Powerpoint Templates Page 1 Jl. Imam Bonjol 1 F. Semarang 50141 Telp.(024) 3519904, Fax (024) 3519186, website: www.bpbdjateng.info, [email protected]B P B D PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 2013 - 2018 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 2013 - 2018 RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS
129
Embed
RENCANA STRATEGISRENCANA STRATEGISbpbd.jatengprov.go.id/PPID/FILE DOWNLOAD/RENSTRA.pdf · kabupaten/kota, terdiri dari 29 (dua puluh sembilan) kabupaten dan 6 (enam) kota, 873 kecamatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Powerpoint Templates Page 1 Jl. Imam Bonjol 1 F. Semarang 50141 Telp.(024) 3519904,
Tabel 18 Sasaran Program dan Kegiatan BPBD Jawa Tengah .............................. 92
Tabel 19 Indikator Program / Kegiatan serta Besaran Pagu Pendanaan Indikatif .. 99
Tabel 20 Capaian Kinerja Bidang Penanggulangan Bencana Prov. Jateng.......... 112
Tabel 21 Perkembangan Pembentukan BPBD Kabupaten/Kota ........................... 113
Tabel 22 Dasar Hukum Pembentukan BPBD Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah . 113
5 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Proses Penyusunan Renstra SKPD ........................................................ 13
Gambar 2 Struktur Organisasi BPBD Prov Jawa Tengah ........................................ 20
6 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
7 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang
terletak di bagian tengah Pulau Jawa yang terletak antara 8º 30' - 5º 40' LS dan
108º 30' - 111º 30' BT (termasuk Kepulauan Karimunjawa) dengan ibukota di
Kota Semarang. Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah berbatasan dengan
Laut Jawa di sebelah utara, Provinsi D.I Yogyakarta dan Samudera Hindia di
sebelah selatan, Provinsi Jawa Timur di sebelah Timur, dan Provinsi Jawa Barat
di sebelah Barat. Wilayah Jawa Tengah terdiri dari 35 (tiga puluh lima)
kabupaten/kota, terdiri dari 29 (dua puluh sembilan) kabupaten dan 6 (enam)
kota, 873 kecamatan dan 8.578 desa/Kelurahan (7,807desa dan 766 kelurahan)
Karakteristik wilayah Jawa Tengah dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok, yaitu dataran, perbukitan, dan pegunungan. Wilayah dataran meliputi
dataran pantai dan dataran alluvial. Dataran alluvial dan pantai mendominasi di
daerah sisi utara Jawa Tengah, sedangkan daerah pegunungan meliputi
Pegunungan Muria, Kendeng. Gunung berapi di Jawa Tengah meliputi Gunung
Merapi, Slamet, Sindoro, Sumbing, Merbabu, dan Dataran Tinggi Dieng. Secara
hidrologi, Jawa Tengah dilalui oleh beberapa sistem sungai besar yang
membentuk kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS). Jawa Tengah mempunyai
128 (seratus dua puluh delapan) DAS yang dikelompokkan dalam 10 Wilayah
Sungai (WS). Faktor-faktor alam tersebut merupakan faktor kunci yang
menyebabkan ancaman bencana.
Selain faktor ancaman dari kondisi alam, kebencanaan ditentukan pula
oleh faktor kerentanan masyarakat terhadap bencana. Data kependudukan Jawa
Tengah menunjukkan kerentanan yang relatif tinggi dan berpotensi menimbulkan
bencana. Data Potensi Desa tahun 2011 (BPS) menunjukkan bahwa jumlah
masyarakat Jawa Tengah adalah 33.679.415 jiwa. Mendasarkan data jumah
penduduk tersebut serta kondisi alam Jawa Tengah, maka sebagian besar Jawa
Tengah menempati daerah rawan bencana.
Potensi bencana yang terjadi di Jawa Tengah meliputi seluruh jenis
bencana baik yang disebabkan oleh alam, non alam maupun sosial. Bencana
alam meliputi banjir, tanah longsor, kekeringan, gempabumi, tsunami, kebakaran
8 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
hutan dan lahan, kebakaran permukiman, cuaca ekstrem, gunungapi, abrasi,
sedangkan bencana non alam meliputi Gagal Teknologi, gagal modernisasi,
epidemi, dan wabah penyakit, Epidemi dan Wabah Penyakit, serta bencana
sosial berupa Konflik Sosial antar masyarakat dan teror.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2011 melakukan
kajian tentang kondisi kebencanaan di Indonesia dan menyusunnnya dalam
bentuk Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI). Data IRBI BNPB tersebut
menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Tengah mempunyai indeks risiko bencana
tertinggi (skor 203) dari 33 Provinsi di Indonesia.
Tabel 1 Indeks Rawan Bencana Indonesia Menurut Provinsi
NO PROVINSI SKOR INDEKS RAWAN KELAS 1 2 3 4
1. Jawa Tengah 203 Tinggi 2. Jawa Barat 200 Tinggi 3. Jawa Timur 189 Tinggi 4. Nusa Tenggara Timur 187 Tinggi 5. Aceh 169 Tinggi 6. Sumatera Barat 154 Tinggi 7. Sumatera Utara 148 Tinggi 8. Sulawesi Selatan 140 Tinggi 9. Nusa Tenggara Barat 139 Tinggi 10. Sulawesi Tengah 138 Tinggi 11. Banten 133 Tinggi 12. Sulawesi Utara 133 Tinggi 13. Bali 129 Tinggi 14. Maluku 128 Tinggi 15. Sumatera Selatan 126 Tinggi 16. Lampung 126 Tinggi 17. Kalimantan Timur 125 Tinggi 18. D.I. Yogyakarta 124 Tinggi 19. Papua 120 Tinggi 20. Sulawesi Tenggara 116 Tinggi 21. Dki Jakarta 113 Tinggi 22. Riau 109 Tinggi 23. Jambi 109 Tinggi 24. Kalimantan Barat 108 Tinggi 25. Kalimantan Selatan 108 Tinggi 26. Bengkulu 105 Tinggi 27. Sulawesi Barat 104 Tinggi 28. Gorontalo 94 Sedang 29. Maluku Utara 89 Sedang 30. Kalimantan Tengah 83 Sedang
9 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
NO PROVINSI SKOR INDEKS RAWAN KELAS 1 2 3 4
31. Papua Barat 67 Sedang 32. Kepulauan Riau 55 Sedang 33. Kepulauan Bangka Belitung 46 Sedang Sumber : IRBI Tahun 2011
Data IRBI dapat difokuskan sampai tingkat kabupaten/kota. Mendasarkan
data tersebut, dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah terdapat 34
kabupaten/Kota (97,12%) termasuk daerah dengan kategori rawan tinggi
bencana. Indeks Rawan Bencana Indonesia Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
berdasarkan sebagaimana sebagai berikut :
Tabel 2 Indeks Rawan Bencana Kabupaten/Kota di Jawa TengahTahun 2011
No Kabupaten/Kota Skor Kelas Rawan Rangking Nasional 1 2 3 4 5
1. Cilacap 132 Tinggi 3 2. Banyumas 123 Tinggi 8 3. Kebumen 113 Tinggi 12 4. Klaten 106 Tinggi 19 5. Wonosobo 105 Tinggi 20 6. Jepara 105 Tinggi 21 7. Semarang 103 Tinggi 23 8. Karanganyar 102 Tinggi 24 9. Brebes 101 Tinggi 25 10. Pati 98 Tinggi 31 11. Magelang 94 Tinggi 42 12. Boyolali 92 Tinggi 43 13. Purworejo 91 Tinggi 46 14. Wonogiri 89 Tinggi 55 15. Kota semarang 87 Tinggi 60 16. Sukoharjo 82 Tinggi 76 17. Pemalang 78 Tinggi 101 18. Kudus 78 Tinggi 103 19. Rembang 77 Tinggi 107 20. Pekalongan 76 Tinggi 116 21. Sragen 76 Tinggi 118 22. Grobogan 75 Tinggi 126 23. Banjarnegara 75 Tinggi 127 24. Kendal 73 Tinggi 139 25. Temanggung 70 Tinggi 149 26. Demak 69 Tinggi 153 27. Tegal 64 Tinggi 180 28. Purbalingga 62 Tinggi 192 29. Batang 62 Tinggi 193
10 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
No Kabupaten/Kota Skor Kelas Rawan Rangking Nasional 1 2 3 4 5
30. Kota Surakarta 60 Tinggi 207 31. Blora 58 Tinggi 222 32. Kota Pekalongan 52 Tinggi 272 33. Kota Tegal 46 Tinggi 322 34. Kota Magelang 44 Tinggi 343 35. Kota Salatiga 34 Sedang 404
Sumber : IRBI Tahun 2011
BPBD Prov Jawa Tengah pada tahun 2013 melakukan inventarisasi
dan identifikasi daerah-daerah rawan bencana di Jawa Tengah yang dapat
menjadi dasar/pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan
penanggulangan bencana. Hasil identifikasi tersebut memperlihatkan bahwa
jumlah dan daerah rawan bencana di Jawa Tengah memang masih sangat tinggi
termasuk daerah kerentanan masyarakat yang menempati daerah tersebut. Hasil
inventarisasi daerah rawan bencana Jawa Tengah sebagaimana tabel berikut.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan sistem
informasi di lingkungan Sekretariat BPBD.
b) Sub Bagian Keuangan;
Tugas: melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian, pelayanan administrasi, dan
pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi: pengelolaan keuangan,
verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Sekretariat BPBD.
c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Tugas: melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian, pelayanan administrasi, dan
pelaksanaan dibidang umum dan kepegawaian, meliputi:
pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi
dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di
lingkungan Sekretariat BPBD.
c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan:
1) Tugas
Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan bencana.
2) Fungsi a) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelak-
sanaan di bidang pencegahan bencana;
22 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
b) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelak-
sanaan di bidang kesiapsiagaan bencana;
c) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kalakhar BPBD sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3) Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
a) Seksi Pencegahan;
Tugas: melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang pencegahan, meliputi:
fasilitasi, koordinasi, dan pelaksanaan kegiatan di bidang
pengurangan risiko bencana, pelaksanaan dan penegakan rencana
tata ruang daerah bencana, pengenalan dan pengkajian ancaman
bencana, pemahaman tentang kerentanan masyarakat dalam
penanggulangan bencana, dan pemetaan daerah rawan bencana.
b) Seksi Kesiapsiagaan.
Tugas: melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang kesiapsiagaan, meliputi:
fasilitasi, koordinasi, dan pelaksanaan kegiatan bidang penyusunan
dan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana,
pengorganisasian pemasangan, dan pengujian sistem peringatan
dini, pengorganisasian penyuluhan, pelatihan dan gladi, penyusunan
data akurat, informasi dan pemutakhiran prosedur tetap.
d. Bidang Penanganan Darurat
1) Tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang penyelamatan, evakuasi dan penanganan
pengungsi serta penyediaan sarana dan prasarana darurat.
2) Fungsi
a) penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelak-
sanaan di bidang penyelamatan, evakuasi dan penanganan
pengungsi;
b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelak-
sanaan di bidang penyediaan sarana dan prasarana darurat;
23 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
c) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh KALAKHAR BPBD sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3). Bidang Penanganan Darurat, terdiri dari 2 (dua) seksi, yaitu:
a) Seksi Penyelamatan, Evakuasi dan Penanganan Pengungsi;
Tugas: melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang penyelamatan, evakuasi dan
penanganan pengungsi, meliputi : fasilitasi, koordinasi, dan
pelaksanaan kegiatan di bidang penyelamatan, evakuasi dan
penanganan pengungsi, pengkajian secara cepat dan tepat terhadap
lokasi, kerusakan, kerugian dan sumber daya, penentuan status
keadaan darurat bencana, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan terhadap kelompok rentan, dan pemulihan sarana dan
prasarana vital.
b) Seksi Sarana dan Prasarana Darurat.
Tugas: melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana
darurat, meliputi : fasilitasi, koordinasi, dan pelaksanaan kemudahan
akses di bidang pengerahan SDM, peralatan, logistik, imigrasi, cukai
dan karantina, perijinan, pengadaan barang dan jasa darurat,
pengelolaan dan pertanggungjawaban uang dan/atau barang,
penyelamatan, dan komando untuk memerintahkan instansi/logistik.
e. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi:
1) Tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang rehabilitasi dan rekonstruksi
2) Fungsi
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang rehabilitasi;
b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelak-sanaan di bidang rekonstruksi;
c) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kalakhar BPBD sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
24 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
3) Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, terdiri dari 2 (dua) seksi, yaitu:
1) Seksi Rehabilitasi;
Tugas: melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan dibidang rehabilitasi, meliputi : fasilitasi,
koordinasi, dan pelaksanaan dibidang perbaikan lingkungan daerah
bencana, perbaikan sarana dan prasarana umum, pemberian
bantuan perbaikan rumah masyarakat, pemulihan sosial psikologis,
pelayanan kesehatan, rekonsiliasi dan resolusi konflik, pemulihan
sosial, ekonomi dan budaya, pemulihan keamanan dan ketertiban,
dan pemulihan fungsi pemerintahan dan pemulihan fungsi pelayanan
publik.
