Top Banner
REKAYASA  SEBAGAI EKSPERIMENTASI Pada musim dingin 22 Desember 1917 tercatat dalam sejarah sebagai awal launching (peluncuran) pelayaran perdana sebuah kapal pesiar yang termegah dan termodern pada saat itu yaitu “TITANIC” . Pelayaran dimulai dari pelabuhan Harper London dan akan berakhir di pelabuhan New York. Titanic mengangkut sekitar 1450 penumpang resmi dan 50 orang crew kapal beserta nakhodanya. Sesuai aturan IMO (International Maritim Organization) alat keselamatan yang ada pada setiap kapal penumpang adalah 2 : 1 artinya jika kapasitas kapal adalah 2000 penumpang maka sekoci yg tersedia haruslah ½ nya  
8

REKAYASA SEBAGAI EKSPERIMENTASI

Oct 18, 2015

Download

Documents

devimurdiani

Manajemen konstruksi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • REKAYASA SEBAGAI EKSPERIMENTASIPada musim dingin 22 Desember 1917 tercatat dalam sejarah sebagai awal launching (peluncuran) pelayaran perdana sebuah kapal pesiar yang termegah dan termodern pada saat itu yaitu TITANIC.Pelayaran dimulai dari pelabuhan Harper London dan akan berakhir di pelabuhan New York. Titanic mengangkut sekitar 1450 penumpang resmi dan 50 orang crew kapal beserta nakhodanya. Sesuai aturan IMO (International Maritim Organization) alat keselamatan yang ada pada setiap kapal penumpang adalah 2 : 1 artinya jika kapasitas kapal adalah 2000 penumpang maka sekoci yg tersedia haruslah nya

  • REKAYASA SEBAGAI EKSPERIMENTASINamun dari hasil penyelidikan disimpulkan bahwa sekoci yang tersedia kurang dari setengahnya. Ini menimbulkan spekulasi bahwa pelayaran kapal pesiar super megah mengabaikan hal-hal yang kelihatan sepele tapi sangat menentukan. Sehingga karena mengabaikan hal itu maka pada malam hari 24 desember yang dingin kapal pesiar itu nan megah itu karam di lepas perairan pantai New Foundland (Kanada) karena terantuk batu karang yang kecil berdiameter 10 X 20 M. Padahal kapal tersebut didesain mampu menghadapi badai apapun yang akan ditemuinya disepanjang pelayarannya.

  • REKAYASA SEBAGAI EKSPERIMENTASIBencana tenggelamnya kapal pesiar nan mewah tersebut cukup dahsyat, sebanyak 1522 orang tewas (tenggelam atau membeku dibawah suhu minus derajat) dari total jumlah penumpang yang terdaftarPeristiwa tenggelamnya Titanic, memberi pelajaran kepada kita betapa suatu teknologi yang canggih sekalipun bila dibarengi dengan kepercayaan yang berlebihan (over confidence) akan berimbas pada kegagalan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Dengan kata lain, segala sesuatu yang akan atau sedang kita kerjakan keliru atau kesalahan sekecil apapun cepat atau lambat akan terjadi juga.

  • REKAYASA SEBAGAI EKSPERIMENTASIDi dunia jasa konstruksi, kemampuan intelektual dan pengalaman menangani berbagai proyek adalah hal yang mutlak yang harus dipunyai oleh seorang rekayasawan. Tapi dalam prakteknya, teori tidak selalu berkesesuaian dengan kenyataan, seringkali para rekayasawan mengabaikan sesuatu yang sifatnya sepele karena kepercayaan yang begitu tinggi karena pengalamannya.Kisah Titanic di atas seharusnya bisa membuka mata hati kita (para rekayasawan), bahwa dalam perencanaan ataupun pelaksanaan suatu proyek perlu melihat permasalahannya secara komperehensif

  • REKAYASA SEBAGAI EKSPERIMENTASIDi bawah ini akan dijelaskan tiga prinsip yang harus diketahui oleh para rekayasawan, yaitu :

    1. Setiap Proyek meskipun serupa tapi tidak sama, hal ini seringkali dialami oleh para rekayasawan ketika ditunjuk menjadi PM dalam suatu proyek kerap menganggap bahwa proyek yang ditangani sekarang tidaklah beda dengan proyek yang pernah dia tangani sebelumnya. Dia lupa bahwa setiap proyek meski secara umum sama tapi secara karakteristik berbeda-beda. Contoh : Proyek jembatan di jalur Pantura dengan di jalur Pantasel meski serupa tapi tetaplah beda kalau ditinjau dari segala aspeknya.

  • REKAYASA SEBAGAI EKSPERIMENTASI2. Bahwa hasil akhir suatu proyek sebagiannya tidak bisa di prediksikan. Di era modern seperti sekarang ini, kita tahu bahwa setiap proyek tentunya telah direncanakan sedemikian matang dengan melibatkan semua pakar perencanaan dan konsultan yang handal agar suksesnya proyek tersebut. Namun pada prakteknya, terkadang proyek tersebut tidak sama dengan perencanaan bahkan tidak sedikit yang mengalami kegagalan akibat faktor-faktor baik bersifat teknis maupun non teknis atau karena sebab alam (force majeur) maupu sebab kelalaian manusia (human error)

  • REKAYASA SEBAGAI EKSPERIMENTASI3. Disiplin ilmu rekayasa sipil maupun arsitektur akan terus berkembang dan dinamis sesuai dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan. Seperti halnya disiplin ilmu yang lain, ilmu teknik sipil maupun arsitektur tidak akan pernah tinggal diam mengiringi dinamisnya pengetahuan umat manusia. Dua abad yang lampau kita tidak pernah bisa membayangkan bahwa para insinyur sipil maupun arsitek mampu membuat gedung berlantai lebih dari dua, karena belum ada alat yang mampu untuk menopang pengerjaan proyek tersebut. Tapi sekarang dengan ditemukannya alat yg disebut Crane maka bukan hanya pembangunan

  • REKAYASA SEBAGAI EKSPERIMENTASIGedung berlantai dua bisa dilaksanakan, bahkan gedung-gedung berlantai ratusan pun sanggup dikerjakan, seperti Menara Kembar PETRONAS, Tower Shanghai dan yang spektakuler adalah pembangunan gedung dengan ketinggian 100 meter lebih dengan 150 lantai bernama Burj al-Arab di Dubai, Uni Emirat Arab dan menghabiskan dana Rp. 1 trilyun dan merupakan gedung tertinggi di dunia.Semuanya merupakan gambaran, betapa ilmu teknik sipil dan arsitektur harus terus dinamis sesuai dengan perkembangan zaman agar bisa terus berkiprah sebagai sumbangan bagi kemajuan peradaban manusia.