Bab IV - 1 REKAYASA HIDROLOGI MODUL 4 Penguapan (Evapotranpirasi), Suhu (Temperatur), Kelembaban, Angin
Bab IV - 1
REKAYASA HIDROLOGI
MODUL 4
Penguapan (Evapotranpirasi), Suhu (Temperatur), Kelembaban, Angin
Bab IV - 1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Mata Kuliah : Rekayasa Hidrologi
Modul No. 4 : Penguapan (Evapotranpirasi), Suhu (Temperatur), Kelembaban,
Angin
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Mahasiswa mengetahui definisi dan pengertian akan Penguapan (Evapotranpirasi), Suhu
(Temperatur), Kelembaban (kelengasan), Angin, proses terjadinya, jenis - jenis alat ukur,
metode pencatatan, perhitungan tinggi rata-rata daerah, dan mengerti pemanfaatan hasil
perhitungan Penguapan (Evapotranpirasi), Suhu (Temperatur), Kelembaban, Angin
tersebut.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari Penguapan (Evapotranpirasi), Suhu
(Temperatur), Kelembaban (kelengasan), Angin penguapan, dapat memahami pemanfaatan
dan cara bekerjanya alat ukur, dapat melaksanakan sistim pencatatan besaran dan dapat
melakukan perhitungan rata - rata daerah serta mahasiswa mengerti cara pemakaian
perhitungan Penguapan (Evapotranpirasi), Suhu (Temperatur), Kelembaban (kelengasan),
Angin di lapangan.
4. Penguapan (Evapotranpirasi), Suhu (Temperatur), Kelembaban dan Angin
4.1. Penguapan (Evapotranspirasi)
4.1.1. Umum
Uap selalu ada dalam atmosfir, berasal dari adanya penguapan (evapotranpirasi)
setempat. Uap yang dibawa oleh angin terjadi karena evaporasi langsung dari air
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 2
presipitasi, permukaan laut, permukaan air sungai, dan air tanah yang dekat pada
permukaan tanah, disamping itu masih ada pula uap asal dari keringat (transpirasi)
melalui daun tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lain. Penguapan baik yang
berasal langsung dari air dan dari tumbuhan disebut Evapotranspirasi.
Pengetahuan mengenai penguapan ini adalah perlu, misalnya untuk menentukan isi
waduk, isi waduk adalah banyaknya air yang dibutuhkan ditambah dengan kehilangan
karena penguapan, besamya kebutuhan air untuk tanaman dipengaruhi oleh besamya
penguapan. Beberapa angka-angka di bawah ini memberikan besamya penguapan.
Di Pulau Jawa dalam musim kemarau besaran tinggi penguapan berkisar 800 mm,
waduk Prijetan 6 mm/24 jam. Waduk Pacal 4,17mm/24 jam. Waduk Selorejo 3 a 4
mm/24 jam.
Lauterberg untuk jalanya penguapan memberikan perumusan :
1 – pn
Un = h ---------
1 – p
Un = Tinggi air yang menguap dalam n hari.
h = Tinggi air yang menguap dalam hari pertama.
p = Perbandingan antara besarnya penguapan pada sesuatu hari dan hari
sebelumnya.
Angka perbandingan p dipengaruhi oleh jenis permukaan tanah, jenis tanah, dan
kecepatan angin, untuk sesuatu jenis tanah hampir tidak berlainan ialah antara
0,38 dan 0,7.
Angin mempunyai pengaruh yang tidak kecil, kalau angka penguapan pada keadaan
tidak ada angin dinilai dengan angka 1, maka untuk berbagai kecepatan ada
angka-angka :
No. Kecepatan Angin
(km/jam)
Penguapan
(mm)
No. Kecepatan Angin
(km/jam)
Penguapan
(mm)
1. 8 2,2 4. 32 5,7
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 3
2. 16 3,8 5. 40 6,1
3. 24 4,8 6. 48 6,3
Contoh angka koefisien berdasarkan pada pengaruh macam permukaan tanah : jika
permukaan air penguapannya dinilai 1, maka untuk :
tanah tandus 0,6
padang rumput 1,92
hutan 1,52
Ledeboer memberikan angka koefisien berdasarkan nilai penguapan permukaan air
100.
untuk tanah lempung 65
tanah pasir 133
tanah laterit 133
Penguapan dalam 24 jam :
Hari ke : Lempung (mm) Air (mm) Pasir (mm) Laterit (mm)
1 5,7 5 6,8 6,5
2 3,9 6,7 4,8 4,2
1 + 2 9,6 11,7 11,6 10,7
4.1.2. Pengukuran Penguapan
Memperkirakan evaporasi permukaan air bebas dan permukaan tanah serta
memperkirakan transpirasi dari tanaman adalah penting dalam studi hidrologi.