2) Seksi Rekonstruksi
Tugas: melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang rekonstruksi, meliputi :
fasilitasi, koordinasi, dan pelaksanaan kegiatan pembangunan
kembali prasarana dan sarana sosial masyarakat, pembangkitan
kembali kehidupan sosial budaya masyarakat, penerapan rancang
bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baik dan
tahan bencana, partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi
kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat, peningkatan kondisi
sosial ekonomi dan budaya, dan peningkatan fungsi pelayanan
publik dan peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.
f. Bidang Logistik dan Peralatan, terdiri dari 2 (dua) seksi, yaitu:
1) Tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang penyediaan logistik dan peralatan.
2) Fungsi:
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang penyediaan logistik;
b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang penyediaan peralatan.
c) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kalakhar BPBD sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
25 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
3) Bidang Logistik dan Peralatan, terdiri dari 2 (dua) seksi, yaitu:
a) Seksi Logistik
Tugas: melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan dibidang logistik, meliputi: fasilitasi,
koordinasi, dan pelaksanaan pengadaan kebutuhan air bersih dan
sanitasi, kebutuhan pangan, sandang dan pelayanan kesehatan,
pelayanan psikososial, pengerahan logistik, pengadaan barang dan
jasa, penyediaan dan pendirian dapur umum.
b) Seksi Peralatan
Tugas: melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan dibidang peralatan, meliputi: fasilitasi,
koordinasi, dan pelaksanaan pengadaan, pengerahan, pemeliharaan,
perawatan, dan penerima peralatan penanggulangan bencana.
B. Sumber Daya BPBD Jawa Tengah
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia BPBD Provinsi Jawa Tengah dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) unsur pegawai; yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Non
Pegawai Negeri Sipil PNS.Jumlah pegawai untuk dua kategori tersebut dapat
dilihat dari tabel berikut :
Tabel 5 Jumlah Pegawai BPBD Jawa Tengah
No Pegawai Jumlah Keterangan Pria Wanita Total 1 PNS 45 15 60
2 Non PNS
a. Harian Lepas 2 - 2
b. Outsourcing 5 1 6
Total 52 16 68
Mendasarkan tingkat pendidikan, sumberdaya manusia (SDM) di BPBD
Jawa Tengah adalah sebagai berikut :
26 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
Tabel 6 Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir
No Pegawai S2 S1 D3 SMA SMP SD Total
L P L P L P L P L P L P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PNS 14 1 11 8 13 6 6 - 1 - 60
2 Non PNS 5 1 2 - - - - - 8
a. Harian Lepas
- - - - - - 2 - - - - - 2
b. Outsourcing - - 5 1 - - - - - - - - 6
Total (1+2) 14 1 16 9 15 6 6 - 1 - 68
Sedangkan untuk data sumberdaya manusia di BPBD Prov Jawa Tengah
menurut pangkat dan golongan dilingkungan BPBD Provinsi Jawa Tengah
adalah sebagai berikut :
Tabel 7 Jumlah Pegawai Menurut Pangkat Dan Golongan
No Pangkat/Gol Jumlah Pegawai L P Total
1 2 3 4 5
1 Pembina Utama Muda (IV/c) 1 - 1
2 Pembina Tk I (IV/b) 3 - 3
3 Pembina (IV/a) 5 1 6
4 Penata Tk I (III/d) 7 3 10
5 Penata (III/c) 5 1 6
6 Penata Muda Tk I (III/b) 4 7 11
7 Penata Muda (III/a) 4 3 7
8 Pengatur Tk I (II/d) 1 - 1
9 Pengatur (II/c) 2 - 2
10 Pengatur Muda Tk I (II/b) 6 - 6
11 Pengatur Muda (II/a) 2 - 2
12 Juru Tk I (I/d) 2 - 2
13 Juru (I/c) 2 - 2
14 Juru Muda Tk I (I/b) 1 - 1
15 Juru Muda (I/a) - - -
JUMLAH 45 15 60
27 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
Disamping sumber daya manusia sebagaimana tersebut di atas, sesuai
dengan ketentuan Perda Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Lain Daerah Provinsi Jawa Tengah, BPBD Provinsi Jawa
Tengah mempunyai sebelas (11) orang anggota Unsur Pengarah yang terdiri
dari Perwakilan SKPD dan Unsur Pengarah dari Masyarakat Profesional.
Komposisi Unsur Pengarah BPBD Provinsi Jawa Tengah dapat dirinci
sebagai berikut:
a. Unsur Pengarah dari SKPD, terdiri dari :
1) Kepala Badan Lingkungan Hidup.
2) Kepala Dinas Sosial;
3) Kepala Dinas Kesehatan;
4) Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral;
5) Kepala Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang;
6) Kepala Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air.
b. Unsur Pengarah dari Masyarakat Profesional terdiri dari 5 (lima) orang
terpilih yang mempunyai kompetensi dan kapasitas dan mempunyai latar
belakang keahlian/keilmuan dalam penanggulangan bencana
2. Sarana dan Prasarana PB Sarana dan Prasarana ini digunakan dalam kondisi tertentu, yang dapat
dimobilisisikan pada saat terjadi bencana (tanggap darurat) dalam berbagai
skala baik local, regional maupun nasional. Dengan demikian BPBD Provinsi
Jawa Tengah menggunakan sarana dan prasaran ini secara selektif dengan
mempertimbangkan tingkat kejadian dan kemampuan daerah (pemerintah
kabupaten/kota) dalam menangani bencana.
Tabel 8 Daftar Sarana dan Prasarana Kedinasan Umum
Tahun 2013
Kode Bidang Barang Nama Bidang Jumlah Barang
Harga (Rp)
1 2 3 4
1 TANAH 2 3.100.000.000
Tanah 2 3.100.000.000
2 PERALATAN DAN MESIN 2,479 8.843.384.569
Alat-alat besar 14 171.892.500
Alat-alat Angkutan 31 2.740.297.946
Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur 6 309.100.000
Alat-alat Pertanian / Peternakan
28 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
Kode Bidang Barang
Nama Bidang Jumlah Barang Harga (Rp)
Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga 1,900 4.151.785.171
Alat-alat Studio dan Komunikasi 394 1.069.572.949
Alat-alat Kedokteran
Alat-alat Laboratorium
Alat-alat Keamanan 134 400.736.003
Alat Metrologi dan Geofisika/Alat Ukur - -
Alat Olah Raga - -
3 GEDUNG DAN BANGUNAN 1 2.742.984.968
Bangunan Gedung 1 2.742.984.968
Bangunan Monumen
4 JALAN, JEMBATAN, BANGUNAN 8 180.433.000
Jalan dan Jembatan
Bangunan Air / Irigasi 7 89.000.000
Instalasi 1 91.433.000
Jaringan
5 ASET TETAP LAINNYA 1,945 137.706.255
Buku Perpustakaan 1,990 64.831.255
Barang Bercorak Kesenian / Kebudayaan 97 72.875,000
Hewan Ternak dan Tumbuhan
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan - -
Konstruksi Dalam Pengerjaan - -
JUMLAH 4,468 15.004.508.792
Sumber : Data Inventaris Barang/Sensus Barang Milik Daerah BPBD Prov. Jateng Semester I Tahun 2013
Sementara untuk Daftar Sarana dan Prasarana Kondisi Tertentu di
BPBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 9 Daftar Sarana dan Prasarana BPBD Prov Jawa Tengah Tahun 2013
No Kode Jenis Peralatan Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5
I 01 Alat Transportasi
1 Mobil Ambulance 2 unit Limpahan dari Rumah Sakit Tugurejo dan Bantuan dari BNPB Tahun 2011
2 Mobil Tangki BBM - -
3 Mobil Evakuasi 1 unit Limpahan dari Dinas Perhubungan Tahun 2008
4 Mobil Pemadam Kebakaran - -
5 Helikopter - -
6 Mobil Komando 1 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
7 Mobil Patroli - -
8 Mobil Jelajah - -
9 Mobil Operasional 6 unit Pengadaan dari Dana APBD Tahun 2010, 2011, dan 2012
10 Mobil Komunikasi 1 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
29 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
No Kode Jenis Peralatan Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5
11 Mobil Rescue 3 unit Pengadaan APBD Tahun2010 dan 2011 serta bantuan BNPB Tahun 2009
12 Motor Ops - -
13 Motor Trail 4 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2009 dan Pengadaan Dana APBD Tahun 2010
14 Mobil Jenazah - -
15 Mobil Box - -
16 Pick Up - -
17 Mobil Trailer - -
18 Truk Serbaguna 1 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
19 Mobil Dapur Lapangan 1 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
20 Truk Logistik 1 unit Limpahan dari Badan Kesbangpolinmas Tahun 2009
21 Truk Tangki Air 2 unit Limpahan dari Badan Kesbangpolinmas Tahun 2009
22 Truk Urinoir MCK 1 unit Limpahan dari Badan Kesbangpolinmas Tahun 2009
23 Truk Water Treatmen 1 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
24 Truk 2 unit Limpahan dari Badan Kesbangpolinmas Tahun 2009
25 Kapal Motor - -
26 Mini Bus - -
Jumlah 27 unit
II 02 Alat Komunikasi dan Informasi
1 Sistem Komunikasi Cepat - -
2 Portabel Communication Mobile
- -
3 HT 10 unit Pengadaan APBD
4 RIG 4 unit Pengadaan APBD dan Limpahan dari Dinas Perhubungan
5 GPS 2 unit Pengadaan APBD
6 Telepon Satelit - -
7 Alat Deteksi Dini dan Perngatan Dini
- -
8 SSB/RPP 1 unit Limpahan dari Dinas Perhubungan Tahun 2008
9 UHF - -
10 Wireless - - 11 Megaphone 3 unit Pengadaan APBD
12 Repiter / Antena 3 unit Pengadaan APBD
13 Video Shooting - -
14 Camera Digital 4 unit Pengadaan APBD
15 Handycam 2 unit Pengadaan dari Dana APBD
16 Power Supply 2 unit Pengadaan dari Dana APBD
Jumlah 31 unit
30 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
No Kode Jenis Peralatan Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5 III 03 Alat Pencarian Penyelamatan dan Evakuasi
1 Alat Pemotong Baja dan Beton
1 unit Pengadaan APBD Tahun 2010
2 Rompi Pelampung - -
3 Rompi - -
4 Life Jacket 40 unit Bantuan dari BNPB dan Limpahan dari Dinas Perhubungan
5 Lifebouy 8 unit Limpahan dari Dinas Perhubungan Tahun 2008
6 Perahu Karet 12 org - -
7 Perahu Karet 10 org 11 unit Limpahan dari Dinas Perhubungan, Pengadaan dari Dana APBD, dan Bantuan dari BNPB
8 Perahu Karet 8 org - -
9 Perahu Karet 6 org 1 unit Pengadaan APBD Tahun 2010
10 Masker Full Face 4 unit Pengadaan dari Dana APBD
11 Perahu Evakuasi - -
12 Trailer 1 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2009
13 Rescue Jetski - -
14 Mesin Perahu 40 PK 2 unit Pengadaan dari Dana APBD
15 Mesin Perahu 25 PK 4 unit Limpahan dari Badan Kesbangpolinmas dan Pengadaan dari Dana APBD
16 Mesin Perahu 18 PK 5 unit Bantuan dari BNPB
17 Mesin Perahu 15 PK 1 unit Limpahan dari Badan Kesbangpolinmas
18 Dolphin / speed boat 2 unit Limpahan dari Badan Kesbangpolinmas dan Bakorwil I
19 Peralatan Selam 8 unit Limpahan dari Dinas Perhubungan dan Pengadaan APBD Tahun 2011
20 Vertical Rescue 3 unit Limpahan dari Dinas Perhubungan dan Pengadaan APBD Tahun 2011
21 Teropong / Teleskop - - 22 Rumah Sakit Lapangan - - 23 Perl. Kes - - 24 Chain Saw 5 unit Pengadaan APBD Tahun 2011 25 Helm SAR 4 unit Pengadaan dari Dana APBD
26 Pulay 10 unit Limpahan dari Dinas Perhubungan dan Pengadaan dari Dana APBD
27 Breathing Appars 2 unit Limpahan dari Dinas Perhubungan dan Pengadaan dari Dana APBD
28 Life Detector - -
29 Alat/Paket Pemadam Kebakaran
- -
30 Pakaian Tahan Panas 2 unit Pengadaan APBD Tahun 2011
31 Pompa Perahu 10 unit Limpahan SKPD, Pengadaan dari Dana APBD, dan Bantuan dari BNPB
32 Rak Tempat Perahu Karet 3 unit Limpahan dari Badan Kesbangpolinmas
31 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
No Kode Jenis Peralatan Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5
33 Selang BBM 10 unit Limpahan dari Badan Kesbangpolinmas
34 Sandaran Mesin Tempel 4 unit Limpahan dari Badan Kesbangpolinmas
35 Perahu Alumunium - -
36 Jangkar - -
37 Ring Buoy - -
38 Tali PP 10 mm - -
39 Tangki BBM 10 unit Limpahan SKPD, Pengadaan dari Dana APBD, dan Bantuan dari BNPB
40 Dayung 20 unit Limpahan SKPD, Pengadaan dari Dana APBD, dan Bantuan dari BNPB
41 Pakaian Tahan Api 2 unit Pengadaan APBD Tahun 2010
42 Helm Tahan Panas - -
43 Sepatu - -
44 Sarung Tangan - -
45 Helm Biasa - -
46 Perahu Kayu - -
50 Bidai Spinal 2 unit Limpahan dari Dinas Perhubungan
52 Perahu Jungkung - -
Jumlah 175
IV 04 Alat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1 WTP 250 lt 1 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
2 WTP 500 lt - -
3 Dapur Lapangan/Umum - -
4 Fleksible Tank 2000 lt 2 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
5 Fleksible Tank 1000 lt 2 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
6 Toilet Lapangan - -
7 Tenda Posko 12 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
8 Tenda Keluarga 50 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
9 Tenda Regu 30 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
10 Tenda Pleton 24 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
11 Tenda Kanvas - -
12 Tenda Sekolah - -
13 Tenda Lapangan - -
14 Tenda RS Lapangan - -
15 Tenda Individu 2 unit Bantuan dari BNPB Tahun 2011
16 Tenda Doom - -
17 Tandu Lipat 4 unit Limpahan dari Dinas Perhubungan dan Pengadaan dari Dana APBD
18 Echosounder 2 unit Pengadaan APBD Tahun 2011
19 Velbed 75 unit Limpahan dari Badan Kesbangpolinmas dan Bantuan BNPB
20 Tandon Air Plastik - -
32 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
No Kode Jenis Peralatan Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5
21 Tandon Air Fiber Glas 1 unit Pengadaan APBD Tahun 2009
22 Tenda Dapur Umum - -
23 Tenda Terpal Plastik - -
24 Jas Hujan - -
25 MCK Komunal - -
Jumlah 205
V 05 Alat Berat
1 Scope Loader - - 2 Back Hoe - - 3 Truck W Crane 3 Ton - -
BPBD Prov Jawa Tengah telah melakukan berbagai dalam upaya melakukan
pengurangan risiko bencana periode 2008 – 2013 antara lain adalah :
1. Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Tujuan dan sasaran yang telah dicapai adalah untuk meningkatnya Upaya
Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Pengurangan Risiko Bencana. Program
dan kegiatan utama yang dilakukan antara lain :
a. Tersusun Peta risiko bencana banjir dan tanah longsor di 35
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
b. Terbentuk 26 desa siaga bencana di 15 Kabupaten di Jawa Tengah,
yaitu Pekalongan, Karanganyar, Kebumen, Pemalang, Purworejo,
Wonosobo, Blora, Cilacap, Wonogiri, Banjarnegara, Jepara, Tegal,
Purbalingga, Boyolali, dan Sukoharjo
c. Gladi manajemen bencana dilaksanakan setiap tahun di 2 wilayah rawan
bencana
d. Pemasangan Rambu Jalur Evakuasi pada Daerah Rawan Bencana di 3
Kabupaten (Kebumen, Purworejo dan Cilacap) sebanyak 90 unit rambu
jalur evakuasi bencana (tsunami)
2. Penanganan Darurat
Tujuan dan sasaran: Meningkatnya Penyelamatan dan Evakuasi Terhadap
Korban Bencana, Penanganan Pengungsi dan Pemulihan Sarana dan
Prasarana Vital untuk Aktivitas masyarakat. Program dan kegiatan utama
yang dilakukan antara lain :
a. Fasilitasi Simulasi Penanganan Darurat Bagi Masyarakat/Pelajar, telah
melatih lebih dari 7.500 orang terdiri dari masyarakat, relawan dan
pelajar
b. Bintek SAR dan Latihan Gabungan Penyelamatan, Evakuasi dan
Penanganan Pengungsi, dilaksanakan 3 kali setiap tahun dengan dikuti
oleh 4.500 orang dari para pemangku kepentingan terkait
c. Pengembangan PUSDALOPS Tanggap Darurat / SAR
Melaksanakan dan menyiapkan sarana dan prasarana pengendalian
operasional kegiatan kedaruratan bencana
d. Operasi SAR Pada Event Tertentu dan Hari-Hari Khusus
36 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
Wujud antisipasi dan partisipasi BPBD Jawa Tengah dalam berbagai
event kegiatan kemasyarakatan yang bersifat kebudayaan maupun
keagamaan terutama pada event lebaran dan sura /sedekah laut dan
telibat dalam posko gabungan natal dan tahun baru.
