8/11/2019 refrat konjungtivitis
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konjungtivitis adalah peradangan selaput bening yang menutupi bagian putih mata
dan bagian dalam kelopak mata. Peradangan tersebut menyebabkan timbulnya
berbagai macam gejala, salah satunya adalah mata merah. Konjungtivitis dapat
disebabkan oleh virus, bakteri, alergi, atau kontak dengan benda asing, misalnya
kontak lensa.
Konjungtivitis merupakan diagnosa yang mencakup bermacam-macam kelompok
penyakit yang terjadi di seluruh dunia dan mengenai semua umur,semua status sosial
dan kedua gender. Konjungtivitis disebutkan sebagai salah satu penyebab paling
sering dari pasien untuk memeriksakan sendiri dirinya ke dokter.
Konjungtivitis jarang menyebabkan kehilangan penglihatan yang permanen atau
kerusakan struktur. Data menyebutkan 2% dari seluruh kunjungan ke dokter adalah
untuk pemeriksaan mata dengan 5% adalah antara konjungtivitis atau abrasi kornea.
!ntuk konjuntivitis in"eksius, 2% sampai #$% adalah bakterial, % chlamydial,
dan &% sampai '$% adalah viral. Konjungtivitis viral menggambarkan hingga 5$%
dari seluruh konjungtivitis akut di poli umum.
B. Tujuan
(ujuan pembuatan laporan kasus ini adalah )
&. *engetahui pengertian, tanda dan gejala, serta penatalaksanaan konjungtivitis
2. *emenuhi persyaratan untuk dapat mengikuti ujian pada akhir kepaniteraan di
bagian ilmu kesehatan mata
1
8/11/2019 refrat konjungtivitis
2/26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva yang ditandai oleh dilatasi vaskular,
in"iltrasi selular dan eksudasi. Konjungtivitis di bedakan menjadi akut dan kronis
yang disebabkan oleh mikro-organisme +virus, bakteri, jamur, chlamidia, alergi,
iritasi bahan-bahan kimia.
B. Anatomi
Konjungtiva merupakan lapisan terluar dari mata yang terdiri dari membran mukosa
tipis yang melapisi kelopak mata, kemudian melengkung melapisi permukaan bolamata dan berakhir pada daerah transparan pada mata yaitu kornea. ecara anatomi,
konjungtiva dibagi atas bagian yaitu konjungtiva palpebra, konjungtiva bulbaris dan
konjungtiva "orniks. Konjungtiva bersambungan dengan kulit pada tepi kelopak
+persambungan mukokutan dan dengan epitel kornea pada limbus. Pada konjungtiva
2
8/11/2019 refrat konjungtivitis
3/26
palpebra, terdapat dua lapisan epithelium dan menebal secara bertahap dari "orniks ke
limbus dengan membentuk epithelium berlapis tanpa keratinisasi pada daerah
marginal kornea. Konjungtiva palpebralis terdiri dari epitel berlapis tanpa keratinisasi
yang lebih tipis. Dibaah epitel tersebut terdapat lapisan adenoid yang terdiri dari
jaringan ikat longgar yang terdiri dari leukosit. Konjungtiva palpebralis melekat kuat
pada tarsus, sedangkan bagian bulbar bergerak secara bebas pada sklera kecuali yang
dekat pada daerah kornea.
/erikut adalah gambaran anatomi dari konjungtiva
.
0liran darah konjungtiva berasal dari arteri siliaris anterior dan arteri palpebralis.
Kedua arteri ini beranastomosis bebas dan 1 bersama dengan banyak vena
konjungtiva yang umumnya mengikuti pola arterinya 1 membentuk jaringjaring
vaskuler konjungtiva yang banyak sekali. Pembuluh lim"e konjungtiva tersusun
dalam lapisan super"isial dan lapisan pro"undus dan bersambung dengan pembuluh
lim"e palpebra hingga membentuk pleksus lim"atikus yang banyak. Konjungtiva
menerima persara"an dari percabangan pertama +o"talmikus nervus trigeminus. ara"
ini hanya relati" sedikit mempunyai serat nyeri.
