BAB I PENDAHULUAN Abses leher dalam adalah abses yang terbentuk di dalam ruang potensial di antara fasia leher dalam. Abses leher dalam biasanya terdapat nyeri tenggorokan, demam yang disertai dengan terbatasnya gerakan membuka mulut. Abses leher dalam terbentuk di dalam ruang potensial di antara fasia leher dalam sebagai akibat penjalaran infeksi dari berbagai sumber, seperti gigi, mulut, tenggorokan, sinus paranasal, telinga tengah dan leher. Gejala dan tanda klinik biasanya berupa nyeri dan pembengkakan di ruang leher dalam yang terlibat. Abses leher dalam tidak diketahui penyebabnya pada sekitar 20- 50% kasus. Kebanyakan kuman penyebab adalah golongan Streptococcus, Staphylococcus, kuman anaerob , Bacteriodes atau kuman campuran. Abses leher dalam dapat berupa abses peritonsil, abses retrofaring, abses submandibula dan ludovici (Ludwig’s Angina) Abses diruang mandibula adalah salah satu abses leher dalam yang sering ditemukan. Ruang submandibula terdiri dari ruang sublingual dan submaksila yang dipisahkan oleh otot mylohioid. Ruang submaksila dibagi lagi menjadi ruang submentale dan submaksila (lateral) oleh otot digastrikus anterior. Larawin dkk melaporkan bahwa abses submandibula kedua
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Abses leher dalam adalah abses yang terbentuk di dalam ruang potensial di
antara fasia leher dalam. Abses leher dalam biasanya terdapat nyeri tenggorokan,
demam yang disertai dengan terbatasnya gerakan membuka mulut. Abses leher dalam
terbentuk di dalam ruang potensial di antara fasia leher dalam sebagai akibat
penjalaran infeksi dari berbagai sumber, seperti gigi, mulut, tenggorokan, sinus
paranasal, telinga tengah dan leher. Gejala dan tanda klinik biasanya berupa nyeri dan
pembengkakan di ruang leher dalam yang terlibat. Abses leher dalam tidak diketahui
penyebabnya pada sekitar 20-50% kasus. Kebanyakan kuman penyebab adalah
golongan Streptococcus, Staphylococcus, kuman anaerob , Bacteriodes atau kuman
campuran. Abses leher dalam dapat berupa abses peritonsil, abses retrofaring, abses
submandibula dan ludovici (Ludwig’s Angina)
Abses diruang mandibula adalah salah satu abses leher dalam yang sering
ditemukan. Ruang submandibula terdiri dari ruang sublingual dan submaksila yang
dipisahkan oleh otot mylohioid. Ruang submaksila dibagi lagi menjadi ruang
submentale dan submaksila (lateral) oleh otot digastrikus anterior. Larawin dkk
melaporkan bahwa abses submandibula kedua
BAB II
ABSES SUBMANDIBULA
I. DEFINISI
Abses submandibula adalah suatu peradangan yang disertai pembentukan pus
pada daerah submandibula.1,2 Keadaan ini merupakan salah satu infeksi pada leher
bagian dalam (deep neck infection). Pada umumnya sumber infeksi pada ruang
submandibula berasal dari proses infeksi dari gigi, dasar mulut, faring, kelenjar limfe
submandibula. Mungkin juga kelanjutan infeksi dari ruang leher dalam lain.2
Akhir-akhir ini abses leher bagian dalam termasuk abses submandibular sudah
semakin jarang dijumpai.1,3 Hal ini disebabkan penggunaan antibiotik yang luas dan
kesehatan mulut yang meningkat. Walaupun demikian, angka morbiditas dari
komplikasi yang timbul akibat abses submandibula masih cukup tinggi sehingga
diagnosis dan penanganan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan.
III. ANATOMI LEHER
Pada daerah leher terdapat beberapa ruang potesial yang dibatasi oleh fasia
servikalis. Fasia servikalis terdiri dari lapisan jaringan ikat fibrous yang membungkus
organ, otot, saraf dan pembuluh darah serta membagi leher menjadi beberapa ruang
potensial. Fasia servikalis terbagi menjadi dua bagian yaitu fasia servikalis
superfisialis dan fasia servikalis profunda.7,8
Fasia servikalis superfisialis terletak tepat dibawah kulit leher berjalan dari
perlekatannya di prosesus zigomatikus pada bagian superior dan berjalan ke bawah ke
arah toraks dan aksila yang terdiri dari jaringan lemak subkutan. Ruang antara fasia
servikalis superfisialis dan fasia servikalis profunda berisi kelenjar limfe superfisial,
saraf dan pembuluh darah termasuk vena jugularis eksterna.7,8
Fasia servikalis profunda terdiri dari tiga lapisan yaitu (gambar 1):7,8
1. Lapisan superfisial
Lapisan ini membungkus leher secara lengkap, dimulai dari dasar
tengkorak sampai daerah toraks dan aksila. Pada bagian anterior menyebar ke daerah
wajah dan melekat pada klavikula serta membungkus musculus
sternokleidomastoideus, musculus trapezius, musculus masseter, kelenjar parotis dan
submaksila. Lapisan ini disebut juga lapisan eksternal,investing layer , lapisan
pembungkus dan lapisan anterior.