e. Posko Siaga dan Tanggap Darurat Bencana
Posko dilakukan melalui sistem piket petugas selama 24jam/7 hari
dengan selama 1 tahun penuh untuk memperkuat komunikasi,
koordinasi, konsolidasi dan pelaporan kejadian bencana
3. Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Tujuan dan sasaran: Meningkatnya Kegiatan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana melalui Perbaikan, Pemulihan, Peningkatan
dan Pembangunan yang Lebih Baik. Program dan kegiatan utama yang
dilakukan antara lain :
a. Koordinasi dan Fasilitasi Dukungan Pembangunan Infrastruktur di
Kabupaten/Kota se Jawa Tengah , dilaksanakan melalui rapat koordinasi
para pemangku kepentingan dengan tujuan untuk kegiatan rehabilitasi
dan rekonstruksi pasca bencana
b. Fasilitasi dan Koordinasi Teknis Penanggulangan Bencana untuk
penanganan banjir dan tanah longsor yang merupakan bencana yang
rutin/musiman terjadi di Jawa Tengah
c. Fasilitasi BPBD Jawa Tengah terhadap daerah-daerah terdampak
bencana
d. Pelatihan Teknis Penilaian Damage and Losses Assesment
Melatih apatarur pemerintah penanggulangan bencana agar dapat
melakukan perhitungan kerusakan dan kerugian akibat bencana
sehingga mampu memberikan laporan kejadian bencana disertai dampak
kerusakan dan kerugian
e. Fasilitasi dan Koordinasi Penanganan Rehabilitasi Pasca Bencana di
Jawa Tengah
f. Penyelenggaraan rapat koordinasi serta pendampingan bagi masyarakat
dan aparatur daerah dalam proses pembangunan kembali terutama
rehabilitasi sarana dan prasarana umum yang terdampak bencana
37 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
4. Logistik dan Peralatan
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sarana, Peralatan dan Logistik
Bencana. Program dan kegiatan utama yang dilakukan antara lain :
a. Pengadaan Logistik dan Peralatan Bencana, dilakukan pada saat tidak
ada bencana dan bahan logistik dan peralatan difungsikan sebagai
antisipasi dan buffer stock logistik kebencanaan. Stok logistik tersebut
didorong di Kabupaten/Kota dan Bakorwil untuk mempermudah
mobilisasi dan dropping logistik ke lokasi bencana.
b. Kegiatan Fasilitasi, Koordinasi, Konsolidasi Logistik, dan Peralatan
Bencana, dilaksanakan sebagai bentuk saling koordinasi antar
kabupaten/kota
c. Kegiatan Sosialisasi Manajemen Logistik dan Peralatan Bencana
dilaksanakan untuk memantau dan memberikan pendampingan agar
pengelolaan logistik dan peralatan bencana sesuai dengan standar dan
memenuhi kriteria yang aman penyimpanan
d. Kegiatan Rapat Koordinasi Logistik dan Peralatan Bencana
Merupakan sarana koordinasi dan komunikasi antar BPBD sebagai
wujud tanggung jawab bersama dalam kebencanaan
e. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Forum Pengurangan Risko Bencana
(PRB) Provinsi Jawa Tengah
Sinergi antara BPBD dengan para pihak yang terlibat dlam
kebencanaan terumatan untuk mendukung koordinasi dan komunikasi
antar sektor dan bidang penanggulangan bencana
Tabel 11 Evaluasi Kinerja BPBD Prov Jawa Tengah 2008-2013
No Program dan Indikator Kinerja Program
Target RPJMD 2008-2013
Satuan
Realisasi capaian pada tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Terpenuhinya Kebutuhan dasar (pangan) bagi korban bencana (BPBD)
2000 orang - 200 200 250 300 300 1000
Terciptanya masyarakat Jawa Tengah yang sadar terhadap
38 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
No Program dan Indikator Kinerja Program
Target RPJMD 2008-2013
Satuan
Realisasi capaian pada tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 Total
bencana
1 meningkatnya upaya pencegahan, kesiapsiagaan dan pengurangan resiko bencana
a Terlatihnya aparatur dan Relawan dalam PB melalui Gladi Manajemen Bencana
Terlatih Orang 210 180 90 120 120 120 840
b Tersusunnya Peta Risiko Bencana di Kabupaten/Kota di Prov. Jateng
Tersusun 35
Kab/Kota - 9 7 4 5 5 30
c Meningkatnya Pemahaman masyarakat terhadap Budaya Sadar Bencana
Meningkat orang
200 325 300 300 500 1625
d Terfasilitasi Pengembangan Desa Siaga Bencana di Prov. Jateng
Fasilitasi Desa
4 10 8 3 2 27
e Teridentifikasinya dan tersosialisasinya Daerah Rawan Bencana di Jateng
Identifikasi dan Sosialisasi
Kab/Kota
35
3 6 44
f Terfasilitasinya Kegiatan Unsur Pengarah PB Daerah Prov. Jateng dari masyarakat profesional
Terfaslitasi
orang
5 5 5 5 5 5
g Terselenggaranya Fasilitasi Pedoman dan Kebijakan Penyelenggaraan Bencana di Prov. Jateng
Terselenggaranya Fasilitasi
orang
150
-
150
h Terselenggaranya Koordinasi, Integrasi, dan Sinkronisasi oleh aparatur Penyelenggara-an PB di Prov. Jateng
Terselenggara koord. & sinkronisasi
orang
100
- 30 130
i Tersusunya dokumen Perencanaan umum PB Prov. Jateng
Tersusunnya dokumen
4
2 3 9
j Terjalinya Kerjasama dalam Penanggulangan Bencana dengan pemerintah Desa
Terjalinnya kerjasama
Desa 4
- 0 4
k Tersedianya Pengembangan Pusat Informasi Bencana di Jawa Tengah
Pengembangan PIB dan iklan layanan masyarakat
Unit
1 1 3 5
2 meningkatnya penyelamatan dan evaluasi terhadap korban bencana, penanganan pengungsi dan pemulihan sarpras vital untuk masyarakat
a Terselenggaranya Kegiatan Operasional SATKORLAK Bencana di Jawa Tengah
Penyelengg.Operasional
orang 90 - 90
b Terselenggaranya koordinasi penyelenggaraan Penanganan
Penyelengg Koordnasi
orang
10
-
10
39 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
No Program dan Indikator Kinerja Program
Target RPJMD 2008-2013
Satuan
Realisasi capaian pada tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 Total
Darurat Bencana di Prov. Jateng
c Tersusunhya Evaluasi, Pemantauan dan Penyusunan Pedoman Penanganan Darurat Bencana di Prov. Jateng
Monev Kab/Kota
35 35 35 35
35
d Terselenggaranya Posko dan Penanganan Darurat Bencana Prov. Jateng
Posko dan penanganan darurat
unit
1 1 1 1
4
3 meningkatnya kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana melalui perbaikan
a Terselenggaranya fasilitasi dan koordinasi teknis penanggulangan bencana di Prov. Jateng
Penyelengg Fasilitasi dan Koordinasi
orang
150 80 90 80 400
b Tereselenggaranya Pelatihan Teknis Penilaian Damage and Losses Assesment (Pelatihan Penghitungan Secara Cepat dan Akurat Kerusakan dan Kerugian Akibat Bencana)
Pelatihan Teknis DALA
orang
80 40 40 40 200
c Terselenggaranya Fasilitasi dan Koordinasi Penanganan Rehabilitasi Pasca Bencana di Jawa Tengah
Penyelengg Fasilitasi dan Koordinasi
kali
2 2 2 2 8
d Terselenggaranya Fasilitasi dan Koordinasi Penanganan Rekonstruksi Pasca Bencana di Jawa Tengah
Penyelengg Fasilitasi dan Koordinasi
kali
2
- 2 4
4 meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana, peralatan dan logistik bencana
a Tersedianya Peralatan dan Logistik Penanggulangan Bencana di Jawa Tengah
Penyediaan peralatan dan Logistik
paket 1 1 1 1 1 1 6
b Terselenggaranya Fasilitasi, Koordinasi, Konsolidasi Logistik dan Peralatan Bencana
Fasilitasi dan Koor
kab/kota
35 35 35 35 35
Alokasi anggaran penanggulangan bencana melalui APBD Prov. Jawa
Tengah, mengalami dinamika dengan kecenderungan terus meningkat,
sebagaimana tabel berikut.
40 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
Tabel 12 Dinamika APBD Prov Jawa Tengah 2008 - 2013
TOTAL BTL+BTL 13.555.227 14.355.018 13.327.854 17.126.379 19.916.586 15.867.589 18.674.497
42 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD 1. Tantangan
Penanggulangan bencana merupakan isu internasional sejalan dengan
isu pengelolaan lingkungan hidup. Oleh sebab itu pengelolaan lingkungan
serta penyelenggaraan penanggulangan bencana menjadi perhatian banyak
kalangan terutama pada saat darurat. Sementara itu paradigm yang dianut
dan dijadikan pengarusutamaan adalah pengurangan risiko bencana
sehingga kegiatan penanggulangan bencana dilakukan sejak dini , sejak tidak
ada bencana, dengan harapan jika terjadi bencana maka dampak negatifnya
akan sangat kecil baik kerugian, kerusakan harta bencana, dan infrstruktur
maupun korba jiwa manusia.
Meningkatnya intensitas dan frekuensi bencana di Jawa Tengah perlu
dipersiapkan aparat yang tanggap dan tangguh dalam menghadapi bencana.