3
8/11/2019 refrat konjungtivitis
4/26
ungsi dari konjungtiva adalah memproduksi air mata, menyediakan kebutuhan
oksigen ke kornea ketika mata sedang terbuka dan melindungi mata, dengan
mekanisme pertahanan nonspesi"ik yang berupa barier epitel, akt ivitas lakrimasi, dan
menyuplai darah. elain itu, terdapat pertahanan spesi"ik berupa ekanisme
imunologis seperti sel mast, leukosit, adanya jaringan lim"oid pada mukosa tersebut
dan antibodi dalam bentuk 3g0.
Pada konjungtiva terdapat beberapa jenis kelenjar yang dibagi menjadi dua grup
besar yaitu )
&. Penghasil musina Sel goblet4 terletak dibaah epitel dan paling banyak ditemukan pada daerah
in"eronasal.
b Crypts of Henle4 terletak sepanjang sepertiga atas dari konjungtiva tarsalis
superior dan sepanjang sepertiga baah dari konjungtiva tarsalis in"erior.
c Kelenjar Manz4 mengelilingi daerah limbus.
2. Kelenjar asesoris lakrimalis. Kelenjar asesoris ini termasuk kelenjar Krause dan
kelenjar ol"ring. Kedua kelenjar ini terletak dalam dibaah substansi propria.
Pada sakus konjungtiva tidak pernah bebas dari mikroorganisme namun karena
suhunya yang cukup rendah, evaporasi dari cairan lakrimal dan suplai darah yang
rendah menyebabkan bakteri kurang mampu berkembang biak. elain itu, air mata
bukan merupakan medium yang baik.
. Etiologi
Konjungtiva bisa mengalami peradangan akibat)
3n"eksi olah virus atau bakteri 6eaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu binatang
3ritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara lainnya4 sinar ultraviolet dari las
listrik atau sinar matahari.
D. Klasifikasi
4
8/11/2019 refrat konjungtivitis
5/26
Konjungtivitis, terdiri dari)
Konjungtivitis bakterial
Konjungtivitis virus
Konjungtivitis alergi
Konjungtivitis klamidia
Konjungtivitis iritasi atau kimia
!. Konjungti"itis Bakterial Akut
De"inisi
Peradangan pada konjungtiva yang disebabkan 7leh treptokokus, 8orynebacterium
diptherica, Pseudomonas, neisseria, dan hemophilus.
(erdapat dua bentuk konjungtivitis bacterial) akut +dan subakut dan menahun.
Penyebab konjungtivitis bakteri paling sering adalah Staphylococcus,Pneumococcus,
5
8/11/2019 refrat konjungtivitis
6/26
danHaemophilus. Konjungtivitis bacterial akut dapat sembuh sendiri bila disebabkan
mikroorganisme sepertiHaemophilus influenza. 9amanya penyakit dapat mencapai 2
minggu jika tidak diobati dengan memadai.
Konjungtivitis akut dapat menjadi menahun. Pengobatan dengan salah satu dari
sekian antibacterial yang tersedia biasanya mengenai keadaan ini dalam beberapa
hari. Konjungtivitis purulen yang disebabkan Neisseria gonorroeae atau Neisseria
meningitides dapat menimbulkan komplikasi berat bila tidak diobati secara dini ,
:ejala
;iperemi Konjungtiva
8/11/2019 refrat konjungtivitis
7/26
atau berpseudomembran. tudi sensitivitas antibiotika juga baik, namun sebaiknya
harus dimulai terapi antibiotika empiric. /ila hasil sensiti"itas antibiotika telah ada,
tetapi antibiotika spesi"ik dapat diteruskan.
(erapi
Prinsip terapi dengan obat topical spectrum luas. Pada 2 jam pertama obat diteteskan
tiap 2 jam kemudian pada hari berikutnya diberikan kali sehari selama & minggu.
Pada malam harinya diberikan salep mata untuk mencegah belekan di pagi hari dan
mempercepat penyembuhan
(erapi spesi"ik terhadap konjungtivitis bacterial tergantung temuan agen
mikrobiologiknya. ambil menunggu hasil laboratorium, dokter dapat mulai dengan
terapi topical antimikroba. Pada setiap konjungtivitis purulen, harus dipilih
antibiotika yang cocok untuk mengobati in"eksiN gonorroeae, danN meningitides.