Misalkan : perkiraan evaporasi kritis (maksimum) sangat penting dalam menentukan
kelayakan lokasi suatu perencanaan reservoir.
Syarat penampilan stasiun evaporasi adalah lokasi stasiun harus datar dan bebas
dari halangan (jarak alat terhadap obyek terdekat harus cukup).
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 4
Pan Evaporasi
Pencatatan evaporasi dan pan sering dilakukan untuk memperkirakan evaporasi
permukaan air bebas seperti danau, telaga, waduk/reservoir.
Berbagai jenis/tipe pan evaporasi yang dipakai. ada yang berbentuk segi empat dan
ada yang bulat. Ada yang diletakkan di atas permukaan tanah, terbenam dalam
tanah sehingga permukaan air sama dengan permukaan tanah dan ada pula yang
diapungkan (terikat) di danau, telaga, waduk/reservoir atau sungai.
Prosedur Pengukuran :
Permukaan air dijaga diantara beberapa cm/inch di bawah bibir pan.
Muka airnya diukur/dibaca dengan alat pengukur muka air yang dikaitkan
dengan bejana bagian dalam dan dilakukan pengukuran suhu air pada waktu
yang sama pukul 06.00 pagi dan pukul 18.00 sore.
Besamya evaporasi pan harian adalah perbedaan nilai pengamatan muka air
dalam 1 hari.
Pan yang sering dipakai untuk menirukan kondisi evaporasi permukaan air bebas
pada suatu tempat adalah :
a. US Weather Bureau Class A Land Pan (Pan A)
Maksud pemasangan bejana logam di atas rangka kayu supaya mengurangi
terjadinya turbulensi angin yang dapat berpengaruh terhadap kecepatan
penguapan.
Gambar No. 4.1 Class A Land Pan (Pan A)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 5
b. US Bureau Of Plant Industry Sunken Pan (BPI PAN)
Pan ini berdiameter 6' (feet), tinggi 2', tertanam dalam tanah sedemikian hingga
masih tersembul 4" di atas muka tanah, muka air dijaga jangan sampai lebih dari 5" di
atas atau di bawah muka tanah. Karena ukurannya, pan ini memberikan indeks
terbaik.
Gambar No. 4.2 Plant Industry Sunken Pan (BPI Pan A)
c. U.S.S.R. GGI - 3000. Pan
Diameter tangki 61,8 cm dengan dasar berbentuk kerucut, dibuat dari lembaran
logam/besi. Luas permukaan 0,3 m2, kedalaman dinding tangki = 60 cm. kedalaman
dinding tangki adalah 68,5 cm, tinggi bingkai atas ± 7,5 cm dari permukaan tanah.
Gambar No. 4.3 GGI – 3000 Pan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 6
d. Colorado Sunken Pan (Sunken In Ground)
Pan ini diapungkan di danau, sungai atau water body lainnya. Pemasangannya agak
sulit,khususnya apabila angin cukup kuat, timbul gelombang di permukaan air laut,
percikan-percikan air akan mengurangi ketelitian pengukuran.
Gambar No. 4.4 Colorado Sunken Pan (Sunken In Ground)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 7
e. Pengukuran evaporimeter lainnya
Atnometer
Prinsip alat : mengukur evaporasi dari suatu bidang berpori (standard) yang dibasahi
oleh air.
Ada beberapa macam atnometer yang dikenal diantaranya.
a. Piche atnometer, terdiri dari bejana kaca berskala, diisi dengan air, di bagian
bawah ditutup dengan kertas saringan yang dijepit dengan piringan.
Banyaknya air yang hilang perhari, menunjukkan pengukuran kecepatan
penguapan.
Gambar No. 4.5 Piche Atnometer
b. Livingstone atnometer
Menggunakan bola porsaelin berpori sebagai bidang penguapannya.
Gambar No. 4.6 Livingstone Atnometer
c. Black bellni atnometer
Menggunakan plat porselin berpori pada penutup bawah, sebagai bidang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 8
penguapan.