Sebagai salah satu bentuk kesiapan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
dalam penanggulangan bencana adalah menyusun dokumen rencana PB
pada semua jenis bencana dan disosialisaikan kepada selurah pemangku
kepentingan PB.
Data dan informasi bencana perlu dikelola dengan baik untuk
menghasilkan pengetahuan dan kesadaran bersama. Pembentukan pusat
informasi bencana Jawa Tengah oleh BPBD Jawa Tengah diharapkan
mampu Pusat data dan Informasi bencana dan menjadi salah satu solusi
untuk menjembatani kebutuhan komunikasi dan publikasi baik secara formal
maupun non formal bagi seluruh pemangku kepentingan. Hal ini merupakan
salah satu implementasi undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang
penanggulangan bencana, dan Peraturan Kepala BNPB No. 3 tahun 2008
tentang BPBD bahwa tugas dan fungsi Sekretariat BPBD adalah
melaksanakan pengumpulan data dan informasi bencana di wilayahnya.
Pusat informasi bencana difungsikan sebagai pengumpulan data dan
informasi kejadian dan kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Kegiatan-kegiatan ini mempunyai kompleksitas yang tinggi, mengingat
penanggulangan bencana melibatkan banyak sektor (multisektoral) serta
membutuhkan partisipasi dengan koordinasi yang baik antar seluruh
pemangku kepentingan. Informasi-informasi kebencanaan juga bemanfaat
bagi pemangku kepentingan dalam hal pengambilan keputusan dan kebijakan
43 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
penanggulangan bencana, terutama untuk mewujudkan paradigma
pengurangan risiko bencana.
Pelaksanaan dan sinergi program dan kegiatan PB antar pemangku
kepentingan harus didorong secara aktif agar dapat memberikan manfaat
seluas-luasnya kepada masyarakat terutama yang menempati daerah rawan
bencana. Sinkronisasi dan sinergi program kegiatan harus dilaksanakan sejak
awal dalam hal keterpadauan dan keseragamandata dan informasi serta
tingkat risiko bencana di Jawa Tengah, sehingga rencana pembangunan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam rangka mengurangi risiko-risiko
tersebut melalui program-program kegiatan akan terfokus dan sesuai dengan
prioritas dengan melibatkan potensi, sumberdaya serta anggaran yang
diperlukan dalam penanggulangan bencana.
Beberapa hal yang menjadi tantangan bagi BPBD Prov Jawa Tengah
dalam penyelenggaraan penanggulangan Benacna di Jawa Tengah adalah:
a. Tingkat kerawanan bencana di Jawa Tengah sangat tinggi baik bencana
alam, non alam dan sosial dengan luas wilayah Jawa Tengah
b. Penanggulangan bencana merupakan urusan bersama antara
pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, namun dalam kenyataannya
perhatian masyarakat untuk penanggulangan bencana lebih condong
kepada pemerintah
c. Belum semua regulasi mengacu pada penjabaran Peraturan Daerah
Jawa Tengah No 11 tahun 2009 tenang penyelenggaraan
Penanggulangan bencana
d. Penanggulangan bencana belum menjadi prioritas utama, meskipun
dianggap sebagai urusan yang penting dalam pembangunan. Paradigma
pengurangan risiko bencana belum sepenuhnya mejadi arus utama bagi
para pemangku kepentingan sehingga keberadaan dan kinerja BPBD
baru diperhatikan manakala terjadi bencana
e. Era otonomi daerah kewenangan provinsi tidak dapat mengintervensi
secara langsung kepada pemerintah kabupaten/kota namun untuk
penanggulangan bencana masih dapat dilakukan untuk alasan
kemanusiaan;
44 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
f. Belum optimalnya kualitas sumberdaya para aparatur pemangku
kepentingan, pelaku penanggulangan bencana dalam penanganan
darurat bencana,
g. Sumberdaya manusia di BPBD Prov Jawa Tengah sangat terbatas dan
tidak ada penambahan jumlah pegawai secara signifikan, kompetensi
pegawai yang ada belum sebanding dengan cakupan kinerja
penylenggaraan PB yang sangat luas
h. Distribusi kompetensi pegawai yang masih timpang/belum ideal antara
kompetensi dengan bidang/tanggungjawab pekerjaan.
i. Penganggaran dalam kebencanaan masih mengikuti prosedur normative,
sebagaimana penganggaran rutin, padahal untuk kebencanaan
diperlukan terobosan dan lebih persuasive terutama untuk kondisi darurat
ataupun memerlukan pendanaan khusus, segera/mendesak
j. Kurangnya penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi termasuk teknologi bidang komunikasi dan informasi di
pemerintah daerah;
k. Basis data bidang penanggulangan bencana belum tertata secara rapi
dan tertib, adanya beberapa aplikasi untuk penunjang pengelolaan data
masih belum diimbangi dengan belum ketelitian, kelengkapan supply data
dari daerah,
l. Partisipasi masyarakat sudah cukup tinggi namun masih belum ada
standarisasi terutama untuk para relawan
m. Partisipasi dunia usaha melalui dana CSR masih belum terkelola untuk
Penanggulangan bencana secara menyeluruh dan komprehensif
terutama untuk pra dan pasca bencana. Bantuan dunia usaha lebih
banyak dialokasikan untuk tanggap darurat.
2. Peluang
Sejak diterbitkannya UU No. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan
bencana dan dibentuknya BNPB di tingkat pusat dan BPBD di tingkat Povinsi dan
Kabupaten/kota maka tugas pokok dan fungsi penanggulangan bencana di Jawa
Tengah secara otomatis melekat pada BPBD Jawa Tengah. Sejalan dengan hal
tersebut, pemerintah provinsi Jawa Tengah menindaklanjuti dengan membentuk
BPBD melalui Peraturan daerah pada tahun 2008 melalui Peraturan daerah dan
45 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
merupakan BPBD Provinsi yang pertama kali dibentuk. Dengan dibentuknya
BPBD Provinsi Jawa Tengah maka tugas pokok dan fungsi kebencanaan yang
sebelumnya melekat pada Badan Kesbangpollinmas Jawa Tengah bergeser
menjadi tugas pokok dan fungsi di BPBD Prov Jawa Tengah. Pergeseran tersebut
tidak hanya pergeseran normative belaka, namun telah diikuti dengan pengalihan
beberapa asset PB dan anggaran PB secara otomatis.
Peran BPBD Prov Jawa Tengah dalam penanggulangan bencana tidak
secara serta merta mengambil alih pekerjaan teknis dari SKPD lain dalam
penanggulangan bencananya. Sesuai dengan UU dan Perda Jateng, maka BPBD
Prov Jawa Tengah mempynyai 3 (tiga) fungsi utama PB yaitu pelaksana,
koordinasi dan komando.
a. Sebagai pelaksana, BPBD Prov Jawa Tengah memiliki peran untuk
memberikan perlindungan masyarakat melalui upaya penanggulangan dan
pengurangan risiko bencana baik pra, saat maupun pasca bencana.
b. BPBD berfungsi sebagai leading sektor dan mengkoordinasikan dengan
SKPD Teknis, seperti Badan Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, Dinas
Kesehatan, Dinas PSDA, Dinas Ciptakaru dan yang terkait dalam bidang
pekerjaan teknis. BPBD mengkoordinasikan seluruh penyelenggaraan
penanggulangan bencana baik pra, saat maupun pascabencana yang
dilakukan oleh SKPD teknis. SKPD tersebut dalam struktur organisasi BPBD
termasuk dalam SKPD unsur pengarah. Pelaksanaan program dan kegiatan
yang terkait penanggulangan bencana dilaksanakan oleh masing-masing
SKPD namun berkoordinasi secara efektif dengan BPBD sehingga saling
menunjang antara pembangunan fisik/infrastruktur dan aman berdasarkan
pada aspek kebencanaan.
c. Fungsi komando melekat pada BPBD untuk memberikan komando kepada
para pemangku kepentingan untuk memobilisasi sumberdaya untuk
penanggulangan bencana, terutama pada saat darurat bencana. Dengan
peran sebagai incider commander, BPBD memberikan komando untuk
melakukan evakuasi, penyelamatan dan pada saat yang bersamaan SKPD
teknis melakukan perbaikan dan rehabilitasi sarana dan prasarana penting
dan vital dengan segera.
46 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
UU No. 24 tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2008
mengatur tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Non
Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana. mendasarkan hal tersebut
lembaga asing dan non pemerintah dapat mengambil peran dalam
Penanggulangan bencana di Indonesia. Di tingkat regional (Kawasan ASEAN)
pada tahun 2015 akan diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN, diantaranya
terdapat beberapa kerjasama strategis antara lain:
a. Penanggulangan Ancaman Flu Burung dan yang sejenis,
b. Kerangka Kerja Multi Sektoral ASEAN dalam Bidang Perubahan Iklim
c. Ketahanan Pangan.
Perubahan iklim merupakan suatu isu lintas-sektoral, dan membutuhkan
koordinasi antar dan intra-sektoral, oleh karena itu peningkatkan kerja sama dan
koordinasi antara lingkungan, ekonomi, pembangunan, energi, pertanian,
perikanan, peternakan dan sektor kehutanan merupakan hal yang sangat penting.
Peningkatan kemampuan dan kesadaran masyarakat juga menjadi tantangan
dalam menghindari dampak merugikan dari perubahan iklim. Dengan prakarsa ini,
diharapkan bahwa strategi regional dalam adaptasi dan mitigasi akan
dikembangkan dan disiapkan untuk mengantisipasi ancaman terhadap ketahanan
pangan akibat dampak perubahan iklim
Sebagai urusan bersama, penanggulangan bencana mempunyai beberapa
peluang untuk menjadi program yang penting dan prioritas. Dalam system
penanggulangan bencana yang dibangun secara nasional terdapat 5 (lima) unsur
yang perlu dibenahi dan menjadi perhatian, yaitu:
a. Legislasi,
Ditingkat pusat dilakukan atas dasar undang-undang, peraruran pemerintah,
peraturan presiden, peraturan menteri dalam negeri maupun peraturan
kepada BNPB.
Di tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota peraturan dan petunjukan teknis
terkait penanggulangan bencana masih cukup minim, sehingga dapat
mengacu pada peraturan di tingkat pusat. upaya yang dilakukan pada
prioritas di Jawa Tengah adalah penyusunan lembaga BPBD dengan
47 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
peraturan daerah dan peraturan daerah untuk penyelenggaraan
penanggulangan bencana
b. Perencanaan
Perencanaan dalam penanggulangan bencana dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : 1) Perencanaan untuk semua jenis bencana, yaitu rencana penanggulangan
bencana (RPB), yang kemudian dideskripsikan menjadi rencana aksi
2) Perencanaan untuk 1 (satu) jenis bencana, yaitu :
a) rencana mitigasi: disusun pada tahap pra bencana tanpa potensi
bencana, satu jenis bencana, upaya mitigasi (struktural dan non
struktural), siapa melakukan apa, anggaran
b) rencana kontijensi: disusun pada tahap pra bencana dengan potensi
bencana, satu jenis bencana, gunakan skenario kejadian yang paling
mungkin, siapa melakukan apa, anggaran, dokumen komitmen antar
stakeholder. Pada saat darurat, rencana konyinjensi diaktivasi menjadi
rencana operasi sesuai dengan kondisi lapangan
c) rencana pemulihan : pasca bencana, dasar wilayah terdampak, apa saja
yang dipulihkan, siapa melakukan apa, anggaran
c. Kelembagaan
Kelembagaan PB dapat dibedakan atas kelembagaan formal (BNPB, BPBD)
dan kelembagaan non formal.
Kelembagaan secara non formal dapat dibagi sebagai berikut:
1) di tingkat nasional yaitu Platform Nasional PRB atau disingkat Planas PRB
yang terdiri dari forum masyarakat sipil, lembaga usaha, pemerintah,
perguruan tinggi, forum media, dan lembaga internasional. Forum ini
ditugasi untuk menyusun Hyogo Framework for Action (HFA) Reporting (ini
adalah satu-satunya nya dokumen HFA yang disusun non government).
2) Di tingkat provinsi dan kab/kota yaitu Platform PRB Provinsi atau Platform
PRB Kab/Kota, yang anggotanya identic dengan Planas PRB hanya dilevel
provinsi, kab/kota. Misal : perguruan tinggi adalah perguruan tinggi yang
ada di provinsi atau kab/kota setempat.
3) Untuk bencana yang sangat spesifik ada kelembagaan non formal yang
disebut platform tematik (per satu jenis ancaman), contoh : dalam rangka
menanggulangi erupsi G. Merapi dibentuk Forum Merapi, dst
48 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
d. Pengembangan kapasitas
Pengembangan kapasitas secara efektif akan terjadi bila 3 (tiga) sub sistem
dalam sistem penangulangan bencana dijalankan dengan baik.
Pengembangan kapasitas yang diharapkan sesuai dengan kapasitas pada
HFA (Hyogo Framework for Action) yang secara umum dikelompokkan
sebagai berikut.
1) kelembagaan meliputi kelembagaan formal dan non formal
2) sumberdaya, meliputi sumberdaya manusia termasuk aparat, masyarakat
terlatih, relawan dsb. Dan sumberdaya sarana prasarana termasuk kantor,
alat komunikasi, trasnsportasi, obat-obatan dsb.