(erapi topical dan sistemik harus segera dilkasanakan setelah materi untuk
pemeriksaan laboratorium telah diperoleh.
Pada konjungtivitis purulen dan mukopurulen akut, saccus konjungtiva harus dibilas
dengan larutan garam agar dapat menghilangkan secret konjungtiva. !ntuk mencegah
penyebaran penyakit ini, pasien dan keluarga diminta memperhatikan secara khusus
hygiene perorangan.
Perjalanan dan Prognosis
Konjungtivitis bakteri akut hampir selalu sembuh sendiri, in"eksi dapat berlangsung
selama &$-& hari4 jika diobati dengan memadai, &- hari, kecuali konjungtivitis
sta"ilokokus +yang dapat berlanjut menjadi ble"arokonjungtivitis dan memasuki tahap
menahun dan konjungtivitis gonokokus +yang bila tidak diobati dapat berakibat
per"orasi kornea dan endo"talmitis. Karena konjungtiva dapat menjadi gerbang
masuk bagi meningokokus ke dalam darah dan meninges, hasil akhir konjungtivitis
7
8/11/2019 refrat konjungtivitis
8/26
meningokokus adalah septicemia dan meningitis. Konjungtivitis bacterial menahun
mungkin tidak dapat sembuh sendiri dan menjadi masalah pengobatan yang
menyulitkan.
Pencegahan
Konjungtivitis mudah menular, karena itu sebelum dan sesudahmembersihkan
atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya bersih-bersih.
!sahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang
sakit.
=angan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni rumah
lainnya.
#. Konjungti"itis $onore
*erupakan radang konjungtiva akut dan hebat disertai dengan sekret purulen.
:onokok merupakan kuman yang sangat patogen, virulen dan bersi"at invasi",
sehingga reaksi radang terhadap kuman ini sangat berat. 3n"eksi pada neonatus terjadi
pada saat berada pada jalan kelahiran, sedang pada bayi penyakit ini ditularkan oleh
ibu yang menderita penyakit tersebut.
8
8/11/2019 refrat konjungtivitis
9/26
:ejala
Konjungtiva yang kaku, dan sakit saat perabaan
Kelopak mata membengkak dan kaku sehingga sukar di buka.
(erdapat pseudomembran pada konjungtiva tarsal superior, sedangkan
konjungtiva bulbi merah.
Pada stadium supurati" terdapat sekret yang kental.
Pemeriksan dan diagnosis
Pemeriksaan sekret dan pearnaan metilen blu dimana dapat terlihat diplokok di
dalam sel leukosit.
Pengobatan
Penisilin alep dan untikan pada bayi diberikan 5$.$$$ !>kg// selama ' hari.
%. Konjungti"itis Angular
9
8/11/2019 refrat konjungtivitis
10/26
8/11/2019 refrat konjungtivitis
11/26
(. Konjungti"itis )irus Akut
a* Demam +aringokonjungti"al
*erupakan konjungtivitis yang disebabkan oleh adenovirus tipe dan ', terutama
mengenai remaja yang disebarkan melalui droplet dan kolam renang.
(anda dan gejala
Demam aringokonjungtival ditandai oleh demam #,-$ 8, sakit tenggorokan,
dan konjungtivitis "olikuler pada satu atau dua mata. olikuler sering sangatmencolok pada kedua konjungtiva dan pada mukosa "aring. *ata merah dan berair
mata sering terjadi, dan kadang-kadang sedikit kekeruhan daerah subepitel. @ang
khas adalah lim"adenopati preaurikuler +tidak nyeri tekan.
9aboratorium
11
8/11/2019 refrat konjungtivitis
12/26
Demam "aringokonjungtival umumnya disebabkan oleh adenovirus tipe dan kadang
1 kadang oleh tipe dan '. Airus itu dapat dibiakkan dalam sel ;e9a dan ditetapkan
oleh tes netralisasi. Dengan berkembangnya penyakit, virus ini dapat juga didiagnosis
secara serologic dengan meningkatnya titer antibody penetral virus.
Kerokan konjungtiva terutama mengandung sel mononuclear, dan tak ada bakteri
yang tumbuh pada biakan. Keadaan ini lebih sering pada anak-anak daripada orang
deasa dan sukar menular di kolam renang berchlor.
