selama kehamilan.
EXLUTON 28 terlihat tidak memiliki efek yang merugikan pada
laktasi dan ekskresi linestrenol pada air susu dapat diabaikan.
ANDALAN PIL KB
Indikasi: Biasanya, bila Andalan diminum sesuai petunjuk,
sel-sel telur dicegah pematangannya sehingga tidak sampai pada
keadaan di mana mereka dapat dibuahi. Tambahan lagi, lendir leher
rahim tetap kental sehingga seperma pria sukar untuknaik. Lebih
dari itu, lapisan endometrium tidak dipersiapkan untuk nidasi dari
sel telur yang sudah dibuahi. Karena itu Andalan memberikan
perlindungan berganda terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.
Kontra Indikasi: Kehamilan, gangguan fungsi hati yang hebat,
penyakit kuning atau rasa gatal-gatal yang terus menerus selama
kehamilan sebelumnya, sindroma Dubin-Johnson, sindroma Rotor,
pernah atau sedang mengalami proses troboembolik di arteri-arteri
atau vena-vena dan keadaan dimana ada kecendrungan ke arah
penyakit-penyakit tersebut (misalnya gangguan sistem pembekuan
darah dengan kecendrungan menuju trobosis penyakit-penyakit jantng
tertentu), anemia sickle cell, adanya kanker payudara atau
endometrium yang masih diderita atau sedang diobati, diabetes berat
disertai perubahan vaskular, gangguan metabolisme lemak, riwayat
adanya herpes pada waktu hamil, otosklerosis yang memburuk selama
kehamilan. KOMPOSISI: Kemasan 28 hari (kemasan "Every-day" = "Tiap
hari") berisi 21 tablet salut gula yang mengandung hormon
masing-masing 0,15mg Levonorgestrel dan 0,03mg (30 mikrogram)
Ethinylestrodiol ditambah dengan 7 tablet salut gula yang tidak
mengandung hormon.
PEMBUNGKUSAN: Kemasan 21 tablet salut gula berisi hormon dan 7
tablet salut gula yang tidak mengandung hormon di dalam kemasan 28
hari dirancang khusus sedemikian rupa sehingga memungkinkan
Anda minum satu tablet salut gula setiap hari tanpa istirahat.
Biasanya, perdarahan akan terjadi kira-kira setiap 4 minggu selagi
Anda minum tablet salut gula - tablet salut gula dari bagian
kemasan berwarna biru. Kemasan menunjukkan hari-hari apa tablet
seharusnya diminum.
DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN: Sebelum Anda minum Andalan harus
dilakukan pemeriksaan kesehatan dan ginekologi menyeluruh (termasuk
pemeriksaan payudara) dan adanya riwayat kasus keluarga perlu
dicatat dengan teliti. Tambahan lagi gangguan sistem pembekuan
harus disingkirkan apabila ada salah satu keluarga dekat pernah
menderita penyakit-penyakit tromboembolik (misalnya deep vein
thrombosis, stroke, infark miokard) di kala usia muda. Sebagai
tindakan pencegahan, harus dilakukan pemeriksaan kontrol setiap 6
bulan bila tablet salut gula-tablet salut gula ini digunakan jangka
panjang. Hanya pada pemakaian awal, Anda harus memakai tambahan
cara pencegahan kehamilan tanpa hormon (kecuali pantang berkala dan
pengukuran suhu badan) selama 14 hari pertama untuk menjamin bahwa
Anda benar-benar terlindung dari kehamilan sejak hari pertama
tablet salut gula diminum.