RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 10 (KD 3.10 & 4.10) NAMA MADRASAH : MAN 1 CIREBON MATA PELAJARAN : SEJARAH KELAS / SEMESTER : XI / GENAP MATERI POKOK : STRATEGI PERGERAKAN NASIONAL ALOKASI WAKTU : 8 X 45 MENIT I. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat 1. Mendefinisikan pendekatan kooperasi dan nonkooperasi dalam pergerakan nasional 2. Memperkirakan persamaan dan perbedaan prinsip pendekatan kooperasi dan nonkooperasi dalam pergerakan nasional 3. Merinci tindakan-tindakan yang dilakukan oleh oleh tokoh dan organisasi pergerakan nasional melalui strategi radikal ataupun moderat 4. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan strategi radikal dan moderat dalam pergerakan nasional II. MEDIA / ALAT, BAHAN, SUMBER BELAJAR Buku-buku atau website yang menunjang Aplikasi Google Classroom atau web https://classroom.google.com Web https://quizizz.com/join III. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Deskripsi Pendahuluan Peserta didik membuka aplikasi Google Classroom atau web https://classroom.google.com Peserta didik mencermati petunjuk pengerjaan tugas Inti Peserta didik mengunduh materi yang telah guru siapkan di google classroom Peserta didik diberikan tugas baik memahami materi yang guru lampirkan, pertanyaan-pertanyaan, soal-soal yang guru cantumkan di dalam modul Peserta didik mengerjakan tugas yang guru berikan di buku tulis masing-masing Peserta didik memfoto tugas yang telah diberikan peserta didik meng-upload tugas yang telah dikerjakan Peserta didik mengakses web https://quizizz.com/join dan memasukan kode yang guru berikan Guru mengerjakan kuis yang guru berikan di https://quizizz.com/join Guru membimbing peserta didik melalui aplikasi media sosial terkait permasalahan peserta didik dalam pembelajaan online Penutup Guru memberikan informasi tentang materi, petunjuk atau jadwal tugas yang akan diberikan untuk pertemuan sebelumnya melalui forum dalam google clasroom Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik tentang materi yang belum dipahami dalam forum google classroom IV. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN Penilaian Pengetahuan Peserta didik mengerjakan kuis yang guru berikan di web https://quizizz.com/join Peserta didik mengerjakan soal ulangan harian melalui google form yang telah ditautkan di laman google classroom Penilaian Keterampilan Peseta didik membuat tulisan berdasarkan tugas yang telah diberikan oleh guru Mengetahui, Kepala MAN 1 Cirebon Muh. Isro Mutamarullah, S.Pd. MA NIP. 19680916 199403 1 010 Cirebon, Maret 2020 Guru Mata Pelajaran Sejarah Ashril Fathoni, S.Pd NIP. 19860503 201903 1 005
25
Embed
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 10 (KD 3.10 & 4.10) … · Munculnya nasionalisme atau rasa kebangsaan di Indonesia yang diwujudkan melalui adanya cita-cita untuk merdeka dan membentuk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat 1. Mendefinisikan pendekatan kooperasi dan nonkooperasi dalam pergerakan nasional 2. Memperkirakan persamaan dan perbedaan prinsip pendekatan kooperasi dan nonkooperasi
dalam pergerakan nasional 3. Merinci tindakan-tindakan yang dilakukan oleh oleh tokoh dan organisasi pergerakan
nasional melalui strategi radikal ataupun moderat 4. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan strategi radikal dan moderat dalam pergerakan
nasional
II. MEDIA / ALAT, BAHAN, SUMBER BELAJAR
Buku-buku atau website yang menunjang
Aplikasi Google Classroom atau web https://classroom.google.com
Web https://quizizz.com/join
III. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi
Pendahuluan Peserta didik membuka aplikasi Google Classroom atau web https://classroom.google.com
Peserta didik mencermati petunjuk pengerjaan tugas