(erapi
(idak ada pengobatan spesi"ik dan pengobatannya hanya supporti" karena
konjungtivitisnya sembuh sendiri. Diberikan kompres dan pada kasus yang berat
dapat diberikan sntibiotik dengan steroid topikal.
,* Keratokonjungti"itis E'i-emika
Keratokonjungtivitis
8/11/2019 refrat konjungtivitis
13/26
Konjungtivitis berlangsung paling lama - minggu. Kekeruhan subepitel terutama
terdapat di pusat kornea, bukan di tepian, dan menetap berbulan-bulan namun
menyembuh tanpa meninggalkan parut.
Keratokonjungtiva epidemika pada orang deasa terbatas pada bagian luar mata.
Camun, pada anak-anak mungkin terdapat gejala sistemik in"eksi virus seperti
demam, sakit tenggorokan, otitis media, dan diare.
9aboratorium
Keratokonjungtiva epidemika disebabkan oleh adenovirus tipe #, &B, 2B, dan '
+subgroub D dari adenovirus manusia. Airus-virus ini dapat diisolasi dalam biakan
sel dan diidenti"ikasi dengan tes netralisasi. Kerokan konjungtiva menampakkan
reaksi radang mononuclear primer4 bila terbentuk pseudomembran, juga terdapat
banyak neutro"il.
Penyebaran
(ransmisi nosokomial selama pemeriksaan mata sangat sering terjadi melalui jari-jari
tangan dokter, alat-alat pemeriksaan mata yang kurang steril, atau pemakaian larutan
yang terkontaminasi. 9arutan mata, terutama anestetika topical, mungkin
terkontaminasi saat ujung penetes obat menyedot materi terin"eksi dari konjungtiva
atau silia. Airus itu dapat bertahan dalam larutan itu, yang menjadi sumber
penyebaran.
Pencegahan
/ahaya kontaminasi botol larutan dapat dihindari dengan dengan memakai penetes
steril pribadi atau memakai tetes mata dengan kemasan unit-dose. 8uci tangan secara
teratur di antara pemeriksaan dan pembersihan serta sterilisasi alat-alat yang
13
8/11/2019 refrat konjungtivitis
14/26
menyentuh mata khususnya tonometer juga suatu keharusan. (onometer aplanasi
harus dibersihkan dengan alcohol atau hipoklorit, kemudian dibilas dengan air steril
dan dikeringkan dengan hati-hati.
(erapi
0stringen diberikan untuk mengurangi gejala dan hiperemia. Pemberian antibiotik
adalah untuk mencegah in"eksi sekunder. teroid dapat diberikan bila terlihat adanya
membran dan in"iltrasi subepitel.
. Konjungti"itis )irus Her'es Sim'leks
Konjungtivitis herpetik dapat merupakan mani"estasi primer herpes dan terdapat pada
anak-anak yang mendapat in"eksi dari pembaa virus.
(anda dan gejala
Konjungtivitis virus herpes simple? biasanya merupakan penyakit anak kecil, adalah
keadaan yang luar biasa yang ditandai pelebaran pembuluh darah unilateral, iritasi,bertahi mata mukoid, sakit, dan "oto"obia ringan. Pada kornea tampak lesi-lesi
epithelial tersendiri yang umumnya menyatu membentuk satu ulkus atau ulkus-ulkus
epithelial yang bercabang banyak +dendritik. Konjungtivitisnya "olikuler. Aesikel
herpes kadang-kadang muncul di palpebra dan tepian palpebra, disertai edema hebat
pada palpebra. Khas terdapat sebuah nodus preaurikuler yang terasa nyeri jika
ditekan.
9aboratorium
(idak ditemukan bakteri di dalam kerokan atau dalam biakan. =ika konjungtivitisnya
"olikuler, reaksi radangnya terutama mononuclear, namun jika pseudomembran,
reaksinya terutama polimor"onuklear akibat kemotaksis dari tempat nekrosis. 3nklusi
14
8/11/2019 refrat konjungtivitis
15/26
intranuklear tampak dalam sel konjungtiva dan kornea, jika dipakai "iksasi /ouin dan
pulasan Papanicolaou, tetapi tidak terlihat dengan pulasan :iemsa. Ditemukannya sel
1 sel epithelial raksasa multinuclear mempunyai nilai diagnostic. Airus mudah
diisolasi dengan mengusapkan sebuah aplikator berujung kain kering di atas
konjungtiva dan memindahkan sel-sel terin"eksi ke jaringan biakan.
