PERAN KOORDINASI DAN SINERGITAS LINTAS SEKTOR DAN INSTANSI DALAM PENYELENGGARAAN KABUPATEN / KOTA SEHAT (KKS) MENUJU TERCAPAINYA PROVINSI SEHAT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2019
PERAN KOORDINASI DAN SINERGITAS LINTAS SEKTOR DAN INSTANSI DALAM PENYELENGGARAAN
KABUPATEN / KOTA SEHAT (KKS) MENUJU TERCAPAINYA PROVINSI SEHAT DI PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2019
Disampaikan Oleh :
KEPALA BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT
SETDA PROV. SULUT
d r . K A R T I K A D E V I T A N O S , M A R S
Hotel SwissBell Manado, 21 Maret 2019
“TERWUJUDNYA SULAWESI UTARA
BERDIKARI DALAM EKONOMI,
BERDAULAT DALAM POLITIK,
SERTA BERKEPRIBADIAN DALAM
BUDAYA”
1. MENINGKATKAN KEAMANAN, KETERTIBAN SULAWESI UTARA UNTUK MELINDUNGI SEGENAP MASYARAKAT, MEMASTIKAN KENYAMANAN HIDUP DAN BERUSAHA
2. MEMBANGUN SULAWESI UTARA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA DI KAWASAN PERBATASAN DAN DAERAH KEPULAUAN
3. MEMANTAPKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA SULAWESI UTARA DENGAN MEMANTAPKAN MUTU PENDIDIKAN DAN DERAJAT KESEHATAN YANG TINGGI
4. MEMBANGUN SULAWESI UTARA SEBAGAI PUSAT PENGGERAK PEREKONOMIAN DI KAWASAN TIMUR INDONESIA.
5. MEMPERTEGUH BUDAYA MAPALUS, MAPALUSE DAN MOPOSAT UNTUK MEMPERKUAT RESTORASI SOSIAL.
6. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN NILAI TAMBAH KOMODITAS SEBAGAI WUJUD DAYA SAING DI PASAR INTERNASIONAL DENGAN MEMPERHATIKAN PRINSIP KESEIMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP
7. MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DG MENGGERAKKAN SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK
8. MELAKUKAN REVOLUSI MENTAL UNTUK MENGANTISIPASI PERSAINGAN GLOBAL DAN MEA
9. MENINGKATKAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN SULAWESI UTARA DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YG BERSIH, EFEKTIF, DAN TERPERCAYA.
Pelayanan
Kesehatan
Keturunan
Lingkungan
Perilaku masyarakat
DERAJATKESEHATAN
5%
45%
30%
20%
ANALISIS DERAJAT KESEHATAN (Konsep Henrik L. Blum)
6
INDONESIA
SEHAT
PROP
SEHAT
KAB/KOTA
SEHAT
KECAMATAN
SEHATDESA / KELURAHAN
SEHAT
KONSEP SEHAT
KELUARGA SEHAT
KAB/KOTA SEHAT
PROVINSI SULAWESI UTARA SEHAT
INDONESIA SEHAT
Indikator Renstra Kesehatan Lingkungan 2015-2019
NO INDIKATOR2015 2016 2017 2018 2019
1Persentase Kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan
lingkungan 20 25 30 35 40
2 Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM25,000 30,000 35,000 40,000 45,000
3 % Sarana Air Minum yg dilakukan pengawasan30 35 40 45 50
4% Tempat-Tempat Umum (TTU) Yang Memenuhi SyaratKesehatan 50 52 54 56 58
5 % RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar10 15 21 28 36
6% Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Yang Memenuhi SyaratKesehatan 8 14 20 26 32
7Jumlah Kabupaten/Kota Yang Menyelenggarakan Tatanan Kawasan Sehat 346 356 366 376 386
7
PRINSIP
PENYELENGGARAAN KKS
MELALUI KOORDINASI DAN
SINERGITAS
8
Bottom up approach
Top down support
Foto : Dokumentasi Verifikasi Lapangan Rumah Singgah Barak Semampir Kota Kediri
KELEMBAGAAN KAB/KOTA SEHAT
10
KABUPATEN/KOTA
TIM PEMBINAKAB/KOTA
PROPINSI
PUSAT
KECAMATANFORUM
KOMUNIKASI KEC
DESAKELURAHAN
KELOMPOK KERJA
TIM PEMBINAPROVINSI
FORUMKAB/KOTA SEHAT
TUJUAN.SASARAN,
KEBIJAKANDAN
STRATEGI
PERENCANAANPELAKSANAAN
KLASIFIKASI DANKRITERIA
PENILAIANPEMBINAAN
DAN PENDANAAN
TIM PEMBINA PUSAT
TIM PEMBINA & FORUM KKS
• TIM PEMBINA
– Keterlibatan LS/instansi terkait sebagai pembina
– Ketua sebaiknya BAPPEDA didampingi Dinkes dan BagianKesra (Setda)