Hasil pembacaan pada atnometer disebut "latent evaporation" sebab hanya bisa di
bandingkan dengan pembacaan instrumen serupa dalam kondisi yang sama dan
nilainya akan lebih kecil dan tidak dapat ditarik hubungannya terhadap evaporasi
permukaan tanah atau air, selama keadaan udara tidak jenuh (hanya dipakai
sebagai bahan pembanding).
Secara sepintas, dapat dibuktikan bahwa alat-alat ini lebih tanggap terhadap
kecepatan angin, dari pada terhadap energi radiasi.
Lysimeter
Lysimeter ini merupakan satu bejana, yang diisi dengan tanah yang ditanami dengan
tanaman yang sesuai dengan sekitamya.
Bejana ini pada dasarnya dibuat sedemikian rupa sehingga bilamana perlu, air
dapat dikeluarkan.
Besarnya potensial evapotraspiratiom & actual evapotranspiration (E) dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan keseimbangan air (jumlah air yang masuk =
jumlah air yang keluar perubahan simpanan air).
E = P + AS – r
Bila : p = presipitasi dan irigasi bila ada, basil pengukuran
S = perubahan tinggi air dalam bejana hasil pengukuran perubahan
berat bejana.
r = perkolasi (= drain)
E = P + W - r
Bila : P = presipitasi dan irigasi bila ada
W = penambahan tinggi air
r = perkolasi.
Hasil pengukuran dengan mempertahankan kebasahan tanah (soil moisture)
konstan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 9
Gambar No. 4.7 Lysimeter In The Valdai Area (U.S.S.R)
Phytometer
Dengan prinsip yang mirip dengan Lysimeter, Phytometer dipakai untuk mengukur
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 10
transpirasi. Pot yang digunakan, ditanami satu atau dua batang tanaman (yang
dapat hidup dalam pot), kemudian seluruh permukaan tanahnya ditutup, sehingga
tidak.memungkinkan terjadinya penguapan dari permukaan tanah, sehingga
kehilangan air yang terjadi adalah transpirasi.
Rumus dasar yang digunakan adalah jumlah air yang masuk = jumlah air yang
keluar + perubahan jumlah simpanan air.
Peralatan pembantu
Peralatan tambahan yang dipakai pada stasiun pan evaporasi adalah :
Anemograph atau anemometer yang dipasang pada ketinggian 1 sampai 2
meter di atas pan, untuk menentukan kecepatan angin di atas pan tersebut.
Alat pemgukur presipitasi manual.
Thermometer atau thermograph air untuk melengkapi data, temperatur air di
dalarn pan (temperatur maksimum, minimum dan temperatur yang
berlangsung)
Thermometer/thermograph udara atau hygrothennograph psychrometer untuk
mendapatkan data temperatur atau kelembaban udara sesuai dengan yang
dikehendaki.
Karena dengan data-data tambahan, dapat dilakukan perhitungan baik
didasarkan pada rumus-rumus empiris maupun pada prinsip keseimbangan air
(water balance).
4.2. Temperatur Suhu Udara
4.2.1. Umum
Suhu atau temperatur udara yang disebabkan oleh penyinaran matahari untuk
sesuatu daerah, tergantung pada berbagai unsur diantaranya adalah :
Energi yang dipancarkan oleh matahari, besarnya energi matahari pada
puncak atmosfir rata-rata 1,94 cal/m2/menit pada bidang yang letaknya tegak
lurus pada arah sinar; angka ini disebut "solar constante ".
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 11
Letaknya medan terhadap permukaan laut atau bisa dikatakan jaraknya medan
terhadap matahari; pada bulan Januari, jarak 91 juta mil.
Kemiringan (inklinasi) sinar matahari terhadap medan yang disinari.
Lamanya penyinaran atau panjangnya hari siang (rino).
keadaan medan, medan gundul penuh tumbuh-tumbuhan, warna tanah,
adanya butiran-butiran tanah lepas atau medan adalah padat mengakibatkan
suhu yang berlainan, meskipun energi dari matahari adalah sama;
Mengenai radiasi matahari dari energi yang masuk puncak atmosfir :
+ 43 % dipantulkan kembali dalam ruang angkasa
+ 12 % diserap oleh air dalam atmosfir
+ 5 % diserap oleh gas (nitrogen, oxigeen argon), asap, debu, dan lain-lain
+ 40 % diserap oleh penmukaan bumi
Keawanan yang menjadi penghalang penyinaran
Di samping unsur-unsur itu, suhu dipengaruhi pula oleh banyaknya uap dalam
atmosfir itu sendiri, ada tidaknya hujan dan adanya angin.