(erapi
=ika konjungtivitis terdapat pada anak di atas & tahun atau pada orang deasa,
umunya sembuh sendiri dan mungkin tidak perlu terapi. Camun, antivirus local
maupun sistemik harus diberikan untuk mencegah terkenanya kornea. !ntuk ulkus
kornea mungkin diperlukan debridemen kornea dengan hati-hati yakni dengan
mengusap ulkus dengan kain kering, meneteskan obat antivirus, dan menutupkan
mata selama 2 jam. 0ntivirus topical sendiri harus diberikan ' 1 &$ hari) tri"luridine
setiap 2 jam seaktu bangun atau salep vida rabine lima kali sehari, atau ido?uridine
$,& %, & tetes setiap jam seaktu bangun dan & tetes setiap 2 jam di aktu malam.
Keratitis herpes dapat pula diobati dengan salep acyclovir % lima kali sehari selama
&$ hari atau dengan acyclovir oral, $$ mg lima kali sehari selama ' hari.
!ntuk ulkus kornea, debridmen kornea dapat dilakukan. 9ebih jarang adalah
pemakaian vidarabine atau ido?uridine. 0ntivirus topical harus dipakai '-&$ hari.
Penggunaan kortikosteroid dikontraindikasikan, karena makin memperburuk in"eksi
herpes simple? dan mengkonversi penyakit dari proses sembuh sendiri yang singkat
menjadi in"eksi yang sangat panjang dan berat.
/. Konjungti"itis Hemoragika Akut
8/11/2019 refrat konjungtivitis
16/26
emua benua dan kebanyakan pulau di dunia pernah mengalami epidemic besar
konjungtivitis konjungtivitis hemoregika akut ini. Pertama kali diketahui di :hana
dalam tahun &BB. Konjungtivitis ini disebabkan oleh co?ackie virus 02. *asa
inkubasi virus ini pendek +#-# jam dan berlangsung singkat +5-' hari.
(anda dan :ejala
*ata terasa sakit, "oto"obia, sensasi benda asing, banyak mengeluarkan air mata,
merah, edema palpebra, dan hemoragi subkonjungtival. Kadang-kadang terjadi
kemosis. ;emoragi subkonjungtiva umumnya di"us, namun dapat berupa bintik-
bintik pada aalnya, dimulai di konjungtiva bulbi superior dan menyebar ke baah.
Kebanyaka pasien mengalami lim"adenopati preaurikuler, "olikel konjungtiva, dan
keratitis epithelial. !veitis anterior pernah dilaporkan, demam, malaise, mialgia,
umum pada 25% kasus.
Penyebaran
Airus ini ditularkan melalui kontak erat dari orang ke orang dan oleh "omite seperti
sprei, alat-alat optic yang terkontaminasi, dan air. Penyembuhan terjadi dalam 5-'
hari
(erapi
Penyakit ini dapat sembuh sendiri sehingga pengobatan hanya simptomatik.
Pengobatan antibiotika spektrum luas, sul"asetamid dapat dipergunakan untuk
mencegah in"eksi sekunder.
0. Konjungti"itis Imunologik 1Alergik*
16
8/11/2019 refrat konjungtivitis
17/26
6eaksi ;ipersensitivitas ;umoral 9angsung
a) Konjungti"itis Ato'ik
(anda dan gejala
ensasi terbakar, bertahi mata berlendir, merah, dan "oto"obia. (epian palpebra
eritemosa, dan konjungtiva tampak putih seperti susu. (erdapat papilla halus, namun
papilla raksasa tidak berkembang seperti pada keratokonjungtivitis vernal, dan lebih
sering terdapat di tarsus in"erior. /erbeda dengan papilla raksasa pada
keratokonjungtivitis vernal, yang terdapat di tarsus superior. (anda-tanda kornea yang
berat muncul pada perjalanan lanjut penyakit setelah eksaserbasi konjungtivitis
terjadi berulangkali. (imbul keratitis peri"er super"icial yang diikuti dengan
vaskularisasi. Pada kasus berat, seluruh kornea tampak kabur dan bervaskularisasi,
dan ketajaman penglihatan.
