EVAPOTRANSPIRASI A. Pengertian Evapotranspirasi Evapotranspirasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan air tanaman. Kebutuhan air tanaman adalah Sejumlah air yang dibutuhkan untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan. Penguapan dalam hal ini meliputi penguapan dari permukaan air dan daun-daun tanaman. Bila kedua proses terjadi bersamaan maka terjadilah evapotranspirasi, yaitu gabungan proses penguapan air bebas (evaporasi) dan penguapan melalui tanaman (transpirasi). Beberapa rumus yang dapat digunakan dalam menentukan besarnya evaporasi potensial (Eto) adalah rumus Blaney – Criddle, Radiasi, Panman dll. Rumus Panman mendapat rekomendasi dari Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO = Food & Agriculture Organization). Ketiga rumus di atas tersebut mempunyai prinsip umum yang sama yaitu; Eto = c x Eto* Dimana : Eto = evaporasi potensial (mm/hari) C = faktor koreksi Eto* = evaporasi (mm/hari) Evaporasi potensial (Eto) dipengaruhi oleh iklim dan tergantung pada letak lintang (Indonesia terletak pada lintang Katulistiwa. Perbedaan ketiga rumus di atas adalah dalam penentuan angka koreksi (c) dan evaporasi (Eto*). Eto* ditentukan berdasarkan iklim (data terukur). Perbedaan tersebut di rangkum pada tabel halaman berikutnya.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EVAPOTRANSPIRASI
A. Pengertian Evapotranspirasi
Evapotranspirasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan air tanaman. Kebutuhan air tanaman adalah Sejumlah air yang dibutuhkan untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan. Penguapan dalam hal ini meliputi penguapan dari permukaan air dan daun-daun tanaman. Bila kedua proses terjadi bersamaan maka terjadilah evapotranspirasi, yaitu gabungan proses penguapan air bebas (evaporasi) dan penguapan melalui tanaman (transpirasi).
Beberapa rumus yang dapat digunakan dalam menentukan besarnya evaporasi potensial (Eto) adalah rumus Blaney – Criddle, Radiasi, Panman dll. Rumus Panman mendapat rekomendasi dari Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO = Food & Agriculture Organization). Ketiga rumus di atas tersebut mempunyai prinsip umum yang sama yaitu;
Eto = c x Eto*
Dimana : Eto = evaporasi potensial (mm/hari) C = faktor koreksi Eto* = evaporasi (mm/hari)
Evaporasi potensial (Eto) dipengaruhi oleh iklim dan tergantung pada letak lintang (Indonesia terletak pada lintang Katulistiwa. Perbedaan ketiga rumus di atas adalah dalam penentuan angka koreksi (c) dan evaporasi (Eto*). Eto* ditentukan berdasarkan iklim (data terukur). Perbedaan tersebut di rangkum pada tabel halaman berikutnya.
RUMUS DATA TERUKUR (yang dibutuhkan)
Blaney – Criddle Radiasi
Penman
LL, t LL, t, n/N
LL, t, n/N, u, RH
Tabel Data terukur untuk Perhitungan Evaporasi (Eto*) Catatan : Penyesuaian Eto* : menggunakan angka koreksi c
RUMUS Keadaan yang diperkirakan guna penetapan nilai c
Blaney – Criddle Radiasi
Penman
RH, u, n/N RH, u
Perbedaan u siang dan malam
Tabel Data terukur untuk Perhitungan Evaporasi Potensial (Eto) Keterangan :
LL = Letak lintang t = suhu rata-rata bulanan (oC) n/N = Kecerahan matahari (%) u = Perbedaan kecepatan angin siang dan malam (mm/dt) RH = Kelembapan relatif (%)
B. Metode BLANEY – CRIDDLE
1. Rumus Blaney – Criddle
Data terukur yang diperlukan antara lain ;
Letak lintang, suhu udara dan angka koreksi (c).
Rumus :
Eto = c . Eto*
Eto* = P . (0,457 t + 8,13)
Dimana : P = Prosentase rata-rata jam siang malam, yang besarnya tergantung pada
letak (LL). t = suhu udara (oC)
Prosedur Perhitungan :
a. Cari letak lintang daerah yang ditinjau.