Di atmosfir bebas, suhu menurun dengan bertambahnya ketinggian. Ada angka :
setiap kenaikan 1000 feet suhu menurun dengan 36 % F. Untuk di Jawa ada
perumusan t = 26,3 - 0,62 derajat celsius ; h = tinggi medan di atas permukaan laut
tiap 100 m naik untuk daerah yang letaknya di bawah garis lintang 60 %.
Lapisan udara tepat di atas daratan biasanya mengalami perubahan-perubahan
dalam penurunan suhu, pada malam hari panas yang masuk ke tanah daratan
kurang dan pada yang keluar, hingga suhu permukaan tanah daratan dan udara
tepat di atasnya menurun pula pendinginan ini justru menyebabkan naiknya suhu
lapisan udara dengan naiknya ketinggian (energi suhu).
Pada siang hari kejadian justru sebaliknya akan terjadi. Untuk mendapatkan
sedikit gambaran mengenai suhu dicantumkan suhu rata-rata dari pengamatan
selama 40 tahun dari Jakarta :
Besamya suhu didapat dengan mengukur dan pengukuran suhu dilaksanakan
dengan teliti memakai thermometer, untuk mengukur udara thermometer ditaruh
ditempat dimana aliran udara tidak terganggu, pada ketinggian 1,25 a 2 m dan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 12
diusahakan lebih lanjut bebas dari pengaruh pengaruh lain.
Pengukuran bisa juga terus menerus dengan thermograf (alat pencatat suhu otomotis
terus menerus).
4.2.2. Pengukuran Temperatur Suhu Udara
Temperatur udara harus diukur 2 meter di atas permukaan tanah/air, pengamatan/
pencatatan temperatur yang kontinu patut diharapkan, tetapi bila tidak ada maka
pencatatan temperatur dengan interval waktu 1 jam, 2 jam atau 6 jam dapat dianggap
cukup. Di dalam mengukur temperatur udara, thermometer harus terlindung dari sinar
matahari dengan pertukaran udara bebas/ventilasi yang tidak terbatas. Pengukuran
temperatur udara dan radiasi matahari biasanya dilakukan pada lokasi yang sama.
Temperatur udara diukur dengan sepasang thermometer (maksimum dan minimum)
yang dipasang dalam sangkar meteo thermometer maksimum dapat mencatat
temperatur tertinggi dalam hari itu, karena dengan adanya penyempitan pada pipa
kapiler di atas bejana/bola air raksa.
Air raksa di dalam bola/bejana yang berkembang akibat suhu udara naik, akan
terdorong keluar melalui bagian penyempitan ke pipa kapiler, keadaan ini tidak dapat
kembali walaupun suhu udara menurun.
Thermometer minimum berisi cairan alkohol berbentuk garpu atau bola dapat
menunjukkan suhu minimum selama waktu pemasangan sampai pembacaan.
Temperatur rata rata harian = (temperatur maksimum + temperatur minimum)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 13
4.3. Kelembaban (kelengasan = humidity)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 14
4.3.1. Umum
Banyaknya uap dalam udara atau besarnya kelembaban udara itu tergantung pada
suhu udara. makin tinggi suhu udara itu tergantung pada suhu udara. Makin tinggi
suhu udara, makin banyak uap yang bisa ada dalam udara. Kalau air yang menguap
adalah cukup, maka pada suhu tertentu dari udara banyaknya uap adalah
maksimum atau dikatakan udara mempunyai kelembaban jenuh.
Besamya kelembaban bisa dinyatakan dalam gram uap tiang kg udara (udara + uap
di dalamnya) yang disebut kelembaban " spesifik atau dalam gram uap tiap m 3
udara atau juga di ebut kelembaban absolut ". Di samping ini masih ada lagi
kelembaban relatif (R.H.= relatif humidity), ialah perbandingan antara kelembaban
yang ada dengan kelembaban jenuh pada suhu yang sama.
Harga dalam perbandingan ini dinyatakan dalam pecahan atau dalam prosenan
dan dengan sendirinya harga perbandingan ini maksimum sama dengan 1 atau
100%.