/iasanya ada riayat alergi +demam jerami, asma, atau ecEema pada pasien atau
keluarganya. Kebanyakan pasien pernah menderita dermatitis atopic sejak bayi. Parut
pada lipatan-lipatan "leksura lipat siku dan pergelangan tangan dan lutut sering
ditemukan. eperti dermatitisnya, keratokonjungtivitis atopic berlangsung berlarut-
larut dan sering mengalami eksaserbasi dan remisi. eperti keratokonjungtivitis
vernal, penyakit ini cenderung kurang akti" bila pasien telah berusia 5$ tahun.
9aboratorium
Kerokan konjungtiva menampakkan eosino"il, meski tidak sebanyak yang terlihat
sebanyak pada keratokonjungtivitis vernal.
(erapi
17
8/11/2019 refrat konjungtivitis
18/26
8/11/2019 refrat konjungtivitis
19/26
3* Konjungti"itis )ermal
uatu in"lamasi mata bagian luar yang dianggap sebagai suatu alergi. Konjungtiva
banyak sekali mengandung sel dari sistem kekebalan +mast sel yang melepaskan
senyaa kimia +mediator dalam merespon terhadap berbagai rangsangan +seperti
serbuk sari atau debu tungau . *ediator ini menyebabkan radang pada mata, yang
mungkin sebentar atau bertahan lama. ekitar 2$% dari orang memiliki tingkat mata
merah alergi.
Diagnosis
Ditemukan adanya tanda-tanda radang konjungtiva
Ditemukan adanya giant papil pada konjungtiva palpebra superior
Ditemukan adanya tantras dot pada limbus kornea
Kadang disertai shield ulcer
/ersi"at kumat-kumatan
:ejal dan(anda ) *ata merah +biasanya rekuren
Kadang disertai rasa gatal yang hebat
0danya riayat alergi
0danya hipertro"i papil di"us pada konjungtiva tersal terutama superior
0danya penebalan limbus dengan tantras dot
Discharge mukoid dan menjadi mukopurulen apabila terdapat in"eksi
sekunder
(erapiKasus ringan ) terapi edukasi +menghindari allergen, kompres dingin, ruangan sejuk,
lubrikasi, salep mata, pemberian antihistamin +topical levokabastin, emestadine,
vasokonstriktor +phenileprine, tetrahidroloEine, mast cell stabiliEer +cromolin sodium
% alomide
Kasus sedang-berat ) mast cell stabiliEer +cromolin sodium % alomide,
antiin"lamasi steroid topika +ketorolac $,5%, kortikosteroid topical atau agen
modulator siklosporin. Pada pasien denga sheld ulcer bias diberikan sikloplegik yang
agresi" +atropine &%, homatropin 5%, atau skopolamin $,25% dan antibiotic topikal
Dapat diberikan antihistamin sistemik.
19
8/11/2019 refrat konjungtivitis
20/26
-* Konjungti"itis +likten
Konjungtivitis "likten atau o"talmia "liktenularis adalah peradangan konjungtiva
bulbar yang terjadi akibat adanya reaksi hipersensitivitas tipe 3A terhadap bakteri atau
antigen tertentu. Pada umumnya, reaksi ini terjadi terhadap tuberkuloprotein,
sta"ilokok, lim"ogranulma venereal, leimaniasis, in"eksi parasit, dan in"eksi di tempat
lain dalam tubuh. Pada konjungtiva akan terlihat adanya tonjolan kemerahan yang
terdiri atas kumpulan sel lim"oid dibaah sel epitel yang disebut "likten
Kelainan ini sering ditemukan pada anak-anak terutama pada anak dengan giEikurang atau sering mendapat radang saluran na"as atas. ebuah penelitian yang
dilakukan di 3ndia menunjukkan baha tuberkulosis merupakan penyebab tersering
terjadinya konjungtivitis "likten, kemudian diikuti oleh helmintiasis dan in"eksi
sta"ilokokus. ;al ini juga terjadi di 3ndonesia, dimana tuberkulosis menjadi salah satu
pencetus tersering pada anak dengan giEi kurang dan dapat juga terjadi pada orang
deasa.