b. Sesuai dengan letak lintang maka cari nilai P (gunakan tabel BC.1)
c. Cari data suhu rata-rata bulanan (t)
d. Berdasarkan nilai P (Tabel BC.1) dan t (BC.2) hitung Eto* = P (0,457 t + 8,13)
e. Sesuai dengan bulan yang ditinjau cari angka koreksi (c) (Tabel BC.2)
f. Hitung Eto = c . Eto*
LINTANG Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Tabel BC. 2 Angka Koreksi ( C ) Menurut BLANEY - CRIDDLE
Tabel BC. 1 Hubungan P dan Letak Lintang (LL) untuk INDONESIA (5o sd 10o LS)
2. Contoh Soal
Dengan menggunakan Rumus Blaney – Criddle, hitung besar Eto pada bulan Februari untuk suatu daerah pengaliran di Porong (Jwa Timur);
Pada bulan Pebruari diketahui :
Suhu rata-rata bulanan adalah 25,7 oC
Letak Lintang daerah adalah 7,5o LS
Penyelesaian :
LL = 7,5o LS (dari tabel BC.1) p : 0,28
t = 25,7 oC
Eto* = P . (0,457 t + 8,13)
= 0,28 x ((0,457x25,7) + 8,13)
= 5,565 mm/hari
Feb (dari tabel BC.2) C : 0,80
Eto = C . Eto*
= 0,80 x 5,565 = 4,452 mm/hr
3. Soal Latihan
LL = 7,5o LS
NO. BULAN T (oC) P Eto* (mm/hr) C Eto (mm/hr)
1 Jan 27,2
2 Feb 27,4
3 Mar 27,3
4 Apr 27,9
5 Mei 27,9
6 Jun 26,8
7 Jul 26,9
8 Agst 28,6
9 Sept 27,9
10 Okt 28,0
11 Nop 27,3
12 Des 27,5
C. Metode RADIASI
1. Rumus Metode Radiasi
Data terukur yang diperlukan antara lain ;
Letak lintang, suhu udara dan kecerahan matahari. Rumus : Eto = c . Eto* Eto* = w . Rs Dimana :
w = faktor pengaruh suhu dan elevasi ketinggian daerah. Rs = radiasi gelombang pendek yang diterima bumi (mm/hr)
= (0,25 + 0,54 𝑛
𝑁) 𝑅
𝑛
𝑁 = kecerahan matahari (%)
𝑅 = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfir
(angka angot, tergantung pada letak lintang daerah)
Prosedur Perhitungan : a. Cari suhu rata-rata bulanan (t). b. Berdasarkan nilai t cari nilai w (gunakan tabel R.1) c. Cari letak Lintang (LL) d. Berdasarkan LL cari R (Tabel R.2) e. Cari data kecerahan matahari (n/N) f. Hitung Rs; Rs = (0,25 + 0,54 n/N) R g. Cari angka koreksi (C) tabel(R.3) hitung Eto = C . w . Rs
BULAN Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Tabel PN. 2 Harga R untuk INDONESIA (5o LU sd 10o LS)
BULANLINTANG UTARA (LU)
0LINTANG SELATAN (LS)
Prosedur Perhitungan :
a. Cari suhu rata-rata bulanan (t). b. Berdasarkan nilai t cari nilai , , w, f(t) (gunakan tabel PN.1) c. Cari data RH d. Cari d = x RH e. Berdasarkan LL cari Ra (Tabel PN.2) f. Cari data kecerahan matahari (n/N) g. Hitung Rs; Rs = (0,25 + 0,54 n/N) R h. Cari f(n/N) = 0,1 + 0,9(n/N) i. Cari data kecepatan angin (U) j. Cari f(U) = 0,27(1 + 0,864 U) k. Cari Rn1 = f(t) . f( d) . f(n/N) l. Cari angka koreksi (C) tabel(PN.3) m. Hitung Eto* = w (0,75 Rs – Rn1 + (1 – w) f(U) ( - d ) n. Hitung Eto = C . Eto*
2. Contoh Soal
Menggunakan Rumus Penman, hitung besar Eto pada bulan Februari untuk suatu daerah
pengaliran di Porong (Jwa Timur) jika diketahui data terukur pada bulan Februari adalah
sebagai berikut ;
a. Suhu rata-rata bulanan adalah 25,7 oC
b. Letak Lintang daerah adalah 7,5o LS
c. Kecerahan matahari (n/N) = 41,8 %
d. Perbedaan kecepatan angin siang dan malam (U) = 1,8 m/dt
Penyelesaian :
t = 25,7 oC (dari tabel PN.1) = 33,025 mbar; w = 0,752; f(t) = 15,825
f(U) = 0,27 x (1 + 0,864 U) = 0,27 x (1 + 0,864 (1,8)) = 0,690
Rn1 = f(t) . f( d) . f(n/N) = 15,825 x 0,115 x 0,476 = 0,866 mm/hr
Feb (dari tabel PN.3) C : 1,10
Eto* = w (0,75 Rs – Rn1 + (1 – w) f(U) ( - d )
= 0,752 ((0,75 . 7,49) – 0,866) + (1 – 0,752) x 0,690 x (33,025 - 26,288)
= 4,726 mm/hr
Eto = C . Eto*
= 1,10 x 4,726 = 5,199 mm/hr
3. Soal Latihan
NO. BULAN T (oC) RH (%) U (m/dt) n/N (%) Eto (mm/hr)
1 Jan 25,4 76,6 2,30 41,8
2 Feb 25,7 79,6 1,80 41,8
3 Mar 26,1 74,4 1,90 53,6
4 Apr 26,9 78,0 2,00 49,1
5 Mei 26,4 79,1 2,00 60,0
6 Jun 26,6 78,8 2,40 63,6
7 Jul 26,2 79,6 2,50 60,9
8 Agst 25,9 79,8 3,00 57,3
9 Sept 26,6 77,4 3,30 61,8
10 Okt 27,9 79,4 3,00 65,5
11 Nop 28,4 77,2 2,00 61,8
12 Des 27,2 77,7 2,40 47,3
Data Iklim untuk daerah Porong, Januari sd Desember
E. Gambaran Perbandingan Evaporasi Potensial (Eto) 3 Metode
Berikut ini gambaran mengenai perbedaan hasil perhitungan berdasarkan Metode Blaney – Criddle, Radiasi dan Penman yang diterapkan pada lokasi yang sama dan data yang sama pula ;