Kalau suhu menurun, maka kelembaban udara akan menaik; banyak uap yang di
kandung udara melebihi maksimum dan terjadilah kondensasi; titik ini dinamakan
titik embun. Untuk menentukan harga dari kelembaban bisa dijalankan dengan
perhitungan dan pengukuran alat ukur hygrometer, alat ukur psychrometer (gambar)
atau hygrotthennograph, yang mencatat kelembaban relatif dan suhu sekaligus
penentuan dengan perhitungan antara lain sebagai berikut :
Dalam campuran gas, tiap gas komponennya mempunyai tekanan lainya. Tekanan
partiilnya dari uap air. Apabila udara basah dalam suatu tempat tertutup dengan
tekanan p diambil semua uap aimya dan tekanan terakhir adalah p' dari udara kering
sahaja akan menjadi lebih kecil dari p. tekanan uap e adalah selisih dari tekanan
udara basah dan udara kering.
e = p – p’
kepadatan dari uap v : v = 0,622
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 15
T = suhu absolut ( C )
Rg = Besaran dari gas = 2,87 x 10.000, bila tekanan uap e dinyatakan dalam
milibar.
Kepadatan udara kering : d =
Pd = tekanan dalam milibar
Ada pula perumusan empiris :
C = Cs – 0,000367 Pa (Ta – Tw)
Dimana :
Pa = Tekanan atmosfir dalam milibar
Ta = Dry bulp temperatur dalam derajat F
Tw = Wet- bulp temperatur dalam derajat F
Cs = Saturation vapor pressure corresponding to Tw
Ta = Suhu absolut dalam drajad celsius
ah = 217 c gr/m3
Ta
Kelembaban relatif = 100 ah = 100 e
As L5
4.3.2. Pengukuran kelembaban udara
Pengukuran kelembaban udara dilakukan pada lokasi yang sama dengan
pengukuran temperatur udara. Kelembaban udara dinyatakan oleh tekanan uap
(banyaknya uap air di udara) oleh koefisien hygrometrik atau kelembaban relatif
atau temperatur titik embun sebab sesungguhnya tekanan uap tidaklah cukup
mencirikan kelembaban sebenamya.
Titik embun adalah temperatur dimana udara menjadi jenuh dengan uap air.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 16
Temperatur ini akan dilampaui oleh keadaan uap air (udara lembab) yang sedang
didinginkan sehingga zat air akan mulai berkondensasi.
Kelembaban relatif : adalah persentasi nap air maksimum di dalam udara pada saat
pencatatan. Kelembaban diukur dengan psyhrometer yang dilengkapi dengan 2
thermometer yang serupa (thermometer thermocouple). Thermometer ini berfungsi
untuk mencatat temperatur bola kering yang memberikan hasil memadai.
Bola thermometer dari thermometer bola basah dibungkus dengan kain tipis dan
dibasahi dengan air bersih, sedang pada thermometer bola kering dibiarkan tetap
kering. Penurunan temperatur bola basah disebabkan oleh penguapan aimya
tergantung pada keadaan uap air di udara. Sehingga untuk menentukan titik embun
dan kelembaban relatif dapat ditentukan dengan tabel psychrometer setelah selisih
temperatur bola basah dan bola kering diketahui. Psychrometer digantungkan di
bagian belakang dari rumah/sangkar thermometer supaya terlindung dari
penyinaran matahari dan ada ventilasi yang memadai (terutama untuk
thermometer bola basah).
4.4. Angin
4.4.1. Umum
Angin udara bergerak mempunyai kecepatan dan arah, arahnya dinyatakan dalam 16
arah jurusan kompas : U, UUT, UT dsb. Untuk angin di permukaan tanah dan jalan
derajat arah utara sesuai dengan jalannya putaran jam untuk angin atas. Kecepatan
di nyatakan dalam :
Meter tiap detik. Mil tiap jam
Km tiap jam
Knot
Pengukurannya dengan memakai : anemometer (propeller anemometer atau windmill
anemometer. Cup-anemometer biasanya dipakai untuk pengamatan meteorologis.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 17
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 18
Daftar terlampir menunjukkan sebutan jenis angin untuk berbagai kecepatan angin
Gaya
angin
Beaufort
Kecep.