Pada konjungtivitis "likten ditemukan bintik putih yang dikelilingi daerah hiperemi,
hal ini dapat terjadi unilateral ataupun mengenai kedua bola mata. edangkan secara
histopatologis akan terlihat kumpulan sel leukosit neutro"il yang dikelilingi oleh sel
lim"osit, makro"ag, dan sel datia berinti banyak. :ejala subyekti" yang sering
dikeluhkan pasien adalah keluar air mata berlebih, iritasi dengan rasa sakit, rasa silau
ringan hingga berat, dan bila mengenai kornea maka akan dikeluhan adanya
ble"arospasme. edangkan gejala obyekti" yang umum ditemukan adalah) mata merah
dan terlihat kumpulan pembuluh darah yang mengelilingi suatu tonjolan bulat dengan
arna kuning kelabu seperti seperti mikroabses di sekitar limbus.
Penyakit yang disebabkan oleh reaksi antigen ini dapat sembuh dengan sendirinya
tanpa pengobatan dalam 2 minggu, namun tetap ada kemungkinan terjadinya
20
8/11/2019 refrat konjungtivitis
21/26
kekambuhan. Pengobatan konjungtivitis "likten meliputi pemberian steroid topikal,
midriatika bila terjadi penyulit kornea, kacamata hitam untuk menghindari silau yang
sakit, antibiotik salep mata terutama saat sebelum tidur, dan air mata buatan. Camun,
pengobatan yang paling tepat adalah mencari penyebab dari konjungtivitis, seperti)
tuberkulosis, ble"aritis sta"ilokokus kronik, dan lim"ogranuloma venerea. Pengobatan
tambahan untuk perbaikan giEi terutama pada anak-anak seperti vitamin dan asupan
makanan tambahan juga berperan penting dalam proses penyembuhan. Penyulit
dalam kasus ini adalah menyebarnya "likten ke dalam kornea atau terjadinya reaksi
sekunder sehingga timbul abses.
4. Konjungti"itis Pekerjaan ole5 Ba5an Kimia -an Iritans
0sam, alkali, asap, angin, dan hamper setiap substansi iritan yang masuk ke saccus
conjungtiva dapat menimbulkan konjungtivitis. /eberapa iritan umum adalah pupuk,
sabun, deodorant, spray rambut, tembakau, bahan-bahan make-up, dan berbagai asam
dan alkali. Di daerah tertentu,asbut +campuran asap dan kabut menjadi penyebabutama konjungtivitis kimia ringan. 3ritan spesi"ik dalam asbut belum dapat ditetapkan
secara positi", dan pengobatannya non-spesi"ik. (idak ada e"ek pada mata yang
permanen, namun mata yang terkena seringkali merah dan terasa mengganggu secara
menahun.
Pada luka karena asam, asam itu mengubah si"at protein jaringan dan e"ek langsung.
0lkali tidak mengubah si"at protein dan cenderung cepat menyusup kedalam jaringan
dan menetap di dalam jaringan konjungtiva. Disini mereka terus menerus merusak
selama berjam-jam atau berhari-hari lamanya, tergantung konsentrasi molar alkali
tersebut dan jumlah yang masuk. Perlekatan antara konjungtiva bulbi dan palpebra
dan leokoma kornea lebih besar kemungkinan terjadi jika agen penyebabnya adalah
alkali. Pada kejadian manapun, gejala utama luka bahan kimia adalah sakit, pelebaran
21
8/11/2019 refrat konjungtivitis
22/26
pembuluh darah, "oto"obia, dan ble"arospasme. 6iayat kejadian pemicu biasanya
dapat diungkapkan.
Pembilasan segera dan menyeluruh saccus conjungtivae dengan air atau larutan
garam sangat penting, dan setiap materi padat harus disingkirkan secara mekanik.
=angan memakai antidotum kimiai. (indakan simtomatik umum adalah kompres
dingin selama 2$ menit setiap jam, teteskan atropine &% dua kali sehari, dan beri
analgetika sistemik bila perlu. Parut kornea mungkin memerlukan transplantasi
kornea, dan symblepharon mungkin memerlukan bedah plastic terhadap konjungtiva.
