Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan. 1 | Page 25 Maret 2019 ● Senin, Minggu ke tiga Pra Paskah. Bukankah Kitab Suci telah mengatakan … Yohanes 7:37-52 7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! 7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." 7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. 7:40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkata itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." 7:41 Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! 7:42 Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal." 7:43 Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia. 7:44 Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya. 7:45. Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak membawa-Nya?" 7:46 Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!" 7:47 Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: "Adakah kamu juga disesatkan? 7:48 Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada- Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? 7:49 Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!" 7:50 Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada- Nya, berkata kepada mereka: 7:51 "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?" 7:52 Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea." Renungan. Durian adalah buah yang disukai dan dihargai oleh banyak orang di Singapura. Kami melakukan perjalanan jarak jauh, berusaha keras, dan
16
Embed
Renungan Harian Pra Paskah 2019 Harapan dalam Kesengsaraan. · meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, 6:2 yaitu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Renungan Harian Pra Paskah 2019
Harapan dalam Kesengsaraan.
1 | P a g e
25 Maret 2019 ● Senin, Minggu ke tiga Pra Paskah.
Bukankah Kitab Suci telah mengatakan …
Yohanes 7:37-52 7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri
dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab
Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang
percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum
dimuliakan.
7:40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan
perkataan-perkata itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan
datang."
7:41 Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan,
Mesias tidak datang dari Galilea!
7:42 Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan
Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal."
7:43 Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.
7:44 Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak
ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya.
7:45. Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan
orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak
membawa-Nya?"
7:46 Jawab penjaga-penjaga itu: "Belum pernah seorang manusia berkata
seperti orang itu!"
7:47 Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: "Adakah kamu juga
disesatkan?
7:48 Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-
Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi?
7:49 Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah
mereka!"
7:50 Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-
Nya, berkata kepada mereka:
7:51 "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar
dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?"
7:52 Jawab mereka: "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab
Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari
Galilea."
Renungan.
Durian adalah buah yang disukai dan dihargai oleh banyak orang di
Singapura. Kami melakukan perjalanan jarak jauh, berusaha keras, dan
Renungan Harian Pra Paskah 2019
Harapan dalam Kesengsaraan.
2 | P a g e
membayar mahal untuk mendapatkan durian berkualitas untuk memenuhi
keinginan pribadi dan juga untuk berbagi dengan teman dan keluarga. Di
sisi lain, durian juga memancing reaksi keras
menyebabkan orang lain menjauhi, dilarang di beberapa tempat, yang
menyebabkan orang-orang muntah. Seorang teman misionaris Amerika
teman saya, pernah menggambarkan durian seperti “popok” karna baunya
seperti popok bekas pakai. Dari uraian di atas, jelas bahwa pendapat orang
terhadap durian tidak pernah seragam atau netral. Sebaliknya, mereka
bervariasi atau seringkali sangat kuat. Ketika Yesus hidup di bumi, orang juga
tidak selalu mengikutinya atau menerima apa yang dikatakanNya.
Beberapa muridNya terpesona dengan Firman-Nya dan mengikutiNya
sepenuh hati. Orang lain seperti para ahli Taurat dan orang-orang Farisi
menolak Firman-Nya, meragukan otoritas-Nya, dan menentang Nya. Hal ini
membagi kepada Yesus dan Firman-Nya tercermin dalam perikop hari ini.
Sementara di sisi lain, Yesus merujuk pada Kitab Suci untuk menawarkan
kehidupan dalam Roh (ayat 37-39), di lain pihak, imam-imam kepala dan
orang-orang Farisi merujuk pada Kitab Suci yang sama untuk mendukung
keraguan dan perpecahan mereka tentang Yesus.
Roh dan Pra Paskah membawa kita kepada Firman yang sebenarnya. Kita
dapat membawa Roh untuk percaya atau Roh untuk curiga pada Firman.
Apa yang kita bawa ke Alkitab mewarnai cara kita membacanya dan juga
menentukan hasil pertemuan dengan Yesus. Lalu bagaimana cara kita
datang menghampiri Firman Tuhan? Apa yang kita bawa dalam pertemuan
kita dengan Tuhan dan Firman-Nya?
Doa.
Tuhan, tolonglah saya untuk menghampiri Firman-Mu dengan pikiran kritis
yang sehat, tetapi bukan dengan roh kritis dan roh tidak percaya.
Tindakan.
Baca kembali perikop tersebut dan mencari perbedaan antara orang farisi
dan para pemimpin agama lainnya. Apa yang membuatnya berbeda dan
apakah hubungannya tentang Yesus dan Firman-Nya yang dapat kita
pelajari dari-Nya?
Oleh
Dr Calvin Chong
Associate Professor (Practical Teologi)
Singapore Bible College
Renungan Harian Pra Paskah 2019.
Harapan dalam Kesengsaraan.
1 | P a g e
26 Maret 2019 ● Selasa, Minggu ke tiga Pra Paskah.
Bahwa engkau bukan lamban, melainkan Peniru…
Ibrani 5:11—6:12
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk
dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya
menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari
penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran
tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena
mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari
pada yang jahat.
6:1. Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang
Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita
meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
dan dasar kepercayaan kepada Allah,
6:2 yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan,
kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.
6:3 Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya.
6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap
karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia
dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian,
hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri
mereka dan menghina-Nya di muka umum.
6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan
yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang
mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah
ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.
6:9. Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata
demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih
baik, yang mengandung keselamatan.
6:10 Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan
kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu
kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.
6:11 Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan
kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang
pasti, sampai pada akhirnya,
Renungan Harian Pra Paskah 2019.
Harapan dalam Kesengsaraan.
2 | P a g e
6:12 agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut
mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang
dijanjikan Allah.
Renungan.
"Jangan lamban" (Gk: nōthros, 6:12). Dalam bahasa Yunani ini diterjemahkan
"membosankan" (dalam hal mendengarkan 5:11). Ini digunakan untuk
menunjukkan seseorang yang malas dan tidak memiliki etos kerja yang kuat.
Philo, seorang rabi abad pertama, membandingkan siswa malas dengan
patung-patung yang memiliki telinga buatan. Hal ini memberitahukan kita
bahwa siswa yang malas adalah orang yang tidak dapat menerima instruksi
yang diberikan!
Orang-orang kristen Ibrani ini telah diajarkan doktrin dasar Kristen tentang
pertobatan dari kepercayaan di dalam pekerjaan mereka untuk memperoleh
keselamatan (“perbuatan yang sia-sia” ayat 6: 1). Katekisasi mereka ini
sepertinya akan mengubahkan pemahaman mereka tentang ajaran