2. Lapisan media
Lapisan ini dibagi atas dua divisi yaitu divisi muskular dan viscera. Divisi
muskular terletak dibawah lapisan superfisial fasia servikalis profunda dan
membungkus musculus sternohioid, musculus sternotiroid, musculus tirohioid dan musculus
omohioid. Dibagian superior melekat pada os hyoid dan kartilago tiroid serta dibagian
inferior melekat pada sternum, klavikula dan skapula. Divisi viscera membungkus
organ-organ anterior leher yaitu kelenjar tiroid, trakea dan esofagus. Di sebelah
posterosuperior berawal dari dasar tengkorak bagian posterior sampai ke esofagus
sedangkan bagian anterosuperior melekat pada kartilago tiroid dan os hioid. Lapisan
ini berjalan ke bawah sampai ke toraks, menutupi trakea dan esofagus serta bersatu
dengan perikardium. Fasia bukkofaringeal adalah bagian dari divisi viscera yang berada
pada bagian posterior faring dan menutupi musculus konstriktor dan musculus buccinator.
3. Lapisan profunda
Lapisan ini dibagi menjadi dua divisi yaitu divisi alar dan prevertebra. Divisi
alar terletak diantara lapisan media fasia servikalis profunda dan divisi prevertebra,
yang berjalan dari dasar tengkorak sampai vertebra torakal II dan bersatu dengan
divisi viscera lapisan media fasia servikalis profunda. Divisi alar melengkapi bagian
posterolateral ruang retrofaring dan merupakan dinding anterior dari danger space.
Divisi prevertebra berada pada bagian anterior korpus vertebra dan ke lateral meluas
ke prosesus tranversus serta menutupi otot-otot didaerah tersebut. Berjalan dari
dasar tengkorak sampai ke os koksigeus serta merupakan dinding posterior dari danger space dan
dinding anterior dari korpus vertebra. Ketiga lapisan fasia servikalis profunda ini
membentuk selubung karotis (carotid sheath) yang berjalan dari dasar tengkorak
melalui ruang faringomaksilaris sampai ke toraks.
Gambar 1. Potongan obliq leher
Ruang potensial leher dalam dibagi menjadi ruang yang melibatkan daerah
sepanjang leher, ruang suprahioid dan ruang infrahioid (gambar 2 dan gambar 3).6
1.Ruang yang melibatkan sepanjang leher terdiri dari:
a. ruang retrofaring
b. ruang bahaya (danger space)
c. ruang prevertebra.
2. Ruang suprahioid terdiri dari:
a. ruang submandibula
b. ruang parafaring
c. ruang parotis
d. ruang mastikor
e. ruang peritonsil
f. ruang temporalis.
3. Ruang infrahioid
a. ruang pretrakeal
Gambar 2. Potongan sagital leher
V. RUANG SUBMANDIBULA
Ruang submandibula terdiri dari ruang sublingual dan ruang submaksila.
Ruang sublingual dipisahkan dari ruang submaksila oleh otot miohioid. Ruang submaksila
selanjutnya dibagi lagi atas ruang submental dan ruang submaksila (lateral) oleh otot
digastrikus anterior.2
Ruang mandibular dibatasi pada bagian lateral oleh garis inferior dari badan
mandibula, medial oleh perut anterior musculus digastricus, posterior oleh ligament
stylohyoid dan perut posterior dari musculus digastricus, superior oleh musculus
mylohyoid dan hyoglossus, dan inferior oleh lapisan superficial dari deep servikal
fascia. Ruang ini mengandung glandula saliva sub mandibular dan sub mandibular
lymphanodes.7
Namun ada pembagian lain yang tidak menyertakan ruang submandibular dan membagi
ruang submandibula atas ruang submental dan ruang submaksila saja. Abses dapat
terbentuk di ruang submandibula atau salah satu komponennya sebagai kelanjutan
infeksi dari daerah kepala leher. Ruang submandibula berhubungan dengan beberapa
struktur didekatnya (gambar 4), oleh karena itu abses submandibula dapat menyebar
ke struktur didekatnya.
Gambar 4. Ruang potensial leher dalam (A) Potongan aksial, (B) potongan sagital.