9uka bakar berat pada kojungtiva dan kornea prognosisnya buruk meskipun dibedah.Camun jika pengobatan memadai dimulai segera, parut yang terbentuk akan minim
dan prognosisnya lebih baik.
!6. Trakoma
(rakoma adalah suatu bentuk konjungtivitis "olikularis kronik yang terjadi akibat
adanya reaksi konjungtiva terhadap bakteri gram negati" 8hlamydia trachomatis
yang patogen pada manusia. 8ara penularan penyakit ini adalah melalui
kontak langsung dengan sekret penderita atau melalui alat-alat kebutuhan sehari-hari
seperti handuk, alat-alat kecantikan, dan lain-lain dengan masa inkubasi rata-rata '
hari. 6isiko tertinggi terjadi pada satu anggota keluarga yang terkena kemudian
didukung oleh higiene, sanitasi dalam suatu komunitas yang sangat buruk.
Chlamydia trachomatis memiliki kecenderungan untuk mengin"eksi kedua mata.
Pada stadium dini, penyakit ini mirip dengan konjungtivitis kronik pada umumnya,
yaitu mata merah dan terdapat "olikel maupun hipertropi papiler pada tarsus superior.
;ipertropi papiler dan in"lamasi konjungtiva mengakibatkan timbulnya sikatriks
konjungtiva yang dapat mengakibatkan komplikasi yang ringan maupun berat.
22
8/11/2019 refrat konjungtivitis
23/26
(rakoma mulanya adalah konjungtivitis "olikuler menahun pada masa kanak-kanak
yang berkembang sampai pembentukan parut konjungtiva. Pada kasus berat,
pembalikan bulu mata ke dalam terjadi pada masa deasa muda sebagai akibat parut
konjungtiva yang berat. 0brasi terus-menerus oleh bulu mata yang membalik itu dan
gangguan pada "ilm air mata berakibat parut pada kornea. *asa inkubasi trachoma
rata-rata ' hari, namun bervariasi 5 sampai &hari.
Keluhan yang biasa didapat pada pasien adalah "oto"obia, mata gatal, dan berair.
*enurut klasi"ikasi *ac 8allan, penyakit ini berjalan melalui stadium )
& tadium insipien
2 tadium established
tadium parut
tadium sembuh
/erikut ini klasi"ikasi dan strati"ikasi trakoma menurut *c 8allan )
Sta-ium Nama $ejala
Sta-ium I (rakoma insipien olikel imatur, hipertro"i
papilar minimal
Sta-ium II (rakoma olikel matur pada dataran
tarsal atas
Sta-ium II A Dengan hipertro"i "olikularyang menonjol
Keratitis, "olikel limbal
Sta-ium II B Dengan hipertro"i papilar
yang menonjol
0ktivitas kuat dengan
"olikel matur tertimbun dibaah hipertro"i papilar
yang hebat
Sta-ium III ikatrik Parut pada konjungtiva
tarsal atas, permulaantrikiasis dan entropion
Sta-ium I) embuh (ak akti", tak ada
hipertro"i papilar atau"olikular, parut dalam
berbagai macam derajat
variasi
23
8/11/2019 refrat konjungtivitis
24/26
Pengobatan trakoma dengan tetrasiklin salep mata, 2- kali sehari, -
minggu, sul"onamid diberikan jika ada penyulit. Pencegahan dilakukandengan vaksinasi dan makanan yang bergiEi dan higiene yang baik untuk
mencegah penyebaran.
24
8/11/2019 refrat konjungtivitis
25/26
BAB III
PENUTUP
Kesim'ulan
&. Konjungtivitis adalah peradangan selaput bening yang menutupi bagian putih
mata dan bagian dalam kelopak mata.
2. Konjungtivitis di bedakan menjadi akut dan kronis yang disebabkan oleh mikro-
organisme +virus, bakteri, jamur, chlamidia, alergi, iritasi bahan-bahan kimia.
. Penatalaksanaan yang dapat diberikan kepada pasien konjungtivitis tergantung
dari etiologi penyakitnya
25
8/11/2019 refrat konjungtivitis
26/26
DA+TA7 PUSTAKA
&. 0merican 0cademy o" 7pthalmology.