Inti Peserta didik mengunduh materi yang telah guru siapkan di google classroom
Peserta didik diberikan tugas baik memahami materi yang guru lampirkan, pertanyaan-pertanyaan, soal-soal yang guru cantumkan di dalam modul
Peserta didik mengerjakan tugas yang guru berikan di buku tulis masing-masing
Peserta didik memfoto tugas yang telah diberikan peserta didik meng-upload tugas yang telah dikerjakan
Peserta didik mengakses web https://quizizz.com/join dan memasukan kode yang guru berikan
Guru mengerjakan kuis yang guru berikan di https://quizizz.com/join
Guru membimbing peserta didik melalui aplikasi media sosial terkait permasalahan peserta didik dalam pembelajaan online
Penutup Guru memberikan informasi tentang materi, petunjuk atau jadwal tugas yang akan diberikan untuk pertemuan sebelumnya melalui forum dalam google clasroom
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik tentang materi yang belum dipahami dalam forum google classroom
IV. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Penilaian Pengetahuan Peserta didik mengerjakan kuis yang guru berikan di web https://quizizz.com/join Peserta didik mengerjakan soal ulangan harian melalui google form yang telah ditautkan di laman google classroom
Penilaian Keterampilan Peseta didik membuat tulisan berdasarkan tugas yang telah diberikan oleh guru
Mengetahui, Kepala MAN 1 Cirebon Muh. Isro Mutamarullah, S.Pd. MA NIP. 19680916 199403 1 010
Cirebon, Maret 2020 Guru Mata Pelajaran Sejarah Ashril Fathoni, S.Pd
Alhamdulillah, kalian mampu membuka kembali ingatan kalian tentang organisasi-
organisasi pergerakan nasional yang telah kalian pelajari di pelajaran sejarah Indonesia
maupun IPS saat SMP/MTs maupun SD/MI dahulu.
Kegiatan belajar 1
KOOPERASI ATAU NON-KOOPERASI ?
Coba kalian bayangkan, kalian sekarang berada di rumah masing-masing dan dengan
penuh semangat kalian sangat ingin menuju ke MAN 1 Cirebon. Terdapat 2 jalur yang dapat
kalian tempuh, 1) jalur singkat, namun di jalur tersebut banyak sekali rintangan seperti
paku ataupun duri yang dapat melukai kakimu, dan 2) jalur yang lebih jauh dan membutuhkan
banyak tenaga, semangat dan usaha untuk mencapai tempat tujuan (MAN 1 Cirebon) namun
tidak ada paku dan duri yang dapat melukaimu.
Berdasarkan analogi (perumpamaan di atas) jalur mana yang akan kamu tempuh untuk
mencapai MAN 1 Cirebon ? Tentu masing-masing di antara kalian akan memilih jalur sesuai
dengan pertimbangan tersendiri. Biasanya, setiap orang yang memilih suatu jalur akan
mengangga pilihannya yang paling tepat dan pilihan lainnya tidak tepat. Itulah perumpamaan
strategi pergerakan nasional melalui jalur kooperatif dan non kooperatif. Jalur singkat
diumpamakan sebagai strategi non-kooperatif, sedangkan jalur yang lebih jauh
diumpamakan sebagai jalur kooperatif.
Usaha yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mewujudkan kesatuan nasional
dan berdirinya negara Indonesia pada masa pergerakan nasional dilakukan melalui dua
strategi yaitu kooperatif dan non-kooperatif. Strategi tersebut dilakukan melalui alat yang
Cermati uraian berikut !
disebut organisasi. Untuk lebih lanjut memahami tentang kedua strategi tersebut, silahka
kalian simak uraian berikut !
a) Stretegi bersifat radikal dengan taktik non kooperatif
Strategi perjuangan radikal non kooperatif merupakan perjuangan dengan
menggunakan cara yang keras dalam menentang kebijakan pemerintah kolonial Belanda. Non
kooperatif berarti tidak mau bekerjasama dengan pemerintah kolonial Belanda. Taktik non
kooperatif menekankan bahwa kemerdekaan harus diusakan sendiri. Berbagai organisasi
radikal di Indonesia antara lain Indische Partij, Sarekat Islam, Perhimpinan Indonesia,
Partai Komunis Indonesia, Partai Nasional Indonesia dan PNI Baru.