3) IPTEK, penguasaan iptek di daerah, penerapan iptek terapan untuk
pembangunan rumah tahan gempabumi, sistem peringatan dini,
4) Meningkatkan kapasitas koordinasi, komando dan pelaksanaan
penanggulangan bencana termasuk pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan
e. Pendanaan
Pendanaan dalam penangulangan bencana dikelompokkan dalam 2 (dua)
kategori, yaitu :
1) Pendanaan dari pemerintah.
Mendasarkan pada peruntukkannya, pendanaan tersebut dibedakan
menjadi 4 (empat), yaitu :
a. Kegiatan rutin dan operasional untuk pengurangan risiko bencana
digunakan dana DIPA (dana dekonsentrasi, tugas pembantuan)
termasuk Dana Alokasi Khusus,
b. Kegiatan penanganan kesiapsiagaan dengan Dana Kontigensi
c. Dana Siap Pakai (DSP)/ON CALL;
Untuk bantuan kemanusiaan pada saat terjadi bencana digunakan yang
penggunaannya dengan kemudahan akses. Dana siap pakai;
dilaksanakan untuk penanganan dan siaga darurat bencana sebagai
contoh DSP siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor, DSP
kekeringan, DSP letusan gunung api, dll. Alokasinya digunakan untuk
antisipasi penanganan terjadinya banjir, seperti pengadaan logistik,
49 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
aktivasi posko 24jam di tempat-tempat yang kritis bencana, perbaikan
tanggul, dll
d. Kegiatan pemulihan (rehabilitasi dan rekonstruksi) pasca bencana
dengan Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah. digunakan untuk
mengembalikan dan memperbaiki fungsi sarana dan prasarana yang
rusak akibat bencana. Prinsip rehabilitasi dan rekonstruksi untuk
membangun dengan lebih baik dan aman (build back better and safer)
2) Pendanaan dari masyarakat, merupakan dana yang dikumpulkan oleh
masyarakat, baik organisasi masyarakat (Ormas), perguruan tinggi, media
massa, maupun masyarakat internasional.
Perlu diingat bahwa pendanaan PB tidak hanya berasal dan dikelola oleh
BNPB, BPBD Provinsi maupun BPBD Kabupaten/Kota namun pendanaan PB
juga melekat pada kementerian/Lembaga teknis, SKPD teknis terkait
kebencanaan.
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi terutama BPBD
Provinsi Jawa Tengah mengkoordinasikan berbagai program dan kegiatan yang
terkait dengan upaya penanggulangan dan pengurangan risiko bencana yang
dikelola oleh SKPD teknis lain. Hasil koordinasi dengan lintas SKPD, terdapat 16
(enam belas) SKPD selain BPBD Prov Jawa Tengah yang mempunyai kaitan
dengan penanggulangan bencana. Data SKPD pengelola / pengampu dana
kebencanaan disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 14 Alokasi Dana PB di Provinsi Jawa Tengah
No SKPD PROV JAWA TENGAH TA 2013 1 2 3
1 BPBD Jawa Tengah 12,755,000,000 2 Badan Lingkungan Hidup 750,000,0003 Bakorwil I 1,000,000,000 4 Bakorwil II 1,035,475,000 5 Bakorwil III 850,000,000 6 Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa 101,362,000 7 Dinas Sosial 890,000,000 8 Dinas Kesehatan 950,000,0009 Dinas Pendidikan 1.096.250.000
10 Dinas Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) 900,000,000 11 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) 4,525,000,000
50 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
No SKPD PROV JAWA TENGAH TA 2013 1 2 3
12 Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang 3,500,000,000 13 Dinas Bina Marga 3,000,000,000 14 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura 200,000,00015 RS Muwardi Surakarta 50,000,000
16 Biro Keuangan Setda Prov Jateng (Dana Tak Terduga Gubernur untuk bantuan Korban Bencana)
37,894,000,000
17 Biro Bina Sosial Setda Prov Jateng 435,000,000
JUMLAH (dana PB Jateng) 69,932,087,000 APBD JAWA TENGAH 12,093,602,761,000 Dana PB : APBD Jateng 0.005 (0.57 % ) 1 : 200
Mendasarkan uraian diatas, maka peluang yang dapat disiasati untuk
mendukung program penanggulangan bencana di Jawa Tengah antara lain:
a. Terbitnya UU no 24 tahun 2007 beserta peraturan pemerintah pendukungnya
termasuk peraturan daerah, peluang untuk penyelenggaraan
penanggulangan bencana sangat luas, tidak hanya terbatas pada
pemerintah, namun juga dari masyarakat dan dunia usaha
b. Terdapatnya teknologi pemetaan memungkinkan untuk identifikasi dan
inventarisasi /pendataan secara lebih efektif dan efisien
c. Pendanaan dari sektor non pemerintah baik masyarakat maupun lembaga
usaha masih sangat terbuka dan banyak
d. Dibangunnya system penanggulangan bencana secara nasional
memungkinkan seluruh BPBD mempunyai kompetensi dan kapasitas yang
sama dan sesuai standar kualifikasi
e. Pembinaan kewilayahan oleh provinsi sebagai wakil pemerintah pusat
didaerah memungkinan untuk saling berkoordinasi dan sinergi antara pusat
dan daerah
f. Peningkatan sarana dan prasarana PB melalui kementerian /lembaga teknis,
pemanfaaan sumberdaya milik sektor swasta
g. Peluang pengembangan kapasitas diri melalui pendidikan formal ,
h. Pengembangan kapasitas lembaga BPBD melalui kerjasama dengan
perguruan tinggi, lembaga nasional maupun internasional
51 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
i. Mekanisme penganggaran di APBD melalui dana belanja tidak terduga dan
peluang belanja (dana alokai Khusus bencana) oleh pemerintah pusat dan
komitmen pemerintah daerah untuk mengalokasikan dana bencana sebesar
sekian persen (1 %) dari APBD perlu diatur melalui peraturan yang mengikat
j. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai aspek
penyelenggaraan penanggulangan bencana dan sinergi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan , pengawasan , dan evaluasi dapat dilakukan
melalui bimibigan teknis, pelatihan , kursus , dll
k. Penyusunan aplikasi, system informasi untuk menyimpan, dan mengelola
data kebencanaan, baik kerawanan, kerentanan, kapasitas PB secara baik
l. Bimbingan dan pelatihan teknis untuk relawan dan masyarakat peduli
bencana dan diuji melalui gladi lapang bencana secara periodic
m. Perlunya pengarusutamaan paradigm pengurangan risiko bencana kepada
pemangku kepentingan agar kesiapan menghadapi bencana dilakukan pada
tahap pra bencana
n. Bimbingan dan pelatihan penyusunan SOP, indikator kinerja dalam
pengelolaan penanggulangan
52 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
53 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Sebagai lembaga yang dibentuk pada tahun 2008, BPBD Prov Jawa
Tengah pada prinsipnya masih pada tahapan untuk peningkatan sumberdaya.
Sumberdaya tersebut meliputi sumber daya manusia (SDM), anggaran, sarana
dan prasarana PB, kelembagaan dan prosedur. Faktor-faktor tersebut
merupakan indikator penilaian keberhasilan dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi dalam penanggulangan bencana dan kondisi yang berkembang
secara dinamis. Optimalisasi sumber daya yang dimiliki BPBD Prov Jawa
Tengah maupun sumberdaya di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Tengah
yang dapat dimobilisasi atas komando BPBD Prov. Jawa Tengah harus
bermanfaat untuk pencapaian tujuan organisasi sesuai visi, misi dan tujuan yang
telah ditetapkan.
Kapasitas sumberdaya PB di BPBD Prov Jawa Tengah jika dibandingkan
dengan tingginya intensitas bencana dan luasnya wilayah Jawa Tengah yang
rawan bencana belumlah ideal. Pengalaman penanganan kebancanaan yang
telah dilakukan selama ini merupakan pengalaman yang berharga dan strategis
untuk membangun dan perbaikan system untuk menghadapi situasi dan
tantangan yang akan datang. Permasalahan-permasalahan yang ditemui dan
perlu untuk segera disikapi secara menyeluruh antara lain adalah:
1. Belum seluruh Kab/Kota membentuk BPBD berdasarkan Perda,
mengakibatkan kesulitan dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana;
2. Belum terintegrasi dan terstandarisasinya mekanisme/sistem pelaporan
data dan informasi kebencanaan di Jawa Tengah,
3. Belum memadainya dukungan anggaran BPBD Provinsi Jawa Tengah dan
BPBD kabupaten/Kota
4. Belum terfasilitasinya gedung BPBD yang berfungsi untuk penyimpan
logistik dan peralatan bencana
5. Masih terbatasnya sarana peralatan dan mobilitas penanggulangan
bencana
54 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
6. Masih terbatasnya ketersediaan logistik, guna memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat terdampak bencana di Jawa Tengah
7. Belum lengkapnya pedoman dan dokumen penyelenggaraan
penanggulangan bencana di Jawa Tengah
8. Belum terfasilitasinya pembentukan desa tangguh bencana di Jawa
Tengah
9. Belum memadainya kompetensi sumberdaya manusia bidang
penanggulangan bencana di Prov Jawa Tengah
10. Belum memadainya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di
Jawa Tengah
11. Belum memadainya peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana di Jawa Tengah
12. Belum sinerginya penyelenggaraan penanggulangan bencana lintas sektor
dan lintas wilayah
B. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah
Terpilih
Dokumen RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 – 2018,
menginventarisasi 21 (duapuluh satu) permasalahan pembangunan daerah.
Salah satu permasalahan yang termasuk dalam daftar tersebut adalah
bencana disebabkan wilayah Jawa Tengah yang terletak pada daerah ring of fire
sehingga mempunyai tingkat kerawanan bencana yang tinggi. Disamping itu
tingginya jumlah penduduk Jawa Tengah, termasuk jumlah penduduk miskin
dan berpendidikan rendah menyebabkan tingkat kerentanan bencana menjadi
lebih tinggi. Permasalahan yang kemudian dihadapi adalah belum optimalnya
upaya-upaya yang dilakukan untuk pengurangan risiko bencana, baik dalam hal
keterbatasan sumber daya, maupun masih rendah dan belum meratanya
kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana. Untuk menjawab serta
mengurai permasalahan pembanguan tersebut, BPBD Prov Jawa Tengah
mempunyai tanggung jawab dalam mewujudkan misi Gubernur dan Wakil
Gubernur Jawa Tengah yang dirumuskan dalam 2 (dua) isu strategis, yaitu
pembangunan infrastruktur dan mendukung Tata Kelola Pemerintahan,
Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah.
55 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
Dalam isu pembangunan infrastruktur, hal terpenting yang menjadi
perhatian adalah upaya meningkatkan peran dan penanganan infrastruktur
dalam keterbatasan kewenangan dan kemampuan penanganan daerah baik
provinsi maupun kabupaten/kota, seperti upaya penanganan rob dan
pembangunan infrastruktur yang memerlukan pembebasan tanah. Pertumbuhan
dan kegiatan sosial ekonomi perlu mempertimbangkan kemampuan daya
tampung dan daya dukung lingkungan hidup. Hal ini dilakukan agar dapat
menjamin keutuhan lingkungan hidup guna menjaga keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan akan datang.
Pembangunan lingkungan hidup diarahkan untuk pengendalian pencemaran
dan penanganan kerusakan lingkungan hidup melalui upaya rehabilitasi dan
pemulihan sumber daya alam.
Sementara dalam rangka mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan,
Demokratisasi dan Kondusivitas Daerah, BPBD Prov Jawa Tengah berperan
untuk mewujudkan Pemerintahan yang bersih dan lebih baik. Saat sekarang ini,
permasalahan tersebut tidak hanya menjadi isu nasional namun menjadi
permaslahan yang harus diwujudkan di Jawa Tengah. Sebagai salah satu upaya
mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik serta memberikan
pelayanan yang optimal kepada masyarakat, maka tata kelola pemerintahan
yang bersih dan baik menjadi syarat utama yang harus dipenuhi. Kondusivitas
daerah juga masih perlu ditingkatkan untuk menciptakan rasa aman dan
nyaman, sehingga mampu membuka peluang investasi diwilayah Jawa Tengah
dan berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Periode 2013 – 2018, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih telah
menetapkan visi dan misi pembangunan daerah Jawa Tengah dan telah
ditetapkan berdasarkan peraturan daerah. Visi dan misi tersebut merupakan
gambaran otentik Provinsi Jawa Tengah untuk 5 (lima) tahun mendatang.
Gambaran nyata tentang visi dan misi dituangkan ke dalam tujuan dan sasaran
merujuk pada arah kebijakan RPJPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025.
Tujuan dan sasaran juga mengalami pengayaan dengan mempertimbangkan
berbagai isu strategis dan kebijakan nasional.
56 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
1. Visi Jawa Tengah 2013 - 2018 Sesuai dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, maka Visi
pembangunan daerah jangka menengah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 -
2018 adalah MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI
“Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi” .
Makna yang terkandung dalam Visi tersebut dijabarkan sebagai
berikut:
Sejahtera
Jawa Tengah Sejahtera merupakan suatu kondisi masyarakat yang
terpenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, perumahan, air bersih,
kesehatan, pendidikan, pekerjaan, rasa aman dari perlakuan atau ancaman
tindak kekerasan fisik maupun non fisik, lingkungan hidup dan sumber daya
alam, berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik, mempunyai akses
terhadap informasi serta hiburan; terciptanya hubungan antar rakyat Jawa
Tengah yang dinamis, saling menghargai, bantu membantu, saling pengertian
dan tepo seliro; serta tersedia prasarana dan sarana publik terkait dengan
supra dan infrastruktur pelayanan publik, transportasi dan teknologi yang
mencukupi, nyaman dan terpelihara dengan baik.