– Sebaiknya instansi (SKPD) yang terlibat sbg Tim Pembina
– Upayakan penyelenggaraan KKS milik semua Sektor/Instansisebagai Tim Pembina, bukan hanya tanggung jwb Dinas Kesehatan
– Keterlibatan BUMN/Dunia Usaha melalui program CSR
• FORUM KAB/KOTA SEHAT
– Keterlibat masyarakat/ ormas/ PKK sebagai fasilitator UKBM
– Ketua lembaga /organisasi masy
– Sebaiknya seluruh masyarakat terlibat, minimal tahu
– Upayakan KKS milik masyarakat dan tempatSekretariat ada di masy sehingga tdk ada kesenjangan
12
SINERGITAS LINTAS SEKTOR
DALAM KKS
9 Tatanan Kab./Kota Sehat
1. Pemukiman, Sarana & Prasarana Umum
2. Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi
3. Pertambangan Sehat4. Hutan Sehat
5. Industri dan Perkantoran Sehat
6.Pariwisata Sehat7. Ketahanan Pangan dan Gizi
8. Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri9. Kehidupan Sosial Yang Sehat
KementerianPertanian
KementerianKesehatan
KementerianSosial
KementerianDalam Negeri
KementerianPariwisata
KementerianLingkungan Hidup dan Kehutanan
KementerianPerhubungan
KementerianPendidikan
danKebudayaan
KementerianESDM
KementerianPerdagangan
KementerianPUPERA
Sinergitas Lintas Sektor
14
TAHAPAN YG PERLU DILAKUKAN OLEH DAERAH
15
BENTUK TIM
PEMBINA & FORUM
ATAU GUNAKAN FORUM
YG ADA
IDENTIFIKASI
PROGRAM
SKPD
TETAPKAN
ENTRY
POINT
SEPAKATI
KEGIATAN
OLEH FORUM
DILAKS.
O/ FORUM
& PEMDA
PENETAPAN
INDIKATOR
O/ FORUM
SOSIALISASI
INDIKATOR
KLARIFIKASI
&
PENGHARGAAN
PENILAIAN
PROV
PENGEMBANGAN
TATANAN
MRPKNKEG
MASY?
YATDK
MDN&
MENKES
RAPATFORUM
KEG. RUTINPEMERINTAH
KOORD : BAPPEDA / BAGIAN KESRA
INDIKATOR UMUM
Adanya dukungan pemda
Adanya program pendukung disektor kesehatan
Berfungsinya Tim Pembina Kab/Kota/Kecamatan
Berfungsinya Forum Kab/Kota
Adanya Sekretariat Forum
INDIKATOR UMUMBerfungsinya Forum Komunikasi Desa/Kelurahan
Berfungsinya pokjadesa/kelurahan
Adanya kesepakatan masyarakat dan Pemdatentang pemilihan dan penetapan tatanan dankegiatan
Adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakatmelalui forum/forum komunikasi /pokja
Adanya perencanaan Forum yg disepakatimasyarakat dan pemda
Lanjutan……………………
INDIKATOR KELEMBAGAAN1. TIM PEMBINA2. FORUM
KAB/KOTA3. FORUM
KOMUNIKASI KEC
4. POKJA DESA/ KEL
1. Sekretariat2. Legalitas3. Rencana4. Kegiatan5. Sumber biaya6. Keaktifan
anggota
INDIKATOR KHUSUSBERDASARKAN TATANAN DAN KAWASAN
INDIKATOR KHUSUSTATANAN KAB/KOTA SEHAT
1. Kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum
2. Kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi
3. Kawasan pertambangan sehat
4. Kawasan hutan sehat
5. Kawasan industri dan perkantoran sehat
6. Kawasan pariwisata sehat
7. Ketahanan pangan dan gizi
8. Kehidupan masyarakat sehat yg mandiri
9. Kehidupan sosial yang sehat
Sejak Tahun 2017, untuk Tatanan Pertambangan Sehat dan Hutan Sehat sudahtidak masuk dalam penilaian, karena merupakan kewenangan PemerintahProvinsi
EVALUASI PENYELENGGARAAN KKS DI
INDONESIA DANPROVINSI SULAWESI UTARA
Sumber : Dirjen Kesmas, Kemenkes RI
PENGHARGAAN SWASTI SABA KKS TAHUN 2005 - 2017
1. NAD2. NTT3. Kalbar4. Kalteng5. Sulbar6. Maluku7. Papua8. Papua
Barat
26
8
8 Provinsi yang Kab/Kotanyabelum pernahmendapatkanPenghargaan Swastisaba
26 Provinsi yang Kab/Kotanyasudah pernahmendapatkanPenghargaan Swastisaba
NO KAB/KOTA 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 Usulan2019
1Kab. BolaangMongondow
Padapa
2 Kab. Minahasa Padapa Wiwerda
3 Kab. Kep. Sangihe Padapa Wiwerda Wistara
4 Kab. Kep. Talaud
5 Kab. Minahasa Selatan Padapa
6 Kab. Minahasa Utara Padapa Wiwerda Wiwerda Wistara Wistara Wistara