Strategi non-kooperatif dipilih oleh organisasi pergerakan nasonal karena
mendapatkan inspirasi dari pergerakan nasional di Asia seperti gerakan satyagraha yang
dikemukakan oleh Mahatma Gandhi dan hartal yaitu melakukan mogok masal. Selain itu,
gerakan non-kooperasi juga mendapatkan pengaruh dari ideologi komunisme yang
menentang pemerintah colonial Belanda karena dianggap sebagai kaum imperialis dan
kapitalis. Pandangan ini menganggap kaum terjajah harus melawan kaum penjajah melalui
revolusi dan tidak bekerjasama dengan pemerintah kolonial.
Faktor yang mempengaruhi organisasi pergerakan nasional bersifat radikal antara
lain:
1) Timbulnya krisis ekonomi tahun 1921 yang merupakan dampak dari Perang Dunia I
yakni terjadi hiperinflasi di negara negara Eropa.
2) Pergantian kepala pemerintahan yang lebih bersifat reaksioner. Pada tahun 1921,
terjadi pergantian pemerintahan di Hindia Belanda. Dirk Fock menjadi gubernur
jenderal Hindia Belanda menggantikan Van Limburg Stirum. Dirk Fock lebih
reaksioner dengan membuat beberapa kebijakan yakni mempersulit hak untuk
berserikat, memperkuat dinas intelejen Hindia Belanda, menerapkan pasal
penyebaran kebencian, melakukan
penghematan besar besaran yang
menyebabkan banyak PHK.
Organisasi yang bersifat radikal terhadap
pemerintah kolonial Belanda melakukan kegiatan
perjuangan berupa (1) menggembleng semangat
kebangsaan dan persatuan di masyarakat melalui
Gambar Ir. Sukarno setelah mengikuti pengadilan di Bandung atas tuduhan mengganggu ketertiban umum dan melawan pemerintah kolonial Belanda. Dalam peradilan tersebut, Sukarno membacakan pidato pembelaan yang berjudul “Indonesia Menggugat”
rapat umum, surat kabar, (2) menuntut pemerintah kolonial agar memberikan kebebasan
bergerak kepada partai partai, (3) mengecam pemerintah kolonial yang melakukan tindakan
sewenang wenang (4) melakukan aksi pemogokan.
Salah satu organisasi pergerakan nasional yang bersifat radikal adalah Partai
Komunis Indonesia. PKI pada awalnya bernama ISDV yang kemudian merubah namanya
menjadi Partai Komunis Indonesia pada 23 Mei 1920. Beberapa cara yang dilakukuan oleh
PKI dalam menentang pemerintah kolonial Belanda yakni mengkritik kebijakan pemerintahn
kolonial Belanda melalui surat kabar Suara Rakyat dan Sinar Hindia, melakukan pemogokan
kerja, menangkap dan memenjarakan tokoh tokoh PKI. Pemberontakan PKI tahun 1926-
1927 mengalami kegagalan. Banyak tokohnya yang kemudian ditangkap dan dibuang ke Boven
Digul. Adanya pemberontakan PKI menyebabkan pemerintah kolonial belanda melakukan
pengawasan yang lebih ketat terhadap organisasi organisasi pergerakan nasional.
Indische Partij adalah partai politik pertama di Indonesia pada masa colonial
Belanda. Partai ini didirikan oleh tiga serangkai yaitu Suwardi Suryaningrat, Cipto
Mangunkusumo dan Ernest Douwes Dekker. Partai ini juga mengambil jalur non-kooperatif
terhadap pemerintah colonial Belanda, ketiga tokoh tersebut kerap melontarkan kritik
terhadap pemerintah colonial. Seperti dalam tulisan Suwardi Suryaningrat yang berjudul
als ikh een neerlander was. Karena berbagai kritikan yang kerap dilontarkan dalam bergai
Koran saat itu, dan dianggap berbahaya oleh pemerintah colonial akhirnya ketiga tokoh
tersebut dibuang ke Belanda dengan maksud agar tidak mempengaruhi masyarakat
Indonesia saat itu untuk turut mengkritik pemerintah colonial Belanda.