angin
m/det
Sebutan Ukuran di laut Ukuran di darat
0 0,0 - 0,2 Tenang Permukaan Halus
tenang
Asap naik lurus
Ke atas
1 0,3 - 1,5 Lemah Ombak kecil yg
memberi
pandangan laut
Arah hanya terlihat
pada asap
2 1,6 - 3,3 Lemah Ombak kecil
Masih pendek
Sedikit terasa daun-
daun berisik Kecil3 3,4 - 5,4 Sedang Disana - sini
Berbuih
Menggerakan daun
dan tangkai kecil4 5,5 - 7,9 Sedang Agak banyak
buih putih
Menggerakan
tangkai kecil.
menghembus debu
5 8,0 - 10,7 Agak kuat Gelombang-
gelombang
Sedang, di mana -
mana terdapat
Tangkai kecil mungil
melambai.
6 10,8 - 13,8 Kuat Gelombang
dimana-mana &
buih - buih putih
Menggerakan
tangkai besar,
kawat telepon
7 13,9-17,1 Keras Buih putih mulai
berbentuk garis-
garis
Mengerakkan
pohon kecil/besar.
meyukarkan
8 17,2 -20,7 Storm
achtig
Gelombang
agak tinggi garis
buih tampak
jelas
Tangkai-tangkai
putus, berjalan
sangat sukar
9 20,8 - 24,4 Storm Gelombang
tinggi garis - garis
buih besar.
Genting-genting
kabur. kerusakan
kecil pada
bangunan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 19
10 24,5 - 28,4 zware
storm
Gelombang Pohon
tumbang
Sangat tinggi
tangkai tangkai
Pohon tumbang,
tangkai - tangkai
putus
11 26,5 - 32,6 Zeen zware
storm
Gelombang tinggi
luar biasa laut
seluruhnya tertutup
buih, pandangan
sangat kurang jelas
Kerusakan besar
pada bangunan
12 32,6 Orkaan Udara terisi buih
dan air laut sama
sekali putih oleh
buih pandangan
Merusak segala
yang dilalui
4.4.2. Pengukuran kecepatan angin
Kecepatan angin diukur dekat dengan pengukuran evaporasi, pada ketinggian 2
meter di atas permukaan air/tanah.
Berbagai tipe anemometer dipakai untuk menentukan kecepatan angin rata-rata
harian. Rotor dengan 3 mangkuk atau anemometer fan adalah pengukur kecepatan
angin yang terbaik. Alat ini dilengkapi dengan gaya torsi pemula yang besar, dengan
sistem rantai dan counter pejumlah air hubungan/peralatan elektris yang berfungsi
ungtuk mencatat gerakan angin. pembacaan counter pada anemometer harus
dilakukan dengan interval tertentu, misalkan harian.
4.5. Istilah Istilah
Pan Evaporasi Kelembaban Absolut
Lysimeter Kelembaban Relatif
Soil Moisture Titik Embun
Thermograf Anemometer
4.6. Soal Latihan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI
Bab IV - 20
1. Sebutkan parameter parameter yang mempengaruhi evapotranspirasi yang
saudara ketahui.
2. Berapa tinggi evaporasi selama 10 hari menurut rumus dari Lauterberg, bila
diketahui besar penguapan awal dari suatu daerah adalah sebesar 2,4 mm dan
penguapae basil pengukuran pada hari berikutnya 2,6 mm.
3. Sebutkan alat ukur penguapan yang saudara ketahui dan jelaskan prinsip cara
bekerjanya.
4. Jelaskan perbedaan fungsi dari alat ukur penguapan Evaporimeter dan
Lysimeter.
5. Jelaskan parameter parameter yang mempengaruhi kelembaban relatif udara
dan sebutkan peralatan ukur kelembaban udara tersebut.
4.7. Referensi
1. Hidrologi Untuk Pengairan, Ir. Suyono Sosrodarsono , Kensaku Takeda, PT.
Pradnya Paramita, Jakarta , 1976.
2. Hydrologi for Engineers, Ray K. Linsley Ir. Max. A. Kohler, Joseph 1.H.
Apaulhus. Mc.grawhill, 1986.
3. Mengenal dasar dasar hidrologi, Ir. Joice Martha, Ir. Wanny Ajidarma Dipl. H.
Nova, Bandung.
4. Hidrologi & Pemakaiannya, jilid I, Prof. Ir. Soemadyo, diktat kuliah ITS. 1976
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMREKAYASA HIDROLGI