Berdikari
Berdikari merupakan tindakan yang didasarkan pada kekuatan sendiri
atau berposisi berdiri di atas kaki sendiri. Artinya membangun Jawa Tengah
berdasarkan kekuatan yang ada di Jawa Tengah dan mengekplorasi seluruh
potensi yang dapat digunakan, baik di Jawa Tengah, Nasional, maupun
Internasional. Untuk laku kerjanya, berdaulat dalam kemitraan dengan para
pihak, menjadi sendi gerak kerja bersama yang saling menghormati. Untuk
mewujudkan Jawa Tengah Berdikari, tiga hal yang perlu dilakukan, yaitu:
a. Membangun berdasarkan kekuatan dan sumber daya yang ada di Jawa
Tengah, agar terhindar dari jebakan ketergantungan dengan pihak
eksternal;
b. Mengekplorasi seluruh potensi baik ilmu dan pengetahuan, teknologi,
kearifan lokal, sumber daya alam dan lingkungan, serta SDM Jawa
57 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
Tengah dimanapun bermukim, untuk mendukung dan meningkatkan
kekuatan sendiri;
c. Melakukan kerjasama dengan para pihak, dalam dan luar negeri, secara
berdaulat, saling menghormati dan menguntungkan dalam jangka pendek
maupun panjang.
Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari “Mboten Korupsi, Mboten
Ngapusi” merupakan instrumen untuk menciptakan nilai-nilai kesejahteraan
yang setara bagi segenap komponen masyarakat Jawa Tengah dan
mewujudkan kondisi Jawa Tengah yang berdaulat secara politik, berdikari
secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya, yang dapat
dimanifestasikan dalam bentuk sikap maupun perbuatan, dengan dilandasi
semangat dan nilai keutamaan “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”.
Peran BPBD Prov Jawa Tengah untuk mewujudkan visi tersebut
antara lain adalah: pembentukan desa tangguh bencana, peningkatan
kapasitas logistik dan peralatan guna meningkatkan pelayanan bagi
pengungsi terutama pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, penyediaan
data dan informasi bencana dengan pengelolaan yang tertib, akurat dan
manfaat.
2. Misi Jawa Tengah 2013 - 2018
Perwujudan visi pembangunan ditempuh melalui misi untuk
memberikan arah dan batasan proses pencapaian tujuan, maka ditetapkan 7
(tujuh) misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013- 2018, sebagai berikut :
a. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan
Misi pertama merupakan kerangka acuan bagi enam misi lainnya
dengan mentransformasikan nilai Trisakti dalam setiap misi. Kebijakan
Pembangunan Jawa Tengah memiliki karakter berbasis pada nilai
ideologis Trisakti Bung Karno yaitu Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari
di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian diBidang Kebudayaan. Landasan
Trisakti ini perlu juga diaktualisasikan sebagai respon atas perubahan
situasi global yang memiliki dampak pada posisi kedaulatan negara,
58 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
khususnya kedaulatan atas pangan dan energi sebagai prasyarat
keberdikarian sebuah bangsa. Kedaulatan pangan dan energi sebagai
pengejawantahan bangunan Trisakti akan memberikan implikasi bukan
saja berdikari di bidang ekonomi, namun juga akan melahirkan karakter
politik yang lebih berdaulat, dan melebur pada bangunan karakter rakyat
Jawa Tengah dengan melestarikan dan mengembangkan seni dan
budaya Jawa.
b. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran
Misi ini diarahkan untuk mewujudkan kebijakan yang sistematis
dalam rangka mengangkat derajat kelompok miskin dan hampir miskin
yang sebagian besar berada di perdesaan, dengan kebijakan
pengalokasian anggaran yang proporsional dan pembangunan yang
berkeadilan. Afirmasi pelaksanaan misi melalui kemudahan akses
permodalan, dukungan teknologi dan informasi, jaminan ketahanan
pangan, pengendalian alih fungsi lahan yang didukung dengan reformasi
lintas sektor dan lintas wilayah 6. Tersusunnya system manajemen logistik PB 7. Tersusunnya system manajemen peralatan PB 8. Terusunnya dokumen / peta risiko bencana Jateng
Meningkatkan sinergitas perencanaan pembangunan dengan Rencana PB secara berkelanjutan
Terintegrasinya dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (umum dan tematik) dalam dokumen rencana pembangunan daerah
Memperkuat Kapasitas Kelembagaan Penanggulangan
Meningkatkan kapasitas sumber daya dan sarpras yang handal dalam penanggulangan bencana
Terpenuhinya sumber daya yang siap dalam penanggulangan bencana Terpenuhinya sarana dan prasarana penanggulangan bencana
77 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
MISI TUJUAN SASARAN Bencana Penguatan dan Sinergi Kelembagaan PB Jawa
Tengah
Memberdayakan masyarakat dalam PB
Meningkatnya kepedulian dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana;
Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk mengenali dan mengantisipasi ancaman bahaya
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penanggulangan bencana;
terwujudnya kemandirian masyarakat dalam penyelenggaraan PB
Membangun kerja-sama antar Pemangku Kepentingan PB
Membangun jejaring dan kerjasama strategis dengan para pemangku kepentingan penanggulangan bencana
Terbentuknya jejaring dan kerjasama kelompok / komunitas masyarakat, dunia usaha, dan lembaga peduli bencana dalam penanggulangan bencana
Pemanfaatan iImu pengetahuan dan teknologi untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana
Memanfaatkan teknologi informasi, komunikasi, dan tepat guna dalam penyelenggaraan PB
Tersedianya pusat data informasi bencana, basis data dan informasi bencana jateng terkini Termanfaatkannya teknologi tepat guna untuk PB dengan memperhatikan kearifan lokal
B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Tujuan jangka menengah BPBD Prov Jawa Tengah antara laian :
1. Mewujudkan regulasi penanggulangan bencana yang memadai;
2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penanggulangan bencana;
3. Meningkatkan sumber daya aparatur dan sarpras yang handal dalam
penanggulangan bencana;
4. Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana;
5. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana;
6. Membangun jejaring dan kerjasama strategis dengan para pemangku
kepentingan penanggulangan bencana;
7. Mengembangkan dan membangun basis data dan informasi bencana
kepada seluruh pemangku kepentingan penanggulangan bencana Jawa
Tengah dan nasional.
Sasaran yang akan dicapai BPBD Prov Jawa Tengah antara lain :
1. Tersusunnya Peraturan Gubernur/daerah tentang :
a. status dan tingkat bencana
b. daerah rawan bencana
c. tata cara penanganan masyarakat dan pengungsi akibat bencana
78 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
d. pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana
e. tata cara penggunaan dana siap pakai PB
f. tata cara pengelolaan bantuan bencana
g. Jumlah Pembentukan BPBD Kab/Kota dengan Perda
2. Tersusunnya Dokumen penyelenggaraan PB Jawa Tengah
a. Tersusunnya pedoman penanganan darurat bencana
b. Tersusunnya kesepahaman Penyelenggaraan PB lintas sektor dan
lintas wilayah
c. Tersusunnya system manajemen logistik PB
d. Tersusunnya system manajemen peralatan PB
e. Terusunnya dokumen / peta risiko bencana Jawa Tengah
3. Terintegrasinya dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (umum dan
tematik) dalam dokumen rencana pembangunan daerah
4. Terpenuhinya sumber daya yang siap dalam penanggulangan bencana
5. Terpenuhinya sarana dan prasarana penanggulangan bencana
6. Penguatan dan Sinergi Kelembagaan PB Jawa Tengah
7. Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk mengenali
dan mengantisipasi ancaman bahaya
8. terwujudnya kemandirian masyarakat dalam penyelenggaraan PB
9. Terbentuknya jejaring dan kerjasama kelompok / komunitas masyarakat,
dunia usaha, dan lembaga peduli bencana dalam penanggulangan
bencana
10. Tersedianya pusat data informasi bencana, basis data dan informasi
bencana jateng terkini
11. Termanfaatkannya teknologi tepat guna untuk PB dengan memperhatikan
kearifan lokal
79 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
Tabel 16 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BPBD Prov Jawa Tengah
No TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN Ket 2014 2015 2016 2017 2018 total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Misi 1 : Mengembangkan Tata Kelola Penanggulangan Bencana yang handal 1 Mewujudkan regulasi
penanggulangan bencana yang memadai
Tersusunnya Peraturan Gubernur bidang PB
Pergub dalam penanggulangan bencana a. Status dan tingkat bencana b. Daerah rawan bencana c. Tata cara penanganan
masyarakat dan pengungsi akibat bencana
d. Pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana
e. Tata cara penggunaan dana siap pakai PB
f. Tata cara pengelolaan bantuan bencana
0 1 1 2 2 6 pergub
Jumlah Peraturan Daerah (Perda) tentang Organisasi BPBD Kab/Kota di Jateng
1 1 1 2 2 35 35 BPBD Kab/Kota
Perda Tersusunnya dokumen Penyelenggaraan PB Jawa Tengah
a. Tersusunnya pedoman penanganan darurat bencana
0 1 0 0 0 1 Dok
b. Tersusunnya kesepahaman Penyelenggaraan PB lintas sektor dan lintas wilayah
0 0 1 0 0 1 Dok
c. Tersusunnya system manajemen logistik PB 0 1 0 0 0 1 Dok
80 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
No TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN Ket 2014 2015 2016 2017 2018 total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
d. Tersusunnya system manajemen peralatan PB 0 0 0 0 1 1 Dok
2 Meningkatkan sinergitas perencana-an pembangunan dengan Rencana Penanggulangan Bencana secara berkelanjutan
Terintegrasinya dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (umum dan tematik) dalam dokumen rencana pembangunan daerah
Tersusunnya Rencana PB Jawa Tengah 0 1 0 0 0 1 dok
Terusunnya dokumen / peta risiko bencana Jateng
5 7 7 8 8 35 Kab/ kota
Misi 2 : Memperkuat Kapasitas Kelembagaan Penanggulangan Bencana
1 Meningkatkan kapasitas sumber daya dan sarpras yang handal dalam penanggulangan bencana
Terpenuhinya sumber daya yang siap dalam penanggulangan bencana
jml kursus dan diklat teknis, PB, manajerial dan pendukung PB yang dilaksanakan/diikuti
10 10 10 10 10 50 kali
Jumlah aparatur terlatih dalam penyelenggaraan PB
100 100 100 100 100 500 orang
Terpenuhinya sarana dan prasarana penanggulangan bencana
jumlah tambahan sarana dan prasarana transportasi/ evakuasi
5 5 5 5 5 25 unit
tersedia gedung/gudang penyimpanan logistik dan peralatan pb
0 1 0 0 0 1 unit
jml paket logistik pengungsian
800 1.000 1.200 1.200 1.300 5.500 Paket
Pemulihan sarana dan prasana terdampak bencana
35 35 35 35 35 35 Kab/kota
Penguatan dan Sinergi Kelembagaan PB Jateng
0 5 5 5 5 20 keg
Misi 3 : Memberdayakan masyarakat dalam PB 1 Meningkatnya
kepedulian dan Meningkatnya kesadaran dan pemahaman
Jumlah masyarakat/relawan terlatih PB
5.000 10.000 10.000 10.000 10.000 50.000 orang
81 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
No TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN Ket 2014 2015 2016 2017 2018 total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana;
masyarakat untuk mengenali dan mengantisipasi ancaman bahaya
Jumlah masyarakat/relawan mempunyai sertifikasi / keterangan pelatihan 0 100 150 200 200 650 orang
2 Meningkatkan kemampuan masyarakat dlm PB
terwujudnya kemandirian masyarakat dalam penyelenggaraan PB
Jumlah desa siaga bencana 2 3 3 3 3 14 desa
Jumlah desa tangguh bencana
0 4 4 4 5 17 desa
Misi 4 : Membangun kerja-sama antar Pemangku Kepentingan PB1 Membangun jejaring
dan kerjasama strategis dengan para pemangku kepentingan penanggulangan bencana
Terbentuknya jejaring dan kerjasama kelompok / komunitas masyarakat, dunia usaha, dan lembaga peduli bencana dalam penanggulangan bencana
jumlah kerjasama PB dengan lembaga penelitian /perguruan tinggi ;
2 2 2 2 2 10 kerjasama
jumlah komunitas peduli bencana,
10 13 15 18 20 76 komunitas
jmlh dunia usaha terlibat PB melalui alokasi dana CSR 3 10 15 20 25 73
Dunia usaha
Penyelenggaraan koordinasi antar instansi pemerintah
3 3 3 3 3 15 instansi
Jumlah media publikasi data dan informasi PB
3 3 3 3 3 12 media
Misi 5 : Pemanfaatan iImu Pengetahuan Dan Teknologi Untuk Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
1 Memanfaatkan teknologi informasi, komunikasi, dan tepat guna dalam penyelenggaraan PB
Tersedianya pusat data informasi bencana, basis data dan informasi bencana jateng terkini
Tersedia data dan informasi bencana
1 1 1 1 1 5 Data dan informasi
Tersedia data dan informasi kerusakan / kerugian jateng,
1 1 1 1 1 5 Data dan informasi
Termanfaatkannya teknologi tepat guna untuk PB dengan memperhatikan kearifan lokal
System early warning masyarakat
1 2 2 2 2 9 unit
Jumlah publikasi di media 100 100 100 100 100 500 Kali
82 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
C. Strategi dan Kebijakan
Strategi
1. Menyediakan bahan-bahan pembentukan regulasi melalui identifikasi
kebutuhan regulasi, penyusunan naskah akademik, dan mengkaji
kebutuhan akan regulasi
2. Menyediakan bahan pendukung dan evaluasi pelaksanaan penanganan
darurat