7Kab. BolaangMongondow Utara
Padapa Wiwerda Wistara
8 Kab. Kep. Sitaro Padapa
9Kab. MinahasaTenggara
Padapa Wiwerda
10Kab. BolaangMongondow Selatan
Padapa
Pencapaian Swasti Saba di Provinsi Sulawesi UtaraTahun 2005 - 2017
NO KAB/KOTA 2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017 Usulan2019
11Kab. BolaangMongondowTimur
12 Kota Manado Padapa Padapa Wiwerda Wistara Wiwerda
13 Kota Bitung Padapa Wiwerda Wistara Wistara Wistara Wistara Wistara
14 Kota Tomohon Padapa Wiwerda Wistara Wistara
15 Kotamobagu Padapa Wiwerda
Pencapaian Swasti Saba di Provinsi Sulawesi UtaraTahun 2005 - 2017
Kab/Kota yang Menerima Penghargaan Swasti Saba
Tahun 2005-2017 di Provinsi Sulawesi Utara
0
2 2
0
2 2 2
0 01
21
3
10 0 0
12 2
3
0
2
4
6
8
10
2005 2007 2009 2011 2013 2015 2017
Padapa Wiwerda Wistara
Surat Menteri Dalam Negeritentang Pemberitahuan
Awal PelaksanaanVerifikasi Kabupaten/Kota
Sehat Tahun 2019
RANCANGAN PERSIAPAN VERIFIKASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019
• Peraturan Bersama Menkes dan Mendagri Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor: 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat,
• Kepala Bappeda/Sekretaris Daerah/Biro Kesejahteraan rakyat atau yang ditunjuk sebagai KetuaTim Pembina Provinsi, melakukan seleksi terhadap usulan Kabupaten/Kota
• Bagi Kabupaten/Kota yang baru pertama kali mengikuti seleksi penghargaan program Kabupaten/Kota Sehat diharuskan mengawalinya dengan kualifikasi pemantapan (PADAPA)
• Sebagai upaya mempercepat terwujudnya Indonesia Sehat, diharapkan Kabupaten/Kota yang telah memperoleh penghargaan sebelumnya untuk meningkatkan jumlah kegiatan dari tatanandan memperluas cakupan wilayah penyelenggaraanya;
• Tidak ada lagi penurunan penghargaan
• Tidak ada lagi penurunan penghargaan
• Mengajukan Swastisaba wistara pertama, akses sanitasiberdasarkan Smart STBM sampai dengan bulan DesemberTahun 2018 minimal 60%;
• Mengajukan Swastisaba wistara yang kedua, maka aksessanitasi berdasarkan Smart STBM sampai dengan bulanDesember Tahun 2018 minimal 80%;
• Mengajukan Swastisaba wistara yang ketiga dan seterusnyamaka, akses sanitasi berdasarkan Smart STBM sampai denganbulan Desember Tahun 2018 sudah mencapai 100%.
• Dokumen KKS yang diusulkan oleh Tim Pembina Provinsi dikirimselambat-lambatnya pada 31 Maret 2019 pukul: 23:59 WIB
• mengikuti out line penyusunan dokumen KKS 2019
• bentuk Soft copy (PDF, dokumen dibuat folder-folder, disertaisurat pernyataan kebenarannya yaitu hasil verfikasi (Form 1a dan 1b) dari Tim pembina Kab/Kota ditandatangani oleh KetuaTim Pembina Provinsi/Ketua Bappeda Provinsi; denganmelampirkan Surat Pengantar yang ditanda tangani olehGubernur;
11.Tim Pembina Kab/Kota Sehat Provinsi yang terbaik, maka diharapkan Provinsimengirimkan :
a. Data jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pendekatan Kabupaten/Kota Sehat pada tahun 2005-sekarang dengan melampirkan SK Tim Pembina Provinsi, SK Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat, SK Forum Kabupaten/Kota Sehat;
b. Rencana kerja Tim Pembina Provinsi;
c. Data rekapitulasi kegiatan pembinaan yang dilakukan Tim Pembina Provinsi dalampelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat;
d. Dokumen yang disampaikan berbentuk softcopy;
e. Inovasi Tim Pembina Provinsi dalam penyelenggaraan pembinaan KKS kepadaKabupaten Kota di wilayahnya;
f. Proses seleksi Pembina Kabupaten/Kota Sehat terhadap Kabupaten/Kota diwilayahnya, diperhitungkan dalam penghargaan Tim Pembina Provinsi Terbaik