Top Banner
Devindra R. Oktaviano Efryli Derta M. Fikri Sulthoni Muslina RESOLUSI DAN KONFLIK INTERNASIONAL ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS RIAU 2014 AFGHANISTAN Descent into Turmoil David Whittaker. Conflict and Resolution in the Contemporary World. (London: Routledge, 1999) page: 56 - 67
14
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Resolusi Konflik Afghanistan

Devindra R. Oktaviano

Efryli Derta

M. Fikri Sulthoni

Muslina

RESOLUSI DAN KONFLIK INTERNASIONAL

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

UNIVERSITAS RIAU

2014

AFGHANISTANDescent into Turmoil

David Whittaker. Conflict and Resolution in the Contemporary World. (London: Routledge, 1999)page: 56 - 67

Page 2: Resolusi Konflik Afghanistan

Republik Islam Afghanistan

Jumlah penduduk:

33.4 juta (UN, 2012)

Bahasa Utama:

Dari, Pashto

GNI/capita:

US$ 470 (2012)

Presiden:

waiting for 2nd stage of presidential election (May 2014) result

Source: Afghanistan regional map <http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/asia/afghreg.htm>

Page 3: Resolusi Konflik Afghanistan

Afghanistan dan Potensi Konflik

Afghanistan sangat strategis secara geopolitik, karena

berbatasan dengan lima negara besar dan berpengaruh.

Kohesivitas rendah akibat hambatan geografis dan sistem

kemasyarakatan yang masih tribalisme (feodalisme kesukuan).

Satu-satunya faktor yang menyatukan Afghanistan adalah fakta

bahwa 99% masyarakatnya adalah muslim.

Page 4: Resolusi Konflik Afghanistan

Early conflict timeline

1832-1880, masa invasi dan perang dengan Inggris.

Civil unrest started

1919-1978, masa pergantian pemimpin dan sistem pemerintahan

Britain-Soviet game

1979-1989, masa intervensi militer Soviet di Afghanistan.

more foreign intervention

Page 5: Resolusi Konflik Afghanistan

Resolusi Konflik

Keterlibatan pihak eksternal

Konsolidasi internal

Page 6: Resolusi Konflik Afghanistan

AFG – PAK menyepakati larangan interferensi dan intervensi satu sama lain

Jaminan keamanan kepulangan pengungsi

Jaminan tidak di-interferensi dan di-intervensi oleh dunia internasional

Mengutamakan hukum internasional dan piagam

PBB

Geneva

Peace

Accord

Perjanjian Damai Jenewa (1988)Diinisiasi oleh Amerika Serikat, Uni Soviet, dan PBB

Page 7: Resolusi Konflik Afghanistan

UN Peacekeeping

• Geneva Accord menyepakati MoU berdirinya United Nations Good Offices Mission in Afghanistan and Pakistan (UNGOMAP) yang berkantor di Kabul dan Islamabad.

• Sekelompok officer tak bersenjata UNGOMAP berjumlah 50 orang dari 10 negara memulai misi di wilayah konflik.

• Menjamin implementasi Perjanjian Damai Jenewa

Page 8: Resolusi Konflik Afghanistan

Even, IMPOSSIBLE

??

Page 9: Resolusi Konflik Afghanistan

Konsolidasi Internalperlunya kerjasama antara tiga entitas politik utama di Afghanistan sebagai langkah

rekonsiliasi

Loya Jirga• sebuah Dewan Besar yang merupakan forum pertemuan dan perumusan

kebijakan yang beranggotakan perwakilan dari masing-masing suku di Afghanistan.

Mullah• sekelompok orang yang berisi para kyai atau imam yang beberapa

diantaranya bersifat fundamentalis.

Sekular-Profesional• Kelompok profesional, intelektual, dan opsir bersenjata yang dilatih oleh

Uni Soviet yang secara umum menolak sistem kesukuan (tribalism)

Page 10: Resolusi Konflik Afghanistan

PERSEBARAN SUKU DI AFGHANISTAN

Page 11: Resolusi Konflik Afghanistan

Mujahidin berhasil merebut Kabul,

optimisme kedamaian redup?

Tahun 1992, militan Mujahidin bersenjata berat berhasil merebut ibukota.

Kondisi internal: Mujahidin menolak menyetujui konstitusi interim 1993 yang memberikan landasan hukum untuk pemilu selanjutnya. Terjadi krisis kepemimpinan.

Kondisi eksternal: Pakistan, Iran, Arab Saudi tidak lagi memberikan bantuan dan sumber daya. Rusia semakin menjauhkan diri dari konflik Afghanistan.

Page 12: Resolusi Konflik Afghanistan

TALIBAN, CREATING NEW (PEACE) ORDER?

Kelompok Muslim Taliban membentuk

kekuasaan / pemerintahan baru tahun 1994.

Taliban: mullah + profesional + tentara.

Cita-cita Taliban: masyarakat Islam yang

sempurna yang “Amar Ma’ruf Nahi Munkar”.

Taliban memberlakukan hukum Islam dan

menerapkan fundamentalisme yang ketat.

Page 13: Resolusi Konflik Afghanistan

Arab Saudi, UEA, Iran mengakui

pemerintahan Taliban. 1997, AS persilahkan

Taliban buka perwakilan di New York,

walaupun sebatas rencana. PBB juga buka

peluang pengakuan.

Whittaker memandang pesimis terhadap

rekonsiliasi di Afghanistan, karena:

eksodus sepertiga penduduk akibat dampak

konflik.

kesenjangan yang besar antara desa dan kota

“diskriminasi” terhadap perempuan di

Afghanistan.

Page 14: Resolusi Konflik Afghanistan