3. Menyediakan bahan pendukung penyelenggaraan kerjasama PB dan
jenis PB yang kerjasamakan
4. Menyediakan juklak dan juknis manajeman logistic yang telah ada
5. Menyediakan juklak / juknis manajeman peralatan yang ada
6. Tersedia rencana-rencana teknis PB yang telah dilakukan
7. Tersedia data ancaman bencana, kerentanan dan kapasitas masyarakat
8. Jenis-jenis pelatihan/kursus
9. Data dan informasi sarpras di Jawa Tengah
10. Penyediaan lahan, DED
11. Jumlah data sarana dan prasarana evakuasi di Jateng
12. Tersedia potensi masyarakat terdampak bencana /pengungsi
13. Data kerusakan dan kerugian akibat bencana
14. Data masyarakat terdampak bencana
15. Tersedia data desa terdampak bencana
16. Tersedia informasi Pusat studi bidang kebencanaan, tokoh/pakar bidang
bencana di PT
17. Tersedia data organisasi komunitas / relawan bencana
18. Tersedia data dunia usaha yang tergabung dalam organisasi profesi
19. Tersedia program dan kegiatan PB wilayah perbatasan baik
kabupaten/kota maupun provinsi
20. Dukungan data dan informasi PB
21. Tersedia support data dan informasi bencana secara rutin
22. Tersedia support data dan informasi kerusakan dan kerugian Jawa
Tengah secara periodik
23. Tersedia data dan informasi peringatan dini bencana
24. Penyiapan konsep dan materi publikasi masyarakat
83 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
Kebijakan
1. Memfungsikan BPBD sebagai institusi rujukan kebijakan dalam
penanggulangan bencana
2. Menjadikan BPBD Prov.Jateng sebagai incider commander yang kuat
dalam tanggap darurat bencana
3. Mewujudkan Penyelenggaraan PB yang sinergi dan terpadu antar wilayah
perbatasan
4. Menjadikan logistik PB yang optimal untuk PB
5. Menjadikan peralatan PB yang optimal dan handal untuk PB
6. Memfungsikan BPBD sebagai institusi rujukan kebijakan dalam PB
7. Mewujudkan Pembangunan berwawasan pengurangan risiko bencana
8. Mengembangkan SDM berbasis kompetensi
9. Mengembangkan kapasitas dan kompetensi aparatur PB yang handal
10. Pengadaan sarana dan prasarana PB sesuai kebutuhan
11. Mengembangkan system/tata kelola penyimpanan logistic dan peralatan
sesuai standar
12. Mewujudkan Pemerintah Jateng/BPBD mampu memenuhi operasi
kemanusiaan
13. Mengembangkan Pemerintah Jateng / BPBD mampu memenuhi
kebutuhan dasar pengungsian
14. Meningkatkan kemampuan dalam perhitungan kerusakan dan kerugian
akibat bencana
15. mengembangkan kapasitas dan menyiapkan masyarakat Jawa Tengah
dalam PB
16. Mewujudkan kapasitas /kemampuan masyarakat
17. Mewujudkan desa siaga dan sadar bencana di Jawa Tengah
18. Mewujudkan masyarakat desa tangguh dalam menghadapi bencana di
Jawa Tengah
19. Mengembangkan PB berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
20. Mengembangkan dan Mewujudkan kepedulian masyarakat dalam
bencana di Jawa Tengah melalui organisasi komunitas
21. Mengembangkan dan Mewujudkan kepedulian dunia usaha dalam
penanggulangan bencana di Jawa Tengah
84 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
22. Penyelenggaraan PB yang sinergi dan terpadu antar wilayah
23. Mengembangkan komunikasi massa dan keterbukaan informasi publik
24. Mengembangkan system informasi pengelolaan data dan informasi
bencana secara terpadu
25. Mengembangkan system peringatan dini berbasis masyarakat
26. Mengembangkan komunikasi massa dan keterbukaan informasi publik
1 2 3 4 5 6 7 Misi 1 : Mengembangkan Tata Kelola Penanggulangan Bencana yang handal
Mewujudkan regulasi penanggulangan bencana yang memadai
1. Tersusunnya Peraturan Gubernur bidang PB
Pergub dalam penanggulangan bencana a. status dan tingkat
bencana b. daerah rawan
bencana c. tata cara penanganan
masyarakat dan pengungsi akibat bencana
d. pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana
e. tata cara penggunaan dana siap pakai PB
f. tata cara pengelolaan bantuan bencana
Menyediakan bahan-bahan pembentukan regulasi melalui identifikasi kebutuhan regulasi, penyusunan naskah akademik, dan mengkaji kebutuhan akan regulasi
Memfungsikan BPBD sebagai institusi rujukan kebijakan dalam penanggulangan bencana
a. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Jumlah Peraturan Daerah (Perda) tentang Organisasi BPBD Kab/Kota di Jateng
Advokasi dan pendampingan dalam penyelenggaraan PB
Memfasilitasi penyusunan pedoman dan kebijakan bidang PB
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
2. Tersusunnya
dokumen Penyelenggaraan PB Jawa Tengah
a. Tersusunnya pedoman penanganan darurat bencana
Menyediakan bahan pendukung dan evaluasi pelaksanaan penanganan darurat Kegiatan Pendidikan
Menjadikan BPBD Prov.Jateng sebagai incider commander yang kuat dalam tanggap darurat bencana
a. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana,
c. Program Pos,
86 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 Kemasyarakatan Telekomunikasi,
Meteorologi dan SAR
b. Tersusunnya kesepahaman Penyelenggaraan PB lintas sektor dan lintas wilayah
Menyediakan bahan pendukung penyelenggaraan kerjasama PB dan jenis PB yang kerjasamakan
Mewujudkan Penyelenggaraan PB yang sinergi dan terpadu antar wilayah perbatasan
a. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana,
c. Tersusunnya system manajemen logistic PB
Menyediakan juklak dan juknis manajeman logistic yang telah ada
Menjadikan logsitik PB yang optimal untuk PB
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
d. Tersusunnya system manajemen peralatan PB
Menyediakan juklak / juknis manajeman peralatan yang ada
Menjadikan peralatan PB yang optimal dan handal untuk PB
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Meningkatkan sinergitas perencanaan pembangunan dengan Rencana Penanggulangan Bencana secara berkelanjutan
Terintegrasinya dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (umum dan tematik) dalam dokumen rencana pembangunan daerah
Tersusunnya Rencana PB Jawa Tengah
Tersedia rencana-rencana teknis PB yang telah dilakukan
Memfungsikan BPBD sebagai institusi rujukan kebijakan dalam PB
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Terusunnya dokumen /
peta risiko bencana Jateng
Tersedia data ancaman bencana, kerentanan dan kapasitas masyarakat
a. Mewujudkan Pembangunan berwawasan pengurangan risiko bencana
b. Mengembangkan SDM berbasis kompetensi
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Misi 2 : Memperkuat Kapasitas Kelembagaan Penanggulan
Meningkatkan kapasitas sumber daya dan sarpras yang handal
Terpenuhinya sumber daya yang siap dalam penanggulangan bencana
jml kursus dan diklat teknis, PB, manajerial dan pendukung PB yang dilaksanakan /diikuti
Jenis-jenis pelatihan/kursus
Mengembangkan kapasitas dan kompetensi aparatur PB yang handal
a. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur;
b. Program Pendidikan Non Formal dan Informal
87 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 gan Bencana dalam
penanggulangan bencana
Jmlah aparatur terlatih dalam penyelenggaraan PB
Tersedia aparatur dalam PB
Mengembangkan SDM berbasis kompetensi
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Terpenuhinya sarana dan prasarana penanggulangan bencana
jumlah tambahan sarana dan prasarana transportasi/evakuasi
Data dan informasi sarpras di Jawa Tengah
Pengadaan sarana dan prasarana pb sesuai kebutuhan
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
tersedia gedung/ gudang penyimpanan logistik dan peralatan PB
Penyediaan lahan, DED
Mengembangkan system/tata kelola penyimpanan logistic dan peralatan sesuai standar
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Jumlah paket logistik pengungsian
Tersedia potensi masyarakat terdampak bencana /pengungsi
Mengembangkan Pemerintah Jateng / BPBD mampu memenuhi kebutuhan dasar pengungsian
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Pemulihan sarana dan prasana terdampak bencana
Data kerusakan dan kerugian akibat bencana
Mengembangkan pembangunan yang berwawasan bencana
a. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkotaan dan Perdesaan
Penguatan dan Sinergi Kelembagaan PB Jateng
Data dan informasi Kelembagaan PB
Koordinasi dan sinergi Penyelenggaraan PB
Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana
Misi 3 : Memberdayakan masyarakat dalam PB
Meningkatnya kepedulian dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana;
Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk mengenali dan mengantisipasi ancaman bahaya
Jumlah masyarakat / relawan terlatih PB
Data masyarakat terdampak bencana
mengembangkan kapasitas dan menyiapkan masyarakat Jawa Tengah dalam PB
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Jumlah masyarakat / relawan mempunyai sertifikasi / keterangan pelatihan
Data masyarakat terdampak bencana
Mewujudkan kapasitas /kemampuan masyarakat
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
88 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 Meningkatkan kemampuan masyarakat dlm PB
terwujudnya kemandirian masyarakat dalam penyelenggaraan PB
Jumlah desa siaga bencana
Tersedia data desa terdampak bencana
Mewujudkan desa siaga dan sadar bencana di Jawa Tengah
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Jumlah desa tangguh bencana
Tersedia data desa terdampak bencana
Mewujudkan masyarakat desa tangguh dalam menghadapi bencana di Jawa Tengah
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Misi 4 : Membangun kerja-sama antar Pemangku Kepentingan PB
Membangun jejaring dan kerjasama strategis dengan para pemangku kepentingan penanggulangan bencana
Terbentuknya jejaring dan kerjasama kelompok / komunitas masyarakat, dunia usaha, dan lembaga peduli bencana dalam penanggulangan bencana
jumlah kerjasama PB dengan lembaga penelitian/perguruan tinggi ;
Tersedia informasi Pusat studi bidang kebencanaan, tokoh/pakar bidang bencana di PT
Mengembangkan PB berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
a. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana
Jumlah komunitas peduli bencana,
Tersedia data organisasi komunitas / relawan bencana
Mengembangkan dan Mewujudkan kepedulian masyarakat dalam bencana di Jawa Tengah melalui organisasi komunitas
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
jumlah dunia usaha terlibat PB melalui alokasi dana CSR
Tersedia data dunia usaha yang tergabung dalam organisasi profesi
Mengembangkan dan Mewujudkan kepedulian dunia usaha dalam penanggulangan bencana di Jawa Tengah
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Penyelenggaraan koordinasi antar instansi pemerintah
Tersedia program dan kegiatan PB wilayah perbatasan baik kabupaten/kota maupun provinsi
Penyelenggaraan PB yang sinergi dan terpadu antar wilayah
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Jumlah media publikasi data dan informasi PB
Dukungan data dan informasi PB
Mengembangkan komunikasi massa dan keterbukaan informasi
a. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
89 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM
1 2 3 4 5 6 7 publik b. Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi;
Misi 5 : Pemanfaatan iImu Pengetahuan Dan Teknologi Untuk Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Memanfaatkan teknologi informasi, komunikasi, dan tepat guna dalam penyelenggaraan PB
Tersedianya pusat data informasi bencana, basis data dan informasi bencana jateng terkini
Tersedia data dan informasi bencana
Tersedia support data dan informasi bencana secara rutin
Mengembangkan system informasi pengelolaan data dan informasi bencana secara terpadu
a. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
b. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi;
c. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Tersedia data dan informasi kerusakan / kerugian jateng,
Tersedia support data dan informasi kerusakan dan kerugian Jawa Tengah secara periodik
Mengembangkan system informasi pengelolaan data dan informasi bencana secara terpadu
a. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
b. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi;
Termanfaatkannya teknologi tepat guna untuk PB dengan memperhatikan kearifan lokal
System early warning masyarakat
Tersedia data dan informasi peringatan dini bencana
Mengembangkan system peringatan dini berbasis masyarakat
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Jumlah publikasi di media
Penyiapan konsep dan materi publikasi masyarakat
Mengembangkan komunikasi massa dan keterbukaan informasi publik
a. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
90 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
91 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Proses penyusunan program dan kegiatan merupakan operasionalisasi teknis
kebijakan dan strategi yang diambil untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, dan
sasaran yang ditetapkan dan ditargetkan tercapai. Pemilihan program dan kegiatan
merupakan disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi BPBD Prov Jawa Tengah
sebagai pelaksana, koordinasi dan komando dalam penanggulangan bencana Jawa
Tengah.