Hukuman dibuang oleh pemerintah colonial Belanda juga dialami oleh Moh. Hatta. Ia
berikukuh untuk menolak bekerjasama dan kerap melontarkan kritik pemerintah colonial
Belanda. Ia berkeinginan untuk mendidik masyarakat Indonesia melalui surat kabar dan
kursus-kursus kepemimpinan untuk mentransfer semangat kemerdekaan. Pemerintah
colonial Belanda tidak diam dan menganggap usaha Moh. Hatta sebagai ancaman. Oleh
karenanya kemudian Ia dipenjara dan dibuang ke Boven Digul, Papua. Sebuah daerah
terpencil, pelosok, dan tempat segala macam penyakit. Kemudian secara berturut-turut
dipindahkan ke Banda Neira (Maluku) dan Sukabumi.
b) Strategi bersifat moderat dengan taktik kooperatif
Strategi bersifat moderat dengan taktik
kooperatif merupakan kebalikan dari strategi
bersifat radikal dengan taktik non kooperatif.
Perjuangan yang dilakukan dengan cara
bekerjasama dengan pemerintah kolonial
Belanda untuk menghindari tindakan kekerasan
yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda.
Upaya yang dilakukan dengan taktik kooperatif
antara lain mengirimkan wakilnya ke Volksraad
(dewan rakyat) tujuannya adalah dapat memperjuangkan kepentingan rakyat. Beberapa
tokoh Indonesia yang menjadi anggota Volksraad antara lain:
1) H.O.S Cokroaminoto
2) Agus Salim
3) Abdul Moeis
4) Muhammad Husni Thamrin
5) Otto Iskandardinata
6) Radjiman Wediodiningrat
Di dalam Volksraad kemudian dibentuk Fraksi Nasional yang diusulkan oleh Muhammad
Husni Thamrin pada tanggal 27 Januari 1930. Tujuan Fraksi Nasional dalam Volksraad
antara lain (1) mengusahakan perubahan perubahan ketatanegaraan, (2) mengusahakan
penghapusan perbedaan politik, ekonomi dan intelektual dengan cara yang tidak melanggar
hukum.
Tokoh pergerakan moderat memiliki prinsip bahwa kemerdekaan ekonomi harus
tercapai lebih dahulu. Adapun faktor yang mempengaruhi kelangan pergerakan bersifat
moderat antara lain:
1) Krisis ekonomi dunia tahun 1929 atau dikenal dengan nama Krisis Malaise
2) Pembatasan berserikat yang dilakukan oleh belanda terhadap organisasi pegerakan
nasional
3) Banyak tokoh pegerakan nasional yang ditangkap oleh Belanda antara lain tokoh dari
Partai Nasional Indonesia yaitu Soekarno, Gatot Mangkupraja, Soepridinata dan
Maskun Sumadiredja.
Gambar sidang Volksraad. Volksraad adalah dewan rakyat yang anggotanya terdiri dari seluruh elemen dari masyarakat di Hindia Belanda
Organisasi nasional Indonesia yang bersifat moderat dengan taktik kooperatif antara lain
Gerindo, Parindra, dan GAPI.
Perbedaan perjuangan organisasi pergerakan nasional dengan strategi radikal dan
strategi moderat memiliki perbedaan antara lain: cara perjuangan yang dilakukan kalau
radikal tidak mau bekerjasama dengan Belanda, sedangkan kooperatif mau bekerjasama
dengan Belanda. Organisasi bersifat radikal menginginkan langsung kemerdekaan politik,
sedangkan moderat menginginkan kemerdekaan ekonomi terlebih dahulu baru kemudian
kemerdekaan politik.
Sedangkan untuk persamaan antara perjuangan dengan strategi radikal dan strategi
moderat antara lain:
1) Menggunakan organisasi modern sebagai alat perjuangan
2) Perjuangan bersifat nasional
3) Tidak menggunakan kekerasan senjata
4) Dipimpin oleh kaum terpelajar
5) Ingin mendapatkan kemerdekaan
1. Jelaskan yang dimaksud strategi kooperatif dan non-kooperatif dalam pergerakan