Program merupakan bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh BPBD Prov Jawa Tengah dalam rangka
melaksanakan upaya-upaya pengurangan risiko, penanggulangan serta pemulihan
dan perbaikan pasca bencana secara terkoordinasi dan menyeluruh. Program
dikoordinasikan dan dilaksanakan untuk mencapai sasaran dan tujuan
pembangunan daerah. Kegiatan merupakan bagian dari program yang memuat
sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya sebagai masukan (input), untuk
menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Kegiatan-kegiatan
terpilih dalam suatu program diselenggarakan BPBD Prov Jawa Tengah sebagai
bagian dari pencapaian sasaran.
92 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
Tabel 18 Sasaran Program dan Kegiatan BPBD Jawa Tengah
SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM Kegiatan 1 2 3 4 5 6
Misi 1 : Mengembangkan Tata Kelola Penanggulangan Bencana yang handal Tujuan 1 : Mewujudkan Regulasi Penanggulangan Bencana Yang Memadai
1. Tersusunnya Peraturan Gubernur bidang PB
Pergub dalam penanggulangan bencana : a. status dan tingkat bencana b. daerah rawan bencana c. tata cara penanganan
masyarakat dan pengungsi akibat bencana
d. pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana
e. tata cara penggunaan dana siap pakai PB
f. tata cara pengelolaan bantuan bencana
Menyediakan bahan-bahan pembentukan regulasi melalui identifikasi kebutuhan regulasi, penyusunan naskah akademik, dan mengkaji kebutuhan akan regulasi
Memfungsikan BPBD sebagai institusi rujukan kebijakan dalam penanggulangan bencana
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
a. Penyusunan Revisi Peraturan Daerah
b. Pedoman dan Kebijakan Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
2. Tersusunnya dokumen Penyelenggaraan PB Jawa Tengah
a. Tersusunnya pedoman penanganan darurat bencana
Menyediakan bahan pendukung dan evaluasi pelaksanaan penanganan darurat
Menjadikan BPBD Prov.Jateng sebagai incider commander yang kuat dalam tanggap darurat bencana
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Evaluasi, Pemantauan, dan Penyusunan Pedoman Penanganan Darurat
b. Tersusunnya kesepahaman Penyelenggaraan PB lintas sektor dan lintas wilayah
Menyediakan bahan pendukung penyelenggaraan kerjasama PB dan jenis PB yang kerjasamakan
Mewujudkan Penyelenggaraan PB yang sinergi dan terpadu antar wilayah perbatasan
a. Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana,
a. Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi Program Penyelenggaraan PB
b. Perencanaan Bidang Kebencanaan
c. Koordinasi Lintas Wilayah / Sektor bidang Kebencanaan
c. Tersusunnya system manajemen logistic PB
Menyediakan juklak dan juknis manajeman logistic yang telah ada
Menjadikan logistik PB yang optimal untuk PB
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
a. Sosialisasi Manajemen Logistik Bencana
b. Koordinasi dan
93 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM Kegiatan 1 2 3 4 5 6
Konsolidasi Logistik Bencana
d. Tersusunnya system manajemen peralatan PB
Menyediakan juklak / juknis manajeman peralatan yang ada
Menjadikan peralatan PB yang optimal dan handal untuk PB
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Koordinasi Pemetaan dan monitoring evaluasi Peralatan PB
Misi 1 : Mengembangkan Tata Kelola Penanggulangan Bencana yang handal Tujuan 2 : Meningkatkan Sinergitas Perencanaan Pembangunan dengan Rencana Penanggulangan Bencana secara berkelanjutan
Terintegrasinya dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (umum dan tematik) dalam dokumen rencana pembangunan daerah
Tersusunnya Rencana PB Jawa Tengah
Tersedia rencana-rencana teknis PB yang telah dilakukan
Memfungsikan BPBD sebagai institusi rujukan kebijakan dalam PB
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
a. Perencanaan Bidang Kebencanaan
b. Penyusunan Dokumen Tematik Bid Kebencanaan
c. Rencana Kontinjensi (Contingency Plan)
Terusunnya dokumen / peta risiko bencana Jateng
Tersedia data ancaman bencana, kerentanan dan kapasitas masyarakat
Mewujudkan Pembangunan berwawasan pengurangan risiko bencana
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Penyusunan Peta Risiko Bencana Provinsi Jawa Tengah
Misi 2 : Memperkuat Kapasitas Kelembagaan Penanggulangan Bencana Tujuan : Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Dan Sarpras Yang Handal Dalam Penanggulangan Bencana
Terpenuhinya sumber daya yang siap dalam penanggulangan bencana
jml kursus dan diklat teknis, PB, manajerial dan pendukung PB yang dilaksanakan /diikuti
Jenis-jenis pelatihan/kursus Mengembangkan kapasitas dan kompetensi aparatur PB yang handal
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur;
a. Peningkatan Kapasitas/Kualitas Sumberdaya Manusia
b. Pendidikan dan Pelatihan Formal
c. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
d. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
Program Pendidikan Non Formal dan Informal
Pendidikan Kemasyarakatan
94 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM Kegiatan 1 2 3 4 5 6
Jumlah aparatur terlatih dalam penyelenggaraan PB
Tersedia aparatur dalam PB
Mengembangkan kapasitas dan kompetensi aparatur PB yang handal
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
a. Pelatihan Teknis Penilaian Kerusakan dan Kerugian akibat bencana (Damage and Losses Assesment)
b. Gladi Manajemen Bencana
c. Peningkatan Kapasitas Aparatur Tim Reaksi Cepat Bencana
d. Pelatihan Teknis Pengkajian Kebutuhan Pascabencana
Program Pos, Telekomunikasi, Meteorologi dan SAR
a. Pengembangan PUSDALOPS Tanggap Darurat/SAR
b. Bintek SAR dan Latihan Gabungan Penyelamatan, Evakuasi dan Penanganan Pengungsi
Terpenuhinya sarana dan prasarana penanggulangan bencana
jumlah sarana dan prasarana transportasi / evakuasi
Data dan informasi sarpras di Jawa Tengah
a. Pengadaan sarana dan prasarana PB sesuai kebutuhan
b. Mewujudkan Pemerintah Jateng/BPBD mampu memenuhi operasi kemanusiaan
tersedia gedung/ gudang penyimpanan logistik dan peralatan PB
Penyediaan lahan, DED Mengembangkan system/tata kelola penyimpanan logistic dan peralatan sesuai standar
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pembangunan gedung kantor
b. Rehab Gedung Kantor
95 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM Kegiatan 1 2 3 4 5 6
Jumlah paket logistik pengungsian Tersedia potensi masyarakat terdampak bencana /pengungsi
Mengembangkan Pemerintah Prov Jateng / BPBD mampu memenuhi kebutuhan dasar pengungsian
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
a. Pemenuhan Kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana
Pemulihan sarana dan prasana terdampak bencana
Data kerusakan dan kerugian akibat bencana
Mengembangkan pembangunan yang berwawasan bencana
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
a. Koordinasi Teknis Penanggulangan Bencana
b. Manfaat dan Dampak Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
c. Pemulihan dan Peningkatan Sosial dan Ekonomi PascaBencana
d. Koordinasi Penanganan Rehabilitasi Pasca Bencana di Jateng
e. Koordinasi Penanganan Rekonstruksi Pasca Bencana di Jateng
f. Sinergitas Multisector Pasca Bencana di Jateng
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkotaan dan Perdesaan
Koordinasi dan Fasilitasi Dukungan Pembangunan Infrastruktur di Kab/Kota se Jawa Tengah
Misi 3 : Memberdayakan masyarakat dalam PB Tujuan : Meningkatnya kepedulian dan Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana;
Meningkatnya kesadaran dan
Jumlah masyarakat / relawan terlatih PB
Data masyarakat terdampak bencana
mengembangkan kapasitas dan menyiapkan
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
a. Pengembangan Budaya Sadar Bencana
96 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM Kegiatan 1 2 3 4 5 6
pemahaman masyarakat untuk mengenali dan mengantisipasi ancaman bahaya
masyarakat Jawa Tengah dalam PB
b. Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kawasan Merapi
c. Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kawasan Gunung Berapi
Jumlah masyarakat / relawan mempunyai sertifikasi / keterangan pelatihan
Data masyarakat terdampak bencana
Mewujudkan kapasitas /kemampuan masyarakat
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
a. Identifikasi dan Sosialisasi Daerah Rawan Bencana
b. Bintek Penanganan Darurat dan uji kompetensi, Standarisasi/sertifikasi relawan Penanggulangan Bencana Indonesia
Misi 3 : Memberdayakan masyarakat dalam PB Tujuan : Meningkatkan kemampuan masyarakat dlm PB
terwujudnya kemandirian masyarakat dalam penyelenggaraan PB
Jumlah desa siaga bencana Tersedia data desa terdampak bencana
Mewujudkan desa siaga dan sadar bencana di Jawa Tengah
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Pengembangan Desa Siaga Bencana
Jumlah desa tangguh bencana Tersedia data desa terdampak bencana
Mewujudkan masyarakat desa tangguh dalam menghadapi bencana di Jawa Tengah
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
a. Pengembangan Desa Tangguh Bencana
b. Kegiatan Lokalatih Pengurangan Risiko Bencana Forum Slamet
c. Pemasangan Rambu Jalur Evakuasi pada Daerah Rawan Bencana
97 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM Kegiatan 1 2 3 4 5 6
Misi 4 : Membangun kerja-sama antar Pemangku Kepentingan PB Tujuan : Membangun jejaring dan kerjasama strategis dengan para pemangku kepentingan penanggulangan bencana
Terbentuknya jejaring dan kerjasama kelompok / komunitas masyarakat, dunia usaha, dan lembaga peduli bencana dalam penanggulangan bencana
jumlah kerjasama PB dengan lembaga penelitian/perguruan tinggi ;
Tersedia informasi Pusat studi bidang kebencanaan, tokoh/pakar bidang bencana di PT
Mengembangkan PB berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Koordinasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB)
Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana
Penyusunan Studi-Studi Bidang Kebencanaan (Disaster Study)
Jumlah komunitas peduli bencana,
Tersedia data organisasi komunitas / relawan bencana
Mengembangkan dan Mewujudkan kepedulian masyarakat dalam bencana di Jawa Tengah melalui organisasi komunitas
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
a. Pengembangan Forum Pengurangan Risko Bencana (PRB) Provinsi Jawa Tengah
b. Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK)
jumlah dunia usaha terlibat PB melalui alokasi dana CSR
Tersedia data dunia usaha yang tergabung dalam organisasi profesi
Mengembangkan dan Mewujudkan kepedulian dunia usaha dalam penanggulangan bencana di Jawa Tengah
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
a. Koordinasi Pengem-bangan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk Reduksi Bencana
b. Pengembangan Kebijakan dan Kemitraan Penanggulangan Bencana antara Unsur Pengarah BPBD Jateng dengan Pemangku Kepentingan PB
Penyelenggaraan koordinasi antar instansi pemerintah
Tersedia program dan kegiatan PB wilayah perbatasan baik kabupaten/kota maupun provinsi
Penyelenggaraan PB yang sinergi dan terpadu antar wilayah
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
a. Pembelajaran Wawasan Kebencanaan
b. Koordinasi Penyelenggaraan Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana
Jumlah media publikasi data dan Dukungan data dan informasi Mengembangkan Program Pengembangan Peningkatan Pusat
98 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM Kegiatan 1 2 3 4 5 6
informasi PB PB komunikasi massa dan keterbukaan informasi publik
Komunikasi Informasi dan Media Massa
Informasi Bencana (PIB) Provinsi JawaTengah
Misi 5 : Pemanfaatan iImu Pengetahuan Dan Teknologi Untuk Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Tujuan : Memanfaatkan teknologi informasi, komunikasi, dan tepat guna dalam penyelenggaraan PB
Tersedianya pusat data informasi bencana, basis data dan informasi bencana jateng terkini
Tersedia data dan informasi bencana
Tersedia support data dan informasi bencana secara rutin
Mengembangkan system informasi pengelolaan data dan informasi bencana secara terpadu
Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
Pengembangan Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Penanggulangan Bencana
Program Pos, Telekomunikasi, Meteorologi dan SAR
SAR Pada Event Angkutan Lebaran, Natal, Tahun Baru dan Sedekah laut/Sura
Tersedia data dan informasi kerusakan / kerugian jateng,
Tersedia support data dan informasi kerusakan dan kerugian Jawa Tengah secara periodik
Mengembangkan system informasi pengelolaan data dan informasi bencana secara terpadu
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama Data dan Informasi Bencana
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Pengembangan Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk PB
Program Pos, Telekomunikasi, Meteorologi dan SAR
Peningkatan dan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Data Kebencanaan
Misi 5 : Pemanfaatan iImu Pengetahuan Dan Teknologi Untuk Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Tujuan : Termanfaatkannya teknologi tepat guna untuk PB dengan memperhatikan Kearifan Lokal
System early warning masyarakat Tersedia data dan informasi peringatan dini bencana
Mengembangkan system peringatan dini berbasis masyarakat
Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Sistem Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor (Early Warning System) berbasis Masyarakat
Jumlah publikasi di media Penyiapan konsep dan materi publikasi masyarakat
Mengembangkan komuni-kasi massa dan keterbuka-an informasi publik
Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa
Peningkatan Pusat Informasi Bencana (PIB) Provinsi JawaTengah
99 | Renstra BPBD Jateng 2013 ‐ 2018
Rincian program dan kegiatan, sesuai dengan target indikator kinerja program dan kegiatan maupun besaran pagu pendanaan indikatif dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 19 Indikator Program / Kegiatan serta Besaran Pagu Pendanaan Indikatif